Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN TAHUNAN LABORATORIUM

UPTD PUSKESMAS SIDAHARJA


TAHUN 2023

PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SIDAHARJA
Jalan Raya Bendung Manganti No. 438 Desa Sidaharja Kecamatan Lakbok
Telp. 0823 2528 7904 Email : puskesmassidaharja@gmail.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT atas limpahan berkat dan rahmat
Nya sehingga laporan tahunan laboratorium tahun 2023 dapat tersusun.
Sebagai salah satu sistem informasi kesehatan, maka laporan tahunan laboratorium
Tahun 2023 ini diharapkan dapat memberi gambaran kepada para pembaca mengenai cakupan
laboratorium di UPTD Puskesmas Sidaharja.
Cakupan yang terdapat laporan tahunan laboratorium ini disusun berdasarkan data
kunjungan pasien yang datang ke laboratorium UPTD Puskesmas Sidaharja.
Kami menyadari dalam penyusunan Laporan Tahunan ini masih banyak kekurangan baik
kelengkapan maupun akurasi serta ketepatan waktu maupun penyajiannya.
Untuk itu guna kesempurnaan penyusunan laporan tahunan ini di masa datang kami
harapkan kritik dan saran dari pembaca. Demikian atas bantuan berbagai pihak yang terkait
dalam penyusunan laporan ini kami ucapkan terima kasih.

Penyusun

Petugas Laboratorium
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota
yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian Puskesmas berfungsi
sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Upaya Laboratorium (medis dan kesehatan masyarakat) dan upaya pencatatan
pelaporan tidak termasuk pilihan karena merupakan pelayan penunjang dari setiap
Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas. Adapun
perawatan kesehatan masyarakat merupakan bagian integral dari berbagai upaya
pelayanan yang ada, sehingga diharapkan pelayanan Puskesmas bersifat menyeluruh.
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan Puskesmas secara terpadu
yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan
rujukan.
Upaya pelayanan Laboratorium Puskesmas merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan di Puskesmas, maka Puskesmas
wajib menyelenggarakan laboratorium di Puskesmas
Dengan makin berkembangnya teknologi kesehatan, meningkatnya tuntutan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adanya transisi epidemiologi
penyakit, perubahan struktur demografi, otonomi daerah, serta masuknya pasar bebas,
maka Puskesmas diharapkan mengembangkan dan meningkatkan mutu layanannya.
Untuk meningkat kan mutu pelayanan yang optimal, maka diperlukan kegiatan
yang dapat menentukan diagnose penyakit secara pasti yaitu pelayanan laboratorium
yang bermutu.
Laboratorium Puskesmas melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian
terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran
penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan
perorangan dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.
B. Tujuan
1. Umum
Untuk memberikan informasi atau gambaran tentang kegiatan upaya kesehatan
laboratorium di UPTD Puskesmas Sidaharja 2023

2. Khusus
1. Untuk mengevaluasi hasil kegiatan tahun 2023
2. Untuk mendapatkan informasi masalah dan hambatan serta upaya pemecahannya
3. Menyusun rencana kegiatan tahun 2024

C. Lingkup Pelayanan
Lingkup pelayanan pemeriksaan laboratorium meliputi:
1. Pemeriksaan hematologi : darah rutin
2. Pemeriksaan kimia darah : Kolesterol, Glukosa, Asam urat,
3. Imunoserologi : HBsAg, Syipilis, Anti Hiv, Widal, Dengue IgG/ IgM , Ns1 dan
Golongan Darah
4. Pemeriksaa urin : urin rutin, protein urin, sedimen urin, tes kehamilan (PPT).
5. Pemeriksaan faeces.
6. Pemeriksaan Spesimen lainnya : pemeriksaan BTA

D. Sasaran
Sasaran pemeriksaan laboratorium adalah individu dan kelompok yang
mempunyai masalah dengan kesehatan yang berkunjung ke Puskesmas, Puskesmas
Pembantu atau layanan kesehatan lainnya.
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK PUSKESMAS SIDAHARJA TAHUN
2023

A. GAMBARAN UMUM DAN KEPENDUDUKAN


1. Luas Wilayah
Wilayah Kerja Puskesmas Sidaharja memiliki luas 2.517,6 yang letak
astronomisnya berada pada 108.° 20’ sampai dengan 108° 40’ Bujur Timur dan 7° 40’
20” sampai dengan 7o 41 20’’ Lintang Selatan, dengan batas wilayah sebagai berikut :
- Utara berbatasan dengan Kecamatan Langensari Kota Banjar
- Selatan berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas Purwadadi
- Timur berbatasan dengan Kecmatan Wanareja Kab. Cilacap Prov. Jateng
- Barat berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas Lakbok
Secara rinci luas wilayah menurut desa/kelurahan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.1

Luas Wilayah Kerja Puskesmas Sidaharja Menurut Desa

Tahun 2023

No Desa/Kelurahan Luas (ha) Persentasi (%)

1 Sindangangin 456 18,04

2 Sidaharja 777,6 30,76

3 Baregbeg 353 13,96

4 Cintajaya 548 21,68

5 Cintaratu 383 15,15

2517,6 ha 100

25,17 km²

Sumber Data : Puskesmas Sidaharja Tahun 2023

Berdasarkan tabel 3.1 menunjukkan, Desa/Kelurahan yang wilayahnya paling


luas di Wilayah Kerja Puskesmas Sidaharja adalah Desa/Kelurahan yaitu Desa
Sidaharja seluas 777,6 Ha, sedangkan Desa/Kelurahan yang wilayahnya paling sempit
yaitu Desa/Kelurahan Baregbeg seluas 353 Ha.
2. Jumlah Kecamatan, Desa, Dusun, RW dan RT
Secara Administratif wilayah Kerja Puskesmas Sidaharja terdiri dari 5
desa/kelurahan, 42 RW dan 182 RT. Secara rinci wilayah administratif Puskesmas
Sidaharja pada tahun 2023 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.2
Jumlah Desa/Kelurahan, Dusun, RW dan RT
di Wilayah Kerja Puskesmas Sidaharja pada Tahun 2023
No Desa/Kelurahan Dusun RW RT

1 Sindangangin 3 8 31

2 Sidaharja 5 10 51

3 Baregbeg 3 7 30

4 Cintajaya 3 6 30

5 Cintaratu 3 11 40

Jumlah 18 42 182

Sumber Data: Puskesmas Sidaharja Tahun 2023

Tabel 3.2 menunjukkan bahwa Desa/Kelurahan dengan jumlah Dusun terbanyak


adalah Desa/Kelurahan Sidaharja yaitu 5 Dusun, sedangkan Desa/Kelurahan dengan
jumlah Dusun paling sedikit adalah Desa/Kelurahan Cintajaya dengan 3 dusun.
3. Keadaan Penduduk
Jumlah Penduduk di wilayah Kerja Puskesmas Sidaharja pada Tahun 2023 adalah
sebanyak 35.256 jiwa. Secara sebaran jumlah penduduk per Desa dapat dilihat pada tabel
berikut :

Tabel 3.3

Jumlah penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Sidaharja

Tahun 2023

No Desa/Kelurahan Jumlah penduduk (Orang)

1 Sindangangin 5270

2 Sidaharja 9109

3 Baregbeg 6313

4 Cintajaya 6.635

5 Cintaratu 6.888

Jumlah 34.215

Sumber Data: Puskesmas Sidaharja Tahun 2023

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa Desa/Kelurahan dengan jumlah penduduk terbanyak di


Wilayah Kerja Puskesmas Sidaharja pada tahun 2023 adalah Desa/Kelurahan Sidaharja yaitu
sebanyak 10.440 jiwa, sedangkan yang paling sedikit adalah Desa/Kelurahan Sindangangin
yaitu sebanyak 4.621 jiwa.
Tabel 3.4

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur

Di Wilayah Kerja Tahun 2023

Klp Umur Jumlah Penduduk


No.
(th) L P L+P Rasio L/P

1 0-4 866 759 1.625 94,7

2 5-9 1.139 1.221 2.360 93,5

3 10 - 14 1.227 1.427 2.654 86,5

4 15 - 19 1.283 1.489 2.772 86,6

5 20 - 24 1.162 1.363 2.525 85,8

6 25 - 29 1.225 1.426 2.651 86,4

7 30 - 34 1.190 1.231 2.421 96,8

8 35 - 39 1762 1.942 3.704 95,4

9 40 - 44 1.238 1.439 2.677 86,5

10 45 - 49 1.161 1.362 2.523 85,8

11 50 - 54 1.150 1.333 2.483 86,8

12 55 - 59 1.062 1.102 2.164 96,5

13 60 - 64 1350 1417 2.767 95,0

14 > 65 939 991 1930 91,0

17217 16998 34215 90,1

Sumber Data: Puskesmas Sidaharja Tahun 2023

Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas
Sidaharja terbanyak pada kelompok usia 14 - 44 tahun sebesar 44,76%. Hal ini menunjukkan
bahwa lebih dari setengah penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Sidaharja merupakan
penduduk usia produktif.

B. KEADAAN KESEHATAN LINGKUNGAN


Lingkungan merupakan salah satu variabel yang perlu mendapat perhatian khusus dalam
menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan
genetik, lingkungan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Menurut Himpunan Ahli
Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi
lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan
lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.

Program Kesehatan Lingkungan saat ini dalam capaiannya diarahkan ke dalam capaian
STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) yang meliputi: 1). Stop buang air besar
sembarangan (Stop BABS)/ Open Defecation Free/ ODF, 2). Mencuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS) dengan air mengalir 3). Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAM-
RT), 4). Pengelolaan Sampah Rumah Tangga 5). Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga,
dengan Capaian sebagai berikut:

Tabel 3.5.

Hasil Cakupan STBM Puskesmas Sidaharja

Tahun 2023

NAMA DESA
NO INDIKATO
. R SDANGI SDHRJ BRGB CTJ CTRT
N A G Y U

1 KK 1.891 3.570 2.306 2.139 2.430 12.336

110.11
2 RUMAH 1.634 3.000 2.026 1.603 1.850
3

3 STBM 0 0 0 0 0 0

4 ODF 100% 68% 57% 69% 100% 78%

5 CTPS 90% 90% 90% 90% 90% 90%

6 SAB/PIRT 100% 100% 100% 100% 100% 100%

SAMPAH
7 53% 78% 52% 74% 65% 64%
RT

8 LIMBAH 65% 77% 63% 78% 57% 68%

1. Rumah Sehat
Definisi rumah menurut WHO adalah suatu struktur fisik yang dipakai orang atau
manusia untuk tempat berlindung, di mana lingkungan dari struktur tersebut termasuk juga
fasilitas dan pelayanan yang diperlukan, perlengkapan yang berguna untuk kesehatan jasmani
dan rohani serta keadaan sosial yang baik untuk keluarga dan individu. Untuk mewujudkan
rumah dengan fungsi di atas, rumah tidak harus mewah atau besar tetapi rumah yang
sederhanapun dapat dibentuk menjadi rumah yang layak huni

Rumah disamping merupakan lingkungan fisik manusia sebagai tempat tinggal, juga
dapat merupakan tempat yang menyebabkan penyakit, hal ini akan terjadi bila kriteria rumah
sehat belum terpenuhi. Menurut angka statistik kematian dan kemiskinan paling tinggi yang
terjadi pada orang-orang yang menempati rumah yang tidak memenuhi syarat dan terletak
pada tempat yang tidak sanitar. Bila kondisi lingkungan buruk, derajat kesehatan akan rendah
demikian sebaliknya. Oleh karena itu kondisi lingkungan pemukiman harus mampu
mendukung tingkat kesehatan penghuninya.
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu
rumah yang mempunyai jamban sehat, mempunyai sarana air bersih, mempunyai tempat
pembuangan sampah, mempunyai sarana pembuangan limbah, mempunyai ventilasi rumah
yang baik, memiliki kepadatan hunian rumah yang sesuai dan mempunyai lantai rumah yang
tidak terbuat dari tanah. Rumah merupakan tempat aktifitas dan tempat berlindung keluarga,
sehingga diperlukan kondisi rumah yang dapat mengurangi risiko penghuni rumah untuk
menjadi sakit.
Pada tahun 2023 jumlah rumah yang dibina di Wilayah Kerja Puskesmas Sidaharja
sebanyak 5.065 rumah. Dari jumlah tersebut diperoleh hasil jumlah rumah yang memenuhi
syarat atau rumah sehat sebanyak 4.934 unit atau 49 %.
2. Akses Air Minum
Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan tanpa
melalui proses pengolahan dapat langsung diminum. Seiring dengan kemajuan
teknologi serta semakin tinggi tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
terutama dalam pemenuhan kebutuhan air bersih untuk minum, sementara itu
persediaan air tanah yang selama ini menjadi sumber utama air minum telah
mengalami pencemaran, rumah tangga kini mulai beralih kepada produk air minum
dalam kemasan/isi ulang.
Produk ini merupakan salah satu solusi untuk konsumsi air minum karena
produk dapat langsung diminum karena telah melalui proses produksi Sementara
menurut definisi MDGs air minum kemasan dan isi ulang tidak termasuk dalam
sumber air minum layak. Hal ini dikarenakan air kemasan tidak dapat dipastikan
keberlanjutannya dan sumbernya dari wilayah lain. Tahun 2023 jumlah penduduk
dengan akses air minum yang layak sebanyak 30.645 (87 %) dari jumlah penduduk
tahun 2023 sebanyak 35.256 jiwa.
3. Akses Sanitasi (Jamban Sehat)
Jamban Sehat adalah tempat buang air besar yang konstruksinya memenuhi syarat-
syarat kesehatan, antara lain pembuangan tinjanya menggunakan tangki septik. Jamban Sehat
adalah salah satu syarat rumah sehat. Berdasarkan laporan pengelola program, pada tahun
2023 dari jumlah penduduk dengan akses sanitasi layak sebanyak 9851 KK (79,99 %) dari
jumlah penduduk sebanyak 12.332 KK. Sedangkan desa yang melaksanakan Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM) sebanyak 5 (100 %) dari jumlah desa yang ada yaitu sebanyak
5 desa. Untuk desa stop BABS (SBS) sebanyak 2 desa (40%).

4. Tempat – Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan (TTU dan TPM)
Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang disediakan oleh
badan – badan pemerintah, swasta atau perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat
yang mempunyai tempat dan kegiatan tetap, memiliki fasilitas sanitasi (jamban, tempat
pembuangan sampah dan limbah) untuk kebersihan dan kesehatan di lingkungan. Tempat-
tempat umum yang sehat berpengaruh cukup besar di masyarakat karena masyarakat
menggunakan fasilitas umum tersebut untuk berbagai kepentingan. Pengawasan sanitasi
tempat umum bertujuan untuk mewujudkan kondisi tempat umum yang memenuhi syarat
kesehatan agar masyarakat pengunjung terhindar dari kemungkinan bahaya penularan
penyakit serta tidak menjadi sarang vektor penyakit yang dapat menimbulkan gangguan
terhadap kesehatan masyarakat di sekitarnya.
Pengawasan sanitasi tempat umum meliputi sarana wisata, sarana ibadah, sarana
transportasi, sarana ekonomi dan sosial. Jumlah TTU pada tahun 2023 sebanyak 134 dan yang
memenuhi syarat sebanyak 95 ( 70,9 %). Sedangkan untuk jumlah keseluruhan TPM sebanyak
44 dan yang memenuhi syarat higiene sanitasi sebanyak 40 (90,9 %).

C. GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT


1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Pelaksanaan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara langsung
maupun tidak langsung berpengaruh terhadap penanggulangan masalah kesehatan melalui
pencegahan terjadinya kesakitan maupun kematian. Program PHBS adalah upaya untuk
pengalaman belajar bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat, yang menjadikan seseorang atau
keluarga dapat turut menangani masalah di bidang kesehatan serta berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakatnya. PHBS mencakup tatanan Rumah Tangga, Sekolah,
Tempat Kerja, Tempat Umum dan Sarana Kesehatan.
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar
tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif
dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Indikator PHBS di tatanan rumah tangga mencakup
aspek-aspek sebagai berikut, yaitu : (1) ibu bersalin oleh tenaga kesehatan, (2) pemberian ASI
untuk balita, (3) adanya jaminan pemeliharaan kesehatan, (4) aktivitas fisik setiap hari, (5)
tidak merokok, (6) makan dengan gizi seimbang, (7) ketersediaan air bersih, (8) adanya
jamban, (9) tingkat kepadatan hunian, (10) lantai rumah bukan dari tanah, (11) bebas jentik.
Hasil kegiatan tahun 2023 menunjukkan rumah tangga yang telah melaksanakan PHBS di
Wilayah Kerja Puskesmas Sidaharja sebanyak 6.622 (76,3%). Capaian ini mengalami
kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu mencapai 70,6 % pada tahun 2022..

2. Posyandu
Posyandu sebagai salah satu bentuk upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat
memiliki peran yang sangat penting dalam sistem penyelenggaraan pelayanan kebutuhan dasar
dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara dini serta merupakan lini
terdepan dari deteksi dini dibidang kesehatan yang dilakukan oleh masyarakat. Agar posyandu
dapat melakukan fungsi dasarnya, dimana posyandu mempunyai daya ungkit yang sangat
besar terhadap penurunan Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita dan Angka
Kematian Ibu, maka perlu adanya upaya untuk memantau dan mendorong tingkat
perkembangan posyandu. Jumlah posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Sidaharja pada tahun
2023 tercatat 24 buah dengan strata mandiri 17 dan strata purnama 7 buah.
BAB III

HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN LABORATORIUM

A. Jenis-Jenis Pemeriksaan

Untuk mendukung upaya kesehatan pengembangan UPTD Puskesmas Sidaharja


menyelenggarakan kegiatan laboratorium. Dalam pelaksanaan program laboratorium di
UPTD Puskesmas Sidaharja telah dapat melakukan kegiatan pemeriksaan laboratorium
meliputi;

1. Pemeriksaan HB
2. Pemeriksaan Darah Rutin
3. Pemeriksaan Golongan Darah
4. Pemeriksaan Urin Rutin
5. Pemeriksaan Protein Urin
6. Pemeriksaan Test Kehamilan
7. Pemeriksaan Widal
8. Pemeriksaan Gula Darah
9. Pemeriksaan Asam Urat
10. Pemeriksaan Kolesterol
11. Pemeriksaan BTA
12. Pemeriksaan IMS
13. Pemeriksaan HBsag
14. Pemeriksaan HIV(VCT)
15. Pemeriksaan Faeses
16. Pemeriksaan Dengue IgG/IgM
17. Pemeriksaan Ns1
B. Data Jumlah Pemeriksaan Laboratorium UPTD Puskesmas Sidaharja Tahun 2023

JUMLAH PARAMETER / PEMERIKSAAN


LABORATORIUM UPTD PUSKESMAS SIDAHARJA
BULAN : JUNI - DESEMBER 2023
JUMLAH RAWAT INAP RAWAT JALAN
KATEGORI PARAMETER JUMLA JUMLA
TOTAL UMUM
JKN H JKN UMUM H
Hematology Analyzer 260 136 58 194 53 13 66
HEMATOLOGI
Hemoglobin 301 59 7 66 143 92 235
Glukosa Darah 959 94 23 117 171 671 842
KIMIA KLINIK Kolesterol 116 47 8 55 42 19 61
Asam Urat 51 12 1 13 23 15 38
Dengue IgG 1 1 0 1 0 0 0
Dengue IgM 1 1 0 1 0 0 0
Widal 130 95 34 129 0 1 1
HBsAg (Rapid) 229 12 0 12 164 53 217
IMMUNO -SEROLOGI
Syphilis 211 1 0 1 210 0 210
Anti HIV Total (Rapid 3 Device) 0 0 0 0 0 0 0
Anti HIV Total (Rapid 1 Device) 245 1 0 1 244 0 244
Golongan Darah 128 0 0 0 46 82 128
Preparat BTA 116 2 0 2 114 0 114
MIKROBIOLOGI
Tes Cepat Molekur TB 245 4 0 4 241 0 241
FAECES Faeces Rutine 0 0 0 0 0 0 0
Urine Rutine & Sedimen 5 3 0 3 2 0 2
Protein 61 0 0 0 55 6 61
URINE
Glukosa 3 0 0 0 3 0 3
Test Kehamilan 82 0 0 0 33 49 82
JUMLAH TOTAL 3144 468 131 599 1544 1001 2545
C. DATA JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN LABORATORIUM TAHUN 2023

DESA
JUMLAH
NO BULAN SIDAHARJA SINDANGANGIN BAREGBEG CINTARATU CINTAJAYA
1 JUNI 84 27 23 12 32 178
2 JULI 86 33 30 7 39 195
3 AGUSTUS 109 43 26 19 45 242
4 SEPTEMBER 61 38 28 4 16 147
5 OKTOBER 51 29 24 15 19 138
6 NOVEMBER 78 15 21 13 32 159
7 DESEMBER 222 141 155 84 133 735
TOTAL PASIEN 691 326 307 154 316 1794
D. Cakupan Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas

1. Pengertian
Pemeriksaan laboratorium adalah pemeriksaan spesimen di laboratorium (darah,
urine, feses, sputum, dll) yang dilakukan untuk menunjang penegakkan diagnosa suatu
penyakit.
1. Pemeriksaan Hematologi untuk pemeriksaan darah rutin
2. Pemeriksaan kimia darah meliputi pemeriksaan gula darah, asam urat, kolesterol
3. Spesimen urine untuk pemeriksaan volume, warna, kejernihan, berat jenis, pH,
sedimen, protein, bilirubin, glukosa, tes kehamilan.
4. Spesimen feces untuk pemeriksaan warna, konsistensi, lendir, darah, eritrosit,
lekosit, sel epitel lemak, sisa makanan, telur cacing, cacing, amoeba.
5. Spesimen lain untuk pemeriksaan M.Tbc (BTA), kusta (BTA), jamur.
1. Definisi Operasional
Cakupan jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium puskesmas adalah
persentase jumlah pasien yang melakukan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun.
1. Satuan :
Persen (%)
2. Target
20 %
1. Sasaran
Jumlah kunjungan pasien ke Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
1. Cara perhitungan :
Cakupan Jumlah pasien yang melakukan pemeriksaan laboratorium
dalam kurun satu tahun
Pemeriksaan = x100

laboratorium Jumlah kunjungan pasien ke puskesmas


dalam kurun waktu satu tahun

1. Pembuktian / Sumber data :


Register Laboratorium
HASIL PENCAPAIAN KINERJA PUSKESMAS
PROGRAM LABORATORIUM TAHUN 2023

TARGET/ PENCAPAIAN
PROGRAM SASARAN
BULAN BULAN
JUMLAH %
2 3 4 5 6

JUNI - Cakupan jumlah seluruh pemeriksaan


6684 20 % 1794 26,8
DESEMBER laboratorium Puskesmas

Identifikasi Masalah

No Program Target Pencapaian Masalah


Laboratorium
1 Cakupan jumlah seluruh Pemeriksaan Laboratorium 6684 1794 -(4890)
Puskesmas. 100% (26,8%) -(73,2%)
BAB III
ANALISA MASALAH
PROGRAM LABORATORIUM

Dari hasil pencapaian kinerja puskesmas (PKP) program laboratorium tahun 2023
untuk Cakupan pemeriksaan laboratorium Puskesmas dihasilkan pencapaian 1794 pasien dari
jumlah sasaran 6684 pasien dengan target 20 % dari jumlah kunjungan pasien yang berobat ke
UPTD puskesmas sidaharjaSehingga capaian nya yaitu 26.8 % , cakupan pemeriksaan
laboratorium Puskesmas tahun 2023 memenuhi target. Tetapi tidak mencapai 100 % dari total
jumlah kunjungan pasien yang berobat ke UPTD Puskesmas Sidaharja
Hal ini disebabkan karena:
1. Tidak semua pasien yang datang berobat ke Puskesmas melakukan pemeriksaan
laboratorium.
2. Alat yang tidak bisa dioperasikan karena belum di kalibrasi.
3. Hanya sebagian kecil pasien yang datang ke Puskesmas dengan tujuan melakukan
pemeriksaan laboratorium.
4. Pasien tidak mempunyai biaya sehingga tidak melakukan pemeriksaan laboratorium
yang dianjurkan.

Adapun perkembangan yang sudah dicapai pada tahun 2023 tercantum pada tabel di
atas. Pasien yang diperiksa adalah pasien yang datang ke Puskesmas. Dari data yang ada
jumlah pemeriksaan berkunjung ke laboratorium selama tahun 2023 sebanyak 1794 pasien.
Dengan jumlah pemeriksaan sebanyak 2545 pemeriksaan, sedangkan jenis pemeriksaan
tertinggi untuk pemeriksaan laboratorium rutin adalah pemeriksaan glukosa dengan jumlah
842 pemeriksaan.
Sedangkan untuk pemeriksaan kimia klinik yang lain seperti cholesterol, dan asam
urat cenderung ada peningkatan seiring dengan adanya peningkatan kesadaran dan
pengetahuan masyarakat akan pentingnya pemeriksaan laboratorium.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pelaksanaan program laboratorium sederhana UPTD Puskesmas Sidaharja tahun
2023 sudah berjalan dengan baik dengan melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
1. Melaksanakan kegiatan rutin pemeriksaan laboratorium yang meliputi pemeriksaan
hemarologi, kimia darah, imunoserologi, mikrobiologi, urinalisis, feses dll.
2. Untuk meningkatkan jumlah pasien yang berkunjung ke laboratorium dilakukan
kerjasama dengan KIA , BP umum, BP Gigi dan mulut, UGD dan Rawat Inap

B. SARAN
Saran yang dapat kami sampaikan untuk meningkatkan kegiatan laboratorium
Puskesmas Sidaharja :
1. Kerjasama ditingkatkan dengan BP Umum, BP Gigi , BP KIA, UGD Rawat Inap
apabila memang terdapat indikasi suatu penyakit yang memerlukan pemeriksaan
laboratorium agar dirujuk ke laboratorium puskesmas supaya jumlah kunjungan pasien
laboratorium meningkat dan jumlah pemeriksaan pun meningkat.
2. Melakukan kalibrasi alat Durui DR – 7000D agar bisa digunakan kembali untuk
melakukan pemeriksaan Kimia Klinik.

Anda mungkin juga menyukai