Anda di halaman 1dari 76

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)


PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS
KABUPATEN MAJALENGKA
ANGKATAN IX TAHUN 2022

Optimalisasi Pemeriksaan Hemoglobin


melalui Metode POCT ( Point Of Care
Test) dan Pembuatan Quality Control
Chart di Laboratorium UPTD
Puskesmas Argapura
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)
PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS KABUPATEN MAJALENGKA
ANGKATAN IX TAHUN 2022

Optimalisasi Pemeriksaan Hemoglobin melalui


Metode POCT ( Point Of Care Test) dan Pembuatan
Quality Control Chart di Laboratorium UPTD
Puskesmas Argapura

Disusun oleh :
Nama : Dikki Ahmad Basar
NIP : 199210292022031004
NDH : 28
Jabatan : Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil
Instansi : Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN


SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN MAJALENGKA
BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI
NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK) PESERTA PELATIHAN DASAR
CPNS KABUPATEN MAJALENGKA ANGKATAN IX TAHUN 2022

Optimalisasi Pemeriksaan Hemoglobin melalui


Metode POCT ( Point Of Care Test) dan Pembuatan
Quality Control Chart di Laboratorium UPTD
Puskesmas Argapura

Nama : Dikki Ahmad Basar


NIP : 199210292022031004
NDH : 28
Jabatan : Pranata Laboratorium Terampil
Instansi : UPTD Puskesmas Argapura

Majalengka, Oktober 2022

Mengetahui, Menyetujui,
Coach Mentor

Elly Rustiny, ST., MT Hj. Dede R. Munawaroh., S.KM., MM.Kes.


NIP. 19630823 199003 2 006 NIP. 19741101 199803 2 006

i
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI
NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK) PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS
KABUPATEN MAJALENGKA ANGKATAN IX TAHUN 2022

Optimalisasi Pemeriksaan Hemoglobin melalui Metode


POCT ( Point Of Care Test) dan Pembuatan Quality
Control Chart di Laboratorium UPTD Puskesmas
Argapura

Nama : Dikki Ahmad Basar


NIP : 199210292022031004
NDH : 28
Jabatan : Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil
Instansi : UPTD Puskesmas Argapura

Majalengka, Oktober 2022

Coach Mentor

Elly Rustiny, ST., MT Hj.Dede R. Munawaroh., S.KM., MM.Kes.


NIP. 19741101 199803 2 006
NIP. 19630823 199003 2 006
Penguji

Hj. Enny Heryani Ratnasari Soebari, S.H., M.H., C.N.

NIP.195903061985032003

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan aktualisasi yang berjudul
“Optimalisasi pemeriksaan Hemoglobin melalui Metode POCT (Point Of Care Test)
dan pembuatan Quality Control Chart di Laboratorium UPTD Puskesmas
Argapuradapat diselesaikan.
Laporan aktualisasi merupakan salah satu proses pendidikan dan pelatihan
terintegrasi yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kabupaten Majalengka bekerjasama dengan Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat untuk mewujudkan
tujuan di atas melalui beberapa tahapan kegiatan. Rancangan ini disusun melalui
hasil konsultasi penulis dengan coach dan mentor dengan tujuan memberikan
gambaran mengenai rencana pelaksanaan kegiatan dan tugas harian dengan
mengaitkan teori aktualisasi nilai - nilai dasar ASN pada kegiatan habituasi yang akan
dilaksanakan di Puskesmas Argapura.
Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena bantuan dan
dorongan dari banyak pihak. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati, penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,
membimbing, dan memberikan masukan dalam penyelesaian rancangan kegiatan
aktualisasi ini, terutama kepada:
1. Bapak Bupati Kabupaten Majalengka yang telah menganggarkan Pelatihan
Dasar CPNS Golongan II Angkatan IX Kabupaten Majalengka.
2. Bapak Kepala BPSDM Provinsi Jawa Barat yang telah memberikan kesempatan
kepada peserta LATSAR CPNS Golongan II Angkatan IX dan X untuk mengikuti
LATSAR CPNS Kabupaten Majalengka.
3. Bapak Kepala BKPSDM Kabupaten Majalengka yang telah melaksanakan
LATSAR CPNS Golongan II Angkatan IX dan X Kabupaten Majalengka.
4. Ibu Elly Rustiny, ST.,MT. selaku coach yang telah bersedia membimbing dan
mengarahkan dan memberikan ilmu kepada penulis sehingga rancangan ini
dapat terselesaikan.
5. Ibu Hj. Dede R. Munawaroh, S.KM., MM.Kes. selaku mentor dan juga Kepala
Puskesmas UPTD Puskesmas Argapura Kabupaten Majalengka yang telah
mendukung, membimbing, dan memfasilitasi kegiatan ini.
6. Ibu Hj. Enny Heryani Ratnasar Soebari, S.H., M.H., C.N. selaku penguji pada
seminar rancangan aktualisasi pelatihan dasar CPNS Kabupaten Majalengka.
7. Seluruh widyaiswara yang telah memberikan ilmu dan pengalamannya dalam
pelatihan dasar CPNS Kabupaten Majalengka.
8. Seluruh jajaran Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Majalengka yang
sudah mengadakan pelatihan dasar bagi CPNS Golongan II Angkatan IX dan X
dan mendukung kegiatan ini sehingga dapat terlaksana dengan baik.
9. Panitia LATSAR CPNS Golongan II Angkatan IX dan X Kabupaten Majalengka
tahun 2022 yang telah memfasilitasi penulis latihan dasar dilaksanakan hingga
dalam penyelesaian rancangan ini.
10. Rekan-rekan Tenaga Kesehatan di UPTD Puskesmas Argapura yang turut
membantu dan mendukung kegiatan aktualisasi ini.
11. Keluarga, istri serta rekan-rekan peserta Latihan Dasar Golongan II Angkatan IX
dan X Kabupaten Majalengka yang sudah bekerja sama dengan baik.
Dalam Kepesertaan rancangan aktualisasi ini, penulis menyadari masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
demi penyempurnaan rancangan ini. Atas bantuan yang diberikan, penulis ucapkan
terima kasih.

Majalengka, Oktober 2022

Dikki Ahmad Basar, A.Md.Ak


NIP. 199210292022031004
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ii

LEMBAR PENGESAHAN iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………….vii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………….viii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan dan Manfaat 2
1.3 Ruang Lingkup 3
BAB II PROFIL INSTANSI DAN PESERTA 4
2.1 Profil Instansi 4
2.2 Profil Peserta 11
2.3 Sikap Bela Negara 10
2.4Nilai nilai Dasar ASN……………………………………………………………………12
2.5Kedudukan Peran ASN…………………………………………………………………16
2.6 Role Model………………………………………………………………………………17
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI 18
3.1 Deskripsi Isu 18
1) Isu Ke-1 19
2) Isu Ke-2 20
3) Isu Ke-3 21
3.2 Penetapan Core Isu 22
3.3 Analisis Faktor Penyebab Isu 24
3.4 Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu 25
3.5 Matrik Rancangan Aktualisasi 25
3.6 Matrik Rekapitulasi Rencan Habituasi PNS (BerAKHLAK) 34
3.7 Tabel Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi 35
BAB IV CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI 36

4.1 Rekapitulasi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi................................42


4.2 Deskripsi Capaian Aktualisasi...........................................................44
4.2.1.kegiatan ke 1...................................................................................45

4.2.2.kegiatan ke 2...................................................................................47

4.2.3.kegiatan ke 3...................................................................................51

4.2.4.kegiatan ke 4...................................................................................58

4.3 Analisis kemanfaatan dan Dampak aktualisasi.................................62

4.3.1 Analisis Kemanfaatan.....................................................................62

4.3.2 Analisis Dampak ............................................................................63

4.4 Rekapitulasi Aktualisasi Nilai-Nilai Ber-Akhlak...................................63

4.5 Rencana Tindak lanjut...............................................................................66

BAB V. PENUTUP....................................................................................................66

5.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….
5.2 Saran saran………………………………………………………………………..
5.3 Lesson Learned…………………………………………………………………..

REFERESI 37
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Tampak Depan UPTD Puskesmas Argapura 5

Gambar 2 Foto Profil Peserta Latsar 7

Gambar 3 Ruangan Laboratorium18

Gambar 4 Alat Pemeriksaan Metode Sahli 20

Gambar 5 Formulir Hasil Laboratorium 21

Gambar 6 Diagram Analisa Fishbone 24


DAFTAR TABEL

Tabel 1 Struktur Organisasi 6

Tabel 2 Tapisan Isu Metode USG 23

Tabel 3 Keterangan Bobot USG 23


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai aparatur negara memiliki peran penting
dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintah dan
pembangunan. Untuk memainkan peranan tersebut, diperlukan sosok ASN yang
profesional yaitu ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya
sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara prima, efektif dan
efisien. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN merupakan
pendorong bagi pemerintah dalam menciptakan ASN terbaik yang mengisi
jabatan dalam pemerintahan. UU No 5 Tahun 2014 tentang ASN menjelaskan
bahwa Calon PNS wajib menjalani masa percobaan, yang dilaksanakan melalui
proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas, moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Diklatsar CPNS dilakukan untuk
membentuk sikap dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan perannya sebagai
abdi negara sekaligus pelayan bagi masyarakat. Diklatsar CPNS yang
terintegrasi oleh pemerintah dilakukan agar ketika menjadi PNS, para CPNS ini
telah memiliki bekal yang mumpuni untuk bekerja di tempat kerjanya masing-
masing dan mampu meningkatkan daya saing negara dalam persaingan global.
Pelaksanaan kegiatan diklatsar dibagi menjadi kegiatan on campus dan off
campus. Kegiatan on ampus dilaksanakan dengan pemaparan materi dan pola
untuk menginternalisasi nilai-nilai dasar BerAKHLAK serta peran dan kedudukan
ASN di pemerintahan, sedangkan kegiatan off kampus berupa habituasi
dilaksanakan pada unit kerja masingmasing. Laboratorium Puskesmas adalah
sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas yang melaksanakan pengukuran,
penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk
penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor
yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat. Dalam
upaya itu, profesi ASN sebagai tenaga kesehatan terutama Pelaksana terampil
pranata laboratorium kesehatan harus mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi
ASN dalam melaksanakan tugas dan perannya.
Laboratorium Puskesmas diselenggarakan berdasarkan kondisi dan
permasalahan kesehatan masyarakat setempat dengan tetap berprinsip pada
pelayanan secara holistik, komprehensif, dan terpadu dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Setiap
Laboratorium Puskesmas harus diselenggarakan secara baik dengan memenuhi
kriteria ketenagaan, sarana, prasarana, perlengkapan dan peralatan, kegiatan
pemeriksaan, kesehatan dan keselamatan kerja, dan mutu.( Permenkes No. 37
Tahun 2012). Dalam peroses Pelayanan laboratorium, pemeriksaan laboratorium
memiliki tiga tahapan meliputi Pra analitik, analitik dan pasca analitik. Tahap-
tahap pemeriksaan pra analitik meliputi Persiapan pasien, Pemberian identitas
spesimen, Pengambilan spesimen, Pengolahan specimen, Penyimpanan
specimen, Pengiriman spesimen ke laboratorium. Tahap-tahap pemeriksaan
analitik meliputi kegiatan pemeliharaan, Quality Control dan Kalibrasi alat,
pelaksanaan pemeriksaan, pengawasan ketelitian dan ketepatan. Sedangkan
Pasca Analitik meliputi kegiatan pencatatan hasil pemeriksaan, dan pelaporan
hasil pemeriksaan

Kegiatan pengendalian mutu laboratorium penting dijalankan untuk


menghasilkan pemeriksaan laboratorium yang bermutu, karena hasil pemeriksaan
laboratorium digunakan oleh Klinisi untuk menegakkan diagnosa seorang pasien,
sehingga harus dapat dijamin ketelitian dan ketepatannya. Hasil pemeriksaan
laboratorium yang bermutu merupakan tanggung jawab seorang Pranata
Laboratorium, sehingga dalam melaksanakan kegiatan laboratorium selalu
memperhatikan setiap tahapannya agar dapat mengendalikan mutu laboratorium.
Pengendalian mutu ini sangat penting dilakukan untuk menjamin ketelitian dan
ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium.

Pemeriksaan laboratorium terutama darah rutin merupakan pemeriksaan


darah yang sering diminta oleh dokter. Dengan melakukan pemeriksaan darah
rutin dapat menunjang diagnosis berbagai penyakit kelainan darah, Pemeriksaan
darah rutin diantaranya merupakan uji kadar hemoglobin, jumlah eritrosit, jumlah
leukosit, jumlah trombosit, nilai hematokrit, laju endap darah dan menentukan
indeks eritrosit

Pemeriksaan kadar hemoglobin yang biasa digunakan Puskesmas adalah cara


Sahli dimana kesalahan dengan menggunakan metode ini sebesar 10% - 15%.
Pemeriksaan sederhana yang dipakai dilapangan perlu diteliti dan dibandingkan
dengan cara standar yang dianjurkan WHO (Price et al, 2012). Pemeriksaan
hemoglobin sederhana yang dianjurkan oleh International Committee for
Standardization in Hematology metode Cyanmethemoglobin (Auto analyzer) atau
Metode POCT (Point Of Care Test), metode ini banyak digunakan karena
mempunyai ketelitian yang lebih akurat dan tingkat kesalahannya rendah
(Nugraha, 2015)

Quality Control atau kontrol kualitas pada laboratorium klinik adalah proses
statistika yang digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi proses analitik
suatu pemeriksaan.Hasil QC digunakan untuk memvalidasi apakah alat yang
digunakan untuk memeriksa sampel pasien bekerja baik sesuai dengan
spesifikasinya dan menghasilkan hasil laboratorium pasien yang dapat dipercaya.
Praktik laboratorium yang baik membutuhkan pengerjaan QC masing-masing
pemeriksaan setidaknya tiap hari satu kali. Data hasil QC harian  ini dimasukkan
ke dalam database, dibuat dalam bentuk grafik, dan digunakan untuk memvalidasi
sistem alat setiap hari. Komponen.

Metode POCT adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan didekat pasien


atau disamping tempat tidur pasien, menggunakan sampel darah dalam jumlah
sedikit, Metode POCT memiliki prinsip kerja yaitu menghitung kadar hemoglobin
pada sampel berdasarkan perubahan potensial listrik yang terbentuk secara
singkat yang dipengaruhi oleh interaksi kimia antara sampel yang diukur dengan
elektroda pada reagen strip (Akhzami et al, 2016).

Quality Control Chart adalah metode grafik untuk menampilkan hasil kontrol
dan mengevaluasi apakah suatu prosedur pemeriksaan in control atau out control
untuk ke akuratan hasil pemeriksaan Laboratorium.

1.2 Tujuan dan Manfaat


Mengaktualisasikan Nilai-Nilai Dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK),
serta peran dan kedudukan ASN dalam NKRI pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Majalengka khususnya Puskesmas Argapura
1.2.1 Tujuan Umum

Mengaktualisasikan Nilai-Nilai Dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan,


Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK),
serta peran dan kedudukan ASN dalam NKRI pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Majalengka khususnya Puskesmas Argapura.

1.2.2 Tujuan Khusus


Meningkatkan Mutu layanan terutama Pemeriksaan Hemoglobin di
Laboratorium UPTD Puskesmas Argapura

1.2.3 Manfaat
Manfaat dari Rancangan Aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi peserta Pelatihan Dasar CPNS
Kegiatan ini dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan dalam
menyusun proses aktualisasi dan dapat mengaktualisasikan nilai- nilai Dasar
ASN.
2. Bagi Unit Kerja
Memberikan kontribusi bagi peningkatan mutu layanan di Laboratorium
3. Bagi masyarakat
Memberikan pelayanan yang optimal dan bermutu bagi Masyarakat

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pelaksanaan aktualisasi ini adalah di wilayah kerja Puskesmas


Argapura Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka. Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

2.1 Profil Instansi

2.1.1 Profil UPTD Puskesmas Argapura

Gambar 1

UPTD Puskesmas Argapura merupakan puskesmas Non DTP (Dengan


Tempat Perawatan), yang terletak di Jl. Situresmi No 44 Desa Sukasari Kidul
Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka, berjarak 14 Km dari pusat
Kabupaten, sebelah selatan kota Majalengka. Puskesmas Argapura melayani
perawatan rawat jalan, gawat darurat dan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
(PONED) serta pelayanan Laboratorium sederhana.

2.1.2 Visi Dan Misi


A. Visi Dan Misi Kabupaten Majalengka
Visi :
MAJALENGKA RAHARJA yaitu Mewujudkan Tata Kehidupan dan Penghidupan
Masyarakat Majalengka yang RELIGIUS, ADIL, HARMONIS dan SEJAHTERA
pada tahun 2023
Misi :
1. Mewujudkan prilaku kehidupan beragama sebagai tradisi Budaya
2. Mewujudkan Keadaan Fungsional, keadilan territorial dan pemerataan
pembangunan berdasarkan pada potensinya masing masing
3. Meneguhkan Empat pilar kebangsaan sebagai etika dan norma
4. Mewujudkan pemenuhan keutuhan hidup masyarakat Majalengka yang
Bahagia lahir dan batin

B. Visi Dan Misi UPTD Puskesmas Argapura


1. Visi Organisasi
Visi Puskesmas Argapura adalah “Mewujudkan Kecamatan Argapura Sehat
dan Mandiri Menuju Kabupaten Majalengka Raharja” (Religius, Adil, Harmonis,
dan Sejahtera)
2. Misi Organisasi
a) Meningkatkan promosi kesehatan di tatanan institusi kesehatan, rumah tangga
dan sekolah
b) Meningkatkan kompetensi petugas kesehatan dan jejaringnya
c) Memberikan pelayanan yang bermutu, merata dan terjangkau
d) Meningkatkan kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan UKBM
e) Meningkatkan kemitraan dengan lintas program dan lintas sector

2.1.3 .Nilai Nilai Organisasi UPTD Puskesmas Argapura


Tata nilai UPT Puskesmas Argapura adalah “SEHATI” yang dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Senyum, Sapa, Salam, sopan dan santun
2. Edukasi (memberikan edukasi dan motivasi kesehatan pada masyarakat)
3. Handal (memberikan pelayanan oleh tenaga profesional)
4. Amanah (melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksi dan bertanggung jawab)
5. Teladan ( menjadi panutan masyarakat dalam berperilaku sehat )
2.1.4 Struktur Organisasi
Tabel 1
2.2 Profil Peserta

Gambar 2

Berikut adalah profil dari peserta :


Nama Lengkap : Dikki Ahmad Basar, A.Md.Ak
Nama Panggilan : Diki
NDH : 28
Angkatan/Kelompok : 9/2
Formasi Jabatan : Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil
Instansi : Pemerintah Kabupaten Majalengka
Unit : UPTD Puskesmas Argapura
Tempat, tanggal lahir : Tasikmalaya, 29 Oktober 1992
Alamat : Kp. Cigelap RT 004/ RW 003 Desa Parung Kec. Cialong
Kab. Tasikmalaya
Lulusan : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

2.2.1 Tugas Pranata Laboratorium


Tugas pokok dan fungsi Pranata Laboratorium di Puskesmas berdasarkan Peraturan
Mentri Kesehatan Nomor 37 tahun 2012 adalah sebagai berikut:
a) Melaksanakan kegiatan teknis operasional laboratorium sesuai kompetensi dan
kewenangan berdasarkan pedoman pelayanan dan standar prosedur operasional;
b) Melaksanakan kegiatan mutu laboratorium;
c) Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan;
d) Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium;
e) Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab laboratorium atau tenaga
kesehatan lain.
f) Menyiapkan bahan rujukan spesimen.
2.3 Sikap Perilaku Bela Negara Dan Isu Kontemporer
Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam
alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (UUD 1945), diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan
peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945. Tujuan nasional seperti tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Kepentingan nasional adalah bagaimana
mencapai tujuan nasional. Setiap ASN harus senantiasa menjunjung tinggi
kehormatan negara, pemerintah, dan martabat pegawai negeri sipil, serta
senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri,
seseorang atau golongan. Kepentingan bangsa dan Negara harus ditempatkan
di atas kepentingan lainnya. Agar kepentingan bangsa dan Negara dapat selalu
ditempatkan di atas kepentingan lainnya dibutuhkan langkah-langkah konkrit,
melalui: 1. Memantapkan wawasan kebangsaan. Pengetahuan tentang wawasan
kebangsaan telah diperoleh para peserta Pelatihan di bangku pendidikan formal
mulai dari pendidikan dasar, menengah maupun pendidikan tinggi. Namun,
wawasan perlu untuk dimantapkan sebagai bekal dalam mengawali pengabdian
kepada Negara dan bangsa. 2. Menumbuhkembangkan kesadaran bela Negara.
Kesadaran bela Negara perlu ditumbuhkembangkan sebagai hak dan sekaligus
kewajiban setiap warga Negara. Sebagai warga Negara terpilih, CPNS
diharapkan mampu mengaktualisasikan niali dasar bela Negara dalam
kehidupan sehari-hari. 3. Mengimplementaskani Sistem Administrasi NKRI.
System Adminitrasi NKRI merupakan salah satu satu system nasional guna
mencapai kepentingan dan tujuan nasional. CPNS sebagai calon pengawak
sistem tersebut diharapkan mampu mengimplementasikan wawasan
kebangsaan yang mantap dan mengaktualisasikan kesadaran bela Negara
dalam kerangka Sistem Adminitrasi NKRI. 2 Berbagai masalah kebangsaan saat
ini mengingatkan kita akan pentingnya pemantapan wawasan kebangsaan dan
penumbuhkembangan kesadaran bela Negara. sehingga amanat UUD 1945
untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional dapat diwujudkan. Peran, tugas dan
fungsi ASN menempatkan ASN sebagai bagian dari penyelenggara
pemerintahan yang secara langsung bertanggungjawab untuk menjamin
terselenggaranya roda pemerintahan, memiliki tanggungjawab untuk ikut serta
secara langsung mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Dalam berbagai
aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, baik ideologi, politik, ekonomi dan
sosial budaya serta pertahanan dan keamanan, peran ASN sangat dominan.
Setiap dinamika ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya serta pertahanan
dan keamanan, akan bersinggungan baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan peran, tugas dan fungsi ASN.
Analisis Isu Kontemporer
Isu sebagai suatu perubahan. Isu sebagai dampak dari perubahan.
Kontemporer adalah sesuatu yang modern dan eksis, masih berlangsung.
Perkembangan iptek yang tidak diikuti oleh kesiapan masyarakat dalam
menerimanya, keinginan mendapatkan keuntungan sendiri tanpa melihat dampak
bagi orang lain, ketidakpuasan terhadap kebijakan yang ada hingga keinginan
menguasai.
Analisis kontemporer dapat dicontohkan seperti korupsi, cyber chrime,
hoax, hate speech dan proxy way. Di era digitalisasi saat ini banyak manusia
yang mudah masuk budaya-budaya luar negeri. Tanpa disadari di kehidupan
sehari-hari kita mudah termakan oleh issue hoax yang belum tentu
kebenarannya. Baik dari pelaku aktif dan pelaku aktif. Proxy way lebih berbahaya
daripada perang senjata karena menggunakan kaki tangan orang lain dan
digitalisasi yang maju sehingga mudah untuk masuk ke dalam fikiran kita menjadi
mudah terhasut.
ASN dituntut untuk memiliki kemampuan dalam memahami isu,
pemecahan masalah dan menganalisis isu tersebut. Teknik-teknik analisis isu
seperti teknik tapisan isu-isu (APKL,USG), teknik analisis isu (mind maping,
fishbone, SWOT). Kita dapat memilih teknik analisis isu yang sesuai dan mudah
diterapkan.
2.4 Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK
A. Berorientasi Pelayanan

Pengertian dari berorientasi pelayanan adalah komitmen memberikan


pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Berorientasi pada pelayanan
dimaksudkan agar ASN dalam melaksanakan tugas pekerjaannya lebih
mengedepankan pemberian pelayanan yang terbaik kepada masyarakat
(publik). Sebagai aparat birokrasi pemerintah, dalam memberikan pelayanan
kepada publik maka ASN sudah seharusnya berorientasi kepada pemenuhan
kepuasan pengguna layanan melalui pelayanan prima. Pelayanan prima
dikembangkan dengan berdasarkan prinsip-prinsip attitude, attention, dan
action. Attitude adalah sikap atau perilaku, attention adalah bagaimana kita
memberikan perhatian, dan action adalah bagaimana kita melakukan
tindakan. Ketiga prinsip tersebut sudah seharusnya menjadi nilai-nilai
mendasar bagi para ASN ketika memberikan pelayanan kepada masyarakat
(Kementerian Perindustrian, 2021).
Kalimat afirmasi dari berorientasi pelayanan ini adalah kami
berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
Kode etik/panduan perilakunya adalah memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat. ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan, serta
melakukan perbaikan tiada henti. Kata kunci: responsivitas, kualitas, dan
kepuasan.
B. Akuntabel

Pengertian akuntabel adalah bertanggung jawab atas kepercayaan


yang diberikan. Akuntabel atau akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai sesuai dengan tanggung jawab yang
menjadi amanahnya baik selaku individu, kelompok atau institusi. Akuntabel
dimaksudkan agar ASN dalam melaksanakan tugas secara jujur, bertanggung
jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi. Melalui nilai-nilai akuntabilitas
tersebut, bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku ASN dengan
mengedepankan kepentingan publik, imparsial, dan berintegritas.
Dalam hal ini, akuntabilitas publik berfungsi untuk menyediakan kontrol
demokratis, mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan,
sertameningkatkanefisiensi dan efektivitas. Seperti diketahui, dalam perannya
sebagai pelayan publik, ASN dilengkapi dengan kewenangan dan sumber
daya yang diberikan oleh negara. Kendati demikian, otoritas dan sumber daya
tersebut harus digunakan secara akuntabel sehingga dapat
dipertanggungjawabkan sebagaimana mestinya.
Kalimat afirmasi dari akuntabel adalah kami bertanggung jawab atas
kepercayaan yang diberikan. Kode etik/ panduan perilaku dari akuntabel ini
adalah melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta
disiplin dan berintegritas tinggi. Menggunakan kekayaan dan barang milik
negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien, dan tidak
menyalahgunakan kewenanganjabatan. Kata kunci: integritas, konsisten,
dapat dipercaya dan transparan.

C. Kompeten

Pengertian kompeten adalah terus belajar dan mengembangkan


kapabilitas. Kompeten disini berarti kecakapan atau ketrampilan yang dimiliki
seseorang dalam bidangnya. Seorang ASN sudah seharusnya kompeten atau
memiliki kecakapan danketrampilan dalam menjalankan tugas dan pekerjaan
yang diembannya. Seseorangdianggap kompeten apabila mereka dapat
melaksanakan tugas-tugas tertentu secara profesional. Kompeten berkaitan
erat denganprofesionalisme. Profesionalisme ASN merupakan aspek penting
dalam upaya meningkatkan kualitas layanan publik sesuai dengan agenda
reformasi birokrasi. Untuk itu, pengelolaan ASN yang profesionalharus
didasarkan pada kualitas, kompetensi, dan hasil penilaian kinerjanya,
sehingga ASN dapat mendukung secara optimal kinerja organisasi
sesuaitugas dan fungsinya masing-masing.
Kalimat afirmasi dari kompeten adalah kami terus belajar dan
mengembangkan kapabilitas. Kode etik/panduan perilaku dari kompeten ini
adalah Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah. Membantu orang lain belajar, dan melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik. Kata kunci: kinerja terbaik, sukses, keberhasilan, learning
agility dan ahli dibidangnya.

D. Harmonis

Pengertian harmonis adalah saling peduli dan menghargai perbedaan.


ASN diharapkan bersikap harmonis dalam lingkungan kerjanya. Perilaku yang
harmonis tergambar dengan sikap saling menghargai dan peduli dengan
sesamanya. Terciptanya harmonisasi dalam lingkup organisasi dapat
membangun lingkungan kerja yangkondusif, yang pada akhirnya berefek
kepada keberhasilan pencapaian tujuan, tugas dan fungsi organisasi. Suasana
yang harmonis dalam suatu organisasi akan membuat kenyamanan bagi
semua pegawai di lingkungannya. Kenyamanan dalam hubungan yang baik
antar anggota di dalam organisasi akan membuahkan kerjasama yang baik
sehingga memperlancar tugas dan fungsi organisiasi.
Kalimat afirmasi dari harmonis adalah kami saling peduli dan
menghargaiperbedaan. Kode etik/panduan perilaku dari harmonis adalah
menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. Suka menolong orang
lain, dan membangun lingkungan kerja yang kondusif. Kata kunci: peduli
(caring), perbedaan (diversity), dan selaras.

E. Loyal

Pengertian loyal adalah berdedikasi dan mengutamakan kepentingan


bangsa dan negara. Loyal atau loyalitas pada kesetiaan, yang bermakna pada
kesetiaan atau kepatuhan. Dalam hal ini, loyalitas dari ASN ditujukan dari
sikap dan perilaku yangmemegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945; setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) serta pemerintahan yang sah; menjaga nama baik sesama ASN,
pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan negara.
Sebagaimana dimaklumi, ASN adalah pekerja yang digaji oleh negara.Oleh
karena itu, sikap dan perilakunya harus memegang teguh ideologi negara,
yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta setia kepada negara
serta pemerintahan yang sah. Sebagai aparatur negara, dalam menjalankan
tugasnya ASN dilengkapi dengan kewenangan dan sumber daya oleh negara.
Dengan demikian, sudah seharusnya ASN memiliki loyalitas yang tinggi
kepada pemerintah, bangsa dan negara. Loyalitas kepada bangsa dan negara
pada akhirnya bermuara kepada sikap untuk memberikan layanan yang prima
dan mengayomi kepada segenap lapisan warga negara.
Kalimat afirmasi dari loyal adalah kami berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Kode etik/panduan
perilaku dari loyal adalahmemegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, setia kepada NKRI
serta pemerintahan yang sah, menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan,
instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan negara. Kata kunci:
komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme, dan pengabdian.
F. Adaptif

Pengertian adaptif adalah terus berinovasi dan antusias dalam


menggerakkan ataupun menghadapi perubahan. Adaptif atau mudah
menyesuaikan diri dengan keadaan. Dalam hal ini, seorang ASN hendaknya
selalu mengembangkan kreativitas dan terus berinovasi dalam menyikapi
perubahan-perubahan yang terjadi. ASN juga dituntut untuk selalu proaktif
dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi sehingga tidak menghalangi
tugas dan tanggung jawab yang diembannya, utamanya yang berkaitan
dengan pelayanan publik.
Kalimat afirmasinya adalah kami terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan ataupun menghadapi perubahan. Kode etik/panduan
perilaku dari adaptif adalah Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas, dan bertindak proaktif.
Kata kunci: inovasi, antusias terhadap perubahan, dan proaktif.

G. Kolaboratif

Pengertian kolaboratif adalah membangun kerjasama yang sinergis.


Kolaboratif ditunjukkan dengan memberi kesempatan kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai
tambah, dan menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan
bersama. Nilai ini diperlukan sebagai upaya dari pemecahan masalah dengan
membangun kerja sama yang sinergis, baik antar sesama ASN maupun antar
Kementerian/Lembaga atau Pemerintah daerah.
Kalimat afirmasinya adalah kami membangun kerjasama yang
sinergis. Kode etik/panduan perilaku dari adaptif adalah memberi
kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam
bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah, dan menggerakkan
pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama. Kata kunci:
kesediaan bekerja sama, sinergi untuk hasil yang lebih baik.

2.5 Kedudukan dan Peran ASN menuju Smart Governance


Konsep literasi digital telah lama berkembang seiring dengan perkembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Menurut Gilster (1997) literasi digital
mengacu kepada kemampuan untuk memahami, mengevaluasi dan mengintegrasi
ke dalam berbagai format (multiple formats) dalam bentuk digital. Titik berat dari
literasi digital adalah untuk mengevaluasi dan menginterpretasi informasi yang ada.
Sementara itu, Lankshear dan Knobel (dalam Bawden, 2008) mendefinisikan literasi
digital sebagai analisis praktik sosial yang mengidentifikasi poin-poin penting untuk
pembelajaran yang efektif. Aktivitas literasi digital ini terjadi dalam sistem
pembelajaran sosioteknis yang efisien serta prinsip-prinsip pembelajaran dasar yang
dapat disesuaikan dan dimanfaatkan untuk pembelajaran pendidikan yang adil.
Buckingham (2010) menambahkan bahwa literasi digital lebih dari sekadar masalah
fungsional belajar bagaimana menggunakan komputer dan keyboard, atau cara
melakukan pencarian secara daring. Literasi digital juga mengacu pada mengajukan
pertanyaan tentang sumber informasI, kepentingan produsennya, dan cara-cara di
mana ia merepresentasikan realita di dunia; dan memahami bagaimana
perkembangan teknologi ini terkait dengan kekuatan sosial, politik dan ekonomi yang
lebih luas. Konsep literasi digital pun semakin berkembang seiring zaman. Menurut
definisi UNESCO dalam modul UNESCO Digital Literacy Framework (Law, dkk.,
2018) literasi digital ada
Pengelolaan SDM harus selalu berkaitan dengan tujuan dan sasaran
organisasi (strategic alignment), dalam konteks ini aktivitas dalam pengelolaan SDM
harus mendukung misi utama organisasi. Pengelolaan SDM/ASN dilakukan untuk 19
Manajemen ASN memotivasi dan juga meningkatkan produktivitas pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sehingga mampu berkontribusi pada pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi. Organisasi membutuhkan pegawai yang jujur, kompeten dan
berdedikasi. Untuk mendapatkan profil pegawai yang produktif, efektif dan efisien
tersebut diperlukan sebuah sistem pengelolaan SDM yang mampu memberikan
jaminan „keamanan‟ dan „kenyamanan‟ bagi individu yang bekerja didalamnya.
Sebuah sistem yang efisien, efektif, adil, terbuka/transparan, dan bebas dari
kepentingan politik/individu/kelompok tertentu. Kondisi ini memberikan lingkungan
yang kondusif bagi pegawai untuk bekerja dan berkinerja karena merasa dihargai
dan juga diperhatikan oleh organisasi. Sistem merit yang berdasarkan pada
obyektivitas dalam pengelolaan ASN menjadi pilihan bagi berbagai organisasi untuk
mengelola SDM. Kualifikasi, kemampuan, pengetahuan dan juga ketrampilan
pegawai yang menjadi acuan dalam pengelolaan ASN berdasar sistem merit menjadi
fondasi untuk memiliki pegawai yang kompeten dan „bahagia‟ dalam organisasi
karena mereka memiliki kepercayaan diterapkannya keadilan dalam organisasinya

2.6 Role Model


Ibu Hj. Dede R. Munawaroh, SKM.,M.MKes., adalah role model saya, dalam
kurang lebih 3 bulan saya mulai bekerja di UPTD Puskesmas Argapura, saya
belajar banyak hal dari beliau.di mulai dari segi berorientasi pelayanan yang baik ,
beliau selalu mendorong bawahannya untuk selalu memberikan pelayanan terbaik
kepada masyarakat baik pelayanan dalam gedung maupun luar gedung. Dari segi
akuntabel, beliau adalah sosok pemimpin yang penuh dengan tanggung jawab,
beliau selalu menghadiri kegiatan-kegiatan atau program di puskesmas dengan
antusias. Dalam aspek keharmonisan, beliau selalu membangun dan menjaga
lingkungan kerjanya tetap harmonis seperti dengan mengadakan kegiatan-
kegiatan keluarga Puskesmas, atau sekedar bercanda dengan para bawahannya.
Dalam aspek kompeten, beliau adalah salah satu ASN yang mempunyai gelar S2.
Beliau selalu menerapkan ilmunya melalui masukan-masukan yang inovatif
terhadap program-program Puskesmas. Adapun tiga aspek lainnya yaitu loyal,
adaptif dan kolaboratif, beliau selalu mengikuti setiap kegiatan ulang tahun
kabupaten, kecamatan, hari hari besar kesehatan dan negara dengan penuh
penghayatan.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Deskripsi Isu


Identifikasi isu dilakukan bertujuan untuk mencari tahu isu apa yang
ditemukan di Puskesmas Argapura, khususnya di ruang farmasi. Identifikasi
isu dilakukan oleh penulis dengan melakukan observasi langsung serta
diskusi yang dilakukan bersama dengan pimpinan puskesmas dan petugas
Farmasi. Selama bekerja di Puskesmas Argapura penulis menemukan
beberapa isu yang perlu perhatian dan penanganan yang tepat serta cepat,
agar tidak menimbulkan kerugian bagi pelayanan di Puskesmas Argapura
khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya. Adapun isu yang diperoleh
adalah sebagai berikut :

3.1.1 Isu 1 :
Kurang Optimalnya Pelayanan Pasien Suspek Tuberkulosis di Laboratorium
UPTD Puskesmas Argapura”
Data/Fakta :
Peningkatan pasien suspek tuberculosis yang semakin meningkat
setiap harinya, hal tersebut tidak di dukung dengan adanya sarana prasarana
yang memadai, seperti tidak adanya bilik untuk mengeluarkan sputum pasien
suspek tuberculosis dan juga kurang memadai fasilitas Laboratorium untuk
melaksanakan pewarnaan sputum pasien suspek Tuberkulosis
Gambar 3

Penyebab
- Tidak adanya bilik khusus untuk mengeluarkan sputum dahak pasien
Tuberkulosis di UPTD Puskesmas Argapura
- Tidak Adanya Ruang Khusus duntuk melakukan pewarnaan sputum dahak
pasien Tuberkulosis di UPTD Puskesmas Argapura

Dampak :

- Besarnya Resiko Tertular penyakit Tuberkulosis di UPTD Puskesmas


Argapura
- Hasil Laboratorium pemeriksaan yang menjadi terlambat
- Banyaknya keluhan pasien suspek Tuberkulosis

Keterlibatan Para Pihak :


- Kepala Puskesmas
- Petugas Laboratorium
- Pemegang Program Tuberkulosis Pusekesmas

3.1.2 Isu 2 :
Kurang Optimal Pemeriksaan Hemoglobin dengan metode Sahli dan Tidak
adanya Quality Control alat Yang dilakukan secara rutin

Data/Fakta :

Di laboratorium klinik, kadar hemoglobin dapat ditentukan dengan berbagai


cara, diantaranya adalah dengan metode visual (Hb Sahli) dan Metode POCT,
Metode visual / Hb-Sahli sudah tidak dianjurkan lagi, karena mempunyai
kesalahan yang besar, alat tidak bisa distandarisasi, Metode umum yang
direkomendasikan WHO untuk digunakan pada survei prevalensi anemia pada
populasi adalah hemoglobinometri dengan metode cyanmeth di laboratorium
dan sistem POCT hemocue. Metode ini merupakan rujukan untuk perbandingan
dan standarisasi metode–metode yang lainya. Adanya kenaikan jumlah pasien
pemeriksaan Hemoglobin di Puskesmas Argapura sehingga harus adanya
peningkatan mutu pemeriksaan Hemoglobin, dan juga alat Hemoglobin yang
berada di Laboratorium tidak pernah di lakukan Quality Control secara rutin dan
tidak ada standarisi Quality Control, sehingga harus adanya pergantian metode
dari sahli ke metode POCT. Karena keuntungan memakai alat POCT sendiri
yaitu Hasil yang lebih akurat dari metode sahli dan relevan di gunakan di
laboratorium sederhana, dan juga pemanfaatan alat Hemoglobin POCT yang
ada di Laboratorium

Gambar 4

Penyebab :
- Tidak pernah di lakukan Quality Control Secara berkala
- Pemeriksaan Hemoglobin dengan metode sahli yang sudah tidak relevan
di gunakan di Laboratorium karena presentase ketidakakuratan yang tinggi

Dampak :

- Adanya Hasil Hemoglobin pasien yang tidak sesuai sehingga mengurangi


mutu layanan Laboratorium
- Hasil yang di keluarkan menjadi tidak akurat karena alat tidak pernah di
lakukan Quality Control
- Berdampak pada diagnosa yang dikeluarkan dokter
-
Keterlibatan Para Pihak :
- Kepala Puskesmas
- Petugas Laboratorium
- Dokter

3.1.3 Isu Ke 3 :
Tidak adanya formulir permintaan pemeriksaan dan Formulir hasil
Laboratorium
Data Fakta :
Kurang berjalannya proses pelabelan atau etiket dan No rekam medis pasien karena
tidak adanya formulir permintaan pemeriksaan pasien laboratorium sehingga rentan
terjadi kesalahan pemeriksaan sampel, serta tidak adanya pencatatan hasil di
formulir hasil pemeriksaan Laboratorium sehingga tidak optimalnya proses identifikasi
pasien

Gambar 5

Penyebab :
- Tidak adanya formular permintaan pemeriksaan Laboratorium dan formulir
hasil laboratorium
Dampak :
- Resiko kesalahan dalam pemeriksaan laboratorium dan tidak tertib
administrasi di Laboratorium UPTD Puskesmas Argapura

Keterlibatan Para Pihak :


- Kepala Puskesmas
- Petugas Laboratorium
- Dokter

Gagasan Isu :

1. Pembuatan FPPL (Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium) dan


formulir hasil laboratorium

3.2 Penetapan Core Isu dengan metode USG (Urgency, Seriousness,


Growth)
Penetapan isu dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain Mind
Mapping, Fishbone Diagram, analisis SWOT, analisis kesenjangan atau Gap
analysis, APKL dan USG (Urgency, Seriousness, Growth). Dalam hal ini Peserta
menentukan prioritas isu menggunakan metode USG. USG adalah salah satu alat
untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Faktor tersebut adalah
a. Urgency, Seriousness,dan Growth.Urgency (C) adalah yang menilai
seberapa mendesaknya isu tersebut harus dibahas, dianalisis, dan
ditindaklanjuti
b. Seriousness (S) adalah yang menilai seberapa serius isu tersebut untuk
dibahas dan dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan
c. Growth (G) adalah yang menilai seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segeraHasil analisis core
issue menggunakan USG dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
No. ISU U S G JUMLAH URUTAN

Kurang Optimalnya Pelayanan


1 4 4 4 12 2
Pasien Suspek Tuberkulosis di
Laboratorium UPTD Puskesmas
Argapura”

Kurang Optimalnya Pemeriksaan


2 4 4 5 13 1
Hemoglobin dengan metode Sahli
dan Tidak adanya Quality Control
alat Yang dilakukan secara rutin

Tidak adanya formulir permintaan


3 4 3 4 11 3
pemeriksaan dan Formulir hasil
Laboratorium

Tabel 2 Metode Tapisan Isu dengan Metode USG

URGENSI(Mendesak) SERIOUSNESS(Gawat) GROWTH(Pertumbuhan) No.

Paling mendesak Fatal Sangat cepat 5


Sangat mendesak Sangat gawat Cepat 4
Mendesak Gawat Agak cepat 3
Biasa Biasa Biasa 2
Tidak mendesak Tidak gawat Lambat/ tetap 1
Tabel 3 Keterangan Bobot Nilai Analisis USG

Dari hasil analisis USG di atas di dapatkan Isu yaitu


Berdasarkan penetapan isu melalui metode USG diatas maka ditetapkanisu yang
diangkat adalah “Kurang Akuratnya Pemeriksaan Hemoglobin menggunakan Metode
Sahli dan Tidak dilakukannya Quality Control Alat secara rutin”
Kaitan isu diatas dengan nilai dasar ASN adalah dilihat dari nilai akuntabilitas dalam
hal ini seorang ASN harus mempertanggungjawabkan hasil tes laboratorium yang
dikeluarkan yaitu tetap menjaga presisi dan akurasi hasil tes,dengan tetap menjaga
keakuratan hasil tes laboratorium maka kita sebagai ASN berarti tetap menjaga
komitmen mutu dalam pelayanan laboratorium.

3.3 Analisis Faktor Penyebab Core Isu


Setelah terpilih salah satu isu menggunakan analisis USG, selanjutnya yaitu
dilakukan analisis penyebab – penyebab isu tersebut menggunakana analisis
Fishbone sebagai berikut :

METODE
MAN Perlunya pergantian Alat
Hemoglobin Sahli yang tidak
akurat dan tidak pernah
dilakukan Quality Control
secara rutin
Jumlah Pasien
periksa Hemoglobin
terus meningkat

Kurang Akuratnya
Pemeriksaan Hemoglobin
Tidak adanya bahan Pengaruh suhu dengan metode Sahli dan
Control untuk ruangan yang
pemeriksaan mempengaruhi Alat Tidak adanya Quality
Hemoglobin Metode Hemoglobin Metode Control alat Yang
Sahli Sahli dilakukan secara rutin

MATERIAL ENVIRONMEN
T

Gambar 6

3.3 Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu

Gagasan untuk Isu tersebut ialah menggunakan metode POCT (point of care
test) dengan menyediakan stik Hemoglobin dan dilakukan Quality Control setiap
hari dengan membuat Quality Control chart berbasis Microsoft Excel. Gagasan
tersebut terkait dengan nilai SMART ASN, di mana seorang ASN harus mengikuti
segala perkembangan teknologi dalam pelaksanaa penugasan.
26
3.5 Matrik Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : UPTD Puskesmas Argapura

Identifikasi Isu : 1. Kurang Optimalnya Pelayanan pasien suspek Tuberkulosis di Laboratorium UPTD Puskesmas Argapura

2. Kurang Akuratnya Pemeriksaan Hemoglobin menggunakan Metode Sahli dan Tidak dilakukannya Quality Control
Alat secara rutin
3. Tidak adanya formulir permintaan pemeriksaan dan Formulir hasil Laboratorium
Isu yang Diangkat : Kurang Akuratnya Pemeriksaan Hemoglobin menggunakan Metode Sahli dan Tidak dilakukannya Quality Control Alat
secara rutin

Gagasan : Penggunaan Metode POCT ( Point Of care Test ) untuk pemeriksaan Hemoglobin dan Pembuatan Quality Control Chart
Pemecahan Isu

Kegiatan : 1. Pengadaan Stik dan Bahan Control pemeriksaan Hemoglobin Metode POCT ( Point Of Care Test )
2. Pembuatan Standar Operasional Prosedur Pemeriksaan Hemoglobin dan Quality Control Metode POCT ( Point Of
Care Test)
3. Membuat Control Chart untuk Quality Control Alat Hemoglobin di Laboratorium
4. Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan pemeriksaan Hemoglobin dengan metode POCT dan pelaksanaan Quality
Control

26
Keterkaitan Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Output / Hasil
Substansi Mata Visi/Misi Organisasi Organisasi
Kegiatan
Pelatihan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1 Pengadaan 1. Membuat janji 1. Mengajukan rancangan Nilai BerAKHLAK Sejalan dengan Misi Kegiatan ini memiliki
Stik dan untuk isu kepada mentor 1. Akuntabel Kabupaten Majalengka keterkaitan dengan Misi
Bahan Control berkonsultasi Tanggung Jawab yaitu meningkatkan Puskesmas Argapura
pemeriksaan dengan mentor 2. Melakukan diskusi dan 2. Harmonis kualitas layanan publik yaitu Memberikan
Hemoglobin meminta masukan Etika dan sopan santun terutama sektor Pelayanan yang
Metode POCT mengenai pemilihan isu 3. Loyal Kesehatan, di dukung bermutu kepada
(Point Of Care dan rencana gagasan Komitmen, tepat waktu dengan sumber daya Masyarakat dan
Test) kreatif pemecahan isu 4. Kolaboratif aparatur yang Kegiatan ini memiliki
Menyepakati waktu Berintegritas, penguatan Komitmen,
bersama. Profesional Humanis tanggung jawab, etika
dan Melayani dan sopan santun
2. Pembahasan 1. Pembahasan tentang Nilai BerAKHLAK
mengenai rencana aktualisasi 1. Berorientasi Pelayanan
kegiatan dengan mentor tentang Meningkatkan Pelayanan
rancangan kurang akuratnya terhadap masyarakat
aktualisasi yang pemeriksaan Hemoglobin 2.Akuntabel
telah dibuat metode Sahli dan tidak Tanggung Jawab,
dilakukannya Quality Profesional
Control secara rutin di 4. Kompeten
Laboratorium sesuai dengan

27
kapabilitas dan
2. melakukan konsultasi kapasitas
tentang penggunaan
Metode POCT untuk 4.Harmonis
pemeriksaan Hemoglobin Etika dan sopan santun
dan melakukan Quality 5.Adaptip
Control secara rutin dan Antusian terhadap
pembuatan Quality Control perubahan, inovatif
Chart 5.Kolaboratif
Menyepakati waktu
bersama
3.Mempersiapkan 1. Melakukan konsultasi Nilai BerAKHLAK
anggaran dengan mentor tentang 1. Akuntabel : Bertanggung
pengadaan stik mekanisme anggaran jawab, menjalankan
dan bahan control pengadaan stik dan bahan Amanah yang dipercaya
Hematologi control pemeriksaan 2. Harmonis :
Metode POCT Hemoglobin metode POCT Sopan santun dan etika
(point of care ( Point Of care Test ) 3. Loyal :
test) Menyediakan waktu
konsul, dan bertemu
mentor menggunakan
baju yang rapi dan sopan
4. Kolaboratif
Menerima masukan yang

28
baik dari Mentor

2 Pembuatan 1.Membuat janji 1. Mendengarkan arahan Nilai BerAKHLAK Sejalan dengan Misi Dengan melakukan
Standar untuk mentor tentang 1. Berorientasi Pelayanan Kabupaten Majalengka pembuatan Standar
Operasional berkonsultasi pembuatan Standar Mudah dimengerti yaitu meningkatkan Opersional Prosedur
Prosedur dengan mentor Operasional Prosedur 2. Akuntabel kualitas layanan publik mempunyai keterikatan
Pemeriksaan tentang yang baik dan benar Tanggung jawab terutama sektor dengan misi Puskesmas
Hemoglobin dan pembuatan terhadap tugas Kesehatan, di dukung Argapura yaitu
Quality control Standar 2. Mencari referensi dan 3. Kompeten dengan sumber daya meningkatkan
Metode POCT Operasional membuat Standar Sesuai kapasitas dan aparatur yang kompetensi petugas
(Point Of Care Prosedur Prosedur Opersional kapabilitas Berintegritas, Profesional Kesehatan dan
Test) Pemeriksaan pemeriksaan Hemoglobin 4. Adaptif Humanis dan Melayani jejaringnya.
Hemglobin Metode POCT ( Point Of Sesuai perkembangan
metode POCT Care Test) zaman dan Inovatif
(Point Of Care 1.
test)
2.Melakukan 1. Melakukan kordinasi Nilai BerAKHLAK
sosialisasi dan memberikan edukasi 1. Kompeten
Standar tentang Standar sesuai dengan
Operasional Opersional Prosedur kapabilitas dan
Prosedur kepada kepada rekan kerja kapasitas
rekan kerja 2. Harmonis
2. Pemasangan Standar Ramah sopan santun

29
Operasional Prosedur di 3. Loyal
Ruang Laboratorium Menggunakan Bahasa
2. Indonesia yang baik dan
benar
4. Kolaboratif
Berkolaborasi dengan
rekan kerja

3 Membuat 1.Mempelajari 1.Tersedianya referensi dan Nilai BerAKHLAK Sejalan dengan Misi melakukan Quality
Control Chart cara mengolah bahan untuk mengolah data 1.Berorientasi Pelayanan Kabupaten Majalengka Control secara rutin
untuk Quality data Quality Quality Control Alat POCT Terus Meningkatkan yaitu meningkatkan sejalan dengan dengan
Control Alat Control Harian Hemoglobin pelayanan kualitas layanan publik misi Puskesmas
Hemoglobin di yang Baik dan 2. Kompeten terutama sektor Argapura yaitu
Laboratorium Benar Meningkatkan Kesehatan, di dukung memberikan pelayanan
dan melakukan kompetensi diri dengan sumber daya yang bermutu kepada
Quality Control 3. Akuntabel aparatur yang masyarakat dan juga
Alat Tanggung jawab Berintegritas, Profesional meningkatkan
4. Adaptip Humanis dan Melayani kompetensi petugas
Berinovasi, Sesuai Kesehatan.
perkembangan Zaman a.
2.Membuat 1. Tersedianya satu buah Nilai BerAKHLAK
media pengolah media pengolah data 1. Berorientasi Pelayanan
data Quality Quality Control berupa Dapat di jadikan
Control harian Control Chart panduan saat

30
yang tepat untuk pelayanan
dijadikan bahan 2. Kompeten
pembuatan sesuai dengan
Control Chart kapabilitas dan
kapasitas
3. Akuntabel
Integritas dan
profesionalitas
4. Adaptif
Kreatif, dan sesuai
dengan kebutuhan
5. Loyal
Dedikasi
6. Kolaboratif
Berkonsultasi
3.Mengkonsulta 1.Terlaksanannya Nilai BerAKHLAK
sikan dan konsultasi hasil pembuatan 1. Harmonis
Sosialisai hasil Control Chart Sopan, santun, ramah
pembuatan Kepada Mentor 2. Adaptif
Quality Control 2.Terlaksananya satu kali Menerima masukan dan
Chart kepada sosialisasi kepada rekan saran
Mentor dan kerja tentang penggunaan 3. Loyal
rekan kerja dan Control Chart Dedikasi
melakukan 3. Melakukan Quality 4. Kolaboratif
Quality Control
31
harian Control Harian secara Rutin Berkonsultasi dengan
rekan kerja

4 Monitoring dan 1.Melaksanakan Tersedianya laporan Nilai BerAKHLAK Sejalan dengan Misi Sejalan dengan misi
Evaluasi Evaluasi monitoring sebagai bahan 1. Berorientasi Pelayanan Kabupaten Majalengka Puskesmas Argapura
pelaksanaan Pelaksanaan evaluasi Dapat digunakan untuk yaitu meningkatkan yaitu meningktakan
pemeriksaan pemeriksaan pelayanan kualitas layanan publik kompetensi petugas
Hemoglobin Hemoglobin 2. Akuntabel terutama sektor Kesehatan, dan
dengan metode metode POCT Dapat dipertanggung Kesehatan, di dukung penerapan nilai dasar
POCT dan dan hasil Quality jawabkan dengan sumber daya ASN BerAkhlak
pelaksanaan Control pada 3.Harmonis aparataur yang (Berorientasi
Quality Control Control Chart Etika dan sopan santun Berintegritas, Profesional pelayanan,Akuntabel,Ko
harian 4.Kolaboratif Humanis dan Melayani mpeten,Harmonis,
Berkonsultasi dengan Loyak, Adaptip,
rekan kerja c. Kolaboratif)

2. Menyusun Tersusunnya laporan Nilai BerAKHLAK


laporan aktualisasi 5. Berorientasi Pelayanan
aktualisasi Panduan saat
pelayanan
6. Kompeten

32
sesuai dengan
kapabilitas dan
kapasitas
7. Akuntabel
Integritas dan
profesionalitas
8. Loyal
Dedikasi
9. Adaptif
Kreatif, dan sesuai
dengan kebutuhan

33
3.6 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)

Kegiatan Jumlah
No Mata Pelatihan Ke- Aktualisasi per
Ke-1 Ke-3 Ke-4
2 MP
1. Berorientasi Pelayanan 1 1 2 2 6
2. Akuntabel 3 1 2 2 8
3. Kompeten 1 2 1 1 5
4. Harmonis 3 1 1 1 6
5. Loyal 2 1 1 1 5
6. Adaptif 1 1 1 1 4
7. Kolaboratif 3 1 1 1 6
Jumlah Aktualisasi per 14 8 9 9 40
Kegiatan

34
3.7 Tabel Kegiatan Aktualisasi

A SEPTEMBE O
KEGIATAN
No U R C
G T
2 3 4 5 6 7 8 91 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 4 5 6
2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2
9 0 1 3 4 5 6 7 8 9 0
1 Pengadaan Stik dan
bahan control
pemeriksaan hemoglobin
Metode POCT(Point Of
Care Test)

2 Pembuatan Standar
Operasional Prosedur
Pemeriksaan
Hemoglobin dan Quality
control Metode POCT
(Point Of Care Test)

3 Membuat Control Chart


untuk Quality Control
Alat Hemoglobin di
Laboratorium dan
melakukan Quality
Control Alat secara Rutin

4 Monitoring dan Evaluasi


pelaksanaan
pemeriksaan
Hemoglobin dengan
metode POCT dan
pelaksanaan Quality
Control

35
Keterangan : Pelaksanaan Kegiatan Hari Libur

36
BAB IV
CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI

4.1 Rekapitulasi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi (tabel terlampir)


Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di UPTD Puskesmas Argapura, kegiatan
dilaksanakan selama satu bulan yaitu pada bulan september sampai dengan
bulan oktober. Tabel kegiatan aktualisasi dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut.

Tabel 4.1
Hasil Rekapitulasi Pelaksanaan Aktualisasi

No Kegiatan/Tahapan Capaian Evidence


(%)
Kegiatan: .
1
Pengadaan Stik dan
bahan control
100% Bukti Monitoring
pemeriksaan
Surat Izin Aktualisasi
hemoglobin Metode
Draft Permintaan Anggaran
POCT(Point Of Care
Bukti Pembayaran Vendor Alat
Test)
Foto
Tahapan:
1. Membuat janji
untuk berkonsultasi
100%
dengan mentor

2. Pembahasan
mengenai kegiatan
rancangan
aktualisasi yang
100%
telah dibuat

3.Mempersiapkan
anggaran
pengadaan stik dan
bahan control
Hematologi Metode
100%
POCT

2 Kegiatan :
Pembuatan Standar
Operasional
100 % Bukti Monitoring
Prosedur
Pemeriksaan Draft SOP
Hemoglobin dan Foto
Quality control
Metode POCT
(Point Of Care Test)

Tahapan :

1.Membuat janji
untuk berkonsultasi 100 %
dengan mentor
tentang pembuatan
Standar Operasional
Prosedur
Pemeriksaan
Hemglobin metode
POCT (Point Of Care
test)

2.Melakukan
sosialisasi Standar 100 %
Operasional
Prosedur kepada
rekan kerja

36
3
Kegiatan :
Membuat Control
Chart untuk Quality
Control Alat
Bukti Monitoring
Hemoglobin di
Laboratorium dan 100% Pengolah data Control Chart
melakukan Quality Hasil Quality Control Chat Harian
Control Alat
Foto
Tahapan :
1.Mempelajari cara
mengolah data
100%
Quality Control
Harian yang Baik
dan Benar

2.Membuat media
pengolah data
Quality Control 100%
harian yang tepat
untuk dijadikan
bahan pembuatan
Control Chart

3.Mengkonsultasikan
dan Sosialisai hasil
pembuatan Quality
Control Chart 100%
kepada Mentor dan
rekan kerja dan
melakukan Quality
Control harian

37
4
Kegiatan :
Monitoring dan Foto
Evaluasi
Hasil Quality Control Chart Harian
pelaksanaan
pemeriksaan 100% Laporan Aktualisasi
Hemoglobin dengan
metode POCT dan
pelaksanaan Quality
Control harian

Tahapan :

1.Melaksanakan
Evaluasi
Pelaksanaan
100%
pemeriksaan
Hemoglobin metode
POCT dan hasil
Quality Control pada
Control Chart

2. Menyusun laporan 100%


aktualisasi

38
4.2 Deskripsi Capaian Aktualisasi (tabel terlampir)

4.2.1 Pengadaan Stik dan bahan control pemeriksaan hemoglobin Metode POCT(Point Of
Care Test)

Tanggal : 30 Agustus s/d 06 September 2022


Pelaksanaan
Kegiatan
Lokasi : UPTD. Puskesmas Argapura

Tujuan Kegiatan : Kesepakatan pembahasan isu Rancangan aktualisasi dan


mempersiapkan anggaran pengadaan stik Hemoglobin POCT
Tahapan Kegiatan : 1. Membuat janji berkonsultasi dengan mentor
2. Pembahasan mengenai kegiatan rancangan aktualisasi
yang telah dibuat
3. Mempersiapkan anggaran pengadaan stik dan bahan
control Hematologi Metode POCT
4. Membuat SOP Pemeriksaan POCT
5. Melakukan Sosialisasi SOP
Output/Hasil :

Bukti Mentoring Minggu ke 1

39
Surat Rekomendasi habituaasi dan Aktualisasi

Permintaan pengadaan Alat Stik Hemoglobin POCT

Alat POCT Hemoglobin Easy Touch

Stik dan bahan control Alat POCT Hemoglobin Easy Touch

40
Draft SOP pemeriksaan Hemogloin POCT

Foto Mentoring

Foto Pembuatan SOP dan pemasangan SOP

Sosialisasi SOP kepada rekan kerja Laboratorium

Aktualisasi Nilai- : 1. Berorientasi Pelayanan


Nilai Dasar
Meningkatkan Pelayanan terhadap masyarakat
2.Akuntabel
Tanggung Jawab, Profesional
3.Kompeten
sesuai dengan kapabilitas dan kapasitas
4.Harmonis
Etika dan sopan santun

41
5.Loyal
Tepat waktu dalam membuat janji
6.Adaptip
Antusias terhadap perubahan, inovatif
7.Kolaboratif
Menyepakati waktu bersama
Kontribusi terhadap : Kegiatan ini berkontribusi dengan Misi Kab Majalengka yang
Visi dan Misi ke 4. Yaitu mewujudkan pemenuhan kebutuhan hidup
masyarakat majalengka yang bahagia lahir dan batin
Deskripsi Proses : Kegiatan 1 yaitu membuat janji dan berkonsultasi dengan
mentor terkait isu untuk rancangan aktualisasi dilakukan pada
tanggal 30 Agustus 2022 sesuai kesepakatan jadwal yang
diberikan mentor. Konsultasi dengan mentor dilakukan di
ruang Kepala puskesmas dengan durasi 30 –1 jam.
Pembahasan yang dilakukan adalah untuk mendiskusikan isu
actual di Laboratorium Puskesmas Argapura. Peserta
berkonsultasi tentang kurang akuratnya pemeriksaan
Hemoglobin dan tidak dilakukannya Quality Control alat
hemoglobin secara rutin,peserta merekomendasikan
pemeriksaan Hemoglobin dengan metode POCT yang lebih
akurat dan harus adanya Quality Control alat secara rutin
supaya hasil dapat dipertanggungjawabkan. Setelah itu di
dapat judul isu aktualisasi yaitu Optimalisasi pemeriksaan
hemoglobin dengan metode POCT dan pembuatan Quality
Control Chart setelah itu kami berdiskusi terkait rencana dan
Anggaran Pengadaan stik Hemoglobin dan bahan control
metode POCT aktualisasi dan telah disetujui oleh mentor.
Peserta juga membuat SOP untuk pemeriksaan Hemoglobin
metode POCT dan di sosialisaikan kepada rekan kerja

Catatan Mentor : Masukan dari mentor yaitu pergantian metode sahli dan
Quality Control alat yang harus dilakukan secara rutin

Hasil Kegiatan : Hasil kegiatan persiapan aktualisasi berjalan dengan lancar


dan sesuai dengan tujuan yaitu adanya kesepakatan rencana
anggaran pengadaan stik pemeriksaan hemoglobin metode
POCT serta pembuatan SOP pemeriksaan Hemoglobin
metode POCT

42
4.2.2 2.Kegiatan Membuat media Control Chart untuk dijadikan media Quality Control harian
alat seacara rutin

Tanggal : 12-15 September 2022


Pelaksanaan
Kegiatan
Lokasi : UPTD. Puskesmas Argapura

Tujuan Kegiatan : Pembuatan Control Chart dan pelaksanaan Quality Control


alat rutin
Tahapan Kegiatan : 1. Membuar Control Chart bebrbasis Ms. Ecxcel
2. Pelaporan hasil Quality Control Alat POCT kepada mentor

Output/Hasil : Dokumentasi melakukan konsultasi dengan mentor

Bukti Monitoring

Pembuatan Pengolah Data Control Chart

43
Pelaksanaan Quality Control Harian Alat POCT

Hasil Quality Control Chart Minggu ke 1

Eviden Foto

Aktualisasi Nilai- : 1. Berorientasi Pelayanan


Nilai Dasar
Meningkatkan Pelayanan terhadap masyarakat
2.Akuntabel

44
Tanggung Jawab, Profesional
3.Kompeten
sesuai dengan kapabilitas dan kapasitas
4.Harmonis
Etika dan sopan santun
5.Loyal
Tepat waktu dalam membuat janji
6.Adaptip
Antusias terhadap perubahan, inovatif
7.Kolaboratif
Menyepakati waktu bersama
Kontribusi terhadap : Kegiatan ini berkontribusi dengan Misi Kab Majalengka yang
Visi dan Misi ke 4. Yaitu mewujudkan pemenuhan kebutuhan hidup
masyarakat majalengka yang bahagia lahir dan batin
Deskripsi Proses : Mentoring di laksanakan pada tanggal 15 September 2022
dengan pembahasan pembuatan Control chart dan pelaporan
pelaksaan hasil Quality Control alat Hemoglobin POCT.
mentoring berlangsung kurang lebih selama 30 menit, untuk
pengerjaan Quality control alat POCT sendiri berlangsung
lancar dengan hasil nilai yang masih masuk ke dalam range
kit alat.

Catatan Mentor : Penyimpanan bahan Control yang tepat supaya hasil Quality
control bisa maksimal
Hasil Kegiatan : Hasil Quality Control di minggu ke 2 baik, sesuai dengan nilai
mean dan range kit alat POCT

4.2.3 Kegiatan melakukan Quality Control Alat rutin

45
Tanggal : 16-23 September 2022
Pelaksanaan
Kegiatan
Lokasi : UPTD. Puskesmas Argapura

Tujuan Kegiatan : Quality Control alat rutin

Tahapan Kegiatan : 6. Pelaporan hasil Quality Control Alat POCT kepada mentor

Output/Hasil : Dokumentasi melakukan konsultasi dengan mentor

Bukti Monitiring

Hasil Quality Control Chart Minggu ke 2

46
Eviden Foto

Aktualisasi Nilai- : 1. Berorientasi Pelayanan


Nilai Dasar
Meningkatkan Pelayanan terhadap masyarakat
2.Akuntabel
Tanggung Jawab, Profesional
3.Kompeten
sesuai dengan kapabilitas dan kapasitas
4.Harmonis
Etika dan sopan santun
5.Loyal
Tepat waktu dalam membuat janji
6.Adaptip
Antusias terhadap perubahan, inovatif
7.Kolaboratif
Menyepakati waktu bersama
Kontribusi terhadap : Kegiatan ini berkontribusi dengan Misi Kab Majalengka yang
Visi dan Misi ke 4. Yaitu mewujudkan pemenuhan kebutuhan hidup
masyarakat majalengka yang bahagia lahir dan batin
Deskripsi Proses : Mentoring di laksanakan pada hari Kamis tanggal 22
September 2022 dengan pembahasan pelaporan hasil
Quality Control alat Hemoglobin POCT, mentoring
berlangsung selama 20 menit, membahas hasil QC pada
minggu ke 3 Aktualisasi, pada hasil minggu ini ada kenaikan
nilai QC di tanggal 17 tapi hasil masih masuk range dan
Standar deviasi masih di mabah plus minus 3.

Catatan Mentor : Cek keadaan reagen control, tanyakan ke teknisi alat bila ada
hasil QC yang tidak sesuai
Hasil Kegiatan : Hasil Quality Control di minggu ke 3 masih masuk ke dalam
nilai range, walaupun ada hasil yang agak sedikit tinggi dan

47
tidak presisi.

4.2.4 Kegiatan melakukan Quality Control Alat rutin dan Evaluasi monitoring Optimalisasi
Pemeriksaan Hemoglobin Metode POCT

Tanggal : 24September 2022 – 06 Agustus 2022


Pelaksanaan
Kegiatan
Lokasi : UPTD. Puskesmas Argapura

Tujuan Kegiatan : Quality Control alat rutin

Tahapan Kegiatan : 7. Pelaporan hasil Quality Control Alat POCT kepada mentor

Output/Hasil : Dokumentasi melakukan konsultasi dengan mentor

Lembar pengendalian mentor

48
Hasil Quality Control Chart Minggu ke 4

Laporan Aktualisasi

Eviden Foto

Aktualisasi Nilai- : 1. Berorientasi Pelayanan


Nilai Dasar

49
Meningkatkan Pelayanan terhadap masyarakat
2.Akuntabel
Tanggung Jawab, Profesional
3.Kompeten
sesuai dengan kapabilitas dan kapasitas
4.Harmonis
Etika dan sopan santun
5.Loyal
Tepat waktu dalam membuat janji
6.Adaptip
Antusias terhadap perubahan, inovatif
7.Kolaboratif
Menyepakati waktu bersama
Kontribusi terhadap : Kegiatan ini berkontribusi dengan Misi Kab Majalengka yang
Visi dan Misi ke 4. Yaitu mewujudkan pemenuhan kebutuhan hidup
masyarakat majalengka yang bahagia lahir dan batin
Deskripsi Proses : Mentoring di laksanakan pada hari Jumat tanggal Jumat 07
Oktober 2022 dengan pembahasan pelaporan hasil Quality
Control alat Hemoglobin POCT dan Evaluasi Laporan
Aktualisasi, mentoring berlangsung selama Kurang lebih 20
menit, yang membahas hasil QC pada minggu ke 4
Aktualisasi, dan evaluasi laporan altualisasi,untuk
keseluruhan hasil QC yaitu baik karena akurasi dan presisi
hasil baik sehingga alat hemoglobin POCT memberikan hasil
yang lebih akurat di bandingkan dengan metode sahli.

Catatan Mentor : Terus lanjutkan QC alat Laboratorium secara berkala

Hasil Kegiatan : Hasil Quality Control di minggu ke 4 masih masuk ke dalam


nilai range control alat

4.3 Analisis Kemanfaatan dan dampak aktualisasi

4.3.1 Analisis Kemanfaatan


Setelah melakukan kegiatan aktualisasi selama kurang lebih 1 bulan di UPTD
Puskesmas Argapura Kab.Majalengka, kemanfaatan dalam kegiatan aktualisasi ini
dapat dirasakan baik oleh penulis dan organisasi. Kemanfaatan yg dirasakan oleh

50
penulis di antaranya adalah penulis dapat lebih memahami tentang hasil yang
dikeluarkan oleh alat Hemoglobin POCT lebih relevan dan akurat dari pada metode
Sahli juga penulis dapat lebih memahami Quality Control Alat Laboratorium
khususnya alat POCT yang baik dengan adanya Control Chart, sehingga hasil
pemeriksaan lebih akurat dan dapat dipercaya . Selain itu penulis juga merasakan
kemanfaatan dalam menerapkan nilai-nilai dasar ASN Ber-AKHLAK yaitu pekerjaan
yang di lakukan dapat menghasilkan output yang lebih baik.
Kemudian kemanfaatan yang dapat dirasakan oleh organisasi khususnya
UPTD Puskesmas Argapura Kab. Majalengka di antaranya adalah dengan adanya
pemeriksaan Hemoglobin dengan metode POCT yaitu pelayanan pemeriksaan
Hemoglobin hasilnya menjadi lebih cepat dan hasil yang lebih akurat sehingga
meningkatkan kualitas pelayanan UPTD Puskesmas Argapura.

4.3.2 Analisis Dampak


Kegiatan aktualisasi yang dilakukan selama kurang lebih 1 bulan ini memberikan
dampak di antaranya adalah dengan penulis memahami terkait nilai-nilai dasar ASN
Ber-AKHLAK, serta ASN-ASN di unit tempat penulis dapat memahami terkait nilai-nilai
dasar ASN Ber-AKHLAK tersebut. Kemudian dengan inovasi gagasan kreatif penulis
berdampak pada proses pelayanan di unit lainnya untuk mewujudkan smart governance
di tempat penulis berkerja serta berdampak pada meningkatnya keakuratan hasil dan
kecepatan pemeriksaan hemoglobin yang berdampak pada meningkatnya kualitas
pelayanan Pukesmas Argapura khusus nya di Laboratorium Puskesmas Argapura.

4.4 Rekapitulasi Aktualisasi Nilai-nilai Ber-Akhlak

Kegiatan

51
Jumlah
No CORE Velue BerAKHLAK Ke-1 Ke-3 Ke-4 Core value
Ke-2
BerAKHLAK

RA LA RA LA RA LA RA LA RA LA

1. Berorientasi Pelayanan 1 0 1 0 2 1 2 0 6 7
2. Akuntabel 3 0 1 0 2 1 2 2 8 11
3. Kompeten 1 1 2 1 1 1 1 1 5 9
4. Harmonis 3 0 1 1 1 1 1 0 6 8
5. Loyal 2 0 1 0 1 1 1 0 5 6
6. Adaptif 1 0 1 0 1 2 1 0 4 6
7. Kolaboratif 3 1 1 1 1 1 1 0 6 9
Jumlah Aktualisasi per 14 2 8 3 9 8 9 3 40 56
Kegiatan 16 11 17 12

KETERANGAN :
RA : RANCANGAN AKTUALISASI
LA : LAPORAN AKTUAL

52
4.5. Rencana Tindak Lanjut
RENCANA ACTION PLAN
PELAKSANAAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR BERAKHLAK DI UPTD PUSKESMAS ARGAPURA

Nama : Dikki Ahmad Basar, A.Md.Ak


Jabatan : Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil

N Kegiatan Nilai Ber- Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September

o AKHLAK 2022 2022 2022 2023 2023 2023 2023 2023 2023 2023 2023 2023

. (*) 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Qality Control Rutin 1,2,3,6

2 Melakukan Kalibrasi 1,2, 3,6

berkala pada Alat

Keterangan : (1) Berorientasi Pelayanan; (2) Akuntabel; (3) Kompeten; (4) Harmonis; (5) Loyal; (6) Adaptif; dan (7) Kolaboratif
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Capaian aktualisasi yang dilaksanakan sebesar 100%, karena semua kegiatan


telah terlaksana dan di peroleh hasil atau output sesuai harapan yaitu sebagia
berikut :
1. Pengadaan Stik pemeriksaan Hemoglobin Alat metode POCT Easy Touch di
Laboratorium UPTD Puskesmas Argapura
2. Membuat Standar Operasional Prosedur pemeriksaan Hemoglobin Metode
POCT
3. Membuat dan Mensosialisasikan ke petugas Laboratorium Quality Control
chart untuk pelaksanaan Quality Control alat harian.
4. Evaluasi kegiatan terkait optimalisasi pemeriksaan Hemoglobin metode
POCT dan Quality Control Alat POCT
5. Dalam pelaksanaan habituasi selama 30 hari dilingkungan UPTD Puskesmas
Argapura yang semula pemeriksaan memakai metode sahli sekarang sudah
memakai metode POCT yang mmpunyai tingkat keakuratan lebih tinggi dari
metode sahli dan juga adanya Quality Control harian sehingga hasil pasien
yang dikeluarkan dapat dipercaya.

Hasil Quality Control Alat POCT selama 1 Bulan

89
Hambatan terjadi pada tanggal 17 September hasil QC adalah 14,0 dimana hasil
melebihi 2 SD penyebab bisa disebabkan karena adanya random error yaitu bisa
disebakan karena Fluktuasi dalam penyimpanan temperatur bahan reagen untuk
Quality Control atau penyimpanan bahan yang kurang tepat,Untuk Hasil Control alat
secara keseluruhan selama sebulan di dapatkan hasil yang baik, di mana Akurasi
atau Ketepatan hasil baik yaitu hasil Quality Control selama satu bulan masuk dalam
nilai range alat POCT dan juga Presisi atau ketelitian yang baik karena adanya
kesesuaian hasil pemeriksaan yang dilakukan secara berulang ulang setiap hari.

Adapun beberapa kondisi sebelum dan sesudah aktualisasi yaitu pada saat
sebelum aktualisasi di puskesmas UPTD Argapura hanya terdapat pemeriksaan
metode sahli di mana hasil yang di hasilkan kurang akurat dan tidak adanya
standarisasi Control alat serta hasil pemeriksaan yang lama, setelah aktualisasi di
Laboratorium UPTD Puskesmas Argapura terdapat alat pemeriksaan hemoglobin
metode POCT d dimana alat lebih akurat serta adanya Quality Control alat sehingga
hasil pemeriksaan yang dikeluarkan dapat dipercaya, sehingga adanya peningkatan
mutu di Laboratorium UPTD Puskesmas Argapura

5.2 Saran-Saran
1. Implementasi nilai-nilai dasar Ber-AKHLAK sebaiknya tidak hanya di terapkan
pada saat kegiatan aktualisasi saja akan tetapi juga dalam setiap kegiatan
selama pelaksanaan tugas jabatan maupun dalam kehidupan sehari hari di
luar jam kerja.
2. Perlu adanya Quality Control yang diterapakan pada alat Laboratorium yang
lain
3. Pemeriksaan Hemoglobin dapat dikembangkan lagi menggunakan Alat
Hematologi Analyzer

90
5.3 Lesson Learned
Setelah menjalani kurang lebih 1 bulan masa aktualisasi di unit kerja, perubahan
yang di alami diri penulis dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai ASN
adalah lebih peka terhadap isu isu yang ada dan lebih bisa untuk menumbuhkan
kepedulian terhadap kemajuan organisasi serta lebih memahami core values
BerAKHLAK. Harapan penulis dalam selama pembelajaran ilmu-ilmu yg sudah di
pelajari bisa di aplikasikan di kehidupan sang penulis selamanya. Selama
mengaplikasikan kegiatan aktualisasi dengan menerapkan core value BerAKHLAK
aktualisasi berjalan dengan lancar dan sesuai harapan penulis.

91
REFERENSI

Lembaga Administrasi Negara RI. 2022. Modul Adaptif Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta

Lembaga Administrasi Negara RI. 2022. Modul Akuntabel Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara RI. 2022. Modul Berorientasi Pelayanan Pelatihan Dasar
CPNS. Jakarta

Lembaga Administrasi Negara RI. 2022. Modul Harmonis Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta

Lembaga Administrasi Negara RI. 2022. Modul Kolaboratif Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta

Lembaga Administrasi Negara RI. 2022. Modul Kompeten Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta

Lembaga Administrasi Negara RI. 2022. Modul Loyalitas Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta
Permenkes RI Nomor
Permenkes RI Nomor 37 tahun 2012 tentang Tugas Pranata Laboratorium

Permenkes RI Nomor 43 tahun 2019 tentang puskesmas

Permenkes RI Nomor 47 Tahun 2018

Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN, Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4)

Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2019

Purwanti, S., Maris, IP. (2012). Perbandingan Hasil Pemeriksaan Hb Ibu Hamill
Menggunakan Hb Sahli dan Easy Touch GHb di BPS Sulis Desa Grinting Kabupaten Brebes
Tahun 2011. Jurnal Kesmasindo, 5(1), 65-74

Bahan Ajar ATLM Kemenkes Edisi 1 Tahun 2008


International Comite For Hematology

Cooper G, 2008 laboratory QC Workbook Bio-Rad Laboratories Inc, Quality Control


Instrumentasi Lab Klinik, Aziz Ansori Wahid dkk. POCT Karya, Tahun2003

92
LAMPIRAN

Draft SOP Rekomendasi Aktualisasi

Lembar Pengendalian Mentor Surat Permintaan Pengadaan Stik


Hemoglobin POCT
Hasil Control Chart Konsultasi dengan Mentor

Konsultasi dengan rekan kerja Pelaksanaan Quality Control harian


Laboratorium
Alat Hemoglobin Sahli Alat Hemoglobin POCT

Stik Hemoglobin POCT Bahan Control Hemoglobin POCT

Anda mungkin juga menyukai