Job Analysis Studi PT KAI

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Prajarto Budi Wibowo

NIM 2110110075

Tugas Individu
Setiap individu menyusun:
1. Analisis pekerjaan;
2. Deskripsi pekerjaan;
3. Spesifikasi pekerjaan.
Jawaban
Jabatan : Pengatur Perjalanan Kereta Api
Kedudukan : UPT Stasiun Besar A Kutoarjo

Pendahuluan
Analisis Pekerjaan (job analysis) menurut Hasibuan (2011:28) adalah menganalisis dan
mendesain pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan
mengapa pekerjaan itu harus dilakukan. Analisis pekerjaan akan memberikan informasi
mengenai uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, dan valuasi pekerjaan bahkan dapat
memperkirakan pengayaan atau perluasan pekerjaan dan penyederhanaan pekerjaan pada
masa yang akan datang. Sedangkan menurut Dessler (2015:119) analisis pekerjaan adalah
proses yang menghasilkan informasi untuk menulis deskripsi pekerjaan (daftar yang berisi apa
yang diminta oleh pekerjaan tersebut) dan spesifikasi pekerjaan (atau “orang”) (Jenis orang yang
harus dipekerjakan untuk pekerjaan tersebut).

Gambar 1 Analisis Pekerjaan: Perangkat dasar manajemen sumber daya Manusia


Sumber: R.Wayne Mondy (2008:96)

Sebagaimana gambar diatas dapat disimpulkan analisis pekerjaan menghasilkan deskripsi


pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan untuk kemudian dilakukan proses oleh SDM.
Prajarto Budi Wibowo
NIM 2110110075

1. Analisis Pekerjaan (Job Analysis)


Dalam bisnis tranportasi perkeretaapian salah satu pegawai yang paling penting adalah
petugas yang mengatur perjalanan kereta api pada setiap stasiun-stasiun operasi pada jalur yang
digunakan PT Kereta Api Indonesia. Petugas tersebut kemudian dinamakan Pengatur Perjalanan
Kereta Api (PPKA) / Train Dispatcher. Sebagai salah satu pegawai inti (core) pada bisnis
perkeretaapian tugas yang dilakukan pegawai tersebut adalah dengan mengoperasikan
perangkat operasi prasarana untuk mengatur jalur-jalur mana yang harus dilalui dan perangkat
persinyalan. Peralatan persinyalan merupakan fasilitas pengoperasian prasarana kereta api yang
berfungsi memberi perintah atau larangan yang berupa peragaan, warna, atau cahaya dengan
arti tertentu, dipasang pada tempat tertentu untuk memberikan tanda kepada masinis kapan
kereta harus berangkat ataupun berhenti.
Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) merupakan pekerjaan seorang profesional yang
membutuhkan keahlian khusus dan kedisiplinan tinggi yang bertanggung jawab mengatur dan
melakukan segala tindakan untuk menjamin keselamatan dan ketertiban berikut segala sesuatu
yang berkaitan dengan urusan perjalanan kereta api dan urusan langsir dalam batas stasiunnya
untuk wilayah pengaturan setempat atau beberapa stasiun untuk wilayah pengaturan daerah.
Menjalankan tugas sebagai PPKA bukanlah tugas yang bisa dilakukan oleh sembarang
orang. Peran PPKA dalam lalu lintas kereta api merupakan peran yang sangat vital mengingat
peran PPKA dalam urusan perjalanan kereta api ialah mengatur bagaimana kereta api agar tidak
bertabrakan satu sama lain dan menghindari kecelakaan dalam perjalanan kereta api. Sebagai
pegawai bidang operasi dan pemasaran, PPKA juga harus melayani dua bidang. Di bidang
operasi, PPKA harus professional secara teknis dalam melayani perjalanan kereta api maupun
urusan langsir. Sedangkan di bidang pemasaran, seorang PPKA juga harus bisa melayani
pelanggan pengguna jasa kereta api (customer) di stasiun.

2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description)


Pengaturan perjalanan kereta api dilakukan secara estafet ke stasiun-stasiun setelah stasiun
yang menjadi wilayahnya. Dimulai dari bertukar informasi mengenai keadaan jalan rel antar dua
stasiun hingga memberikan berita keberangkatan kereta dari stasiunnya.
Petugas tersebut bertanggung jawab untuk mengatur dan melakukan segala tindakan untuk
menjamin keselamatan dan ketertiban yang berkaitan dengan urusan perjalanan kereta api dan
urusan langsir dalam batas wilayah pengaturannya.
Sistem Dinasan untuk PPKA dilakukan dengan menggunakan sistem 5 hari kerja 1 hari libur
atau 40 jam dalam 1 pekan. Dengan model operasi kereta api 24 jam nonstop maka sistem waktu
kerja merupakan sistem dinasan yang terbagi menjadi 3 shift dalam 1 hari sebagai berikut:
⚫ Dinas Malam : Pukul 22.00 - 06.00
⚫ Dinas Siang : Pukul 14.00 - 22.00
⚫ Dinas Pagi : Pukul 06.00 - 14.00
Secara struktural hubungan kerja PPKA memiliki atasan langsung seorang Kepala
SubUrusan Perjalanan Kereta Administrasi kemudian ke Kepala Stasiun dan pada level lebih
tinggi Manager Operasi Daerah. Dan struktur dibawah garis komando PPKA terdapat PAP dan
Prajarto Budi Wibowo
NIM 2110110075

Juru Langsir yang bertugas untuk membantu dalam pengaturan demia kelancaran perjalanan
kereta api. Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan selama jam dinasan adalah sebagai berikut:
1. Melayani Kereta Api Berangkat di stasiun awal keberangkatan
2. Melayani Kereta Api langsung di stasiun
3. Melayani Kereta Api datang di Stasiun
4. Melayani Kereta Api berangkat di stasiun Antara
5. Melayani Langsir
6. Melaksanakan Uji coba pengereman dinamis
7. Menjalankan kereta api sesuai dengan prosedur
8. Menyelesaikan administrasi perjalanan kereta
9. Serah terima dinasan

3. Spesifikasi Pekerjaan (Job Spesification)


Spesifikasi jabatan merupakan suatu daftar dari tuntutan manusiawi suatu jabatan,
yakni pendidikan keterampilan, kepribadian, dan lainlain sesuai produk dari analisis
jabatan. Dalam mengembangkan spesifikasi jabatan perlu mempertimbangkan semua
elemen pengetahuan, kemampuan, kecakapan, dan ciri lainnya. Rachmawati (2008:42)
Untuk menjadi seorang PPKA persyaratan minimal yang harus dipenuhi pada saat
rekrutmen untuk menjadi PPKA adalah sebagai berikut:
: SMA IPA/IPS atau SMK Teknik
a. Pendidikan
otomotif/Mesin/Elektronika/Ketenagalistrikan
b. Nilai Kelulusan : SLTA NEM/UAN rata-rata minimal 7 (tujuh)
c.Pengalaman Kerja : Fresh Graduate
d. Umur/Usia : 18 s.d 25 Tahun untuk tingkat SLTA
e. Jenis Kelamin : Pria
f. Tinggi Badan : Minimal 165 cm
g. Persyaratan lain : Persyaratan di Pengumuman Rekrut

Setelah selesai proses rekrut sebelum pegawai dapat ditugaskan sebagai PPKA harus memenuhi
persyaratan berikut:
a. memiliki sertifikat kecakapan Pengatur Perjalanan Kereta Api Setempat yang masih
berlaku yang dikeluarkan oleh Ditjen Perkretaapian
b. lulus uji kesehatan fisik dan psikis sesuai dengan peraturan Perusahaan;
c. memiliki keterangan kecakapan pengatur perjalanan kereta api (0.50) yang merupakan
ujian internal tentang penguasaan stasiun di stasiun tempat tugasnya.
Proses-proses tersebut dilakukan dengan pelatihan dan diklat oleh perusahaan kemudiaan
dilanjutkan dengan uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikasi profesi sehingga dapat berdinas
menjadi seorang PPKA.

Anda mungkin juga menyukai