Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN INVESTASI

(PENDEKATAN STUDI KASUS)

Dr. Novy Karmelita Indrawati, SE, Ak, MM, CA


MODUL II 2 KELOMPOK ASET DAN INSTRUMEN KEUANGAN

Pendahuluan

Selamat datang dalam modul ini tentang Pengelompokan Aset dan Instrumen

Keuangan dalam Manajemen Investasi. Dalam modul ini, Anda akan mempelajari

konsep dasar tentang berbagai kelas aset investasi dan instrumen keuangan yang

dapat membantu Anda memahami cara membangun portofolio investasi yang

seimbang.

Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan modul ini, Anda diharapkan dapat:

1. Memahami berbagai kelas aset investasi.

2. Mengidentifikasi instrumen keuangan yang umum digunakan dalam

manajemen investasi.

3. Memahami pentingnya diversifikasi dalam pembentukan portofolio.

Bagian 1: Kelas Aset Investasi

1.1 Saham (Equities)

Saham adalah kepemilikan sebagian dalam suatu perusahaan. Membeli saham

berarti Anda memiliki bagian dari perusahaan tersebut. Saham dapat

memberikan keuntungan berupa capital gain (kenaikan harga saham) dan

dividen (pembayaran tunai kepada pemegang saham). Namun, saham juga

memiliki risiko volatilitas harga yang tinggi.


a. Saham Biasa (Common Stock):

Saham biasa adalah bentuk saham yang paling umum. Pemegang saham

biasa memiliki hak suara dalam perusahaan dan berhak mendapatkan

dividen jika perusahaan mengumumkan pembagian dividen. Mereka juga

memiliki hak atas sisa aset perusahaan jika perusahaan dibubarkan, tetapi

biasanya memiliki prioritas lebih rendah dibandingkan pemegang saham

preferen.

b. Saham Preferen (Preferred Stock):

Saham preferen memberikan pemegangnya prioritas dalam pembagian

dividen dan dalam pembagian aset jika perusahaan mengalami

kebangkrutan. Namun, pemegang saham preferen biasanya tidak memiliki

hak suara dalam pengambilan keputusan perusahaan.

1.2 Obligasi (Bonds)

Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan, pemerintah,

atau entitas lainnya. Membeli obligasi berarti Anda meminjamkan uang

kepada penerbit obligasi dan menerima pembayaran bunga dan pengembalian

pokok. Obligasi umumnya dianggap lebih stabil dan kurang berisiko daripada

saham.

a. Obligasi Korporasi (Corporate Bonds):

Obligasi korporasi diterbitkan oleh perusahaan swasta sebagai cara untuk

meminjam uang dari investor. Mereka biasanya memiliki tingkat

pengembalian yang lebih tinggi daripada obligasi pemerintah, tetapi juga

memiliki risiko kredit yang lebih tinggi


b. Obligasi Pemerintah (Government Bonds):

Obligasi pemerintah diterbitkan oleh pemerintah pusat atau daerah.

Mereka dianggap sebagai investasi yang relatif aman karena risiko gagal

bayar rendah. Contoh obligasi pemerintah termasuk Surat Utang Negara

(SUN) di Indonesia.

1.3 Real Estate (Properti)

Investasi dalam properti melibatkan pembelian properti fisik seperti rumah,

apartemen, atau lahan. Properti dapat menghasilkan pendapatan melalui sewa

dan dapat mengalami kenaikan harga seiring waktu.

1.4 Komoditas (Commodities)

Komoditas adalah barang-barang fisik seperti minyak, emas, gandum, dan

lainnya yang diperdagangkan di pasar komoditas. Investasi dalam komoditas

dapat digunakan untuk mengimbangi risiko inflasi.

1.5 Reksadana

Reksadana adalah investasi yang mengumpulkan uang dari berbagai investor

dan menginvestasikannya dalam beragam instrumen keuangan. Berikut adalah

beberapa jenis reksadana yang umum:

a. Reksadana Saham (Equity Funds):

Reksadana saham berinvestasi dalam saham-saham perusahaan yang

tercatat di pasar saham. Tujuannya adalah untuk mendapatkan


pertumbuhan modal jangka panjang. Investasi ini memiliki risiko yang

cukup tinggi karena kinerja saham dapat fluktuatif

b. Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed-Income Funds):

Reksadana pendapatan tetap berinvestasi dalam surat berharga seperti

obligasi, baik pemerintah maupun perusahaan. Tujuannya adalah untuk

menghasilkan pendapatan tetap dan lebih sedikit risiko dibandingkan

dengan reksadana saham

c. Reksadana Campuran (Balanced Funds):

Reksadana campuran menggabungkan investasi dalam saham dan obligasi.

Tujuannya adalah untuk mencapai keseimbangan antara pertumbuhan

modal dan pendapatan tetap.

d. Reksadana Pasar Uang (Money Market Funds):

Reksadana pasar uang berinvestasi dalam surat berharga jangka pendek

seperti sertifikat deposito, obligasi komersial, dan surat berharga pasar

uang. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan menghasilkan

pendapatan yang relatif rendah tetapi risiko yang lebih rendah.

Bagian 2: Instrumen Keuangan

2.1 Dana Investasi (Investment Funds)

Dana investasi adalah koleksi dana dari berbagai investor yang dikelola secara

profesional. Jenis-jenis dana investasi termasuk dana indeks, dana saham, dan

dana obligasi. Investasi dalam dana investasi memungkinkan diversifikasi yang

mudah.
2.2 Exchange-Traded Funds (ETFs)

ETFs adalah dana investasi yang diperdagangkan di bursa saham seperti saham

biasa. Mereka mencerminkan indeks tertentu dan memberikan eksposur yang

mudah terhadap berbagai kelas aset.

2.3 Derivatif (Derivatives)

Instrumen keuangan derivatif seperti opsi dan kontrak berjangka digunakan

untuk mendapatkan eksposur terhadap aset dasar tanpa harus membelinya

secara fisik. Ini memungkinkan investor untuk mengelola risiko dan

mengambil posisi yang berbeda di pasar.

2.4 Cryptocurrency

Cryptocurrency adalah bentuk mata uang digital yang menggunakan teknologi

kriptografi untuk mengamankan transaksi dan mengendalikan penciptaan unit

baru. Merupakan bentuk mata uang yang hanya ada dalam bentuk digital.

Mereka tidak memiliki bentuk fisik seperti uang kertas atau koin.

Cryptocurrency menggunakan teknik kriptografi (enkripsi) untuk

mengamankan transaksi dan mengontrol penciptaan unit baru. Ini membuatnya

aman dan transparan. Mayoritas cryptocurrency bekerja di luar sistem

perbankan konvensional dan tidak dikendalikan oleh pemerintah atau lembaga

keuangan. Mereka beroperasi di jaringan terdesentralisasi yang disebut

blockchain. Blockchain adalah buku besar digital yang mencatat semua

transaksi cryptocurrency. Ini adalah teknologi dasar yang memungkinkan

cryptocurrency berfungsi. Blockchain terdiri dari sejumlah blok transaksi yang

terhubung dan tersimpan secara terdesentralisasi di banyak komputer di seluruh


dunia. Investasi: Banyak orang memandang cryptocurrency sebagai bentuk

investasi. Harga cryptocurrency dapat sangat fluktuatif, sehingga investor bisa

mendapatkan keuntungan besar, tetapi juga dapat mengalami kerugian besar.

Beberapa bisnis dan layanan mulai menerima cryptocurrency sebagai

pembayaran untuk barang dan layanan. Cryptocurrency juga digunakan dalam

transaksi internasional karena dapat memfasilitasi transfer uang cepat dan

murah Cryptocurrency memiliki risiko yang tinggi, termasuk volatilitas harga,

risiko keamanan, dan ketidakpastian regulasi. Mereka tidak dijamin oleh

pemerintah dan tidak memiliki perlindungan yang sama seperti uang

konvensional di bank. Regulasi cryptocurrency bervariasi di seluruh dunia.

Beberapa negara telah merinci peraturan, sementara yang lain belum. Hal ini

dapat memengaruhi penggunaan dan perdagangan cryptocurrency. Contoh

Cryptocurrency

a. Bitcoin adalah cryptocurrency pertama yang dikembangkan dan masih

merupakan yang paling dikenal. Ini diciptakan pada tahun 2009 oleh

seseorang dengan nama samaran Satoshi Nakamoto. Bitcoin digunakan

untuk transaksi, penyimpanan nilai, dan investasi.

b. ada ribuan cryptocurrency lainnya, termasuk Ethereum, Ripple (XRP),

Litecoin, dan banyak lagi. Masing-masing memiliki karakteristik unik dan

tujuan tertentu.

Bagian 3: Diversifikasi
Diversifikasi adalah strategi penting dalam manajemen investasi yang melibatkan

alokasi dana ke berbagai jenis aset dan instrumen keuangan untuk mengurangi

risiko. Dengan memiliki portofolio yang terdiversifikasi, Anda dapat

mengimbangi potensi kerugian di satu investasi dengan keuntungan di investasi

lainnya.

Bagian 4 Kesimpulan

Pengelompokan Aset dan Instrumen Keuangan adalah elemen kunci dalam

manajemen investasi yang sukses. Memahami berbagai kelas aset dan instrumen

keuangan, serta melakukan diversifikasi yang bijaksana, dapat membantu Anda

mencapai tujuan investasi Anda dengan lebih baik.

Bagian 5 Kasus:

1. Pak Ali adalah seorang investor yang ingin mengalokasikan sebagian dari

portofolionya untuk investasi dalam instrumen keuangan. Dia telah

memutuskan untuk mempertimbangkan saham dan obligasi sebagai dua

pilihan utama. Pak Ali telah bekerja dengan penasihat keuangan untuk

merancang strategi investasinya. Pak Ali memiliki beberapa tujuan investasi,

termasuk pertumbuhan modal jangka panjang, pendapatan dividen, dan

diversifikasi portofolio. Berikan alternatif instrument keuangan dan asset

investasi yang mungkin bisa dipilih oleh pak Ali beserta alasan pemilihannya

2. Pak Budi adalah seorang investor yang memutuskan untuk berinvestasi

dalam Bitcoin pada tahun 2017. Saat itu, Bitcoin adalah salah satu
cryptocurrency yang paling terkenal dan harganya telah tumbuh pesat

selama beberapa tahun terakhir. Pak Budi memiliki tujuan jangka panjang,

yaitu menginvestasikan sejumlah uang untuk pertumbuhan modal di masa

depan. Dia juga tertarik pada potensi pengembalian yang tinggi yang

ditawarkan oleh cryptocurrency. Pada tahun 2017, Pak Budi membeli

Bitcoin senilai $10,000. Dia memutuskan untuk menyimpan investasinya

dalam dompet cryptocurrency yang aman dan tidak terlibat dalam

perdagangan aktif. Dia berencana untuk memegang Bitcoin dalam jangka

panjang. Tahun 2017-2018: Harga Bitcoin terus meningkat, mencapai

puncak sekitar $19,000 pada Desember 2017. Pak Budi melihat nilai

investasinya meningkat secara signifikan.Tahun 2018-2020: Harga Bitcoin

mengalami fluktuasi yang besar. Terjadi koreksi harga yang signifikan,

dan nilai investasi Pak Budi turun menjadi sekitar $3,000 pada tahun 2018.

Dia memilih untuk tidak menjualnya dan terus memegang investasinya.

Berikan analisis saudara tentang sikap yang diambil oleh pak Budi.

Anda mungkin juga menyukai