Anda di halaman 1dari 9
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH ACEH RESOR ACEH BARAT DAYA KEPUTUSAN KEPALA SEKSI KEDOKTERAN DAN KESEHATAN KLINIK POLRES ACEH BARAT DAYA NOMOR : Kep/ 40 JPMIKP/ Il / 2023 TENTANG PROGRAM PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN INFEKSI DI KLINIK POLRES ACEH BARAT DAYA KEPALA SEKSI KEDOKTERAN DAN KESEHATAN KLINIK POLRES ACEH BARAT DAYA Menimbang : a. bahwa dalam upaya pengendalian dan pencegahan infeksi di Klinik Polres Aceh Barat Daya, perlu disusun Program pengendalian dan pencegahan infeksi; s bahwa agar pelayanan pencegahan dan penegendalian infeksi di klinik dapat terlaksana dengan baik, maka perlu adanya kebijakan dalam landasan dalam pelaksanaan; c. bahwa berdasarkan huruf a dan b perlu menetapkan keputusan Kepala Seksi Kedokteran dan Kesehatan Klinik Polres Aceh Barat Daya tentang Program Pengendalian dan Pencegahan infeksi di Klinik Polres Aceh Barat Daya. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; . Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional; Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan; . Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang Mengingat N 2 S Keselamatan Pasien; . Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PP!) di Fasilitas Pelayanan Kesehatan; . Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022 tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium a 2 Menetapkan Kesatu Kedua Ketiga Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi. 7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1983 Tahun 2022 Standar Akreditasi Klinik; MEMUTUSKAN KEPUTUSAN KEPALA SEKSI KEDOKTERAN DAN KESEHATAN KLINIK POLRES ACEH BARAT DAYA TENTANG KEBIJAKAN PROGRAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI KLINIK POLRES ACEH BARAT DAYA mebentuk program pengendalian dan pencegahan infeksi di Klinik Polres Aceh Barat sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini; tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Klinik Polres Aceh Barat Daya bertanggung jawab kepada Kasidokkes. Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Blangpidi Pada tanggal i KASIDOKKES KLINIZ. POLRE}}ACEH BARAT DAYA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN KEP _KASIDOKKES DAERAH ACEH KLINIK POLRES ACEH BARA DAYA’ RESOR ACEH BARAT DAYA NOMOR _:KEP/ _/PMKP/II/2023 TANGGAL, FEBRUARI 2023, PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKS! (PPI) KLINIK POLRES ACEH BARAT DAYA KLINIK POLRES ACEH BARAT DAYA Jl. Pendidikan, Desa Meudang Ara Kec. Blangpidie Kab. Aceh Barat Daya Email : klinikpolresacehbaratdaya46@qmail.com KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN KEP _KASIDOKKES DAERAH ACEH KLINIK POLRES ACEH BARA DAYA RESOR ACEH BARAT DAYA NOMOR KEP/ /PMKP/I/2023 TANGGAL_; FEBRUARI 2023 PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) KLINIK POLRES ACEH BARAT DAYA PENDAHULUAN. “Health — care Associated Infections (HAls)" merupakan komplikasi yang paling sering terjadi di pelayanan kesehatan. HAls selama ini dikenal sebagai infeksi Nosokomial atau disebut juga sebagai Infeksi di rumah sakit “Hospital ‘Acquired Infections’ merupakan persoalan serius karena dapat menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematianpasien. Kalaupun tidak berakibat kematian, pasien dirawat lebih lama sehingga pasien harus membayar biaya lebih banyak. HAls adalah penyakit infeksi yang pertama muncul (penyakit infeksi yang tidak berasal dari pasien itu sendiri) dalam waktu antara 48 jam dan empat hari setelah pasien masuk tempat pelayanan kesehatan, atau dalam waktu 30 hari setelah pasien pulang. Dalam hal ini termasuk infeksi yang didapat dari klinik tetapi muncul setelah pulang dan infeksi akibat kerja terhadap pekerja di fasilitas pelayanan kesehatan. Infeksi terkait dengan pelayanan Kesehatan di pelayanan kesehatan (Healthcare associated Infektions = HAls) perlu mendapat perhatian. Lebih dari 1,4 juta orang di dunia mengalami infeksi yang didapat dari pelayanan kesehatan. Pada fasilitas pelayanan kesehatan modem di Negara maju 5-10 % pasien mengalami satu atau lebih infeksi. DiNegara berkembang risiko terjadinya HAls 2 — 20 kali lebih tinggi dibandingkan Negara maju. Proporsi pasien yang terkena dampak dari HAls dapat lebih dari 25 % LATAR BELAKANG. Kejadian infeksi adalah infeksi yang didapat atau timbul pada waktu pasien berobat di Klinik Polres Aceh Barat Daya hal ini merupakan persoalan setius yang dapat menjadi penyebab langsung atau tidak dapat langsung IL. kematian pasien. Beberapa kejadian infeksi mungkin tidak menyebabkan kematian pasien akan tetapi dapat menjadi penyebab penting pasien sakit lebih lama. Penyebabnya oleh kuman yang berada di lingkungan Klinik Polres ‘Aceh Barat Daya atau oleh kuman yang sudah dibawa oleh pasien sendir, yaitu kuman endogen. Dari batasan ini dapat disimpulkan bahwa kejadian infeksi adalah infeksi yang secara potensial dapat dicegah. Salah satu hal yang perlu disadari bahwa kualitas pencegahan dan pengendalian infeksi di klinik yang masih sangat rendah, berdampak pada rendahnya mutu pelayanan maupun bertambahnya beban yang harus ditanggung oleh penderita. Suatu kejadian infeksi pada pasien akan mengakibatkan hal-hal seperti memperberat penyakit dan sangat mungkin menyebabkan terjadinya kematian ataupun kecacatan, perpanjangan waktu perawatan yang juga berdampak pada perpanjangan waktu tunggu bagi pasien lainnya, seta peningkatan biaya pengobatan yang ditanggung oleh pasien. Untuk meminimalkan terjadinya infeksi di Klinik Polres Aceh Barat Daya maka tim PPI yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi di Klinik Polres Aceh Barat Daya menyusun program kegiatan tahun 2023. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS: 1, Tujuan Umum Meningkatkan mutu pelayanan yang meliputi kualitaspelayanan, manajemen risiko, dan keselamatan kerja di Klinik Polres Aceh Barat Daya. v Tujuan Khusus a) Melindungi pasien dari penularan infeksi Klinik Polres Aceh Barat Daya. b) Melindungi tenaga Kesehatan dari penularan infeksi Klinik Polres Aceh Barat Daya. ©) Melindungi pengunjung klinik dan masyarakat di lingkungan Klinik Polres Aceh Barat Daya dari infeksi . d) Melindungi lingkungan di dalam dan sekitar Klinik Polres Aceh Barat Daya. s 9 a ) Meningkatkan penggunaan APD di Klinik Polres Aceh Barat Daya. f) Meningkatkan mutu sterilisasi, hygiene sanitasi dan pembersihanlainnya KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN |. Membuat Infection Control Risk Assessment (ICRA): Identifikasi risiko infeksi Analisis risiko infeksi . Evaluasi risiko infeksi Susun langkah-langkah pencegahan dan pengendalianinfeksi . Monitoring pelaksanaan kebijakan, prosedur, dan pedomanPPI Awewen Pencatatan dan pelaporan pajanan Monitoring Sterilisasi di Klinik 1. Menyusun jadwal audit 2. Melaksanakan audit 3. Analisis hasil audit 4, Laporan audit . Monitoring Pembuangan sampah infectious, cairan tubuh & darah: 1. Menyusun jadwal audit 2. Melaksanakan audit 3. Analisis hasil audit 4, Laporan audit |. Monitoring pembuangan benda tajam & jarum : 1. Menyusun jadwal audit 2. Melaksanakan audit 3. Analisis hasil audit 4, Laporan audit . Monitoring hand hygiene: 1. Menyusun jadwal audit 2. Melaksanakan audit = 3. Analisis hasil audit 4, Laporan audit Monitoring kepatuhan penggunaan APD : 1. Menyusun jadwal audit Melaksanakan audit . Analisis hasil audit ae |. Laporan audit . Melakukan Investigasi outbreak: 1, Menyusun jadwal audit 2. Melaksanakan audit 3, Analisis hasil audit 4, Laporan audit Pendidikan PPI pada karyawan 1. Sosialisasi 2. Laporan Pendidikan PPI pada pasien dan keluarga 1. Sosialisasi 2. Laporan CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN: 1. Pertemuan-pertemuan PPI . Audit Kepatuhan terhadap PPI ke ruangan dan unit kerja . Pendidikan PPI pada karyawan: Ceramah, Tanya Jawab, dan Simulasi = oN Pendidikan PPI pada pasien dan keluarga (terutama untuk cuci tangan dan etika batuk): Ceramah Tanya Jawab, Poster, Simulasi Vi. SASARAN: a. Termonitornya pelaksanaan hand hygiene di semua ruangan s Kepatuhan hand hygiene pada para petugas kesehatan = 100 % . Kepatuhan APD para petugas = 100% Termonitornya kepatuhan pemakaian APD di semua ruangan eae Termonitornya dekontaminasi peralatan perawatan pasien Termonitornya pengendalian lingkungan . Kesesuaian pengelolaan limbah dengan permenkes 27 tahun 2017 sR me .. Termonitomnya penatalaksanaan linen i, Pemeriksaan berkala petugas klinik setahun sekali Kesesuaian penempatan pasien k. Kepatuhan edukasi kepada karyawan dan pasien tentang etika batuk 1. Kesesuaian praktek menyuntik yang aman oleh petugas JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Pembentuk Tim PPI x Monitoring APD, Cuci tangan SO ane Membuat ICRA x Monitoring sterilisasi Ree Monitoring limbah cair x * x Monitoring limbah padat eee Investigasi outbreak (incidental) Pendidikan PPI karyawan Pendidikan pasien dan keluarga VIL. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi dari jadwal kegiatan. Kegiatan tersebut akan dievaluasi setiap 1 bulan sekali, sehingga bila dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal maka dapat segera diperbaiki sehingga tidak mengganggu program secara keseluruhan Setiap bulan Tim melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan. Laporan hasil audit PPI dibuat setiap bulan oleh Tim PPI Klinik. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN: Semua kegiatan PPI dicatat sesuai jenis kegiatan dan SPO nya. : Laporan disusun berdasarkan laporan dari unit kerja dan setiap bulan Tim PPI melaporkan kegiatan ke Kepala Klinik. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui rapat Tim PPI setiap bulan. Ditet TamaBlangpidie pecs “S44 Ol Februari 2023 ci :S ACEH BARAT DAYA ees 0 DESS' IGGRAIINI, A.Md.Kep, PENDA NIP 1985%216200512002

Anda mungkin juga menyukai