Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Halo semuanya nama saya Ibad, saya kelas 1C.

Hari ini saya akan menceritakan cerita rakyat berjudul Malin


Kundang, cerita ini berasal dari Sumatra Barat.

Pada jaman dahulu kala, di sebuah perkampungan nelayan,


hiduplah seorang ibu bersama anak laki-lakinya bernama Malin
Kundang. Mereka hanya tinggal berdua karena ayah Malin telah
meninggal.

Ibu Malin sangat menyayangi anaknya. Malin tumbuh menjadi


anak yang rajin dan penurut. Malin kini sudah besar dan
meminta izin kepada ibunya untuk bekerja ke negeri yang jauh.
Malin berpamitan kepada ibunya walaupun dengan berat hati.
Setiap hari, ibu Malin berdoa tiada henti dan berdiri di pantai
menunggu anaknya pulang. Ibunya sangat rindu ingin bertemu
Malin. Sudah lama Malin pergi tidak ada kabarnya.

Suatu hari, terdengarlah berita bahwa ada sebuah kapal besar


yang berlabuh di dermaga. Orang-orang pun beramai-ramai
pergi ke sana, termasuk ibu Malin. Di atas kapal yang besar dan
megah itu, terlihat sepasang laki-laki dan perempuan berpakaian
mewah. Betapa gembiranya hati ibu Malin. Tidak salah lagi, laki-
laki gagah itu adalah anaknya si Malin kundang.

Namun, perlakuan Malin kepada ibunya sungguh kejam. Dia


menolak perempuan tua itu dan mendorongnya hingga jatuh
terjengkang. Malin tidak mau mengakui ibunya yang berpakaian
jelek dan kotor. Awak kapal mengusir ibu Malin dengan kasar
dan kemudian pergi lagi berlayar meninggalkan pantai.

Ibu Malin sangat sakit hati dan sedih sekali. Kemudian, dia
berdoa kepada Alloh yang maha kuasa. Tiba-tiba, langit berubah
menjadi gelap. Hujan badai turun. Petir menggelegar dan
kemudian menghantam kapal besar itu. Kapal tersebut pecah
hancur berkeping-keping dan tenggelam. Konon ceritanya,
Malin Kundang berubah menjadi batu dan terdampar dipantai
karena durhaka kepada ibunya.

Demikian cerita hari ini, kita harus selalu menyayangi kedua


orang tua dalam keadaan apapun. Dalam susah dan senang,
jangan melupakan jasa orang tua yang telah menyayangi dan
mendidik kita sedari kecil. Terima kasih semuanya.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai