Anda di halaman 1dari 10

MEKANISME PEMBINAAN SISWA

MASALAH
PIKET SISWA

BK WALI KELAS

PEMBINA
KESISWAAN

KEPALA SEKOLAH
TATAKRAMA DAN TATA TERTIB
KEHIDUPAN SOSIAL SMA NEGERI 1 TINAMBUNG BAGI SISWA

Sesuai dengan amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional tersebut, maka SMA NEGERI 1
TINAMBUNG memandang perlu menyusun aturan sebagai acuan pengelolaan dalam
kehidupan sosial selama menjadi warga SMA NEGERI 1 TINAMBUNG.Adapun acuan aturan
yang dibuat telah disesuaikan dengan Pedoman Pembinaan Kesiswaan dan Permendiknas
no. 39 Tahun 2003. Tatakrama dan tata tertib kehidupan sosial SMA NEGERI 1 TINAMBUNG
sebagai berikut:
BAB I
KETENTUAN UMUM
1. Tatakrama dan tata tertib sekolah ini dimaksudkan sebagai rambu-rambu bagi siswa
dalam bersikap, berucap, bertindak dan melaksanakan kegiatan sehari-hari di sekolah
dalam rangka menciptakan iklim dan kultur sekolah yang dapat menunjang kegiatan
pembelajaran yang efektif.
2. Tatakrama dan tata tertib sekolah ini dibuat berdasarkan nilai-nilai yang dianut sekolah
dan masyarakat sekitar, yang meliputi: nilai ketaqwaan, sopan santun pergaulan,
kedisiplinan dan ketertiban, kebersihan, kesehatan, kerapihan, keamanan, dan nilai-nilai
yang mendukung kegiatan belajar yang efektif.
3. Setiap siswa wajib melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam tatakrama dan tata
tertib ini secara konsekuen dan penuh kesadaran.
Pasal 1
PAKAIAN SEKOLAH
1. Pakaian Seragam
Siswa wajib mengenakan pakaian seragam sekolah dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Umum
1) Sopan dan rapi sesuai dengan ketentuan yang berlaku
2) Baju warna putih, bawahan sesuai dengan ketentuan warna abu, khusus untuk
hari Rabu dan Kamis menggunakan seragam Batik yang sudah ditentukan oleh
pihak sekolah. Serta Jumat dan Sabtu menggunakan seragam Pramuka.
3) Memakai badge OSIS, lokasi, nama, lencana dan badge SMAN 1 TINAMBUNG
sesuai dengan warna tingkat kelasnya
4) Topi sekolah sesuai ketentuan, ikat pinggang warna hitam
5) Kaos kaki warna putih, sepatu warna hitam
6) Pakaian tidak terbuat dari kain yang tipis dan tembus pandang, tidak ketat dan
tidak membentuk tubuh
7) Tidak mengenakan perhiasan dan make-up yang mencolok
8) Seragam Ciri Khas digunakan pada hari rabu dan kamis
b. Khusus Laki-laki
1) Baju dimasukkan ke dalam celana
2) Baju tidak ketat atau membentuk tubuh
3) Panjang celana sesuai ketentuan
4) Celana dan lengan baju tidak digulung atau melorot
5) Celana tidak disobek atau dijahit cutbrai atau ketat
c. Khusus perempuan
1) Baju dimasukkan ke dalam rok.
2) Panjang lengan maksimal 2 cm di atas sikut (dalam keadaan sikap sempurna).
3) Lebar lengan minimal 5 cm dari lengan.
4) Dada tidak ketat.
5) Lebar pinggang/kemeja minimal 5 cm kiri dan kanan.
6) Panjang baju menutup pinggul, jika dikeluarkan dan berlengan panjang.
7) Panjang rok minimal menutup mata kaki.
8) Lebar rok minimal 5 cm kiri kanan (ditarik dari pinggul).
9) Bagi yang berjilbab panjang rok sampai mata kaki, baju lengan panjang dan
jilbab warna putih.
10) Tidak memakai perhiasan atau aksesoris dan make-up yang mencolok.
11) Lengan baju tidak digulung.

2. Pakaian Olah Raga


1) Sebelum pelajaran olah raga siswa harus berpakaian seragam
2) Pada saat pelajaran olah raga siswa wajib memakai pakaian olah raga yang telah
ditetapkan sekolah.
Pasal 2
RAMBUT, KUKU, TATO, MAKE UP
1. Umum :
Siswa dilarang;
1) Berkuku panjang
2) Mengecat rambut dan kuku
3) Bertato
2. Khusus Siswa Laki-laki
1) Tidak berambut panjang
2) Tidak bercukur gundul (plontos)
3) Rambut tidak berkucir atau model lain yang tidak sesuai dengan ketentuan
4) Tidak memakai kalung, anting, gelang dan perhiasan lain yang tidak ada kaitannya
dengan pembelajaran.
3. Khusus siswa Perempuan
1) Tidak memakai make-up atau sejenisnya kecuali bedak tipis
2) Rambut yang panjang diikat atau memakai bando
4. Selama di lingkungan sekolah tidak diperbolehkan mengenakan Jaket, Sweater, Rompi,
atau tambahan pakaian lain selain seragam sekolah. Siswa yang sakit diperkenankan
mengenakan jaket dengan catatan membawa surat ijin dari petugas piket.
Pasal 3
MASUK, PULANG SEKOLAH DAN KETIDAK HADIRAN
1. Siswa wajib hadir di sekolah 15 menit sebelum bel berbunyi.
2. Siswa terlambat datang ke sekolah >10 menit harus lapor kepada guru piket untuk
dicatat dan diberikan pembinaan tidak diperkenankan masuk kelas sesuai dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) 1 (satu) kali keterlambatan, siswa tidak diperkenankan masuk pada jam pertama
dengan mengerjakan tugas yang diatur oleh petugas piket atau diberi pembinaan
oleh BK dan atau Bidang Pembina Kesiswaan dan diberitahukan kepada orang
tua/wali siswa.
2) 2 (dua) kali keterlambatan, siswa tidak diperkenankan masuk pada dua jam pertama
dengan mengerjakan tugas yang diatur oleh petugas piket serta ditangani oleh wali
kelas/BK dan diberitahukan pada orang tua/wali siswa.
3) 3 (tiga) kali keterlambatan siswa belajar di perpustakaan dan mendapat teguran
secara administratif juga dilanjutkan dengan pemanggilan orang tua/wali siswa
4) 4 (empat) kali keterlambatan atau lebih siswa mendapat pembinaan khusus setelah
diberitahu orang tua/wali siswa dan diberikan tugas menyusun makalah dengan
tema sesuai dengan pelanggaran dan atau melalui kesepakatan yang dibuat antara
orang tua, wali kelas dan BK,Wakasek atau Kepala Sekolah.
3. Selama pelajaran berlangsung dan pada pergantian jam pelajaran siswa dilarang berada
di luar kelas kecuali atas seijin guru yang mengajar pada jam tersebut.
5. Siswa dilarang merokok, melakukan tindakan kriminal, tindakan asusila, dan atau
tindakan lainnya yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain di lingkungan
sekolah.
6. Setelah proses pembelajaran berakhir, siswa diwajibkan langsung pulang ke rumah
kecuali siswa mengikuti kegiatan ekstra kurikuler.
7. Siswa dilarang duduk-duduk (nongkrong) di tepi-tepi jalan atau tempat-tempat tertentu
dengan tujuan yang tidak jelas.
8. Siswa yang tidak hadir di sekolah tanpa alasan yang jelas akan ditangani sebagai berikut:
1) 1 (satu) kali alpa, siswa mendapat pembinaan dari wali kelas dan atau BK
2) 2 (dua) kali alpa, siswa mendapat teguran administrative dan dilakukan
pemanggilan orang tua yang akan ditangani oleh wali kelas dan BK
3) 3 (tiga) kali atau lebih alpa, siswa mendapat pembinaan khusus atau tindakan lain
sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat antara wali kelas, BK dan atau
Kesiswaan dan dilaporkan kepada kepala sekolah.
Pasal 4
KEBERSIHAN, KEDISIPLINAN DAN KETERTIBAN
1. Setiap kelas membentuk kelompok piket kelas yang secara bergiliran bertugas menjaga
kebersihan dan ketertiban kelas.
2. Setiap kelompok piket kelas yang bertugas hendaknya menyiapkan dan memelihara
perlengkapan kelas yang terdiri dari :
1) Penghapus papan tulis, penggaris dan alat tulis
2) Taplak meja dan bunga
3) Sapu , pengki plastik dan tempat sampah
4) Lap tangan, alat pel dan ember cuci tangan
3. Kelompok piket kelas mempunyai tugas :
1) Membersihkan lantai dan dinding serta merapikan bangku-bangku dan meja
sebelum jam pelajaran pertama dimulai atau hari sebelumnya selepas pembelajaran
selesai
2) Mempersiapkan sarana dan prasarana pembelajaran misalnya; mengisi spidol,
membersihkan papan tulis, membantu guru dalam kelancaran proses pembelajaran.
3) Melengkapi dan merapikan kelengkapan kelas, seperti mading, bagan struktur
organisasi kelas, jadwal piket, papan absensi, dan kelengkapan lainnya.
4) Melengkapi dan merapikan meja guru dengan taplak dan hiasan bunga.
5) Menulis papan absensi kelas
6) Melaporkan tindakan-tindakan pelanggaran yang terjadi di kelas kepada guru
piket/wali kelas yang menyangkut kebersihan dan ketertiban kelas, misalnya: corat-
coret, berbuat gaduh (ramai) atau merusak benda-benda yang ada di kelas.
4. Setiap siswa membiasakan menjaga kebersihan kamar kecil/toilet, halaman sekolah,
kebun sekolah, dan lingkungan sekolah.
5. Setiap siswa wajib membuang sampah pada tempat yang telah disediakan dan
ditentukan.
6. Setiap siswa senantiasa membiasakan budaya antri dalam mengikuti berbagai kegiatan
sekolah dan kegiatan di luar sekolah yang berlangsung bersama-sama.
7. Setiap siswa menjaga ketenangan suasana belajar baik di kelas, perpustakaan,
laboratorium, maupun di tempat lain di lingkungan sekolah.
8. Setiap siswa harus menaati jadwal kegiatan sekolah, seperti penggunaan dan
peminjaman buku di perpustakaan, penggunaan laboratorium dan sumber belajar
lainnya.
9. Setiap siswa wajib menyelesaikan tugas yang diberikan sekolah, sesuai ketentuan yang
ditetapkan.

Pasal 5
SOPAN SANTUN PERGAULAN
Dalam pergaulan sehari-hari di sekolah, setiap siswa hendaknya:
1. Mengucapkan salam antar sesama teman, dengan kepala sekolah dan guru/TU, serta
dengan karyawan sekolah apabila baru bertemu atau akan berpisah.
2. Saling menghormati antar sesama siswa, menghargai perbedaan dalam memilih teman
belajar, teman bermain dan bergaul baik di sekolah maupun di luar sekolah, dan
menghargai perbedaan agama dan latar belakang sosial budaya masing-masing.
3. Menghormati ide, pikiran dan pendapat, hak cipta orang lain, dan hak milik teman dan
warga sekolah.
4. Berani menyampaikan sesuatu bahwa yang salah adalah salah dan menyatakan sesuatu
yang benar adalah benar.
5. Menyampaikan pendapat secara sopan tanpa menyinggung perasaan orang lain.
6. Membiasakan diri mengucapkan terima kasih jika memperoleh bantuan atau jasa dari
orang lain.
7. Berani mengakui kesalahan yang terlanjur telah dilakukan dan meminta maaf apabila
merasa melanggar hak orang lain atau berbuat salah kepada orang lain.
8. Menggunakan bahasa (kata) yang sopan, santun dan beradab yang membedakan
hubungan dengan orang lebih tua dan teman sejawat, dan tidak menggunakan kata-kata
kotor dan kasar, cacian, dan pornografi.
Pasal 6
UPACARA BENDERA DAN PERINGATAN
HARI-HARI BESAR
1. Upacara bendera setiap hari Senin
Setiap siswa wajib mengikuti upacara bendera dengan pakaian seragam yang telah
ditentukan sekolah.
2. Peringatan hari-hari besar
1) Setiap siswa wajib mengikuti upacara peringatan hari-hari besar nasional seperti
Hari Kemerdekaan, Hari Pendidikan Nasional dll., sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2) Setiap siswa wajib mengikuti peringatan hari-hari besar keagamaan seperti Maulid
Nabi, Isra Mi’raj, Idul Adha, Natal, Paskah, Nyepi, Galungan, Waisak, sesuai dengan
agama yang dianut.
Pasal 7
KEGIATAN KEAGAMAAN
1. Siswa muslim wajib dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
2. Setiap siswa muslim wajib menjalankan sholat dzuhur, ashar, dan shalat Jum’at
berjamaah di sekolah atau disekitar lingkungan sekolah.
3. Setiap siswa muslim wajib mengikuti pengajian yang diadakan oleh sekolah termasuk
pesantren Ramadhan.
4. Bagi siswa non-muslim kegiatan keagamaan diatur oleh sekolah dengan kesepakatan
orang tua.
Pasal 8
LARANGAN-LARANGAN
Dalam kegiatan sehari-hari di sekolah, setiap siswa dilarang melakukan hal-hal berikut:
Pelanggaran ringan :
1. Mengenakan Jaket, Sweater, Rompi, atau tambahan pakaian lain selain seragam sekolah
2. Tidak mengenakan atribut sekolah.
3. Memakai pakaian yang tidak sesuai dengan ketentuan.
4. Tidak melaksanakan piket kelas.
5. Melakukan pelanggaran yang sifatnya membahayakan dan merugikan dirinya, orang
lain, atau keduanya.

Pelanggaran sedang :
1. Membuang sampah tidak pada tempatnya
2. Mencoret dinding bangunan, pagar sekolah, perabot dan peralatan sekolah lainnya
(merusak barang milik sekolah)
3. Menggunakan motor dengan suara bising.
4. Membawa rokok dan atau merokok.
5. Berpacaran di lingkungan sekolah.
6. Berbicara kotor, mengumpat, bergunjing, menghina, atau menyapa antar sesama siswa
atau warga sekolah dengan kata, sapaan, atau panggilan yang tidak senonoh.
7. Membawa barang yang tidak ada hubungan dengan kepentingan sekolah, seperti
senjata tajam atau alat-alat lain yang membahayakan keselamatan orang lain.

Pelanggaran Berat :
1. Masuk sebagai anggota gank motor
2. Membawa, membaca, dan atau mengedarkan bacaan, gambar, sketsa, audio, atau video
pornografi.
3. Membawa kartu dan bermain judi di lingkungan sekolah.
4. Berkelahi baik perorangan maupun kelompok, di dalam sekolah atau di luar sekolah.
5. Meminum minuman keras, mengedarkan dan mengkonsumsi narkotika, obat
psikotropika, dan atau obat terlarang lainnya.
6. Melakukan tindakan asusila (pelecehan seksual/hamil/menghamili).
Pasal 9
SANKSI-SANKSI
Pelanggaran ringan :
1. 1 (satu) kali pelanggaran diberikan teguran lisan dan atau tertulis
2. 2 (dua) kali pelanggaran pada masalah yang sama diberikan teguran keras secara
tertulis/panggilan orang tua dan atau diberikan tindakan sesuai dengan pelanggaran
yang telah dilakukannya atau diberikan sanksi sesuai dengan yang telah disepakati orang
tua, wali kelas, BK dan atau bidang kesiswaan.
3. 3 (tiga) kali pelanggaran yang sama diberikan sanksi tindakan di tempat dan dilakukan
pemanggilan orang tua.
Pelanggaran Sedang :
1. 1 (satu) kali pelanggaran diberikan teguran keras/diberikan sanksi dan mendapatkan
pembinaan dari Wali Kelas, BK, dan Pembina Bidang Kesiswaan.
2. 2 (dua) kali pelanggaran pada masalah yang sama diberikan tindakan keras (sanksi) dan
membuat perjanjian secara tertulis dan dilakukan pemanggilan orang tua.
3. 3 (tiga) kali pelanggaran yang sama diberikan sanksi yaitu pembinaan khusus/pindah
dari SMA NEGERI 1 TINAMBUNG.
Pelanggaran Berat :
1. Jika melakukan pelanggaran berat, maka siswa yang bersangkutan akan dikeluarkan
tanpa diberikan toleransi.
Pasal 10
PENJELASAN TAMBAHAN
1. Rambut siswa laki-laki dinyatakan panjang apabila rambut belakang melewati kerah
baju, dan jika disisir ke arah depan menutupi alis mata.
2. Yang dimaksud dengan kartu adalah semua jenis permainan kartu.
3. Sepatu dinyatakan hitam apabila warna hitamnya lebih dominan.
4. Pemanggilan orang tua siswa tidak dapat diwakilkan.
5. Yang dimaksud dengan pelanggaran ringan adalah pelanggaran atribut dan atau satu kali
pelanggaran PSAS.
6. Yang dimaksud dengan pelanggaran sedang adalah ≥ 2 kali pengulangan pelanggaran
ringan, merokok di lingkungan sekolah dan/atau ketika memakai pakaian seragam
sekolah dan pelanggaran lain sesuai kesepakatan wali kelas, BK dan kesiswaan.
7. Yang dimaksud dengan pelanggaran berat adalah 3 kali pengulangan pelanggaran,
perkelahian, melawan secara fisik dan perkataan kasar terhadap guru atau TU, memakai
dan atau mengedarkan narkoba di dalam dan atau di luar lingkungan sekolah serta
pelanggaran lain sesuai kesepakatan wali kelas, BK dan kesiswaan.
PEMBINAAN BAGI YANG MELANGGAR
TATA TERTIB SEKOLAH
PELANGGARAN PEMBINAAN
1. Terlambat a. Dicatat dan diberi pembinaan atau tugas
a. 1x dari piket
b. 2x b. Dicatat dan diberi pembinaan oleh wali
c. 3x kelas, BK, dan atau Pembina Kesiswaan
d. >3x c. Dicatat dan dipanggil orang tua pada hari
itu juga
d. Pembinaan khusus/pindah sekolah
2. Tidak membawa buku pelajaran pada Belajar mandiri untuk mata pelajaran yang
jam pelajaran yang bersangkutan bersangkutan di perpustakaan, kecuali jika
ada ulangan diperbolehkan mengikuti
ulangan atas persetujuan guru pengajar
3. Membuang sampah sembarangan Ditegur/diingatkan dan disuruh langsung
membuang ke tempatnya
4. Tidak sholat Dzuhur, Ashar, atau sholat Ditegur/diingatkan dan disuruh langsung
Jum’at (bagi siswa muslim) melaksanakan sholat
5. Keluar kelas pada waktu pergantian jam Ditegur/diingatkan oleh guru piket yang
pelajaran atau setelah istirahat sedang mengajar saat itu dan disuruh
langsung masuk
6. Tidak memakai atribut sekolah Ditegur dan harus membeli dan mema-
sang/menjahit sendiri atribut tersebut pada
waktu itu juga
7. Tidak memakai seragam sekolah - Point a – c diperingatkan / disita sampai
a. Ikat pinggang tidak hitam diganti baru dikembalikan/atau diaman-
b. Kaos kaki tidak hitam kan oleh pihak sekolah
c. Sepatu tidak hitam - Point d – f diperingatkan / diberi tanda /
d. Pakaian seragam indis dipanggil orang tua dan atau diganti
e. Pakaian bawah (rok) putri ketat pada waktu itu juga
f. Celana putera ketat
8. Memakai aksesoris Barang – barang tersebut diambil dan tidak
a. Gelang, kalung, anting rantai, dan dikembalikan lagi
sejenisnya bagi siswa putra
b. Kaos T-shirt /oblong/ selain baju
seragam
c. Tas dengan tulisan tidak sopan atau
logo aliran yang meresahkan
d. Topi selain topi sekolah
9. Membawa barang – barang tanpa reko-
mendasi dari guru terkait
- Point a – d diambil dan dikembalikan
a. Kaset, LD, VCD, DVD
melalui orang tua
b. Komik, majalah, atau buku yang tidak
- Point e diperingatkan dan orang tua
ada hubungannya dengan pelajaran
dipanggil
c. Gitar, walkman/radio, atau alat
- Pada kondisi tertentu dapat dilakukan
musik lain yang tidak ada hubungan
koordinasi dengan pihak berwajib
dengan mata pelajaran waktu itu
d. Piloks, Tip-ex, cat dan yang
sejenisnya
e. Kendaraan roda dua atau roda empat
tanpa permohonan izin dari orang
tua dengan kelengkapan persyaratan
kendaraan (SIM/ STNK)
10. Membawa, menyimpan, dan atau
mempergunakan/memakai :
a. Rokok - Barang disita dan tidak dikembalikan
b. Minuman beralkohol/keras - Memanggil orang tua
c. Obat-obatan terlarang - Diberi sanksi (skorsing / pindah sekolah )
d. Buku, VCD, dan atau gambar porno - Pada kondisi tertentu dapat dilakukan
e. Alat/barang lain yang tidak ada koordinasi dengan pihak berwajib
hubungannya dengan pelajaran
11. Rambut, kuku, dan tatto
a. Rambut tidak sesuai dengan - Point a, di cukur di tempat
ketentuan - Point b, langsung dipotong atau dihapus
b. Kuku panjang/di cat catnya
c. Anggota badan di tatto - Point c, orang tua dipanggil

12. Main kartu dan atau judi Pemanggilan orang tua dan dikenakan sanksi
khusus yang ditentukan oleh guru, wali
kelas, BP/BK, Pembina Bidang Kesiswaan
13. Membolos Pemanggilan orang tua dan diberikan
pembinaan khusus yang dilakukan oleh guru,
wali kelas, BK, Pembina Bidang Kesiswaan
14. Mencuri Mengembalikan atau mengganti barang
yang dicuri dan dilakukan pemanggilan
orang tua dan/atau diberi pembinaan
khusus/pindah sekolah
15. Merusak barang orang lain atau fasilitas Mengganti barang tersebut dan pemang-
sekolah gilan orang tua
16. Berkelahi baik di dalam maupun di luar Pemanggilan orang tua dan kedua belah
lingkungan sekolah pihak diberikan pembinaan khusus/pindah
sekolah.
17. Melakukan pernikahan selama berstatus - Pemanggilan orang tua dan membuat
sebagai siswa atau melakukan tindakan pernyataan yang diketahui oleh orang tua,
asusila wali kelas, dan Kepala sekolah
- Mendapatkan pembinaan khusus/pindah
sekolah
18. Tidak menyampaikan dana titipan orang Pemanggilan orang tua dan mendapat
untuk membayar iuran-iuran yang telah pembinaan khusus ditentukan oleh kepala
ditetapkan sekolah
19. Siswa yang melakukan perbuatan asusila Pemanggilan orang tua, dan siswa tersebut
dibuktikan oleh fakta atau keterangan akan dikembalikan pada orang tuanya
dari pihak berwenang/dokter (misalnya
kasus perkosaan)
20. Siswa diindikasikan mengetahui secara - Pemanggilan orang tua dan dilakukan
nyata mengenai adanya kelompok geng pembinaan secara khusus
bermotor atau memasuki satu geng atau - Dikembalikan kepada orang tua, jika
geng motor (XTC, GBR, Monraker, terbukti menjadi anggota salah satu geng
Volvoline, Brigez, dan lain-lain)
PROSEDUR PERIJINAN

1. Ijin meninggalkan kelas


1) Meminta ijin pada guru pengajar jika sedang belajar
2) Melapor pada petugas piket
3) Meminta ijin pada guru mata pelajaran lain yang tidak akan diikuti
4) Mendapat persetujuan dari wakil kepala sekolah
5) Menunjukan bukti ijin pada petugas satpam
2. Ijin ke luar sementara dari lingkungan sekolah
1) Meminta ijin pada petugas piket
2) Meminta ijin pada wakasek
3) Menunjukkan bukti ijin pada satpam
5) Aktivitas dilakukan sesuai ijin yang diberikan
3. Ijin pulang karena keadaan sakit
1) Melapor pada guru yang sedang mengajar
2) Melapor pada petugas piket
3) Mendapat persetujuan dari wakil kepala sekolah
4) Menghubungi orang tua untuk di jemput
5) Tidak menggagu kepentingan orang lain (mengajak teman) kecuali diijinkan oleh
sekolah
4. Ijin melaksanakan kegiatan di sekolah
1) Mengkomunikasikan pada pihak sekolah
2) Menyusun proposal
3) Mendapatkan persetujuan
4) Ada pembimbing selama kegiatan
5) Membuat laporan setelah pelaksanaan kegiatan
5. Ijin kegiatan di luar sekolah
1) Ada surat pemberitahuan kegiatan yang ditujukan ke se kolah
2) Mendapat rekomendasi dari sekolah
3) Ada surat resmi dari sekolah yang menerangkan ijin kegiatan
4) Ada pembimbing selama kegiatan
5) Membuat laporan setelah kegiatan
6. Ijin kegiatan dari pihak luar sekolah
1) Mengajukan permohonan melalui bidang humas
2) Mendapat ijin dari kepala sekolah
3) Berkoordinasi dengan pihak terkait
4) Kegiatan tidak menyimpang dari kesepakatan
5) Melaporkan hasil kegiatan
7. Ijin penggunaan fasilitas sekolah untuk kegiatan siswa
1) Berkoordinasi dengan bidang kesiswaan
2) Mengajukan permohonan sesuai prosedur yang ditetapkan oleh bidang sarana
3) Bertanggung jawab terhadap fasilitas yang digunakan
4) Tidak menyalahgunakan fasilitas yang digunakan
5) Melaporkan keadaan fasiliatas yang digunakan setelah kegiatan

Anda mungkin juga menyukai