Anda di halaman 1dari 8

NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KEKERUHAN EFFLUENT TERHADAP


KONSENTRASI KOAGULAN YANG DITAMBAHKAN PADA
FILTRAT INDUSTRI SILIKA
PT. PQ SILICAS INDONESIA

Achmat Yayan
2021A0010

INSTITUT ILMU KESEHATAN


STRADA INDONESIA

2022
ANALISIS KEKERUHAN EFFLUENT TERHADAP KONSENTRASI
KOAGULAN YANG DITAMBAHKAN PADA FILTRAT INDUSTRI
SILIKA
PT. PQ SILICAS INDONESIA

Achmat yayan1, Author2, Author3


1
Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakar, IIK Strada
2
Departemen, Fakultas, Universitas
3
Departemen, Fakultas, Universitas
Email: achyan6@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang:
Pada industri pengolahan silika, effluent menjadi hal yang penting untuk dikelola
dengan baik, karena effluent yang dihasilkan mengandung partikel silika yang
perlu di kelola sebelum dilepas ke lingkungan. Tingginya partikel yang ter
suspensi dalam air limbah membuat air limbah dari industri silika menjadi keruh
dan perlu dikelola dengan baik. Untuk mengendalikan kekeruhan pada umumnya
menggunakan koagulan, Dengan segala dinamika pada proses produksi, dan untuk
memeperoleh hasil yang optimal dengan biaya yang terkendali, perlu diketahui
hubungan antara pengendalian kekeruhan dengan konsentrasi koagulan yang di
reaksikan pada effluent.
Metode:
Desain Penelitian ini menggunakan metode penelitian Pra Experimental dengan
pendekatan analisa menggunakan Anova sebagai alat analisis untuk menguji
hipotesis penelitian yang mana menilai adakah perbedaan rerata antara kelompok.
Data penelitian menggunakan data primer yang diambil langsung dengan
melakukan experimen terhadap effluent di PT. PQ Silicas Indonesia Januari 2021
sampai April 2022.
Hasil:
Rata rata tertinggi angka kekeruhan pada effluent diperoleh dari percobaan
menggunakan dosis koagulan sebesar 15 mg/l yakni 125.60 ftu, sedangkan rata
rata nilai kekeruhan terendah diperoleh dari dosis 100 mg/l yakni 14.80 ftu.
Berdasarkan analisa Anova, didapatkan nilai sig sebesar 0.000 < 0.05 dalam
melakukan analisa ini. Dengan membandingkan nilai sebelum dan sesudah
penambahan koagulan, didapatkan rentang persen nilai koagulan yang digunakan
untuk menganalisa dosis optimum mulai 66% hingga 99% penurunan kekeruhan.
Simpulan:
Dengan analisa ANOVA, rata rata nilai kekeruhan pada semua kelompok dosis
yang di uji adalah berbeda secara signifikan. Dengan konsentrasi optimum
diperoleh pada konsentrasi 100 mg/l.

Kata Kunci: Effluent, Koagulan, Kekeruhan.

1
EFFLUENT TURBIDITY ANALYSIS OF COAGULANT
CONCENTRATIONS ADDED TO SILICA INDUSTRIAL FILTRATES IN
PT. PQ SILICAS INDONESIA

Achmat Yayan1, Author2, Author3


1
Pubic Healt, Fakat, IIK Strada
2
Departemen, Fakultas, Universitas
3
Departemen, Fakultas, Universitas
Email: achyan6@gmail.com

ABSTRACT

Background:
In the silica processing industry, effluent is important to be managed properly,
because the effluent produced contains silica particles that need to be managed
before being released into the environment. The high level of particles suspended
in wastewater makes wastewater from the silica industry cloudy and needs to be
managed properly. To control turbidity in general using coagulants, With all the
dynamics in the production process, and to obtain optimal results at controlled
costs, it is necessary to know the relationship between turbidity control and the
concentration of coagulants that are reacted to effluents.

Method:
This research uses a Pre-Experimental research method with an analytical
approach using Anova as an analytical tool to test research hypotheses which
assess whether there are average differences between groups. The research data
used primary data taken directly by conducting experiments on effluent in PT. PQ
Silicas Indonesia January 2021 to April 2022.

Result:
The highest average turbidity rate in effluent was obtained from experiments
using a coagulant dose of 15 mg / l, namely 125.60 ftu, while the average lowest
turbidity value was obtained from a dose of 100 mg / l, which was 14.80 ftu.
Based on Anova's analysis, a sig value of 0.000 < 0.05 was obtained in
conducting this analysis. By comparing the values before and after the addition of
coagulants, a range of percent of coagulant values was obtained that were used
to analyze the optimum dose from 66% to 99% decrease in turbidity.

Conclusion:
ANOVA analysis, the average turbidity value in all dose groups tested was
significantly different. With optimum concentration obtained at a concentration of
100 mg / l.

Key words: Effluent, Coagulant, Turbidity

2
PENDAHULUAN dihasilkan dari industri silika
terhadap konsentrasi koagulan yang
Seperti pada umumnya, ditambahkan, di PT PQ Silicas
keberadaan industri selalu di ikuti Indonesia
dengan permasalahaan lingkungan.
HASIL PENELITIAN
Pada industri silika, air merupakan
hal yang paling kritikal pada jenis A. Pengaruh Konsentrasi
industri ini. Untuk memproduksi 1 Koagulan yang Ditambahkan
(satu) ton amorphous silika Terhadap Kekeruhan Effluent
menghasilkan effluent atau limbah
cair hingga 35 (tiga puluh lima) ton Pada penelitian ini dilakukan
air limbah tergantung spesifikasi pengambilan sampel air limbah PT.
produk yang di inginkan. Proses PQ Silicas Indonesia sebanyak 50
pencucian merupakan penghasil liter dimana jumlah tersebut
limbah cair terbesar, dan memiliki mencukupi untuk melakukan satu
padatan terlarut, padatan tersuspensi, tahap penelitian, untuk satu kali
dan pH yang rendah. Untuk percobaan diperlukan 6 liter air
menunjang operasional, PT PQ limbah. Untuk keakuratan data
Silicas memiliki instalasi pengolahan percobaan pemilihan variabel proses
air limbah yang bertujuan untuk maka percobaan ini dilakukan
mengendalikan pH atau keasaman air berulang sebanyak 5 kali, hal ini
limbah, dan menurunkan padatan dilakukan sesuai dengan perhitungan
yang tersuspensi. kebutuhan analisa sample, uji coba
pertama pada tanggal 19 April 2022
SUBJEK DAN METODE sampai tanggal 21 April 2022.

Desain Penelitian ini Tabel 1. Rata rata penurunan


menggunakan metode penelitian Pra kekeruhan dalam setiap dosis yang
Experimental dengan pendekatan diberikan
analisa menggunakan Anova sebagai Dosis yang Presentasi
alat analisis untuk menguji hipotesis ditambahkan penurunan
penelitian yang mana menilai adakah kekeruhan
perbedaan rerata antara kelompok. 15 mg/l 70 %
Hasil akhir dari analisis ANOVA 20 mg/l 83 %
adalah nilai F test atau F hitung. 30 mg/l 85 %
Nilai F Hitung ini yang nantinya 50 mg/l 88 %
akan dibandingkan dengan nilai pada 75 mg/l 94 %
tabel f. Jika nilai f hitung lebih dari f 100 mg/l 97 %
tabel, maka dapat disimpulkan
bahwa menerima H1 dan menolak
B. Pemilihan Variabel Proses
H0 atau yang berarti ada perbedaan
bermakna rerata pada semua
Analisis varians (analysis of
kelompok.
variance) atau ANOVA adalah suatu
Penelitian ini untuk menganalisa
metode analisis statistika yang
tingkat kekeruhan dari effluent yang
termasuk ke dalam cabang statistika

3
inferensi. Uji dalam anova peneliti. Biasanya uji ANOVA
menggunakan uji F karena dipakai digunakan dalam penelitian yang
untuk pengujian lebih dari 2 sampel. berbau eksperimen. Dilansir dari
Variabel yang diteliti pada penelitian Investopedia, tes Anova digunakan
ini meliputi konsentrasi koagulan untuk membandingkan rata-rata
(poliakrilamide) yang ditambahkan populasi dari dua kelompok atau
pada flokulan industri silika, dengan lebih sehingga bisa menentukan
nilai kekeruhan yang di dapatkan hubungan di antara mereka. Analisis
setelah perlakuan jar test pada ragam atau anova digunakan untuk
sample air limbah industri silika. melihat perbandingan rata-rata dari
dua kelompok atau lebih. Berikut
C. Uji Normalitas adalah interpretasi output Analisa
anova one way dengan menggunakan
Uji Normalitas merupakan SPSS
syarat sebelum melakukan uji
INOVA, uji ini ditujukan untuk ANOVA
mengetahui apakah data terdistribusi nilai turbuduty FTU
secara normal atau tidak.
Sum of Mean
Square Squar
Dosis Kolmogorov-Smirnova
s df e F Sig.
Koagulan Statistic df Sig.
Betw 38601. 5 7720. 40 .000
nilai 15 mg/l .232 5 .200*
een 500 300 .2
turb 20 mg/l .221 5 .200*
Grou 34
udu 30 mg/l .237 5 .200*
ps
ty 50 mg/l .313 5 .122
Withi 4605.2 24 191.8
FT 75 mg/l .218 5 .200*
n 00 83
U 100 mg/l .232 5 .200*
Grou
ps
Dosis Shapiro-Wilk
Total 43206. 29
Koagulan Statistic df Sig.
700
nilai 15 mg/l .960 5 .809
turbu 20 mg/l .932 5 .613
duty 30 mg/l .924 5 .555
FTU 50 mg/l .797 5 .076 PEMBAHASAN
75 mg/l .911 5 .475 A. Pengaruh Konsentrasi
100 mg/l .905 5 .435 Koagulan yang Ditambahkan
Terhadap Kekeruhan Effluent
D. Uji ANOVA
Pada penelitian ini dilakukan
Uji Anova disebut juga pengambilan sampel air limbah PT.
dengan analysis of variance atau PQ Silicas Indonesia sebanyak 50
analisis ragam merupakan salah satu liter dimana jumlah tersebut
analisis yang sering digunakan oleh mencukupi untuk melakukan satu

4
tahap penelitian, untuk satu kali Shapiro-Wilk Sig. untuk nilai
percobaan diperlukan 6 liter air kekeruhan pada dosis koagulan 15
limbah. Untuk keakuratan data mg/l didapatkan nilai 0.809, dan
percobaan pemilihan variabel proses untuk nilai kekeruhan pada dosis
maka percobaan ini dilakukan koagulan 20 mg/l memeiliki nilai
berulang sebanyak 5 kali, hal ini Sig. 0.613. sedangkan pada dosis 30
dilakukan sesuai dengan perhitungan mg/l nilai turbiditi memeiliki Sig.
kebutuhan analisa sample, uji coba 0.555. lalu pada dosis koagulan 50
pertama pada tanggal 19 April 2022 mg/l nilai Sig yang nitunjukkan
sampai tanggal 21 April 2022. 0.075. dan pada konsentrasi 75 mg/l
Pada tabel 1. yang disajikan nilai sig nya 0.492. dan pada dosis
tampak penurunan nilai kekeruhan terbesar 100 mg/l memiliki nilai sig
yang bervariasi pada masing masing 0.754.
dosis yang diberikan kepada effluent Berdasarkan output SPSS
dari industri silika yang digunakan diperoleh angka levene statistic pada
sebagai sample. baris based on mean sebesar 2.173
Jika dibandingkan antara nilai akhir dengan nilai sig sebesar 0.091.
dari penelitian dengan nilai awal karena nilai sig 0.091 lebih besar dari
sample maka didapatkan presentasi 0.05, makan disimpulkan bahwa
penurunan mulai dari 72% hingga varian ke dari enam kelompok dosis
97% sesuai dengan konsentrasi yang di ujikan adalah homogen.
koagulan yang ditambahkan.
C. Analisa perbedaan ke 6
B. Analisa nilai kekeruhan (enam) dosis koagulan yang di
terhadap konsentrasi uji
koagulan
Analisa perbedaan dari dosis
Dalam penelitian ini, peneliti koagulan yang ditambahkan dengan
menggunakan analisa Anova untuk menggunakan analisa Anova,
membandingkan nilai rata-rata yang Pengujian Anova dilakukan dengan
terdapat pada variabel terikat di membandingkan varians. Dengan
semua kelompok yang dibandingkan. membandingkan varians tersebut,
Dalam menggunakan Anova untuk dapat diketahui ada tidaknya
menganalisis data penelitian, perbedaan rata-rata dari tiga atau
terdapat beberapa syarat yang harus lebih kelompok.
terpenuhi. Adapun syarat-syaratnya Berdasarkan output Anova
antara lain: diatas, diketahui bahwa nilai sig
a. Sampel berasal dari sebesar 0.000 < 0.05 sehingga dapat
kelompok yang independen. disimpulkan bahwa rata rata nilai
b. Data masing-masing kekeruhan pada semua kelompok
kelompok berdistribusi dosis yang di uji adalah berbeda
normal secara signifikan. Dengan kata lain,
c. Varian antar kelompok harus setiap dosis yang diberikan akan
homogen. mempengaruhi nilai turbidity yang
Berdasarkan output SPSS, secara rata rata berbeda antara satu
test of normality diperoleh nilai

5
kolompok dosis dengan dosis yang berupa rata rata nilai kekeruhan
lainnya. berbeda secara signifikan pada
setiap dosis yang ditambahkan
D. Menentukan konsentrasi berdasarkan uji Anova.
koagulan yang paling efektif iv. Dosis optimum penambahan
untuk menurunkan nilai koagulan untuk menurunkan
kekeruhan nilai kekeruhan effluent adalah
100 mg/l, dengan % penurunan
Dari tabel 4.1 diatas dapat berada diantara 94% hingga
dilihat bahwa kondisi dimana dosis 99%
koagulan yang di tambahkan sebesar
100 mg/l menunjukkan % penurunan B. Saran
turbidity yang signifikan, hal ini Dalam kesempatan ini
menunjukan bahwa pada penurunan peneliti memberikan saran
nilai turbidity hingga mencapai 99%, kepada PT. PQ Silicas
merupakan kondisi yang optimum. Indonesia berdasarkan
Pada kondisi ini dosis koagulan dan penelitian yang telah
flokulan yang ditambahkan kedalam dilakukan berkaitan dengan
air limbah sudah sesuai sehingga besaran konsentrasi dosis
mampu mereduksi muatan listrik koagulan dengan nilai
pada permukaan partikel-partikel kekeruhan yang dihasilkan,
koloid air limbah sehingga membuat saran dari peneliti adalah
gaya tolak menolak antar partikel sebagai berikut:
koloid air limbah akan melemah 1. Bagi perusahaan
sehingga partikel akan berdekatan a. Memasang tabel dosis
bergabung membentuk flok yang koagulan di area
berukuran besar, sehingga preparasi koagulan di
menurunkan nilai kekeruhan yang instalasi pengolahan
terukur oleh turbidity meter. effluent
b. Mengaktifkan
turbidity online
sebagai referensi
SIMPULAN DAN SARAN
operator dalam
A. Simpulan menentukan dosis
i. Penambahan koagulan pada koagulan yang akan
effluent memberikan perubahan diberikan.
nilai turbidity. 2. Bagi Institusi akademik
ii. Data experiment yang a. Hasil penelitian ini
dilakukan oleh peneliti diharapkan dapat
terdistribusi normal berdasarkan digunakansebagai
uji Kolmogorov-Smirnov dan pembelajaran yang
memiliki data yang homogen dapat diterapkan saat
berdasarkan test of homogeneity praktik belajar
of vsrisnce. lapangan yang
iii. Dalam penelitian yang berhubungan dengan
dilakukan, ditarik kesimpulan

6
proses penjernihan air Reynolds, Tom D. 1982. Unit
limbah Operations and Processes in
b. Melanjutkan Environmental
pekelitian dengan
memasukkan Engineering. Belmont,
parameter lain yang California: Wadsworth, Inc.
dipengaruhi oleh
Kawamura, Susumu. 1991.
penambahan koagulan
Integrated Design of Water
pada air.
Treatment Facilities.
USA: John Wiley&Sons, Inc.
DAFTAR PUSTAKA
Fuad Amsyari. 1977. Prinsip-prinsip
Masalah Pencemaran
Eckenfelder Jr, W. Wesley. 2000. Lingkungan. Galia
Industrial Water Pollution
Control 3th ed. Indonesia.

Singapore: Mc Graw Hill Book Sumarwoto, Otto, 1991. Analisis


Co. Dampak Lingkungan. Gadjah
Mada University
PT. PQ Silicas Indonesia, Juni 2010,
Dokumen UPL dan UKL PT. Prees.Yogyakarta
PQ Silicas Indonesia, Pasuruan
Sutrisno T., dkk, 1991. Teknologi
Penyediaan Air Bersih, Jakarta :
Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai