PROVINSI BANTEN
TENTANG
Menimbang bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 96 ayat (4) dan ayat
(5) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undalg Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor ll Tahun 2019 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang
Tata Cara Pengalokasian Alokasi Dana Desa Tahun Anggaran
2024;
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2OOO tentang
Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2O0O Nomor 182, Tambahan lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 401O);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2Ol4 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O14
Nomor 5495), sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahturr 2022
tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang; (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tah:urr 2023 Nomor 4 1, Tambahan
Iembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6856);
3. Undang-Undang. . .
a
?)
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang
Pemerintahan Daerah (kmbaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tallrbahan kmbaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang
Cipta Kerja menjadi Undang-Undang; (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 41, Tambahan
l,embaran Negara Republik Indonesia Nomor 6856);
4 Undang-Undang Nomor 3O Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun
2O14 Nomor 292, Tambahan L,embaran Negara Republik
Indonesia Nomor 56Ol);
5 Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 213, Tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang
Perubahan Kedua Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor
6 tahun 2Ol4 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2O19 Nomor 41, Tambahan kmbaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6321);
6 Peratural Menteri Dalam Negeri Nomor I Tahun 2016 tentang
Pengelolaan Aset Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2O16 Nomor 53);
7 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2O Tahun 2018
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 611);
8 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 TaJtun 2O2O
tentang Pegawasan Pengelolaan Keuangan Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2O2O Nomor 1496);
9. Peraturan . . .
-J
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
11. Sisa ADD adatah ADD yang tidak tersalurkan ke RKD sampai
dengal tahun anggaran berjalan berakhir dan tetap berada di
RKUD untuk disalurkan kembali pada tahun arggaran
selanjutnya.
t2. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut
dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Desa.
13. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat
BPD adalah Lrmbaga yang melaksanakan fungsi
pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil penduduk
desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara
demokratis.
t4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang selanjutnya
disingkat APBDesa, adalah rencana keuangan tahunan
Pemerintahan Desa.
15. Laporan Realisasi Anggaran, yang selanjutnya disingkat LRA,
adalah laporan penggunaan ADD.
16. Rekening Kas Umum Daerah, yang selanjutnya disingkat dan
disebut RKUD, adalah Rekening Kas Umum Daerah
Kabupaten Seralg.
t7. Kepala Desa ada-lah pejabat pemerintah desa yartg
mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban untuk
menyelenggarakan rumah tangga desanya dan melaksanakan
rugas dari pemerintah dan pemerintah daerah.
18. Perangkat desa adalah unsur staf yang membantu Kepala
Desa dalam penyusunan kebijakan dan koordinasi yang
diwadahi dalam sekretariat desa, dan unsur pendukung
Kepala Desa dalam pelaksanaan kebijakan yang diwadahi
dalam bentuk pelaksana teknis.
19. Sekretaris desa adalah pemimpin sekretariat desa.
20. Staf desa adalah staf perangkat desa, unsur sekretariat desa
dan/ atau pelaksana teknis.
21. Rukun Warga yang selanjutnya disingkat RW adalah lrmbaga
Kemasyarakatan Desa yang berrugas membantu Kepala Desa
dalam bidang pelayanan pemerintahan, menyediakan data
kependudukan dan perizinan dan tugas lain yang diberikan
oleh Kepala Desa.
22. Rukun. . .
-6-
22. Rukun Tetangga yang selarlutnya disingkat RT adalah
kmbaga Kemasyarakatan Desa yang bertugas membantu
Kepala Desa dalam bidang pelayanan pemerintahan,
menyediakan data kependudukaa dan perizinan dan tugas
lain yang diberikan oleh Kepala Desa.
23. Penghasilan tetap, tunjangan, dan insentif yang selanjutnya
disingkat dan disebut siltunsif adalah penghasilan tetap
Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Seksi, Kepala Urusan,
dan Staf Desa, tunjangan anggota BPD, dan insentif RT, dan
RW.
24. Penghasilan tetap yang selanjutnya disingkat dan disebut
siltap adalah penghasilan tetap Kepala Desa, Sekretaris Desa,
Kepala Seksi, dan Kepala Urusan.
25. Anggaran Pendapatal dan Belanja Desa, yang selanjutnya
disingkat dan disebut APBDes, adalah rencana keuangan
tahunan Pemerintah Desa.
26. Rekening Kas Desa, yang selanjutnya disingkat dan disebut
RKD, adalah Rekening Kas Desa pada Bank tempat masuk
keluarnya pendapatan dan belanja desa.
27. Sistem Keuangan Desa yang selanjutnya disingkat dan
disebut Siskedeus Online adalah aplikasi pengelolaan
Keuangan Desa yang dikembangkan oleh Kementerian Dalam
Negeri dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
yang digunakan oleh Pemerintah Desa, dan Pemerintah
Kabupaten Serang yang dikembangkan secara online.
28. Bank BJB Internet Banking Corporate yang selanjutnya
disingkat dan disebut IBC merupakan aplikasi intemet
banking untuk nasabah institusi/korporasi yang dalam hal
ini digunakan oleh pemerintah Desa dimana dapat secara
mandiri melakukan transaksi keuangan desa.
29. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran yang selanjutnya disebut
Silpa adalah selisih lebih realisasi penerimaan dan
pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran.
Pasal 2
Ruang lingkup Peraturan Bupati, meliputi:
a. pengalokasian
b. pembagian;
c.penggunaan...
7-
c. penggunaan;
d. penyaluran;
e. pengelolaan;
f. penundaan;
g. pengawasan BPD; dan
h. pembinaan dan pengawasan.
BAB II
PENGALOKASIAN
Pasal 3
(1) ADD dialokasikan paling sedikit 10% (sepuluh per seratus)
dari Alokasi Dana Perimbangan yang diterima Daerah dalam
APBD dikurangi Dana Alokasi Khusus.
(21 ADD yang tidak tersalurkan pada tahun 2023, dialokasikan
kembali dalam APBD tahun anggaran 2024.
(3) Dalam hal APBD tahun anggararl 2024 sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) telah ditetapkan sebelum perhitungan
sisa ADD tahun 2023 diketahui, pengalokasian sisa ADD
tahun 2023 dengan melakukan perubahan Penjabaran APBD
tahun atggaran 2O24.
BAB III
PEMBAGTAN
Pasal 4
(1) ADD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dibagikan
kepada setiap Desa dengan memperhatikan kebutuhan
siltunsif dan operasional penyelenggaraan pemerintahan
Desa pada setiap Desa.
(2) Kebutuhan siltunsif dan operasional penyelenggaraan
pemerintaha-n Desa pada setiap Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dihitung untuk 12 (dua belas) bulan yang setiap
bulannya sebesar:
a. Penghasilan tetap Kepala Desa sebesar Rp2.427.OOO,-
dikali 1 orang;
b. Penghasilan tetap Sekretaris Desa Rp2.225.OOO,- dikali 1
orang;
c. Penghasilan tetap Kepala Seksi/ Kepala Urusan
Rp2.023.000,- dikali 6 orang;
d. Tunjangan . . .
8-
d. T\-rnjangan tetap Staf Desa yang memiliki NRPD
Rp1.500.000,- dikali jumlah Staf Desa;
e. Trrnjangan Kehra BPD Rp9OO.OOO,- dikali 1 orang;
f. Tunjangan Wakil Ketua BPD Rp800.000,- dikali 1 orang;
g. Tunjangan Sekretaris BPD Rp75O.00O,- dikali I orang;
h. Tunjangan Anggota BPD Rp7O0.O0O,- dikali jumlah
anggota BPD;
i. Insentif RT Rp30O.0OO,- dikali jumlah RT;
j. Insentif RW Rp3OO.0O0,- dikali jumlah RW; dan
k. Operasional penyelenggaraan pemerintahan Desa
Rp.2.0OO.0O0,-..
(3) Pembagian ADD setiap Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dihitung dengan cara:
Keteral:.gan
Ad ADD setiap Desa
PK Kebutuhan Penghasilan Tetap Kepala Desa
Ps Kebutuhan Penghasilan Tetap Sekretaris Desa
Pu Kebutuhan Penghasilan Tetap Kepala Seksi darr
Kepala Urusan
Tf Kebutuhan Tunjangan Tetap Staf Desa yang
memiliki NRPD
Tkb Kebutuhan Tunjangan Ketua BPD
TV/b Kebutuhan Tunjangan Wakil Ketua BPD
Tsb Kebutuhan T\rnjangan Sekretaris BPD
Tab Kebutuhan Tunjangan Anggota BPD
It Kebutuhan Insentif RI
Iw Kebutuhan Insentif RW
Op Kebutuhan Operasional Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
Pasal 5
(1) Rincian Pembagian ADD setiap Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
(21 Untuk mempercepat dan mempermudah dalam pemanfaatan
data untuk pen5rusunan APBDes, Peraturan Bupati ini
dipindai menjadi dokumen elektronik.
(3) Peraturan . . .
-9-
t3) Peraturan Bupati hasil pindai sebagaimana dimaksud pada
ayar (21, disampaikan oleh Kepala DPMD kepada Camat dan
disampaikan juga kepada Kepala Desa dan Ketua BPD melalui
Camat.
(41 Penyampaian sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dapat
dilakukan salah satunya melalui sosialisasi secara langsung
ata..u online, aplikasi salur desa, aplikasi telegram dan/ atau
uhatsapp d,alarn group yang dibentuk oleh DPMD dan
kecamatan.
(5) Peraturan bupati ini menjadi pedoman dalam penyusunan,
pembahasan, dan evaluasi APBDes
BAB TV
PENGGUNAAN
Pasal 6
Penggunaan ADD dan Silpa ADD untuk membiayai kegiatan
bidang pemerintahan desa dengan terlebih dahulu memenuhi
kebutuhan:
a. penyediaan penghasilan tet2p Kepala Desa dan Perangkat;
b. penyediaan tunjangan Staf Desa yang memiliki NRPD; dan
c. penyediaan tunjangan BPD.
BAB V
PENYALURAN
Pasal 7
(U Penyaluran ADD dilakukan melalui pemindahbukuan dari
RKUD ke RKD,
(21 Pemindahbukuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan menerbitkan SPP, SPM dan SP2D oleh
BPKAD.
(3) Penerbitan SPP, SPM dan SP2D oleh BPKAD 56fagaimana
dimaksud pada ayat (2) dilakukan setelah BPKAD menerima
Surat Permohonan Penyaluran ADD dari DPMD.
l4l Penyaluran ADD dari RKUD kepada RKD diinformasikan
secara tertib dari Bank B.rB, BPKAD, DPMD, Kecamatan, dan
Desa melalui media sosial wlntsapp danlatau Telegram group
DPMD, Kecamatan dan Desa secara berjenjang.
Pasal . . .
-10-
Pasal 8
(1) Penyaluran ADD dilakukan setiap bulan paling cepat pada
minggu pertama.
(21 Penyaluran ADD sebagaimana dimaksud pada ayat (l),
dilakukan sebanyak 12 (dua belas) bulan, terdiri dari:
a. Penyaluran ADD potongan iuran jaminan kesehatan 17o
BAB VI
PENGELOI,AAN
Pasal 9
(1) Pengelolaan ADD berpedoman pada peraturan perundang-
undalgan mengenai pcngelolaan keuangan Desa.
(2) Pengelolaan ADD dibantu menggunakan aplikasi siskeudes,
salurdesa, dan IBC.
(3) Pengelolaan . . .
- 11-
(3) Pengelolaan ADD merupakan bagran dari pengelolaan
keuangan Desa yang diinformasikan kepada masyarakat Desa
setempat pada media papan Pengumuman yang ada di depan
kantor Pemerintah Desa dan/ atau ditempat strategis yang
mudah diakses oleh Masyarakat.
Pasal 10
(1) Pelaksanaan pembayaran penghasilan tetap dan tunjangan
dilakukan secara non tunai dari RKD ke rekening bank
penerima sesuai daftar siltap dan tunjangan pa-ling lambat 3
(tiga) hari sejak ADD diterima RKD.
12) Pelaksanaan pembayaran insentif diutamakan secara non
tunal
(3) Pembayaran penghasilan tetap dan tunjangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan secara tunai bagi
desa yang berada di pulau yang meliputi Desa Wargasana
Kecamatan Tirtayasa dan Desa Pulo Panjang Kecamatan Pulo
Ampel.
BAB VII
PENUNDAAN
Pasal I I
(1) Penyaluran ADD dapat ditunda dalam hal tedadi:
1. permasalahan ADD;
2. belum menyampaikan hasil cashopnannq Peraturan Desa
mengenai Pertanggungjawaban APBDes, Peraturan Desa
mengenai Perubahan APBDes, LRA APBDes semester 1,
dan Buku Aset; dan
3. kekosongan Aparatur Desa selama lebih dari 2 (dua)
bulan.
(21 Selain penundaan penyaluran ADD sebagaimana dimaksud
pada ayat (U, DPMD dapat melakukan pemblokiran
Siskeudes dan/ atau pemblokiran RKD.
(3) Penyaluran Siltun Aparatur Desa dan tunjangan BPD dapat
ditunda apabila belum menyelesaikan tugas tertentu.
(4) Kepala. . .
-12-
(4) Kepala Desa dapat menunda penyaluran siltun Perangkat
Desa apabila terdapat tugas yang belum diselesaikan sesuai
tugas pokok fungsi yang diatur dalam peraturan Kepala Desa.
(5) Kepala Desa dapat memotong siltun Perangkat Desa
BAB VIII
PENGAWASAN BPD
Pasal 12
(1) BPD melakukan pengawasan pengelolaan ADD melalui
evaluasi paling sedikit I (satu) bulan sekali.
(2) Dalam hal hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
patut diduga terdapat pelanggaran, maka BPD melakukan
koordinasi kepada KePala Desa.
(3) Dalam hal pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
tidak terselesaikan maka BPD melaporkan kepada Camat
secara tertulis
BAB IX
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 13
(1) Pembinaan pengelolaan ADD dilakukan oleh Kecamatan,
DPMD dan BPKAD.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 14
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar
-13-
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Serang.
Ditetapkan di Serang
pada tanggal 27 November 2023
BUPATI SERANG,
Ttd
Diundangkan di Serang
pada tanggal 27 November 2023 September 2023
Ttd
NANANG SUPRIATNA
Pagu ADD
No. Kode Desa Kecamatan Desa NOMOR REXENING
per-Desa
Pagu ADD
No Kode Desa KecaJnatan Desa NOMOR REKENING
per-Desa
Pagu ADD
No Kode Desa KecalnataJl Desa NOMOR REKENING
per-Desa
Pagu ADD
No. Kode Desa Kecamatan Desa NOMOR REKENING
per-Desa
Pagu ADD
No. Kode Desa Kecamatan Desa NOMOR REKENING
per-Desa
Pagu ADD
No Kode Desa Kecamatan Desa NOMOR REKENING
per-Desa
Pagu ADD
No Kode Desa Kecamatan Desa NOMOR REKENING
per Desa
Pagu ADD
No. Kode Desa Kecamatan Desa NOMOR REKENING
per Desa
BUPATI SERANG,