134-Article Text-Listening
134-Article Text-Listening
134-Article Text-Listening
doi: https://doi.org/10.51518/lentera.v5i2.134
http://ojs.yplppgriksb.or.id/index.php/lentera/index
Jurnal Lentera
ISSN Cetak: 2685-5542
ISSN Online: 2685-5550
PENDAHULUAN
Mendengarkan adalah keterampilan penting dalam berkomunikasi dengan
orang lain, baik di kelas maupun kehidupan sehari-hari. Mendengarkan
membantu kita untuk mengetahui lingkungan kita dan berkomunikasi dengan
sukses (Gilakjani & Ahmadi, 2011). Komunikasi yang efektif dapat terjadi apabila
pembicara dapat mengemukakan gagasan dengan jelas dan pendengar dapat
memperoleh gagasan karena pendengar memiliki keterampilan menyimak yang
baik. Dalam situasi ini, selain menguasai kemampuan berbicara, juga penting
untuk menguasai kemampuan mendengarkan. Mendengarkan merupakan
kemampuan pertama yang harus dikuasai untuk dapat mahir dalam suatu
bahasa (Kurniasih, 2016). Selain itu, mendengarkan memiliki peran penting dan
itu datang terlebih dahulu sebelum seseorang berbicara, membaca atau menulis.
(Hilmatunisa et al., 2018)
Saat mendengarkan seseorang atau seseorang, penting untuk memahami
pesan yang disampaikan. Ini menunjukkan bahwa mengajar mendengarkan
penting untuk membantu siswa belajar bagaimana mendengarkan. Menurut
Richards (1990), ada dua macam proses untuk memahami wacana lisan, yaitu
proses bottom-up dan top-down. Pada proses bottom-up, input digunakan
sebagai landasan untuk menginterpretasikan pesan. Bunyi atau kata-kata
dipindai untuk memahami bahasa dengan sedikit penggunaan latar belakang
pengetahuan. Pemrosesan bottom-up, dengan kata lain, bergerak dari bahasa ke
makna. Siswa perlu memiliki banyak kosa kata dan pemahaman tentang struktur
kalimat untuk mempelajari proses bottom-up. Pemrosesan top-down, di sisi lain,
mengacu pada penggunaan informasi sebelumnya untuk menguraikan makna
komunikasi. Pemrosesan top-down, dengan kata lain, bergerak dari makna ke
bahasa. Ada latihan-latihan tertentu yang dapat dibangun oleh siswa agar dapat
mempelajari proses top-down. Misalnya, siswa dapat menghasilkan serangkaian
pertanyaan yang ingin mereka dengar tentang topik tersebut, memperkirakan
bagian pembicara lain, lalu mendengarkan dan membandingkan.
Dalam pengajaran menyimak di kelas, diharuskan menerapkan urutan tiga
bagian: pre-listening, while-listening, dan post-listening. Pada tahap pra-
menyimak, guru dituntut untuk memotivasi siswa agar mereka dapat membantu
mencapai keberhasilan dalam pemahaman menyimak. Selain itu, ada berbagai
kegiatan dalam tahap pra-menyimak, seperti guru harus memberikan informasi
latar belakang dan melakukan diskusi kelompok tentang masalah tertentu. Pada
tahap while-listening, guru perlu mendorong siswa untuk memperhatikan audio
http://ojs.yplppgriksb.or.id/index.php/lentera/index
Jurnal Lentera
ISSN Cetak: 2685-5542
ISSN Online: 2685-5550
http://ojs.yplppgriksb.or.id/index.php/lentera/index
Jurnal Lentera
ISSN Cetak: 2685-5542
ISSN Online: 2685-5550
mereka pada tugas, mengenali kosa kata baru, menghafal bunyi kata yang
diucapkan, dan meningkatkan kompetensi bahasa mereka (Indahsari, 2020).
Podcast adalah cara terbaik bagi siswa untuk belajar. Ketika siswa sering
menemukan kualitas audio yang buruk, podcast sangat membantu mereka dalam
memberikan kualitas audio yang baik. Menurut Ogata et al., (2007) fakta bahwa
podcast menawarkan konten up-to-date suara asli otentik yang baik untuk
latihan mendengarkan. Ini membuktikan bahwa podcast menyediakan suara
penutur asli yang diperbarui sehingga memiliki kualitas audio yang baik. Studi
lain yang dilakukan oleh Mohammadzadeh (2010), berbagai topik di podcast
dapat meningkatkan motivasi mahasiswa dan membantu mereka menjadi lebih
objektif dan percaya diri. Akan baik bagi siswa untuk menemukan minat mereka
melalui topik yang menarik, berguna dan relevan bagi mereka untuk
meningkatkan motivasi mereka dalam mendengarkan. Selain itu, portabilitas
podcast membuat siswa dapat melatih keterampilan mendengarkan mereka
dengan melakukan mendengarkan ekstensif di rumah mereka.
Berdasarkan pengamatan peneliti di kelas, sebagian besar siswa cenderung
lebih pasif untuk berpartisipasi dalam kelas mendengarkan mereka. Hal ini
menyebabkan baik guru maupun siswa tidak dapat memperoleh keterlibatan
yang baik dalam proses pembelajaran. Untuk mengatasi masalah ini, podcast
memainkan peran besar dalam meningkatkan keterlibatan antara siswa dan
guru. Setelah melakukan penelitian terhadap tiga belas sumber, Goldman (2018)
menyatakan bahwa dia menemukan manfaat dengan menerapkan podcast di
kelas dan dapat meningkatkan keterlibatan guru dan siswa. Proses belajar
mengajar menjadi interaktif karena siswa secara aktif berpartisipasi dalam
diskusi podcast, misalnya arti kosa kata baru, perbedaan setiap logat, budaya,
dan lain-lain. Ini menunjukkan bahwa teknologi podcast adalah pilihan terbaik
untuk menciptakan sebuah suasana yang baik di dalam kelas. Singkatnya,
podcast adalah alat yang ampuh yang dapat melengkapi proses pembelajaran
yang menarik (Fernandez et al., 2009).
Seperti yang didefinisikan oleh Sloan (2005), podcasting sebagai media
telah menjadi aplikasi audio portabel yang penting untuk praktik mendengarkan
siswa. Podcast menawarkan pendengar untuk dapat mengunduh file, sehingga
mereka dapat mendengarkannya secara offline. Sejalan dengan Ducate &
Lomicka (2009), podcast telah menjadi populer di dunia akademik dan
menawarkan berbagai konten pendidikan. Tomé Díez & Richters (2020)
menyimpulkan bahwa podcast dapat diterapkan dan bermanfaat bagi siswa
dalam hal meningkatkan kemampuan berbicara dan pengucapan. Sesuai dengan
Lomicka & Lord (2010), guru menggunakan podcast dalam tiga cara: 41% untuk
latihan mendengarkan, 23% untuk latihan berbicara, dan 12% untuk latihan
pengucapan. Fernandez et al., (2009) menyoroti bahwa yang paling penting
adalah kemampuan untuk digunakan kapanpun-anywhere.
Keuntungan lain dari podcast adalah siswa dapat mendengarkan penutur
asli, sehingga mereka dapat berlatih pengucapan yang benar dan mempelajari
berbagai aksen juga. Sesuai dengan penelitian yang diteliti oleh Darti (2017)
kepada mahasiswa semester dua Jurusan Bahasa Inggris Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan 2016/2017, ia menjelaskan bahwa dua faktor yang dapat
http://ojs.yplppgriksb.or.id/index.php/lentera/index
Jurnal Lentera
ISSN Cetak: 2685-5542
ISSN Online: 2685-5550
http://ojs.yplppgriksb.or.id/index.php/lentera/index
Jurnal Lentera
ISSN Cetak: 2685-5542
ISSN Online: 2685-5550
memperoleh manfaat dari alat digital ini. Jadi, podcast terbukti membantu siswa
untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan mereka.
Berdasarkan masalah yang dihadapi siswa di SMPN 5 Selong, peneliti
menemukan masalah yang harus dipecahkan sebagai berikut: Bagaimana
podcast dapat meningkatkan kemampuan menyimak siswa? Selain itu, sesuai
dengan keberhasilan penelitian sebelumnya, peneliti memutuskan untuk
menggunakan podcast untuk meningkatkan kemampuan mendengar siswa.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan
siswa dengan menggunakan podcast. Jenis penelitian yang tepat untuk mengatasi
masalah kemampuan menyimak siswa adalah Penelitian Tindakan Kelas. Kegiatan
Penelitian Tindakan Kelas melibatkan siklus yang berulang, masing-masing terdiri
dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi (Kemmis & McTaggert,
1988). Dengan menerapkan metode ini, guru dapat menemukan manfaat dan
strategi baru yang dapat dikembangkan untuk mengatasi permasalahan di kelas.
Selain itu, memberikan pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan untuk
meningkatkan kemampuan siswa. PTK dilakukan untuk memecahkan masalah
dalam situasi nyata di kelas untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas
pengajaran. Peneliti menggunakan desain ini karena peneliti akan meningkatkan
keterampilan mendengarkan siswa di SMPN 5 Selong. Dalam penelitian ini, peneliti
bekerjasama dengan guru kelas dalam melakukan empat tahap Penelitian
Tindakan Kelas. Desain ini digunakan berdasarkan masalah yang peneliti coba
selesaikan dalam mengajar mendengarkan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian terdiri dari beberapa siklus yang
dilakukan untuk memberikan perlakuan pada siklus pertama. Namun dalam
penelitian ini, peneliti hanya melakukan penelitian dalam satu siklus untuk
mendapatkan hasil yang efektif. Ada empat langkah dalam setiap siklus, seperti
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini melibatkan 30
partisipan yang berasal dari kelas 7 SMPN 5 Selong di Kota Selong. Pemilihan 20
peserta di SMPN 5 Selong ini didasarkan pada aksesibilitas dan kapabilitas.
Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data
kuantitatif diperoleh dari skor mendengarkan siswa. Data kualitatif diperoleh dari
angket dan lembar observasi, yang meliputi tanggapan siswa terhadap strategi
penggunaan podcast untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan siswa.
Selanjutnya data kuantitatif dianalisis dengan membandingkan rata-rata skor
menyimak dan kriteria keberhasilan.
http://ojs.yplppgriksb.or.id/index.php/lentera/index
Jurnal Lentera
ISSN Cetak: 2685-5542
ISSN Online: 2685-5550
pada 19 Mei 2023, pertemuan ketiga dilakukan pada tanggal 26 Mei 2023, dan
pertemuan terakhir dilakukan pada tanggal 2 Juni 2023.
Setelah menganalisis hasil kinerja siswa pada tahap refleksi, diketahui
bahwa hanya 33% siswa yang memperoleh nilai sampai dengan nilai yang
ditentukan, sedangkan sisanya memperoleh nilai di bawah 75. Sebaliknya pada
tes akhir, terdapat 83% siswa mencapai kriteria keberhasilan. Penelitian ini
berhasil dilaksanakan dalam satu siklus. Itu terdiri dari empat pertemuan.
Penelitian ini dibantu oleh 20 orang siswa sebagai subjek penelitian. Semua
siswa berpartisipasi aktif dan sangat kooperatif dari awal hingga akhir
pertemuan.
Pada pertemuan kedua terjadi sedikit peningkatan siswa, dari lima dari
sepuluh kelompok memperoleh skor 90. Singkatnya, setengah dari siswa
menunjukkan peningkatan dalam tugas kelompok mereka. Pada pertemuan
ketiga, siswa menunjukkan peningkatannya melalui tugas kelompok yang
diberikan, dari 8 dari 10 kelompok memperoleh skor 95. Pada pertemuan
terakhir, dibagikan tes mendengarkan kepada siswa. Ditemukan bahwa ada 25
siswa yang dapat mencapai kriteria keberhasilan. Informasi lebih rinci tentang
hasil tes ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.
Hasil Tes Listening Siswa
TIDAK Aspek Studi Pendahuluan Ujian akhir
1. Skor Tertinggi 80 98
2. Skor Terendah 10 50
Jumlah siswa yang lulus kriteria 5 15
3.
keberhasilan (33%) (83%)
Jumlah siswa yang tidak lulus 15 5
4.
kriteria keberhasilan (67%) (17%)
5. Skor rata - rata 54.83 84.67
Berdasarkan hasil di atas diketahui bahwa pada studi pendahuluan nilai
tertinggi adalah 80 yang diperoleh oleh tujuh siswa dan sisanya diperoleh di
bawah nilai yang ditetapkan peneliti. Sedangkan pada tes akhir nilai tertinggi
adalah 98 dan terdapat lima belas (83%) dari dua puluh siswa mencapai nilai
hingga 75. Kesimpulannya, hasil siklus satu mencapai kriteria keberhasilan
yaitu telah ditetapkan oleh peneliti. Selain itu, nilai rata-rata siswa meningkat
menjadi 85. Persentase tersebut disajikan pada gambar berikut:
http://ojs.yplppgriksb.or.id/index.php/lentera/index
Jurnal Lentera
ISSN Cetak: 2685-5542
ISSN Online: 2685-5550
Pembahasan
Menerapkan podcast juga memperkaya kosa kata siswa. Pada
pertemuan kedua dan ketiga, peneliti meminta siswa untuk menuliskan kosa
kata sulit yang tidak mereka kenal berdasarkan apa yang mereka dengar di
audio. Setelah itu, siswa ditugaskan untuk menulis kosa kata dan mencoba
melafalkan kata-kata dengan benar berdasarkan apa yang mereka dengar dari
podcast dengan memutarnya berulang kali. Beberapa dari mereka menuliskan
kosakata tersebut dalam catatan kecil di kertas dan menempelkannya di buku
mereka agar lebih mudah dihafal. Beberapa dari mereka menulis kosakata di
buku kecil lainnya. Saat mereka sedang mendiskusikan tugas dengan
kelompoknya, peneliti menemukan beberapa siswa sedang mencoba untuk
mengucapkan kata-kata dari audio yang mereka dengar. Kegiatan tersebut
benar-benar membuat siswa menjadi lebih kreatif dalam belajar. Ini
menunjukkan podcast juga berpotensi menawarkan gaya belajar kepada
peserta didik (Kamel Boulos et al., 2006).
Berdasarkan pengamatan selama empat pertemuan yang dilakukan oleh
peneliti, siswa menunjukkan minat dan partisipasinya dalam pembelajaran
dengan menggunakan podcast. Hal ini terlihat dari rasa percaya diri yang
diperoleh siswa terhadap kemampuan mereka dalam memahami bahasa
Inggris secara keseluruhan (Widodo, n.d.). Mayoritas siswa menyatakan bahwa
isi podcast menarik dan sangat membantu yang menunjukkan bahwa podcast
dapat dengan mudah diterapkan di kelas. karena kontennya sesuai dan juga
dapat meningkatkan kinerja siswa (Nikolou & Darra, 2018). Dengan kata lain,
podcast juga meningkatkan motivasi siswa dalam belajar karena mereka dapat
menemukan minat mereka melalui konten podcast.
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan dalam temuan, penelitian ini telah berhasil
meningkatkan kemampuan mendengarkan siswa dengan menggunakan
podcast pada siswa kelas sebelas khususnya subskill: mendengarkan inti dan
mendengarkan informasi tertentu. Fokus subskills tertentu dan kegiatan yang
memberikan kontribusi perbaikan, pertama, siswa dapat fokus untuk
mendengarkan informasi dan detail tertentu. Oleh karena itu, setiap kali
mereka mendengarkan aksen yang berbeda, mereka dapat dengan mudah
mengidentifikasi informasi dari bagian itu karena mereka sudah familiar
dengan bunyinya. Kedua, siswa bekerja dalam kelompok saat menyelesaikan
tugas, sehingga tercipta sudut pandang yang berbeda saat mengidentifikasi
gagasan utama. Selain itu, short game yang dimainkan bersama oleh siswa
http://ojs.yplppgriksb.or.id/index.php/lentera/index
Jurnal Lentera
ISSN Cetak: 2685-5542
ISSN Online: 2685-5550
dapat mendorong mereka untuk lebih aktif dan menikmati kelas menyimak.
Fakta bahwa ketika siswa melakukan refleksi dalam kegiatan pasca menyimak,
hal itu membantu siswa dalam mengidentifikasi detail-detail penting dan ciri-
ciri bahasa yang digunakan. Dengan kata lain, podcast dapat membantu siswa
untuk meningkatkan keterampilan mendengarkan mereka dengan berfokus
pada subskill mereka dan mengulangi kegiatan mendengarkan sambil
menyelesaikan tugas.
Menggunakan podcast untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan
siswa dapat digunakan oleh guru dalam berbagai kompetensi dasar atau topik
yang berbeda. Guru dapat menyesuaikan tugas yang sesuai atau membuat
permainan pendek yang menarik untuk membuat proses belajar mengajar
menjadi lebih menarik. Selain itu, guru kelas dapat menyesuaikan tingkat
kesulitan audio, dan topik podcast itu sendiri, yang dapat mempengaruhi
kemampuan siswa dalam mengikuti kegiatan, terutama kegiatan belajar
mengajar di mana podcast dilakukan.
http://ojs.yplppgriksb.or.id/index.php/lentera/index
Jurnal Lentera
ISSN Cetak: 2685-5542
ISSN Online: 2685-5550
DAFTAR RUJUKAN
http://ojs.yplppgriksb.or.id/index.php/lentera/index
Jurnal Lentera
ISSN Cetak: 2685-5542
ISSN Online: 2685-5550
http://ojs.yplppgriksb.or.id/index.php/lentera/index
Jurnal Lentera
ISSN Cetak: 2685-5542
ISSN Online: 2685-5550
http://ojs.yplppgriksb.or.id/index.php/lentera/index