Kontrak Kerja LARS - RS Raja Ampat
Kontrak Kerja LARS - RS Raja Ampat
KONTRAK KERJA
PENYELENGGARAAN SURVEI AKREDITASI RUMAH SAKIT
NOMOR 000/KK-PARS/X/2023
Pada hari ini, ……. tanggal …… bulan tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga, yang bertandatangan
di bawah ini :
1. Nama :
dr. Muhammad Rasyid Ridho Anazrie, MARS
NIA 1001029 :
Jabatan :
Sekretaris Eksekutif
Bertindak atas nama :
Lembaga Akreditasi Rumah Sakit (LARS)
Alamat :
Menara Salemba
Jl. Salemba No.5
Jakarta Pusat - 10440
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
2. Nama : …..
Jabatan : Direktur Utama/Direktur/Kepala*
Bertindak atas nama : Rumah Sakit ………
Alamat : …..
Kab/Kota …
Provinsi …
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, masing-masing dapat disebut sebagai PIHAK dan secara
bersama-sama selanjutnya akan disebut sebagai PARA PIHAK dan dengan ini terlebih dahulu
menerangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa PIHAK PERTAMA merupakan lembaga penyelenggara akreditasi rumah sakit di
Indonesia, independen dan nirlaba yang berbasis sistem interkoneksi digital dan komunitas
yang sah secara hukum melalui Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/6604/2021 tentang Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi Rumah
Sakit.
2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah badan usaha yang bergerak di bidang kesehatan perumahsakitan
yang memiliki Surat Ijin Operasional Nomor ……………………….. dengan jenis izin operasional
rumah sakit …………………………. tipe …… dalam memberikan pelayanan kesehatan secara
paripurna serta memiliki fasilitas dan perizinan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Pasal 1
Ketentuan Umum
Pasal 2
Masa Kontrak
PARA PIHAK dengan ini sepakat bahwa jangka waktu Kontrak Kerja Penyelenggaraan Akreditasi
Rumah Sakit ini dimulai sejak ditandatanganinya Kontrak Kerja Penyelenggaraan Akreditasi Rumah
Sakit ini sampai dengan ditetapkannya status akreditasi rumah sakit PIHAK KEDUA oleh PIHAK
PERTAMA.
Pasal 3
Waktu Pelaksanaan Akreditasi
Waktu pelaksanaan survei akreditasi rumah sakit PIHAK KEDUA telah diajukan oleh PIHAK KEDUA
dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA serta disepakati oleh PARA PIHAK yaitu:
1. Daring : 17 Januari 2023
2. Luring : 24 dan Januari 2023
Pasal 4
Pembiayaan
Pasal 5
Kegiatan Survei Akreditasi Rumah Sakit
1. PIHAK KEDUA tunduk dan taat kepada Peraturan dan Tata Tertib Penyelenggaraan Akreditasi
Rumah Sakit yang disampaikan oleh PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA harus memenuhi ketentuan dan persyaratan sesuai dengan peraturan yang
berlaku dan menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA yang terdiri dari:
a. Usulan elemen penilaian yang tidak dapat diterapkan (TDD);
b. Hasil Self Assessment terakhir;
c. Surat pernyataan Direktur/Direktur Utama/Kepala Rumah Sakit yang berisi:
i. Pernyataan bahwa telah memenuhi persyaratan wajib sesuai dengan Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/1128/2022 yaitu:
(1) Rumah sakit memiliki perizinan berusaha yang masih berlaku dan teregistrasi
di Kementerian Kesehatan;
(2) Kepala atau direktur rumah sakit harus seorang tenaga medis yang
mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan;
(3) Rumah sakit memiliki Izin Pengelolaan Limbah Cair (IPLC) yang masih berlaku;
Pasal 6
Kewajiban dan Hak Pihak Pertama
Pasal 7
Kewajiban dan Hak Pihak Kedua
1. PIHAK PERTAMA akan mengeluarkan hasil survei akreditasi rumah sakit berupa status mutu
akreditasi yang akan disampaikan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah
survei akreditasi rumah sakit PIHAK KEDUA dilaksanakan.
2. Status mutu yang dimaksud terdiri dari Paripurna, Utama, Madya, dan Tidak Terakreditasi
sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/1128/2022.
Pasal 9
Sertifikat Survei Akreditasi Rumah Sakit
PIHAK PERTAMA akan menerbitkan Sertifikat Survei Akreditasi Rumah Sakit yang ditandatangani
Direktur Eksekutif Lembaga Akreditasi Rumah Sakit bersama pejabat Kementerian Kesehatan terkait.
Pasal 10
Perubahan Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit
PIHAK PERTAMA akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia apabila
terjadi perubahan perizinan berusaha rumah sakit PIHAK KEDUA.
Pasal 11
Penundaan Penyelenggaraan Akreditasi Rumah Sakit
1. PIHAK KEDUA dapat mengajukan penundaan jadwal penyelenggaraan Akreditasi rumah sakit
yang telah ditentukan oleh PIHAK PERTAMA berdasarkan permohonan PIHAK KEDUA dan
akan dikenai denda atau ganti rugi sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah total
pembiayaan Penyelenggaraan Akreditasi Rumah Sakit PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA dapat menunda jadwal Penyelenggaraan Akreditasi Rumah Sakit tanpa denda
atau ganti rugi apabila terjadi:
a. Keadaan kahar (force majeure) antara lain bencana alam atau peristiwa besar lain yang
tidak terduga yang menganggu operasional; dan/atau
b. Mogok kerja massal yang menyebabkan rumah sakit harus berhenti menerima pasien,
membatalkan operasional dan/atau prosedur elektif lainnya dan memindahkan pasien ke
rumah sakit lain.
3. Penyampaian pembatalan atau penundaan Penyelenggaraan Akreditasi Rumah Sakit
disampaikan rumah sakit kepada PIHAK PERTAMA dan ditembuskan kepada Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia secara tertulis.
1. PIHAK KEDUA dapat mengajukan pembatalan Penyelenggaraan Survei Akreditasi Rumah Sakit
yang telah ditentukan oleh PIHAK PERTAMA berdasarkan permohonan PIHAK KEDUA.
2. Penyampaian pembatalan Penyelenggaraan Survei Akreditasi Rumah Sakit disampaikan rumah
sakit kepada PIHAK PERTAMA secara tertulis selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sebelum
kegiatan dilaksanakan.
3. PIHAK KEDUA akan dikenai denda atau ganti rugi sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah
total pembiayaan Penyelenggaraan Survei Akreditasi Rumah Sakit PIHAK KEDUA.
Pasal 13
Penghentian Penyelenggaraan Akreditasi Rumah Sakit
1. Penyelenggaraan Akreditasi Rumah Sakit akan dihentikan PIHAK PERTAMA apabila PIHAK
KEDUA menyampaikan data dan informasi yang tidak sesuai sebagaimana dipersyaratkan atau
melakukan pemalsuan data, dan/atau tidak memenuhi ketentuan kesepakatan pelaksanaan
survei yang telah ditandatangani dan disepakati bersama PARA PIHAK.
2. PIHAK PERTAMA kemudian menyampaikan penghentian survei kepada Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia dilengkapi dengan alasan penghentian survei tersebut, serta
ditembuskan kepada PIHAK KEDUA, dinas kesehatan daerah provinsi dan dinas kesehatan
daerah kabupaten/kota setempat.
Pasal 14
Mekanisme Remedial
1. Pengajuan remedial dapat dilakukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dalam
rangka memperbaiki status akreditasi.
2. Pengajuan remedial dilakukan dalam waktu 3 (tiga) sampai dengan maksimal 6 (enam) bulan
setelah penetapan status akreditasi.
3. Remedial dapat dilakukan oleh PIHAK KEDUA yang mendapatkan status akreditasi madya dan
utama.
4. Remedial dilakukan terhadap bab selain bab Sasaran Keselamatan Pasien yang pemenuhan
standarnya sejumlah 60% (enam puluh persen) sampai dengan 79% (tujuh puluh sembilan
persen) yang teknisnya akan dilaksanakan secara luring dengan jadwal ditentukan kemudian
oleh PIHAK PERTAMA.
5. Jumlah surveior dan hari survei akan ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA sesuai jumlah bab yang
akan dilakukan remedial.
6. PIHAK KEDUA bersedia menanggung seluruh biaya penyelenggaraan remedial terkait pasal ini
dan dibayarkan kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 14 (empat belas hari) sebelum
dilakukan peninjauan ulang ke rumah sakit PIHAK KEDUA yang besarannya adalah
Pasal 15
Hak dan Mekanisme Banding
1. Apabila PIHAK KEDUA berkeberatan terhadap status akreditasi yang ditetapkan PIHAK
PERTAMA, PIHAK KEDUA dapat mengajukan banding kepada PIHAK PERTAMA dengan
tembusan kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia selambat-lambatnya 14 (empat
belas) hari setelah penetapan status akreditasi.
2. PIHAK KEDUA bersedia menanggung seluruh biaya penyelenggaraan re-akreditasi terkait pasal
ini dan dibayarkan kepada PIHAK PERTAMA sebelum dilakukan peninjauan ulang ke rumah
sakit PIHAK KEDUA yang ketentuannya sama dengan pembiayaan Penyelenggaraan Akreditasi
Rumah Sakit.
3. Pemenuhan kewajiban pembiayaan tersebut di atas selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
sebelum tanggal penyelenggaraan re-akreditasi yang dibuktikan dengan tanggal transaksi
dalam salinan bukti transfer kepada rekening tercantum dalam Pasal 4 ayat 3 Kontrak Kerja
Penyelenggaraan Akreditasi Rumah Sakit ini yang diterima oleh PIHAK PERTAMA dari PIHAK
KEDUA.
Pasal 16
Perselisihan
Semua sengketa yang timbul dari atau berkenaan dengan perjanjian kerjasama ini yang tidak
dapat diselesaikan secara damai dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah sengketa ini
diberitahukan secara tertulis oleh pihak yang satu kepada pihak lainnya, akan diselesaikan
menurut prosedur yang ada pada PIHAK PERTAMA.
Pasal 17
Force Majeure
Pasal 18
Penutup
Kontrak Kerja Penyelenggaraan Akreditasi Rumah Sakit ini dibuat pada hari dan tanggal tersebut di
atas, ditandatangani dalam rangkap 2 (dua) bermeterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum
yang sama, dengan itikad baik dalam melaksanakan dan menghormati Kontrak Kerja
Penyelenggaraan Akreditasi Rumah Sakit ini.