Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN TRIWULAN KETIGA KOMITE

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


INFEKSI JULI – SEPTEMBER 2019

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KABUPATEN RAJA AMPAT
TAHUN 2019

1
A. PENDAHULUAN

HAI’s adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama proses perawatan di rumah

sakit maupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, dimana tidak dalam infeksi atau masa

inkubasi saat masuk rawat inap dan dapat terjadi setelah masa perawatan di rumah sakit

maupun fasiltas pelayanan kesehatan lainnya kurang lebih 90 hari setelah dirawat serta

infeksi yang dapat terjadi pada petugas di fasilitas pelayanan kesehatan karena

pekerjaannya.

HAI’s merupakan masalah kesehatan diseluruh dunia yang perlu diwaspadai karena

dapat menghambat proses penyembuhan pasien dari sakitnya, meningkatkan biaya, LOS,

mortalitas, morbiditas, menurunkan mutu pelayanan dan citra RS, pendapatan pasien mau

pihak RS, serta dapat menyebabkan tuntutan hukum. Untuk itu dibentuk Komite

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI ) yang akan menurunkan atau meminimalkan

insiden rate infeksi berhubungan dengan pelayanan kesehatan pada pasien, petugas dan

pengunjung rumah sakit dengan mempertimbangkaan cost effectiveness.

Melalui manajemen PPI yaitu kegiatan yang dilaksanakan untuk mengendalikan

infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,

pengawasan, pembinaan, monitoring, evaluasi serta pelaporan.

Program besar PPI yang menjadi pelaporan Komite PPI meliputi Surveilans,

Kewaspadaan Isolasi, Bundles, Diklat dan Penggunaan Anti Mikroba yang Bijak.

Program inilah yang kemudian dibuat dalam form yang kemudian akan dimonitoring dan

diaudit agar dapat disampaikan dalam bentuk laporan bulanan, triwulan, semester dan

tahunan serta perbaikannya dalam bentuk Rencana Tindak Lanjut dan Sosialisasi untuk

memperbaiki kekurangan dalam peningkatan mutu dan kualitas rumah sakit.

2
B. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM

IPCN telah menyebarkan dan menjalankan form pada bulan Juli hingga September

2019 yang kemudian dilakukan analisa dan akan disampaikan kepada Direktur dan

Komite Mutu RS untuk dilakukan evaluasi perbaikan selama beberapa waktu kedepan.

Form yang disebarkan untuk dianalisa adalah sebagai berikut :

1. Insiden Rate HAI’S

2. Monitoring Kepatuhan Penggunaan APD

3. Monitoring Ruang Perawatan

4. Monitoring Penempatan Pasien Immunocompromise, Pasien Airborne Disease Dan

Transfer Pasien

5. Monitoring Fasilitas dan Kepatuhan Pengolahan di Instalasi Gizi

6. Monitoring Fasilitas dan Komponen Pengolahan Linen di Instalasi Laundry

7. Monitoring Kamar Jenazah

8. Audit Kepatuhan Hand Hygiene

3
C. HASIL CAPAIAN

1. ANGKA KEJADIAN PHLEBITIS BULAN JULI - SEPTEMBER 2019

GRAFIK :

ANGKA KEJADIAN PHLEBITIS


BULAN JULI - SEPTEMBER 2019
12

10 10 10 10

8
PERMIL

6 5.73

4
3.22
2 2.21

0
Juli 2019 Agust-19 Sep-19

angka kejadian standar

ANALISA :

Berdasarkan tabel diatas angka phlebitis pada bulan Juli 5,73‰, Agustus 2,21‰
dan September 3,22‰. Hal ini disebabkan oleh kurangnya motivasi dan kesadaran para
perawat untuk cuci tangan sesuai dengan 5 moment 6 langkah. Selain itu juga
kurangnya sarana cuci tangan seperti handrub, handwash, tissu towel yang membuat
para perawat jarang mencuci tangan sebelum melakukan tindakan aseptik.

REKOMENDASI

a.Sosialisasikan kembali Hand Hygiene 5 moment 6 langkah

b.Audit bundles phlebitis oleh IPCLN masing-masing ruangan

4
2. MONITORING KEPATUHAN PENGGUNAAN APD BULAN JULI -
SEPTEMBER 2019

GRAFIK :

MONITORING KEPATUHAN PENGGUNAAN APD


BULAN JULI - SEPTEMBER 2019
90
80 80 80 80
70
60 57.1
PERSEN (%)

50 50
46.1
40
30
20
10
0
Juli 2019 Agust-19 Sep-19

capaian standar

ANALISA :

Angka kepatuhan penggunaan APD masinh dibawah angka standar 80%, pada
bulan Juli 50%, Agustus 46,1% dan September 57,1%. Hal ini disebabkan oleh tidak
adanya stok APD yang disediakan oleh pihak RS sehingga membuat para perawat/ bidan
tidak menggunakannya. Belum adanya sosisalisasi juga membuat sebagian para petugas
tidak megetahui penggunaan APD tepat prosedur.

REKOMENDASI

a. Sosialisasi penggunaan APD tepat prosedur


b. Pengadaan APD seperti goggle, topi, celemek, boots, pelindung kepala
c. Monitoring kepatuhan penggunaan APD oleh IPCLN dan IPCN

5
3. MONITORING RUANG PERAWATAN BULAN JULI - SEPTEMBER 2019

GRAFIK

MONITORING RUANG PERAWATAN


BULAN JULI - SEPTEMBER 2019
90
80 80 80 80
70
65.3 65.3 65.3
60
PERSEN (%)

50
40
30
20
10
0
Juli 2019 Agust-19 Sep-19

capaian standar

ANALISA

Kondisi ruang perawatan yang dimonitoring melalui form ruang perawatan bulan
Juli hingga September 2019 stabil 65,3% walaupun dibawah angka standar 80%. yang
menyebabkan persentase ruang perawatan dibawah standar adalah penggunaan APD
yang masih belum memenuhi standar, kurangnya kesadaran untuk melakukan cuci
tangan 5 moment 6 langkah, tidak tersedianya sarana cuci tangan yang lengkap, dan
kurangnya alat- alat kesehatan yang melengkapi ruang perawatan.

REKOMENDASI

a. Pengadaan alkes dan sarana cuci tangan yang lengkap dan barang-barang untuk
melengkapi ruang perawatan

b. Sosialisasi penggunaan APD, Hand Hygiene

c. Monitoring Ruang Perawatan oleh IPCLN dan IPCN

4. MONITORING PENEMPATAN PASIEN IMMUNOCOMPROMISSE,


6
AIRBORNE DISEASE DAN TRANSFER PASIEN BULAN JULI - SEPTEMBER
2019

GRAFIK

MONITORING PENEMPATAN PASIEN IM-


MUNOCOMPROMISSE, AIRBORNE DISEASE
DAN TRANSFER PASIEN
BULAN JULI - SEPTEMBER 2019
90
80 80 80 80
70
60
PERSEN (%)

50
40 36.3 36.3 36.3
30
20
10
0
Juli 2019 Agust-19 Sep-19

capaian standar

ANALISA

Penempatan pasien immunocompromisse, airborne disease dan transfer pasien


pada bulan Juli hingga September 2019 dibawah angka standar yaitu 36,3%, sementara
angka standarnya 80%. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya ruang isolasi yang sesuai
dengan kriteria dan kurangnya APD diruangan isolasi.

REKOMENDASI

a. Pembangunan Ruang isolasi terpisah sesuai dengan kriteria


b. Pengadaan APD seperti topi, goggle, kacamata, masker N95, sepatu boots untuk
ruang isolasi sementara

5. MONITORING FASILITAS DANS KEPATUHAN PENGOLAHAN INSTALASI


GIZI BULAN JULI -SEPTEMBER 2019

7
GRAFIK :

MONITORING FASILITAS DAN KEPATUHAN


PENGOLAHAN INSTALASI GIZI
BULAN JULI - SEPTEMBER 2019

90
80 80 80 80
70 66 66 66
60
PERSEN (%)

50
40
30
20
10
0
Juli 2019 Agust-19 Sep-19

capaian standar

ANALISA

Monitoring fasilitas dan kepatuhan pengolahan di instalasi gizi pada bulan juli
hingga September 2019 dengan persentase 66%. Angka monitoring masih dibawah
standar, karena kurangnya sarana di instalasi gizi menyebabkan kurangnya persentase
monitoring fasilitas dan kepatuhan pengolahan di instalasi gizi.

REKOMENDASI

a. Perbaikan mesin air panas untuk instalasi gizi


b. Pengadaan APD lengkap di instalasi gizi seperti tutup kepala, masker, celemek,
sarung tangan
c. Pengadaan tempat sampah basah dan kering terpisah yang sesuai yaitu dengan pedal
injakan
d. Monitoring fasilitas kepatuhan dan pengolahan di instalasi gizi

6. MONITORING FASILITAS DAN KOMPONEN PENGOLAHAN LINEN


INSTALASI LAUNDRY BULAN JULI - SEPTEMBER 2019

8
GRAFIK

MONITORING FASILITAS DAN KOMPONEN


PENGOLAHAN LINEN INSTALASI LAUNDRY
BULAN JULI - SEPTEMBER 2019
86
85.5 85.5 85.5
85
84
83
PERSEN (%)

82
81
80 80 80 80
79
78
77
Juli 2019 Agust-19 Sep-19

capaian standar

ANALISA

Monitoring fasilitas dan komponen pengolahan linen instalasi laundry pada bulan
Juli hingga September 2019 telah memnuhi angka standar yaitu 85,5%. Meskipun begitu
masih ada kekurangan yang ada di instalasi laundry. Agar menjadi 100% ada
kelengkapan- kelengkapan yang masih harus dipenuhi

REKOMENDASI

a. Pengadaan Eye Washer

b. Pengadaan troli linen yang sesuai

6. MONITORING KAMAR JENAZAH BULN JULI - SEPTEMBER 2019

GRAFIK

9
MONITORING KAMAR JENAZAH
BULAN JULI - SEPTEMBER 2019
90
80 80 80 80
70
60
PERSEN (%)

50 52.9 52.9 52.9


40
30
20
10
0
Juli 2019 Agust-19 Sep-19

capaian standar

ANALISA

Monitoring kamar jenazah pada bulan Juli hingga September 2019 berada pada
angka 52,9%, dibawah angka standar 80%. Hal ini disebabkan oleh kurangnya
ketersediaan APD seperti goggle, scote plastik panjang, sepatu boots. Para petugas pun
belum dibekali pelatihan PPI .

REKOMENDASI

a. Pengadaan APD seperti goggle, scote plastik panjang, sepatu boots

b. Pelatihan / sosialisasi PPI

7. AUDIT KEPATUHAN HAND HIGYENE BULAN JULI - SEPTEMBER 2019

GRAFIK

10
AUDIT KEPATUHAN HAND HYGIENE
BULAN JULI - SEPTEMBER 2019
90
80 80 80 80
70
60
PERSEN (%)

50
40
30
20
10 12.6
6.3 7.1
0
Juli 2019 Agust-19 Sep-19

capaian standar

ANALISA

Kepatuhan Hand Hygiene pada bulan Juli 6,3%, Agustus 7,1% dan September
12,6%. angka ini masih jauh dibawah standar, meski demikian terjadi peningkatan
dibulan Agustus dan Saeptember. Kurangnya fasilitas cuci tangan menyebabkan
kecilnya angka kepatuhan cuci tangan.

REKOMENDASI

a. Pengadaan fasilitas kelengkapan cuci tangan di masing- masing ruangan

b. Sosialisasi Hand Hygiene

c. Audit kepatuhan Hand Hygiene oleh IPCLN dan IPCN

d. Beri punishment untuk pelanggar yang tidak melakukan 5 moment 6 langkah cuci
tangan

8. PEMERIKSAAN KESEHATAN PETUGAS KESEHATAN YANG BERESIKO


INFEKSI

ANALISA

11
Berdasarkan informasi yang didapatkan,belum pernah ada pemeriksaan rutin
kesehatan para petugas kesehatan selama 2 tahun terakhir. Pemeriksaan kesehatan ini
harusnya dilaksanakan minimal enam bulan sekali untuk memastikan tidak adanya
petugas yang beresiko menularkan penyakitnya pada pasien, pengunjung, keluarga
atau terhadap sesama petugas kesehatan lainnya.

REKOMENDASI
Dilakukan pemeriksaan kesehatan bagi seluruh petugas rumah sakit yang
beresiko infeksi
a. Perawat, bidan, dokter, laundry, cleaning service, Laboratorium : darah lengkap,
HbsAg, HIV/AIDS, TCM, rontgen
b. Koki / ahli gizi : rectal swab, Rontgen

D. KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT

Pencapaian hasil pada masing- masing penilaian monitoring masih dibawah angka
standar. Yang sudah sesuai standar hanya pada instalasi laundry. Untuk itu dibutuhkan

12
kerjasama dengan seluruh petugas rumah sakit dalam memenuhi standar mutu pelayanan
rumah sakit agar menjadi lebih baik dan pasien, pengunjung, keluarga dan petugas
kesehatan juga dapat terhindar dari infeksi umah sakit yang merugikan banyak pihak.
Sosialisasi pada bulan September 2019 membuat nilai kepatuhan cuci tangan sedikit
meningkat, dan akan meningkat lagi apabila terus diadakan sosialisasi secara
berkesinambungan. Selain itu pemeriksaan kesehatan petugas rumah sakit yang beresiko
infeksi, pengadaan bahan habis pakai, alat pelindung diri, dan prasarana penunjang
lainnya sangat membantu dalam meningkatkan mutu dan menurunkan angka infeksi di
RSUD Kabupaten Raja Ampat. Hal inilah yang harus menjadi perhatian khusus bagi
pihak manajemen agar rumah sakit menjadi lebih baik lagi.
Kami menyediakan lembaran feedback dihalaman selanjutnya sebagai rekomendasi
dari direktur RSUD Kabupaten Raja Ampat, pihak manajemen maupun komite mutu
demi peningkatan mutu RSUD Kabupaten Raja Ampat.

FEEDBACK :

13
Waisai, ………………….2019

Direktur

(……………………………..)

14

Anda mungkin juga menyukai