Laporan Triwulan Kedua
Laporan Triwulan Kedua
1
A. PENDAHULUAN
HAI’s adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama proses perawatan di rumah
sakit maupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, dimana tidak dalam infeksi atau masa
inkubasi saat masuk rawat inap dan dapat terjadi setelah masa perawatan di rumah sakit
maupun fasiltas pelayanan kesehatan lainnya kurang lebih 90 hari setelah dirawat serta
infeksi yang dapat terjadi pada petugas di fasilitas pelayanan kesehatan karena
pekerjaannya.
HAI’s merupakan masalah kesehatan diseluruh dunia yang perlu diwaspadai karena
dapat menghambat proses penyembuhan pasien dari sakitnya, meningkatkan biaya, LOS,
mortalitas, morbiditas, menurunkan mutu pelayanan dan citra RS, pendapatan pasien mau
pihak RS, serta dapat menyebabkan tuntutan hukum. Untuk itu dibentuk Komite
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI ) yang akan menurunkan atau meminimalkan
insiden rate infeksi berhubungan dengan pelayanan kesehatan pada pasien, petugas dan
Program besar PPI yang menjadi pelaporan Komite PPI meliputi Surveilans,
Kewaspadaan Isolasi, Bundles, Diklat dan Penggunaan Anti Mikroba yang Bijak.
Program inilah yang kemudian dibuat dalam form yang kemudian akan dimonitoring dan
diaudit agar dapat disampaikan dalam bentuk laporan bulanan, triwulan, semester dan
tahunan serta perbaikannya dalam bentuk Rencana Tindak Lanjut dan Sosialisasi untuk
2
B. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM
IPCN telah menyebarkan dan menjalankan form pada bulan Juli hingga September
2019 yang kemudian dilakukan analisa dan akan disampaikan kepada Direktur dan
Komite Mutu RS untuk dilakukan evaluasi perbaikan selama beberapa waktu kedepan.
Transfer Pasien
3
C. HASIL CAPAIAN
GRAFIK :
10 10 10 10
8
PERMIL
6 5.73
4
3.22
2 2.21
0
Juli 2019 Agust-19 Sep-19
ANALISA :
Berdasarkan tabel diatas angka phlebitis pada bulan Juli 5,73‰, Agustus 2,21‰
dan September 3,22‰. Hal ini disebabkan oleh kurangnya motivasi dan kesadaran para
perawat untuk cuci tangan sesuai dengan 5 moment 6 langkah. Selain itu juga
kurangnya sarana cuci tangan seperti handrub, handwash, tissu towel yang membuat
para perawat jarang mencuci tangan sebelum melakukan tindakan aseptik.
REKOMENDASI
4
2. MONITORING KEPATUHAN PENGGUNAAN APD BULAN JULI -
SEPTEMBER 2019
GRAFIK :
50 50
46.1
40
30
20
10
0
Juli 2019 Agust-19 Sep-19
capaian standar
ANALISA :
Angka kepatuhan penggunaan APD masinh dibawah angka standar 80%, pada
bulan Juli 50%, Agustus 46,1% dan September 57,1%. Hal ini disebabkan oleh tidak
adanya stok APD yang disediakan oleh pihak RS sehingga membuat para perawat/ bidan
tidak menggunakannya. Belum adanya sosisalisasi juga membuat sebagian para petugas
tidak megetahui penggunaan APD tepat prosedur.
REKOMENDASI
5
3. MONITORING RUANG PERAWATAN BULAN JULI - SEPTEMBER 2019
GRAFIK
50
40
30
20
10
0
Juli 2019 Agust-19 Sep-19
capaian standar
ANALISA
Kondisi ruang perawatan yang dimonitoring melalui form ruang perawatan bulan
Juli hingga September 2019 stabil 65,3% walaupun dibawah angka standar 80%. yang
menyebabkan persentase ruang perawatan dibawah standar adalah penggunaan APD
yang masih belum memenuhi standar, kurangnya kesadaran untuk melakukan cuci
tangan 5 moment 6 langkah, tidak tersedianya sarana cuci tangan yang lengkap, dan
kurangnya alat- alat kesehatan yang melengkapi ruang perawatan.
REKOMENDASI
a. Pengadaan alkes dan sarana cuci tangan yang lengkap dan barang-barang untuk
melengkapi ruang perawatan
GRAFIK
50
40 36.3 36.3 36.3
30
20
10
0
Juli 2019 Agust-19 Sep-19
capaian standar
ANALISA
REKOMENDASI
7
GRAFIK :
90
80 80 80 80
70 66 66 66
60
PERSEN (%)
50
40
30
20
10
0
Juli 2019 Agust-19 Sep-19
capaian standar
ANALISA
Monitoring fasilitas dan kepatuhan pengolahan di instalasi gizi pada bulan juli
hingga September 2019 dengan persentase 66%. Angka monitoring masih dibawah
standar, karena kurangnya sarana di instalasi gizi menyebabkan kurangnya persentase
monitoring fasilitas dan kepatuhan pengolahan di instalasi gizi.
REKOMENDASI
8
GRAFIK
82
81
80 80 80 80
79
78
77
Juli 2019 Agust-19 Sep-19
capaian standar
ANALISA
Monitoring fasilitas dan komponen pengolahan linen instalasi laundry pada bulan
Juli hingga September 2019 telah memnuhi angka standar yaitu 85,5%. Meskipun begitu
masih ada kekurangan yang ada di instalasi laundry. Agar menjadi 100% ada
kelengkapan- kelengkapan yang masih harus dipenuhi
REKOMENDASI
GRAFIK
9
MONITORING KAMAR JENAZAH
BULAN JULI - SEPTEMBER 2019
90
80 80 80 80
70
60
PERSEN (%)
capaian standar
ANALISA
Monitoring kamar jenazah pada bulan Juli hingga September 2019 berada pada
angka 52,9%, dibawah angka standar 80%. Hal ini disebabkan oleh kurangnya
ketersediaan APD seperti goggle, scote plastik panjang, sepatu boots. Para petugas pun
belum dibekali pelatihan PPI .
REKOMENDASI
GRAFIK
10
AUDIT KEPATUHAN HAND HYGIENE
BULAN JULI - SEPTEMBER 2019
90
80 80 80 80
70
60
PERSEN (%)
50
40
30
20
10 12.6
6.3 7.1
0
Juli 2019 Agust-19 Sep-19
capaian standar
ANALISA
Kepatuhan Hand Hygiene pada bulan Juli 6,3%, Agustus 7,1% dan September
12,6%. angka ini masih jauh dibawah standar, meski demikian terjadi peningkatan
dibulan Agustus dan Saeptember. Kurangnya fasilitas cuci tangan menyebabkan
kecilnya angka kepatuhan cuci tangan.
REKOMENDASI
d. Beri punishment untuk pelanggar yang tidak melakukan 5 moment 6 langkah cuci
tangan
ANALISA
11
Berdasarkan informasi yang didapatkan,belum pernah ada pemeriksaan rutin
kesehatan para petugas kesehatan selama 2 tahun terakhir. Pemeriksaan kesehatan ini
harusnya dilaksanakan minimal enam bulan sekali untuk memastikan tidak adanya
petugas yang beresiko menularkan penyakitnya pada pasien, pengunjung, keluarga
atau terhadap sesama petugas kesehatan lainnya.
REKOMENDASI
Dilakukan pemeriksaan kesehatan bagi seluruh petugas rumah sakit yang
beresiko infeksi
a. Perawat, bidan, dokter, laundry, cleaning service, Laboratorium : darah lengkap,
HbsAg, HIV/AIDS, TCM, rontgen
b. Koki / ahli gizi : rectal swab, Rontgen
Pencapaian hasil pada masing- masing penilaian monitoring masih dibawah angka
standar. Yang sudah sesuai standar hanya pada instalasi laundry. Untuk itu dibutuhkan
12
kerjasama dengan seluruh petugas rumah sakit dalam memenuhi standar mutu pelayanan
rumah sakit agar menjadi lebih baik dan pasien, pengunjung, keluarga dan petugas
kesehatan juga dapat terhindar dari infeksi umah sakit yang merugikan banyak pihak.
Sosialisasi pada bulan September 2019 membuat nilai kepatuhan cuci tangan sedikit
meningkat, dan akan meningkat lagi apabila terus diadakan sosialisasi secara
berkesinambungan. Selain itu pemeriksaan kesehatan petugas rumah sakit yang beresiko
infeksi, pengadaan bahan habis pakai, alat pelindung diri, dan prasarana penunjang
lainnya sangat membantu dalam meningkatkan mutu dan menurunkan angka infeksi di
RSUD Kabupaten Raja Ampat. Hal inilah yang harus menjadi perhatian khusus bagi
pihak manajemen agar rumah sakit menjadi lebih baik lagi.
Kami menyediakan lembaran feedback dihalaman selanjutnya sebagai rekomendasi
dari direktur RSUD Kabupaten Raja Ampat, pihak manajemen maupun komite mutu
demi peningkatan mutu RSUD Kabupaten Raja Ampat.
FEEDBACK :
13
Waisai, ………………….2019
Direktur
(……………………………..)
14