Anda di halaman 1dari 5

4.

Lengkapi tabel berikut (seperti contoh pada baris 1) (nilai 25%)

No Pasal di SNI 2847 Tentang


2013 2019
1 9.2.1 5.3.1 Kekuatan perlu U
2 3.3.2 26.4.2.1.a.4 Ukuran maksimum nominal agregat kasar
3 7.1 25.3 Kait standar
4 7.2 25.3.3 Diameter bengkokan minimum
5 7.6 7.7.2 Batas spasi untuk tulangan
6 7.6.5 7.5.2.3 Spasi tulangan lentur utama tidak lebih jauh dari 3x
tebal dinding/slab, tidak lebih jauh dari 450 mm
7 7.7 20.6.1.3.1 Pelindung beton untuk tulangan
8 7.12 24.4 Tulangan susut dan suhu
9 7.12.2.1 24.4.3.2 Luas tulangan susut dan suhu
10 8.8.3 6.3.1.2 Analisis linear defleksi lateral dan lebar terfaktor
11 8.12 9.2.4 Konstruksi balok-T
12 8.12.4 9.2.4.4 Balok sayap pada balok T yang terpisah
13 9.3.2 21.2.1 Faktor reduksi kekuatan 
14 9.3.4 21.2.4.1  harus sebesar 0,60 untuk lentur, tekan, geser, dan
tumpuan beton polos struktural
15 9.4 20.2.2.1 Kekuatan desain tulang
16 9.5 24.2 Kontrol defleksi
17 9.5.2.3 4.2.3.5 Modulus elastisitas untu lendutan seketika
18 9.5.2.4 24.2.3.7 Momen inersia pada struktur menerus, prismatic,
kantilever
19 9.5.2.5 24.2.4.1.1 Penambahan lendutan jangka panjang akibat susut
dan rangkak untuk komponen lentur
20 9.5.3. 8.8 Konstruksi dua arah (non prategang)
21 9.5.3.3 8.3.1.1 Ketentuan tebal minimum pelat balok pelat diantara
tumpuan
22 10.2.7 22.2.2.4 Distribusi tegangan beton persegi ekivalen
23 10.3.2 21.2.2.1 Kondisi regangan seimbang
24 10.3.3 21.2.2.1 Batas regangan terkendali tekan
25 10.3.4 21.2.2 Batas regangan terkendali tekan dan 0,005
membentuk daerah transisi antara penampang
terkendali tekan dan terkendali tarik
26 10.3.5 9.3.3.1 Komponen struktur lentur non-prategang dan
komponen struktur non-prategang
27 10.3.6 11.4.2.1 Desain beban aksial
28 10.6.3 24.3.1 Distribusi tulangan tarik lentur
29 10.6.4 24.3.2 Spasi tulangan ke muka Tarik (s)
30 10.6.6 6.3.2 Tulangan Tarik pada sayap balok T
31 10.10.1 6.2.5 Pengabaian pengaruh kelangsingan
32 10.10.4.1 6.6.3 Properti yang boleh digunakan untuk komponen
struktur
33 11.1.3.1 9.4.3.2 Ketentuan desain tumpuan non prategang kurang
dari d
34 11.2.1.1 22.5.5.1 Vc untuk komponen struktur yang dikenai geser dan
lentur
35 11.2.1.2 22.5.6.1 Vc untuk komponen struktur yang dikenai tekan
aksial
36 11.2.2.1 22.5.5.1 Vc untuk komponen struktur yang dikenai geser dan
lentur
37 11.4.1.1 8.7.6 Kandungan tulangan geser yang diperbolehkan
38 11.4.1.2 8.6.1.1 Kandungan tulangan geser untuk komponen struktur
non prategang
39 11.4.2 8.6.2.3 Nilai fy dan fyt yang digunakan dalam desain
tulangan geser tidak boleh melebihi 420 MPa,
kecuali nilai tersebut tidak boleh melebihi 550 MPa
untuk tulangan kawat ulir las
40 11.4.6.1 9.6.3.1 Luas tulangan geser minimum, Avmin
41 11.4.6.3 9.6.3.3 Rumus Avmin komponen struktur prategang dan non
prategang
42 11.4.7.9 22.5.3.3 Besaran maksimal Vs
43 11.5.1 22.7.4.1 Torsi terkecil yang terdeteksi (threshold)
44 11.5.3.1 22.7.7.1 Dimensi penampang kekuatan momen torsi
45 11.5.3.6 22.7.6.1 Rumus kekuatan momen torsi, Tn
46 11.5.3.7 18.7.4.1 Luas tulangan n longitudinal tambahan untuk
menahan torsi, AL
47 11.5.5.2 9.6.4.2 Luas minimum Sengkang tertutup transversal
48 11.5.5.3 9.6.4.3.a Luas total minimum tulangan torsi longitudinal
49 11.5.6.2 9.7.5.1 dan Tulangan longitudinal yang diperlukan untuk torsi
9.7.5.2
50 11.5.6.3 9.7.6.3.2 Tulangan torsi harus disediakan untuk jarak minimal
(bt + d)
51 11.7.3 9.9.2.1 Batas maksimal pengukuran balok tinggi
52 11.7.4.1 9.9.3.1.a Luas tulangan geser yang tegak lurus terhadap
sumbu longitudinal balok, Av
53 11.7.4.2 9.9.3.1.b Luas tulangan geser yang paralel terhadap sumbu
longitudinal balok, Avh
54 11.11.2.1 11.5.4.6 Slab dan fondasi tapak non-prategang
55 12.2.1 25.4.2.1 Panjang penyaluran untuk batang tulangan ulir dan
kawat ulir dalam kondisi tarik, d
56 12.2.2 25.4.2.2 Batang ulir atau kawat ulir
57 12.2.3 25.4.2.3 Panjang batang tulangan ulir atau kawat ulir, ℓdh
58 12.2.5 25.4.10.1 Tulangan lebih
59 12.5 25.4.3 Penyaluran kait standar dalam kondisi tarik
60 12.5.3 25.4.3.2 Panjang batang tulangan ulir, ℓdh
61 12.5.1 25.4.3.1 Panjang penyaluran untuk batang tulangan ulir
dalam kondisi tarik yang diakhiri dengan kait
standar, ℓdh
62 12.10.5 7.7.3.5 Syarat tulangan lentur boleh dihentikan
63 12.10.3 7.7.3.3 Tulangan harus menerus melampaui titik penahan
lentur
64 13.2.4 8.4.1.8 Konstruksi monolit atau komposit penuh
65 13.5.3 8.4.2.3.4 Penyaluran momen antara slab dan kolom
66 13.6.4.2 8.10.5.2 Lajur kolom harus diproporsikan untuk menahan
bagian dalam persen momen terfaktor negatif
eksterior
67 13.6.4.3 8.10.5.4 Bila lebar kolom atau dinding sekurang-kurangnya
(3/4) ℓ2, momen negatif Mu harus didistribusikan
merata selebar ℓ
68 13.6.9.2 8.10.7.2 Rumus menahan momen terfaktor
69 13.7.3 8.11.3 Pelat balok
70 14.3.2 11.6.1 Ketentuan rasio minimum luas tulangan vertikal
terhadap luas bruto beton
71 14.3.3 11.6.1 Ketentuan rasio minimum luas tulangan horizontal
terhadap luas beton bruto
72 14.3.4 11.7.2.3 Syarat untuk dinding lebih dari tebal 250 mm
73 14.3.5 11.7.2.2 Jarak tulangan vertikal dan horizontal
74 14.5.3 11.3.1.1 Tebal minimum dinding yang didesain dengan
metoda desain empiris
75 15.2.3 13.2.6.4 Perhitungan momen eksternal pada setiap
penampang fondasi jalur, fondasi telapak,
atau pile cap
76 15.8.2.1 16.3.4.1 Luas tulangan untuk kolom dan pedestal cor di
tempat
77 21.5.1 18.4.5 Struktur rangka momen khusus penahan gaya gempa
78 21.5.2 18.6.3 Tulangan longitudinal
79 21.5.3 18.6.4 Tulangan transversal
80 21.6.1 18.10.5 Struktur rangka momen khusus yang dikenai beban
lentur dan aksial
81 21.6.2 18.7.3 Kekuatan lentur minimum kolom
82 21.6.4 18.7.5 Tulangan transversal pada kolom
83 21.7.2 18.8.2 Persyaratan umum joint rangka momen khusus
84 21.7.3 18.8.3 Tulangan transversal pada joint
85 21.7.4 18.8.4 Kekuatan geser joint
86 21.7.5.1 18.8.5.1 Panjang batang tulangan tarik kait standar joint
rangka khusus
87 21.9.2 18.10.2 Tulangan pada dinding struktur khusus dan balok
kopel
88 21.9.4 18.10.4 Kekuatan geser dinding struktur khusus dan balok
kopel
89 21.9.6 18.10.6 Elemen pembatas dinding struktur khusus
90 21.9.7 18.10.7 Balok kopel (coupling)
91 22.2 14.3 Batasan pada beton polos struktural

Anda mungkin juga menyukai