Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Keperawatan Profesional (JKP)

Volume 11, Nomor 2 Agustus 2023


p-ISSN: 2355-679X; e-ISSN: 2685-1830

LITERATUR REVIEW: PENGARUH FOTOTERAPI


TERHADAP NEONATUS DENGAN HIPERBILURUBIN

Zainal Munir1, Ilva Indriyani 2


1Universitas Nurul Jadid, Email:

zainalmunirnj@gmail.com
2Universitas Nurul Jadid, Email:

indriyaniilva@gmail.com

Abstract
Hyperbilirubin is an excessive level of bilirubin in the
blood with an amount of more than 10 mg% in the first
week which causes jaundice or yellow color in infants to
be clearly visible on the skin, sclera, mucosa, urine, and
several others. organs, while the normal level of total
bilirubin in infants is normal. infants, namely 5 mg%
(Sembiring, 2019). Hyperbilirubinemia is the term used
for neonatal jaundice after laboratory results show an
increase in bilirubin levels. This hyperbilirubinemia can
be caused by physiological and pathological processes
(Sukadi; 2012 cited by Saptanto; 2016). Objective: To
present a review and also a summary of phototherapy
therapy in neonates with hyperbilirubinemia and provide
an explanation of the therapies that can be performed in
neonates with hyperbilirubinemia based on current
evidence. Method: database search includes Google
Scholar, Science Direct and Proquest with keywords
phototherapy and hyperbilirubin Results: An analysis of
10 journals, 8 national journals and 2 international
journals as well as 5 books showed that phototherapy
was effective in reducing bilirubin levels in
hyperbilirubin newborns. Conclusion: All interventions
from this literature review were phototherapy efficacy in
neonates with hyperbilirubinemia.

Keywords: Phototherapy, Hyperbilirubin

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes, Unuja


Zainal Munir: Fototerapi

Abstrak
Hiperbilirubin merupakan kadar bilirubin yang
berlebihan didalam darah dengan jumlah lebih dari 10
mg% diminggu pertama yang menyebabkan jaundice atau
warna kuning pada bayi terlihat jelas dikulit, sclera,
mukosa, urin, dan bebrapa organ tubuh lainnya, adapun
kadar normal bilirubin total pada bayi yaitu 5 mg%
(Sembiring, 2019). Hiperbilirubinemia adalah istilah yang
digunakan bagi ikterus neonatorum setelah adanya hasil
pemeriksaan laboratorium yang menyatakan terjadinya
peningkatan kadar bilirubin. Hiperbilirubinemia ini dapat
disebabkan dari proses fisiologis serta patologis (Sukadi;
2012 dikutip Saptanto; 2016).Tujuan: Memaparkan
ulassan dan juga rangkuman tentang terapi Fototherapi
pada neonates dengan hiperbilirubinemia serta
Memberikan pejelasan tentang terapi yang dapat lakukan
pada neonatus hiperbilirubinemia berdasarkan evidenced
based terkini Metode: pencarian database meliputi
Google Scholar, Science Direct dan Proquest dengan kata
kunci fototerapi dan hiperbilirubin Hasil: Analisis dari 10
jurnal 8 jurnal nasional dan 2 jurnal internasional dan 5
buku menunjukkan bahwa pada terdapat efektifitas
fototerapi untuk penurunan kadar bilirubin pada
neonatus hiperbilirubinKesimpulan: Semua intervensi
hasil literature review ini berupa efektifitasnya fototerapi
pada neonatus dengan hiperbilirubin

Kata Kunci: Fototerapi, Hiperbilirubin


Jurnal Keperawatan Profesional (JKP)
Volume 11, Nomor 2 Agustus 2023
p-ISSN: 2355-679X; e-ISSN: 2685-1830

PENDAHULUAN selambat-lambatnya
Hiperbilirubin menghilang dihari
merupakan kadar kesepuluh setelah lahir )
bilirubin yang berlebihan dan ikterus patologis
didalam darah dengan (ikterus yang terjadi di 24
jumlah lebih dari 10 mg% jam pertama, kadar
diminggu pertama yang bilirubin serum lebih dari
menyebabkan jaundice 10 mg% pada neonatus
atau warna kuning pada cukup bulan dan melebihi
bayi terlihat jelas dikulit, 12,5 mg% pada neonatus
sclera, mukosa, urin, dan kurang bulan,
bebrapa organ tubuh meningkatnya bilirubin
lainnya, adapun kadar lebih dari 5% perhari,
normal bilirubin total pada ikterus yang menetap
bayi yaitu 5 mg % setelah dua minggu
(Sembiring, 2019). pertama dan kadar
Hiperbilirubinemia bilirubin direk lebih dari
adalah istilah yang 1% (Hidayat, 2008).
digunakan bagi ikterus Menurut Viswanath
neonatorum setelah tahun 2013, BBL yang
adanya hasil pemeriksaan terdiagnosa
laboratorium yang hiperbilirubinemia
menyatakan terjadinya sebanyak30-50% (2018).
peningkatan kadar Bayi mengalami ikterik
bilirubin. sebanyak 65% Amerika
Hiperbilirubinemia ini Serikat, Sementara itu
dapat disebabkan dari penelitian yang dilakukan
proses fisiologis serta Chime (2011) diperoleh
patologis (Sukadi; 2012 prevalensi ikterus
dikutip Saptanto; 2016). neonatorum sebesar 33%
Gejala dari dengan 21% terjadi pada
hiperbilirubin ini adalah bayi laki-laki dan 12%
terdapatnya ikterus. pada bayi perempuan di
Ikterus terdiri dari dua Nigeria (Kusumah; 2017
jenis yakni ikterus dikutip Ambaraita; 2019).
fisiologis (ikterus yang Bayi cukup bulan yang
muncul dihari kedua dan mengalami kejadian
ketiga kemudian hilang Ikterus neonatorum
pada minggu pertama dan mencapai 50% dan untuk

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes, Unuja


Zainal Munir: Fototerapi

bayi permature berjumlah kasus hiperbilirubinemia


58% di Indonesia. dibulan Desember 2014
Bayi yang mengalami sampai November 2015
ikterus pada neonatus (Dewi, 2016) Data ikterus
cukup bulan sebesar 85% neonatorum diperoleh dari
dengan bilirubin lebih dari beberapa rumah sakit
5mg/dl dan23,80% pendidikan, salah satunya
neonatus mempunyai Rumah Sakit Cipto
jumlah bilirubin lebih Mangunkusumo,
dari13mg/dl di Rumah bahwasanya prevalensi
Sakit Dr. Sarditjo. ikterus yang terjadi pada
Berdasarkan data bayi baru lahir sebesar
Rumahsakit Dr.Kariadi 58% dengan kadar
semarang, didapatkan bilirubin ≥ 5 mg/dL dan
bahwasanya kasus sering 29,3% untuk kadar
didapatkan ikterik fisologis bilirubin ≥ 12 mg/dL pada
daripada ikterik patlogis minggu pertama
dengan jumlah kematian kehidupan (Windariza;
hiperbilirubinemia 2017 dikutip Ambarita;
sebanyak13,10%. Kejadian 2019).
hiperbilirubinemia di Hiperbillirubinemia
Rumahsakit Dr. Soetomo akan berdampak buruk
sebanyak 13%dan jika billirubin indirect
30%(Hafizah&Imeldah, melalui sawar otak, hal ini
2013; dikutip Puspita; dapat menyebabkan
2018). enslopati biliaris yang
Penelitian yang dapat menimbulkan
dilakukan Rahmy tahun retardasi mental dan juga
2014 menunjukkan hasil atetosis di sertai
dari 958 bayi baru lahir pendengaran yang
yang mengalami terganggu. Bayi yang
hiperbilirubinemia menderita
sebanyak 142 (14,8%) di hiperbillirubinemia harus
RSU Dr. Wahidin Sudiro menjalani pemeriksaan
Husodo Mojokerto rutin, mulai dari
(Cholifah, 2016). Data pemeriksaan
Registrasi Neonatologi pertumbuhan yang
Menyebutkan dari 1.093 meliputi fisik, motorik,
neonates yang dirawat, perkembangan mental
ditemukan 165 (15,09%) serta pemeriksaan
Zainal Munir: Fototerapi

pendengaran menunjukkan hasil


(Soetjiningsih; 1994 bahwasanya lebih efektif
dikutip Yuhanids; 2011). fototerapi dengan jarak 20
Menurut Wong (2013) cm pada bayi dibadingkan
Fototerapi adalah jarak 40 cm untuk
intervensi yang paling mengurangi jumlah
umum digunakan untuk bilirubin pada 24 jam
mengobati dan mencegah pada BBL yang menderita
hiperbilirubinemia pada hiperbilirubinemia. Dewi
bayi cukup bulan dan dkk melakukan penlitian
premature (Saber, 2013). ditahun 2016 yang mana
Salah satu terapi yang hasil penelitiannya
dapat digunakan untuk menyatakan bahwasanya
hiperbilirubinemia adalah penurunan bilirubin
penggunaan fototerapi sebesar 16,3% dengan
yang sudah dilakukan fototerapi dalam waktu 24
sejak 1950an dan efektif jam sebesar 2,5±0,8
untuk mengurangi mg/dL. Maka dari itu,
dampak hendaknya pemberian
hiperbilirubinemia yaitu terapi fototerapi ini
kejadian kerusakan otak. diberikan dengan jarak 10
Adapun manfaat yang hingga 20 cm dari bayi
didapatkan dari fototerapi untuk meningkatkan
yaitu efektif, tidak mahal, efektivitas dari fototerapi
mudah untuk digunakan, tersebut dalam
serta tidak invasif. menurunkan kadar
Fototerapi mengurangi bilirubin pada bayi.
hiperbilirubinemia melalui Berdasarkan data
proses fotoisomerisasi dan dan fenomena tersebut,
isomerisasi structural maka penulis tertarik
(Dewi, 2016). Pemberian untuk melakukan
ASI pada bayi dengan systematic review artikel
neonatus harus dengan judul “ Pengaruh
dihentikan apabila Fototerapi terhadap
bilirubin mencapai kadar neonates dengan
yang mengkhawatirkan hiperbilirubin”.
(Yuliarti, 2010).
Penelitian yang METODE
dilakukan oleh Pratita, Metode penelitian
dkk tahun 2013 yang kami gunakan disini
Zainal Munir: Fototerapi

adalah literatur review HASIL


dengan menggunakan Pencarian literatur
basis data elektronik awal didapatkan 10 Jurnal
melalui jurnal dari , 8 jurnal nasional dan 2
nasional seperti google jurnal internasional
cindekia, google scholar, (Google Scholar, Science
science Direct dengan kata Direct dan Proquest) dan
kunci fototerapi dan dari 5 buku. Dan tidak
hiperbilirubin Kriteria ada artikel yang
inklusi dan eksklusi yang dikeluarkan Tidak sinkron
di gunakan oleh penulis dengan topik pembahasan
adalah dengan membatasi dan tidak membahas pada
artikel atau jurnal yang “Pengaruh Fototerapi
diterbitkan sepuluh tahun terhadap neonates Dengan
terakhir mulai dari tahun hiperbilirubin ” . 10 artikel
2016 sampai 2020. dan 5 buku full text
Jurnal mempunyai judul memenuhi kriteria
dan isi sesuai dengan
tujuan penelitian, full
teks, dan keterkaitan
dengan keperawatan.
Pencarian artikel dimulai
pada tanggal 20-23 juli
2020 dengan kata kunci
yang telah di tentukan
oleh penulis artikel yang di
temukan oleh penulis
dipilih sesuai dengan
kriteria inklusi dan
eksklusi. Penulis
menghapus artikel yang
telah di keluarkan,
menelaah artikel yang
memenuhi kriteria dan
mengelompokkan sesuai
dengan hasil penelitian
untuk di lanjut kepada
pembahasan.
Jurnal Keperawatan Profesional (JKP)
Volume 11, Nomor 2 Agustus 2023
p-ISSN: 2355-679X; e-ISSN: 2685-1830

Tabel 1. Ringkasan Hasil Artikel

Penulis Judul Sampel Hasil


dan dan
Tahun Metode
Penelitia
n
Dian Novita Asuhan 2 klien Menurut hasil
sari, 2018. keperawatan Studi kasus evaluasi
ikterik neonates menunjukan
pada bayi intervensi yang
hiperbilirubin diberikan pada
diruang bayi ikterik
neonatus RSUD eonatus teratasi
Dr.Soegiri
lamongan
Harlina Efektifitas 50 Penelitian dan
Yuhanidz, Fototerapi 24 responden, pembahasan
Saryono, Jam Dan 36 Jam Quasy dapat
Giyatmo, Terhadap Experimen disimpulkan
2017 Penurunan dengan Dari hasil uji
Bilirubin Indirect Pretest- statistik
Pada Bayi Posttest didapatkan
Ikterus control Grup bahwa nilai t
Neonatorum Design hitung > t tabel
yaitu 2,741 >
1,71 (p= 0,009
dari fototheraphy
24 jam, yakni -
1,98 > 0,63,
tanda (-)
menunjukan
bahwa kadar
bilirubin indirect
post
fototheraphy 36
jam lebih sedikit
jika
dibandingkan
kadar bilirubin
indirect sebelum
fototheraphy 36

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes, Unuja


Zainal Munir: Fototerapi

jam. Ini berarti


fototheraphy 36
jam lebih efektif
dari fototheraphy
24 jam. Sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
fototheraphy 36
jam lebih efektif
untuk
menurunkan
kadar bilirubin
indirect jika
dibandingkan
dengan
fototheraphy 24
jam
Ayu Ketut Efektivitas 44 penelitian Rerata
Surya Dewi, I Fototerapi responden, usia kuning
Made Terhadap uji beda 4,2±0,88 hari
Kardana, Penurunan (Uji t) dengan rerata
Ketut Kadar Bilirubin berat badan
Suarta, 2016 Total pada 2784±643 gram.
Hiperbilirubinem Rerata kadar
ia Neonatal di bilirubin
RSUP Sanglah sebelum
dilakukan
fototerapi
15,3±1,94
mg/dL, dan
setelah
dilakukan
fototerapi 24 jam
12,8±1,88
mg/dL dengan
p=0,001.
Penurunan
kadar bilirubin
2,5±0,8mg/dL
dalam 24 jam
(turun 16,3%
dalam 24 jam).
Komplikasi
Zainal Munir: Fototerapi

fototerapi yaitu
hipertermi (2,3%)
dan eritema
(27,3%).
Kesimpulan.
Penurunan
kadar bilirubin
setelah
dilakukan
fototerapi selama
24 jam
2,5±0,8mg/dL
(turun 16,3%).
Tri Penerapan 2 penelitian
Wahyuningsi Fototerapi partisipan, Terdapat adanya
h , Wahyu Terhadap kualitatif pengaruh yang
Tri Astuti , Hiperbilirubin besar dari
Siswanto, Pada Bayi Ny. D dilakukannya
2020 Dengan Berat fototerapi selama
Badan Lahir 36 jam terhadap
Rendah (Bblr) penurunan
kadar bilirubin.
Fototerapi
rumah sakit
merupakan
tindakan yang
efektif untuk
mencegah kadar
Total Bilirubin
Serum (TSB)
meningkat. Uji
klinis telah
divalidasi 13
kemanjuran
fototerapi dalam
mengurangi
hiperbilirubinem
ia tak
terkonjugasi
yang berlebihan,
dan
implementasinya
telah secara
drastis
Zainal Munir: Fototerapi

membatasi
penggunaan
transfusi tukar
Jurnal Keperawatan Profesional (JKP)
Volume 11, Nomor 2 Agustus 2023
p-ISSN: 2355-679X; e-ISSN: 2685-1830

PEMBAHASAN bahwa ada hubungan


Pada pembahasan yang signifikan pada
ini menguraikan tentang pemberian fototerapi
fakta teori dan opini dari dengan penurunan
literatur review yang kadar billirubin pada
telah dilakukan bayi baru lahir di RS
terhadap 10 jurnal yang Aulia Jagakarsa Jakarta
berkaitan dengan judul Selatan tahun 2019.
“Efektifitas fototerapi Menurut Harline,
terhadap neonatus Yuhanindz Saryono G
dengan hiperilirubin” (2017). Hasil penelitian
Dari 10 jurnal yang dan pembahasan dapat
telah ditelaah Fakta disimpulkan Dari hasil
yang didapatkan dari uji statistik didapatkan
hasil studi literatur bahwa nilai t hitung > t
review adalah tfototerapi tabel yaitu 2,741 > 1,71
sinar neonatus (p= 0,009 dari
memiliki efek yang fototheraphy 24 jam,
signifikan dalam proses yakni -1,98 > 0,63,
kesembuhan bayi tanda (-) menunjukan
hiperbilirubin . Menurut bahwa kadar bilirubin
Triana indriyani, indirect post
Ameliariyani (2019) fototheraphy 36 jam
Hasil penelitian lebih sedikit jika
Terdapat hubungan dibandingkan kadar
yang signifikan dari bilirubin indirect
fototerapi dengan sebelum fototheraphy 36
penurunan kadar jam. Ini berarti
bilirubin total pada bayi fototheraphy 36 jam
baru lahir yang lebih efektif dari
mengalami fototheraphy 24 jam.
hiperbillirubin dengan Sehingga dapat
nilai p = 0,039 disimpulkan bahwa
Berdasarkan penelitian fototheraphy 36 jam
yang telah dilakukan lebih efektif untuk
dapat disimpulkan menurunkan kadar

Jurnal Keperawatan Profesional, F.Kes, Unuja


Zainal Munir: Fototerapi

bilirubin indirect jika buku tatalaksana


dibandingkan dengan hyperbilirubinemia ,
fototheraphy 24 jam. Penyakit kuning adalah
Menurut Vinod K. suatu kondisi yang
Bhutani, Md, And The disebabkan oleh
Committee On Fetus peningkatan kadar
And Newborn (2021). hiperbilirubin atau bisa
Hasil dari penelitian ini dikenal dengan
adalah kemanjuran unit hyperbilirubinemia.
fototerapi sangat Penyakit kuning
bervariasi karena mempengaruhi sekitar
perbedaansumber 60 hingga 80% bayi
cahaya dan konfigurasi . baru lahir dan dalam
efektifitasnya cahaya kasus tersebut dapat
masuk kisaran biru ke dicegah. Hal ini
hijau yang tumpeng terurama disebabkan
tindih dengan spektrum seringkali oleh
penyeraban bilirubin kombinasi pergantian
plasma in vivo (460-490 sel darah merah yang
nm), radiasi minimal 30 cepat dan
l cm dikonfirmasi ketidakmatangan fungsi
dengan meteran radiasi hati neonatal. Dari
yang sesuai yang penjelasan buku dari
dikalkulasi pada daniaty, arum dwi dkk
rentang Panjang (2020) buku yang
gelombang yang sesuai berjudul asuhan
,dikarenakan kebidanan neonatus
penerangan balita,bayi,dan anak
kepermukaan tubuh prasekolah icterus pada
yang maksimal dan bayi lahir lebih banyak
demintrasi penurunan terdapat pada neonatus
total konsentrasi kurang bulan bisa
bilirubin selama 4 icterus fisiologis
sampai 6 jam maupub ikterus
Dari pernyataan biologis, ikterus
buku oleh Mahendra fisiologis timbul pada
Tri arif dengan judul hari kedua atau ketiga ,
Zainal Munir: Fototerapi

tidak ada dasar G6PD. Hemolisis ini


patologis, dan tidak dapat timbul karena
menyebabkan suatu adanya perdarahan
morbidilitas. Icterus tertutup (sefal
patologis biasanya hematoma, prdarahan
timbul pada hari sub aponeoratik) atau
pertama ada dasar inkompatibilitas
patologis, kadar golongan darah Rh.
bilirubinya mencapai Buku ajar
hyperbilirubinemia. keperawatan anak oleh
Serta penjelasan Ns liza dan Ns Siska
dari buku ajar neonatus Iskandar menjelaskan
bayi balita dan anak pra hyperbilirubinemia
sekolah oleh Juliana adalah akumulasi
2019 hiperbilirubinemia berlebihan dari bilirubin
adalah berlebihnya didalam darah, dimana
kadar bilirubin dalam kadar hiperbilirubin
darah dari 10 mg pada serum lebih dari 10mg/
minggu pertama yang dl pada minggu pertama
mengakibatkan jaundi, yang ditandai dengan
warna kuning yang warna kekuningan pada
terlihat jelas pada kulit, bayi atau icterus
mikosa, sklera dan penyebab icterus
urine serta organ lain disebabkan oleh
sedangkan pada bayi beberapa factor salah
normal kadar diantarnya produksi
hiperbilitubin serum bilirubin dalam darah
total 5 mg. yang berlebihan,
hipirbilirubinemia dapat gangguan dalam proses
disebabkan oleh uptake dan konjugasi
bermacam-macam hepar disebabkan oleh
keadaan yang tersring imaturitas hepar,
disini ditemukan adalah kurangnya substrat
hemolosis yang timbul untuk konjugasi
akibat inkompatibilitas bilirubin, gangguan
golongan darah ABO fungsi hepar akibat
atau defisiensi enzim asidosis, hipoksia dan
Zainal Munir: Fototerapi

infeksi atau tidak hiperbilirubin pada bayi


tepatnya enzim yang terkena
glukorinil transferese . hiperbilirubin
gangguan transportasi
bilirubin dalam darah DAFTAR PUSTAKA
terikat pada albumin Abdelazeem KS.,
kemudiam diangkat Soliman AA., Askar
kehepar, gangguan EAA.(2017). Efficacy
dalam ekresi of Intensive
gangguanini dapat Phototherapy in
terjadi akibat obstruksi Management of
dalam hepar atau di Neonatal
luar hepar kelainan Hyperbilirubinemia
diluar hepar biasanya in Neonatal Unit of
diakibatkan oleh Assiut University
kelainan bawaan Children Hospital. J
Neonatal Biol. Vol. 6.
SIMPULAN No.3.
Berdasarkan Ambarita, Grace
Literatur review terkait Isabella., Anggraeni,
pengaruh fototerapi Lina Dewi. (2019).
terhadap neonatus pada Penggunaan Billy
hiperbilirubin icterus Blanket Pada
adalah warna kuningh Neonatus Dalam
pada sklera, kulit serta Menurunkan Kadar
ukosa yang disebabkan Bilirubin. Faletehan
aku ulasi bilirubin pada Health Journal. Vol.
jaringan sehingga 6. No. 3. Diakses
fototerapi sangat pada: 25/03/2020.
efektifitas terhadap Amelia, Sylvi Wafda Nur.
penurunan kadar (2019). Asuhan
bilirubin pada neonatus Kebidanan Kasus
yang terkena Kompleks Maternal
hiperbilirubin , dan Neonatal.
fototerapi ini 80% Pustaka Baru:
sangat berpengaruh Yogyakarta.
dala penurunan kadar
Zainal Munir: Fototerapi

Azlin, Emil. (2011). Hiperbilirubinemia


Efektifitas Fototerapi Di RS
Ganda Dan Muhammadiyah
Fototerapi Tunggal Gersik. Diakses
Dengan Tirai pada: 25/03/2020.
Pemantul Sinar Pada Dewi, Ayu Ketut Surya.,
Neonatus Yang Kardana, I Made.,
Mengalami Suarta Ketut. (2016).
Jaundice. Sari Efektivitas
Pediatri, Vol. 13, No. Fototerapi Terhadap
2. Diakses: Penurunan Kadar
23/03/2020. Bilirubin Total pada
Baliga, B. Shantharam., Hiperbilirubinemia
Sarpangala, Neonatal di RSUP
Muralikeshava., Sanglah. Sari
Srinivasan, Pediatri. Vol. 18, No.
Mukund.(2019). 2. Diakses pada
Light Emitting Diode 25/03/2020.
(LED) Phototherapy Dian Novita sari (
versus Conventional 2018). Asuhan
Phototherapy in keperawatan ikterik
Neonatal neonates pada bayi
Hyperbilirubinemia: hiperbilirubin
A Single Blinded diruang neonatus
Randomized Control RSUD Dr.Soegiri
Trial from Coastal lamongan.Di akses
India. Hindawi pada : 19/07/2020.
BioMed Research Ebbesen, Finn.,
International Volume Vandborg, Pernille
2019. Diakses pada: K., Madsen, Poul H.,
23/03/2020. Trydal, Torleif.,
Cholifah., Djauharoh., Jakobsen, Lasse H.,
Hanik Machfudloh. Et.al. (2016). Effect
(2016). Faktor- Of Phototherapy
Faktor Yang With Turquoise Vs.
Berpengaruh Blue LED Light Of
Terhadap Equal Irradiance in
Zainal Munir: Fototerapi

Jaundiced Neonates. American Academy of


Pediatric Research. Pediatrics,
Vol. 79. No. 2. Subcom_mittee on
Diakses pada: Hyperbilirubinemia.
23/03/2020. Management of
Lucey JF: Bilirubin and hyperbilirubinemia
brain damage-A real in the newborn
mess. Pedi_atrics infant 35 or more
1982;69:381-382 2. weeks of gestation
Seligman JW: Recent [published correction
and changing appears in
concepts of Pediatrics. 2004;
hyperbili_rubinemia 114(4):1138].
and its management Pediatrics.
in the newborn. 2004;114(1): 297—
Pediatr Clin North 31
Am 1977;24:509-527
3.
Watchko tif, Oski FA:
Bilirubin 20 mg/dL
= Vigintiphobia.
Pediatrks
1983;71:660-663 4.
Lewis HM, Campbell
RHA, Hambleton G,
et al: Use or abuse
ofphototherapy for
physiologicaijaundic
e of newborn
inhant8. Lwwet
1982;2:408-410 5.
Rao HKM, Elhassani SB:
latrogenic
complications of
pro_cedures
performed

Anda mungkin juga menyukai