Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENGURUTAN ( SORTING)

Nama : adhitya dewa dirgantara


No. Absen : 2
Kelas : X-2
KATA PENGANTAR

“Om Suastyastu”
Puji syukur kami pamjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat rahmat dan
anugrah-Nyalah makalah ini dapat deselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam pembuatan Makalah ini kami tidak sendiri membuat tetapi kami banyak mendapat
bantuan dari pihak lain serta buku-buku yang menujang pembuatan Makalah ini serta saran dari
teman-teman sehingga pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua yang
sudah membantu dalam pembuatan Makalah ini.
Semoga Makalah ini bias bermanfaat bagi para pembaca dalam mengaplikasihkan
dikehidupan sehari-hari, makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat membangun akan sangat dperlukan demi kesempurnaan Makalah
yang akan kami buat mendatang.

DAFTAR ISI

Kata pengantar.......................................................................................................... i
Daftar isi.................................................................................................................. ii
Abstrak.................................................................................................................... iv
Bab I Pendahuluan........................................................................................... ....... 1
1.1.Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2.Permasalahan ......................................................................................... 2
1.3. Tujuan ....... 2
Bab II Pembahasan .........
2.1. Bubble Sort...........................................................................................
2.2. Selection Sort..............................................................................
2.3. Insertion Sort............................................................................... .........
2.4. Merge Sort...................................................................................
2.5. Quick Sort...................................................................................
Bab II Penutup...........................................................................................................
3.1. Kesimpulan..................................................................................
3.2. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dalam matematika dan komputasi, algoritma merupakan kumpulan perintah untuk
menyelesaikan suatu masalah. Perintah-perintah ini dapat diterjemahkan secara bertahap dari
awal hingga akhir. Masalah tersebut dapat berupa apa saja, dengan catatan untuk setiap masalah,
ada kriteria kondisi awal yang harus dipenuhi sebelum menjalankan algoritma. Algoritma akan
dapat selalu berakhir untuk semua kondisi awal yang memenuhi kriteria, dalam hal ini berbeda
dengan heuristik. Algoritma sering mempunyai langkah pengulangan (iterasi) atau memerlukan
keputusan (logika Boolean dan perbandingan) sampai tugasnya selesai.
Desain dan analisis algoritma adalah suatu cabang khusus dalam ilmu komputer yang
mempelajari karakteristik dan performa dari suatu algoritma dalam menyelesaikan masalah,
terlepas dari implementasi algoritma tersebut. Dalam cabang disiplin ini algoritma dipelajari
secara abstrak, terlepas dari sistem komputer atau bahasa pemrograman yang digunakan.
Algoritma yang berbeda dapat diterapkan pada suatu masalah dengan kriteria yang sama.
Kompleksitas dari suatu algoritma merupakan ukuran seberapa banyak komputasi yang
dibutuhkan algoritma tersebut untuk menyelesaikan masalah. Secara informal, algoritma yang
dapat menyelesaikan suatu permasalahan dalam waktu yang singkat memiliki kompleksitas yang
rendah, sementara algoritma yang membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan masalahnya
mempunyai kompleksitas yang tinggi.
Sedangkan sorting adalah sebuah proses merangkai benda dalam urutan tertentu dan/atau dalam
himpunan yang berbeda, dan oleh karena itu dia memiliki dua arti umum yang berbeda:
1. pengurutan: merangkai benda yang sejenis, sekelas, dll, dalam urutan yang teratur.
2. kategorisasi: pengelompokan dan pemberian label kepada benda dengan sifat yang serupa.
Algoritma sorting terdiri dari beberapa algoritma seperti Bubble sort, Quick sort, Selection Sort,
Insertion Sort, dan Merge Sort yang dimana setiap jenis sorting ini memiliki perbedaan satu sama
lainnya.
1.2.Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas adapun permasalahan kami adalah sebagai berikut :
1.2.1. Apa pengertian algoritma sorting?
1.2.2. Apa saja bagian-bagian algoritma sorting?
1.2.3. Apa fungsi dari bagian-bagian algoritma sorting tersebut ?

1.3. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, adapun tujuan kami adalah sebagai berikut:
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian algoritma sorting?
1.3.2. Untuk mengetahui bagian-bagian algoritma sorting?
1.3.3. Untuk mengetahui fungsi dari bagian-bagian algoritma sorting tersebut ?
BAB II
PEMBAHASAN

Sorting didefinisikan sebagai pengurutan sejumlahdata berdasarkan nilai kunci tertentu.


Pengurutan dapat dilakukan dari nilai terkecil ke nilai terbesar (ascending) atau
sebaliknya (descending).Algoritma Sorting termasuk salah satu contoh yangkaya akan
solusi. Dalam makalah ini, hanya akan dibahas lima algoritma sorting yang populer
dipakai didunia informatika.

2.1. Bubble Sort


Bubble Sort merupakan cara pengurutan yang sederhana. Konsep dari ide dasarnya
adalah seperti “gelembung air” untuk elemen struktur data yang semestinya berada pada
posisi awal. Cara kerjanya adalah dengan berulang-ulang melakukan traversal (proses
looping) terhadap elemen-elemen struktur datayang belum diurutkan. Di dalam traversal
tersebut, nilai dari dua elemen struktur data dibandingkan. Jika ternyata urutannya tidak
sesuai dengan “pesanan”, maka dilakukan pertukaran (swap). Algoritma sortingini disebut
juga dengan comparison sort dikarenakanhanya mengandalkan perbandingan nilai elemen
untuk mengoperasikan elemennya.
Algoritma bubble sort dapat diringkas sebagai berikut, jika N adalah panjang elemen
struktur data, dengan elemen-elemennya adalah T1, T2, T3, …, TN-1,TN, maka:
1. Lakukan traversal untuk membandingkan dua elemen berdekatan. Traversal ini
dilakukan dari belakang.
2. Jika elemen pada TN-1 > TN , maka lakukan pertukaran (swap). Jika tidak,
lanjutkan ke proses traversal berikutnya sampai bertemu dengan bagian struktur data
yang telah diurutkan.
3. Ulangi langkah di atas untuk struktur data yang tersisa.

Pseudocode dari bubble Sort adalah sebagai berikut;


For I = 0 to N – 2
For J = 0 to N – 2
If (A(J) > A(J + 1)
Temp = A(J)
A(J) = A(J + 1)
A(J + 1) = Temp
End-If
End-For
End-For
2.2. Selection Sort
Selection Sort adalah sort yang melakukan beberapa kali pass untuk melakukan penyeleksian
elemen struktur data. Untuk sorting ascending (menaik), elemen yang paling kecil di antara
elemen-elemen yang belum urut, disimpan indeksnya, kemudian dilakukan pertukaran nilai
elemen dengan indeks yang disimpan tersebut dengan elemen yang paling depan yang belum
urut. Sebaliknya, untuk sorting descending (menurun), elemen yang paling besar yang disimpan
indeksnya kemudian ditukar.

Algoritma selection sort dapat dirangkum sebagai berikut:


1. Temukan nilai yang paling minimum (atau sesuai keinginan) di dalam struktur data. Jika
ascending, maka yang harus ditemukan adalah nilai yang paling minimum. Jika descending,
maka temukan nilai yang paling maksimum.
2. Tukar nilai tersebut dengan nilai pada posisipertama di bagian struktur data yang belum
diurutkan.
3. Ulangi langkah di atas untuk bagian struktur datayang tersisa.

Pseudocode dari selection Sort adalah sebagai berikut;


For I = 0 to N-1 do:
Smallsub = I
For J = I + 1 to N-1 do:
If A(J) < A(Smallsub)
Smallsub = J
End-If
End-For
Temp = A(I)
A(I) = A(Smallsub)
A(Smallsub) = Temp
End-For

2.3. Insertion Sort


Metode pengurutan pada insertion sort adalah metode dengan cara menyisipkan elemen larik
pada posisi yang tepat.Cara kerja insertion sort, Pertama-tama, dilakukan iterasi, dimana di setiap
iterasi insertion sort memindahkan nilai elemen,kemudian menyisipkannya berulang-ulang
sampai ketempat yang tepat. Begitu seterusnya dilakukan. Dari proses iterasi, seperti biasa,
terbentuklah bagian yang telah di-sorting dan bagian yang belum di-sorting.

Algoritma Insertion Sort dapat dirangkum sebagai berikut:


1. Simpan nilai Ti kedalam variabel sementara, dengan i = 1.
2. Bandingkan nilainya dengan elemen sebelumnya.
3. Jika elemen sebelumnya (Ti-1) lebih besar nilainya daripada Ti, maka tindih nilai Ti dengan
nilai Ti-1 tersebut. Decrement i (kurangi nilainya dengan 1).
4. Lakukan terus poin ke-tiga, sampai Ti-1 ≤ Ti.
5. Jika Ti-1 ≤ Ti terpenuhi, tindih nilai di Ti dengan variabel sementara yang disimpan
sebelumnya.
6. Ulangi langkah dari poin 1 di atas dengan i di-increment (ditambah satu).
Pseudocode dari Insertion Sort adalah sebagai berikut;
Procedure insertion;
Var i,j,v: integer;
Begin
For i:=2 to N do
Begin
V:=a[i];j:=1;
While a[j1] > v do
Begin a[j]:=a[j1]; j:=j1 end;
A[j]:=v;
End
End;

2.4. Merge Sort


Algoritma Merge Sort ditemukan oleh John vonNeumann di tahun 1945. Merge Sort termasuk
paradigma algoritma divide and conquer (kurang lebih berarti: bagi dan atasi). Hal ini
dikarenakan algoritma ini melakukan pembagian struktur data sebelum kemudian dioperasi satu
per satu. Intinya, algoritma ini menggunakan dua ide utama sebagai berikut,
1. Sebuah list yang kecil membutuhkan langkah yang lebih sedikit untuk pengurutan daripada
sebuah list yang besar.
2. Untuk membentuk sebuah list terurut dari duabuah list terurut membutuhkan langkah yangl
ebih sedikit daripada membentuk sebuah list terurut dari dua buah list tak terurut. Contoh:hanya
diperlukan satu kali traversal untuk masing-masing list jika keduanya sudahterurut.
Algoritma Merge Sort sederhananya, dapat ditulis berikut:
1. Bagi list yang tak terurut menjadi dua sama panjang atau salah satunya lebih panjang satu
elemen.
2. Bagi masing-masing dari 2 sub-list secara rekursif sampai didapatkan list dengan ukuran 1.
3. Gabung 2 sublist kembali menjadi satu list terurut.
Berikut ini adalah tiga proses di dalam menggunakan algoritma Merge Sort :
Divide : Bagi array A[l..r] dengan jumlah elemen n menjadi dua subarray dengan jumlah
elemen masingmasing subarray sebanyak n/2.
Conqueror : Urutkan masing-masing subarray secara rekursif menggunakan prosedur merge
sort
Combine : Satukan subarray untuk menghasilkan elemen array A[l..r] yang terurut.
Berikut ini adalah algoritma untuk Merge Sort array A[l..r]:
Merge-Sort (A,l,r)
1. if l < r
2. then q := [(l+r) /2]
3. Merge-Sort(A,l,q)
4. Merge-Sort(A,q+1,r)
5. Merge(A,p,q,r)

Sedangkan algoritma untuk prosedure Merge adalah sebagai berikut :


MERGE ( A, l, q, r)
1. n1 ← q – l + 1
2. n2 ← r – q
3. create arrays L[1 . . n 1 + 1] and R[1 . . n 2 + 1]
4. for i ← 1 to n 1
5. do L[i] ← A[ l + i – 1]
6. for j ← 1 to n 2
7. do R[ j ] ← A[q + j ]
8. L[n 1 + 1] ← ∞
9. R[n 2 + 1] ← ∞
10. i ← 1
11. j ← 1
12. for k ← l to r
13. do if L[i] ≤ R[ j ]
14. then A[k] ← L[i]
15. i ←i +1
16. else A[k] ← R[ j ]
17. j ← j +1

2.5. Quick Sort


Quick Sort adalah algoritma sorting yang terkenal yang dirancang oleh C.A.R. Hoare pada tahun
1960 ketika bekerja untuk perusahaan manufaktur komputer saintifik kecil, Elliott Brothers.
Algoritma ini rekursif, dan termasuk paradigma algoritma divide and conquer.
Algoritma ini terdiri dari 4 langkah utama:
1. Jika struktur data terdiri dari 1 atau 0 elemen yang harus diurutkan, kembalikan struktur
data itu apa adanya.
2. Ambil sebuah elemen yang akan digunakansebagai pivot point (poin poros). (Biasanya
elemen yang paling kiri.)
3. Bagi struktur data menjadi dua bagian – satu dengan elemen-elemen yang lebih besar
daripada pivot point, dan yang lainnya dengan elemen-elemen yang lebih kecil dari pada pivot
point.
4. Ulangi algoritma secara rekursif terhadap kedua paruh struktur data.
Berikut adalah tiga proses di dalam metode divide dan conqueror untuk algoritma Quick Sort:
Divide : Bagi array A[l..r] menjadi dua subarray A[l..pivot-1] dan A[pivot+1..r] sehingga
setiap elemen di dalam sub array A[l..pivot1] bernilai lebih kecil atau sama dengan A[pivot].
Untuk menghitung nilai pivot merupakan bagian dari prosedur partition.
Conqueror : Urutkan subarray A[l..pivot1] dan A[pivot+1..r] secara rekursif ke prosedur
quicksort
Combine : Karena subarray sudah terurut, maka array A[l..r] sudah terurut.
Pseudocode dari algoritma quick sort adalah sebagai berikut:
Procedure quicksort(l,r:integer);
Var pivot: integer;
Begin
For r > l then
Begin
Pivot:=partition(l,r);
Quicksort(l,pivot1);
Quicksort(pivot+1,r);
End
End;
Algoritma dari partisi array A[l..r] adalah :

X := A[r]
I := l-1
For j := l to r-1
Do if A[j] <= x
Then i := i + 1
Exchange A[i] with A[j]
Exchange A[i+1] with A[r]
Return i+1
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Algoritma yang mudah dalam hal implementasi adalah Bubble Sort, Selection Sort, dan Insertion
Sort. Ketiganya memiliki kompleksitas O(n2). Di antara algoritma ini, yang paling effisien
adalah Insertion Sort. Algoritma yang lebih mangkus adalah MergeSort dan Quick Sort dengan
kompleksitasnya adalah O(n log n). Adapun yang paling mangkus dari lima algoritma ini adalah
Quick Sort.

3.2. Saran
Dengan disusunya makalah ini, semoga makalah ini bias menjadi infirasi dalam kehidupan
sehari-hari, secara tidak sengaja sering kita malakukan prosedut semacam ini di kehidupan
sehari-hari seperti melakukan langkah mencuci baju, menjalankan sepeda motor.itu semua adalah
algoritma yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.begitu juga dalam computer atau didalam
bahasa pemrograman. Jika langkah-langkah dalam kehidupan sehari-hari kita amati, hampir tidak
jauh beda dengan langkah-langkah pemrograman.

DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/Sorting_algorithm
lecturer.eepisits.edu/~entin/Struktur%20Data/Minggu%2011/Minggu%2011%20Quick.pdf
http://www.informatika.org/~rinaldi/Stmik/2006/Makalah2006/MakalahStmik2006-27.pdf
http://lecturer.ukdw.ac.id/anton/strukdat.php
http://blog.binadarma.ac.id/andri/?p=65#
http://acieee.wordpress.com/2010/03/10/algoritma-sorting/
http://id.wikipedia.org/wiki/Algoritma_sorting

Anda mungkin juga menyukai