Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TUGAS KELOMPOK TENTANG

KONSTRUKSI DASAR ALGORITMA

OLEH KELOMPOK 2:

NAMA : RIZA AL AKBAR (5193351003)

TESSA LUCKY (5193351006)

DIVO SANTANA (5193151033)

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER

UNIMED T.A 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,


karena berkat karunianyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berisi mengenai fungsi dan grafik. Ucapan terima kasih
kami sampaikan kepada dosen mata kuliah matematika dasar yang
telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyusun makalah
ini. Dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses pembuatan makalah ini.

Kami sadar makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu


saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan,
untuk kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.
DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan
1.3 Rumusan Masalah

BAB II Pembahasan

A. Definisi dan Pengertian Algoritma

B. Konstruksi Dasar Algoritma

BAB III Penutup

A. Kesimpulan
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis peyelesaian masalah yang


disusun secara sistematis. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Algoritma adalah urutan logis pengambilan putusan untuk pemecahan masalah.
Kata logis merupakan kata kunci dalam sebuah algoritma. Langkah-langkah di dalam
algoritma harus logis, ini berarti hasil dari urutan langkah-langkah tersebut harus
dapat ditentukan, benar atau salah. Langkah-langkah yang tidak benar dapat
memberikan hasil yang salah.

Karena pentingnya penerapan Algoritma dalam kehidupan sehari-hari, maka


dengan ini saya akan membahas makalah tentang “Konstruksi dasar pada
algoritma” Semoga dapat memberikan sedikit pengalaman bagi yang membaca.

1.2 Maksud dan Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Algoritma dan Pemrograman dan penulis ingin mengetahui bagaimana konstruksi
dasar pada algoritma

1.3 Rumusan Masalah

Mencari tau bagaimana cara dalam konstruksi dasar algoritma


A. Definisi dan Pengertian Algoritma

“Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun


secara sistematis dan logis”.

Definisi algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyeselaian masalah yang


disusun secara sistematis dan logis. Kata logis (logika) merupakan kata kunci dalam
algoritma. Langkah-langkah dalam algoritma harus dapat ditentukan bernilai benar atau
salah.

Algoritma berisi langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Langkah-langkah bisa


berupa runtunan, pemilihan, dan pengulangan. Ketiga langkah itulah yang menyusun
algoritma. Jadi, sebuah algoritma dapat ditempuh dengan ketiga struktur dasar tersebut

Kadang kita mengira algoritma yg dimaksud sama dengan Logaritma. Padahal arti
dari kedua kata ini sangat berbeda. Logaritma merupakan operasi matematika yang
merupakan kebalikan dari eksponen atau pemangkatan.

Sementara Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis untuk menyelesaikan suatu


masalah yang disusun secara sistematis dan logis.

Sebelum kita membuat sebuah algoritma, alangkah baiknya kita mengetahui


masalah terlebih dahulu (jika belum ada sebuah permasalah kita dapat menetukan sendiri
permasalahnya) , barulah kita mendefinisikan dan menganalisa masalah tersebut. Setelah itu
kita dapat menentukan mana yg merupakan input (masukkan), output (keluaran), proses
pengolahan data maupun penyimpanan data.

Banyak cabang ilmu komputer yang diacu dalam terminologi algoritma. Namun,
jangan beranggapan algoritma selalu identik dengan ilmu komputer saja. Dalam kehidupan
sehari-haripun banyak terdapat proses yang dinyatakan dalam suatu algoritma.

Cara-cara membuat kue atau masakan yang dinyatakan dalam suatu resep juga dapat
disebut sebagai algoritma. Pada setiap resep selalu ada urutan langkah-langkah membuat
masakan. Bila langkah-langkahnya tidak logis, tidak dapat dihasilkan masakan yang
diinginkan. Ibu-ibu yang mencoba suatu resep masakan akan membaca satu per satu langkah-
langkah pembuatannya lalu ia mengerjakan proses sesuai yang ia baca. Secara umum, pihak
(benda) yang mengerjakan proses disebut pemroses (processor). Pemroses tersebut dapat
berupa manusia, komputer, robot atau alatalat elektronik lainnya. Pemroses melakukan suatu
proses dengan melaksanakan atau “mengeksekusi” algoritma yang menjabarkan proses
tersebut. Melaksanakan Algoritma berarti mengerjakan langkah-langkah di dalam Algoritma
tersebut. Pemroses mengerjakan proses sesuai dengan algoritma yang diberikan kepadanya.
Juru masak membuat kue berdasarkan resep yang diberikan kepadanya, pianis memainkan
lagu berdasarkan papan not balok.

Karena itu suatu Algoritma harus dinyatakan dalam bentuk yang dapat dimengerti
oleh pemroses.

Jadi suatu pemroses harus :

1. Mengerti setiap langkah dalam Algoritma

2. Mengerjakan operasi yang bersesuaian dengan langkah tersebut.


KONSTRUKSI DASAR ALGORITMA

Karena algortima berisi langkah-langkah penyelesaian masalah, maka tiap-tiap langkah


tersebut bisa berisi aksi-aksi yang dijalankan secara terurut, ada pemilihan aksi dengan
kondisi tertentu dan ada juga pengulangan terhadap aksi-aksi tertentu. Jadi, sebuah algoritma
dapat dibangun dari 3 konstruksi yaitu urutan atau runtunan (sequence), seleksi atau
pemilihan dan pengulangan (repetition).
Setiap langkah-langkah yang ada pada salah satu atau semuanya, berupa pernyataan-
pernyataan yang berisi aksi-aksi tertentu. Jika sebuah pernyataan dieksekusi (dijalankan),
maka aksi yang ada dalam pernyataan tersebut akan dikerjakan.

Bingung ya?… Kita teruskan saja dulu…


Sebagai contoh untuk pernyataan yang berisi aksi tertentu, coba Anda perhatikan pernyataan-
pernyataan di bawah ini:

Isi ember dengan air

Kalimat tersebut adalah pernyataan yang berisi aksi untuk mengisi ember dengan air.

Kalikan 2 dengan 5

Pernyataan dengan aksi mengalikan 2 dengan 5.

Tulis “Selamat Datang”

Merupakan pernyataan yang berisi aksi menulis pesan “Selamat Datang”.

Ketiga konstruksi algoritma di atas (runtunan, pemilihan dan pengulangan) juga berisi
pernyataan-pernyataan yang akan di proses sesuai bentuknya masing-masing. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan gambar di bawah.

Setiap persegi panjang pada gambar menunjukkan pernyataan yang berisi aksi-aksi tertentu
dan anak panah menunjukkan aliran instruksi.
Runtunan (sequence)
Pada runtunan, suatu pernyataan dilaksanakan setelah pernyataan sebelumnya (di atasnya)
selesai dieksekusi. Begitu pula untuk pernyataan di bawahnya. Contoh untuk runtunan ini
adalah seperti yang saya buat di posting sebelumnya tentang contoh algoritma. Misalnya
tentang mempertukarkan isi 2 buah ember. Coba Anda perhatikan.

ALGORITMA tukar isi ember

1. Tuang air dari ember A ke ember C


2. Tuang air dari ember B ke ember A
3. Tuang air dari ember C ke ember B

Pada contoh di atas, setiap pernyataan (dan aksinya) dilaksanakan berurutan dari atas ke
bawah satu per satu. Jika susunannya diubah atau dieksekusi secara acak, akan terjadi
kesalahan dan isi kedua ember tidak dapat dipertukarkan…

Pemilihan (selection)

Di bentuk pemilihan, pernyataan baru akan dieksekusi atau dijalankan apabila memenuhi
syarat-syarat tertentu. Contoh seleksi ini secara umum dapat dituliskan dalam bentuk
pernyataan seperti berikut.

Jika air dalam ketel mendidih, maka matikan kompor

Contoh di atas memberikan pilihan untuk mematikan kompor atau membiarkan kompor tetap
menyala dengan syarat mendidihnya air dalam ketel. Kalau airnya tidak (belum) mendidih,
berarti kompor tidak dimatikan.

Penulisan Pseudo-code untuk bentuk pemilihan ini umumnya adalah :

if air mendidih then


matikan kompor

if berarti jika dan then berarti maka.

Struktur pemilihan ini tidak terbatas pada satu pilihan saja, seleksi dapat berisi beberapa
pilihan sesuai keperluan. Ini insya Allah akan kita bahas pada posting-posting berikutnya.

Pengulangan (repetition)
Pengulangan merupakan sebuah kelebihan komputer, karena komputer dapat melakukan hal
yang sama secara berulang-ulang tanpa kenal lelah. Contoh pengulangan ini misalnya, saat
kita SD dulu :-D mendapat hukuman menulis janji tidak akan bolos lagi sebanyak 100 kali :-
D :-D :-D

1. Tulis “Saya tidak akan membolos lagi”


2. Tulis “Saya tidak akan membolos lagi”
3. Tulis “Saya tidak akan membolos lagi”

100. Tulis “Saya tidak akan membolos lagi”

Pada algoritma, kalimat “Saya tidak akan membolos lagi” cukup ditulis 1 kali, tetapi akan
dieksekusi sabanyak 100 kali. Lebih singkat daripada menulis sebanyak 100 kali sampai
habis,

Tiga Konstruksi Dasar – Struktur Runtunan (Sequence) [1]

• Sebuah runtunan terdiri atas satu atau lebih pernyataan / aksi yang dikerjakan secara
berurutan, berarti:

1. Tiap instruksi dikerjakan satu per satu. 2. Tiap instruksi dilaksanakan tepat satu kali; tidak
ada instruksi yang di ulang. 3. Urutan instruksi yang dilaksanakan pemroses (kompiler) sama
dengan urutan instruksi sebagaimana yang tertulis di dalam teks algoritmanya. 4. Akhir dari
instruksi terakhir merupakan akhir algoritma.

Tiga Konstruksi Dasar – Struktur Runtunan (Sequence) [2]

Contoh Algoritma Menghitung Luas Persegi Panjang :

1. Masukkan panjang (p) 2. Masukkan lebar ( l ) 3. Hitung Luas (p * l ) 4. Tulis Luas

Tiga Konstruksi Dasar – Struktur Runtunan (Sequence) [3]


• Urutan instruksi dalam algoritma adalah penting. Urutan instruksi menunjukkan urutan
logika penyelesaian masalah.

• Urutan instruksi yang berbeda mungkin tidak ada pengaruh terhadap solusi persoalan, tetapi
mungkin juga menghasilkan keluaran yang berbeda, tergantung pada masalahnya

Tiga Konstruksi Dasar – Struktur Runtunan (Sequence) [4]


Contoh urutan instruksi yang berbeda tetapi tidak mempengaruhi hasil.

• Deklarasi : A, B, C, D : integer Deskripsi : 1. read (A, B) {1} 2. C A + B {2} 3. D A*


B {3} 4. write (C, D) {4}

• Deklarasi : A, B, C, D : integer Deskripsi : 1. read (A, B) 2. D A * B 3. C A + B 4.


write (C, D)
Dari kedua algoritma hasil C dan D adalah SAMA

Tiga Konstruksi Dasar – Struktur Runtunan (Sequence) [4]


Contoh urutan instruksi yang berbeda tetapi mempengaruhi hasil. • {di baca dua buah
bilangan integer kemudian hitung penjumlahan dan perkalian dua buah bilangan tersebut, dan
tampilkan hasilnya ke layar}

Deklarasi : A, B, C, D : integer Deskripsi : C A+BD A * B read (A, B) write (C, D)

Hasil C dan D akan berbeda dengan dua algoritma sebelumnya

Tiga Konstruksi Dasar – Struktur Pemilihan (Selection) [1] • memungkinkan suatu Aksi
dieksekusi jika suatu kondisi terpenuhi atau tidak terpenuhi. • struktur pemilihan mampu
memungkinkan pemroses mengikuti jalur aksi yang berbeda berdasarkan kondisi yang ada. •
Tidak setiap baris program akan dikerjakan. • Baris program akan dikerjakan jika memenuhi
syarat. • Jadi, struktur pemilihan adalah : struktur program yang melakukan proses pengujian
untuk mengambil suatu keputusan apakah suatu baris program atau blok instruksi akan
diproses atau tidak. • Pengambilan keputusan menggunakan pernyataan boolean (true/false)
dg menggunakan operator pembanding( >,<,>=,<=,=,<>) yang bisa di kombinasikan dengan
operator boolean (AND, OR dan NOT).

Tiga Konstruksi Dasar – Struktur Pemilihan (Selection) [2]


Contoh : • 5 =5 true, karena 5 sama dengan 5 • 3 = 4 false, karena 3 tidak sama dengan 4
• 3 > 1 ? • 5 <> 2 ? • A = 5 bisa true/false tergantung nilai variabel A • (A>5) AND (B=2)
true, jika pernyataan A>5 bernilai true, dan pernyataan B=2 juga bernilai true

Tiga Konstruksi Dasar – Struktur Pemilihan (Selection) [2] 1. Program penentuan_lulus; 2.


Var 3. N: integer; 4. Begin 5. Write(‘Masukkan Nilai Siswa’); 6. Read(N); 7. If N >= 60
Then 8. Write(‘Siswa Dinyatakan Lulus’); 9. Else 10. Write(‘Siswa Dinyatakan Tidak
Lulus’); 11. Readln; 12. End. Start

Selesai

Masukkan Nilai Siswa(N)

Tampilkan Siswa Lulus

Deklarasi variabel

Judul Program

Apakah N >= 60

Tampilkan Siswa Tidak Lulus

Ya
Tidak

Tiga Konstruksi Dasar – Struktur Pemilihan (Selection) [3]

Keterangan : • Tidak semua baris program akan diproses • Baris program no.8 akan diproses
jika kondisi nilai siswa >= 60 bernilai benar (true) • Baris program no.10 akan diproses jika
kondisi nilai siswa >= 60 bernilai salah (false)

Tiga Konstruksi Dasar – Pengulangan (Repeatition) [1]

• Salah satu kelebihan komputer adalah mampu mengerjakan pekerjaan yang sama berulang
kali tanpa kenal lelah • Struktur pengulangan memungkinkan kita untuk membuat suatu
algoritma dari instruksi yang berulang-ulang lebih efektif • Contoh : mencetak suatu kalimat
sebanyak 100 kali

Tiga Konstruksi Dasar – Pengulangan (Repeatition) [2]


• Salah satu kelebihan komputer adalah mampu mengerjakan pekerjaan yang sama berulang
kali tanpa kenal lelah • Struktur pengulangan memungkinkan kita untuk membuat suatu
algoritma dari instruksi yang berulang-ulang lebih efektif • Contoh : mencetak suatu kalimat
sebanyak 100 kali

Pengulangan adalah instruksi yang dapat mengulang sederetan instruksi secara berulang-
ulang sesuai persyaratan yang ditetapkan.

Tiga Konstruksi Dasar – Pengulangan (Repeatition) [3]


Struktur instruksi perulangan pada dasarnya terdiri atas :

• Kondisi perulangan; suatu kondisi yang harus dipenuhi agar perulangan dapat terjadi.

• Badan (body) perulangan; deretan instruksi yang akan diulangulang pelaksanaannya.

• Pencacah (counter) perulangan; suatu variabel yang nilainya harus berubah agar perulangan
dapat terjadi dan pada akhirnya membatasi jumlah perulangan yang dapat dilaksanakan

Tiga Konstruksi Dasar – Jenis Pengulangan

1. For – Next

2. While – Do

3. Repeat - Until

Pengulangan: FOR – NEXT [1]

Bentuk umum :

For var=awal to akhir ……………. instruksi-instruksi …………….. Next var


Instruksi

For I = 1 to 4

Next I

Pengulangan: FOR – NEXT [2]

Makna dari bentuk perulangan di atas adalah ulangi instruksi tersebut berdasarkan variabel
perulangan mulai dari nilai awal hingga nilai akhir.
KESIMPULAN
• Sebuah algoritma pada hakekatnya berisi sekumpulan instruksi yang
menggambarkan langkah-langkah penyeleseaian suatu persolan. • Instruksi
adalah perintah untuk melakukan aksi tertentu. • Di dalam bahasa
pemrograman, instruksi dinyatakan sebagai pernyataan. • Sebuah algoritma
dibangun dari tiga konstruksi dasar, yaitu runtunan (sequence), pemilihan
(selection), dan pengulangan (repeatition). • Sebuah runtunan (sequence) terdiri
atas satu atau lebih pernyataan yang dikerjakan secara berurutan. • Pada
penyeleksian (selection), sebuah aksi dikerjakan jika kondisi tertentu terpenuhi.
• Pada pengulangan (repetition), memungkinkan banyak aksi dikerjakan dengan
satu instruksi.

Anda mungkin juga menyukai