Anda di halaman 1dari 18

1

20
NO KOTA TUJUAN MAKOM/LOKASI TUJUAN
DAFTAR ISI
20 KEDIRI  PONPES GEDONG SARI
 KH. AHMAD CHUDLORI
 KH. ABDURAHMAN CHUDLORI
21 TEGAL REJO,MAGELANG  NYAI HJ.NUR CHALIMAH CHUDLORI  Daftar isi.................................................................1
 AL KARIM BP.AHMAD
MUHAMMAD CHUDLORI
 Muqodimah............................................................2
22 GUNUNG TIDAR  SYAIKH SUBAKIR
 MBAH DALHAR  Pengertian dan Hukum Ziyarah..............................3
23 GUNUNG PRING, MAGELANG  MBAH RADEN SANTRI
 GUS JOGO REKSO
 Tata Cara Ziyarah...................................................4

 Adab Ziyarah..........................................................5

 Tawasul..................................................................6

 Doa Tahlil...............................................................8

 Doa Tawasul.........................................................10

 Sholat Jama’.........................................................11

 Lafadz Niat Sholat Jama’.....................................13

 Ikhtitam................................................................15

 Qosidah Salamullah..............................................16

 Qosidah Ibadalloh Rijalalloh................................17

 Makam Auliya yang diziyarahi............................19


2 19
RUTE TUJUAN ZIAROH
MUQODIMAH
NO KOTA TUJUAN MAKOM/LOKASI TUJUAN
Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, Dzat yang telah
menciptakan hidup dan mati untuk menguji manusia siapa yang terbaik  SUNAN GUNUNG JATI/ SYEKH SYARIF
1 CIREBON HIDAYATULLOH
amalannya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah  SYEKH DZATUL KAFI
shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan juga kepada keluarganya, shahabatnya,  HABIB AHMAD BIN THOLIB
dan orang-orang yang mengikuti mereka denga baik. 2 PEKALONGAN  HABIB ALI BIN AHMAD
 HABIB AHMAD BIN ALI
Ketahuilah hamba-hamba Allah, sadar atau tidak sadar, kita semua saat ini
sama-sama sedang menuju garis akhir kehidupan kita di dunia, meskipun 3 SEMARANG  MASJID AGUNG JAWA TENGAH
 RADEN FATTAH
jaraknya berbeda-beda setiap orang. Ada yang  RADEN TRENGGONO
cepat, ada yang lama. itulah kematian. Allah Subhanahu wa Ta’ala 4 DEMAK  ADIPATIH UNUS
berfirman : ْ َُ َ َ  PANGERAN ATAS ANGIN

‫كُلُّ نفٍْس ذائِقة الَمْوتِ َوِإنمَا‬


 PANGERAN BENOWO
5 KADILANGU DEMAK  SUNAN KALIJAGA / RADEN SAID

ْ‫ُتوَفَّوَْن أُجُورَكُمْ َيوْمَ اْلقِيََامِة فَمَن‬ 6 KUDUS  SUNAN KUDUS / RADEN JA’FAR SHODIQ

‫زُحِْزَح َعِن النَّارِ َوأُْدِخلَ اْلجَنََّة فَْقَد‬


7 DESA COLO GUNUNG MURIA  SUNAN MURIA / RADEN UMAR SAID
 SUNAN BONANG / RADEN MAQDUM
8 TUBAN JAWA TIMUR
IBRAHIMI

‫فَازَ وَما اْلَحيَاُة الُّْدنيَا‬ 9 GESIKHARJO PALANG TUBAN


 SYAIKH MAULANA
IBROHIM ASMOROQONDI
َّ‫َِّإ‬
‫ل َمتَاُع‬ 10 KEMENTREN LAMONGAN  SYAIKH MAULANA ISHAQ

ِ‫اْلغُُرور‬ 11 DRAJAT LAMONGAN  SUNAN DRAJAT / RADEN QOSIM

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada  SUNAN GRESIK / SYAIKH MAULANA MALIK
12 BEDILAN SUKOLILO GRESIK IBRAHIM
hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan
dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah  SUNAN GIRI / RADEN PAKU / RADEN
13 DESA GAJAH KEBOMAS GRESIK
‘AINUL YAKIN
beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan” (QS. Ali ‘Imran : 185) 14 BANGKALAN MADURA  SYAIKHONA KHOLIL
Setelah mati, seorang hamba hanya tinggal memetik apa yang selama ini ia 15 SURABAYA  SUNAN AMPEL / RADEN RAHMAT
tanam di dunia, tidak ada kesempatan kedua untuk menambah amal. jika  SYAIKH HASYIM ASY’ARI
16 JOMBANG
kebaikan yang ia tanam, itulah yang akan ia panen. Jika keburukan yang ia  KH ABBURROHMAN WAHID / GUSDUR
tanam, maka dialah yang akan merasakannya sendiri. Oleh karena itulah 17 TAMBAK KEDIRI  KH.HAMIM DZAJULI / GUS MIEK
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk
banyak-banyak mengingat kematian. Beliau bersabda, 18 JEMBER  KH. AHMAD SIDDIQ

“ ‫أكثروا ذكر هازم اللذات” يعني‬ 19 PLOSO KEDIRI




KH AHMAD DJAZULI USMAN
NYAI.RODLIYAH DJAZULI

‫ الموت‬.:  KH.MUNIF DJAZULI

“Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan (yakni kematian) ”


Dan di antara cara untuk mengingat kematian adalah dengan
18 3

‫اتيَتَحـَّقـــقْ ِلْي‬
ِ ‫َفـَيـــا َرِِّبيْ ِبسَــاَد‬ PENGERTIAN DAN HUKUM ZIYARAH
َ ‫ِإَشـ‬
‫ـــارتِي‬ Kata “ziyarah” menurut bahasa berarti menengok, jadi ziarah kubur artinya
Faa Yaa Robbii Bi Saadaati Tahaqqoqliii Isyaarotii menengok kubur. Sedang menuru tsyariat Islam, ziarah kubur itu bukan
hanya sekedar menengok kubur, akan tetapi kedatangan seseorang
Wahai tuhan kami, dengan perantaraan tuan-tuan yang menjadi wali,
kekuburan adalah dengan maksud untuk mendoakan kepada yang di kubur
kokohkanlah petunjuk-Mu kepada kami.
muslim dan mengirim pahala untuk nya atas bacaan ayat-ayat Al-Quran
dan kalimah-kalimah

ِْ
thayyibah, seperti tahlil, tahmid, tasbih, shalawat dan lain-lain.
ْ‫ـأتي‬‫سىَ ت‬
َ ‫َعـ‬ Ziarah kubur hukumnya sunah, sebagaimana hadis riwayat Ahmad,

‫َويــصْـــفُو‬ َ
‫ــــــارتِي‬‫ِبشَـ‬ Muslim dan Ashhabus sunan dari Abdullah bin Buraidah yang di terima
dari bapaknya bahwa Nabi Saw. Bersabda:
‫ــــنا ِِِّل‬ ُ ‫َْو‬
َ ‫قـــتـ‬ ‫ارةِ اْلقَبِْر‬َ ‫كُنْتُ َنَهْيتُكُمْ عَنْ ِزَي‬
‘Asaa Ta’tii Bi Syaarooti Wa Yashfu Waqtuna Lillah
Semoga lekas datang kebahagiaan kami, semoga waktu kami bersih untuk َ‫فَزُوُْروْهَا فَاَِّنَها ُتذَكِِّرُكُمُ ّاَْلِٰخَرة‬
beribadah karena Allah )‫( رواه احمد ومسلم واصحاب السنن‬
Artinya : Dahulu saya melarang menziarahi kubur, adapun sekarang
‫ِبكَشِْف ْالُحْجبِ َعنْ َعـْيـِني‬ berziarahlah kesana, karena yg demikian itu akan mengingatkan mu akan
hari akhirat. (HR. Ahmad, Muslim, dan Ashabus Sunan)

ِ ‫ـــينِيْالَبـْـي‬
‫ــن ِمْن‬ ِ ‫َورَفَْـب‬
ْ‫ـــع‬
Namun bagaimana dengan hadits Nabi Saw. yang menyatakan larangan
perempuan berziarah kubur:
‫َعنْ اَِبى ُهَْريَرةَ اَنَّ َرسُوَْل هلِال صَلَّى هلُال‬
Bi Kasyfil Hujbi “an ‘aini Wa Rof’il Baini Mim Baini
Dengan terbukanya tirai penutup dari mata kami dan hilangkan penghalang ‫َعلَْيِه َوسَلََّم َلَعنَ زَوِِّاَرتِ اْلقُبُْوِر‬
antara kami dan Allah.
) ‫(رواه احمد‬
‫ـف َواََّْليْـِن‬
ِ ‫َوطَـْمـِس ْالَكيْـ‬ Artinya : Dari Abu Hurairah ra.Bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw.
melaknat wanita yang berziarah kubur.“ (HR. Ahmad)
‫ـه يَـا َالُل‬ َ ‫ِبـُنـْورِْال‬
ِ ‫ـوجْـ‬ Menyikapi hadits ini ulama menyatakan bahwal arangan itu telah di cabut
menjadi sebuah kesunahan Dalam kitab Sunan al-Titmidzi disebutkan:
‫وَقَْد َرأَى َبْعُض ْأَهِل اْلِعْلِم اََّن ٰهذَا‬
Wa Thomsil Kaifa Wal Aini Binuuril Wajhi Yaa Allah
Dan terhapusnya keraguan, bagaimana Allah dan dimana Allah dengan
cahaya Dzat Engkau Ya Allah.
‫َعلَى‬ ‫ـوَ‬
‫َم َّْ‬ ‫هلِال‬ ‫َصـَـَلُة‬ ‫النِبُّي َصَّلى هلُال‬
‫ُيَرخَِِّص َّ‬ ‫كَانَ قَبْلَ ْأَن‬
‫َلنـــــا‬
4
17

TATA CARA ZIARAH KUBUR QOSIDAH IBADALLOH RIJALALLOH


Adapun tata cara ziarah kubur adalah sebagai berikut : ُ‫َعَلى الشِّافِى ََسلم‬ ِ‫ِّال‬ ‫ََصلُة‬ ‫اْلكَافِى‬ ‫ََعلى‬
‫ِمنَ اْلبَْلوَِاء‬ ‫ْينِ َِّخِلصْنا‬
1. Hendaknya berwudhu terlebih dahulu sebelum menuju ke
Makam untuk berziarah. ‫اّلِِد‬ ‫ِبمُحِْي‬ ¤ِ‫َِّال‬
2. Setelah sampai di Makam (Kuburan), hendaklah memberi salam serta َِّ ‫َي‬
ْ‫اال‬
mendo’akan ahli kubur. Di bawah ini ada beberapa
contoh salam kepada ahli kubur
3. Ketika sampai pada makam yang dituju, kemudian menghadap َ ‫ــَاد هلِال ِرجَـ‬
‫ـال هلِال‬ َ ‫ِعب‬
kearah muka Jenazah (kearah timur), seraya mengucapkan
salam khusus : ‫أَِغيْثُـوَْنـا ِِلَْجـلِ هلِال‬
‫أَلَّسََلمُ َعلَْيَك َيا َِولَي‬
‘Ibadallah Rijalallah Aghitsuna li ajlillah
Wahai Hamba hamba Allah, Wahai wali-wali Allah. Tolonglah kami karena Allah
َ‫الكرَاَمِة ِجئْنَاك‬ َ َ‫صَاحِب‬ ‫هلِال‬ َ ‫َعـ‬
‫سـى‬ َ ‫ـوا َعَْونـ‬
‫نــــا ِِِّل‬ ْ ‫َوكُـوُن‬
َ‫زَاِئْرين‬ َ َ ِ ‫َنحْـظَى ِبـفَضْـ‬
‫ــــل ِلل‬
َ‫ِعنَْدك‬ َ
‫اودْعنا‬ َ َ
ْ ‫قامك َواقِفِيْن‬َ ِ ‫َوعَلى َم‬ Wakuunuu aunanaa Lillaah Asaa Nakhdzoo Bifadhlillah
‫ِاََّّ هلُال‬ ‫شَهََادةَ ْاَن ََّ َِالَه‬ Bantulah kami karena Allah, Semoga tercapai hajat kami karena anugerah Allah
‫ل‬ ‫ل‬
‫وَاَنَّ ُمحَمًَّدا رَسُوْلُ هلِال‬ َ‫ــطابُ وَيـَا أ‬
َ ‫أَقْـ‬ ‫َويـا‬
Assalamu’alaika ya waliyalloh…. Shohibal karomah, ji’naka za’irina, wa’ala ‫َويـا‬ ُ ‫ـاساَد‬
‫ات‬ َ ‫َوي‬ ُ‫ْنَجـــاب‬
maqomika waqifin, auda’ na indaka syahadata an La ilaha illallohu wa
anna Muhammadan rosululloh.
4. Kemudian menghadap kearah kiblat, lalu bacalah ayat-ayat atau surat-
ُ ‫أَحْبَـ‬
‫ـاب‬
surat Al-Quran seperti surat Yasin, ayat kursi atau bacalah tahlil dan dzikir- Wa Yaa Aqthoob Wa Yaa Anjab Wa yaa Saadat Wayaa Ahbab
dzikir yang lain. Wahai para wali qutub, wahai para wali yang dermawan, wahai para
5. Setelah itu membaca do’a. Maksudnya bukan minta kepada sayyid dan habaib (keturunan Rasulullah saw.)
kuburan, tetapi memohon kepada Allah untuk dirinya dan orang
yang diziarahi. Bila berziarah kemakam para Wali dan Ulama’,
َ‫يـــَا أُِولى ِاْل‬ ُ ‫وَأَْن‬
ْ‫ــتم‬
berdo’a untuk dirinya dan dengan washilah (perantaraan) para Wali dan ziyarah, jama’ah membubarkan diri dan keluar dari makam dengan
Ulama tersebut’, dengan harapan do’anya mudah terkabul berkat wasilah tertib.Sambil melantunkan do’a ;
kepada Kekasih Allah.
6. Selesai membaca do’a dilanjutkan membaca syi’ir qosidah Ibadalloh
Rijalalloh, jika sudah selesai maka selesai sudah rangkaian cara do’a
ْ ‫ـعـاَل‬
‫ـوا‬ َ ‫َت‬ ‫ــــاب‬
ِ ‫ْلَبـ‬
ِ‫ــروْا ِِّل‬ ْ ‫َوا‬
ُ ‫نـُصـ‬
Wa Antum Yaa ulil Albab Ta’aaLau Wanshuru Lillah
Wahai para wali yang memiliki akal sempurna, engkau adalah
penolong, penyantun, datanglah kemari, tolonglah karena Allah
16 5

QOSIDAH SALAMULLAH ADAB ZIYARAH KUBUR

1. Dalam berziarah hendak nya dilakukan dengan penuh hormat, khidmat


َِ ‫ ََعلْيكُمْ َي‬# ‫ََلُم هلِال َوالرََّْحمْة‬
‫اولَّي‬ ‫س‬ dan khusu’(tenang).

‫هلْال‬ 2. Mengambil Pelajaran dari Ziarah Tersebut.Hal ini tuntutan dari hikmah
pensyari’atan ziarah kubur, yaitu untuk mengingatkan peziarah akan
‫ َوقَْفَنا‬# ‫اكْم‬ ُ ‫َاتْينَاُكْم َوزُرَْن‬ kematian yang akan menjemput dan mempersiapkan diri untuk
kehidupan akhirat yang akan dijalani serta berlaku zuhud di dunia.
‫اولَّي هلْال‬ َِ ‫َي‬ 3. Hendaknya tidak duduk di Nisan kubur dan melewati di atasnya, karena
hal itu merupakan perbuatan idza’ (menyakitkan)

‫ َقَصَْدنا‬# ‫َسِْعَدنا ِاْذ َلِقيْنَاُكْم‬


terhadap mayit. Sebagaimana tersebut dalam sebuah hadits dari Amar bin
Hazm Al-Alshari, ia berkata :
َِ ‫َي‬
‫اولَّي هلْال‬ ‫َرأِٰنيْ َرسُوْلُ هلِال صَلَّے هلُال َعلَْيِه َوسَلََّم‬
َِ ‫َي‬
‫اولَّي‬ ‫ َاجِْيبُوْا‬# ‫ِهِِل‬ ْ‫َتَوسَّْلَنا ِبكُم‬ :َ‫ فَقَال‬،‫ُمتَِّكئٌ عَلَى قَبٍْر‬
ََّ ‫وَاَنا‬
‫هلْال‬ ‫لُتؤِْذ‬ .‫صَاِحبَ اْلقَبِْر‬

‫ ِلَْتدُعوْا‬# ‫كم‬
ْ ‫زاي ُا‬ َ ‫ْ ََ م‬ َْ‫َرجَو‬
Artinya : “Rasulullah saw. Telah melihat aku sedang bersandar kepada

َِ ‫َي‬
‫اولَّي هلْال‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ا‬ ‫ن‬ Kubur (Nisan), maka Beliau bersabda :Janganlah engkau menyakiti pada
yang punya kubur”(Subulus Salam 2/120)
4. Menjauhi Perkataan-perkataan Batil seperti Meratap atau

‫ َلَْديَنا‬# ‫لرْحمِٰن َما ُيَراُم‬


َّ ‫َِالى ا‬ ‫ل‬
َِ ‫َي‬
‫اولَّي هلْال‬ َِ ‫َي‬
‫اولَّي هلْال‬

ِِّ ‫َطلْبنَا ُوسََْعة ا‬


# ِ‫لرْزق‬
‫َحًََّل‬
Menangis dengan Meraung-raung. Tetapi boleh bagi peziarah ْ
tidak transparan dan yang bisa menutup aurat secara sempurna.
untuk menangis jika teringat akan kebaikan mayit.
6. Tidak boleh mencela kepada ahli kubur.
ُ
5. Berpakaian muslim / muslimah yang longgar, tidak ketat, ْ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,

‫ ِمَراًرا‬# ‫َوحَجَّ ْالَبيْتِ ِفى ْالَحرَاِم‬ ‫أفضوا‬ ‫ِفَإَّنُهمْ قَْد‬ ‫َتُسبُّوا اِلَْموَاِت‬ ََّ
‫ل‬
6 15

TAWASUL LENGKAP
IKHTITAM
Ziarah kubur adalah amalan yang sangat bermanfaat baik bagi yang berziarah
‫هلِال‬
maupun yang diziarahi. Bagi orang yang berziarah, maka ziarah kubur dapat
‫ ِلِرضَِاء هلِال َِولشَفَاَعِة َرسُوِْل‬.....
mengingatkan kepada kematian, melembutkan hati, membuat air mata
‫هلِال‬ ‫َوبِكَرَمِة اَِْولَيِاء هلِال َوبِبََركَةِ ُعَلَماِء‬
menetes, mengambil pelajaran, dan membuat zuhud terhadap dunia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
‫ وَعَلٰي‬bersabda, َ‫ِوَلمَقَاِصدِناَ ِوَلقَضَِاء َحوَاِئجِنا‬
sallam
َُ ُْ َْ ُْ َ َُْْ َ
‫وعلي‬ ‫ر‬ ‫و‬ ُ
‫ب‬ ‫ق‬ ‫ال‬
ِ ‫ول المأمول‬ ْ ِ
‫ة‬ َ
‫ر‬ ‫ا‬ ‫ي‬
ِ ‫وحِص‬ ُ ‫َنهْيتَُكُْم ِنيِة َعالقبول‬
َ
‫ز‬ ْ ‫ن‬ ُ‫َكُنْت‬
َّ‫أ‬
‫فُتُْوَح‬ ‫كَمَا‬ ‫قُلْوِبنَا‬ ‫فُتُْوِح‬ ‫ِنيَِة‬ ‫ل‬
‫الصكِِِّارُلَح‬َّ‫ ُوَتَذ‬،‫َمنْ وَُتْدِمُع اْلَعَنيْٰونَي‬،َ‫نَ ِفَإَّوَُنعَهلٰيُيِرقُّ اْلقَْلب‬،ْ‫فَاْزُْلوعَُراوَِرهفِاي‬
ُ ، َ‫ْاْلِخَرَة‬
َ
....‫اَلفاِتحة‬
َ ْ َّ ٰ َّ‫و‬
ٰ ْ ُ
‫ِالي حضرةِ النِبِِّي المصطفي‬..... َ َ َ ‫ل َتقُوُلوا‬
‫ م‬.‫َسيَِِِّدنا َوُهمْجْوًَرلانَا ُمَحِّمدٍ َرُسوِْل هلِال ص‬
َ‫ وَا‬aku‫ِه‬melarang
‫“زْوَاَِجِْه‬Dahulu ِ
‫ب‬ ‫ا‬ َ
‫ح‬ ْ
‫ص‬ َ‫ وَا‬kalian untuk ِ
‫ه‬ ‫ل‬ ِٰ‫ ا‬berziarah ‫ي‬ ٰ‫عَل‬kubur,
َ‫ و‬sekarang
‫يُئ‬berziarahlah
‫تباِعهِ ش‬karena َ َ
ْ َ
‫هِ وا‬ziarah ْ
‫ بيِت‬dapatَ ْ َ
َ
‫و اهل‬melembutkan ِ‫اته‬ َ
ِّ ُ َ
ِ ‫وذري‬hati, membuat air mata
menetes, dan mengingatkan akhirat. Dan janganlah kalian ِ
mengucapkan alُhujr
Dalam hadits tersebut, Rasulullah ...shallallahu .‫‘ اْلفَاِتحَة‬alaihi ‫ َلُهُم‬wa sallam ِ‫ِهِل‬
‫ ّاَْْل‬matanya,
menjelaskan hikmah dibalik ziarah kubur. Ketika seseorang melihat kubur
tepat ‫َيِاء‬di‫نِب‬depan ‫ َجِميِْع‬di tengah ِ‫َحَضرَة‬suasana yang ‫ٰاِلي‬..... sepi, ia akan merenung dan
menyadari
ِ
‫ة‬ َ‫اْلمَلِٰئك‬ bahwa suatu saat
‫ي‬ ‫ل‬ ٰ‫وَا‬
ِ ia akan bernasib َ‫لُمرْسَلِيْن‬dengan
sama ْ‫ وَا‬penghuni kubur
yang ada di hadapannya.
‫رْوَاِح‬itu, َ‫ ا‬ziarah‫يْع‬kubur ‫وَاِٰل‬ َّ‫اْلُمقَر‬yang diziarahi karena
َ‫بِيْن‬mayit
Selain ِ ِ‫ َجم‬juga ‫ي‬bermanfaat bagi
orang ْ‫ َوعُث‬berziarah
َ‫َمان‬yang ‫ َبكٍْر‬ampun
َ‫ َوُعَمر‬diperintahkan ‫ اِٰب‬mengucapkan
‫ي‬untuk ‫اتنَا‬ ِ ‫ َسَاد‬salam kepada mayit,
mendo’akannya, dan memohonkan untuknya
:‫فقالِد‬‫ َوعَْب‬،‫حوله‬ ‫وأبكىٍد من َوسَعِيٍْد‬ ْ‫ َوسَع‬,‫فبكىة‬ َ‫ َوطَْلَح‬.‫أمه‬ ٍِّ‫زار النبي قبرَوعَِلي‬
‫استأذنت ْابِنربيَعْوٍففي َواِٰبي ُعَبَْيدةَ َعاِمِر‬ ‫الرحْمِن‬ َّ
‫أنَعوَّاِم‬ ‫واستأذنتهبِنفي اْل‬ ‫لزبْيِر ْا‬ َُّ ‫َوا‬،‫يؤذناِحلي‬ ‫فلم اْلَجَّر‬ ‫ْابِن‬،‫أن أستغفر لها‬
َ
‫فإنها َواْهِل‬ ُ‫فزورواِهمْ َوفُر‬
ْ‫القبوروِْعهِم‬ ‫ َواُُصِْول‬،‫لي‬ ْ‫فأذناِجِهم‬ ‫أزور قبرها َواَزَْو‬
....ُ‫الموتاْلفَاِتحَة‬ ُّ‫تذكرهِلِ َلُهم‬ ِ ‫َبيِْتهِمْ شَيُْئ‬
“Nabi pernah menziarahi makam ibu beliau. Lalu beliau menangis.
14
7
Shalat maghrib jamak takdim
‫اَرْوَاح اَوِْليَِاء‬ ِ‫َحضََرة‬ ُ
‫ثمَّ ِالي‬.....
ٍ‫اْلَمغِْربِ َثَلَثَ َركَعَات‬ َ‫اَُصلِِّى فَرْض‬ ... ِ ٰ ِِّ
ِ‫التْسَعة‬
ِ‫َمُأْمًْوما ِهِل‬ ‫َمجْمُوْعًا َِاليِْه اْلِعشَاء‬ ...
Sebutkan Wali Sanga َ
ْ‫َوفرُوِْعهِم‬ ُ ُ
ْ‫َواُصِْولِهم‬ ْ
‫َوازَواِجهْم‬
َ
‫تعالٰى‬ ْ‫وَمشَاِيِخِهمْ وََاْهِل َبيِْتهِمْ وَاَْحبَاِبهِم‬
‫َُومِرْيِدِهمْ َُومِحِّبِِهمْ َواَهِل ِسْلَِسلِتهِمْ َواَّْٰلِخِْذينَ ِمنُْهْم شَيُْئ‬
Ushalli fardhal-maghribi tsalaatsa raka’atin majmuu’an ilaihil-‘isyaa’u
ma’muman lillahi ta’aalaa.
Artinya :”aku niat salata maghrib tiga rakaat jamak sama isya’, ma’mum ‫ِِّلِ َلُهُم اْلفَاِتحَُة‬
karna Allah ta’ala”.
Shalat isya’ jamak ta’khir ....
‫اُصَلِِّى فَرْضَ اْلِعشَاِء رَكْعَتَيِْن قَصْرًا‬ ... ‫ثمَّ ِالٰي َحضَرَةِ اَرْوَاِح‬..... ُ
ِ‫َمْجمُوْعًا َِالى اْلمَغِْربِ َمُْأموًْما ِهِل‬ ‫َواَزَْواِجهْم َواُُصِْولِهْم‬Siapa..... Sebutkan
ٰ ‫َتعَا‬
‫لى‬ ْ‫وَفُرُوِْعهِمْ وَمشَاِيِخِهمْ وََاْهِل َبيِْتهِم‬
Ushalli fardhal-‘isya’i rak’ataini qashran majmuu’an ilal-maghribi ِ‫َواَْحبَاِبهِمْ َُومِرْيِدِهمْ َُومِحِِّبِهمْ َواَهل‬
ُ‫ِسْلِسلَِتهِمْ وَاَّْلِٰخِذْينَ ِمنْهُمْ شَيْئ‬
ma’muman lillahi ta’aalaa.
Artinya :”aku niat salat isya’ dua rakaat qashar dan jamak sama maghrib, ‫ِِّلِ َلُهُم‬
ma’mumakarena Allah ta’ala”.
....ُ‫اْلفَاِتحَة‬
Shalat maghrib jamak ta’khir ‫ُمؤَسِِّس‬ ‫َحضَرَةِ اَرْوَاح‬ ‫ُثمَّ ِالى‬.....
ٍ‫اَُصلِِّى فَرَْض اْلَمغِْربِ َثَلَثَ َركَعَات‬ ِ ِ ٰ
ِ‫ِهِل‬
‫َمُأْموًْما‬ ‫اَِلى اْلِعشَاء‬ ‫َمْجمُوْعًا‬ َ‫َْنهضَةِ اْلُعلََماِء ِمن‬ ‫ َجْمِعيَُّة‬، ‫َجْمِعيَّتِنَا‬
‫َتعَالى‬
ِ‫َمعَاِرفِ َْنهَضة‬ ِ‫ّاَْلََّولِ َواَّْٰلِخِرْينَ َُومؤَسِِّس‬
‫َمْدَرسَِة‬ ِ‫ُمؤَسِِّس‬ ً‫وَحُصُوْصا‬ ‫اْلعُلَمَاِء‬
Ushalli fadhal-maghribi tsalatsa raka’aatin majmu’an ilal-‘isyaa’i ma’muman
(... ...) ‫َنْهضَِة اْلعُلَمَاِء‬ ْ‫لمعَاِرف‬
َ‫ا‬
lillahi ta’aalaa.
Artinya :”aku niat salat maghrib tiga rakaat jamak sama isya’, ma’mum ْ‫َوفُرُوِْعهِم‬ ْ‫َواُُصِْولِهم‬ ْ‫وَاَزْوَاِجهم‬
‫‪karna Allah‬‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫‪ta’ala”.‬‬
‫ُ ِّ‬ ‫َبْيوَِتاَهِهمِْل َواِسْْحلبََِسالِبِتهِهِْممْ‬ ‫وََُوممِرْشياِدِيهِِخمِْهمْ وََُوماِْحهبِِِّلِهمْ‬
‫‪Shalat isya’jamak ta’khir‬‬ ‫َْ‬
‫َركَْعتَْيِن‬ ‫فرَض ِ‬
‫العشِاء‬ ‫اصِلى ْ‬
‫َ‬
‫َْٰ َْ ُْ َْ ِّ َُُ َْ َُ‬
‫‪8‬‬ ‫‪13‬‬

‫‪DOA TAHLIL‬‬ ‫‪LAFADZ NIAT SHALAT JAMA’ QOSOR‬‬


‫َسيَِِِّدنا‬ ‫َعٰلى‬ ‫َوسَِِّلمْ‬ ‫َصِِّل‬ ‫اَلهلُهَّم‬ ‫‪Shalat dzuhur jamak takdim‬‬ ‫ُّ ْ‬ ‫َ‬
‫وَحَِبيِْبنَا وَشَفِيِْعنَا وَكَرِْيِمنَا وَذُخْرَِنا‬ ‫قصرًا َمْجمُوًْعا‬‫الظهِررَكَعتْيِن ْ‬ ‫فرَض ْ‬ ‫ى ْ‬
‫َنا ُمَحَّمدٍ ص ‪ .‬م ‪َ .‬سيِِِّد ّاَْلََِّولْينَ‬ ‫َومّْوَل‬ ‫لى‬ ‫ا‬ ‫َ‬
‫ع‬ ‫ت‬ ‫َ‬ ‫ه‬
‫ِ‬
‫ل‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ً‬
‫ْ‬
‫و‬ ‫م‬ ‫ُ‬
‫أ‬ ‫َِاليِْه اْلعَصْرُ َمْ‬
‫ٰ‬
‫واَٰلِخِرْينَ َوسَِِّلمْ َورَضَِي هلُال َتَباَركَ‬ ‫ّْ‬ ‫‪Ushallii fardhazh-zhuhri rak’ataini qashran majmuu’an ilaihi-‘ashru‬‬

‫وَتَعاٰلى َعنْ كُلِِّ اَْصحَاِب َرسُوِل هلِال‬


‫‪ma’muman lillaahi ta’aalaa.‬‬
‫‪Artinya :’aku berniat salat fardhu dzuhur 2 rakaat qashar, dengan jamak‬‬
‫الشيْطَاِن‬ ‫َّ‬ ‫اَْجمَعِيْنَ اَُعوْذُ ِباِلل ِمنَ‬ ‫‪sama ashar ma’mum karena Allah ta’ala”.‬‬

‫الرحِْيِم ‪،‬‬ ‫الرحْٰمِن َّ‬ ‫الرجِْيِم ‪ِ ،‬بسِْم هلِال َّ‬ ‫َّ‬ ‫‪Shalat ashar jamak takdim‬‬
‫اَْلَْحُمد ِهِلِ َربِِّ اْلَعاَلِميْنَ ‪َ ،‬حْمداً‬ ‫اَُصِِّلى فَرَْض اْلَعصْرِ َركَْعتَْيِن قَصْرًا‬
‫اعمِيْنَ َْحًمدا ُيوَاِفيْ‬ ‫شَاِكرِْينَ َْحًمدا َن ِ‬ ‫الظهِر َمُْأمًْوما ِهِلِ‬
‫َمْجمُوًْعا َِالى ُّْ‬
‫اربنَاَلَك‬ ‫ِنعَمَهُ َُويكَاِفئُ َمِزَْيدُه ‪َ ،‬ي ََّ‬ ‫َتَعالى‬
‫َوجْهِكَ‬ ‫كَمَاَينَْبِغي ِلجلَِل‬ ‫اْلَْحُمد‬ ‫ٰ‬
‫عَلٰى‬ ‫اْلكَرِْيِم وَعَِظيِْم سُْلطَاِنكَ ‪ ،‬اَللِّهُمَّ صَلِِّ َوسَلِِّمْ‬ ‫‪ushallii fardhal-‘ashri rak’ataini qashran majmuu’an ilazh-zhuhri ma’muman‬‬

‫صلًَة‬ ‫سَيِِِّدْينَا ُمَحمَّدٍ‬ ‫‪lillahi ta’aalaa.‬‬


‫‪Artinya :”aku niat salat fardhu asar dua rakaat qashar dan jamak sama‬‬
‫ّاَْلَْهوَاِل‬ ‫ُتنِْجيْنَا ِبهَا ِمنْ َجمِيِْع‬ ‫‪dzuhur, ma’mum karena Allah ta’ala”.‬‬
‫واَلٰفَاِت ‪ ،‬وَتِقضِي َلنَا ِبهَا َجِميْعَ‬ ‫ّْ‬
‫‪Shalat dzuhur jamak ta’khir‬‬

‫اْلَحاَجاِت ‪َ ،‬وُتطَِِّهرَُنا َِبها ِمنْ َجِميْعِ‬ ‫الظهِر َركَْعتَْيِن ْ‬


‫قصرًا‬ ‫اَُصلِِّى فَرَض ُّْ‬
‫السيِِّئَاِت وَترْفَعُنَا ِبهَا ِعنَْدكَ اَعْلٰى‬ ‫َّ‬ ‫َمْجمُوًْعا َِالى اْلَعصْرِ َمُْأمًْوما ِهِلِ‬
‫اَقْٰصى‬ ‫ِبهَا‬ ‫َوُتَبِِّلغُنَا‬ ‫َّ‬
‫الدَرجَاِت‬ ‫َتَعا ٰ‬
‫لى‬
‫ً‬ ‫ْْ‬ ‫ْ‬
‫ِمنْ جَِميِْع اْلخَيْرَاِت ِفى اْلحَيَاِت وَبعَْد‬ ‫اْلغَاَي ِ‬
‫ات‬
‫الِدْيِن وَعَاِفيَةً‬
‫َم ِفى ِّ‬ ‫اَل ُ‬
‫لهمَّ ِاَّناَنسْئَلُكَ َسَل‬ ‫اْلمَمَاِت‬
‫ِفى‬
Ushallii fardhazh-zhuhri rak’ataini qashran majmu’an ilal-‘ashri ma’muman
lillaahi ta’aalaa.
Artinya :”aku niat salat dzuhur dua rakaat qashar dan jamak sama
asar,
ma’mum karena Allah
ta’ala”.
12
9
Shalat Jama’ ta’khir :
‫وَاْلفُقَهَِاء‬ َ‫اْلعَاِملِيْن‬ ‫وَاْلُعلَمَاِء‬
Jamak ta’khir adalah mengumpulkan dua salat tetapi pelaksanaannya pada
waktu shalat yang kedua atau yang belakangan. Misalnya, salat dzuhur dan
َ‫َواْلُمفَسِِّرِْين‬ ‫َواْلقُرَّاِء‬ َ‫َواْلُمحَِِّدِثيْن‬
ashar dikerjakan pada waktu salat ashar. َ‫اْلُمحَقِِّقِيْن‬ ‫الصوِْفيَِّة‬
ُّ ِ ‫لساَد‬
‫ات‬ َّ ‫وَا‬
‫الِدْيِن‬ ِّ ‫َيوِْم‬ ‫ابعِيِْهمْ ِباِحْسَاٍن ِالٰي‬ ِ ‫وَت‬
Syarat Shalat jama’ ta’khir :
‫َوحُُصْوصاً ِالٰي اَْرَواِح َجِمْيِع اَِْولَيِاء هلِال‬
‫ّاَْلَرِْض‬ ْ‫ِمن‬
1. Niat jamak ta’khir dilakukan pada shalat yang pertama.
2. Pada waktu shalat yang kedua, ia masih dalam perjalanan. ‫ِالٰي‬ ِ‫َمشَاِرق‬ ٰ ‫َتَعَا‬
‫لي‬
Tata cara Shalat jamak ta’khir : ْ‫َبرِِّهَا وَبحْرَِها ِمن‬ ْ‫َمغاِربِهَا ِفي‬
‫َيِميَِْنها ِالٰي ِشمَاِلَها َواَّْلَِْولَيِاء هلِال‬
Pada waktu shalat yang pertama yaitu salat dzuhur atau maghrib, musholli
harus niat menjamak shalat tersebut dengan shalat setelahnya yaitu shalat ‫لصِالِحيْنَ خُصُوْصًا ِالٰي‬ َّ ‫لشَهداِء وَا‬ َُّ ‫وَا‬
‫َيِْخ‬ َ َ َْ َ ْ ْ ُّْ َْ
ashar atau shalat isya’. Kemudian setelah
masuk waktu shalat yang kedua yaitu shalat ashar atau isya’, ُُْ‫َحضرةِ الروِح ُْسَْلطاِن ّاَلِوليِاء هلِال ش‬ ْ َْ
‫وخصوصا َاوِْليَاِء‬
musholli disunnahkan mengerjakan shalat yang pertama dahulu (shalat
dzuhur atau maghrib) dan disunahkan dengan niat jamak. Setelah salam ِ‫التسعَة‬ ِِّ ْ‫الجيَلِني‬ ‫القادِر‬
ِ ‫عبد‬
ِ
musholli disunahkan langsung mengerjakan shalat yang kedua (ashar atau َ
‫َواِليٰ اْرَواِح شيْخ‬ َ
isya’) dengan niat jamak.
ْ‫وَفُرُوِْعهِم‬ ْ‫وَاُُصوِْلِهم‬ ْ‫وَاَزْوَاِجهم‬
Shalat Qashar ْ‫وَاَْحبَاِبهِم‬ ْ‫وَمشَاِيِخِهمْوَاَْهِل َبيِْتهِم‬
Salat qasar adalah melakukan salat dengan meringkas atau
mengurangi jumlah rakaat salat yang bersangkutan. Salat yang dapat di ْ‫وَُمرِْيِدِهمْ وَُمِحبِِّهِمْ وَاَهلِ ِسْلَِسلِتهِم‬
qasar, yaitu dzuhur, ashar, dan isya’. ْ‫اجعَلْ وَتقَبَّل‬ ْ َّ‫وَاَّْلِٰخِذْينَ ِمنْهُمْ اَلِّلُهم‬
Syarat salat shalat qasar : َ‫ِمثْلَ ِذٰلك‬ ‫ما قَرَأَْنا‬ َ َ‫وَاَوِْصلْ َثوَاب‬
ِ‫اديًة ِمنَّا ِالٰي َجِميِْع اَْرَواِح ُمؤَسِِّس‬
1. Jarak perjalanan sekurang – kurangnya dua hari jalan perjalanan kaki
atau dua langkah marhalah ( yaitu sama dengan 1 farsah = 138 km ). َِ ‫َه‬
2. Bepergian bukan untuk maksiat. َ‫َْنهضَِة اْلُع َماِء ِمنَ ّاَْلََّولْينَ َواَّْلَِخِرْين‬
3. Shalat yang boleh diqasar hanya shalat yang empat rakaat saja dan
‫وَْحُصُوْصاً َِالَٰي ْ رُوِْح صَاَِحِب ْ هَذَا َاْلمَقَاَِم‬
bukan qada.
‫ثَوابما‬ ‫َواوْصِل‬ ‫وتقبَّل‬ ‫َواْجعَل‬
4. Niat mengqasar pada waktu takbiratul ihram. ً ْٰ َ َ
5. Tidak makmum kepada orang yang bukan musafir. ‫ناه ِمثل ِذلك َهاَِدية ِمنا ِالٰي‬ ُ ‫قرأ‬ َ
‫اتنَا‬ ِ َ‫وَأَُّمه‬ ‫جَِميِْع اَرْوَاِح ٰاَباَئنَا‬
10
11
DO’A SHALAT JAMA’
TAWASUL
Shalat jamak adalah mengumpulkan dua shalat fardhu dalam satu waktu.

َ‫َنْسئَلُكَ َونتََوجَُّه َِالْيك‬ ‫ِاَّنا‬ ‫اَللُِّهَّم‬


‫اسيَِِّدَنا‬
َ ‫َي‬ َ‫ِعنَْدك‬ ‫ِبحَِبْيِبكَ اْلُمصْطَفي‬ Shalat jamak ada dua macam yaitu jamak takdim dan jamak ta’khir.
َُ ََ َّ
ٰ ُ َ Shalat Jama’ Takdim :
‫ ِانا نتواسل‬.‫م‬.‫محمٍد ص‬ َ ‫ياحِبيبنا‬َ Jama’ takdim adalah mengumpulkan dua shalat tetapi pelaksanaannya pada
َ‫ِبكَ ِالٰي رَِِّبكَ فَاشْفَعْ َلنَا ِعنَْدك‬ waktu shalat yang pertama. Misalnya shalat dzuhur dan ashar dikerjakan

ِ‫الرسَُوْل‬
َّ َ‫َياِنعْم‬ َ‫اْلمَوْلٰي اْلعَظِيْم‬ pada waktu dzuhur.
َ‫ِاَّنا َنْسأُلك‬ ‫اَللُِّهَّم‬ . ‫الطِهيَِْر‬َّ َ
Syarat Shalat Jama’ Takdim :
Dikerjakan dengan tertib, yakni dengan salat yang pertama, misalnya
………sebutkan ‫شيِخ‬ ْ َ‫وَنتَوَجَُّه ِاليْكَ ِبوَِليِِّك‬ dzuhur dahulu kemudian ashar dan maghrib dahulu kemudian isya’. Niat
jamak dilakukan pada shalat yang pertama.
wali yang ditawasuli ….…. Muwalah, yaitu melaksanakan shalat yang pertama dan shalat yang
ُ‫شَفِِّعُْه ِفيْنَا ِبجَاِهِه ِعنَْدكَاِِّنا َنتَوَسَّل‬ ‫اَللِّهُمَّ ِاَّنا‬ kedua secara langsung, tanpa ada pemisah yang lama ( waktu yang cukup
‫ْ َْ ِبكَ ْ ِاَلٰيِْ َِّرِبكَ َ فَاشْْفََع‬ untuk melakukan shalat dua rakaat degan cepat).
‫انعم‬ ِ ‫ ي‬،‫َلنَا ِعنْد المولٰي العِظيم‬ Dilaksanakan masih dalam masa perjalanan,sampai meksanakan
َ َّ َ ْ shalat kedua.
‫شفعُْه ِفيْنا‬ ِِّ ‫الولُّي اللهَُّم ِانا‬ َِ Kedua shalat dilakukan pada waktu shalat pertama.
‫سأَلكَ ْاَن‬ُ ‫ِبجَاِههِ ِعنَْدكَ اَللُِّهمَّ ِاَّنا َن‬ Tata cara Shalat jama’ takdim :
ً‫َتْرزُقَنَا ِرزْقا‬ ً‫َحسَنَة‬
ََّ‫حل‬ ْ‫وَفِي‬ ‫الْدنيَا‬
ُّ ‫ِفي‬ ‫اِٰتنَا‬ ‫رََّبنَا‬
‫لً طَيِِّبًا وَاِسعاًُمبَارَكاً وَمنْفَعًَة ِفي الِْديِن وَاّلُْدنيَا‬
ّْ
َ‫واَلِٰخيْرَةِ ِمنْ غَيْرِ َتعَبٍ ّوََلَ َمشَفَقَةٍ ّوََل‬
ٌ‫َنَصٍب ِاَّنكَ َعلٰيَ كُلِِّ شَيٍْئ قَدِْير‬ ‫ضَْيٍر َّوَل‬
َ‫ اَللِّهُمَّ ِاَّنا َنسْأُلكَ ِرضَاكَ وَاْلجَنَّة‬.
َّ ‫وَنُعوْذُبِكَ ِمنْ َسخَاِطكَ َوا‬
‫لناِر‬
Setelah masuk waktu shalat yang pertama yaitu shalat dzuhur atau
maghrib, musholli terlebih dahulu melakukan shalat yang pertama
(dzuhur atau maghrib) dengan niat langsung menjamak.
Kemudian ketika mengerjakan shalat sebelum salam musholli harus
niat di dalam hati menjamak salat ashar dengan dzuhur atau menjamak
salat isya’ dengan maghrib.Setelah salam musholli segera melakukan
shalat ashar atau isya’ dengan niat jamak.

Anda mungkin juga menyukai