Anda di halaman 1dari 53

KEMENTERIAN

AGAMA
PELAYANAN, PEMBINAAN
DAN PERLINDUNGAN
JAMAAH HAJI
OLEH :

Hj. Syahrawati S.Ag. MM


Assalamu’alaikum
Calon Jamaah Haji
Indonesia
AKU MEMENUHI
PANGGILANMU
YA ALLAH
AKU MEMENUHI PANGGILANMU YA ALLAH

B L U E P R I N T.

B A I T U L L A H TH. 2 0 2 0
 
‫وهلل علىا لنا س حج البيت من ا ستطاع اليه سبيال‬
)97:‫ومن كفر فاء ن هللا غني عن العلمين (ال عمران‬

Mengerjakan Haji adalah kewajiban manusia


terhadap ALLAH, yaitu (bagi) orang yang
sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah. Barang siapa mengingkari
(kewajiban Haji), maka sesungguhnya
ALLAH Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam (Ali Imron : 97).
‫ِبسْ ِم هَّللا ِ الرَّ حْ َم ِن الرَّ ِح ِيم‬
ِ ‫ان آ ِم ًنا َوهَّلِل‬
َ ‫ات َم َقا ُم إِ ْب َرا ِهي َم َو َم ْن َد َخ َل ُه َك‬ ٌ ‫ات َب ِّي َن‬ ٌ ‫ِفي ِه آ َي‬
َ ‫ت َم ِن اسْ َت َط‬
ْ‫اع إِ َل ْي ِه َس ِبيال َو َمن‬ ِ ‫اس ِح ُّج ْال َب ْي‬ ِ َّ
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ى‬ َ
‫ل‬ ‫َع‬
َ ‫َك َف َر َفإِنَّ هَّللا َ َغ ِنيٌّ َع ِن ْال َعا َل ِم‬
‫ين‬
Mengerjakan Ibadah Haji kewajiban
manusia kepada Allah SWT, bagi yang
sanggup mengadakan perjalanan
ke sana.
Bagi yang ingkar, sesungguhnya Allah
SWT maha kaya dari semesta alam.

QS. Al Imron 97
‫رَّ ِح ِيم‬J‫ِبسْ ِم هَّللا ِ الرَّ حْ َم ِن ال‬
‫ضا ِم ٍر‬ ِّ ُ َ
َ ‫وك ِر َجاال َو َعلى كل‬ ُ ْ
َ ‫اس ِب ْال َح ِّج َيأت‬ ‫ن‬َّ ‫ال‬ ‫ي‬ ‫ف‬
ِ ْ‫ن‬ ِّ
‫ذ‬ َ ‫َوأ‬
ِ
َ ُ ْ‫ن‬ ْ
ٍ ‫ين ِم ك ِّل ف ٍّج َع ِم‬
‫يق‬ َ ‫َيأ ِت‬
Dan serulah manusia untuk
mengerjakan haji, niscaya mereka
datang kepada engkau dengan berjalan
kaki dan mengendarai unta - unta yang
kurus yang datang dari segala penjuru
yang jauh.

QS. Al Hajj 27
FADLILAH HAJI
• GANJARANYA SURGA. ( HR.Bukhari & Muslim ).

• AMAL YANG PALING UTAMA. ( HR.Bukhari & Muslim ).

• DUTA – DUTA ALLAH SWT. ( HR.Nasai & Ibnu Majah ).

• MENGHAPUS DOSA. ( HR.Bukhari & Muslim ).

• JIHAD FI SABILILLAH. ( HR.Thabrani ).


PERMASALAHAN
• Berdasarkan evaluasi nasional sampai dengan saat
ini Jama`ah Haji Indonesia umumnya belum dapat
melaksanakan ibadah haji secara mandiri sekitar
70% : 30%. 70% belum mandiri dan sisanya 30%
telah mandiri.
• Khusus Calon Jama`ah Haji (CJH ) / Jama`ah Haji
(JH) Sulawesi Selatan prosentase kemandirian
tersebut diatas hampir sama. Di Sulawesi Selatan
dikenal dengan sebutan Jama`ah Haji Kacio-cio`,
artinya CJH/JH melaksanakan ibadah haji
mengikuti bagaimana Kiyai melaksanakan ibadah
haji.
KEGIATAN DI TANAH AIR
1. Mengikuti Manasik Haji (2 kali tingkat
Kabupaten/Kota dan 8 kali tingkat
Kecamatan)
2. Melakukan persiapan seperlunya antara lain :
pakaian ihram, pakaian seragam haji dsb.
3. Istitho’ah (fisik dan rohani, membawa bekal
yang halal)
4. Taubat kepada Allah Swt. Dan memaafkan
dan meminta maaf atas kesalahan yang
pernah dilakukan kepada orang lain.
5. Shalat Safar dan berdo’a sebelum berangkat
KEBIJAKAN PEMERINTAH ARAB SAUDI
TAHUN 2014
I. Perumahan Jamaah di Makkah
Melakukan proyek perluasan masjidil haram
seluas 3500 M2 dengan merobohkan lebih dari
1000 gedung/hotel
Sistem penyewaan perumahan/pemondokan
jamaah haji Indonesia di Makkah adalah
proporsional perwilayah (terbagi 2 ring) ring I
jarak dari masjdiil haram s.d 1400 M dengan
dengan harga sewa SR 2.000. Sedangkan ring II
jarak dari Masjidil Haram 1400 M ke atas, dan
bila ada sisa sewa pemondokan akan
dikembalikan (Pada umamnya JCH Indonesia
berada pada ring II)
Sambungan kebijakan……..
3. Jamaah yang menempati rumah di ring II
disediakan transportasi dari pemondokan ke
Masjidil Haram PP
II. Perumahan Jamaah Haji di Madinah
Pelayanan perumahan jamaah haji di Madinah
meliputi wilayah Markaziah dengan jarak dari
pemondokan ke masjid Nabawi s.d 600 M dan
Non Markaziah berjarak 600 M ke atas dari
Masjid Nabawi, selama 8 ½ hari (8 hr 12 jam)
untuk pelaksanaan Arbain dan Ziarah
III. Pemondokan Jamaah Haji di Jeddah (Hotel
Transito)
Jamaah haji yang pulang ke Indonesia melalui
Banadara KAAIA jeddah akan transit di Jeddah
selama kurang lebih 24 jam yang akan
ditempatkan disejumlah tempat.
Sambungan kebijakan……..

IV. Pelayanan Katering Jamaah Haji di Arab


Saudi.
Selama di Arab Saudi JH mendapatkan
pelayanan Catering
Sambungan kebijakan……..

IV. Pelayanan Katering Jamaah Haji di Arab


Saudi.
Selama di Arab Saudi JH mendapatkan
pelayanan Catering di
1. Di Madina
2. Armina
DASAR HUKUM BIMBINGAN
JAMA’AH HAJI MANDIRI.
Undang – Undang No. 17 Th.1999
tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji pasal 5 :

Penyelenggaraan Haji bertujuan Untuk memberikan


pembinaan, pelayanan, dan perlindungan yang sebaik–
baiknya melalui system dan manajemen penyelenggaraan yang
baik agar pelaksanaan Ibadah Haji dapat berjalan dengan
aman, tertib, lancar, dan nyaman sesuai dengan tuntunan
agama serta jama’ah Haji dapat melaksanakan Ibadah secara
mandiri sehingga diperoleh Haji yang mabrur.
USAHA BIMBINGAN MENUJU
JAMA’AH HAJI MANDIRI

1. Melaksanankan Bimbingan Ibadah Haji ditingkat


Kecamatan (dikordinir oleh KUA).
2. Melaksanakan Bimbingan Ibadah Haji ditingkat
Kabupaten (dikordinir oleh Keementerian Agama
Kab./Kota.)
3. Melaksanakan Penataran Karu Karom dikordinir
oleh Kemenag Kab./Kota dan Kanwil Kemenag.
4. Bimbingan CJH/JH oleh KBIH.
5. Bimbingan CJH/JH oleh Kiyai
6.Mengfungsikan Kepala KUA sebagai
Pemandu/Pembimbing Ibadah Haji
GELOMBANG I

Tempat Miqot :

DI BIR ALI

Proses perjalanan
PROSES PERJALANAN IBADAH HAJI
GELOMBANG I
1 / 13
ASRAMA HAJI
EMBARKASI / DEBARKASI 3
AMA
11 MADINAH
KAAIA
JEDDAH

2 / 12
PESAWAT
4 MADINAH
10
MADINATUL
5 HUJJAJ
MAKKAH

7
MUZDHALIFAH
6 ARAFAH

9 8
MAKKAH MINA
GELOMBANG II
Perbedaannya terletak pada
tempat Miqot :

1. Diatas Pesawat pada garis


sejajar dengan Qurnul Manazil
2. Di Airport King Abdul Aziz Jeddah
3. Di Asrama Haji Sudiang Makassar

Proses perjalanan
PROSES PERJALANAN IBADAH HAJI
(Gelombang II) 10
1 / 12 JEDDAH
ASRAMA HAJI
3 EMBARKASI / DEBARKASI
KAAIA
JEDDAH

9
MADINAH
2 / 11
PESAWAT

5
7 6
8 4 MINA MUZDALIFAH
AROFAH
MAKKAH MAKKAH
TIGA CARA BERHAJI
1. Tamattu (Mendahulukan
pelaksanaan umrah dari pada
haji),Catatan : Bayar dam
2. Ifrad (Mendahulukan haji dari pada
umrah)
3. Qiran (Melaksanakan umrah dan
haji secara bersamaan),Catatan :
Bayar Dam
MACAM – MACAM DAM
1. Dam isa’a yakni suatu kesalahan yang
dilakukan oleh jamaah haji pada saat
sudah berihram atau hal - hal yang
melanggar wajib haji.
2. Dam Nuzuk yakni pelanggaran akibat
pelaksanaan haji dengan cara tamattu
atau qiran (catatan : sebenarnya ini
bukan pelanggaran tapi paket)
DAM/FIDYAH
Ketentuan dam/fidyah bagi yang melanggar
ihram adalah sebagai berikut :
1. Apabila melanggar larangan ihram berupa mencukur
rambut, memotong kuku atau memakai pakaian yang
berjahit bagi laki-laki dan menutup muka
(cadar/masker) atau sarung tangan bagi wanita dan
wangi-wangian bagi laki-laki/wanita wajib membayar
fidyah dengan jalan memilih diantara menyembelih
seekor kambing, bersedekah kepada 6 (enam) orang
miskin dan setiap orang setengah sha’ (=2 mud ± 1,5
kg beras/makanan yang mengenyangkan) atau
berpuasa 3 (tiga hari)
Sambungan……………………
2. Apabila melanggar larangan ihram berupa membunuh
hewan buruan darat yang halal dimakan, maka wajib
membayar fidyah atau bersedekah dengan makanan
seharga hewan tersebut. Apabila tidak mampu boleh
diganti dengan puasa. Bilangan puasanya disesuaikan
menurut banyaknya makanan seharga hewan tersebut.
Apabila tidak mampu boleh diganti dengan puasa.
Bilangan puasanya disesuaikan menurut banyaknya
makanan yang harus disediakan, yaitu 1 (satu) hari
puasa sama dengan 1 (satu) mud makanan (± ¾ Kg).
3. Apabila suami isteri melanggar larangan ihram dengan
bersetubuh sebelum tahallul awal, maka batal hajinya
dan wajib membayar dam kifarat menyembelih seekor
unta atau sapi atau 7 (tujuh) ekor kambing.
Sambungan……………………
4. Apabila suami isteri melanggar larangan dengan
bersetubuh setelah tahallul awal, maka tidak batal hajinya
tetapi wajib membayar dam yaitu menyembelih seekor unta
atau sapi. Pendapat lain mengatakan cukup seekor
kambing.

5. Apabila mengadakan akad nikah diwaktu ihram maka


pernikahannya itu batal, tetapi yang bersangkutan tidak
membayar dam dan ihramnya tidak batal.

6. Apabila melakukan rafas, fusuk dan jidal, ibadah hajinya


sah akan tetapi gugur pahala hajinya dan tidak kena
dam/fidyah
RUKUN HAJI

1. NIAT / IHRAM
2. WUKUF DI ARAFAH
3. THAWAF IFADAH
4. SA’I
5. TAHALLUL
6. TERTIB
WAJIB HAJI

1. IHRAM
2. MABIT DI MUSDALIFAH
3. MABIT DI MINA
4. MELONTAR JUMRAH
5. THAWAF WADA’
LARANGAN HAJI
1. MENGUCAPKAN KATA-KATA
KOTOR
2. BERPRILAKU FASIK
3. SALING BANTAH MEMBANTAH
4. LAKI-LAKI TIDAK BOLEH MEMAKAI
PAKAIAN YANG BERJAHIT
5. TIDAK BOLEH MEMAKAI WANGI-
WANGIAN SESUDAH BERNIAT
IHRAM
SAMBUNGAN LARANGAN
HAJI
6. LAKI-LAKI TIDAK BOLEH
TERTUTUPMATA KAKINYA
7. PEREMPUAN (SEMUA AURTANYA
HARUS TERTUTUP KECUALI MUKA
DAN TELAPAK TANGAN)
8. TIDAK BOLEH GUGUR RAMBUT
SECARA SENGAJA
9. TIDAK BOLEH TUBUH KITA
BERDARAH SECARA SENGAJA
SAMBUNGAN LARANGAN
10. TIDAN BOLEH MEMBUNUHHAJI
BINATANG BURUAN
11. TIDAK BOLEH MEMBUNUH
ATAU MENCABUT TUMBUH-
TUMBUHAN
12. TIDAK BOLEH NIKAH PADA
SAAT IHRAM
13. TIDAK BOLEH MEMOTONG
KUKU
DI ASRAMA HAJI
SUDIANG MAKASSAR
Selama di Asrama CJH Mendapatkan Fasilitas :

- Kesehatan (Poliklinik)
- Konsultasi Haji
- Pembagian Gelang Gratis
- Pembagian Paspor, Living Cost (SR 1.500) dan
Boarding Pass (Ticket untuk naik pesawat)
DIPESAWAT :
CJH menuju Bandara Hasanuddin Makassar
untuk selanjutnya diterbangkan ke Arab Saudi,
hal-hal yang perlu diperhatikan Oleh CJH selama
diatas pesawat adalah :
a. CJH akan melakukan perjalanan ke Arab
Saudi sekitar 12 jam
b. Selama perjalanan disarankan banyak
melakukan dzikir
c. Memperhatikan dengan seksama penjelasan-
penjelasan yang diberikan selama diatas
pesawat seperti : penggunaan toilet,
penggunaan seat belt, dsb
IHRAM :

Niat mengerjakan ibadah umrah


dengan menghindari hal-hal
yang dilarang selama berihram.
Di Masjidil Haram Makkah

THAWAF
Mengelilingi Ka’bah
sebanyak 7 kali putaran
dimulai dan diakhiri pada
arah sejajar dengan
Hajar Aswad
Di Masjidil Haram Makkah

SA’I:
Berlari-lari kecil dimulai
dari Bukit Shafa sampai Bukit
Marwa dan sebaliknya sebanyak
7 x yang berakhir di Bukit Marwa
Di Masjidil Haram Makkah

CUKUR / TAHALLUL :
Memotong rambut minimal 3
helai, dengan maksud
menghalalkan apa yang
dilarang selama berihram
IHRAM :

Niat mengerjakan ibadah haji


dengan menghindari hal-hal
yang dilarang selama berihram.
WUKUF
di A r a f a h
WUKUF (inti ibadah Haji)
Hadir di Padang Arafah pada
tanggal 9 Dzulhijjah dari
tergelincir matahari sampai
terbit fajar
Di Muzdhalifah

MABIT
Bermalam atau melewatkan
tengah malam pada
tempat tersebut
Mina

MABIT
Bermalam atau melewatkan
tengah malam pada
tempat tersebut
M i n a

MELONTAR JUMRAH
Melontar Marma
(Jumrah Ula, Wustho, Aqobah)
dengan krikil pada hari
Nahar atau hari Tasyrik
Di Masjidil Haram Makkah

THAWAF IFADHAH :
Mengelilingi Ka’bah
sebanyak 7 kali putaran
dimulai dan diakhiri pada
arah sejajar dengan
Hajar Aswad
Di Masjidil Haram Makkah

SA’I:
Berlari-lari kecil dimulai
dari Bukit Shafa sampai Bukit
Marwa dan sebaliknya sebanyak
7 x yang berakhir di Bukit Marwa
Di Masjidil Haram Makkah

CUKUR / TAHALLUL :
Memotong rambut minimal 3
helai, dengan maksud
menghalalkan apa yang
dilarang selama berihram
Masjidil Haram
THAWAF WADA’
(Thawaf Pamitan)
Mengelilingi Ka’bah sebanyak 7
kali putaran dimulai dan
diakhiri pada arah sejajar
dengan Hajar Aswad
KEUTAMAAN MADINAH

 SHALAT ARBAIN
1. HR. AHMAD DAN THABRANI
Yang Artinya : Anas RA meriwayatkan
dari Nabi SAW, bahwa beliau bersabda
“Bahwa barangsiapa melakukan shalat di
masjdiKu selama 40 kali (berturut-turut)
tanpa tertingggal satu kali shalatpun,
maka akan dicatat baginya kebebasan
dari neraka, kebebasan dari azab dan ia
bebas dari kemunafikan
KEUTAMAAN MADINAH

 TANAH MADINAH
 HR. BUKHARI
Dari Aisyah RA, Sesungguhnya Nabi Saw
berdoa untuk orang yang sakit “Dengan
nama Allah, debu dari tanah kita
(dicampur) dengan air liurvdari mulut
sebagian orang dari kita menyembuhkan
seseorang yang sakit diantara kita.
KEUTAMAAN MADINAH

 MENINGGAL DI MADINAH
1. HR. BUKHARI
Diriwayatkan dari ibnu Umar RA, bahwa
Rasulullah Saw bersabda “Barangsiapa
mempunyai kemampuan untuk
meninggal dunia di Madinah, hendaklah
ia meninggal dunia di sana, karena aku
akan menjadi saksi bagi semua orang
yang meninggal dunia di sana”
KEUTAMAAN MADINAH

 MASJID NABAWI
1. HR. BUKHARI
Dari Abu Hurairah Ra. Meriwayatkan
bahwa Rasulullah Saw bersabda “Di
antara rumah dan mimbarku terdapat
sebuah taman dari tanan-taman syurga
dan mimbarku akan berada di atas
telagaku (Raudha)”
KEUTAMAAN MADINAH
 MASJID NABAWI
2. 8 (DELAPAN) TIANG/USTUWANAH BERSEJARAH
1. Mukhallaq/Hannanah (tiang yang menangis)
2. Aisyah atau ustuwanah Muhajirin atau qur’ah
3. Taubah atau ustuwanah Abu Lubabah
4. As Sarir artinya tempat tidur ketika Rasulullah Saw
selesai I’tikaf
5. Ali atau ustuwanah Mahras atau Hars artinya penjaga
atau melindungi
6. Al Wufud artinya utusan
7. Tahajjud adalah tempatRasulullah melaksanakan shalat
tahajjud
8. Jibril adalah tempat yang dimasuki Jibril untuk
mengunjungi Rasulullah Saw
Menuju Kembali Ke Tanah Air

Selamat Menunaikan Ibadah Haji


Semoga menjadi Haji Mabrur
TERIMA KASIH
dan SAMPAI
JUMPA LAGI

53

Anda mungkin juga menyukai