Anda di halaman 1dari 9

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : YONASTI RISES DJOE


Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 044201669
Tanggal Lahir : 05 Januari 1996
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4265 / Manajemen Kualitas
Kode/Nama Program Studi : 54 / Manajemen
Kode/Nama UPBJJ : 44 / Surakarta
Hari/Tanggal UAS THE : 28 Desember 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada
halamanini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuranakademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulistangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuranakademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa

Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : YONASTI RISES DJOE


NIM : 044201669
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4265 / Manajemen Kualitas
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : 54 / Manajemen
UPBJJ-UT : 44 / Surakarta

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepadasiapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UASTHE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di UniversitasTerbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui
media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan
akademik UniversitasTerbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan
menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Surakarta, 28 Desember 2021
Yang Membuat Pernyataan

YONASTI RISES DJOE


Jawaban:
1. a. Faktor – faktor yang mendukung implementasi strategi cost leadership yang dijalankan
perusahaan setelah mengimplementasikan sistem penjaminan kualitas menurut Tummala
dan Tang (1996) adalah sebagai berikut :
o Fokus pada pelanggan (customer focus)
Fokus pada pelanggan ini merupakan sasaran kualitas dan strategi dalam penerapan
manajemen kualitas strategik (SQM)
o Kepemimpinan (leadership)
Kepemimpinan yang dimaksud adalah kepemimpinan pada seluruh level manajemen
dalam organisasi, khususnya dalam menjaga dan memelihara hubungan yang dekat
antar divisi atau bagian dalam organisasi, mengkomunikasikan sasaran kualitas,
pendidikan dan pelatihan karyawan mengenai bagaimana membuat kualitas sebagai
prioritas utama, dan menyebarkan konsep continuous improvement ke seluruh bagian
dalam organisasi atau perusahaan.
o Perbaikan terus-menerus dan berkesinambungan (continuous improvement)
Continuous improvement dilakukan dengan memberikan yang terbaru dalam produk dan
jasa, menghasilkan produk yang seragam dengan mengadakan benchmarking,
mengurangi variasi, mengurangi atau menghilangkan kesalahan, memperbaiki
kemampuan memberikan respons, meningkatkan produktivitas dan efektif dalam
penggunaan seluruh sumber daya untuk mencapai sasaran organisasi atau perusahaan.
Hal ini berarti mempromosikan organisasi atau perusahaan menjadi organisasi
pembelajar, dengan mengambil inisiatif untuk mencoba segala sesuatu dan melakukan
perbaikan secara spontan bila ada sesuatu yang bermasalah.
o Perencanaan kualitas strategik (strategic quality planning)
Untuk dapat mencapai kesempurnaan dalam kualitas dan menjadi market leader,
membutuhkan orientasi ke masa mendatang dan kemauan membuat komitmen dalam
jangka panjang dengan pelanggan, karyawan, pemegang saham, pemasok, dan
masyarakat.
o Kualitas desain, kecepatan, dan pencegahan (design quality, speed, and prevention)
Organisasi atau perusahaan dituntut untuk menjadi inovatif dalam menerapkan
teknologi, menggunakan sistem pemrosesan yang terencana dengan baik dan
terintegrasi dengan sempurna, dan mempunyai perencanaan dalam produk maupun jasa
berdasar perancangan terbaru dengan konsep kreatif dan peralatan yang paling
kompleks. Konsep “do it rigth the first time” harus menjadi standar penyusunan sistem
dan proses yang berkaitan dengan seluruh kegiatan kualitas. Konsep kualitas melibatkan
seluruh produk dan jasa, seluruh proses termasuk pembuatan sistem pendukung,
pelanggan internal dan eksternal, dan seluruh biaya yang harus dikeluarkan karena
menghasilkan produk cacat, kesalahan, waktu siklus, seperti perbaikan kecepatan
menanggapi kebutuhan pelanggan, pangsa pasar, produktivitas, dan profit.
o Partisipasi dan kerja sama seluruh personil (people participation and partnership)
Strategi inovatif banyak melibatkan karyawan, dengan program karyawan multi fungsi
(multi-functional employee), program manajemen tim yang mandiri oleh karyawan (self-
managed team), program manajemen partisipatif (participative management), dan
gugus kualitas (quality circle), yang harus didukung untuk memperbaiki keahlian dan
pengetahuan, kinerja dan fleksibilitas untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan kualitas. Program partisipasi, pemberdayaan, dan kerja sama ini juga harus
digunakan untuk menjalin kerja sama dengan supplier, dan masyarakat secara luas.
o Manajemen berdasar fakta (fact-based management)
Untuk dapat mencapai sasaran kinerja dan kualitas diperlukan manajemen proses yang
berdasarkan informasi, data, dan analisis yang dapat dipercaya. Kegiatan operasional
dan pengambilan keputusan membutuhkan dasar informasi yang nyata mengenai
indikator kinerja, proyeksi ke depan, dan analisis tren. Penggunaan teknik-teknik
statistik dan evaluasi strategik mengenai kualitas, memerlukan data objektif seperti
kepuasan pelanggan, kepuasan karyawan, dan lama waktu memberikan tanggapan

b. Dampak dari kontaminasi bakteri pada produk PT CR serta komplain pemerhati


lingkungan atas pelanggaran rekanan PT SL terkait dengan eksploitasi wilayah non
tangkap adalah terdapatnya para petani menggunakan bahan kimia dengan kadar
berlebihan pada saat pandemi Covid 19 ini dikarenakan para petani menginginkan untung
yang lebih menyebabkan para petani menggunakan cara yang singkat sehingga
menyebabkan kualitas bahan baku yang digunakan oleh PT CR turun dan pada akhirnya
mendapatkan komplain dari konsumen dari luar negeri. Produk PT CR pada waktu itu
mendapatkan berita bahwa produk dari PT tersebut tercemar oleh bakteri organisme.
Dampak dari permasalahan tersebut adalah menurunnya kualitas produk PT CR,
menurunnya kepercayaan rekanan dan penurunnya permintaan pasar terhadap produk
tersebut sehingga biaya baik langsung maupun tidak langsung yang semakin meningkat.

2. Manajemen Kualitas Terpadu (Total Quality Management) merupakan suatu penerapan


metode kuantitatif dan sumber daya manusia untuk memperbaiki dalam penyediaan bahan
baku maupun pelayanan bagi organisasi, semua proses dalam organisasi pada tingkatan
tertentu di mana kebutuhan pelanggan terpenuhi sekarang dan di masa mendatang.
Manfaat sistem TQM pada sistem penjaminan kualitas adalah sebagai berikut :
- Pendefinisian sistem (system definition)
Dalam TQM, mutu didefinisikan sebagai memberikan pada pelanggan apa yang
merupakan hak dan harapan pelanggan. Sistem dalam hal ini melibatkan lima elemen,
yaitu orang, peralatan, bahan atau material, metode, dan lingkungan baik di dalam
maupun di luar organisasi. Sistem inilah yang akan memberikan pelayanan bagi
pelanggan.
- Penyatuan pelanggan (customer integration)
Kualitas dalam TQM mencakup keseluruhan kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Kebutuhan pelanggan dianalisis dengan Quality Function Deploymynt (QFD) untuk
kemudian dijabarkan dalam desain produk.
- Perubahan budaya (cultural change)
Inti yang nyata dalam TQM adalah perubahan budaya yang melibatkan kepemimpinan,
kondisi kerja, keamanan kerja, dan sebagainya yang mendukung tercapainya kualitas.
- Tanggung jawab manajemen (management responsibility)
Kualitas diterima sebagai suatu tugas karyawan, tetapi menjadi tanggung jawab
manajemen. Penerimaan konsep ini merupakan perubahan budaya yang paling utama
dalam organisasi
- Berpikir secara statistik (statistical thinking)
Setiap kegiatan pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah harus didasarkan
pada data statistik sebagai alat komunikasi. Metode statistik juga dapat digunakan dalam
pengendalian manajemen dan proses produksi, yaitu mengetahui penyebab kesalahan
dan menggolongkannya menjadi sebab yang tidak dapat dihindari (common cause) dan
sebab yang dapat dihindari (special cause). Kedua jenis penyebab kesalahan ini yang
akan menentukan apakah proses boleh dilanjutkan ataukah harus dihentikan.
- Partisipasi individu (individual participation)
Dalam konsep TQM setiap orang ataupun proses merupakan produsen dan konsumen.
Setiap individu atau proses menghendaki penerimaan dan penyerahan produk atau jasa
pada tingkat kualitas yang diinginkan. Kesempurnaan merupakan tujuan utama.
- Desain yang seragam dan konsisten (robust design)
Kontribusi utama yang dibuat oleh Taguchi bagi TQM adalah menciptakan teknik
perancangan yang membuat produk dan jasa lebih konsisten dan seragam.
- Perbaikan secara terus-menerus dan berkesinambungan (continuous improvement)
Untuk dapat mencapai kepuasan pelanggan dan menghindari pemborosan dalam waktu
dan bahan serta pengurangan biaya, perlu ada kegiatan perbaikan secara terus-menerus
dan berkesinambungan sekalipun perubahan dan perbaikan itu merupakan perubahan
dan perbaikan kecil.
- Pengurangan variasi (variability reduction)
Perbaikan dan perubahan akan tercapai dengan adanya pengurangan berbagai variasi
dalam produk atau proses.
- Pengendalian mutu (quality control)
Pengendalian kualitas adalah dasar dari TQM yang penekanan utamanya adalah
pengendalian kualitas selama berada dalam proses. Pengendalian kualitas selama dalam
proses inilah yang paling efektif dan efisien karena sebelum menjadi produk jadi,
produk dalam proses masih dapat diperbaiki. Hal ini juga paling tepat untuk diterapkan
pada lembaga pendidikan yang merupakan industri jasa, di mana penekanan kegiatan
utama industri jasa adalah proses pelayanan.
- Penyatuan dengan pemasok (supplier integration)
Dalam filosofi TQM, pemasok bukanlah pihak luar organisasi yang menjadi ancaman,
melainkan sebagai satu keluarga, sehingga pihak organisasi berhak mengadakan
pengendalian mutu bagi pemasok. Dengan demikian, produk atau komponen atau jasa
yang diserahkan pada organisasi adalah yang bebas cacat.
- Pendidikan dan pelatihan karyawan (education and worker trainning)
Pendidikan dan pelatihan yang bukan hanya untuk karyawan tetapi untuk semua
personil dalam organisasi mutlak perlu dalam organisasi yang menggunakan filosofi
TQM. Dengan pendidikan dan pelatihan, keahlian dan wawasan para personil
meningkat, mereka merasa dihargai, sehingga mereka mau memberikan yang terbaik
bagi organisasi sehingga tercapai customer satisfaction.
- Kerja tim (team work)
Bekerja secara kelompok dan penilaian kerja atas dasar prestasi kelompok merupakan
dasar pelaksanaan filosofi TQM. Dengan sistem tersebut maka egoisme pribadi akan
berkurang dan mereka dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan
berpartisipasi dengan seluruh personil organisasi.

3. PT CR perlu melakukan audit agar kualitas dari perusahaan tersebut baik dan mengalami
peningkatan, jenis audit yang diperlukan untuk perusahaan PT. CR adalah audit sistem
operasi dan tinjauan atas sistem yang diterapkan pada PT tersebut. Quality assurance
merupakan semua kegiatan yang sistematik dan terencana yang memenuhi kebutuhan
tertentu dari pelanggan atas kualitas yang diharapkan. Menurut Patel (1994) mengumpulkan
sejumlah elemen penting yang berkaitan dalam penjaminan kualitas, yaitu:
a. Kebijakan, yang meliputi tujuan, filosofi, dan nilai dari produk atau jasa, misalnya
tanggapan, mudah diakses, sesuai dengan kebutuhan, kesamaan atau keadilan, efisiensi,
efektivitas, dapat diterima oleh masyarakat, dan tepat waktu.
b. Komitmen yang jelas terhadap kualitas pada seluruh produk atau jasa yang ada (baik
langsung maupun tidak langsung) yang harus dimengerti dan dianut oleh seluruh staf.
c. Metode yang efektif dan disepakati mengenai keterlibatan pelanggan dalam
perencanaan dan pandangan terhadap produk dan pelayanan.
d. Standar kesesuaian atau pencapaian yang bersifat khusus.
e. Tindakan perbaikan bila standar pencapaian tidak terpenuhi.
f. Prosedur pelatihan dan pengembangan staf yang berkaitan dengan penjaminan kualitas
dan pengendalian kualitas.
g. Adanya kesepakatan kontrak antara produsen atau pemberi jasa dengan pelanggan.
Dari pihak eksternal (di luar organisasi) penjaminan kualitas (Quality Assurance) sangat
tergantung kepada pemasok untuk menyediakan komponen atau bahan perakitan yang dapat
dipercaya, teknologi yang paling mutakhir, harga yang kompetitif, penyampaian yang tepat
waktu dan tepat dalam karakteristik produk, tanggapan akan adanya perubahan desain,
tindakan perbaikan yang benar dan efektif, dan tindakan pencegahan terhadap produk atau
pelayanan.
Menurut Gaspersz (2001), manfaat sistem manajemen lingkungan antara lain:
a. Kesesuaian dengan peraturan-peraturan (conformance to regulations).
b. Kesesuaian dengan kebutuhan atau persyaratan pelanggan (conformance to customer
requirements).
c. Memiliki keunggulan dalam pemasaran, karena perusahaan mampu menunjukkan
kepedulian terhadap lingkungan, sehingga menarik simpati pasar dan pelanggan.
d. Penggunaan sumber daya menjadi lebih baik, karena sistem manajemen lingkungan
yang baik juga merupakan sistem konservasi yang baik, terutama konservasi sumber-
sumber daya.
e. Penurunan dalam biaya operasional perusahaan, sebagai konsekuensi sistem konservasi
sumber daya yang bertambah baik.
f. Meningkatkan komunikasi manajemen antar departemen, karena terdapat
kebijaksanaan, prosedur, dan instruksi tertulis dari sistem manajemen lingkungan
tersebut.
g. Meningkatkan kualitas, karena manajemen akan mengendalikan dampak lingkungan
yang mempengaruhi proses produksi.
h. Memudahkan tugas-tugas manajemen, karena sistem manajemen lingkungan yang baik
juga merupakan bagian dari sistem manajemen umum yang baik, di mana prosedur dan
instruksi kerja tersedia.
i. Meningkatkan tingkat keamanan dan keselamatan kerja, karena sistem manajemen
lingkungan telah menampung hal ini.
j. Meningkatkan image organisasi atau perusahaan di masyarakat.
k. Meningkatkan konsistensi kebijaksanaan manajemen, karena telah terdokumentasi
dengan baik dalam sistem manajemen lingkungan tersebut.
l. Meningkatkan kepercayaan manajemen, karena sistem manajemen lingkungan
membutuhkan pembuatan keputusan berdasarkan fakta serta pengoperasiannya harus
berada di bawah kondisi yang terkendali. Hal ini akan meningkatkan koordinasi
manajemen, sehingga manajer memiliki kepercayaan yang lebih besar. Kepercayaan ini
datang dari pemahaman penuh terhadap sasaran perusahaan yang tercapai.

4. Alat analisis apa yang dapat digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya kontaminasi
bakteri pada salah satu produk PT SL adalah ISO 14000 yang pertama kali dikenal pada
tahun 1996, terdiri dari dua kelompok, yaitu ISO 14001 dan ISO 14002. ISO 14001 dan ISO
14002 tersebut berkaitan dengan petunjuk dan prinsip manajemen lingkungan yang dianut
organisasi dengan penyusunan dan pengoperasian sistem manajemen lingkungan. ISO 14000
terutama berhubungan dengan pembuatan produk, namun beberapa penyedia jasa juga
diwajibkan untuk mendapatkan sertifikasi oleh para konsumennya. Penyedia jasa yang
memberikan dampak terhadap lingkungan sebaiknya memperoleh sertifikasi, sehingga akan
menolong reputasi, penyediaan jasa, dan usaha pemasarannya. Dalam perkembangannya
standar sistem manajemen lingkungan ini berkembang menjadi tiga kelompok, yaitu ISO
14010, ISO 14011, dan ISO 14012 yang merupakan petunjuk atau pedoman untuk audit
lingkungan yang berkaitan dengan analisis dan karakterisasi atribut lingkungan. Standar ini
disusun untuk membantu organisasi mengembangkan dan menerapkan proses manajemen
secara formal dan mengevaluasi efektivitas kegiatan operasional, produk, dan jasa untuk
memperbaiki lingkungan dan meningkatkan kinerja. ISO 14000 juga menekankan pada
continuous improvement dan pelaksanaan proses Plan-Do-Check-Action yang
memungkinkan organisasi mengevaluasi lingkungan yang ada saat ini maupun lingkungan
yang diharapkan di masa mendatang.
Untuk menjawab permasalahan pada PT CR menggunakan ISO 14001 dan 14002 yaitu
berkaitan dengan dampak lingkungan, dikarenakan penggunaan bahan kimia pada bahan
baku yang digunakan yang berlebihan sehingga menurunkan kualitas produk pada PT
tersebut sehingga perlu adanya pengujian kualitas secara berkala pada bahan baku dan
produk yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai