MATEMATIKA DISKRIT
DISUSUN OLEH:
Robi Hidayat
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "MATEMATIKA DISKRIT" dengan
tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang Matematika Diskrit bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
II
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL I
KATA PENGANTAR II
DAFTAR ISI III
III
KODE AWALAN
Kode awalan (prefix code) adalah himpunan kode, misalnya kode biner,
sedemikian sehingga tidak ada anggota kumpulan yang merupakan awalan dari
anggota yang lain. Contohnya, hinmpunan
{ 000,001,01,10,11 }
{ 1,00,01,000,0001 }
1
KODE HUFFMAN
01000001010000010010000011010000011010001000100001
2
Dengan menggunakan kode Huffman di dalam Tabel 9.4, pesan “ABACCDA”
direpresentasikan menjadi rangkaian bit:
0110010101110
Jadi, dengan meggunakan kode Huffman ini, jumlah bit yang di butuhkan
untuk streing ‘ABACCDA’ hanya 13 bit. Simbol-simbol yg sering muncul di
dalam stringdirepresentasikan dengan kode yang lebih pendek daripada kode
untuk symbol yang jarang muncul. Kode untuk setiap simbil tidak boleh
merupakan awalan dari kode lain sebab akan menimbulkan keraguan (ambigou)
dalam proses pemulihannya (decoding – yaitu mengubah kembali kode biner ke
symbol asalnya). Oleh karena itu, kode Huffman adalah kode prefix.
a) Pilih dua symbol dengan peluang (probability) paling kecil (pada contoh di
atas symbol B dan D). Kedua symbol tadi dikombinasikan sebagai simpul
orangtua dari sombol B dan D sehingga menjadi symbol BD dengan
peluang 1/7 + 1/7 = 2/7, yaitu jumlah peluang kedua anaknya. Simbol baru
ini diperlakukan sebagai simpul baru dan di perhitungkan dalam mencari
symbol selanjutnya yang memiliki peluang paling kecil.
3
4/7) sehingga menghasilkan simpul ACBD, yang merupakan akar pohon
Huffman dengan peluang 3/7 + 4/7 = 7/7.
Dengan membuat lintasan dari akar ke daun, akan di hasilkan kode untuk
setiap simbol. Dari Gambar 9.28 diperoleh kode untuk masing-masing symbol
asal sebagai berikut:
Perhatikanlah bahwa kode Huffman tidak bersifat unik, artinya kode untuk setiap
karakter berbeda-beda pada setiap pesan bergantung pada kekerapan kemunculan
karakter tersebut di dalam pesan. Selain itu, keputusan apakah suatu simpul pada
pohon Huffman diletakkan di kiri atau di kanan juga ,menentukan kode yang
dihasilkan ( tetapi tidak mempengaruhi panjang kodenya)
4
5
POHON PENCARIAN
Pohon pencarian biner (binary search tree – BST) mungkin adalah pohon
biner yang paling penting, khususnya pada persoalan yang banyak melakukan
operasi pencarian, penyisipan, dan penghapusan elemen. Untuk operasi semacam
itu, pohon pencarian biner memiliki kinerja yang lebih baik daripada struktur data
lain, yang dalam hal ini waktu pencarian.
Simpul pada pohon pencarian dapat berupa field (kunci) pada data record,
atau data itu sendiri ( dengan catatan setiap data adalah unik). Kunci adalah nilai
yang membedakan setiap simpul dengan simpul yang lainnya. Kunci harus unik,
karena itu tidak ada dua buah simpul atau lebih yang mempunyai kunci yang
sama.
Pada pencarian biner adalah pohon biner yang setiap kuncinya diatur
dalam suatu urutan tertentu. Ketentuan pengaturan kunci adalah sebagai berikut:
Jika R adalah akar, dan semua kunci yang tersimpan pada setiap simpul
tidak ada yang sama, maka (lihat Gambar 9.30):
(a) Semua simpul pada upapohon kiri mempunyai kunci lebih kecil dari Kunci
(R.)
(b) Semua simpul di upapohon kanan mempunyai kunci nilai lebih besar dari
Kunci (R.)
6
Perhatikanlah dari Gambar 9.31 di atas, bahwa simpul di upapohon kiri 50
mempunyai kunci lebih kecil dari 50, dan simpul di upapohon kanan mempunyai
kunci lebih besar dari 50. Secara rekursif, simpul lainnya juga mempunyai pola
demikian.
7
TRAVERSAL POHON BINER
Operasi dasar yang sering dilakukan pada pohon biner ialah mengunjungi
(traversal) setiap simpul tepat satu kali. Misalkan T adalah pohon biner, akarnya
R, upapohon kiri T1 dan upapohon T2 (Gambar 9.32).
1. Preorder
(i) Kunjungi R (sekaligus memproses simpul R)
(ii) Kunjungi T1 secara preorder
(iii) Kunjungi T2 secara preorder
2. Inorde
(i) Kunjungi T1 secara preorder
(ii) Kunjungi R (sekaligus memproses simpul R)
(iii) Kunjungi T2 secara preorder
3. Postorder
(i) Kunjungi T1 secara preorder
(ii) Kunjungi T2 secara preorder
(iii) Kunjungi R (sekaligus memproses simpul R)
8
Ada korespondensi antara ketiga cara mengunjungi pohon biner dengan
notasi prefix, infix, dan postfix. Misalkan pohon yang dikunjungi adalah pohon
ekspresi pada Gambar 9.33. Penelusuran pohon secara preorder, inorder, dan
9
postorder masing-masing menghasilkan ekspresi dalam notasi prefix, infix, dan
postfix sebagai berikut:
Preorder : * +a /b c – d * e f (prefix)
10