Jus av Juels al ol aie! dole rails
ll sll y p35 cote
oar “are
30!
ott Pes iol bis
4c ae Pe “nb
27 wet
otal a ail jl! | alte oti a gs
ah ah, Sai, eliodl & oes gal 3 slely obey,
Se + POR 0 2 + 2 Pies SPE od
Ue Ky FFL gual Sr, SI8E S Sn
5s a $4, ee
Alif Budi Luhurbulan-bulan di luar Ramadhan. Imam Al-Ghazali
mengatakan, ketika seseorang disibukkan dengan
hal-hal yang tidak bermanfaat dalam
kehidupannya di dunia, maka sesungguhnya ia
sedang menghampiri suatu kerugian yang besar.
Sebagaimana yang ia nyatakan—dengan mengutip
hadits—dalam kitab Ayyuhal Walad:
dere
cage Vf Ged ea of le al ale) ude
SSO Ie
sdolall ow J GE Le Goat pel
- Yt 9S 2 de ae 8 oe
Spm ie Og Hah
“al
Artinya: "Pertanda bahwa Allah ta'ala sedang
berpaling dari hamba adalah disibukkannya hamba
tersebut dengan hal-hal yang tak berfaedah. Dan
satu saat saja yang seseorang menghabiskannya
tanpa ibadah, maka sudah pantas ia menerima
kerugian berkepanjangan”
Semoga Ramadhan yang telah kita lewati
membawa manfaat bagi perbaikan diri kita
sehingga melewati hari-hari dan bulan-bulan
setelahnya dengan lebih baik sampai kita
dipertemukan dengan Ramadhan-Ramadhan
berikutnya. Wallahu alam bish-shawab.ba al 9H | Say Ge i Se oS, al
= 9 ote Fo
1 All pal Sidi ae Ge Fo aly «pl
oo 2 pe 33 dsl,
Khutbah II
4, 0b Peote
Y ol acl,
Dior 2ad ee
ole la CLS OF aT, ad Yon ai \
al by Pb & be pall “slyby al mi eee
ee tee eee
es Oh a,
DA a aly A a rl
3 SG ots Ane,
tb ly pb 37a ol
ihe teat Gd Gis of Shey KG, 1 3 Sts
ae Neue he & de ey CL,
Cog ee a Ce gt
ell SB, — oa ey
t=!) abel ne
L cll ox
ad ot Jisee
etl pool G Dees ogee & a call
ee EM SOG Gohl, SET, Sead al
oS il, ayn dsl, fetal, ey Si calc oi,
Jas ov S381, call ai in oa —) Yale aly
b Aly tall oy cal, AN aC, ol CXKedua, Ramadhan juga bisa dibaca sebagai sindiran
kepada mereka yang umumnya terlalu tenggelam
dengan kesibukan duniawi. Jam-jamnya, hari-
harinya, dan bulan-bulannya, dipenuhi dengan
aktivitas untuk kepentingan dirinya sendiri—atau
paling jauh untuk keluarga sendiri. Sementara
kegiatan yang benar-benar diniatkan untuk ibadah
mendekatkan diri kepada Allah nyaris terlupakan.
Kita sering mendengar seorang ibu yang merayu
anaknya dengan iming-iming hadiah untuk
mencegahnya dari tindakan-tindakan bandel
tertentu. Jangan-jangan Ramadhan adalah hadiah
karena Allah tahu kita terlalu “bandel”, tak cukup
waktu untuk bermesraan dengan-Nya, tak banyak
waktu untuk mengingat-Nya. Itulah mengapa
pada malam Lailatul Qadar kita justru dianjurkan
banyak meminta ampun dengan membaca:
wa Avec to Oe 2k ere
ee eb sill OF gis Hb! rel
“Ya Allah Engkaulah maha pengampun, senang
kepada ampunan, maka ampunilah aku”
Anjuran memohon ampunan adalah sinyal bahwa
umat manusia memiliki kecenderungan berbuat>
lalai dan dosa. Ini adalah pesan tentang xpentingnya muhasabah atau introspeksi diri
seberapa besar kesalahan kita selama ini. Sudahkah
seluruh harta yang kita makan didapatkan dengan
cara yang halal? Sudahkah kita bebas dari
tindakan menyakiti orang lain? Seberapa ikhlas
kita meninfakkan sebagian kekayaan kita untuk di
luar kepentingan kita? Seberapa semangat kita
beribadah dibanding semangat kita melakukan
aktivitas dunia? Dan seterusnya dan sebagainya.
Pembicaraan ampunan juga muncul dalam janji
dalam sebuah hadits bahwa siapa yang berpuasa
Ramadhan karena keimanan dan mengharap
pahala dari Allah akan mendapat ampunan atas
dosa-dosanya yang telah lewat (man shama
ramadhana imanan wa-htisabah ghufira lahu ma
taqgaddama min dzanbihi). Ini juga menyiratkan
pesan tentang betapa manusia telah melewati hari-
hari mereka dengan penuh kedurhakaan. Melalui
Ramadhan dan Lailatul Qadar, dosa-dosa yang
pernah kita lakukan diharapkan terhapuskan.
Memahami Ramadhan sebagai momen koreksi diri
merupakan hal yang penting agar kita menghargai
waktu dengan cara mengisinya secara positif dan
memiliki kaitan dengan pendekatan diri kepa
Allah subhanahu wata‘4la, Tidak meremehkan xKhutbah I
gah 4 wri uy Silt Z ba
Me eke z
Vof agi well ool 9 ” Bor
Shoe (2m a.
cate (a babe OF aly « 4 a3 eyes a Wy
e 05-8
bh ja ei lk, | J a Ae Zlall deos
Th ter aS Mn S80 eee
oo coutll & cial oalll aber, J & at Ge
2;
mee ee
oll es df ole.
vhere Per be
cole Lol
20h oe
ee Be Ses : gts a os iB 5
Foure cee pe
Bee 16 (peal aptly ee: Ss gall
Jamaah shalat jum’at rahimakumullah,
Ramadhan telah lewat dan kita memasuki bulan
Syawal lalu bulan-bulan berikutnya yang mungkin
bagi kebanyakan orang “kurang istimewa”.
i hhadi« danecan
xsemisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala
berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa.
Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku
sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia
telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-
Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan
dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia
berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan
Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa
lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak
kasturi.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Jamaah shalat jum’at rahimakumullah,
Yang menjadi pertanyaan, mengapa Allah
memberikan anugerah yang luar biasa semacam
itu? Hal ini bisa dipahami setidaknya dalam dua
sudut pandang. Pertama, ini merupakan
kemurahan dari Allah untuk hamba-Nya.
Sebagaimana Allah mengistimewakan hari Jumat
di tengah hari-hari lain dalam satu minggu, Allah
pun mengistimewakan Ramadhan di tengah
bulan-bulan lain dalam satu tahun. Momen
tersebut menjadi kesempatan terbaik bagi setiap
hamba meningkatkan B
aSRamadhan yang istimewa hadir dengan janji
pelipatgandaan pahala, menekankan pengekangan
hawa nafsu, dan momen menumpuk amal saleh
sebanyak-banyaknya. Ramadhan dengan demikian
menjadi saat-saat penggemblengan hamba menjadi
orang yang semakin dekat dengan Allah atau
dalam bahasa Al-Qur’an mencetak insan yang
bertakwa (la‘allakum tattaqin).
Di dalam Ramadhan umat Islam dianugerahi
sebuah malam spesial bernama Lailatul Qadar
yang setara dengan seribu bulan. Artinya
melakukan satu amal kebaikan pada malam itu
setara dengan seribu amal kebaikan pada malam-
malam di luarnya. Tidurnya orang berpuasa
bernilai ibadah, diamnya orang yang berpuasa
bernilai tasbih, doanya dikabulkan, dan balasan
atas perbuatan baiknya dilipatgandakan.
Beit Sel ge obs St
ell gy Ge ail ate Cobh ag Sibyl) ue
“Setiap amal kebaikan manusia akan
dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yall.