Anda di halaman 1dari 10

Menjual Minyak

Suatu hari anda menjadi penjual minyak. Anda membawa 2 kaleng besar, masing-masing kaleng
berukuran 30 liter dan kedua-duanya penuh berisi minyak. Di perjalanan ada 2 orang akan
membeli minyak. Masing-masing akan membeli 2 liter, tetapi kaleng yang mereka bawa
berukuran 5 liter dan yang lain berukuran 4 liter. Ketika anda melayani pembeli, anda tersadar
bahwa anda lupa membawa alat pengukur (cantingan). Bagaimana anda menyelesaikan kasus ini
tanpa harus pergi ke tempat lain?
Jawaban:
Misalkan kaleng yang kita bawa, yang masing-masing berisi minyak 30 liter, adalah kaleng A
dan kaleng B, maka kaleng yang berukuran 5 liter adalah kaleng C dan kaleng yang berukuran 4
liter adalah kaleng D, sehingga langkah-langkah untuk membagi minyak adalah:
a. Tuang minyak dari kaleng A ke kaleng C sampai penuh.
b. Tuang minyak dari kaleng C ke kaleng D sampai penuh, kemudian tuang kembali minyak dari
kaleng D ke kaleng A semuanya.
c. Tuang sisa minyak di kaleng C (1 liter) ke kaleng D.
d. Tuang miinyak dari kaleng A ke kaleng C sampai penuh.
e. Tuang minyak di kaleng C ke kaleng D sampai penuh, kemudian tuang minyak di kaleng D ke
kaleng A semuanya. C saat ini sudah berisi 2 liter minyak.
f. Tuang minyak dari kaleng B ke kaleng D sampai penuh (4 liter).
g. Terakhir tuang minyak dari kaleng D ke kaleng A sampai penuh, maka minyak yang tersisa di
kaleng D adalah 2 liter. Selesai bukan?

Sumber: Fajarudin, Humor Matematika, Penerbit GAMA MEDIA. Yogyakarta.


Diposkan oleh MG. Erni Harmiati di 19:27 0 komentar
Membantu Dua Saudara Membagi Warisan

Ada seorang ayah yang sudah tua ingin membagi salah satu warisan. Dia ingin warisan ini hanya
jatuh pada salah satu anaknya saja, padahal dia mempunyai 2 anak laki-laki. Untuk itu ia
mengajukan cara yang unik, yaitu masing-masing anak diberi seekor kuda kemudian disuruh
menaikinya. Berkatalah ia:”Paculah kudamu masing-masing ke kota anu. Barangsiapa yang
sampai sana paling akhir, maka akan aku beri warisan yang hanya khusus diperuntukkan bagi
yang menang.” Akhirnya mereka berdua dengan perlahan-lahan di atas kuda masing-masing
menuju ke kota anu. Beberapa kali mereka beristirahat untuk memperlambat perjalanan. Setelah
berhari-hari akhirnya mereka merasa capai dan sama-sama istirahat di bawah pohon yang sama.
Wajah mereka terlihat kuyu, dekil, dan loyo. Pada saat itu anda datang dan kemudian kedua
kakak beradik itu menceritakan masalah yang mereka hadapi. Apa saran anda supaya mereka
dapat menentukan pemenangnya tanpa mengecawakan keduanya?
Jawaban:
Cukup sederhana sebenarnya. Jadi, kalau kamu disuruh cepat-cepatan atau lambat-lambatan
dengan kuda, yang cepat atau lambat kan kudanya, bukan orang yang menaikinya. Maka untuk
itu saling tukar kudalah kamu, kemudian kamuberpacu ke kota anu.Kalau kuda yang kamu pacu
lebih cepat, berarti kudamu yang sebenarnya (dinaiki saudaramu) lebih lambat dan berarti
menjadi pemenang.

Sumber:Fajarudin, Humor Matematika, Gama Media. Yogyakarta.


Diposkan oleh MG. Erni Harmiati di 02:26 0 komentar
Penumpang Bis Kota

Rudhi: “Hen, sambil nunggu bis kota, kita main tebak-tebakan, yuk.“
Henry: “Kamu punya tebakan apa?“
Rudhi: “Gini ada satu bis mengangkut penumpang sebanyak 8 orang. Di tengah
perjalanan 3 orang penumpang turun, kemudian 2 orang naik dan setelah itu turun
lagi 1 orang. Tenyata setelah dihitung-hitung penumpangnya tetap sebanyak 8
orang. Mengapa demikian?“
Henry: “Kenapa ya, mestinya kan berkurang, kan banyak yang turun. Tidak tahu ah.“
Rudhi: “Nyerah nih.“
Henry: “Ya deh, Kenapa coba?“
Mengubah Nilai Kemungkinan satu menjadi setengah

Di Negeri Matimatian ada seorang tua yang terlilit hutang pada seorang rentenir. Karena sudah
jatuh tempo belum juga bayar, akhirnya ia didatangi rentenir beserta para body guard-nya.
Ternyata rentenir ini menawarkan 2 pilihan kepada si Tua. Pertama, hutang si Tua dianggap
lunas (bebas) jika anak gadis si Tua mau dinikahi oleh si rentenir. Kedua, semua harta benda
yang dimiliki si Tua diserahkan dengan sukarela maupun terpaksa(disita) tanpa tersisa
sedikitpun. Akhirnya Pak Tua menawarkan pilihan-pilihan tersebut pda anak gadisnya. Si gadis
memilih pilihan pertama, tetapi dengan mengajukan syarat. Syaratnya adalah si rentenir diminta
memasukkan 2 kerikil ke dalam karung. Kerikil yang dimasukkan itu berwarna hitam dan putih.
Kemudian si gadis akan mengambil salah satu kerikil. Jika kerikil hitam yang terambil, maka dia
siap dinikahi dan semua hutang lunas. Dan jika yang terambil kerikil putih, maka dia tidak jadi
dinikahi namun semua hutang bapaknya dianggap lunas juga.

Setelah menimbang-nimbang dengan akal liciknya, akhirnya si rentenir menyetujui syarat


tersebut. Si rentenir mengambil 2 kerikil yang ternyata warnanya hitam semua, kemudian
dmasukkanya dalam karug. Pada saat kerikil dimasukkan dalam karung, sepintas si gadis melihat
bahwa kedua kerikil itu berwarna hitam. Namun ia tak berani protes karena kawatir kalau-kalau
penglihatannya salah. Setelah kerikil dimasukkan, akhirnya mereka bersama-sama ke halaman
rumah yang berbatu dan berkerikil, kemudian si gadis di suruh mengambil 1 kerikil.

Apa yang harus anda lakukan jika anda menjadi gadis itu, untuk mengubah peluang yang bernilai
1 menjadi ½, alias anda dapat menyelamatkan diri dan bapak anda? (Dalam hal ini anda ingin
yang tahu kecurangan ini hanya anda dan si rentenir, sehingga si rentenir tidak merasa
dipermalukan).
JAWABAN:
Ambil satu kerikil, sebelum kerikil dilihat oleh orang lain pura-pura jatuh dan jatuhkan kerikil di
antara kerikil-kerikil yang ada di tanah.
Kemudian orang-orang diminta melihat kerikil yang tersisa, karena yang tersisa kerikil hitam
berarti yang jatuh adalah kerikil putih. Mati kutu si rentenir.

Sumber:Fajarudin, Humor Matematika, Gama Media. Yogyakarta.


Diposkan oleh MG. Erni Harmiati di 05:26 2 komentar
Cerita IQ Super

Dalam suatu ujian praktek Fisika, 2 orang siswa (satu siswa biasa, yang lain siswa yang
cemerlang) diberikan sebuah barometer dan ditanya apa yang harus dilakukan dengan barometr
tersebut, untuk mengukur tinggi sebuah gedung bertingkat. Ternyata ada perbedaa jawaban yang
dibuat oleh 2 siswa tersebut.

Siswa biasa:
Hanya jawaban dengan satu metode, yaitu naik ke puncak gedung dengan membawa barometer.
Dengan menghitunga selisih ketinggian barometer, dapat dihitung berapa tinggi gedung tersebut.

Siswa Cemerlang:
Ada tiga cara untuk mengetahui tinggi gedung bertingkat itu:
1.Cara seperti yang diuraikan siswa biasa di atas.
2.Naik ke puncak gedung, jatuhkan barometer ke tanah, ukur waktu yang diperlukan oleh
barometer sampai ke tanah. Dengan rumus benda jatuh bebas dapat dihitung berapa tinggi
gedung.
3.Datang ke pemilik gedung dan berkata: “Maukah anda kasih tahu pada saya, berapa tinggi
gedung milik anda itu? Dan hadiahnya adalah barometer ini buat anda”.

Sumber: John.I.Bigg, Permainan untuk IQ Super, CV. Pioner Jaya. Bandung

Diposkan oleh MG. Erni Harmiati di 05:24 0 komentar


Pembagian Warisan

Ada seorang lelaki yang usianya sudah lanjut. Dia ingin membagi warisan berupa 17 ekor lembu
kepada 3 orang anaknya. Cara pembagiannya adalah anak pertama mendapatkan separoh dari
jumlah keseluruhan, anak kedua mendapat sepertiga dari jumlah keseluruhan, dan anak ketiga
mendapat sepersembilan dari jumlah keseluruhan. Mendapat ketentuan seperti itu anaknya
menjadi bingung, bagaimana mungkin membagi 17 ekor lembu tanpa seekorpun harus dipotong.
Tolong beritahu mereka, bagaimana cara membagi yang adil menurut matematika!
Kunci jawaban:

Cara membaginya: Saya datangkan seekor lembu lagi sehingga jumlahnya menjadi 18, kemudian
saya bagi sesuai aturan. Anak pertama mendapat separoh dari 18 berarti 9, anak kedua mendapat
sepertiga dari 18 berarti mendapat 6, dan anak ketiga mendapatkan sepersembilan dari 18 berarti
2. Jika lembu yang sudah dibagikan dihitung, maka jumlahnya 17, sehingga sisa 1, yaitu lembu
milik saya sendiri.

Sumber:Fajarudin, Humor Matematika, Gama Media. Yogyakarta.


ernistyk.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai