Anda di halaman 1dari 11

Humor Matematika 5

Menjual Minyak Suatu hari anda menjadi penjual minyak. Anda membawa 2 kaleng besar, masing-masing

kaleng berukuran 30 liter dan kedua-duanya penuh berisi minyak. Di perjalanan ada 2 orang akan membeli minyak. Masing-masing akan membeli 2 liter, tetapi kaleng yang mereka bawa berukuran 5 liter dan yang lain berukuran 4 liter. Ketika anda melayani pembeli, anda tersadar bahwa anda lupa membawa alat pengukur (cantingan). Bagaimana anda menyelesaikan kasus ini tanpa harus pergi ke tempat lain?

Jawaban: Misalkan kaleng yang kita bawa, yang masing-masing berisi minyak 30 liter, adalah kaleng A dan kaleng B, maka kaleng yang berukuran 5 liter adalah kaleng C dan kaleng yang berukuran 4 liter adalah kaleng D, sehingga langkah-langkah untuk membagi minyak adalah: a. Tuang minyak dari kaleng A ke kaleng C sampai penuh. b. Tuang minyak dari kaleng C ke kaleng D sampai penuh, kemudian tuang kembali minyak dari kaleng D ke kaleng A semuanya. c. Tuang sisa minyak di kaleng C (1 liter) ke kaleng D. d. Tuang miinyak dari kaleng A ke kaleng C sampai penuh. e. Tuang minyak di kaleng C ke kaleng D sampai penuh, kemudian tuang minyak di kaleng D ke kaleng A semuanya. C saat ini sudah berisi 2 liter minyak. f. Tuang minyak dari kaleng B ke kaleng D sampai penuh (4 liter). g. Terakhir tuang minyak dari kaleng D ke kaleng A sampai penuh, maka minyak yang tersisa di kaleng D adalah 2 liter. Selesai bukan? Sumber: Fajarudin, Humor Matematika, Penerbit GAMA MEDIA. Yogyakarta.
Diposkan oleh MG. Erni Harmiati di 19:27 0 komentar

Kamis, 01 Januari 2009

Humor Matematika 4
Membantu Dua Saudara Membagi Warisan Ada seorang ayah yang sudah tua ingin membagi salah satu warisan. Dia ingin warisan ini hanya jatuh pada salah satu anaknya saja, padahal dia mempunyai 2 anak laki-laki. Untuk

itu ia mengajukan ca ra yang unik, yaitu masing-masing anak diberi seekor kuda kemudian disuruh menaikinya. Berkatalah ia:Paculah kudamu masing-masing ke kota anu. Barangsiapa yang sampai sana paling akhir, maka akan aku beri warisan yang hanya khusus diperuntukkan bagi yang menang. Akhirnya mereka berdua dengan perlahan-lahan di atas kuda masing-masing menuju ke kota anu. Beberapa kali mereka beristirahat untuk memperlambat perjalanan. Setelah berhari-hari akhirnya mereka merasa capai dan sama-sama istirahat di bawah pohon yang sama. Wajah mereka terlihat kuyu, dekil, dan loyo. Pada saat itu anda datang dan kemudian kedua kakak beradik itu menceritakan masalah yang mereka hadapi. Apa saran anda supaya mereka dapat menentukan pemenangnya tanpa mengecawakan keduanya? Jawaban: Cukup sederhana sebenarnya. Jadi, kalau kamu disuruh cepat-cepatan atau lambatlambatan dengan kuda, yang cepat atau lambat kan kudanya, bukan orang yang menaikinya. Maka untuk itu saling tukar kudalah kamu, kemudian kamuberpacu ke kota anu.Kalau kuda yang kamu pacu lebih cepat, berarti kudamu yang sebenarnya (dinaiki saudaramu) lebih lambat dan berarti menjadi pemenang. Sumber:Fajarudin, Humor Matematika, Gama Media. Yogyakarta.
Diposkan oleh MG. Erni Harmiati di 02:26 0 komentar

Humor Matematika 3
Penumpang Bis Kota Rudhi:Hen, sambil nunggu bis kota, kita main tebak-tebakan, yuk.

Henry:Kamu punya tebakan apa? Rudhi:Gini ada satu bis mengangkut penumpang sebanyak 8 orang. Di tengah perjalanan 3 orang penumpang turun, kemudian 2 orang naik dan setelah itu turun lagi 1 orang. Tenyata setelah dihitung-hitung penumpangnya tetap sebanyak 8 orang. Mengapa demikian? Henry:Kenapa ya, mestinya kan berkurang, kan banyak yang turun. Tidak tahu ah. Rudhi:Nyerah nih. Henry:Ya deh, Kenapa coba? Rudhi:Karena bisnya adalah bis tingkat, mereka naik turun dari bagian atas ke bagian bawah dan sebaliknya.

Henry:Uuu... Sumber:Fajarudin, Humor Matematika, Gama Media. Yogyakarta.


Diposkan oleh MG. Erni Harmiati di 02:22 0 komentar

Kamis, 11 Desember 2008

Humor Matematika 2
Mengubah Nilai Kemungkinan satu menjadi setengah Di Negeri Matimatian ada seorang tua yang terlilit hutang pada seorang rentenir. Karena sudah jatuh tempo belum juga bayar, akhirnya ia didatangi rentenir beserta para body guard-nya. Ternyata rentenir ini menawarkan 2 pilihan kepada si Tua. Pertama, hutang si Tua dianggap lunas (bebas) jika anak gadis si Tua mau dinikahi oleh si rentenir. Kedua, semua harta benda yang dimiliki si Tua diserahkan dengan sukarela maupun terpaksa(disita) tanpa tersisa sedikitpun. Akhirnya Pak Tua menawarkan pilihan-pilihan tersebut pda anak gadisnya. Si gadis memilih pilihan pertama, tetapi dengan mengajukan syarat. Syaratnya adalah si rentenir diminta memasukkan 2 kerikil ke dalam karung. Kerikil yang dimasukkan itu berwarna hitam dan putih. Kemudian si gadis akan mengambil salah satu kerikil. Jika kerikil hitam yang terambil, maka dia siap dinikahi dan semua hutang lunas. Dan jika yang terambil kerikil putih, maka dia tidak jadi dinikahi namun semua hutang bapaknya dianggap lunas juga. Setelah menimbang-nimbang dengan akal liciknya, akhirnya si rentenir menyetujui syarat tersebut. Si rentenir mengambil 2 kerikil yang ternyata warnanya hitam semua, kemudian dmasukkanya dalam karug. Pada saat kerikil dimasukkan dalam karung, sepintas si gadis melihat bahwa kedua kerikil itu berwarna hitam. Namun ia tak berani protes karena kawatir kalau-kalau penglihatannya salah. Setelah kerikil dimasukkan, akhirnya mereka bersamasama ke halaman rumah yang berbatu dan berkerikil, kemudian si gadis di suruh mengambil 1 kerikil. Apa yang harus anda lakukan jika anda menjadi gadis itu, untuk mengubah peluang yang bernilai 1 menjadi , alias anda dapat menyelamatkan diri dan bapak anda? (Dalam hal ini anda ingin yang tahu kecurangan ini hanya anda dan si rentenir, sehingga si rentenir tidak merasa dipermalukan).

JAWABAN: Ambil satu kerikil, sebelum kerikil dilihat oleh orang lain pura-pura jatuh dan jatuhkan kerikil di antara kerikil-kerikil yang ada di tanah. Kemudian orang-orang diminta melihat kerikil yang tersisa, karena yang tersisa kerikil hitam berarti yang jatuh adalah kerikil putih. Mati kutu si rentenir. Sumber:Fajarudin, Humor Matematika, Gama Media. Yogyakarta.
Diposkan oleh MG. Erni Harmiati di 05:26 2 komentar

Cerita IQ Super
Dalam suatu ujian praktek Fisika, 2 orang siswa (satu siswa biasa, yang lain siswa yang cemerlang) diberikan sebuah barometer dan ditanya apa yang harus dilakukan dengan barometr tersebut, untuk mengukur tinggi sebuah gedung bertingkat. Ternyata ada perbedaa jawaban yang dibuat oleh 2 siswa tersebut. Siswa biasa: Hanya jawaban dengan satu metode, yaitu naik ke puncak gedung dengan membawa barometer. Dengan menghitunga selisih ketinggian barometer, dapat dihitung berapa tinggi gedung tersebut. Siswa Cemerlang: Ada tiga cara untuk mengetahui tinggi gedung bertingkat itu: 1.Cara seperti yang diuraikan siswa biasa di atas. 2.Naik ke puncak gedung, jatuhkan barometer ke tanah, ukur waktu yang diperlukan oleh barometer sampai ke tanah. Dengan rumus benda jatuh bebas dapat dihitung berapa tinggi gedung. 3.Datang ke pemilik gedung dan berkata: Maukah anda kasih tahu pada saya, berapa tinggi gedung milik anda itu? Dan hadiahnya adalah barometer ini buat anda. Sumber: John.I.Bigg, Permainan untuk IQ Super, CV. Pioner Jaya. Bandung
Diposkan oleh MG. Erni Harmiati di 05:24 0 komentar

HUMOR MATEMATIKA 1
Pembagian Warisan Ada seorang lelaki yang usianya sudah lanjut. Dia ingin membagi warisan berupa 17 ekor lembu kepada 3 orang anaknya. Cara pembagiannya adalah anak pertama mendapatkan separoh dari jumlah keseluruhan, anak kedua mendapat sepertiga dari jumlah keseluruhan, dan anak ketiga mendapat sepersembilan dari jumlah keseluruhan. Mendapat ketentuan seperti itu anaknya menjadi bingung, bagaimana mungkin membagi 17 ekor lembu tanpa seekorpun harus dipotong. Tolong beritahu mereka, bagaimana cara membagi yang adil menurut matematika! Kunci jawaban: Cara membaginya: Saya datangkan seekor lembu lagi sehingga jumlahnya menjadi 18, kemudian saya bagi sesuai aturan. Anak pertama mendapat separoh dari 18 berarti 9, anak kedua mendapat sepertiga dari 18 berarti mendapat 6, dan anak ketiga mendapatkan sepersembilan dari 18 berarti 2. Jika lembu yang sudah dibagikan dihitung, maka jumlahnya 17, sehingga sisa 1, yaitu lembu milik saya sendiri. Sumber:Fajarudin, Humor Matematika, Gama Media. Yogyakarta

Permainan Matematika untuk Kepemimpinan (3)

Permainan Kepemimpinan 3: Memancing Nilai Kepimimpinan: pemimpin mempunyai keseimbangan antara pragmatis dan idealis. Aplikasi Matematika: Penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan fisika untuk membuat perlengkapan memancing. Perlengkapan: sedotan minuman, pita pengikat, kawat yang dibengkok, kartu dengan angka dan simbol matematika dan petunjuk, lingkaran untuk dipasang pada kartu, juri untuk menentukan tingkat kerumitan persamaan. Waktu yang dibutuhkan: 1 jam atau lebih Obyek permainan: Yang utama grup mampu mengkreasi campuran persamaan yang banyak. Jumlah anggota kelompok: 4 atau 5 orang Prosedur: Sebuah batas adalah kreasi untuk tempat semua kartu. Kartu-kartu angka atau simbol matematika dan petunjuk ( penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, diferensial, tanda kurung, sama dengan atau persentase, dll). Memastikan sebuah kombinasi dari kartu-kartu dapat digunakan untuk membentuk persamaan matematika (misal, lima kartu 13, 17, , +, dan 30 dapat digunakan untuk membentuk persamaan matematika seperti 30 17 = 13). Setiap grup diberi kawat yang dibengkok, cincin, dan pita pengikat. Mereka harus menggunakan alat-alat tersebut untuk membangun perlengkapan memancing keluar kartukartu untuk membuat persamaan matematika. Mereka hanya dapat mengambil ikan dari jarak tertentu. Sampai waktu yang diberikan dan tanpa menghiraukan angka dari persamaan mereka datang, grup pemenang adalah satu dengan persamaan yang betul-betul dipertimbangkan banyak yang rumit oleh juri. Proses: * Apakah kamu mengalah pada tekanan untuk menang dan melengkapi permainan dalam waktu yang diberikan, berkompromi pada kerumitan yang wajib? * Apakah kamu menganjurkan memancing kartu-kartu yang mana ini adalah tugas tidak mudah? Penerapan Praktis: * Apa persoalan dalam organisasimu sekarang ini yang berharga tinggi? * Bagaimana kamu dapat mencapai standar tinggi tanpa memperhatikan aspek-aspek praktis? Selamat mencoba.
Diposkan oleh MG. Erni Harmiati di 05:44 0 komentar

Sabtu, 20 Desember 2008

Permainan Matematika untuk Kepemimpinan (2)

Masih dengan sumber dan tujuan yang sama sekarang saya tulis model permainan matematika yang kedua. Permainan Kepemimpinan 2: Grafik Nilai Kepimimpinan: pemimpin tahu memimpin anggota dan kawan seregu yang baik. Aplikasi Matematika: Keterampilan grafik, tabel, dan interpretasi data. Perlengkapan: kertas grafik, alat tulis menulis, Komputer(Microsoft Excel), projector (LCD). Waktu yang dibutuhkan: sekitar 1 jam Obyek permainan: Menemukan pilihan lain dan menerima perbedaan dengan wajar. Ukuran kelompok: 3 sampai 4 Prosedur: Tiap anggota kelompok datang dengan pertanyaan yang dia tanyakan kepada kawan seregu. Pertanyaan yang ditanyakan seharusnya memperoleh respon dengan baik untuk kelompok anggota yang tertarik dan memilih --- pertanyaan mengenai warna kesukaan, tanggal lahir, dan nomor telpon keluarga anggota, dll. Anggota-anggota dianjurkan untuk kreatif pada kemungkinan tipe pertanyaan yang mereka jawab dan bagaimana membuat tabel untuk jawaban mereka. Masing-masing kelompok memperlihatkan hasilnya dalam bentuk grafik untuk dipresentasikan pada kelompok lain. Masing-masing kelompok diajak untuk menunjukkan hasil mereka dalam cara kreatif ( misal, jika tiap orang lagu favoritnya adalah lagu kebangsaan nasional, mereka harus menyanyikan lagu tersebut selama presentasi, atau mengembangkan dalam suatu pertunjukkan lakon pendek yang lucu/permainan/musik untuk presentasi data. Proses: * Apa yang menarik dari aktivitas ini? * Apa yang kamu pelajari tentang anggota kelompokmu? * Apa problem segi-segi masalah dari komunikasi yang baik yang kamu lihat yang didemonstrasiakn di sini? Praktik Aplikasi: * Apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan komunikasi dan mendapat sesuatu yang banyak dengan cepat dan efisien? Selamat mencoba.
Diposkan oleh MG. Erni Harmiati di 01:58 0 komentar

Kamis, 18 Desember 2008

Permainan Matematika untuk Kepemimpinan (1)

Kita percaya bahwa mengajar kepemimpinan melalui permainan adalah cara yang efektif untuk menyampaikan pesan kepemimpinan. Untuk itu saya mencoba menampilkan beberapa model permainan untuk melatih sikap kepemimpinan siswa yang ada unsur matematikanya. Latihan kepemimpinan pada permainan ini ada pada aktivitasnya dan juga ada review berupa pertanyaan pada Proses dan Praktik aplikasi. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dipakai untuk merangsang diskusi dan refleksi untuk mengarah pada nilai kepemimpinan. Permainan ini bisa kita sisipkan saat kita mengajar, agar siswa tidak jenuh dalam belajar. Terutama kalau pelajaran siang hari. Ada beberapa permainan yang akan saya tampilkan yang saya ambil dariMath and Science Games for Leadership. Untuk permainan pertama adalah sebagai berikut: Permainan Kepemimpinan 1: Bentuklah Saya Nilai Kepimimpinan: pemimpin mempunyai pandangan yang jelas dan pikiran terbuka (keluar dari kotak) untuk menyelesaikan masalah. Aplikasi Matematika: Penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Perlengkapan: kertas dan penanda untuk masing-masing kelompok. Waktu yang dibutuhkan: 20 menit. Obyek permainan: Grup pertama datang dengan beberapa cara untuk membuat formasi selama waktu yang diberikan. Ukuran kelompok: 10 Prosedur: Tiap kelompok, 10 anggota mengeksplorasi beberapa cara yang mungkin untuk membentuk empat garis sedemikian sehingga ada empat orang dalam masing-masing garis

menggunakan

semua kesepuluh anggota.

Proses: Apakah ada tantangan yang kamu temukan dalam aktivitas ini? Bagaimana kamu menanggulangi tantangan tersebut? Apa yang diperlukan kelompokmu untuk memikirkan formasi?

Praktik Aplikasi: Apa respon yang sering kamu lakukan jika ada orang yang mengatakan bahwa kamu dapat mengerjakan lebih baik? Mengapa penting memiliki perbedaan persepsi dari sesuatu ketika mengikuti diskusi kelompok? Selamat mencoba.

Puisi Matematika 3
Lingkaran Pemerintahan Indonesia Luasmu tak terhitung banyaknya Suku banyakmu tak diketahui jumlahnya Keanekaragaman merupakan himpunan bagian dirimu

Kini ... Semua sirna tak berbekas Satu persatu himpunan saling asing Pemerintahanmu kacau balau Parati segitiga saling menghujat Barisan demonstran terus mengalir Kontradiksi hampir tiap hari Indonesia... Rakyatmu telah lelah Limit kesabaran memuncak Oh Tuhan ... Kembalikan fungsi pemerintahan seperti semula By: Dina Ari A.L
Diposkan oleh MG. Erni Harmiati di 03:40 1 komentar

Puisi Matematika 2
Lingkaran Kegundahan suguhan sejuta makna tlah ciptakan sbuah limit yang transparan dimana pahatan harga mutlak tak lagi berarti

hanya se buah sumbu realita yang bergerak menjauh tinggalkan garis waktu yang bermain tajam menjamah sebentuk gelisah...... menusuk relung khayalku...... mengoyak kutub perbedaan...... memasungku dititik ketakberdayaan dan campakkanku di kekontinuan yang membunuh jadikan sekawanan derita panjangku tuk hadirkan sbuah jarak..... tuk raih bayang semu..... tuk lambungkan fungsi nuraniku..... Dan tinggalkan diriku..... Di lingkaran kegundahan..... By: Christina Nalle
Diposkan oleh MG. Erni Harmiati di 03:34 0 komentar

Puisi Matematika 1
Aljabar (3x + 3)/(2x + 5)^2 Berapa hasilnya, bingung???

Aljabar .. Dirimu seakan-akan membuat mati kutu Mati kutu bagi mereka yang awam Enak bagi mereka yang mengerti Bagaikan melahap makanan yang lezat. Aljabar .......... Jiwaku melayang, Tersangkut akar-akarmu Aku kagum padamu,

Sebab ada keistimewaan yang kau Pancarkan Dalam lubuk hati semua orang Terimakasih aljabar Dan kuagungkan dirimu Demi cakrawala nuansa dunia. By: Afni Wanti

Anda mungkin juga menyukai