Anda di halaman 1dari 28

BUKU KURIKULUM

PROGRAM STUDI
PERIKANAN
TANGKAP

POLITEKNIK KELAUTAN DAN


PERIKANAN LINGKUP KEMENTERIAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
2023
1. Pengantar

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Buku
Kurikulum Edisi 2022 Program Studi Perikanan Tangkap, Politeknik Kelautan dan
Perikanan Lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kebutuhan tenaga
kerja di IDUKA (Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja) terus berkembang,
sehingga perlu dipersiapkan lulusan yang lebih kompeten dan handal. Untuk itu,
pedoman kurikulum juga perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kebutuhan
tersebut. Buku kurikulum edisi 2022 ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi
penyelenggara program studi untuk dapat mempersiapkan para lulusan memiliki
kompetensi untuk bersaing di IDUKA.
Kami menyadari bahwasannya dalam penyusunan buku kurikulum ini
masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan sangat berharga untuk pengembangan kurikulum di tahun-tahun
berikutnya. Semoga buku kurikulum ini dapat dijadikan pedoman bagi para dosen
dan tenaga kependidikan dalam pelaksanaan pendidikan di Program Studi
Perikanan Tangkap, Politeknik Kelautan dan Perikanan lingkup Kementerian
Kelautan dan Perikanan.

2. Lembar Pengesahan

3. Perangkat Kurikulum
3.1 Analisis Konsiderans
Buku kurikulum edisi 2022 ini dikembangkan dengan dilandasi oleh
beberapa peraturan dan perundang-undangan sebagai berikut:
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tetang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggraan Pendidikan dan Penjelasannya;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi;
6. Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI);
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 73 Tahun 2013, tentang Penerapan KKNI Bidang Perguruan
Tinggi;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 tentang
Standar Nasional Perguruan Tinggi;
10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 61
Tahun 2016 tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 62
Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;

3.2 CPL- Standar Kompetensi Lulusan

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia


Kelautan dan Perikanan Nomor 12/ PER-BRSDM/2019 tentang Standar
Kompetensi Kelulusan pada Satuan Pendidikan Tinggi Lingkup Kementerian
Kelautan dan Perikanan dan IMO Model Course 7.05 dan 7.06, maka setiap
lulusan dari program Diploma 3 Prodi Perikanan Tangkap lingkup Kementerian
dan Kelautan wajib memiliki kompetensi pada dimensi sikap (Tabel 3.2), dimensi
pengetahuan (Tabel 3.3), dimensi keterampilan umum (Tabel 3.4) dan dimensi
keterampilan khusus (Tabel 3.5).
Tabel 3. 1 Dimensi Sikap (S) kompetensi lulusan D3 Prodi Perikanan
Tangkap
No. Kode Dimensi Rumusan
1 S1 Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu
menunjukkan sikap religius
2 S2 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan
tugas berdasarkan agama, moral, dan etika;
3 S3 Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan
peradaban berdasarkan Pancasila;
4 S4 Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta
tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggung
jawab pada negara dan bangsa;
5 S5 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan
orisinal orang lain;
6 S6 Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
7 S7 Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat
dan lingkungan;
8 S8 Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di
bidang keahliannya secara mandiri
9 S9 menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan dan
kewirausahaan
10 S10 Mempunyai ketulusan, kesungguhan, komitmen, dan
motivasi untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, dan
kemampuan peserta didik yang dilandasi oleh akhlak
mulia dan nilai-nilai kearifan lokal demi kemaslahatan
masyarakat

Tabel 3. 2 Dimensi Pengetahuan (P) kompetensi lulusan D3 Prodi Perikanan


Tangkap
No. Kode Dimensi Rumusan
1 P1 Menguasai ilmu dasar berhitung dan komputasi untuk
menganalisis data operasi penangkapan ikan.
2 P2 Menguasai pengetahuan tentang kelaiklautan kapal
3 P3 Menguasai perencanaan usaha, mencari peluang pasar,
mengelola finansial perusahaan, memperkirakan jumlah
produksi sesuai dengan permintaan pasar dan jumlah kapal,
memprediksi prospek kegiatan usaha sesuai dengan
perkembangan global
4 P4 Menguasai pengelolaan operasional kapal dan perawatan
kapal serta perlengkapan alat tangkapnya
5 P5 Menguasai prinsip-prinsip dasar penanganan ikan di atas
kapal
6 P6 Menguasai pengetahuan daerah penangkapan, tingkah laku
dan biologi perikanan serta kondisi oseanografi dan
meteorologi
7 P7 Menguasai pengetahuan tentang manajemen operasi
pelabuhan dan menerapkannya untuk
pengembangan/pelayanan yang efektif dan efisien terhadap
kapal perikanan
8 P8 Menerapkan penangkapan ikan yang sesuai dengan kaidah
8 penangkapan ikan yang bertanggung jawab (CCRF)
terhadap kehidupan masyarakat
9 P9 Menemukan masalah perikanan tangkap dan menentukan
solusinya
10 P10 Menguasai prinsip-prinsip dasar perencanaan pelayaran dan
menentukan posisi kapal penangkap ikan di laut.
11 P11 Menguasai prinsip-prinsip dasar pengoperasian peralatan
navigasi dan komunikasi di kapal penangkap ikan
12 P12 Menguasai prinsip-prinsip dasar olah gerak dan
pengendalian kapal pada saat operasi penangkap ikan.
13 P13 Menguasai prinsip prinsip dasar bangunan kapal perikanan,
material, konstruksi beserta ukuran dan karakteristiknya
14 P14 Menguasai konsep integritas akademik secara umum dan
konsep plagiarisme secara khusus, dalam hal jenis
plagiarisme,konsekuensi pelanggaran dan upaya
pencegahannya.

Tabel 3. 3 Dimensi Keterampilan Umum (KU) kompetensi lulusan D3 Prodi


Perikanan Tangkap
No. Kode Dimensi Rumusan
1 KU1 Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dan
menganalisis data dengan beragam metode yang sesuai
baik yang belum maupun yang sudah baku;
2 KU2 Mampu menunjukan kinerja bermutu dan terukur dari hasil
kerja;
3 KU3 Mampu memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan
konteks yang sesuai dengan bidang keahlian terapannya
didasarakan pada pemikiran logis, inovatif, dan bertanggung
jawab atas hasilnya secara mandiri;
4 KU4 Mampu menyusun laporan hasil dan proses kerja secara
akurat dan sahih serta mengomunikasikannya secara efektif
kepada pihak-pihak lain yang membutuhkan
5 KU5 Mampu bekerjasama, berkomunikasi dan berinovatif dalam
pekerjaannya;
6 KU6 Mampu bertangungjawab pada pekerjaan atas pencapaian
hail kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi
terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada
pekerjaan yang berada di bawah tanggungjawabnya;
7 KU7 Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok
kerja yanng berada dibawah tanggung jawabnya, dan
mengelola pengembangan kompetensi kerja secara mandiri;
8 KU8 Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan
dan menemukan kembali data untuk menjamin keahlian dan
mencegah plagiasi.

Tabel 3. 4 Dimensi Keterampilan Khusus (KK) kompetensi lulusan D3 Prodi


Perikanan Tangkap
No. Kode Dimensi Rumusan
1 KK1 Mampu merencanakan operasi penangkapan ikan.
2 KK2 Mampu menyiapkan kelaiklautan kapal penangkap ikan
3 KK3 Mampu menganalisis kelayakan usaha perikanan.
4 KK4 Mampu menerapkan sistem manajemen operasi
penangkapan ikan dan terampil mengoperasikan
berbagai alat penangkap ikan.
5 KK5 Mampu menangani dan menyimpan hasil tangkapan di
atas kapal sesuai kaidah CPIB (Cara Penanganan Ikan
yang Baik).
6 KK6 Mampu menentukan daerah operasi penangkapan ikan
serta menginterpretasikan keadaan perairan dan cuaca.
7 KK7 Mampu membuat berbagai alat penangkap ikan
8 KK8 Mampu merawat dan memperbaiki berbagai alat
penangkap ikan
9 KK9 Mampu menguasai operasi pelabuhan perikanan dan
menerapkannya untuk pengembangan/pelayanan
terhadap kapal perikanan
10 KK10 Mampu mengidentifikasi kehidupan sosial ekonomi dan
berinteraksi dengan masyarakat nelayan
11 KK11 Mampu membuat laporan operasi penangkapan
12 KK12 Mampu menganalisis keberhasilan operasi penangkapan
ikan
13 KK13 Mampu merencanakan pelayaran dan penentuan posisi
kapal penangkap ikan di laut.
14 KK14 Mampu mengoperasikan peralatan navigasi dan
komunikasi di kapal penangkap ikan.
15 KK15 Mampu melakukan olah gerak dan pengendalian kapal
pada operasi penangkapan ikan
16 KK16 Mampu mengidentifikasi konstruksi bangunan dan
menghitung stabilitas kapal penangkap ikan
17 KK17 Mampu melaksanakan dinas jaga di tas kapal
18 KK18 Mampu berkomunikasi dalam kondisi darurat, antar kapal
dan dengan Pelabuhan menggunakan bahasa asing
19 KK19 Mampu menguasai kegiatan penyelamatan dan
pencarian berdasarkan panduan IAMSAR (International
Aeronautical and Maritime Search and Rescue Manual)
20 KK20 Mampu mengoperasikan dan merawat pembangkit listrik
pada kapal penangkap ikan
3.3 Bahan Kajian Pendukung CPL – Standar Isi Pembelajaran

Dalam rangka mencapai CPL yang telah dirumuskan, peserta didik perlu
dipersiapkan untuk memahami dan menguasai konsep pengetahuan dan
keterampilan sebagai Deck Officer, Fishing Master dan Observer. Pengetahuan
dan keterampilan tersebut bersumber dari berbadai bidang keilmuan. Adapun,
bidang keilmuan (Body of Knowledge) (Gambar 1) yang dikembangkan di PS-
PTK, yaitu :
1. Ilmu Dasar;
2. Perikanan;
3. Pelayaran dan Pelabuhan;
4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
5. Hukum dan Kebijakan;
6. Kelautan; dan
7. Bisnis dan Manajemen.

Ilmu
Dasar
Pelayaran
Perikanan dan
Pelabuhan

Perikanan
Hukum dan
Kebijakan
Tangkap Kelautan

Keselamatan
Bisnis dan dan
Manajemen Kesehatan
Kerja

Gambar 1 Ranting bidang keilmuan PS-PTK

1. Ilmu Dasar
Ilmu dasar merupakan bidang ilmu yang digunakan untuk mengembangkan
aspek kepribadian peserta didik sebagai individu yang memiliki pengetahuan
dasar dalam bidang kelimuan meliputi Matematika, Bahasa Indonesia, dan
Bahasa Inggris. Selain itu, bidang ilmu dasar yang tidak kalah penting dalam
kepribadian bangsa Indonesia adalah nasionalisme yang tinggi dan akhlak yang
baik yang dilingkup dalam ilmu Kewarganegaraan dan Agama. Bidang ilmu dasar
lainnya yang dibutuhkan dalam menunjang pembelajaran di pendidikan vokasi
yaitu Statistika, Aplikasi Komputer dan Penulisan Ilmiah.

2. Perikanan
Bidang Ilmu Perikanan merupakan seluruh keilmuan yang berkaitan
dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dengan lingkungannya
dari kegiatan praproduksi, produksi, pengelolaan hingga pemasaran yang
terlaksana di dalam suatu sistem bisnis perikanan. Adapun ilmu – ilmu yang
berkaitan dengan bidang ilmu perikanan yaitu, Tingkah Laku Ikan, Alat
Penangkap Ikan, Teknologi Penangkapan Ikan, Penanganan Hasil Tangkapan,
dan Perikanan Berkelanjutan.

3. Pelayaran dan Pelabuhan


Bidang Ilmu Pelayaran dan Pelabuhan merupakan satu kesatuan keilmuan
dalam sistem transportasi perairan, kepelabuhanan, keselamatan dan
keamanan, serta perlindungan lingkungan maritim. Adapun beberapa ilmu yang
berkaitan dengan bidang ilmu pelayaran dan pelabuhan antara lain: Bangunan
dan Stabilitas Kapal, Sistem Navigasi, Komunikasi Maritim, Sistem Perkapalan,
Pengawakan Kapal, Manajemen Kapal Penangkap Ikan dan Manajemen
Pelabuhan dan Kesyahbandaran.

4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Bidang ilmu keselamatan dan kesehatan kerja sangat diperlukan saat
bekerja terutama di atas kapal, sehingga perlu upaya untuk menciptakan
lingkungan kerja yang sehat dan aman. Kemungkinan kecelakaan kerja atau
penyakit akibat kelalaian yang berdampak pada demotivasi dan defisiensi
produktivitas kerja dapat dikurangi. Ilmu yang berkaitan dengan bidang
keselamatan dan kesehatan antara lain, Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
Manajemen Perawatan dan Pemeliharaan serta Manajemen Resiko.

5. Hukum dan Kebijakan


Bidang Ilmu Hukum adalah kumpulan peraturan yang berupa perintah dan
larangan yang mengurus tata tertib suatu masyarakat sehingga mereka taat,
sedangkan kebijakan merupakan rangkaian konsep yang menjadi pedoman serta
dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan. Ilmu yang berkaitan dengan
bidang hukum dan kebijakan adalah Peraturan Perikanan dan Kelautan serta
Etika Pengelolaan dan Pengawasan.

6. Kelautan
Bidang Ilmu Kelautan meliputi segala hal yang berhubungan dengan
lingkungan laut. Adapun berbagai ilmu yang sesuai di bidang ini adalah
Oseanografi dan Metereologi Terapan, Sistem Informasi Geografis, dan
Lingkungan Perairan.

7. Bisnis dan Manajemen


Bidang Ilmu Bisnis dan Manajemen adalah suatu kegiatan jual dan beli barang
atau jasa dengan tujuan memperoleh laba, sedangkan manajemen merupakan
seni menyelesaikan pekerjaan melalui bantuan orang lain. Suatu bisnis perlu
memperhatikan manajemennya dengan baik, sehingga bidang ilmu ini berkaitan
dengan Bisnis Perikanan dan Kewirausahaan

3.4 Struktur Mata Kuliah


Pembentukan mata kuliah mempertimbangkan kebutuhan kompetensi
masing-masing CPL. Berdasarkan CPL yang dibebankan kepada masing-masing
body of knowledge maka disusunlah Materi Pembelajaran, seperti disampaikan
pada Tabel 1.1 Matriks pemenuhan CPL pada masing-masing mata kuliah
disampaikan pada Tabel 4.2.
Tabel 1.1 Kebutuhan materi pembelajaran sesuai Body of Knowledge untuk
mencapai CPL
Kelompok Bahan Kajian Materi Pembelajaran
Ilmu Dasar (MWU) Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia
Ilmu Dasar Bahasa Inggris, Matematika, Statistika, Penulisan Laporan Ilmiah,
Aplikasi Komputer
Pelayaran dan Pelabuhan Alat dan Sistem Navigasi, Komunikasi Maritim dan Perikanan, Ilmu
Pelayaran, Olah gerak dan pengendalian kapal, Watchkeeping,
Konstruksi dan stabilitas kapal, Pengaturan dan penanganan
muatan, Manajemen Kapal, Manajemen Pelabuhan dan
Kesyahbandaran
Perikanan Alat penangkapan ikan, Metode dan Teknik Penangkapan Ikan,
Daerah Penangkapan Ikan, dan Penanganan Hasil Tangkapan
Kelautan Oseanografi, Meteorologi dan Sistem Informasi Geografis
Hukum dan Kebijakan Hukum maritim dan perikanan, Perikanan bertanggung jawab
Keselamatan dan Penyelamatan dalam kondisi darurat
Kesehatan Kerja
Bisnis dan Manajemen Kewirausahaan dan Bisnis
Tabel 4.2. Matriks Pemenuhan CPL
Se Kode Mata Kuliah Tota Sikap Keterampilan Umum Pengetahuan Keterampilan Khusus
m MK l 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1
Sks 0 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 5 6
PKP Pendidikan        
1.03.1. Agama Islam
2 Pendidikan 2        
Agama Kristen
Katolik
Pendidikan        
Agama Kristen
Protestan
PKP Pancasila 2           
1.01.1.
2
I PKP Pendidikan 2              
1.02.1. Kewarganegaraan
2
PKP Bahasa Indonesia 2         
1.04.1.
2
TPI Bahasa Inggris 3       
2.05.1.
3
TPI Matematika 3       
2.06.1.
3
TPI Pengantar Ilmu 2            
2.07.1. Perikanan
2
TPI Hukum Maritim 2             
2.08.1. dan Peraturan
2 Perikanan
TPI Tata Laksana 2            
2.09.1. Perikanan
2 Bertangungjawab
TPI Biologi Perikanan 2            
2.10.1.
2
TPI Teknik Penulisan 2          
2.11.1. Ilmiah
2
TPI Statistika Terapan 2      
Se Kode Mata Kuliah Tota Sikap Keterampilan Umum Pengetahuan Keterampilan Khusus
m MK l 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1
Sks 0 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 5 6
2.12.2.
2
TPI Aplikasi Komputer 2        
2.13.2.
2
TPI Kreatifitas dan 3        
2.14.2. Inovasi
3 Kewirausahaan
II TPI Komunikasi 2     
2.15.2.
2
TPI Tingkah Laku Ikan 3       
2.16.2. dan Daerah
3 Penangkapan
Ikan
TPI Meteorologi dan 3     
2.17.2. Oceanografi
3
TPI Bahan dan Alat 3      
2.18.2. Penangkap Ikan
3
TPI Alat-alat Navigasi 3         
2.19.2.
3
TPI Praktik 1                   
2.20.2. Pengenalan
1 Kehidupan
Masyarakat
Perikanan
TPI Studi Kelayakan 3          
2.21.3. Bisnis
3
TPI Perencanaan 3            
2.22.3. Pelayaran
3
TPI Olah Gerak dan 3            
III 2.23.3. Pengendalian
3 Kapal Perikanan
TPI Penanganan dan 3   
2.24.3. Penyimpanan
3 Ikan Hasil
Se Kode Mata Kuliah Tota Sikap Keterampilan Umum Pengetahuan Keterampilan Khusus
m MK l 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1
Sks 0 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 5 6
Tangkapan
TPI Manajemen Kapal 3                         
2.25.3. Penangkap Ikan
3
TPI Teknik dan 4             
2.26.3. Metode
4 Penangkapan
Ikan
TPI Pengeinderaan 3        
2.27.3. Jauh
3
TPI TOEFL 2    
2.28.3. Preparation
2
MPM Bahasa Inggris 2     
3.41.4. Maritim dan
2 Perikanan
MPM Bangunan dan 4             
3.42.4. Stabilitas Kapal
4 Penangkap Ikan
IV MPM Dinas Jaga Deck / 2          
3.43.4. P2TL
2
MPM Ilmu Pelayaran 3          
3.44.4. Astronomi
3
MPM Ilmu Pelayaran 3          
3.45.4. Datar
3
MPM Kesyahbandaran 2          
3.46.4.
2
MPM Praktik Kerja 4               
3.47.4. Lapang (PKL) I
4 Tata Laksana
Pelabuhan
Perikanan
MPM Permesinan Kapal 2           
3.51.5. Perikanan
2
MPM Manajemen 2        
Se Kode Mata Kuliah Tota Sikap Keterampilan Umum Pengetahuan Keterampilan Khusus
m MK l 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1
Sks 0 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 5 6
3.52.5. Pelabuhan
V 2 Perikanan
MPM Praktik Kerja 8                         
3.53.5. Lapang (PKL) II
8 Tata Laksana
Pelabuhan
Perikanan
TPI Pengantar Maritim 2         
2.29.5. Indonesia
2
TPI Kerja Praktik Akhir 8                   
2.30.6. (KPA)
8
VI
TPI Seminar KPA 1       
2.31.6.
1
TPI Laporan KPA 2             
2.32.6.
2
3.5 RPS – Standar Proses Pembelajaran
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) merupakan rencana detail pembagian
pokok bahasan dan teknis pelaksanaan masing-masing mata kuliah. Sebelum
melakukan kegiatan pembelajaran, dosen diwajibkan mempunyai RPS pembelajaran
yang akan dikumpulkan kepada sekretaris program studi sebagai dokumen program
studi. RPS akan memberikan gambaran kepada pembaca mengenai teknik dan
metode pembelajaran yang akan dilakukan selama satu semester oleh tim dosen
pengampu mata kuliah (Lampiran 1). Selama menjalankan pembelajaran selalu
berpedoman pada Buku Pedoman Akademik masing-masing kampus
Koordinator dosen pengampu mata kuliah menyusun Rencana Pembelajaran
Semester (RPS) dan pembagian materi mata kuliah untuk setiap dosen pengampu,
setiap dosen yang mengajar menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) dan
Analisis Instruksional (AI) baik Teori maupun Praktik serta petunjuk praktikum, sesuai
standar penyusunan yang berlaku.
Tujuan disusunnya RPS adalah untuk mengukur kedalaman dan keluasan isi
pembelajaran serta untuk menghindari terjadinya overlapping isi materi antar mata
kuliah dan kemungkinan dilaksanakannya praktikum bersama. Secara lengkap
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) PS-PTK disampaikan pada Lampiran 1.
4. Implementasi Kurikulum
4.1 Dokumen Penyelenggaraan Pendidikan
4.1.1 Metode Penilaian dan evaluasi Pembelajaran – Standar Penilaian Pendidikan
Pembelajaran

Penilaian kegiatan pembelajaran dilakukan dengan mengadakan pretest, post


test, pemberian tugas individu maupun kelompok serta praktikum. Sebelum dosen
memberikan materi pembelajaran biasanya dilakukan pretest terlebih dahulu untuk
mengetahui pengetahuan taruna mengenai mata kuliah yang akan dilakukan. Saat
pemberian materi akan dilakukan diskusi untuk meningkatkan pemahaman taruna
terhadap meteri yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian tugas. Sebelum
kegiatan perkuliahan berakhir, akan dilakukan post test untuk mengetahui seberapa
besar materi yang telah diberikan dapat diserap oleh taruna.
Metode lain untuk melakukan pre test adalah dengan memberikan tugas individu
atau kelompok terlebih dahulu untuk materi perkuliahan yang akan disampaikan
dengan membut materi dalam power point atau review jurnal, atau membuat prototype.
Sehingga nanti kegiatan perkuliahan akan membahas atas materi yang taruna
bawakan untuk dilanjutkan diskusi bersama, dosen akan memberikan penilaian
terhadap materi yang dibawakan, cara menyampaikan materi dan diskusi yang terjadi
di kelas.
Setiap dosen pengampu mata kuliah yang memberikan penilaian terhadap
kegiatan pembelajaran taruna harus mendokumetasikan penilaian proses dan hasil
belajar taruna secara akuntabel dan transparan. Prosedur penilaian melalui penilaian
bertahap dan penilaian berulang berupa tahap perencanaan, kegiatan pemberian
tugas atau soal, observasi kinerja, pengembalian hasil observasi dan penilaian akhir.
Setiap koordinator mata kuliah pada program studi akan menerima penilaian
(dalam angka) taruna dari dosen pengampu mata kuliah. Oleh koordinator akan diolah
digabungkan dengan nilai dari dosen pengampu mata kuliah lain sampai muncul nilai
dalam bentu huruf. Setelah terekapitulasi semua, maka hasil penilaian akan
diserahkan kepada ketua program studi untuk selanjutnya dilakukan pengecheckan
sebelum dikirimkan kepada Unit Administrasi Akademik dan Ketarunaan (Unit AAK).
Pelaporan penilaian dengan menggunakan huruf antara dan angka antara untuk nilai
pada kisaran 0 (nol) sampai 4 (empat) yaitu; A (4,0), AB ( 3,5), B (3,0), BC (2,5), C
(2,0), D (1,0), E (0). Proses penilaian yang dilakukan oleh program studi
memperhatikan pada dokumen pedoman teknik dan instrumen penilaian pembelajaran
Politeknik Kelautan dan Perikanan lingkup KKP yang tersaji dalam Buku Pedoman
Akademik yang sesuai dengan indikator BAN-PT.
Nilai mata kuliah yang sudah masuk ke Unit AAK akan diperiksa ulang sebelum
nantinya akan dihitung nilai IPS (Indeks Prestasi Semester) untuk setiap taruna.
Setelah IPS muncul Unit AAK akan mengadakan rapat yudisium guna menyepakati
hasil penilaian yang telah dilakukan oleh dosen pengampu mata kuliah. Rapat akan
dihadiri oleh seluruh dosen dan unsur pimpinan Politeknik Kelautan dan Perikanan
lingkup KKP. Saat rapat berlangsung tidak menutup kemungkinan terjadi perdebatan
untuk nilai-nilai taruna yang bermasalah (belum lengkap, tidak lulus). Adanya nilai-nilai
yang bermasalah tersebut pada saat rapat akan dimintakan penjelasan dari dosen
yang bersangkutan serta memberikan solusi terhadap masalah tersebut yang sudah
disepakati bersama.
4.1.2 Pembelajaran Mata Kuliah Wajib Nasional
Penyelenggaraan mata kuliah wajib nasional yang ada pada kurikulum
digunakan untuk membentuk karakter taruna program studi Teknik Penangkapan
Ikan/Perikanan Tangkap Politeknik Kelautan dan Perikanan menjadi sumberdaya
manusia (SDM) unggul, beradab dan bermatabat. Dasar hukum pelaksanaan
pembelajaran mata kuliah wajib nasional mengacu pada Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 84/E/KPT/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Mata Kuliah
Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi. Proses pembelajarannya secara
klasikal dan sebagai pedoman kegiatan pembelajaran berpedoman pada silabus
dan telah disusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Substansi pada
setiap mata kuliah wajib nasional dapat dikembangkan oleh dosen pengampu
dengan mengikuti perkembangan zaman dan keilmuan. Metode
pembelajarannya melalui pemaparan materi oleh dosen pengampu dan diskusi
menggunakan studi kasus yang pada umumnya terjadi dalam lingkungan
kampus, seperti intoleransi, pelecehan seksual, korupsi dan pemasalahan sosial
lainnya. Komponen penilaian mata kuliah wajib nasional meliputi tugas, Ujian
Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) dengan standar nilai
mengacu pada standar nilai kepala badan ?? Adapun mata kuliah wajib terdiri
atas agama, Pancasila, kewarganegaraan dan bahasa Indonesia.
a. Agama
Penyelenggaraan mata kuliah agama berfungsi untuk membentuk taruna
menjadi individu yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia dan menghargai perbedaan. Mata kuliah agama diajarkan oleh
dosen yang memiliki kualifikasi akademik sesuai dengan bidangnya yaitu lulusan
magister di bidang agama dan dan dapat berasal dari praktisi atau dosen tidak
tetap dari luar perguruan tinggi. Dosen payung = merupakan dosen tetap
program studi ?. Perkuliahan mata kuliah agama diajarkan kepada taruna
berdasarkan agama yang dianut masing-masing taruna.
b. Pancasila
Mata kuliah pancasila diajarkan untuk memberikan pemahaman dan
penghayatan taruna tentang ideologi bangsa Indonesia. Dengan demikian taruna
memiliki pedoman atau kaidah penuntun dalam berpikir dan bertindak dalam
kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Dosen
pengampu mata kuliah pancasila memiliki kualifikasi magister pada bidang ilmu
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan atau apabila belum tersedia maka
akan diangkat dari dosen tidak tetap dengan kualifikasi bidang ilmu lainnya yang
mendapatkan perbekalan khusus Pendidikan Pancasila. Dosen payung =
merupakan dosen tetap program studi?.
c. Kewarganegaraan
Urgensi mata kuliah kewarganegaraan yaitu untuk memberikan pemahaman
taruna mengenai Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (UUD 45), Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka
Tunggal Ika serta membentuk taruna menjadi warga negara yang memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air. Mata kuliah tersebut diampu oleh dosen dengan
kualifikasi akademik paling rendah lulusan magister pada bidang keilmuan
pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, ketahanan nasional, ilmu sosial,
ilmu budaya, ilmu filsafat dan ilmu hukum yang mendapat pembekalan khusus
pendidikan kewarganegaraan. Program studi dapat menggunakan praktisi atau
dosen tidak tetap dari luar perguruan tinggi apabila belum tersedia. Dosen
payung = merupakan dosen tetap program studi?
d. Bahasa Indonesia
Pembelajaran mata kuliah Bahasa Indonesia merupakan pendidikan dengan
tujuan agar taruna mampu mengungkapkan pikiran secara lisan maupun tulisan
dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, menjadikan bahasa
Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan menjadi alat pemersatu
bangsa. Kualifikasi dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia paling
rendah magister pada bidang ilmu Bahasa atau sastra Indonesia. Namun dapat
pula mengangkat dosen tidak tetap dengan kualifikasi serupa. Dosen payung =
merupakan dosen tetap program studi?

4.1.3 Pembelajaran Literasi Digital Pak Karyanto


Literasi digital adalah salah satu indikator dalam pendidikan dan
kebudayaan untuk menciptakan cara berfikir taruna yang kritis dan kreatif.
Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan berbagai
informasi secara luas dan bebas yang diperoleh melalui bantuan digital. Sistem
pembelajaran menggunakan pendekatan literasi digital dimana Dosen dan
Taruna memanfaatkan pengetahuan serta kecakapan menggunkanan media
digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya. Dalam
penggunaan media digital/online harus memperhatikan empat pilar itu
adalah cakap bermedia digital, budaya bermedia digital, aman bermedia digital
dan etis bermedia digital.
Penyediaan sarana dan prasarana untuk mendukung pembelajaran berbasis
literasi digital, agar pada saat dilaksanakan kegiatan belajar mengajar mudah
terakses jaringan internet. Dosen dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar
secara daring, bahkan pengumpulan tugas dari dosen melalui email, google
classroom dll.

4.1.4 Kebijakan Penelitian Berbasis Penyelesaian Masalah di


Industri/Pemangku Kepentingan – Standar Penelitian

Standar Penelitian merupakan indikator minimal yang menetapkan mutu


hasil penelitian terapan dari setiap Perguruan Tinggi Vokasi dibawah
Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dalam perguruan tinggi, penelitian adalah
salah satu dharma perguruan tinggi yang tidak kalah pentingnya dengan dharma
pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat perguruan tinggi harus
memandu, mengelola dan memfasilitasi agar dharma penelitian dapat
dilaksanakan oleh setiap dosen baik secara perorangan maupun kelompok serta
dapat dipublikasikan untuk kepentingan masyarakat oleh karenanya perlu
ditetapkan standar hasil penelitian.
Implementasi Sasaran strategis keempat (SS-4) Terselenggaranya
Pengabdian Pendidikan Tinggi KP adalah dengan pelaksanaan “Penelitian
Terapan Pendidikan Tinggi KP”, yang diselenggarakan oleh setiap Perguruan
Tinggi Vokasi dibawah Kementerian Kelautan dan Perikanan. Hasil penelitian
terapan ini, kemudian menjadi acuan dalam penyusunan kebijakan Pusat KKP
dan Dinas Kelautan dan Perikanan setempat.
Sesuai dengan Peraturan Kepala BRSDMKP No. 13 Tahun 2021 Tentang
Pengembangan Teknologi Kampung Inovasi di daerah pesisir, maka mulai tahun
2021 sampai dengan tahun 2024, Perguruan Tinggi Vokasi dibawah Kementerian
Kelautan dan Perikanan akan memilih desa Inovasi, dalam upaya menerapkan
hasil penelitian yang telah dilakukan untuk menjawab permasalahan yang ada di
masyarakat pesisir. Sehingga, Perguruan Tinggi Vokasi dibawah Kementerian
Kelautan dan Perikanan diharapkan dapat menghasilkan penelitian dan
melaksanakan pengabdian masyarakat berorientasi inovative untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Standar penelitian yang disusun
meliputi:
1. Standar Hasil Penelitian (terlampir);
2. Standar Isi Penelitian (terlampir);
3. Standar Proses Penelitian (terlampir);
4. Standar Penelitian (terlampir);
5. Standar Peneliti Penelitian (terlampir);
6. Standar Sarpras Penelitian (terlampir);
7. Standar Pengelolaan Penelitian (terlampir);
8. Standar Pendanaan Penelitian (terlampir).

4.2 Dokumen Sumberdaya Penyelenggaraan Kurikulum – Standar


Pengelolaan Program Studi
4.2.1 Kualitas dan Kuantitas Mahasiswa Input – Standar Calon Mahasiswa Kep.
Erik
4.2.2 Kualitas dan Kuantitas Mitra – Standar Mitra Kep. Erik
4.2.3 Kualitas dan Kuantitas Dosen – Standar Dosen
Tujuan penetapan standar SDM sebagai bentuk implementasi dalam
menjamin kualitas sumber daya manusia yang ada sehingga menghasilkan SDM
yang profesional dan memiliki integritas tinggi terhadap pencapaian proporsi
kerja yang telah ditetapkan sehingga mampu mencapai visi, misi dan tujuan yang
telah ditetapkan pada Prodi Teknik Penangkapan Ikan. Secara rasional
pengelolaan SDM mengacu pada aturan-aturan/kebijakan pengelolaan sumber
daya manusia, di Prodi TPI mengikuti aturan yang berlaku di BRSDM KP sebagai
core sentral kebijakan yang dilaksanakan dalam lingkup Kementerian Kelautan
dan Perikanan
Proses standardisasi kualifikasi maupun kompetensi dosen dan tenaga
kependidikan Program Studi Teknik Penangkapan Ikan dilakukan dengan
berlandaskan pada regulasi dan kebijakan yang telah ditetapkan baik itu oleh
Negara, Kementerian PAN RAB, Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi,
maupun Politeknik Kelautan dan Perikanan itu sendiri.
Regulasi dan kebijakan negara yang dijadikan landasan adalah sebagai
berikut;
1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian (Lembaga Negara 1974 Nomor 55, Tambahan
Lembaga Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999;
4) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil negara (ASN);
5) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
6) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah guna memberikan keyakinan
mengenai akurasi, keandalan dan keabsahan data/informasi kinerja
Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone yang berkualitas;
7) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan;
8) Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
negeri Sipil;
9) Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai negeri Sipil (PNS);
10) Peraturan Presiden nomor 12 tahun 1961 tentang Pemberian
TugasBelajar;
11) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 48 tahun 2009 tentang
Pedoman Pemberian Tugas Belajar di lingkuan Pendidikan Nasional;
12) Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 185/KPT/2016 tentang Pembukaan Program Studi
dalam rangka Pendirian Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone di
kabupaten Bone yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan
Sumberdaya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan
Perikanan Kementerian Kelautan dan perikanan;
13) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
: 25/MEN/2009 Tentang Tata Kerja Tim Penilai dan Tata cara Penilaian
Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen di Lingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan
Dosen di Program Studi Teknik Penangkapan Ikan merupakan setiap
orang yang mendapatkan Surat Tugas Pengampu Mata Kuliah dari masing-
masing Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan sebagai Pendidik yang
memiliki kualifikasi dan kompetensi sebagai Dosen dan Pelatih atau instruktur
yang berstandar IMO. Penentuan standar Dosen Program Studi Teknik
Penangkapan Ikan (TPI) berpedoman pada :
1) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
2) Permen KP Nomor PER.07/Men/2011 tentang sisten standar mutu
Pendidikan dan pelatihan, ujian, serta sertifikasi pelaut Kapal
Penangkap Ikan
3) Peraturan Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan
dan Perikanan Nomor 55/PER-BRSDM/2020 Tentang Standar Mutu
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Ahli Nautika Kapal
Penangkap Ikan Tingkat I (ANKAPIN I)
Berpedoman pada ketiga regulasi di atas ditetapkan standar pendidik
pada Prodi TPI dengan kualifikasi sebagai berikut :
1) Memiliki kualifikasi akademik minimal lulusan magister atau magister
terapan yang relevan dengan program studi Teknik Penangkapan
Ikan.
2) Memiliki kualifikasi kompetensi pendidik dinyatakan dengan sertifikat
pendidik dan/atau sertifikat profesi yang relevan dengan program
studi Teknik Penangkapan Ikan sesuai ketentuan pada standar
nasional Pendidikan serta memiliki sertifikat lulus diklat IMO Model
course 6.09 bagi pendidik dan sertifikat lulus diklat IMO Model Course
3.12 bagi penguji pada mata kuliah bidang kepelautan.
3) Memiliki sertifikat keahlian profesi yang relevan dengan program studi
Teknik Penangkapan Ikan minimum sertifikat Kompetensi ANKAPIN I.
4) Memiliki sertifkat keterampilan khusus proficiency awak kapal
perikanan terkait.
5) Dosen program studi Teknik Penangkapan Ikan dapat menggunakan
Dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan Program Studi dan
berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI
yang telah memperoleh rekognisi pembelajaran lampau dari direktorat
jenderal terkait.
6) Memiliki Pengalaman berlayar sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun
sebagai perwira pada kapal penangkap ikan yang panjangnya ≥ 24 m
dan/atau 300 GT, atau berpengalaman 4 (empat) tahun di kapal
bukan penangkap ikan ditambah 6 (enam) bulan di kapal perikanan
Perencanaan Pengembangan Dosen. Dalam program kerja tahunan dan
rencana strategis 5 (lima) tahun program studi Teknik Penangkapan Ikan (TPI)
untuk perencanaan dan pengembangan Dosen kedepannya. Pengembangan
dan peningkatan kompetensi keahlian, Dosen diwajibkan melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi yaitu program Doktor atau Strata-3 (S3), baik di
dalam negeri maupun di luar negeri dan ditambah dengan sertifikasi lainnya yang
mendukung. pengembangan dan peningkatan kompetensi yang sesuai dengan
keahlian masing-masing Dosen.
Dosen yang telah melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi, maka
dilaksanakan evaluasi terhadap kinerja Dosen. Evaluasi ini dilakukan oleh
pimpinan dan mahasiswa dalam berbagai macam bentuk, yaitu:
1) Evaluasi Kinerja Dosen meliputi evaluasi pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat melalui Sistem Informasi Sumberdaya
Terintegrasi (SISTER) oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan
Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
2) Evaluasi kehadiran Dosen yang melaksanakan Proses Belajar Mengajar
baik secara teori dan praktik melalui jurnal kehadiran yang dikeluarkan oleh
BAAK. Sedangkan evaluasi kehadiran Dosen secara keseluruhan direkam
melalui finger print dan absensi secara online. Kehadiran untuk Proses
Belajar Mengajar direkap setiap minggu oleh BAAK dan kehadiran secara
keseluruhan direkap secara keseluruhan oleh bagian kepegawaian
kemudian semua kehadiran tersebut, dilaporkan ke pimpinan dalam hal ini
Direktur dan Wakil Direktur I Bidang Akademik Politeknik KP Bone.
3) Evaluasi perkuliahan dilaksanakan dengan memberikan kuesioner kepada
mahasiswa tentang kepuasaan mahasiswa terhadap Dosen dalam
melaksanakan perkuliahan. Prosesnya dan hasilnya dilaksanakan dan
dianalisis oleh BAAK kemudian dilaporkan ke Ketua Program Studi TPI
yang diketahui oleh Direktur dan Wakil Direktur 1 bidang Akademik.
Kemudian Ketua Program Studi TPI akan mensosialisasikan hasil analisis
tersebut kepada seluruh Dosen untuk meningkatkan kinerja dan
memberikan saran untuk perbaikan kedepannya.
4) Evaluasi kesesuaian materi dengan Rencana Pembelajaran Semester
(RPS) yang disusun berdasarkan kurikulum 2019 dan 2022 untuk mencapai
kompetensi lulusan dan evaluasi jumlah pertemuan perkuliahan. Hal ini
dilaksanakan untuk memantau ketercapaian materi yang telah ditetapkan
dan jumlah pertemuan sebanyak 14 kali pertemuan tatap muka di kelas dan
praktikum serta 2 kali pertemuan untuk Ujian Tengah Semester (UTS) dan
Ujian Akhir Semester (UAS) sehingga total pertemuan adalah 16 kali.
Dosen pengampu mata kuliah di Program Studi Tekhnik Penangkapan Ikan
diwajibkan memiliki kualifikasi dan kompetensi spesifik pada bidang keahlian
yang telah terukur sesuai dengan rumpun keilmuan Program Studi. Dosen
Program Studi Tekhnik Penangkapan Ikan melaksanakan penelitian dengan
mewajibkan seluruh dosen harus memiliki projek penelitian yang didanai secara
mandiri, Kerjasama dan anggaran penelitian pada DIPA Poltek Kelautan dan
Perikanan. Selain itu, setiap dosen juga diharuskan untuk memiliki artikel ilmiah
yang dipublikasikan di jurnal nasional ataupun internasional minimal satu
publikasi dalam setiap tahunnya. Kemudian untuk standar pengabdian kepada
masyarakat, telah menentapkan bahwa setiap dosen harus melaksanakan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat minimal satu kegiatan setiap semester.

4.2.4 Kualitas dan Kuantitas Tenaga Kependidikan – Standar Tenaga


Kependidikan
Tenaga kependidika yang di standar nasional pendidikan tinggi merupakan setiap
orang yang ditugaskan oleh Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone
sebagai Tenaga Kependidikan yang memiliki kualifikasi dan kompetensi sebagai
Pelatih atau instruktur yang memenuhi kriteria Tenaga Kependidkkan pada
standar nasional Pendidikan tinggi dan berstandar IMO. Penentuan standar
tenaga kependidkan berpedoman pada :
1) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
3 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
2) Permen KP Nomor PER.07/Men/2011 tentang sisten standar mutu
Pendidikan dan pelatihan, ujian, serta sertifikasi pelaut Kapal Penangkap
Ikan (Lampiran 37)
3) Peraturan Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan
Perikanan Nomor 55/PER-BRSDM/2020 Tentang Standar Mutu
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan ahli Nautika Kapal Penangkap
Ikan Tingkat I (ANKAPIN I)

Tenaga Kependidikan harus memenuhi kriteria kualifikasi dan kompetensi Tenaga


Kependidikan untuk menyelenggarakan pendidikan dalam rangka pemenuhan
capaian Pembelajaran lulusan. Berpedoman pada ketiga regulasi diatas
ditetapkan standar tenaga kependidikan sebagai berikut :
1) Kualifikasi Dosen pengajar bidang kepelautan
a) Sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
menyelenggarakan pendidikan dalam rangka pemenuhan capaian
Pembelajaran lulusan
b) Memiliki kualifikasi akademik minimal Diploma 3 dan/atau Diploma 4
terapan yang relevan dengan program studi Teknologi Penangkapan Ikan,
persayatan ini dikecualikan bagi tenaga administrasi yang berstandar
minimum kualifikasi paling rendah SMA atau sederajat.
c) Memiliki kualifikasi Kompetensi tenaga kependidikan dinyatakan dengan
sertifikat pendidik dan/atau sertifikat profesi yang relevan dengan program
studi Teknologi Penangkapan Ikan sesuai ketentuan pada standar
nasional Pendidikan serta memiliki sertifikat lulus diklat IMO Model course
6.09 bagi tenaga kependidikan dan sertifikat lulus diklat IMO Model
Course 3.12 bagi penguji pada mata kuliah bidang kepelautan.
d) Memiliki sertifikat keahlian profesi yang relevan dengan program studi
Teknologi Penangkapan Ikan.
e) Memiliki sertifkat keterampilan khusus (proficiency) awak kapal perikanan
terkait.
f) Dosen program studi Teknik Penangkapan Ikan dapat menggunakan
Tenaga Kependidikan bersertifikat profesi yang relevan dengan Program
Studi dan berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 5 (lima)
KKNI yang telah memperoleh rekognisi pembelajaran lampau dari
direktorat jenderal terkait.
g) Memiliki Pengalaman berlayar sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sebagai
perwira pada kapal penangkap ikan yang panjangnya ≥ 24 m, atau
berpengalaman 4 (empat) tahun di kapal bukan penangkap ikan ditambah
6 (enam) bulan di kapal perikanan

2) Sedangkan Kualifikasi Tenaga Kependidikan bidang non kepelautan


a) Memiliki kualifikasi akademik minimal lulusan Diploma 3 yang relevan
dengan program studi Teknologi Penangkapan Ikan.
b) Memiliki sertifikat keahlian profesi yang relevan dengan program studi
Teknologi Penangkapan Ikan
c) Memiliki pengalaman sebagai Tenaga Kependidkan paling rendah 2 (dua)
tahun di bidangnya;
d) Memiliki kualifikasi Kompetensi Tenaga Kependidkan yang dinyatakan
dengan sertifikat sertifikat profesi yang relevan dengan program studi
Teknologi Penangkapan Ikan sesuai ketentuan pada standar nasional
Pendidikan serta memiliki sertifikat lulus diklat IMO Model course 6.09
bagi pendidik

4.2.5 Sarana dan Prasarana Pembelajaran – Standar Sarana dan Prasarana


Pembelajaran
Definisi atau Istilah :
1. Sarana adalah fasilitas/peralatan yang digunakan dalam proses
pembelajaran seperti alat-alat laboratorium, dan media belajar.
2. Prasarana adalah fasilitas yang berupa asset infrastruktur (tidak bergerak)
seperti tanah, gedung, ruang perkuliahan, ruang laboratorium, dan
ladang/lahan kebun percobaan.
3. Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran merupakan kriteria minimal
tentang sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses
pembelajaran dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
Sarana dan Prasarana Pendidikan Kelautan dan Perikanan
diklasifikasikan sebagai berikut:
A. Lahan / Tanah.
Lahan adalah sebidang tanah yang digunakan untuk mendirikan bangunan
sekolah (gedung kantor, kelas, asrama, dll). Jenis lahan yang diperlukan
untuk satuan pendidikan kelautan dan perikanan antara lain meliputi:
1. Lahan terbangun adalah lahan yang diatasnya berisikan bangunan
2. Lahan terbuka adalah lahan yang belum ada bangunan diatasnya,
termasuk : taman, plaza, selasar, dan lapangan praktik.
3. Lahan kegiatan praktik adalah lahan yang diperuntukkan pelaksanaan
kegiatan praktik.
4. Lahan pengembangan adalah lahan yang diperlukan untuk kebutuhan
pengembangan bangunan, kegiatan praktik, dan perumahan.
B. Jalan, Irigasi, dan Jaringan.
C. Prasarana Pendukung Pembelajaran dan Teaching Factory
D. Ruangan :
Standar Sarana dan Prasarana Administrasi dan Umum (Ruangan), terdiri
dari :
1. Ruang Direktur
2. Ruang Wakil Direktur
3. Ruang Sub Koordinator Kelompok Administrasi Akademik dan
Ketarunaan
4. Ruang Sub Koordinator Kelompok Administrasi Umum
5. Ruang Dosen
6. Ruang Dewan Penyantun
7. Ruang Senat Dosen
8. Ruang Kerja Kepala Satuan Penjamin Mutu
9. Ruang Kerja Kepala Satuan Pengawas Internal
10. Ruang Ketua Program Studi
11. Ruang Kerja Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat
12. Ruang Kerja Kepala Pusat Pembinaan Karakter
13. Ruang Kerja Kepala Untuk Tiap Unit Penunjang
14. Ruang Kerja Penanggungjawab Laboratorium
15. Ruang Kerja Fungsional Tertentu
16. Ruang Kerja Staf
17. Ruang Tamu
18. Ruang Rapat
19. Ruang Dokumentasi dan Arsip
20. Ruang Pokja Pengadaan B/J
21. Ruang Administrasi
22. Ruang SIM dan Data
23. Ruang Perpustakaan
24. Ruang Bimbingan Konsleing
25. Ruang Kelas
26. Ruang Komputer
27. Ruang Kesehatan
28. Ruang Penjamin Mutu
29. Ruang Gudang Umum
30. Ruang Rumah Jaga
31. Ruang Serba Guna

E. Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran Program Studi Teknologi


Penangkapan Ikan, sebagaimana terlampir terdiri dari :
1. Ruang Praktek Fisika dan Matematika Terapan
2. Ruang Komputer dan Multimedia
3. Ruang Menjangka PETA
4. Ruang Navigasi Konvensional
5. Ruang Navigasi Elektronik
6. Ruang Komunikasi / GMDSS
7. Ruang Konstruksi Alat Tangkap
8. Ruang Kecakapan Bahari
9. Ruang Keselamatan / BST-F
10. Ruang Penanganan Hasil Perikanan Tangkap
11. Ruang Meteorologi dan Ocenografi Perikanan
12. Ruang Maritime English dan CBT
13. Ruang ECDIS
14. Ruang Radar Simulator
15. Ruang Konstruksi dan Stabilitas KAPIN
16. Ruang Fishing and Navigation Simulator (FNS)
17. Sarana Kapal Latih
Indikator Capaian Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
Politeknik KP adalah Seluruh Sarana dan Prasarana Pembelajaran adalah up to
date dan terawat.

4.2.6 Satuan Biaya Operasional per Mahasiswa – Standar Pembiayaan


Pembelajaran
5. Evaluasi Kurikulum
5.1 Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Oleh Internal PTV Pak Yuli
5.2 Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Oleh Ekstrenal PTV Pak Yuli

Anda mungkin juga menyukai