SMAN 1 KUTOWINANGUN
Jl. Raya Barat No.185, kode pos: 54393 Kedung Tawon, Kuwarisan,
Kec. Kutowinangun, Kab. Kebumen, Prov. Jawa Tengah.
Telp. (0287) 661039 email : sman_kuto_185@yahoo.co.id
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyapa
peserta didik dengan kalimat yang membuat siswa
bersemangat dilanjutkan dengan berdoa.
2. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menanyakan kabar peserta didik/konseli.
3. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
mengecek kehadiran peserta didik/konseli dan
a. Pernyataan Tujuan
mengucapkan terimakasih kepada peserta didik/konseli
atas kehadirannya.
4. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan tujuan dari pemeberian bimbingan dengan
topik “Regulasi Emosi: Seni Mengendalikan Emosi”.
5. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
memberikan Ice Breaking/games sederhana untuk
merefresh peserta didik/konseli supaya lebih bersemangat.
Apa itu emosi? Emosi adalah respons terhadap kejadian yang menimpa kita. Contoh,
saat berjalan kaki sendirian di malam hari, tiba-tiba kamu mendengar suara tawa perempuan.
Kamu pun merasa takut dan bergegas lari menuju rumah. Respons ini membuat kamu terhindar
dari kemungkinan bahaya yang terjadi. Emosi berlangsung dengan cepat dan otomatis.
Macam-macam emosi:
1. Marah
2. Jijik
3. Takut
4. Bahagia
5. Sedih
6. Terkejut
Nah terkadang pada saat kita marah ada respon perilaku kita yang kemungkinan
memperburuk keadaan, contohnya saat marah ada orang yang membanting gelas, piring atau
benda disekitar ada juga yang memukul tembok. Itu contoh perilaku marah yang destruktif. Jadi
harus gimana? Apakah dipendam saja?? Tentu tidak, marah itu walau dipendam nantinya tetap
akan meledak juga, maka dari itu butuh wadah untuk menyalurkan marah, contohnya lari joging,
olahraga, musik. Kalau saya sendiri biasanya gitaran, nyanyi untuk melepaskan stres dan marah,
nah dalam prosesnya nanti zat adrenalin akan menurun, lelah, dan marah kita juga reda. Hal itu
tadi disebut dengan Regulasi Emosi/Anger Management.
Regulasi emosi adalah kemampuan yang kita miliki untuk bisa mengatur emosinya,
sehingga kita gak terlarut dalam emosi yang dirasakan. Menurut Gross hal ini berfungsi untuk
mengelola emosi biar respon emosi kita gak salah dan berakhir sedih atau menyesal itu tadi.
Cara Regulasi Emosi
1. Ketahui emosi yang kamu miliki. Kita tidak bisa mengkontrol emosi orang lain, jadi
diri kita sendiri yang harus kita kontrol.
2. Bertanya ke diri sendiri. Apa yang membuat jadi marah begini? Kenapa harus sesedih
ini? Apa perlu aku memukul dia?
3. Memahami jenis emosi. Emosi kan ada banyak, kita harus bisa mengenali apa yang
sebenarnya kita rasakan, sedih kah, marah kah, atau apa. Tujuannya agar tindakan
kita selanjutnya adalah yang paling tepat. Contohnya baru aja diputus pacar, pasti
sedih dong, kalau begitu nangis aja gpp. Menangis itu ga ada hubungannya sama
lemah dan kuat, menangis itu respon tubuh akan beban emosi yang berat dan tidak
dapat diungkapkan, jadinya ya nangis. Tapi tetap jangan berlebihan.
Refleksi diri:
1. Menuliskan tindakan yang disesali karena emosi sesaat. Contohnya pernah berdebat
dengan Ibu, kemudian terbawa emosi marah ke Ibu, tanpa sadar membentak beliau. (10
Menit)
2. Apabila di masa depan kalian dihadapkan permasalahan yang sama, tindakan seperti apa
yang akan kalian lakukan? Apakah tetap sama atau berbeda?
Lampiran 2 – Lembar Kerja Peserta Didik/Konseli
A. Data Diri
1. Nama
2. Kelas
B. Pertanyaan
Contohnya: Pernah berdebat dengan ibu, kemudian tanpa sadar membentak beliau
2. Apabila di masa depan kalian dihadapkan permasalahan yang sama, tindakan seperti apa
yang akan kalian lakukan?
Contohnya: Saya akan menahan marah dan bertanya kepada ibu kenapa memarahi saya,
sehingga saya dapat memahami alasan ibu marah kepada saya.
Lampiran 3 - Powerpoint
Lampiran 4 – Lembar Evaluasi
a. Evaluasi proses
b. Evaluasi hasil
Nama:
Kelas:
Absen:
1. Merasakan suasana pertemuan Menyenangkan
Kurang menyenangkan
Membosankan
2. Topik yang dibahas Menarik
Lumayan menarik
Tidak menarik
3. Kemudahan memahami materi Mudah dipahami
layanan
Cukup mudah dipahami
Sulit dipahami
4. Cara guru bimbingan dan Mudah dipahami
konseling atau konselor Cukup mudah dipahami
menyampaikan Sulit dipahami
5. Kegiatan yang diikuti Mudah diikuti
Lumayan mudah diikutii
Sulit untuk diikuti
Kesan dan pesan mengikuti kegiatan bimbingan klasikal :