O Evaluasi
1. Evaluasi proses 10. Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor melakukan
evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi:
a. Mengadakan refleksi
b. Sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan
(contoh semangat/ kurang semangat/ tidak
semangat)
c. Cara peserta didik menyampaikan pendapat
atau bertanya : sesuai dengan topik/ kurang sesuai
dengan topik/ tidak sesuai dengan topik
d. Cara peserta didik memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan Guru Bimbingan dan
Konseling atau konselor: mudah dipahami/tidak
mudah/ sulit dipahami.
2. Evaluasi hasil 11. Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain:
a. Merasakan suasana pertemuan:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak
menyenangkan
b. Topik yang dibahas: sangat penting/ kurang
penting/ tidak penting
c. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan mudah dipahami/ tidak mudah/
sulit dipahami
d. Kegiatan yang diikuti: menarik/ kurang menarik/
tidak menarik untuk diikuti
Mengetahui Semarang, 25 September 2022
Penyakit mental itu merupakan jenis penyakit yang disebabkan karena masalah
psikologis sama seperti pandangan bidang kedokteran tentang sebuah penyakit. Disease
Model merupakan sebuah penyakit mental yang berbeda dari normalitas yang bisa
dikenali dengan gejala yang unik dan menyebabkan penyimpangan tertentu.
Sebab-sebab Penyakit Mental
1. Kepribadian yang lemah
2. Konfli-konflik sosial dan konflik-konflik kultural yang mempengaruhi diri manusia
3. Pemasakan batin dari pengalaman yang keliru, yaitu pencernaan pengalaman oleh diri
si subyek yang salah.
Gangguan makan sendiri terdiri dari 3 macam, yaitu bulimia, anoreksia, serta binge-
eating. Bulimia merupakan kondisi di mana individu akan makan dengan jumlah
besar kemudian dikeluarkan (dimuntahkan) kembali secara paksa. Anoreksia adalah
gangguan di mana penderita akan selalu berpikir bahwa dia kelebihan berat badan,
walau sebenarnya tidak. Binge-eating adalah ketika penderita makan secara
berlebihan dan sulit untuk dihentikan.
6. Anxiety Disorder
Anxiety Disorder atau kerap disebut dengan gangguan kecemasan adalah jenis
gangguan mental yang umum terjadi. Gejalanya dapat ditandai dengan kecemasan
individu yang berlebihan saat merespon situasi ataupun objek. Kecemasan tersebut
bisa memicu perubahan fisiologis, seperti jantung yang berdebar lebih cepat dan
berkeringat. Ketakutan yang dialami individu dapat berlangsung begitu hebat. Salah
satu contoh gangguan kecemasan adalah fobia.
7. Personality Disorder
Personality Disorder adalah istilah lain dari gangguan kepribadian. Penderita
cenderung memiliki cara berpikir yang kaku dan berbeda dari kebanyakan orang. Hal
inilah yang memungkinkan penderita memiliki gangguan dalam berfungsi secara
normal di masyarakat. Biasanya penderita akan cenderung membuat masalah dan
menyusahkan orang lain karena kepribadiannya yang ekstrim. Contoh dari personality
disorder adalah paranoid dan sikap antisosial.
8. Mood Disorder
Masalah kesehatan mental selanjutnya adalah mood disorder atau
gangguan mood. Biasanya ditandai dengan perubahan mood yang cukup drastis dalam
waktu singkat. Seorang penderita dapat bahagia secara berlebihan lalu seketika
merasakan kesedihan, ataupun sebaliknya. Gangguan mood merupakan jenis
gangguan afektif yang dirasakan oleh perasaan emosional individu. Seringkali muncul
di kalangan remaja, contoh gangguan mood yang telah cukup populer adalah Bipolar
Disorder. Untuk penanganan efektif dan tepat dari gangguan mood ini, penderita
disarankan untuk berkonsultasi pada ahli, seperti psikolog atau terapis.
9. Dissosiative Disorder
Dissosiative disorder merupakan gangguan mental yang menyebabkan penderita
mengalami perubahan kesadaran, ingatan, atau identitas yang dimilikinya.
Kemunculannya dapat dikarenakan oleh pengalaman traumatis yang pernah dialami
atau sekadar disaksikan. Contoh gangguan disosiatif adalah depersonalisasi dan
kepribadian ganda. Dissosiative disorder tentu merupakan jenis gangguan yang
memerlukan penanganan khusus.
10. Sexual and Gender Disorder
Gangguan seksual dan gender tentunya berkaitan dengan perilaku, kinerja, dan hasrat
seksual. Gangguan jenis ini dapat berupa keraguan atas identitas gender, disfungsi
seksual, ataupun paraphilias. Paraphilias sendiri merupakan kondisi yang ditandai
adanya fantasi, dorongan, atau perilaku seksual yang intensif dan berulang, serta
melibatkan situasi, objek, dan aktivitas tidak biasa sehingga dapat menyebabkan stres.