Anda di halaman 1dari 9

PENDEKATAN

BEHAVIORISTIK
Widya Novi Angga Dewi
BF. SKINNER
 Pada dasarnya, manusia memiliki kecenderungan-kecenderungan positif dan
negatif yang sama.
 Manusia sebagai mahluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol atau
dipengaruhi oleh faktor- faktor dari luar
 Manusia memulai kehidupannya dengan memberikan reaksi terhadap
lingkungan sosial-budayanya dan interaksi ini menghasilkan pola-pola perilaku
yang kemudian membentuk kepribadian.
 Tingkah laku seseorang ditentukan oleh banyak dan macamnya penguatan yang
KONSEP diterima dalam situasi hidupnya

DASAR  Tingkah laku dipelajari ketika individu berinteraksi dengan lingkungan, melalui
hukum-hukum belajar Pembiasaan klasik, Pembiasaan operan dan Peniruan.
 Manusia bukanlah hasil dari dorongan tidak sadar melainkan merupakan hasil
belajar, sehingga ia dapat diubah dengan memanipulasi dan mengkreasi
kondisi-kondisi pembentukan tingkah laku.
 Manusia cenderung akan mengambil sti-mulus yang menyenangkan dan
menghin-darkan stimulus yang tidak menyenang-kan.
 Kepribadian seseorang merupakan cerminan dari pengalaman, yaitu situasi atau
stimulus yang diterimanya. 
 Tingkah laku yang salah hakikatnya terbentuk dari cara belajar
Asumsi atau lingkungan yang salah.

Perilaku  Manusia bermasalah mempunyai kecenderungan merespon


tingkah laku negatif dari lingkungannya.
Bermasalah  Tingkah laku maladaptif terjadi karena kesalapahaman dalam
menanggapi lingkungan dengan tepat
 Konseling behavior pada hakikatnya
terdiri atas proses penghapusan hasil
TUJUAN
belajar yang tidak adaptif dan pemberian
KONSELING pengalaman-pengalaman belajar yang di
dalamnya.
 Konselor behavior harus memainkan peran
aktif dan direktif dalam pemberian treatment,
yakni konselor menerapkan pengetahuan
ilmiah pada pencarian pemecahan masalah-
masalah manusia, para konselinya.
PERAN  Konselor behavior secara khas berfungsi
KONSELOR sebagai guru, pengarah, dan ahli dalam
mendiagnosis tingkah laku yang maladaptif
dan dalam menentukan prosedur-prosedur
penyembuhan yang diharapkan, mengarah
pada tingkah laku yang baru dan adjustive.
 Latihan asertif,
 desentisasi sistematis,
TEKNIK-  pengkondisian aversi,
TEKNIK
 pembentukan tingkah laku,
KONSELING
 behavioral kontrol
 Pelaksanaan konseling behavior digambarkan
dalam beberapa langkah/ tahapan yakni
a) Assesment
DESKRIPSI b) Goal setting
PROSES c) Technique implementation
KONSELING d) Evaluation termination
e) Feedback
 Telah diterapkan secara luas pada
APLIKASI terapi individual dan kelompok,
DALAM BK lembaga2, sekolah dan situasi2
belajar lainnya
KELEBIHAN KELEMAHAN

 Pendekatan ini tidak  Pendekatan ini berhadapan


KELEBIHAN menangani konseli secara
keseluruhan, hanya perilaku
langsung dengan symptom
permasalahan.
DAN eksplisit saja.
 Pendekatan ini berfokus pada
 Pendekatan ini terkadang
KELEMAHAN diterapkan secara mekanik.
kini dan sekarang. Konseli
tidak harus memeriksa masa
PENDEKATAN  Pendekatan ini tampak paling lalu untuk mendapatkan
bantuan di masa kini
baik pada kondisi terkontrol
BEHAVIOR yang mungkin sulit diulangi  Pendekatan ini menawarkan
pada situasi konseling normal. banyak teknik untuk
 Pendekatan ini mengabaikan digunakan oleh konselor.
masa lalu konseli dan kekuatan  Pendekatan ini berdasarkan
tidak sadarnya. pada teori pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai