Anda di halaman 1dari 26

KERANGKA PENDEKATAN KONSELING

BEHAVIORAL
(Skinner, Watson,Pavlov & Bandura – Krumboltz)

A. Konsep Dasar

Konsep dasar yang dipakai oleh Behavior Therapy


adalah belajar. Belajar yang dimaksud adalah
perubahan tingkah laku yang disebabkan bukan
karena kematangan. Teori Belajar yang dipakai dalam
pendekatan ini sebagai aplikasi dari percobaan-
percobaan tingkah laku dalaam laboratorium.
karakteristik konseling behavioral
Konseling membantu konseli mempelajari TL baru untuk
memecahkan masalahnya.

Memerlukan kecermatan dalam perumusan tujuan konseling

Teknik konseling yg digunakan pd setiap individu berbeda-beda


tergantung mslh dan karekter konseli

Menggunakan observasi sistimatis, kuantifikasi data dan kontrol yg


tepat.
B. Tujuan Konseling
1. Menghapus/menghilangkan tingkah laku maldaptif (masalah)
untuk digantikan dengan tingkah laku baru yaitu tingkah laku
adaptif yang diinginkan konseli

2. Tujuan yang sifatnya umum harus dijabarkan ke dalam perilaku


yang spesifik : (a) diinginkan oleh konseli; (b) konselor mampu
dan bersedia membantu mencapai tujuan tersebut; (c) konseli
dapat mencapai tujuan tersebut; (d) dirumuskan secara spesifik
Lanjutan…

3.Membuang respon-respon yang maladaptif dan


mempelajari respon-respon yang baru lebih
adjustive
4. konseli belajar berperilaku baru &
mengeliminasi peri laku maladaptif memperkuat
& mempertahankan perilaku yang diinginkan
5. Konselor dan konseli bersama-sama (bekerja
sama) menetapkan/merumuskan tujuan-tujuan
khusus konseling
C. Asumsi Tingkah Laku Bermasalah

1. Tingkah laku bermasalah adalah tingkah laku atau


kebiasaan-kebiasaan negatif atau tingkah laku yang
tidak tepat, yaitu tingkah laku yang tidak sesuai
dengan tuntutan lingkungan.
2. Tingkah laku yang salah hakikatnya terbentuk dari
cara belajar atau lingkungan yang salah.
Lanjutan…

3. Manusia bermasalah itu mempunyai kecenderungan


merespon tingkah laku negatif dari lingkungannya.
Tingkah laku maladaptif terjadi juga karena
kesalapahaman dalam menanggapi lingkungan dengan
tepat.

4. Seluruh tingkah laku manusia didapat dengan cara


belajar dan juga tingkah laku tersebut dapat diubah
dengan menggunakan prinsip-prinsip belajar
D. Tujuan Konseling --- Pengubahan Perilaku
Menciptakan kondisi-kondisi baru bagi proses belajar

Penghapusan hasil belajat yang tidak adaptif

Memberi pengalaman belajar yang adaptif namun blm dipelajari

Membantu Ki membuang respon-respon lama yang maladaptif dan mempelajari respon2-


respon baru yang lebih adjustive

Mengeliminasi perilaku maladaptif, memperkuat serta mempertahankan perilaku yang


diinginkan

Penentapan tujuan& Tl serta upaya pencapaian sasaran dilakukan bersama antara Ko & Ki
E. Deskripsi Proses Konseling
 

1. Proses konseling adalah proses belajar,


konselor membantu proses belajar tersebut.

next
2. Konselor aktif

a. Konselor memegang sebagian besar tanggung


jawab atas kegiatan konseling, khususnya
tentang teknik-teknik yang digunakan dalam
konseling.
b. Merumuskan masalah yang dialami konseli dan
menetapkan apakah konselor dapat membantu
pemecahannya atau tidak.
c. Konselor mengkontrol proses konseling dan
bertanggung jawab atas hasilnya.
3. Deskripsi langkah-langkah konseling

Technique Evaluation
Goal
Assesment implement terminatio Feedback
Setting
ation n
Assesment

a. Analisis Tingkah laku konseli yang khusus bermasalah


b. Mengidentifikasikan peristiwa yg mengalami tingkah laku
c. Analisis motivasionalnya
d. Analisis self controlnya
e. Analisis hubungan sosial
f. Analisis lingkungan fisik-sosial budaya atas dasar norma-norma
dan keterbatasan lingkungan

A = Antecendet (pencetus perilaku)


B = Behavior (perilaku yg dipermasalahkan)
C = Consequence( konsekuensi/ akibat perilaku tsb)
Goal Setting
Ko & Ki menentukan tujuan konseling ( Burks &
Engelkes):
1. Membantu Ki untuk memandang
masalahnya atas dasar tujuan yang
diinginkan
2. Memperhatikan tujuan Ki berdasarkan
kemungkinan hambatan-hambatan
situasional
3.Memecahkan
F. TEKNIK KONSELING
1. Prinsip Kerja Teknik Konseling Behavioral
a. Memodifikasi tingkah laku melalui pemberian penguatan
( positive reinforcement)
b. Mengurangi frekuensi berlangsungnya tingkah laku yang
tidak diinginkan.

c. Memberi penguatan terhadap suatu respon yang akan


mengakibatkan terhambatnya kemunculan tingkah laku yang
diinginkan.
Lanjutan…

d. Mengkondisikan pengubahan tingkah laku


melalui pemberian contoh atau model (film,
tape recorder atau contoh nyata langsung)

e. Merencanakan prosedur pemberian penguatan


terhadap tingkah lau yang diinginkan dengan
system kontrak
2. Teknik Konseling Behavioral

a. Meningkatkan tingkah laku:


1. Positive Reinforcement
2. Token Economy/kartu berharga
3. Shaping/pembentukan TL
4. Contigency contracting
b. Menurunkan tingkah laku:
1. Extinction
2. Time out
3. Flooding
4. Satiation
5. Aversi
6. Disensitisasi sistematis
Melemahkan tingkah laku
• Extinction : proses mengurangi freksuensi
terjadnya suatu tl dengan menghilangkan
reinforcmentnya
• Satiaction : proses memberikan reinforcment
yg berlebihan shg justru kehilangan nilainya (
• Flooding: membanjiri konseli dengan siyuasi
atau penyebab kecemasan atau tingkahlaku
tdk dikehendaki sampai konseling sadar
bahwa yang dicemaskan tidak terjadi
TEKNIK KONSELING
• Teknik konseling behavioral
diarahkan pada penghapusan
respon yang telah dipelajari (yang
memben-tuk tingkah laku
bermasalah) terhadap perangsang,
dengan demikian respon-respon
yang baru (sebagai tujuan
konseling) akan dapat dibentuk.
– Prinsip Kerja Teknik Konseling Behavioral

o Memodifikasi tingkah laku melalui pemberian


penguatan

Agar

konseli terdorong untuk merubah tingkah lakunya


penguatan tersebut hendaknya mempunyai daya yang
cukup kuat dan dilaksanakan secara sistematis dan
nyata-nyata ditampilkan melalui tingkah laku konseli.
– Mengurangi frekuensi berlangsungnya tingkah laku yang
tidak diinginkan

– Memberikan penguatan terhadap suatu respon yang


akan mengakibatkan terham-batnya kemunculan tingkah
laku yang tidak diinginkan

– Mengkondisikan pengubahan tingkah laku melalui


pemberian contoh atau model (film, tape recorder, atau
contoh nyata langsung)

– Merencanakan prosedur pemberian penguatan terhadap


tingkah laku yang diinginkan dengan sistem kontrak
TEKNIK-TEKNIK KONSELING
Latihan Asertif

o Digunakan untuk melatih konseli yang mengalami


kesulitan untuk menyatakan diri bahwa
tindakannya adalah layak atau benar

o Terutama berguna di antaranya untuk membantu


individu yang tidak mampu mengungkapkan
perasaan tersinggung, kesulitan menyatakan tidak,
mengungkapkan afeksi dan respon posistif lainnya

o Cara : permainan peran dengan bimbingan


konselor, diskusi kelompok
 Desensitisasi Sistematis
o Memfokukskan bantuan untuk menenangkan
konseli dari ketegangan yang dialami dengan cara
mengajarkan konseli untuk rileks

o Esensi teknik ini adalah menghilangkan tingkah


laku yang diperkuat secara negatif dan
menyertakan respon yang berlawanan dengan
tingkah laku yang akan dihilangkan
o Dengan pengkondisian klasik respon-respon yang
tidak dikehendaki dapat dihilangkan secara
bertahap

o Tingkah laku yang diperkuat secara negatif


biasanya merupakan kecemasan, dan ia
menyertakan respon yang berlawanan dengan
tingkah laku yang akan dihilangkan.
 Pengkondisian Aversi

o Digunakan untuk menghilangkan kebiasaan buruk dengan


cara menyajikan stimulus yang tidak menyenangkan
(menyakitkan ) shg tk laku tsb terhambat kemunculannya.
Stimulus dpt brp sengatan listirk atau ramuan yang membuat
mual

o Stimulus yang tidak menyenangkan yang disajikan tersebut


diberikan secara bersamaan dengan munculnya tingkah laku
yang tidak dikehendaki kemunculannya

o Pengkondisian ini diharapkan terbentuk asosiasi antara


tingkah laku yang tidak dikehendaki dengan stimulus yang
tidak menyenangkan.
 Pembentukan Tingkah laku Model

o Digunakan untuk membentuk tingkah laku baru pada


konseli, dan memperkuat tingkah laku yang sudah
terbentuk

o Konselor menunjukkan kepada konseli tentang tingkah


laku model, dapat menggunakan model audio, model
fisik, model hidup atau lainnya yang teramati dan
dipahami jenis tingkah laku yang hendak dicontoh

o Tingkah laku yang berhasil dicontoh memperoleh


ganjaran dari konselor : dapat berupa pujian sebagai
ganjaran sosial.
KETERBATASAN PENDEKATAN
Bersifat dingin, kurang menyentuh aspek pribadi, bersifat manipulatif, dan
mengabaikan hubungan antar pribadi

Lebih terkonsentrasi kepada teknik

Pemilihan tujuan sering ditentukan oleh konselor

Konstruksi belajar yang dikembangkan dan digunakan oleh konselor behavioral


tidak cukup komprehensif untuk menjelaskan belajar dan harus dipandang hanya
sebagai suatu hipotesis yang harus diuji

Perubahan konseli hanya berupa gejala yang dapat berpindah


kepada bentuk tingkah laku yang lain
KONSELOR

• Kine piya kine piya, kine piya


• Aku pilih konselor saja
• Setiap hari berjumpa dengan remaja
• Kudidik kubimbing dan kubina
• Kine piya kine piya kine piya
• Remaja binaan kita
• Berkembang nalarnya, terbentuk aklaknya
• Jadilah manusia seutuhnya

Anda mungkin juga menyukai