Anda di halaman 1dari 2

Resensi Novel Sherlock Holmes Misteri Kematian Bintang Sirkus

 IDENTITAS NOVEL

Judul Buku : Sherlock Holmes Dan Laskar Jalanan Baker

Street : Misteri Kematian Bintang Sirkus

Penulis : Tracy Mack dan Michael Citrin

Penerbit : Qanita PT Mizan Pustaka

Cetakan : I, Februari 2008 II, Mei 2008

Tebal buku : 308 halaman

Dimensi : 13 cm x 20,5 cm

Kategori : Misteri – cerita detektif

Text Bahasa : Indonesia

 SINOPSIS

Dalam novel ini, dikisahkan kasus kematian Walenda Bersaudara, bintang sirkus ahli akrobat milik
Barboza. Mereka terjatuh dan tewas seketika saat sedang melakukan pertujukan dengan tali yang
digantungkan diketinggian 12 meter. Mereka terjatuh karena tali yang mereka gunakan tiba-tiba
terputus.

Detektif Sherlock Holmes meminta bantuan dari Pasukan Laskar Jalanan untuk menyelidiki kasus ini
dan mengirim mereka ke tenda sirkus. Wiggins memimpin teman-temannya untuk memperoleh
informasi tentang Walenda Bersaudara dari para pemain sirkus lainnya. Walenda Bersaudara terdiri
dari empat orang lelaki bersaudara. Beberapa hari sebelum pertunjukan, anggota Walenda
Bersaudara yang paling muda menghilang bersama pacarnya, Penelope. Dari penyelidikan tersebut,
menduga bahwa anggota sirkus yang paling punya motif untuk membunuh Walenda Bersaudara
adalah Indigo Jones, pemain trapeze yang didaulat menggantikan Walenda Bersaudara untuk
bermain akrobat tali, dan Zoloft sang pelempar pisau yang jelas-jelas membenci Walenda
Bersaudara karena Cesar Walenda, membawa kabur Penelope, asisten sekaligus wanita yang
dicintainya.

Pada saat penyelidikan, Holmes datang ke sirkus dan memeriksa TKP (tempat kejadian perkara) dan
berhasil menemukan sejata pembunuhan sekaligus trik pembunuhannya. Semakin ditemukannya
fakta-fakta yang mendukung deduksinya, Holmes akhirnya menyadari bahwa ternyata ada benang
merah yang menghubungkan kasus pembunuhan di sirkus Barboza dengan pencurian buku berumur
dua ratus tahun yang bertatahkan batu-batu mulia yang disimpan di Istana Buckingham Inggris, The
Stuart Chronicle.
Secara keseluruhan, cerita yang dibawakan cukup mudah dipahami, dengan sebagian besar cerita
memang difokuskan pada Laskar Jalanan Baker Street. Dalam hal perwatakan, penulis mampu
menciptakan sosok Sherlock Holmes yang unik dengan luar biasa. Holmes digambarkan sangat
genius dengan kemampuannya menganalisa masalah dan melihat pribadi seseorang hanya dengan
sekali lihat. Tapi sayangnya, peran Dr. John Watson dalam novel ini nyaris tidak ada. Bahkan Watson
digambarkan agak angkuh di novel ini, sangat berbeda dengan karakter Watson pada novel Sherlock
Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle.

Di bagian akhir novel ini adalah adanya penjelasan tentang bahasa slang (semacam bahasa kode
yang iramanya miripndengan kata sebenarnya). Contoh (dalam bahasa Indonesia) seperti menjauhi
ubur-ubur artinya kabur, tinta merah artinya darah, dan sebagainya. Selain itu, kita juga akan
ditunjukan bagaimana pikiran Holmes bekerja saat menganalisa sesuatu. Ada juga seni penyamaran
yang dapat digunakan, walaupun kayaknya kurang relevan kalo diterapkan di jaman teknologi
seperti sekarang.

Dan dari semua hal di atas, yang paling menarik lagi adalah ada teka-teki menarik dalam novel ini
yang merupakan benang merah dan otak dalam setiap masalah yang ada. Pembaca hanya di tuntut
untuk jeli memperhatikan. Dengan membaca novel ini, pembaca akan benar-benar merasa berada
pada abad ke-18 era Ratu Victoria dengan rincian latar tempat dan suasana bahkan jenis dan model
pakaian yang tergambar jelas.

 KELEBIHAN

Menurut, saya kelebihan dari buku ini adalah jika kamu membaca nya dengan serius maka kalian
akan suka ceritanya dan bahasa yang digunakan pada buku ini juga cukup bisa dimengerti

 KEKURANGAN

Sedangkan Kekurangan dari buku ini adalah pada awal cerita memang sedikit kurang menarik lebih
menarik pada bagian tengah sampai akhir. Menurut saya buku ini cukup layak untuk dibaca.

 PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai