Anda di halaman 1dari 6

RESENSI NOVEL

SHERLOCK HOLMES
THE HOUND OF THE BASKERVILLES
A. IDENTITAS BUKU
Judul : Sherlock Holmes The Hound of The Baskervilles
Penulis : Sir Arthur Conan Doyle
Penerjemah : Dion Yulianto
Tebal : 272 halaman
Penerbit : Shira Media
Tahun terbit : 2018
ISBN : 978-602-1142-35-6

B. SINOPSIS
Cerita bermula dengan munculnya sebuah tongkat jalan di ruang tamu Sherlock, yang
ditinggalkan secara tidak sengaja oleh pemiliknya. Pemiliknya ini ternyata adalah seorang
dokter pedesaan, dr. Mortimer, yang menawarkan kasus kematian Sir Charles Baskerville di
Devonshire, untuk diselidiki. Kasus kematian itu diwarnai nuansa supranatural, yang berkaitan
dengan legenda anjing iblis.

Legenda itu sendiri telah diceritakan secara turun-temurun di keluarga Baskerville sejak tahun
1742. Legenda dimulai dengan leluhur Baskerville, Hugo Baskerville, pria yang kasar, bejat, dan
tidak beragama. Ia menculik paksa seorang wanita yang ia cintai, yang kemudian berhasil
melarikan diri melewati padang. Ketika sedang berlari, wanita itu dikejar segerombolan anjing
pemburu, dan akhirnya tewas, mungkin karena kelelahan. Hugo, yang tengah mengejarnya,
juga tewas, karena lehernya dirobek oleh salah satu anjing pemburu hitam berukuran raksasa.
Sejak saat itu, legenda anjing iblis menghantui keluarga Baskerville.

Sherlock, yang selalu berpikir logis, tertarik akan kasus itu. Ia yakin, hal berbau supranatural itu
sebenarnya bisa diuraikan secara logika. Dr. Mortimer, yang menjadi dokter di kawasan
Devonshire, telah mengenal Sir Charles Baskerville dengan baik. Setelah kematian beliau, ia
menyelidiki peristiwa kematian mendadak itu, dan menemukan jejak kaki anjing raksasa di
dekat tempat tubuh Sir Charles tergeletak.

Masalah menjadi makin pelik, lantaran sang pewaris Baskerville Hall, Sir Henry Baskerville, akan
tiba di London, dan dr. Mortimer bingung bagaimana cara menjelaskan perihal kematian Sir
Charles, berkaitan dengan legenda anjing iblis. Jika hendak membangun kembali pekerjaan Sir
Charles, Sir Henry harus tinggal di Baskerville Hall, sementara setiap Baskerville yang mendiami
rumah besar itu selalu meninggal dengan tragis. Dengan kata lain, nyawa Sir Henry terancam
juga.

Ketika sedang menginap di sebuah hotel di London, ada peristiwa aneh yang terjadi pada Sir
Henry. Sherlock yang curiga, membuntuti Sir Henry dan dr. Mortimer ketika mereka berjalan
kembali ke hotel. Benarlah dugaan Sherlock, ada orang lain yang membuntuti mereka.
Akhirnya, Sherlock menyuruh Watson menemani Sir Henry pergi ke Devonshire, dan tinggal di
rumah besar itu, sementara ia sendiri melakukan pekerjaan di London, sebelum menyusul ke
sana.

Petualangan Watson di Devonshire, di padang Dartmoor yang dihantui anjing iblis pun dimulai.
Di situlah, sebenarnya ia juga sedang diawasi oleh seseorang... Dan anjing iblis itu..., apakah
benar-benar ada?

C. ANALISIS

Alur
Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran. Karena terdapat alur maju dan
mundur di dalam novel ini. Alur mundur terdapat pada bagian kisah Sir Hugo Baskervilles pada
tahun 1645 yang menceritakan asal usul cerita anjing iblis Baskervilles.

Tokoh dan Penokohan

 Sherlock Holmes
Tokoh utama, protagonis. Holmes adalah detektif yang sangat cerdik. Dia tinggal dan bekerja di
London di Baker Street 221. Seorang detektif dengan mata yang tajam, hidung elang, dan topi khas
yang biasa dipakainya juga pipa rokok. Tokoh yang cerdik, cerdas, licik dan juga ambisius ketika
menghadapi suatu kasus yang dianggapnya menarik.
 Dr. Watson
Tokoh uatama, protagonis. Watson adalah teman Sherlock Holmes. Dia membantu Sherlock Holmes
untuk memecahkan misteri. Watson bertindak sebagai pembantu untuk kejeniusan Holmes dan
sebagai tokoh yang menunjang tokoh sherlock. Dokter yang baik memainkan peran kaki tangan
untuk tokoh pahlawan Holmes. Seorang tokoh yang lebih manusiawi dibandingkan holmes dia tokoh
yang lebih loyal, peduli ke sesama walaupun kadang dia terlalu emosional pada sebuah kejadian.
 Sir Henry Baskerville
Tokoh pembantu, protagonis, datar. Keponakan almarhum Sir Charles dan kerabat dekatnya. Sir
Henry adalah pemilik baru Baskervilles Hall. Dia datang dari Kanada untuk tinggal di Inggris. Pria
pemarah namun baik, juga orang yang romantis. Di beberapa cerita diakhir jadi penakut saat
mendengar lolongan anjing dan memicu dia percaya dengan kutukan baskervilles. Pria yang suka
berpetualang dan berani juga gentleman.
 Sir Charles Baskerville  
Tokoh pembantu. Sir Charles adalah pemilik Baskervilles Hall. Dia adalah seorang pria yang percaya
takhayul, dan takut akan kutukan Baskerville dan kesehatannya yang memudar saat kematiannya.
Seorang pria dermawan yang suka membantu orang lain, baik dan juga sangat peduli pada orang
lain, juga seorang pria yang loyal.
 Sir Hugo Baskerville  
Tokoh pembantu, antagonis. Pemilik Baskervilles Hall pada tahun 1645 dan seorang yang tidak
mempercayai tuhan.
 Mortimer 
Tokoh pembantu. Teman dan dokter untuk keluarga Baskervilles. Tinggal di bagian barat daya
Inggris. Ia adalah seorang dokter di bagian obat – obatan.
 Mr. Jack Stapleton
Tokoh pembantu, antagonis, bermuka bulat. Seorang ahli entomologi kurus dan kutu buku dan
seorang guru sekolah satu kali, Stapleton tinggal di Merripit House dekat Grimpen Mire. Dia tertarik
pada tanaman, burung dan serangga di Dartmoor. Tokoh penjahat yang licik dan hampir bisa
membodohi Holmes, berhati iblis dan seorang yang bermuka dua. Memulai tipuan menjadi tokoh
yang suka dengan serangga hingga akhirnya menjadi tokoh yang sangat jahat.
 Miss Stapleton
Tokoh pembantu. Miss Stapleton adalah adik Jack Stapleton. Dia tinggal di Merripit House. Dia
wanita jangkung dan cantik dengan rambut hitam dan mata gelap. Tapi sebenarnya dia adalah istri
Stapleton. Tokoh yang diawal sangat misterius yang diakui sebagai adik dari Mr.stapleton yang
ternyata adalah isterinya, dia setia kepada suaminya dengan mengikuti semua keinginan suaminya
walau dia tetap tidak mau melibatkan diri dengan kejahatan kriminal. Dia juga beberapa kali
menolong sir Henry dengan cara memperingatkannya tentang bahaya yang mengancamnya.  
 Mr. dan Mrs. Barrymore
Tokoh pembantu. Mereka adalah pelayan di Baskervilles Hall. Dua tokoh yang menjadi pelayan yang
setia kepada majikan mereka, juga baik. Sang suami Juga loyal kepada keluarganya ini diliat dari dia
berani menolong seorang penjahat berdarah dingin yang adalah saudaranya. Dan sang istri yang
digambarkan Watson sebagai orang yang diluar keliatan tanpa emosi dan terhormat tapi ternyata
didalam dia sangat emosional ini ditunjukkan ketika dia menangis ditengah malam.   
 Mr. Frankland
Tokoh pembantu.  Frankland tinggal di Lafter Hall dekat Coombe Tracey. Dia tertarik untuk
mempelajari bintang-bintang dan memiliki teleskop besar. Tokoh yang mempunyai hobi yang tidak
biasa yaitu menuntut hokum pada orang lain, juga dia merupakan ayah dari Laura yang
mengabaikan anaknya karena menikah dengan orang yang tidak disukai oleh Mr. Frankland.
 Selden
Tokoh pembantu. Selden adalah tawanan yang melarikan diri dari Penjara Dartmoor. Saudara dari
Mrs.Barrymore  yang digambarkan mempunyai sikap yang buruk layaknya iblis dan binatang. Tapi
dia akhirnya mati akibat terjatuh dan lehernya patah karena dikejar anjing milik Stapleton.
 Lestrade
Tokoh pembantu, tokoh yang selalu membantu Holmes diakhir karena Cuma terlibat saat
penangkapan. Tokoh yang sebenarnya baik tapi sangat kesal terhadapa Holmes Karena sikap Holmes
yang sering keterlaluan. Lestrade sendiri adalah seorang polisi dari Scotland Yard, Dia dan Holmes
sering berbenturan mengenai apakah deduksi kreatif Holmes bisa dipercaya atau tidak.
Tema
Misteri atau Detektif, Penyelidikan kematian pemilik Baskervilles Hall yang mengungkap
kebenaran tentang kisah anjing iblis Baskervilles.

Latar Waktu
- Pagi hari di tahun 1889, saat seseorang mengetuk pintu.
- Pada tahun 1645, menceritakan Sir Hugo Baskervilles, pemilik Baskervilles Hall.
- Pagi berikutnya, disaat Dr. Mortimer membawa Sir Henry Baskervilles ke Baker Street.
- Malam hari dimana menulis surat untuk Sherlock Holmes.
- Makan malam di Merripit House pada jumat malam.

Latar Tempat
- 221B Baker Street, di tengah – tengah London.
- Hotel Northumberland
- Stasiun Paddington
- Stasiun di Desa Grimpen
- Merripit House

Latar Suasana
Emosional dan Menarik. Watson mencakup banyak dialog, sehingga nada narasinya sering
bergeser setiap kali dia berbicara dengan seseorang yang baru. Namun, ada nuansa khas
terhadap monolog dan deskripsi internal Watson. Pilihan bahasa Watson di sini menunjukkan
rasa emosi sekaligus fakta, yang membantu menarik minat kita sebagai pembaca. Sebenarnya,
semua deskripsi Watson cenderung menekankan bagaimana perasaan mereka, yang memberi
kita perasaan tidak hanya tentang pemandangan, tapi juga kepribadian Watson.

Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini merupakan sudut pandang campuran.
Menggunakan Sudut pandang orang pertama dan juga sebagai pengamat serta menggunakan
sudut pandang orang ketiga serba tahu dalam kisah di tahun 1645. Watson adalah narator
pertama. Dia melaporkan segala sesuatu yang Holmes lakukan dari sudut pandangnya.
Gambarannya tentang kejadian The Hound of the Baskervilles menekankan atmosfer kasus ini,
dengan setting suram dan orang-orang anehnya.
D. AMANAT
“Keserakahan seseorang akan membawa dirinya ke dalam kehancuran”

“Berpikir sebelum bertindak”

E. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN


Dari awal hingga akhir, selalu terpancing untuk menebak-nebak siapa yang bakal jadi tersangka.
Di hadapan Sherlock Holmes siapa pun sangat mungkin menjadi pelaku. Dari judul dan cover,
sudah kelihatan bahwa novel ini diwarnai nuansa horror.

Penerjemahan bahasa dalam buku ini kurang lengkap atau mungkin sengaja tidak
diterjemahkan. Khususnya pada percakapan yang menggunakan bahasa selain inggris. Yang
membuat pembaca penasaran apa arti dibalik percakapan itu.

Dengan penjabaran setting yang detail rasanya seperti mengunjungi pulau asing di mana teror
atau kutukan menyambut kita di balik pohon yang kita lewati. Buat penggemar cerita detektif,
novel bertema detektif dengan pesan moral ini menjadi pilihan yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai