Anda di halaman 1dari 3

Nama

Kelas

: Mikhail Aliev Suhendra


:XI MIA 5

Resensi Novel
Judul Buku : The Return of Sherlock Holmes
Penulis : Sir Arthur Conan Doyle
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Cetakan Ketujuh : April 2008
Tebal Halaman : 544 hlm.
Jumlah Cerita : 13
Sinopsis
Sherlock Holmes adalah seorang detektif swasta yang sangat terkenal di Inggris, melalui
aksi-aksinya dalam memecahkan suatu kasus kejahatan dan jasa-jasanya yang sangat banyak
kepada Scotland Yard (dinas kepolisian Inggris) membuatnya menjadi detektif nomor satu di
Inggris. Namun peristiwa di air terjun Reichenbach ketika Sherlock Holmes berduel dengan
Profesor Moriarty yang tidak lain adalah musuh bebuyutannya, sang detektif dikabarkan ikut
tewas di air terjun tersebut sehingga banyak kasus-kasus kejahatan yang tidak terpecahkan.
Di novel inilah sang detektif kembali untuk memecahkan kasus-kasus yang belum terungkap
kebenarannya.
Sherlock Holmes telah tiada, tewas dalam duel maut di air terjun Reichenbach. Ia berhasil
membebaskan masyarakat dari Profesor Moriarty -Napoleon-nya dunia kejahatan- walau
harus membayarnya dengan nyawanya sendiri. dr. Watson, sahabat dan rekan kerja Holmes
jelas merasa amat kehilangan dan di hatinya kerap timbul keinginan untuk mengadakan
penyelidikan sendiri, menerapkan metode-metode detektif kondang itu. Namun tak pernah
terlintas dalam benaknya bahwa kematian misterius Ronald Adair yang coba diselidikinya
akan melibatkannya dalam petualangan di Rumah Kosong, dengan hasil yang amat tak
terduga.
Watson kembali mendapat kesempatan untuk memecahkan berbagai kasus unik -Gambar
Orang Menari, Petualangan Keenam Napoleon, Pemain Belakang yang Hilang dan
sebagainya- bersama Sherlock Holmes yang bangkit dari kubur!
Penokohan
Sir Arthur Conan Doyle, sang pengarang novel ini menempatkan dirinya dalam sudut
pandang orang ketiga yang menceritakan petualangan-petualangan menegangkan sang
detektif -Sherlock Holmes- dan sang dokter -dr. Watson yang juga sebagai rekan kerjanya-.
Pengarang sangat amat meyakinkan bahwa cerita yang dikarangnya adalah sebuah cerita asli
yang sesungguhnya, dengan mendeskripsikan tempat-tempat dan kebiasaan orang-orang dari
berbagai macam peristiwa yang ada. Di novel ini pembaca dituntut untuk berpikir dan
menganalisis siapakah pelaku atau tersangka dalam suatu kasus. Sir Arthur Conan Doyle

yang pekerjaan sebenarnya adalah seorang dokter dan digambarkan dalam novel sebagai dr.
Watson memang sangat mengenal berbagai macam obat-obatan dan jenis penyakit yang ada.
Sherlock Holmes, sang detektif fiktif merupakan seorang yang mempunyai kemampuan
untuk memecahkan suatu kasus kejahatan dengan metode-metode yang unik, tidak biasa dan
terkadang diluar perkiraan. Dengan metode deduksi -yaitu penarikan kesimpulan dari
keadaan yang umum atau penemuan yang khusus dari yang umum- sang detektif mampu
mengungkap siapa pelaku kejahatan itu dan bagaimana kejahatan itu dilakukan. Dalam kisah
Petualangan di Rumah Kosong terungkap bagaimana sherlock holmes dapat selamat setelah
duel maut di air terjun, ternyata dia tidak benar-benar jatuh ke air terjun melainkan memanjat
tebing untuk sampai di atas dan dia tidak menampakkan kembali dimuka umum agar banyak
orang mengira dirinya benar-benar sudah tewas. Namun, pada akhirnya dia keluar dari tempat
persembunyiannya untuk mengungkap kasus pembunuhan yang melibatkan seorang putra
bangsawan yang bernama the Honourable Ronald Adair. Bersama rekannya, dr. Watson
akhirnya Sherlock Holmes berhasil menangkap sang pelaku yang tidak lain adalah seorang
bekas tentara kerajaan yaitu Sebastian Moran -kaki tangan Profesor Moriarty-.
dr. John H. Watson atau biasa dipanggil dr. Watson, adalah seorang dokter, sahabat,
penasehat sekaligus rekan kerja Sherlock Holmes. dr. Watson banyak menceritakan
petualangan-petualangan yang dilakukan bersama sahabatnya dalam bentuk tulisan yang
kemudian diterbitkan melalui surat kabar. dr. Watson juga dulunya adalah seorang mantan
tentara yang akhirnya dibebastugaskan karena sakit yang dideritanya selama pertempuran.
Didalam cerita, dr. Watson banyak membantu Sherlock Holmes dalam memecahkan suatu
kasus dan karena dirinya juga seorang dokter, maka jika sang detektif sakit dirinyalah yang
akan merawatnya.
Mrs. Hudson, sang ibu kos adalah seorang wanita tua yang tinggal bersama Sherlock
Holmes dan dr. Watson. Dialah pemilik dari rumah yang berada di 221B Baker Street yang
selama ini telah disewa oleh sang detektif. Mrs. Hudson mungkin bisa dibilang sebagai
pelayan tak resmi sang detektif. Karena selain sebagai pemilik rumah dia juga yang
menyambut tamu-tamu dan terkadang membawakan makanan dan minuman kepada Sherlock
Holmes.
Detektif Lestrade, seorang detektif resmi dari Scotland Yard yang dalam beberapa kasus
tidak dapat mengungkap pelakunya dan pada akhirnya meminta bantuan kepada Sherlock
Holmes.
Profesor James Moriarty, Napoleonnya dunia kejahatan. Terkenal karena kecerdasan dan
kelicikannya dalam beberapa kasus. Musuh bebuyutan Sherlock Holmes.
Kelebihan

:Dengan sudut pandang orang ketiga, Sir Arthur Conan Doyle mampu
menghadirkan sebuah cerita yang terkesan nyata dan membuat para
pembacanya membayangkan bahwa cerita itu seperti kejadian yang
sesungguhnya. Karakter-karakter yang dibawakan masing-masing tokoh

sangat kuat, seperti Sherlock Holmes dengan penggambaran tokoh yang


dikenal cerdas, kuat, angkuh dan sopan terhadap wanita. dr Watson yang bijak,
cerdas dan juga seorang dokter yang berpengalaman.
Kekurangan

: Pembaca diharuskan memiliki khayalan tinggi agar bisa menggambarkan


suasana yang digambarkan Sir Arthur Conan Doyle,karena jika tidak
terbayang bagaimana suasana nya,ceritanya akan menjadi sedikit
membingungkan.

Anda mungkin juga menyukai