Anda di halaman 1dari 4

1

KHUTBAH PERTAMA –
KHUTBAH JUMAT SINGKAT TENTANG MENJAGA AMAL
ِ ‫ُور أَ ْﻧﻔُ ِﺴﻨَﺎ َو ِﻣ ْﻦ َﺳﯿﱢﺌَﺎ‬
‫ت‬ ِ ‫ َوﻧَﻌُﻮ ُذ ﺑِﺎہﻠﻟِ ِﻣ ْﻦ ُﺷﺮ‬،ُ‫اﻟـﺤ ْﻤ َﺪ ِ ّہﻠﻟِ ﻧَـﺤْ َﻤ ُﺪهُ َوﻧَ ْﺴﺘَ ِﻌ ْﯿﻨُﮫُ َوﻧَ ْﺴﺘَ ْﻐﻔِ ُﺮه‬ َ ‫إن‬ ‫ﱠ‬
ُ‫ أَ ْﺷﮭَ ُﺪ أَن ﻻ ﱠ إِﻟَﮫَ إِﻻ ﱠ ﷲ َوﺣْ َﺪه‬،ُ ‫ي ﻟَﮫ‬ َ ‫ َو َﻣ ْﻦ ﯾُﻀْ ﻠِﻞْ ﻓَ َﻼ ھَﺎ ِد‬،ُ‫ﻀ ﱠﻞ ﻟَﮫ‬ ِ ‫ َﻣ ْﻦ ﯾَ ْﮭ ِﺪ ِه ﷲُ ﻓَ َﻼ ُﻣ‬،‫أَ ْﻋ َﻤﺎﻟِﻨَﺎ‬
‫ْﻚ ﻟَﮫُ َوأَ ْﺷﮭَ ُﺪ أَ ﱠن ُﻣـ َﺤ ﱠﻤﺪاً َﻋ ْﺒ ُﺪهُ َو َرﺳُﻮﻟُﮫ‬ َ ‫َﻻ َﺷ ِﺮﯾ‬
‫ﻖ ﺗُﻘَﺎﺗِ ِﮫ َو َﻻ ﺗَ ُﻤﻮﺗُ ﱠﻦ إِ ﱠﻻ َوأَ ْﻧﺘُ ْﻢ‬
‫ﷲَ َﺣ ﱠ‬ ‫ﯾﻦ آ َﻣﻨُﻮا اﺗﱠﻘُﻮا ﱠ‬ َ ‫ ﯾَﺎ أَﯾﱡﮭَﺎ اﻟﱠ ِﺬ‬،‫ﻗﺎل ﷲ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﻰ ﻛﺘﺎﺑﮫ اﻟﻜﺮﯾﻢ‬
‫ﻮن‬َ ‫ُﻣ ْﺴﻠِ ُﻤ‬
‫ﷲَ َوﻗُﻮﻟُﻮا ﻗَ ْﻮ ًﻻ َﺳ ِﺪﯾ ًﺪا‬ ‫ﯾﻦ آ َﻣﻨُﻮا اﺗﱠﻘُﻮا ﱠ‬ َ ‫ ﯾَﺎ أَﯾﱡﮭَﺎ اﻟﱠ ِﺬ‬،‫وﻗﺎل ﺗﻌﺎﻟﻰ‬
‫ﺎز ﻓَ ْﻮ ًزا َﻋ ِﻈﯿ ًﻤﺎ‬َ َ‫ﷲَ َو َرﺳُﻮﻟَﮫُ ﻓَﻘَ ْﺪ ﻓ‬ ‫ﯾُﺼْ ﻠِﺢْ ﻟَ ُﻜ ْﻢ أَ ْﻋ َﻤﺎﻟَ ُﻜ ْﻢ َوﯾَ ْﻐﻔِﺮْ ﻟَ ُﻜ ْﻢ ُذﻧُﻮﺑَ ُﻜ ْﻢ َو َﻣ ْﻦ ﯾ ُِﻄ ِﻊ ﱠ‬
،‫ﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو َﺳﻠﱠ َﻢ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ ﱠ‬ َ ‫ي ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ‬ ُ ‫ي ھَ ْﺪ‬ ِ ‫ َوأَﺣْ َﺴ َﻦ ْاﻟﮭَ ْﺪ‬،ِ‫ﷲ‬ ‫ﺚ ِﻛﺘَﺎبُ ﱠ‬ ِ ‫ق ْاﻟ َﺤ ِﺪﯾ‬ َ ‫ﺻ َﺪ‬َ َ‫ ﻓﺈ ِ ﱠن أ‬،‫أَ ﱠﻣﺎ ﺑَ ْﻌ ُﺪ‬
َ ‫ َو ُﻛ ﱠﻞ‬، ٌ ‫ﺿﻼﻟَﺔ‬ َ ‫ َو ُﻛ ﱠﻞ ﺑِ ْﺪ َﻋ ٍﺔ‬،ٌ‫ َو ُﻛ ﱠﻞ ُﻣﺤْ َﺪﺛَ ٍﺔ ﺑِ ْﺪ َﻋﺔ‬،‫ﻮر ُﻣﺤْ َﺪﺛَﺎﺗُﮭَﺎ‬ ُ
ِ ‫ﺿﻼﻟَ ٍﺔ ﻓِﻲ اﻟﻨﱠ‬
‫ﺎر‬ ِ ‫َو َﺷ ﱠﺮ اﻷ ُﻣ‬
Ummatal Islam,

Kita hidup di dunia, Allah perintahkan untuk banyak beramal shalih. Karena sesungguhnya
itulah perbekalan menuju kehidupan akhirat kita. Tidak ada perbekalan yang terbaik dalam
kehidupan dunia dari amalan shalih dan ketaqwaan kita kepada Allah Jalla wa ‘Ala.

Kita masuk surga bukan karena banyaknya ilmu kita, akan tetapi kita masuk surga karena
amalan shalih kita. Allah Ta’ala berfirman:

َ ُ‫ا ْد ُﺧﻠُﻮا اﻟْ َﺠﻨﱠﺔَ ﺑِ َﻤﺎ ُﻛﻨﺘُ ْﻢ ﺗَ ْﻌ َﻤﻠ‬


‫ﻮن‬
“Masuklah kalian ke dalam surga disebabkan oleh amalan-amalan kalian.” (QS. An-Nahl[16]:
32)
Walaupun tentunya amal tanpa ilmu pun tidak akan diterima oleh Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Sesungguhnya amalan shalih adalah merupakan perbekalan terbaik yang kita bawa
menuju kuburan. Karena seseorang di alam kubur, keselamatannya adalah ditentukan oleh
amal shalihnya. Amal berupa keimanan dan ketaqwaannya, amal berupa amalan anggota
badannya ataupun lisannya, dan yang terpenting adalah hatinya.

Ummatal Islam,

Namun ada sesuatu yang lebih besar yang hendaknya kita pikirkan setelah kita beramal,
setelah kita diberikan oleh Allah kemampuan dan kekuatan untuk beramal shalih, setelah
kita diberikan oleh Allah kekuatan dan kemampuan untuk berdzikir kepada Allah, ada tugas
lain yang lebih berat dari itu. Yaitu menjaga amal agar tidak dibatalkan oleh Allah Subhanahu
wa Ta’ala.

Berapa banyak orang-orang yang beramal akan tetapi ia tidak berusaha menjaga amalnya.
Akibatnya Allah batalkan amalan dia. Maka saudara-saudaraku sekalian, seorang mukmin
dia merasa khawatir kalau amalnya dibatalkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seseorang
yang beriman kepada Allah dan kehidupan akhirat, dia khawatir kalau ternyata amal
shalihnya di hari kiamat tidak memasukkan ia ke dalam surga Allah Subhanahu wa Ta’ala.
2

Ummatal Islam,

Banyak perkara yang menyebabkan amal seorang hamba dibatalkan adalah Allah.
Diantaranya yaitu seseorang merasa ujub, merasa bangga diri dengan banyaknya amal.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berkata:

‫اﻟﻌﺠﺐ ﻣﺤﺒﻂ ﻟﻸﻋﻤﺎل‬

“Ujub itu bisa membatalkan amal seorang hamba.”


Ketika seorang hamba shalat tahajud, lalu dia merasa bangga dengan shalatnya, Allah
batalkan amalnya. Ketika seseorang telah berhasil menghafal Al-Qur’an, lalu ia bangga
dengan hafalan, Allah batalkan amalnya. Ketika seseorang telah melakukan berbagai macam
amalan shalih tetapi kemudian amalan shalih itu malah menimbulkan kesombongan dan
kebanggaan pada dirinya, maka ujub itu termasuk syirik kecil. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
mengatakan bahwa ujub termasuk syirik kecil karena hakikatnya dia seakan-akan dia
mengungkit kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Padahal yang memeberikan kepada dia
kekuatan untuk beramal shalih adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ummatal Islam..

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan tiga perkara yang bisa membinasakan.
Diantaranya seseorang merasa bangga/ujub dengan pendapatnya, merasa bangga dengan
dirinya.

‫إِ ْﻋ َﺠﺎبُ ْاﻟ َﻤﺮْ ِء ﺑِﻨَ ْﻔ ِﺴ ِﮫ‬


“Seseorang merasa ujub/bangga dengan dirinya.”

Kemudian perkara yang kedua, saudaraku..

Yang bisa membatalkan amal yaitu kita tidak takut kepada Allah saat kita sendirian. Imam
Abu Dawud meriwayatkan dalam sunannya, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengabarkan
nanti pada hari kiamat akan didatangkan seorang laki-laki yang membawa pahala sebesar-
besar gunung Tihamah, kata Rasulullah. Ternyata Allah batalkan dan hancur-leburkan
amalannya itu. Sahabat bertanya, “Siapa wahai Rasulullah orang itu? Sungguh sangat
merugi orang itu. Membawa pahala besar sebesar-besar gunung Tihamah ternyata Allah
batalkan.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan, “Mereka suatu kaum
seperti kalian mengambil malam, akan tetapi mereka adalah orang-orang yang apabila
bersendirian dengan keharaman Allah dia berani melanggar keharaman Allah Subhanahu wa
Ta’ala.”

Dia lebih takut kepada manusia daripada kepada Allah, dia lebih takut diawasi manusia
daripada diawasi oleh Allah. Sehingga pengawasan Allah bagi dia sesuatu yang hina
dimatanya. Saat ia diawasi oleh gurunya, saat ia diawasi oleh manusia, saat ia diawasi oleh
istrinya, ia bertakwa kepada Allah. Tapi ketika tidak ada yang mengawasi dirinya, padahal
Allah selalu mengawasi dirinya. Dia tidak takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia berani
melanggar larangan Allah, maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebutkan
dalam hadits tersebut. Dia membawa pahala sebesar-besar gunung Tihamah, lalu Allah
batalkan dan hancur-leburkan amalannya.
3

Betapa meruginya diri kita seperti itu, saudaraku.. Yang takutnya kepada Allah saat kita
berada di hadapan manusia saja, tapi ketika kita sendirian tidak menjadi hamba yang takut
kepada Allah, padahal Salafush Shaih terdahulu mereka ketika sendirian lebih takut kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ummatal Islam,

Diantara perkara yang bisa menghabiskan dan membatalkan amal kita adalah kedzaliman
kita kepada orang lain dengan cara mengghibah ataupun menyakiti hatinya dan yang
lainnya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah dalam Majmu’ Fatawa berkata bahwa
seburuk-buruk dermawan adalah seorang dermawan dengan pahalanya, dia berikan hadiah
kepada orang lain, dia ghibah manusia, dia sakiti hati orang lain, dia pukul orang lain, maka
sungguh orang ini orang-orang yang bangkrut nanti pada hari kiamat. Rasulullah Shallallahu
ُ ‫ْاﻟ‬
‘Alaihi wa Sallam bersabda kepada para sahabat:‫ﻤ ْﻔﻠِﺲُ ؟‬ َ ‫أَﺗَ ْﺪر‬
‫ُون َﻣ ِﻦ‬
“Tahukah kalian siapa orang-orang yang bangkrut itu?” kata Rasulullah. Maka para
sahabat berkata:ُ ‫ﻟَﮫ‬ َ ‫ َو َﻻ َﻣﺘَﺎ‬، ُ ‫ﷲِ َﻣ ْﻦ َﻻ ِدرْ ھَ َﻢ ﻟَﮫ‬
‫ع‬ َ ‫ْاﻟ ُﻤ ْﻔﻠِﺲُ ﻓِﯿﻨَﺎ ﯾَﺎ َرﺳ‬
‫ُﻮل ﱠ‬
“Orang yang bangkur menurut kami wahai Rasulullah, orang yang ludes hartanya.”

Kata Rasulullah, bahwa orang yang bangkrut pada hari kiamat adalah orang yang datang
membawa pahala shalat, membawa pahala puasa, membawa pahala zakat, membawa
pahala besar yang lainnya, ternyata dia pernah mengghibah orang lain, dia pernah menyakiti
hati orang lain, dia pernah menempelang orang lain, bahkan dia pernah mengucurkan darah
seseorang.
‫ﻓَﯿُ ْﻌﻄَﻰ ھَ َﺬا ِﻣ ْﻦ َﺣ َﺴﻨَﺎﺗِ ِﮫ َوھَ َﺬا ِﻣ ْﻦ َﺣ َﺴﻨَﺎﺗِ ِﮫ‬
“Maka iapun berikan amalan shalih itu kepada orang-orang yang pernah ia dzalimi di
ِ ‫َﻋﻠَ ْﯿ‬
dunia,‫ﮫ‬ َ ‫ﺖ َﺣ َﺴﻨَﺎﺗُﮫ ُ ﻗَ ْﺒ َﻞ أَ ْن ﯾ ُ ْﻘ‬
‫ﻀﻰ َﻣﺎ‬ ْ َ‫ﻓَﺈ ِ ْن ﻓَﻨِﯿ‬
“Ketika amal shalihnya telah habis padahal yang didzalimi masih banyak,”

Apa yang terjadi?

Maka diambillah dosa-dosa orang yang didzalimi itu, lalu ditimpakan kepada dirinya, lalu
iapun dilemparkan kedalam api neraka jahanam.

Subhanallah, saudaraku sekalian.. Jangan sampai kita menjadi orang-orang yang dermawan
dengan amalan shalih untuk kita berikan kepada orang lain. Padahal kita sangat butuh pada
hari kiamat kepada pahala kita. Tapi kemudian kita berikan kepada orang lain dengan cara
mengghibahnya, dengan cara menyakiti hatinya dan yang lainnya.

‫أﻗﻮل ﻗﻮﻟﻲ ھﺬا واﺳﺘﻐﻔﺮ ﷲ ﻟﻲ وﻟﻜﻢ‬


‫‪4‬‬

‫‪Khutbah Kedua:‬‬

‫ﺴﺎﻧِ ِﻪ‪َ ،‬وأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ْن َﻻ إِﻟَﻪَ إِﱠﻻ اﷲُ َو ْﺣ َﺪﻩُ َﻻ َﺷ ِﺮﻳْ َ‬


‫ﻚ ﻟَﻪُ‪َ ،‬وأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ﱠن ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪاً َﻋ ْﺒ ُﺪﻩُ‬ ‫ْﺤ ْﻤ ُﺪ ﻟِﻠﱠ ِﻪ َﻋﻠَﻰ ﻓَ ْ ِ ِ ِ‬
‫ﻀﻠﻪ َوإ ْﺣ َ‬ ‫اَﻟ َ‬
‫َﺻ َﺤﺎﺑِﻪِ‪َ ،‬و َﺳﻠﱠ َﻢ ﺗَ ْﺴﻠِ ْﻴﻤﺎً َﻛﺜِْﻴـ ًﺮا‪،‬‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﻋﻠَﻰ آﻟﻪ َوأ ْ‬
‫َوَر ُﺳ ْﻮﻟُﻪُ‪َ ،‬‬

‫‪:‬أَ ﱠﻣﺎ ﺑَـ ْﻌ ُﺪ‬

‫ﱠﺎس‪ ،‬اِﺗﱠـ ُﻘ ْﻮا اﷲَ ﺗَـ َﻌﺎﻟَﻰ‪،‬‬


‫أَﻳﱡـ َﻬﺎ اﻟﻨ ُ‬

‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ‪،‬‬ ‫ٍ‬ ‫اﻟﻬ ْﺪ ِي َﻫ ْﺪ ﱡ‬


‫ي ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪ َ‬
‫ﺚ ﻛِﺘَﺎب ِ‬
‫اﷲ‪َ ،‬و َﺧ ْﻴـ َﺮ َ‬ ‫َ‬
‫اﷲ‪ ،‬أَ ﱠن َﺧ ْﻴـﺮ اﻟﺤ ِﺪﻳْ ِ‬
‫َ َ‬
‫ﺎد ِ‬ ‫ﺛُ ﱠﻢ ا ْﻋﻠَ ُﻤ ْﻮا ِﻋﺒَ َ‬
‫‪َ .‬و َﺷ ﱠﺮ اﻷُ ُﻣ ْﻮِر ُﻣ ْﺤ َﺪﺛَﺎﺗُـ َﻬﺎ‪َ ،‬وُﻛ ﱠﻞ ﺑِ ْﺪ َﻋﺔٍ َ‬
‫ﺿ َﻼﻟَﺔٌ‬

‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اﷲ َﻋﻠَﻰ اﻟْﺠﻤ َ ِ‬ ‫ﺎﻋ ِﺔ‪ ،‬ﻓَِﺈ ﱠن ﻳ َﺪ ِ‬


‫ﺼﻠﱡﻮ َن َﻋﻠَﻰ‬ ‫ﺎﻋﺔ َوَﻣ ْﻦ َﺷ ﱠﺬ َﺷ ﱠﺬ ﻓﻲ اﻟﻨﱠﺎ ِر)إِ ﱠن اﻟﻠﱠﻪَ َوَﻣﻼﺋ َﻜﺘَﻪُ ﻳُ َ‬ ‫ََ‬ ‫َ‬ ‫ْﺠ َﻤ َ‬ ‫َو َﻋﻠَْﻴ ُﻜ ْﻢ ﺑِﺎﻟ َ‬
‫ﻚ ﻧَﺒِﻴﱢـﻨَﺎ‬‫ﺻ ﱢﻞ َو َﺳﻠﱢ ْﻢ َﻋﻠَﻰ َﻋ ْﺒ ِﺪ َك َوَر ُﺳ ْﻮﻟِ َ‬ ‫ﻴﻤﺎ( اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ﺻﻠﱡﻮا َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠﱢ ُﻤﻮا ﺗَ ْﺴﻠ ً‬‫آﻣﻨُﻮا َ‬‫ﻳﻦ َ‬
‫ﱠِ‬
‫اﻟﻨﱠﺒ ﱢﻲ ﻳَﺎ أَﻳﱡـ َﻬﺎ اﻟﺬ َ‬
‫ِ‬
‫اﻟﻤ ْﻬ ِﺪﻳِْﻴ َﻦ‪ ،‬أَﺑِ ْﻲ ﺑَ ْﻜ ٍﺮ‪َ ،‬و ُﻋ َﻤ َﺮ‪َ ،‬و ُﻋﺜْ َﻤﺎ َن‪َ ،‬و َﻋﻠِ ﱟﻲ‪َ ،‬و َﻋ ِﻦ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ ِ ِ‬
‫ض اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َﻋ ْﻦ ُﺧﻠَ َﻔﺎﺋﻪ اَﻟ ﱠﺮاﺷﺪﻳْ َﻦ‪ ،‬اَْﻷَﺋ ﱠﻤﺔَ َ‬
‫ٍ‬
‫ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪ‪َ ،‬و ْار َ‬
‫ِ‬
‫ﻚ ﻳَﺎ‬ ‫ﻀﻠِ َ‬ ‫ﱢﻚ َوﻓَ ْ‬ ‫ﺼﺤﺎﺑ ِﺔ أَﺟﻤﻌِﻴﻦ‪ ،‬و َﻋ ِﻦ اﻟﺘﱠﺎﺑِﻌِﻴﻦ‪ ،‬وﻣﻦ ﺗَﺒِﻌ ُﻬﻢ ﺑِِﺈﺣﺴ ٍ‬
‫ﺎن إِﻟَﻰ ﻳَـ ْﻮم اﻟﺪﱢﻳْ َﻦ َو َﻋﻨﱠﺎ َﻣ َﻌ ُﻬ ْﻢ ﺑِ َﻤﻨ َ‬ ‫ْ َ ََ ْ َ ْ ْ َ‬ ‫اﻟ ﱠ َ َ ْ َ ْ َ َ‬
‫‪.‬أَرﺣﻢ اﻟ ﱠﺮ ِ‬
‫اﺣ ِﻤ ْﻴ َﻦ‬ ‫َْ َ‬
‫ﺸﺮ َك واﻟﻤ ْﺸ ِﺮﻛِﻴﻦ‪ ،‬و َد ﱢﻣﺮ أَ ْﻋ َﺪاء اﻟﺪﱢﻳﻦ‪ ،‬واﺟﻌﻞ ﻫ َﺬا اﻟْﺒـﻠَ َﺪ ِ‬ ‫ِﱠ‬ ‫ﺼﺮ ا ِﻹ ْﺳ َﻼم و ِ ِ‬
‫آﻣﻨﺎً‬ ‫َ َْ َ َْ ْ َ َ‬ ‫اﻟﻤ ْﺴﻠﻤ ْﻴ َﻦ‪َ ،‬وأَذل اﻟ ﱢ ْ َ ُ ْ َ َ ْ‬ ‫ََ ُ‬ ‫اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ اﻧْ ُ ْ‬
‫اﻟﻌﺎﻟَ ِﻤ ْﻴ َﻦ‪ .‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َوﻟِ ﱠﻲ َﻋﻠَْﻴـﻨَﺎ ِﺧﻴَ َﺎرﻧَﺎ‪َ ،‬وْﻛ ِﻔ ْﻴـﻨَﺎ َﺷ ﱠﺮ ِﺷ َﺮ َارﻧَﺎ‪َ ،‬وَﻻ‬
‫ب َ‬ ‫اﻟﻤ ْﺴﻠِ ِﻤ ْﻴ َﻦ َﻋ َﺎﻣﺔً ﻳَﺎ َر ﱠ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ُﻣﻄ َْﻤﺌﻨّﺎً َو َﺳﺎﺋ َﺮ ﺑ َﻼد ُ‬
‫ﺎك ﻳَﺎ‬ ‫ﺿَ‬ ‫ﺎك َواﺗﱠـﺒَ َﻊ ِر َ‬ ‫ﻚ َواﺗﱠـ َﻘ َ‬ ‫اﺟ َﻌ ْﻞ َوﻟِﻴَﺘَـﻨَﺎ ﻓِ ْﻴ َﻤﺎ َﺧﺎﻓَ َ‬
‫ﻚ َوَﻻ ﻳَـ ْﺮ َﺣ ُﻤﻨَﺎ‪ .‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ْ‬‫ﻂ َﻋﻠَْﻴـﻨَﺎ ﺑِ ُﺬﻧـُ ْﻮﺑِﻨَﺎ َﻣﺎ َﻻ ﻳَ َﺨﺎﻓُ َ‬
‫ﺴﻠﱢ ْ‬‫ﺗُ َ‬
‫ﺻ َﻼ ِح ا ِﻹ ْﺳ َﻼ َم َواﻟ ُْﻤ ْﺴﻠِ ِﻤ ْﻴ َﻦ‪ .‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َوﻓﱢ ْﻖ إِ َﻣ َﺎﻣﻨَﺎ ﻟِ َﻤﺎ ﻓِ ْﻴ ِﻪ‬ ‫ِ ِِ‬ ‫ب َ ِ‬
‫اﻟﻌﺎﻟَﻤ ْﻴ َﻦ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َوﻓﱢ ْﻖ إِ َﻣ َﺎﻣﻨَﺎ ﻟ َﻤﺎ ﻓ ْﻴﻪ َﺧ ْﻴـ َﺮ َ‬ ‫َر ﱠ‬
‫ﺴ ْﻮِء‬
‫ﺸﺎ ِرﻳْ ِﻪ َوأَﺑْﻌِ ْﺪ َﻋ ْﻨﻪُ ﺑِﻄَﺎﻧَﺔً اﻟ ﱡ‬ ‫ﺴﺎﺋِ ِﻪ َوُﻣ ْﺴﺘَ َ‬ ‫اﻹ ْﺳ َﻼِم واﻟْﻤﺴﻠِ ِﻤ ْﻴﻦ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أ ْ ِ ِ‬
‫َﺻﻠ ْﺢ ﺑﻄَﺎﻧَـﺘَﻪُ َو ُﺟﻠَ َ‬ ‫َ ُْ َ‬ ‫ﺻ َﻼ ِح ِْ‬ ‫ِِ‬
‫ﺻﻼَﺣﻪ َو َ‬ ‫َ‬
‫ب اﻟﻌﺎﻟَ ِﻤﻴﻦ‪ ) ،‬رﺑﱠـﻨَﺎ ﻇَﻠَﻤﻨَﺎ أَﻧ ُﻔﺴﻨَﺎ وإِ ْن ﻟَﻢ ﺗَـﻐْ ِﻔﺮ ﻟَﻨَﺎ وﺗَـﺮﺣﻤﻨَﺎ ﻟَﻨَ ُﻜﻮﻧَ ﱠﻦ ِﻣﻦ اﻟ َ ِ‬ ‫‪).‬و ِ ِ‬
‫ْﺨﺎﺳ ِﺮ َ‬
‫ﻳﻦ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ ْ ْ َ َْْ‬ ‫ْ‬ ‫اﻟﻤ ْﻔﺴﺪﻳْ َﻦ ﻳَﺎ َر ﱠ َ ْ َ َ‬ ‫َ ُ‬

‫ﺸ ِﺎء َواﻟ ُْﻤﻨ َﻜ ِﺮ َواﻟْﺒَـﻐْ ِﻲ‬


‫ﺎن َوإِﻳﺘَ ِﺎء ِذي اﻟْ ُﻘ ْﺮﺑَﻰ َوﻳَـ ْﻨـ َﻬﻰ َﻋ ْﻦ اﻟْ َﻔ ْﺤ َ‬
‫ﻋﺒﺎد اﷲ‪) ،‬إِ ﱠن اﻟﻠﱠﻪَ ﻳﺄْﻣﺮ ﺑِﺎﻟْﻌ ْﺪ ِل وا ِﻹﺣﺴ ِ‬
‫َ ُُ َ َ ْ َ‬ ‫َ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ﱠ‬ ‫ِ‬
‫ﻳَﻌﻈُ ُﻜ ْﻢ ﻟَ َﻌﻠ ُﻜ ْﻢ ﺗَ َﺬ ﱠﻛ ُﺮو َن ﻓﺎذﻛﺮوا اﷲَ ﻳﺬ ُﻛ ْﺮﻛﻢ‪ ،‬واﺷ ُﻜﺮوﻩ ﻋﻠﻰ ﻧﻌﻤﻪ ﻳ ِﺰدْﻛﻢ‪ ،‬وﻟﺬ ْﻛ ُﺮ اﷲ أﻛﺒﺮ‪ ،‬واﷲُ ﻳ ُ‬
‫ﻌﻠﻢ ﻣﺎ‬
‫ﺗﺼﻨﻌﻮن‬

Anda mungkin juga menyukai