OLEH :
KELOMPOK 5
1. M SYUKUR
2. BENI GUSTIAWAN
3. WASIS PRATAMA
4. RIAN KURNIAWAN
5. DIMAS EDI PRASETIO
6. RIKI
GURU PEMBIMBING :
ARTIKA SARI S.Pd
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang berkat rahmat dan hidayah-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah geografi dengan judul ‘Sejarah Kehidupan Bumi Bedasarkan Kala
Geologi’.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu kami
menyelesaikan penulisan makalah ini.
Kami berusaha sebaik mungkin dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari, makalah
ini masih ada kekurangan, untuk itu diharapkan adanya kritikan dan saran yang berguna untuk
perbaikan di masa yang akan datang. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan merupakan suatu rangkaian yang tereentang dari organisme paling awal melalui
berbagai garis keturunan sampai adanya keanekaragaman organisme yang luar biasa yang hidup saat
ini. Pada makalah ini kita akan membahas mengenai kenakaragaman kehidupan saat dan melacak
evolusi keanekaragaman tersebut selama rentang sejarah 3,8 milyar tahun.
Satu diantara bahasan dalam makalah ini adalah hubungan antara sejarah biologis dan sejarah
geologis yang sangat berkaitan satu sama lain. Selain itu juga dibahas saat-saat penting dalam evolusi
yang telah membagi-bagi sejarah keanekaragaman biologis.
Pola sejarah kehidupan bersifat episodik, artinya ditandai dengan hal-hal yang pada dasarnya
adalah revolusi yang membuka banyak cara menuju ke kehidupan baru. Semua kajian historis
merupakan suatu disiplin ilmu yang tidak pasti, yang bergantung pada kelestarian, kehandalan, dan
interpretasi catatan masa lalu. semakin jauh kita mencari catatan fosil kehidupan masa lalu, umumnya
catatan itu semakin tidak sempurna. Untungnya, masing-masing organisme yang masih hidup saat ini
membawa sedikit jejak sejarah evolusinya dalam molekul, metabolisme, dan anatominya
Sehingga, pola sejarah kehidupan menjadi suatu bahasan ilmu yang cukup menarik ditelisik
karena dari fakta-fakta sejarah yang telah diungkap. Kita akan menemukan informasi penting
mengenai kehidupan masa lalu, dengan makalah ini diharapkan dapat dibahas fakta-fakta sejarah
secara lebih mendalam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pola sejarah kehidupan masa lampau sampai dengan masa sekarang ?
2. Apakah pola sejarah kehidupan masa lampau memiliki kaitan dengan keberadaan organisme saat
ini ?
C. Tujuan
1. Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Geografi dan Memahami Kala Geologi dan Sejarah
Kehidupan Bumi untuk Kehidupan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perhatikan pada m gambar diatas, gambar diatas menjelaskan bahwa sebenarnya manusia bukan
berasal dari kera, melainkan antara kera dan manusia memiliki cikal bakal yang sama. Jika Anda
melihat fenomena tersebut, maka Anda dapat membayangkan proses evolusi berjalan secara bertahap
dalam waktu yang sangat lama. Sejarah manusia dimulai dari primata cikal bakal kemudian dalam
perkembangannya akan mengalami perubahan dari generasi ke generasi sampai perkembangan yang
lebih baik seperti manusia zaman sekarang. Sejarah manusia yang berasal dari primata cikal bakal
adalah sebagai berikut.
a) Primata. Pada tahun 1871, Charles Darwin menerbitkan bukunya yang berjudulThe
Descent Of Man yang berisi tentang asal usul manusia. Pendapat Darwin tersebut didasarkan
atas adanya hubungan kekerabatan antara manusia dengan primata. Hubungan kekerabatan
tersebut juga dapat dilihat antara manusia (Hominidae) dan orang utan (Pongidae). Di antara
bentuk persamaan tersebut dapat Anda lihat struktur tubuhnya, antara lain:
1. mata menghadap ke depan;
2. memilki kelenjar susu yang terletak di dada;
3. memiliki struktur, jumlah, dan macam kerangka yang sama;
4. organ darah mempunyai susunan kimia yang sama;
5. bentuk rahim dengan tipe simpleks.
Selain persamaan di atas, juga terdapat perbedaan antara keduanya. Perbedaan tersebut dapat Anda
lihat pada Tabel di bawah ini.
Tabel Perbedaan Antara Manusia (Hominidae) dan Orang Utan (Pongidae)
b) Manusia purba. Fosil manusia purba ditemukan di berbagai tempat. Penemuan tersebut
dapat menunjukkan suatu perbandingan dan mengetahui perkembangan evolusi yang terjadi.
Di antara penemuan yang ada adalah sebagai berikut.
i. Manusia kera Afrika Selatan. Beberapa fosil manusia kera dari Afrika Selatan
ditemukan oleh Raymond Dart (1829 – 1924). Beberapa penemuan tersebut antara
lain Australopithecus africanus, Paranthropus robustus, Plesianthropus
transvelensis.Menurut Raymond Dart, manusia kera Afrika Selatan memiliki
karakteristik antara lain:
1) dapat berdiri tegak dan berjalan dengan dua kaki;
2) memiliki tinggi badan kurang lebih 1,5 meter;
3) memiliki volume otak hanya sekitar 450 – 600 cm3;
4) habitat hidup di tempat terbuka.
ii. Manusia kera Afrika timur. Fosil ini ditemukan oleh Leakey dan diberi nama
Australopithecus boisai yang memiliki ciri-ciri antara lain berbadan lebih kekar, gigi,
dan tulang rahang lebih kuat. Penemuan lain adalah jenis Australopithecus habilisyang
memiliki ciri-ciri antara lain:
1) memiliki volume otak yang lebih besar dibandingkan manusia kera Afrika yang
lain yaitu ± 650 cm3, sehingga intelegensinya lebih tinggi;
2) sudah menggunakan alat bantu untuk memotong dari batu.
iii. Manusia Jawa. Fosil manusia Jawa ditemukan oleh Eugene Dubois, yang merupakan
ahli anatomi dan geologi dari Belanda. E. Dubois menemukan fosil tersebut di daerah
Trinil, Jawa Timur pada tahun 1894. Pada tempat yang berbeda ditemukan pula
manusia Jawa jenis lain. Penemuan ini dilakukan oleh C.R. Von Koenigswald di
daerah Mojokerto dan Sangiran. Hasil penemuan Koenigswald tersebut diberi nama
Pithecanthropus erectus. Manusia Jawa yang ditemukan tersebut memiliki ciri-ciri
antara lain:
1) dapat berdiri dan berjalan dengan dua kaki;
2) memiliki volume otak kurang lebih 770 – 1000 cm3;
3) dapat berkomunikasi dengan berbicara;
4) dapat membuat alat berburu dan menggunakan api;
5) hidup kurang lebih 500.000 s.d. 300.000 tahun yang lalu.
iv. Manusia Peking. Penemuan fosil manusia purba dilakukan oleh Davidson
Black(Canada) dan Franz Weiden Reich (Amerika) pada tahun 1920. Penemuan
manusia purba tersebut berada di Gua Kapur, Peking. Hasil penemuan tersebut diberi
nama Sinanthropus pekinensis. Ciri-ciri manusia Peking tersebut antara lain:
1) memiliki volume otak yang agak besar yaitu kurang lebih 900–1200 cm3;
2) diperkirakan hidup sekitar 500.000 tahun yang lalu;
3) mampu menggunakan senjata dan perkakas dari tulang dan batu;
4) sudah menggunakan api;
5) mempunyai kebudayaan yang lebih maju.
v. Homo Sapiens. Penemuan Homo sapiens oleh Eugene Dubois yaitu Homo
wajakensis yang ditemukan di desa Wajak, Jawa Timur pada tahun 1889. Spesies ini
diperkirakan hidup kurang lebih 40.000 tahun.
c) Manusia Modern. Manusia modern memiliki ciri-ciri antara lain:
1. memiliki volume otak ± 1400 – 1500 cm3;
2. memiliki tinggi badan ± 1,6 m;
3. memiliki peradaban yang maju;
4. mempunyai peralatan yang lebih baik;
5. suka berburu;
6. sudah terdapat hubungan sosial dan upacara ritual;
7. diperkirakan hidup sekitar 100.000 – 40.000 tahun yang lalu.
Dari ciri-ciri tersebut, Anda dapat melihat suatu perkembangan terjadi menuju bentuk
manusia yang lebih baik. Dari penjelasan mengenai berbagai sejarah evolusi manusia tersebut, Anda
akan memiliki gambaran tentang perkembangan dari generasi ke generasi sehingga membentuk
manusia yang lebih sempurna seperti sekarang.
C. Pendapat Para Ahli Tentang Asal Mula Mahluk Hidup
Pernahkah Anda berpikir kapan bumi ini diciptakan? Di mana dan dengan cara bagaimana
kehidupan ini berawal? Pertanyaan-pertanyaan tersebut sebenarnya sering sekali dilontarkan dan
hampir berada pada setiap benak orang. Banyak orang ingin mengetahui jawabannya yang pasti,
namun semuanya selalu berujung pada Tuhan Yang Maha Esa. Adanya pertanyaan-pertanyaan
tersebut memotivasi para ahli Biologi untuk meneliti asal-usul dari kehidupan itu. Mereka berusaha
mencari jawabannya dengan segala macam eksperimen yang dilakukan, kemudian hasilnya dibuat
hipotesis, sehingga teori-teori asal-usul kehidupan ini baru merupakan hipotesis, belum merupakan
kenyataan yang pasti, karena tidak seorangpun yang sudah mengalami dan menjadi saksi awal
pertama kehidupan dimulai. Beberapa tokoh-tokoh Biologi yang memiliki gagasan tentang teori asal-
usul kehidupan adalah sebagai berikut.
1) Teori abiogenesis.
Teori ini mengatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati. Teori Abiogenesis dicetuskan
pertama kali oleh Aristoteles (384 – 322 SM), yang merupakan tokoh ilmu pengetahuan dari Yunani
Kuno. Aristoteles melakukan pengamatan ikan-ikan di sungai. Ia berpendapat bahwa ada sebagian
ikan-ikan di sungai tersebut yang berasal dari lumpur. Teori Abiogenesis ini didukung pula oleh
seorang ilmuwan Inggris pada tahun 1700 yang bernama Nedhan. Ia mencoba melakukan penelitian
dengan menggunakan rebusan kaldu. Hasil rebusan kaldu kemudian dimasukkan ke dalam botol dan
ditutup dengan gabus. Setelah beberapa hari, ternyata air kaldu tersebut ditumbuhi bakteri. Akhirnya
Nedhan menyimpulkan bahwa bakteri berasal dari air kaldu. Teori ini gugur karena pada abad ke-
17, Antonie van Leeuwenhoek berhasil membuat mikroskop. Penemuan mikroskop inilah yang
mengawali berbagai macam percobaan untuk menguji teori-teori Abiogenesis.Leeuwenhoek mencoba
mengamati air rendaman jerami dengan menggunakan mikroskop temuannya. Ternyata terlihat bahwa
di dalam setetes air rendaman jerami tersebut terdapat benda-benda aneh yang sangat renik.
2) Teori biogenesis.
Teori biogenesis adalah suatu teori yang mengemukakan bahwa asal kehidupan suatu makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup pula. Semboyan teori Biogenesis adalah “omne vivum ex ovo” (makhluk
hidup berasal dari telur) “omne vivum ex vivo” (makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang telah
ada). Teori biogenesis ini didukung oleh tokoh-tokoh Biologi lain, seperti berikut.
a) Francisco Redi
Francisco Redi adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Italia, ia merupakan orang pertama yang
membantah teori Generatio Spontanea. Ia melakukan eksperimen untuk mendapat fakta yang benar.
Perangkat percobaan Francisco Redi dapat Anda lihat pada Gambar dibawah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehidupan merupakan suatu rangkaian yang tereentang dari organisme paling awal melalui
berbagai garis keturunan sampai adanya keanekaragaman organisme yang luar biasa yang hidup saat
ini. Pada makalah ini kita akan membahas mengenai kenakaragaman kehidupan saat dan melacak
evolusi keanekaragaman tersebut selama rentang sejarah 3,8 milyar tahun.
Pola sejarah kehidupan bersifat episodik, artinya ditandai dengan hal-hal yang pada dasarnya
adalah revolusi yang membuka banyak cara menuju ke kehidupan baru. Semua kajian historis
merupakan suatu disiplin ilmu yang tidak pasti, yang bergantung pada kelestarian, kehandalan, dan
interpretasi catatan masa lalu. semakin jauh kita mencari catatan fosil kehidupan masa lalu, umumnya
catatan itu semakin tidak sempurna. Untungnya, masing-masing organisme yang masih hidup saat ini
membawa sedikit jejak sejarah evolusinya dalam molekul, metabolisme, dan anatominya
B. Saran
Demikian Penyusunan Makalah ini, agar kiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca
khususnya bagi diri penulis sendiri. Saran dan kritik dari pembaca akan selalu penulis terima untuk
penulisan makalah selanjutnya yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA