SKRIPSI Status Ekonomi
SKRIPSI Status Ekonomi
DISUSUN OLEH :
AMI SANTIA
NIM : PO 5130216043
Kata Kunci: Ibu Hamil, Konsumsi Energi, Konsumsi Protein, Tingkat Pendapatan,
KEK
iii
ABSTRACT
RELATIONSHIP OF ENERGY CONSUMPTION, PROTEINS AND INCOME
LEVELS WITH CHRONIC ENERGY (KEK) LACKS IN PREGNANT
MOTHERS IN THE PUSKESMAS AREA BENGKULU CITY IN 2020
Ami Santia, Anang Wahyudi, Ahmad Rizal
Chronic Energy Deficiency is one of the conditions of malnutrition, where
the mother's condition suffers from chronic food shortages that result in relative or
absolute health problems for the mother of one or more nutrients. Additional energy
intake needs of Chronic Energy Deficiency pregnant women during the trimesters I,
II, III of 500 kcal, while for protein intake pregnant women require an additional 15
grams for all gestational ages.
The purpose of this study was to determine the relationship between energy
consumption, protein and income levels with chronic energy shortages in pregnant
women in the Puskesmas area Bengkulu city in 2020
The design of this study uses analytic observational with Cross Sectional
approach. Retrieval of data using purposive sampling method with inclusion and
exclusion criteria, the number of samples as many as 33 people. Statistical analysis
using correlation test.
The results showed that there was a significant relationship between the
relationship of energy consumption with pregnant women (p = 0,000), there was a
significant relationship between protein consumption and pregnant women (p =
0.002), there was no significant relationship between income levels with pregnant
women (p = 0.118) in the Puskesmas area Bengkulu City in 2020.
The conclusion in this study the average energy consumption in pregnant
women with chronic energy deficiency 1308.3 kcal, the average protein consumption
in pregnant women Chronic Energy Deficiency 49.8 grams, the average level of
income in pregnant women Chronic Energy Deficiency Rp. 4,869,700, Suggestions
for further researchers is that further research is needed by adding other variables
such as the level of knowledge of the mother so that the research obtained is better.
Keywords: Pregnant Women, Energy Consumption, Protein Consumption, Income
Level, Chronic Energy Deficiency
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan untuk Allah SWT yang maha sempurna,
dengan melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi dengan judul “Hubungan Konsumsi Energi, Protein dan
Tingkat Pendapatan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu
Hamil di wilayah Puskesmas Kota Bengkulu Tahun 2020”. Sebagai syarat
untuk menyelesaikan skripsi.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Terapan Gizi Di Poltekkes Kemenkes Bengkulu. Penulis menyadari
akan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki, oleh karena itu
saran dan kritik yang sifatnya membangun merupakan input dalam
penyempurnaan selanjutnya.
v
9. Teman- teman seperjuangan DIV Gizi yang selalu member semngat.
Penyusun
vi
BIODATA PENULIS
vii
MOTTO
yang diinginkan.
hidupmu nantinya.
bisa menyerah.
“ Ilmu yang sejati, seperti barang berharga lainnya, tidak bisa diperoleh
dengan mudah. Ia harus diusahakan, dipelajari, dipikirkan, dan lebih dari itu,
harus selalu disertai doa (Hadis Hasan al-Bashri )”.
“The road may be rough, the journey may be tough and the
experience may be bitter, but they are stepping stones to our
future thrones.”
viii
PERSEMBAHAN
Segala daya upaya yang telah dilakukan hanyalah untuk tujuan menuntuk
ilmu.
Tugas Akhir ini dibuat untuk kupersembahkan kepada :
Allah SWT karena atas berkah dan rahmatnya lah Skripsi ini dapat
terselesaikan
Kedua orang tua ku yang tercinta dan yang tersayang Budiman (Ayah
Zaedan Jauhari) dan (Ibu Ely Darti) yang telah membesarkan dan
memberi kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan hingga aku
selalu kuat menghadapi rintangan yang ada didepanku, terima kasih untuk
doa, pengorbanan tanpa kenal lelah dan perjuangan separuh nyawa.
Doakan selalu anakmu yang selalu berjuang demi kalian.
Kakak ku tersayang (Elva Sri Wahyuni) dan Kakak ipar (bripka pirjo BJ)
yang selalu mensufort semangat dan motivasi serta materi yang
mendukung kelancaran skripsi ini
Adikku tersayang Hendrik Rohmadan yang telah memberi semangat dan
motivasiku.
Ponakan ku yang menggemaskan (Byorka Azzam Alfatih) yang selalu
menghibur dikala kepenatan skripsi melanda
Anggi Andika Mandala Putra yang telah memberikan semangat, motivasi,
selalu memberi masukan saat aku sedih, tak bosan untuk membangkitkan
semangatku dan teman cerita saat perjuanganku untuk menyelesaikan
skripsi.
Kedua dosen pembimbing ku Bapak Anang Wahyudi, S.Gz., MPH, dan
Bapak Ahmad Rizal, SKM., MM yang selalu sabar membimbing dan
membeikan semangat dan masukan untuk dapat menyelesaikan skripsi ini
tepat pada waktunya.
ix
Sahabat terbaikku (Cici Ramadaliyani Putri dan Dita Kodrati Alaina )
teman seperjuangan selama perkuliahan, yang selalu memberikan motivasi
satu sama lain saat dalam kesusahan mengerjakan skripsi, teman keluh kesa
selama kuliah di poltekkes kemenkes Bengkulu.
Teman-Teman ku istri idaman Squad (fitri angraini sukmadewi, elin
wahyulin, lefi evti handayani, linda nirmala, hafiidah gusti haryani).Tanpa
kalian mungkin masa-masa kuliah saya akan menjadi biasa-biasa saja ,
maaf jika banyak salah dan luar biasa, sampai saya bisa menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.
Teman-Teman ku gengs bujang gadis mak bak (ezo dyafron, emil fadilah,
reki sunanda, rifki kurniawan, rido alfatah, agung wahyu, linda nirmala,
fitri angraini, elin wahyulin, novia ks ). Tanpa kalian mungkin masa-masa
kuliah saya akan menjadi biasa-biasa saja , maaf jika banyak salah dan luar
biasa, sampai saya bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Seluruh dosen pengajar jurusan gizi yang telah memberi ilmu yang
bermanfaat untuk kami anak didiknya. Terima kasih atas kalimat yang
setiap harinya bermakna untuk kebaikan kami, maafkanlah kami yang
terkadang sering membuat kalian kesal, hingga terkadang membuat kalian
sedih dengan tingkah laku kami yang kurang baik, tapi kami percaya yang
kalian lakukan adalah untuk kebaikan kami.
Teman-teman seperjuangan DIV GIZI angkatan 2016 yang tak bisa
disebutkan satu persatu, terima kasih atas kebersamaan selama empat
tahun ini yang telah memberikan arti kekeluargaan hingga kebersamaan
susah maupun senang.
x
DAFTAR ISI
xi
2. Analisis Univariat ........................................................................... 39
3. Analisis Bivariat .............................................................................. 42
B. Pembahasan ........................................................................................... 43
1. Karakteristik Responden ................................................................. 43
2. Hubungan Konsumsi Energi Dengan Ibu Hamil KEK ................... 45
3. Hubungan Konsumsi Protein Dengan Ibu Hamil KEK................... 46
4. Hubungan Tingkat Pendapatan Dengan Ibu Hamil KEK ............... 47
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR BAGAN
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sumber energi yang mengandung zat gizi makro yang berlangsung lama atau
terhadap kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Ibu dengan status gizi
kurang (kurus) sebelum hamil mempunyai resiko 4,27 kali untuk melahirkan
bayi BBLR dibandingkan dengan ibu yang mempunyai status gizi baik
unsur gizi yang lebih banyak dari pada yang diperlukan dari keadaan tidak
diperlukan juga untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang ada dalam
manfaat gizi bagi ibu hamil namun sampai saat ini masih banyak ibu hamil
1
yang mengalami masalah gizi khususnya gizi kurang seperti Kekurangan
ibu dan bayi dalam kandungan, antara lain meningkatkan resiko bayi dengan
berat lahir rendah, keguguran, kelahiran prematur dan kematian pada ibu dan
bayi baru lahir. Tidak jarang kondisi KEK pada ibu hamil menjadi penyebab
utama terjadinya pendarahan, partus lama, aborsi dan infeksi yang merupakan
angka Ibu hamil KEK yang cukup tinggi, di Provinsi Bengkulu angka
ibu hamil KEK terus meningkat selama 4 tahun terakhir, pada tahun 2016 ibu
hamil KEK di kota Bengkulu mencapai 126 orang (1,7%), pada tahun 2017
ibu hamil KEK di kota Bengkulu 290 orang (3,9%), dan pada tahun 2018 ibu
hamil KEK di kota Bengkulu meningkat lagi menjadi 342 orang (4,6%), pada
tahun 2019 ibu hamil KEK mencapai 487 orang (6,5%) (Dinas Kota, 2019).
Prevalensi ibu hamil yang baik harus 0% karena KEK (Kekurangan Energi
Kronik) merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan anak (Saimin,
2006).
2
Berdasarkan latar belakang diatas, dengan angka kejadian
tingkat pendapatan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2020.
2020.
3
e. Mengetahui hubungan konsumsi protein dengan KEK pada ibu hamil
D. Manfaat
1. Bagi Responden
bagi ibu hamil, sehingga dapat memperbaiki pola konsumsi makan untuk
2. Bagi Masyarakat
masyarakat agar lebih memperhatikan lagi kesiapan ibu untuk hamil agar
terhindar dari KEK yang akan berdampak terhadap kematian pada ibu dan
bayi.
3. Bagi Peneliti
4
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1
Keaslian Penelitian
No Nama Judul Penelitian Variabel Variabel Perbedaan Persamaan
Penelitian Independen Dependen
2. (Mahmuda Hubungan Asupan Status gizi Ibu Variabel yang Variabel yang di
h Anisatul, Antara Asupan energi dan Hamil diteliti hanya diteliti hanya
2014) Energi Dan asupan asupan energi asupan energi
Protein Dengan protein dan protein dan protein
Status Gizi Ibu
Hamil Di Di Wilayah
Wilayah Kerja Kerja
Puskesmas
Puskesmas Bergas
Bergas Kabupaten
Kabupaten Semarang
Semarang
Sampel ibu
hamil
Tahun 2018
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ibu Hamil
dimana seseorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang lebih banyak
dari pada yang dibutuhkan dalam keadaan biasa. Kebutuhan gizi semakin
meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi
(Lubis, 2013).
I, II, III sebesar 500 kkal, sedangkan untuk asupan protein ibu hamil
2013).
lingkar lengan atas. Penambahan berat badan selama kehamilan adalah 10-
12,5 kg. Trimester I laju pertambahan berat badan ibu belum tampak nyata
dan tidak berarti yaitu 1 kg/ bulan, karena sebagian besar ibu hamil
wanita dengan gizi baik dianjurkan menambahkan berat badan 2 kg/ bulan
(Zaif, 2017).
3. Kehamilan kembar
(narkoba).
lingkar lengan atas (LILA). Bila pertambahan berat badan tidak sesuai
atau kurang dari usia kehamilan maka ukuran lingkar lengan atas pun
Kronik), apabila ukuran LILA < 23,5 cm. KEK merupakan keadaan
(Haryani, 2011).
kehamilan. Bila ibu hamil sangat kurus maka akan melahirkan bayi dengan
8
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan bayi prematur. Sebab-sebab terjianya
penurunan atau peningkatan berat badan pada ibu hamil yaitu edema,
a. Pada trimester I kenaikan berat badan ibu lebih kurang 1 kg/ bulan yang
b. Pada trimester II sekitar 2 kg/ bulan. Sebesar 60% dari kenaikan berat
c. Pada trimester III sekitar 2 kg/ bulan. Sebesar 60% dari kenaikan berat
Lingkar Lengan Atas (LILA) adalah salah satu cara untuk mengetahui
resiko kekurangan energi kronik pada wanita usia subur (WUS). Peningkatan
lingkar lengan atas tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status
1. Pengertian
Pengukuran LILA adalah salah satu cara untuk mengetahui resiko KEK
2. Tujuan
a. Mengetahui resiko KEK pada WUS baik ibu hamil maupun calon ibu,
9
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pencegahan KEK.
3. Ambang Batas
23,5 cm. Apabila ukuran LILA ukuran dari 23,5 cm atau dibagian merah
pengukuran dua kemungkinan yaitu kurang dari 23,5 cm dan diatas atau
sama dengan 23,5 cm. Apabila hasil pengukuran < 23,5 cm berarti resiko
4. Cara Mengukur
ditetapkan.
10
b. Letakan pita antara bahu dan siku.
d. Lingkarkan LILA pada tengah lengan, baca sesuai skala yang benar .
LILA dewasa ini memang merupakan salah satu pilihan untuk penentuan
status gizi, karena mudah dilakukan dan tidak memerlukan alat-alat yang sulit
diperoleh, dengan harga yang lebih murah. Akan tetapi terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatika, terutama jika digunakan sebagai pilihan tunggal untuk
indeks status gizi. Beberapa hal tersebut antara lain: (Wahyuni, 2019).
11
1) Yang diukur adalah pertengahan lengan atas sebelah kiri. Pertengahan ini
dihitung jarak dari siku sampai batas lengan dan kemudian dibagi dua.
keliling lingkar lengan, tetapi pita jangan terlalu kuat ditarik atau terlalu
longgar.
pertukaran dari hampir semua bahan itu terjadi sangat aktif terutama pada
1. Pengertian
kesehatan pada ibu secara relative atau absolute satu atau lebih zat gizi
(Nisa, 2018).
berlangsung pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil. Kurang
yang cukup atau makanan yang baik (dari segi kandungan gizi) untuk satu
12
periode tertentu untuk mendapatkan tambahan kalori dan protein (untuk
jumlah yang cukup atau makanan yang baik dalam priode/kurun waktu
yang lama untuk mendapatkan kalori dan protein dalam jumlah yang
2. Etiologi
jenis zat gizi yang dibutuhkan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan
tubuh kekurangan zat gizi antara lain : jumlah zat gizi yang dikonsumsi
kurang, mutunya rendah atau keduanya. Zat gizi yang dikonsumsi juga
mungkin gagal untuk diserap dan digunakan untuk tubuh (Nisa, 2018).
Akibat KEK saat kehamilan dapat berakibat pada ibu maupun janin
2) Terhadap Persalinan
13
3) Terhadap Janin
3. Indikator
Ibu hamil KEK adalah ibu hamil yang mempunyai LILA < 23,5 cm,
bayi dan ibu serta bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) yang
pada hakekatnya ditentukan oleh status gizi buruk atau yang mengalami
kematian yang lebih besar dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan ibu
dengan berat badan normal. Sampai saat ini masih banyak ibu hamil yang
(Kartikasari, 2011).
1. Faktor Langsung
1) Asupan Makanan
dari pada kebutuhan wanita yang tidak hamil. Pada asupan ibu
14
hamil yang sering diukur adalah energi, dan protein. Upaya
oleh masyarakat dan hal ini dapat berguna untuk mengukur gizi
(Masturah, 2013).
1) Sosial Ekonomi
a) Pendapatan Keluarga
15
kebutuhan asupan gizi tambahan bagi ibu dan janin yang
b) Pekerjaan
c) Faktor Pendidikan
pengetahuan ibu akan pentingnya manfaat gizi bagi ibu hamil dan
16
d) Pengetahuan Zat Gizi Dalam Makanan
prilaku ibu hamil tersebut. Ibu hamil dengan pengetahuan gizi yang
3. Faktor Biologis
Sedangkan untuk umur tua perlu energi yang besar juga karena
yang paling baik adalah lebih dari 20 tahun dan kurang dari 35
(Surasih, 2006).
17
2) Faktor Jarak Kehamilan
1. Kebutuhan Energi/Kalori
peningkatan laju metabolik basal dan penambahan berat badan yang akan
18
Tabel 2.1
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
Kebutuhan Ibu Kebutuhan Bumil Kebutuhan
Zat Gizi Sebelum Hamil Berdasarkan Ibu Hamil
AKG 2013 KEK
19-29 th 30-47 TM TM TM
th I II III
Energi 2250 2150 +18 +30 +30 +500
(Kkal) 0 0 0
KH 309 323 +25 +40 +40
(Gram)
Protein 56 57 +20 +20 +20 +20
(Gram)
Lemak 75 60 +6 +10 +10
(Gram)
Sumber : (AKG, 2019, Bina Gizi dan KIA 2015).
mudah terkena infeksi, dan kemampuan untuk bisa pulih dari penyakit
lebih sedikit. Selain itu, malnutrisi pada wanita juga bisa mengurangi
keluarga, masyarakat dan negara dampak gizi buruk ibu sebelum dan
2. Protein
19
dapat dilahirkan dengan normal. Asupan protein kurang selama kehamilan
yang mengakibatkan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah begitu
juga sebaliknya kelebihan gizi juga dapat diperoleh karenan asupan energi
dan protein yang terlalu banyak sehingga dapat menghambat plasenta dan
2015). Penambahan protein untuk ibu hamil trimester I,II, dan III adalah
Tabel 2.2
Bahan Makanan Sumber Protein 95 kkal, 10 gr protein, 6 gr lemak
Bahan Berat Bahan Makanan Berat
Makanan
Daging Sapi 50 Ikan Asin 25
Daging Babi 25 Ikan Teri 25
Daging 50 Udang Basah 50
Ayam
Hati Sapi 50 Keju 30
Didih Sapi 50 Bakso Daging 100
Babat 60 Kacang hijau 25
Usus Sapi 75 Kacang kedelai 25
Telur Ayam 60 Kacang merah 25
Telur Ayam 60 Kacang tanah 20
Negri terkupas
Telur Bebek 60 Kacang tolo 25
Ikan Segar 50 Keju kacang tanah 20
Oncom 50 Tahu 100
Tempe 50
Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan (Almatsier, 2004).
20
E. Tingkat Pendapatan
1. Definisi
dari aktifitas produksi. Pendapatan penting bagi setiap orang dalam usaha
(Setiawan, 2012).
seseorang terutama ibu hamil, karena berbanding lurus dengan daya beli
21
Pengaruh pendapatan terhadap akses pangan dapat dilihat melalui
mengalami ketahanan pangan 1.804 kali lebih tinggi dari rumah tangga
pangan akan semakin baik. Hal ini terutama terkait dengan faktor daya
(Rusyantia, 2010).
22
Rumah tangga yang mengalami peningkatan pendapatan, akan
(Rusyantia, 2010).
dan non pangan. Dengan demikian, pada tingkat tertetu kelompok rumah
denga pengeluaran total yang dibelanjakan untuk pangan dari suatu rumah
tersebut.
konsumsi yaitu dari pangan yang harga murah beralih ke harga pangan
pangan akan cenderung lebih rentan terhadap kondisi tahan pangan yang
23
yang menggambarkan kesejahteraan rumah tangga yang masih rendah
(Rusyantia, 2010)
a. Pendidikan
kerja.
b. Jenis Pekerjaan
c. Modal Usaha
24
Penelitian yang dilakukan (Fitria, 2013). Menunjukan hal yang sama,
yang didapat.
baik sebanyak 6,7% menderita KEK. Ibu hamil yang asupannya tergolong
hubungan asupan energi dengan status gizi ibu hamil secara statistik p=
antara asupan energi dengan status gizi ibu hamil. Hal ini dimungkinkan
karena adanya beberapa faktor antara lain penyebab langsung kurangnya zat
gizi tidak memenuhi 80% AKG dan faktor tidak langsung aktifitas fisik
25
(Pujiatun, 2014) yang menyatakan bahwa ada hubungan yang
bermakna antara tingkat kecukupan energi dengan status gizi ibu hamil,
adanya hubungan yang bermakna ini karena energi sangat diperlukan oleh
gizi kurang. Apabila asupan makan (energi) lebih kecil dari pada energi
yang dikeluarkan akan terjadi defisit energi dan berat badan menurun yang
pada akhirnya menyebabkan status gizi kurang, sebaliknya bila energi yang
dikeluarkan bila energi lebih besar dari energi yang dikeluarkan akan terjadi
kelebihan energi yang akan disimpan menjadi lemak badan dan dapat
mengambil cadangan energi yang tersimpan. Jika hal ini berlangsung secara
terus menerus maka seseorang dapat menjadi kurang gizi (Auliana, 2001).
baik sebanyak 9,1% menderita KEK. Hal ini menunjukan bahwa tingkat
26
asupan protein yang baik cenderung berdampak pada status gizi yang baik.
Berdasarkan uji statistik fisher exact , hubungan asupan energi dengan status
gizi ibu hamil secara statistik (p= 0,017). Dengan demikian disimpulkan
bahwa ada hubungan antara asupan protein dengan status gizi ibu hamil.
konsumsi protein di bagi menjadi dua kategori yaitu kurang dan cukup
(Pujiatun, 2014).
akhir untuk menyuplai kebutuhan energi pada saat asupan karbohidrat dan
protein dalam perannya sebagai sumber energi alternatif. Meskipun data lain
katagori normal. Namun hal ini tetap harus identifikasi dengan baik dimana
subjek yang memiliki asupan energi < 80% AKG adalah subjek yang
memiliki status KEK. Temuan ini didukung oleh data 62% subjek yang
memiliki asupan energi <80% AKG juga juga merupakan subjek yang KEK.
Hal ini sejalan dengan prinsip asupan gizi dengan status gizi pada
seseorang. Jika asupan protein cukup maka status gizi akan baik termasuk
27
H. Hubungan Tingkat Pendapatan Dengan Kekurangan Energi Kronik
(KEK) Pada Ibu Hamil
hanya sebagai ibu rumah tangga sehingga pendapatan keluarga hanya berasal
dari suami dan anggota keluarga yang lainnya seperti ibu dan bapak.
Pendapatan keluarga per bulan hanya berasal dari suami rata-rata ≤ UMK
(KEK) lebih banyak yaitu 27,3% sedangkan terdapat 5,5% ibu hamil
kesehatan dan pemenuhan zat gizi. Hal ini pada akhirnya berpengaruh
terhadap kondisi kehamilan ibu, Akan tetapi selain faktor ekonomi, juga
terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kejadian KEK pada ibu
28
Pendapatan keluarga merupakan menentukan kualitas dan kuantitas
pemenuhan kebutuhan akan makanan yang memiliki nilai gizi dengan jumlah
yang cukup.
membeli pangan dengan kualitas dan kuantitas yang lebih baik, semakin
semakin tinggi proporsi untuk makanan tetapi dengan kualitas makanan yang
29
I. Kerangka Teori
Faktor Langsung Asupan Makanan
1. Konsumsi Energi
2. Konsumsi Protein
Tingkat
Pendapatan Kekurangan
Energi
Faktor Tidak Sosial Pekerjaan Kronik
Langsung Ekonomi (KEK) Pada
Pendidikan Ibu Hamil
Pengetahuan
Bagan. 1
Kerangka Teori
J. Hipotesis Penelitian
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
2012).
1. Populasi
2. Sampel
kualitas makan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli
Rumus Lameshow :
31
n : Besar Sampel
P : Rata-rata P1+P2/2
Z1- a/2 : Nilai Z pada derajat kemakmuran 90, 95, 99%=1,64, 1,96,
2,58
Z1-� : Nilai Z pada kekuatan uji power 80, 90, 95, 99 % = 0,84,
1,28, 1,64, 2,33
orang
32
3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
a) Kriteria Inklusi :
b) Kriteria Eksklusi :
D. Variabel Penelitian
a. Konsumsi Energi
b. Konsumsi Protein
c. Tingkat Pendapatan
E. Kerangka Konsep
Bagan. 2
Kerangka Konsep
33
F. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Cara Alat Hasil Ukur Skala
Ukur Ukur Ukur
Operasional
G. Instrument Penelitian
34
H. Pengumpulan Data
1. Data Primer
2. Data Sekunder
atas pasien.
35
J. Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
b. Kode (Coding)
2. Analisis Data
36
a. Analisis Univariat
univariat ini akan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi, akan
b. Analisis Bivariat
1. Jika nilai p value < 0,05, maka Ho gagal ditolak artinya : Ada
37
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Jalannya Penelitian
Penelitian ini dilakukan di puskesmas kota Bengkulu yaitu
yang diambil dalam penelitian ini adalah responden ibu hamil yang
38
orang sesuai dengan pengambilan sampel menggunakan kriteria
dan pembahasan.
2. Analisis Univariat
Tabel 4.1
Gambaran Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) Di Wilayah
Puskesmas Kota Bengkulu
Karakteristik n %
39
persentase 6.1%, untuk karakteristik usia ibu hamil yang berusia
persentase 18.2%.
Tabel 4.2
Gambaran Konsumsi Energi, Protein Dan Tingkat Pendapatan
Dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil
Variabel Mean Min Max ±SD
416.
Konsumsi Energi 1308.3 628.3 2543.3
7
Konsumsi Protein 49.8 35.5 110.1 13.7
Tingkat 1.27
4.869.700 3.000.000 8.000.000
Pendapatan 2.1
LILA bumil KEK 21.1 20 23 0.81
40
Bengkulu yaitu puskesmas Lingkar Barat, Puskesmas Nusa Indah,
rendah yaitu 35.5 gram dan untuk konsumsi protein paling tinggi
4.869.700.
41
3. Analisis Bivariat
Tabel 4.3
Hubungan Konsumsi Energi, Protein Dan Tingkat
Pendapatan Dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK)
Pada Ibu Hamil
Ibu Hamil KEK
Variabel (Kekurangan Energi Kronik)
r P
Konsumsi Energi 0.637 0.000
Konsumsi Protein 0.516 0.002
Tingkat pendapatan 0.281 0.113
Keterangan: Jika nilai p value ≥ 0,05 tidak ada hubungan, p value
≤ 0,05 ada hubungan antara variabel. Jika nilai r = 0,00– 0,09
hubungan diabaikan, r = 0,10-0,29 menunjukkan hubungan
rendah, r= 0,30–0,49 menunjukkan hubungan moderat, r= 0,50–
0,70 menunjukkan hubungan sedang, r = < 0,70 menunjukkan
hubungan sangat kuat (Utama, 2016).
Berdasarkan tabel 4.3 diperoleh hasil uji statistik bahwa ada
hamil (KEK) (p= 0,000). Hasil uji statistik juga diperoleh nilai r=
42
Hasil uji statistik diperoleh nilai r= -0,516 menunjukan arah
B. Pembahasan
1. Karakteristik Responden
43
Pada penelitian ini, terdapat 12.1 % responden yang
b. Usia Kehamilan
hal ini dapat dikarenakan jika ibu hamil pada semua usia
KEK meningkat.
44
energi dan protein normal sedangkan 8 orang konsumsi energi
kurang.
hamil KEK 1308.3 kkal dengan konsumsi energi paling rendah yaitu
628.3 kkal dan untuk konsumsi energi paling tinggi berjumlah 2543.3
tubuh.
kesehatan dengan tanda-tanda atau gejala antara lain badan lemah dan
muka pucat.
45
Hasil uji analisis regresi linier terhadap faktor-faktor yang
2009).
protein paling rendah yaitu 35.5 gram dan untuk konsumsi protein
asupan protein cukup maka status gizi akan baik termasuk ukuran
lingkar lengan atas (LILA), maka jika protein kurang LILA ibu hamil
dengan ukuran lingkar lengan atas, jika asupan protein cukup, maka
46
dan lemak terpakai karena protein sebagai multifungsi yaitu dapat
organ tubuh
dan mesin cuci, sandang seperti tas, baju, sepatu dan celana
47
termasuk kebutuhan kesehatan dan pemenuhan zat gizi. Hal ini pada
bergizi.
48
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
keluarga 3 orang
B. Saran
1. Bagi Responden
sumber zat gizi guna mencapai status gizi yang optimal, dan
49
membuatkan menu diet TETP dalam media leafleat untuk
responden dengan ibu hamil KEK yang LILA < 23.5 cm.
2. Bagi Masyarakat
50
DAFTAR PUSTAKA
Anggerika N. N. Yayu. (2015). Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil
AKG. (2019). Angka Kecukupan Gizi.
Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ariyani Diny Eva, Endang L. Achadi, A. I. (2012). Validitas Lingkar Lengan Atas
Mendeteksi Risiko Kekurangan Energi Kronis pada Wanita Indonesia Validity.
83–90.
Azizah, A., & Adriani, M. (2017). Trimester Pertama Dan Kejadian Kekurangan
Energi.
Damanik, R. (2009). Hubungan Kecukupan Zat Gizi, Kenaikan Berat Badan Dan
Status Gizi Ibu Hamil Trimester Iii Dengan Berat Badan Lahir Bayi
Dipuskesmas Keling 1 Kecamatan Keling Kabupaten Jepara. 307060, 307060.
DEPKES, R. (2004). Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK): Jakarta. 193–
202.
Fitria, N. A. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan
Pedagang Tape Singkong Di Kota Probolinggo (Studi Kasus Pedagang Tape
Singkong Di Jln. Soekarno Hatta, Kelurahan Ketapang, Kecamatan
Kademangan, Kota Probolinggo).
Fitrianingtyas, I, Fenti Dewi Pertiwi , Wina Rachmania. (2018) Faktor-Faktor Yang0
Berhubungan Dengan Kejadian Kurang Energi Kronis (Kek) Pada Ibu Hamil Di
Puskesmas Warung Jambu Kota Bogor
Fitriana, S. H. (2013). Gambaran Pengetahuan Gizi Ibu Hamil Trimester Pertama
Dan Pola Makan Dalam Pemenuhan Gizi Di Wilayah Kerja Puskesmas
Parsoburan Kabupaten Toba Samosir Tahun 2013.
Haryani. F Dwi, Darmono SS, Maya Dian Rakhmawatie. (2011). Hubungan
Karakteristik, Tingkat Konsumsi Energi, Tingkat Konsumsi Protein, Dan
Frekuensi Periksa Kehamilan Dengan Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil
Trimester II
Karima K, Endang L. Achadi. (2012). Status Gizi Ibu dan Berat Badan Lahir Bayi
Kartikasari B . Widita I , Mifbakhuddin , Dian Nintyasari Mustika. (2011).
Hubungan Pendidikan, Paritas, Dan Pekerjaan Ibu Dengan Status Gizi Ibu
Hamil Trimester Iii Di Puskesmas Bangetayu Kecamatan Genuk Kota
Semarang Tahun 2011
Lubis, Z. (2013). Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi Yang
Dilahirkan. November.
Mahmudah Anisatul, B. S. (2014). Hubungan antara asupan energi dan protein
dengan status gizi ibu hamil di wilayah kerja puskesmas bergas kabupaten
51
semarang. 52–56.
Masturah (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Ibu Hamil Pada
Masa Kehamilan Yang Berkunjung Ke Puskesmasmeutulang Kecamatan Panton
Reu Kabupaten Aceh Barat
Morgan, G. (2009). Petunjuk perawatan yang baik bagi wanita. Obstetri &
Ginekologi Panduan Praktik. Edisi ke-2. Jakarta : EGC. 39–48.
Mursiyam, Dian Ramawati, W. S. (2008). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Besi Di Desa Sokaraja
Tengah, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. 3(3), 114–124.
Najoan, J. (2011). Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi Dengan Kurang Energy
Kronik Pada Ibu Hamil Di Kelurahan Kombos Barat Kecamatan Singkil Kota
Manado. 1–44.
53
Lampiran 1
54
Lampiran 2
KUESIONER PENELITIAN
55
Lampiran 3
56
57
Lampiran 4
MASTER DATA
58
Julita
12 cahayati 21.5 5 25 5 8.000.000 2.040.407 miskin 2750 1139.3 41.00% kurang 76 49.2 65% kurang
13 Saprida 21.5 5 22 2 3.500.000 2.040.407 miskin 2750 1285.3 47.00% kurang 76 51.2 67% kurang
Leni
14 susanti 21.5 3 25 6 7.500.000 2.040.407 miskin 2750 940.3 34.00% kurang 76 45.8 60% kurang
15 Oktaviani 21.5 3 30 6 4.000.000 2.040.407 miskin 2650 1280.5 48.00% kurang 77 58.1 75% kurang
Ely tidak
16 destina 23 4 24 2 4.600.000 2.040.407 miskin 2750 2492.2 91.00% normal 76 67.8 89% normal
Wiwin
17 marlena 21 3 21 3 3.200.000 2.040.407 miskin 2750 1371.1 50.00% kurang 76 38.9 51% kurang
Hervina
18 yulita 21.5 8 27 2 3.000.000 2.040.407 miskin 2750 1442.9 52.00% kurang 76 35.5 47% kurang
19 Vivin 21.5 5 20 6 5.400.000 2.040.407 miskin 2750 1461.7 53.00% kurang 76 40.1 53% kurang
Agus
20 trianingsih 20 6 22 5 4.000.000 2.040.407 miskin 2750 1413.6 51.00% kurang 76 54.2 71% kurang
21 Hilda 21.5 6 20 3 5.800.000 2.040.407 miskin 2750 1102.5 40.00% kurang 76 48.8 63% kurang
Elin
22 puspita 20.5 3 23 7 5.000.000 2.040.407 miskin 2750 1356 49% kurang 76 47.1 62% kurang
Fitriana
23 putriana 20.5 2 21 2 3.200.000 2.040.407 miskin 2750 1199.5 44.00% kurang 76 41.1 54% kurang
59
24 Amelia 21.5 2 22 3 4.200.000 2.040.407 miskin 2750 805.5 30.00% kurang 76 36.9 49% kurang
tidak
25 Masria 21 5 23 2 4.500.000 2.040.407 miskin 2750 1001.9 36.00% kurang 76 46.2 61% kurang
26 Fira indah 20.5 7 21 4 6.000.000 2.040.407 miskin 2750 1063.5 39.00% kurang 76 39.7 52% kurang
27 Desmi 20 3 20 2 3.500.000 2.040.407 miskin 2750 1149.5 42.00% kurang 76 59.2 78% kurang
28 Khadijah 21 5 19 5 6.500.000 2.040.407 miskin 2750 1422.3 52.00% kurang 76 53.1 70% kurang
Feti
29 putriana 21.5 2 18 4 6.000.000 2.040.407 miskin 2750 1249.6 45.00% kurang 76 42.5 56% kurang
tidak
30 Insunyati 20.5 3 19 2 4.500.000 2.040.407 miskin 2750 1044.2 38.00% kurang 76 41.9 55% kurang
31 Anjeli 20 3 21 3 5.000.000 2.040.407 miskin 2750 1346.8 48.90% kurang 76 46.1 61% kurang
32 wulandari 21.5 3 22 3 4.700.000 2.040.407 miskin 2750 1534.2 56.00% kurang 76 45.8 60% kurang
sinta
33 rohani 20.5 2 21 3 5.000.000 2.040.407 miskin 2750 1241.9 45.00% kurang 76 42.3 56% kurang
60
Lampiran 5
ANALISIS STATISTIK
Statistics
TINGKAT IBU
KONSUMSI KONSUMSI PENDAPATA HAMIL
ENERGI PROTEIN N KEK
N Valid 33 33 33 33
Missin
0 0 0 0
g
Mean 1308.3455 49.8515 4.8697 21.1212
Std. Error of Mean 72.54206 2.39345 .22146 .14107
Median 1249.6000 46.1000 4.7000 21.0000
Std. Deviation 416.72238 13.74930 1.27217 .81038
Minimum 628.30 35.50 3.00 20.00
Maximum 2543.30 110.10 8.00 23.00
Sum 43175.40 1645.10 160.70 697.00
Percentiles 25 1081.8500 42.1000 4.0000 20.5000
50 1249.6000 46.1000 4.7000 21.0000
75 1417.9500 53.6500 5.6000 21.5000
Correlations
TINGKAT IBU
KONSUMS KONSUMSI PENDAPA HAMIL
I ENERGI PROTEIN TAN KEK
KONSUMS Pearson
I ENERGI Correlatio 1 .691** .094 .637**
n
Sig. (2-
.000 .604 .000
tailed)
N 33 33 33 33
61
KONSUMS Pearson
I PROTEIN Correlatio .691** 1 .062 .516**
n
Sig. (2-
.000 .733 .002
tailed)
N 33 33 33 33
TINGKAT Pearson
PENDAPA Correlatio .094 .062 1 .281
TAN n
Sig. (2-
.604 .733 .113
tailed)
N 33 33 33 33
IBU Pearson
HAMIL Correlatio .637** .516** .281 1
KEK n
Sig. (2-
.000 .002 .113
tailed)
N 33 33 33 33
62
Lampiran 6
DOKUMENTASI PENELITIAN
63
Pengukuran LILA Pengukuran LILA
Pengukuran LILA
Pengukuran LILA
64
Pengukuran LILA Pengukuran LILA
65
Lampiran 7
66
67
68
69
Lampiran 8
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
Lampiran 9
81
82
83
Lampiran 10
84
Lampiran 11
LEMBAR KONSULTASI
85
86