Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT

TERHADAP KREATIVITAS MENGAJAR GURU


PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TEMBILAHAN

Iki Nurjanah 1
1
STAI Auliaurrasyidin Tembilahan
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan gambaran impiris tentang
penggunaan media powerpoint dan pengaruhnya terhadap kreativitas mengajar guru pada
mata pelajaran pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1
Tembilahan.
Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini yaitu mengkaji tentang
penggunaan media powerpoint dan pengaruhnya terhadap kreativitas mengajar guru pada
mata pelajaran pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1
Tembilahan.
Subjek dalam penelitian ini adalah 2 orang guru PAI SMK Negeri 1 Tembilahan,
Objeknya yaitu pengaruh penggunaan media powerpoint terhadap kreativitas mengajar
guru pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
1 Tembilahan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik
pengumpulan data yang gunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian yang dilakukan, diperoleh 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,50 > 0
bahwa terdapat Pengaruh yang signifikan antara penggunaan media powerpoint terhadap
kreativitas mengajar guru pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 1 Tembilahan.

Kata Kunci: Media Power Point, Kreativitas mengajar.

A. PENDAHULUAN dan peserta didik dituntut untuk aktif


1. Latar Belakang menggunakan teknologi pendidikan dalam
Teknologi merupakan istilah yang luas proses pembelajaran.
berkaitan dengan pemanfaatan dan Menurut M. Musfiqon dan Andiek
pengetahuan tentang perkakas dan Widodo dalam bukunya yang berjudul
keterampilan1 Desain Presentasi Pembelajaran Inovatif
Penggunaan teknologi dalam dunia mengatakan bahwa “Pembelajaran adalah
pendidikan merupakan alternatif untuk proses, cara, atau perbuatan untuk
meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil
pendidikan serta proses yang meliputi
sumber-sumber bahan belajar, dimana guru

1
Sharon E. Smaldino, dkk, Instructional Pembelajaran dan Media untuk Belajar, (Jakarta:
Teachnology & Media for Learning: Teknologi Prenada Media Group, 2011), hlm.4.

Asatiza, Vol 1, No1, Januari - April 2020 Iki Nurjanah


37
38

menjadikan orang atau makhluk hidup boleh berpandangan sebagai satu-satunya


menjadi belajar.”2 sumber belajar, karena sumber belajar
Menurut M. Musfiqon dan Andiek lainnya seperti buku teks pelajaran,
Widodo dalam bukunya yang berjudul lingkungan, media cetak, dan media
Desain Presentasi Pembelajaran Inovatif elektronik dapat berperan dalam proses
mengatakan bahwa dalam Permendikbud pembelajaran.
Nomor 103 Tahun 2014 tentang Penggunaan media pembelajaran
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan dalam proses belajar mengajar dapat
Pendidikan Menengah disebutkan: membantu kelancaran, efektivitas dan
“Pembelajaran adalah proses interaksi antar efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran
peserta didik, antara peserta didik dengan guna memperoleh hasil belajar yang
tenaga pendidik dan sumber belajar pada maksimal. Media pembelajaran merupakan
suatu lingkungan belajar.”3 salah satu komponen yang tidak bisa
Pemerintah telah menyadari bahwa diabaikan dalam pengembangan sistem
peran media dalam proses pembelajaran pengajaran yang sukses. Bahan
sangat penting. Oleh karena itu, telah pembelajaran yang dimanipulasikan dalam
banyak dana diinvestasikan untuk bentuk media pembelajaran dapat
meningkatkan mutu pendidikan dengan menjadikan peserta didik belajar sambil
melalui penyaluran atau pendistribusian bermain dan bekerja. Penggunaan suatu
berbagai macam media pembelajaran ke media pembelajaran dalam proses belajar
sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. mengajar akan lebih menyenangkan siswa
Berdasarkan pendapat di atas dapat dan tentu pengajaran akan lebih bermakna.
disimpulkan bahwa pembelajaran adalah Menurut Deni Darmawan di dalam
proses interaksi peserta didik dengan bukunya Pendidikan Teknologi Informasi
pendidik dan sumber belajar pada suatu dan Komunikasi Teori dan Aplikasi
lingkungan belajar yang meliputi guru dan menyebutkan dalam membangun sebuah
siswa yang saling bertukar informasi. program pembelajaran interaktif berbasis
Menurut Azhar Arsyad mengungkapkan komputer atau dalam konteks multimedia,
bahwa “Salah satu fungsi utama media sebetulnya sangat banyak software yang
pembelajaran adalah sebagai alat bantu dapat dimanfaatkan. Mulai dari software
mengajar yang turut mempengaruhi iklim, yang termasuk ke dalam kelompok
kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata programming tools, macromedia, web
dan diciptakan oleh guru.”4 bahkan yang berbasis windows office
Melalui pendekatan teknologi sekalipun pada dasarnya dapat
pendidikan, media pembelajaran menjadi dimanfaatkan untuk memproduksi sebuah
daya tarik bagi dunia pendidikan. Ia tidak pembelajaran multimedia atau CAI.5
hanya sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai Para guru tidak lagi di batasi oleh
alat penyalur pesan-pesan pendidikan. halangan ruang kelas karena salah satu
Walaupun tanpa bantuan guru, media kemajuan terbaru dalam teknologi adalah
pendidikan dapat menghadapi siswa dalam kemampuan menyimpan informasi dalam
belajar di kelas dengan demikian, guru tidak

2 4
M. Musfiqon dan Andiek Widodo, Desain Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,
Presentasi Pembelajaran Inovatif, (Jakarta: (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2009), hlm. 15.
5
Prestasi Pustakaraya, 2015), hlm. 7. Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), hlm.
3
Loc.Cit. 161.

Asatiza, Vol 1, No1, Januari - April 2020 Iki Nurjanah


39

format digital. Informasi ini mencakup teks, Agama Islam di Sekolah Menengah
audio, visual, dan film. Kejuruan Negeri 1 Tembilahan?
Guru dituntut kreatif dan terampil
dalam menggunakan produk informasi 2. Media Power Point dalam
khususnya berupa komputer pada mata Pembelajaran
pelajaran pendidikan agama Islam. Untuk Kata media berasal dari bahasa latin
mencapai tujuan tersebut, seorang guru medius yang secara harfiah berarti
seharusnya mulai menyadari pentingnya ‘tengah’,’perantara’ atau ‘pengantar’.
aspek teknologi untuk meningkatkan hasil Dalam bahasa Arab media adalah
belajar, salah satunya dengan mengolah perantara (‫سائِل‬
َ ‫)و‬
َ atau pengantar pesan dari
materi pembelajaran melalui pemanfaatan pengirim kepada penerima pesan.6
komputer khususnya menggunakan aplikasi “Menurut Drs. Daryanto media
microsoft powerpoint. merupakan salah satu komponen
Berdasarkan pengamatan yang penulis komunikasi yaitu sebagai pembawa pesan
lakukan di SMK Negeri 1 Tembilahan dari komunikator menuju komunikan.”7
ditemukan beberapa gejala sebagai berikut: Sedangkan menurut Martin dan Briggs
Masih ada guru Pendidikan Agama Islam “Media adalah semua sumber yang
yang kurang terampil dalam mengolah diperlukan untuk melakukan kumunikasi
materi pembelajaran dengan memanfaatkan dengan siswa.”8
media powerpoint., Kurangnya sarana Komputer sebagai salah satu produk
pendukung pembelajaran seperti proyektor teknologi canggih dipandang mampu
LCD., Dalam menyampaikan materi menjawab tantangan pengembangan
pembelajaran pada umumnya guru terfokus pembelajaran yang efektif, efisien dan
pada teks yang ada dalam media menarik. Azhar Arsyad menyebutkan
powerpoint yang ditampilkan., dalam bukunya bahwa Dewasa ini
Menyampaikan materi pembelajaran komputer memiliki fungsi yang berbeda-
melalui penggunaan media powerpoint beda dalam bidang pendidikan dan
membuat siswa malas menulis disebabkan latihan. Komputer berperan sebagai
karena animasi yang berlebihan. manajer dalam proses pembelajaran yang
Adapun yang menjadi Rumusan dikenal dengan nama Computer-Managed
masalah dalam penelitian ini adalah: Instruction (CMI). Ada pula peran
Bagaimana penggunaan media powerpoint komputer sebagai pembantu tambahan
pada mata pelajaran Pendidikan Agama dalam belajar; pemanfaatannya meliputi
Islam di Sekolah Menengah Kejuruan penyajian informasi isi materi pelajaran,
Negeri 1 Tembilahan? Bagaimana latihan, atau kedua-duanya.9
kreativitas mengajar guru pada mata Salah satu terobosan yang dapat
pelajaran Pendidikan Agama Islam? dan digunakan dalam rangka meningkatkan
Apakah ada pengaruh penggunaan media kualitas pembelajaran pendidikan agama
powerpoint terhadap kreativitas mengajar Islam adalah penggunaan media
guru pada mata pelajaran Pendidikan komputer. penggunaan komputer sebagai
sarana pembelajaran dapat memberikan

6 8
Azhar Arsyad, Op. Cit, hlm. 3. Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif
15
Daryanto, Media Pembelajaran Peranannya Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual
Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Operasional, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm.
Pembelajaran, (Yogyakarta: Gava Media, 2012), 9.
9
hlm. 4. Azhar Arsyad, Op.Cit., hlm. 96.

Asatiza, Vol 1, No1, Januari - April 2020 Iki Nurjanah


40

pengaruh yang sangat positif karena Office Powerpoint 2003 menyatakan


memiliki sifat yang representative dan bahwa Powerpoint atau yang disebut
interaktif. Misalnya dengan menggunakan Microsoft Powerpoint merupakan
media powerpoint, guru dapat menyajikan program aplikasi yang paling populer dan
materi dengan animasi, menambahkan paling banyak digunakan saat ini. Dalam
video dan lain sebagainya. Kelebihan itu menggunakan microsoft powerpoint
dapat mengaktifkan fungsi kognisi, afeksi dalam merancang dan membuat presentasi
dan sensorik siswa. Untuk penyajian profesional dengan mudah dan cepat.” 11
materi yang maksimal, guru Microsoft Powerpoint merupakan
membutuhkan ketersediaan serta keahlian sebuah software yang dibuat dan
dalam mengoperasionalkan jenis media dikembangkan oleh perusahaan
yang berbeda. Penggunaan berbagai jenis Microsoft, dan merupakan salah satu
media dalam satu rangkaian presentasi program berbasis multimedia. Di dalam
disebut presentasi multimedia. Presentasi komputer, biasanya program ini sudah
dalam bagian ini dipahami sebagai bagian dikelompokkan dalam program Microsoft
dari langkah kegiatan pembelajaran. Office. Program ini dirancang khusus
Aplikasi multimedia dalam untuk menyampaikan presentasi dengan
presentasi dapat menjadikan beberapa fitur menu yang mampu
pembelajaran lebih menarik, powerfull, menjadikannya sebagai media
interaktif, efektif, efisien, serta kualitas komunikasi yang menarik.
pembelajaran lebih terjaga. Dengan Diterangkan di dalam artikel Irwan
menggunakan multimedia, guru dapat Adi Gunawan yang diunggah dari google
menampilkan materi atau peristiwa yang Aplikasi Microsoft PowerPoint ini
komplek sehingga terjadi produktivitas pertama kali dikembangkan oleh Bob
pembelajaran yang maksimal. Gaskins dan Dennis Austin sebagai
Kegiatan belajar mengajar dikatakan Presenter untuk perusahaan bernama
berhasil apabila dalam penyampaian Forethought, Inc yang kemudian mereka
materi kepada siswa dengan tingkat ubah namanya menjadi Powerpoint. Pada
ketuntasan yang maksimal. Jika tidak, tahun 1987, PowerPoint versi 1.0 dirilis,
presentase materi yang diterima oleh dan komputer yang didukungnya adalah
siswa harus lebih banyak dibandingkan Apple Macintosh. PowerPoint kala itu
dengan tidak menggunakan media masih menggunakan warna hitam/putih,
presentasi multimedia. Ingatlah teori yang mampu membuat halaman teks dan
belajar, penyajian saja tidaklah cukup. grafik untuk transparansi overhead
Audiens memerlukan penguatan projector (OHP). Setahun kemudian, versi
(reinforcement), bahkan perlu pengayaan baru dari PowerPoint muncul dengan
dalam belajar. Hadirnya multimedia dukungan warna, setelah Macintosh
sangatlah membantu audiens untuk berwarna muncul ke pasaran.12
memahami materi dengan tuntas.10 Powerpoint berarti poin yang
“Menurut Budi Permana, dalam bukunya memiliki kekuatan. Media pembelajaran
36 Jam Belajar Komputer Microsoft dengan menggunakan powerpoint tidak

10
M. Musfiqon dan Andiek Widodo, Op.Cit., https://irwanadigunawan4.wordpress.com/2013/
hlm. 39. 10/31/penger tian-dan-sejarah-microsoft-power-
11
Budi Permana, Op.Cit., hlm. 1. point/, dalam www.google.com, pada hari
12
Pengertian dan Sejarah Microsoft Power Minggu, 8 Januari 2016, pukul 17.36 WIB
Point, diakses dari

Asatiza, Vol 1, No1, Januari - April 2020 Iki Nurjanah


41

memuat hal yang detail, namun penjelasan tercapainya tujuan presentasi materi
yang detail adalah tugas guru. Artinya pembelajaran.13 Maka perlu bagi seorang
dalam menggunakan media powerpoint guru yang menggunakan media
maka yang dimuat dalam slide harus Powerpoint memperhatikan tiga langkah
benar-benar poin dari materi yang berikut ini:
disampaikan. a. Tahap Persiapan presentasi media
Microsoft Office powerpoint pada Powerpoint
pola penyajian ini digunakan sebagai alat 1) Penyampaian pesan secara runtut
bantu bagi guru untuk menyampaikan Materi yang akan disampaikan perlu
materi dan kontrol pembelajaran terletak diurutkan secara runtut. Menurut M.
pada guru. Beberapa hal yang menjadikan Musfiqon dan Andiek Widodo
media ini menarik untuk digunakan mengatakan bahwa “langkah ini
sebagai media pembelajaran adalah dilakukan agar materi yang tersaji
berbagai kemampuan pengolahan teks, sesuai dengan cara berpikir logis dan
warna, dan gambar, serta animasi-animasi sistematis.”14 Materi yang disajikan
yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas secara runtut dan logis akan membantu
guru. Pada prinsipnya program ini terdiri peserta didik cepat memahami materi
dari beberapa unsur rupa dan pelajaran.
pengontrolan operasionalnya. 2) Fokus pada ide-ide utama
Unsur rupa yang dimaksud terdiri Pada saat akan memberikan materi
dari slide, teks, gambar dan bidang-bidang pembelajaran guru harus
warna yang dapat dikombinasikan dengan mempersiapkan terlebih dahulu ide
latar belakang yang telah tersedia. Unsur utama dalam slide powerpoint yang
rupa tersebut dapat dibuat tanpa gerak akan dipresentasikan. Guru boleh
atau dibuat dengan gerakan tertentu sesuai melakukan penguatan dengan berbagai
keinginan guru. Seluruh tampilan dari langkah. Apapun kondisi yang terjadi
program powerpoint dapat di atur sesuai tugas utama guru sudah berhasil
keperluan, apakah akan berjalan sendiri menyampaikan ide utama yang
sesuai timing yang ditentukan atau menjadi ukuran sukses atau tidaknya
berjalan secara manual dengan mengklik pembelajaran.
tombol mouse. Jika digunakan untuk 3) Membuat peserta didik lebih mudah
menyampaikan materi pembelajaran yang memahami materi
mementingkan terjadinya interaksi antara Tingkat keterserapan materi seringkali
guru dan siswa maka kontrol operasinya tidak sama antara audiens satu dengan
harus menggunakan cara manual. audiens yang lain. Kondisi ini pasti
dipengaruhi berbagai faktor, baik
2. Langkah-Langkah Penggunaan internal maupun eksternal audiens.15
Media Powerpoint Tugas guru adalah meminimalisir
Menurut M. Musfiqon dan Andiek faktor eksternal yang menyebabkan
Widodo, dalam bukunya Desain peserta didik sulit memahami materi
Presentasi Pembelajaran Inovatif, struktur pembelajaran. Guru harus memastikan
presentasi yang baik akan memberikan manajemen kelas, suara yang membuat
pengaruh yang bagus dan menunjang bias, visualisasi yang mengganggu

13 14
M. Musfiqon dan Andiek Widodo, Op.Cit., Loc.Cit
15
hlm. 51. Ibid., hlm. 52.

Asatiza, Vol 1, No1, Januari - April 2020 Iki Nurjanah


42

konsentrasi peserta didik, serta media multimedia interaktif (teks,


pembelajaran yang memadai. grafis, animasi, dan audio/video)
Memudahkan peserta didik untuk yang serasi dapat menumbuhkan
memahami materi dapat dilakukan motivasi belajar peserta didik.”17
dengan memberikan contoh, c. Kegiatan Inti
mempraktikkan, serta mendesain 1) Menjelaskan Materi Utama
pengalaman belajar yang lebih Slide yang sederhana adalah slide
bermakna. “Ukuran berhasil atau yang memuat pesan utama,
tidaknya presentasi dilihat dari tingkat desain menarik, dan tampilan
pemahaman peserta terhadap materi tidak terlalu banyak aksesoris.
yang disampaikan.”16 Dengan hanya menyajikan poin-
b. Tahap Pembukaan poin penting dalam presentasi
1) Mengkondisikan Peserta Didik akan menjadikan sajian slide
Ketika seorang guru ingin mudah diingat oleh peserta didik
menyampaikan informasi maka dalam waktu singkat. Seorang
yang pertama menarik perhatian guru yang menyajikan media
peserta didik, ketika mereka powerpoint juga diharapkan
berada dalam kondisi siap untuk memperhatikan beberapa hal
belajar, maka dapat dilakukan berikut ini:
tahap berikutnya. a) Panjang teks yang disajikan dalam
2) Menjelaskan tujuan program harus singkat, jelas dan
pembelajaran padat.
b) Pembuatan grafik dan animasi
Menjelaskan tujuan
ditujukan untuk menambah
pembelajaran ini bertujuan pemahaman dan pemusatan
menumbuhkan minat peserta perhatian siswa terhadap materi
didik untuk terus memperhatikan yang disajikan dalam program
dan mengikuti setiap materi yang tutorial.
akan disampaikan. c) Penggunaan warna yang sesuai
3) Memberikan motivasi kepada akan berguna untuk menarik dan
memfokuskan perhatian siswa,
peserta didik
baik itu komposisi warna maupun
Guru harus mendesain kekontrasannya.18
bagaimana pembukaan yang
berkesan dan menarik perhatian 2) Memberikan penguatan dan
peserta didik agar termotivasi pengayaan
untuk mengikuti keseluruhan Jangan lupa, setiap 15 menit perhatian
pembelajaran dengan penuh peserta didik akan menurun. Jangan
perhatian. Seorang guru paksakan dengan terus menjelaskan,
mempunyai daya kreasi yang hiasi dengan penguatan dan
kuat untuk membuat peserta didik pengayaan, baik dengan game, Ice
bersemangat untuk belajar. breaking, atau penguatan lainnya yang
“Menurut Rudi Susilana dan Cepi ada nuansa refresh suasana. Untuk
Riyana rancangan isi dan desain pengayaan diberikan sedikit

16
Ibid., hlm. 53. Pemanfaatan dan Penilaian, (Bandung: CV.
17
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Wacana Prima, 2008), hlm. 130.
18
Pembelajaran, Hakikat Pengembangan, Ibid., hlm. 152.

Asatiza, Vol 1, No1, Januari - April 2020 Iki Nurjanah


43

pengetahuan yang lebih luas berkaitan f. Meningkatkan pengembangan


dengan masalah kehidupan nyata yang pemahaman siswa terhadap materi
dihubungkan dengan materi yang yang disajikan.
disajikan, biasa berupa video, gambar g. Merangsang siswa belajar dengan
dan lain sebagainya. penuh semangat, materi yang disajikan
d. Penutupan mudah dipahami oleh siswa.
1) Memberikan umpan balik h. Siswa mendapat pengalaman yang
Umpan balik adalah kondisi bersifat konkret, retensi siswa
psikologis peserta didik dan guru meningkat.
yang terjadi dalam kegiatan i. Memberi umpan balik secara
belajar mengajar yang terlihat langsung.
dalam sikap, gerak gerik, j. Siswa dapat menentukan sendiri laju
respons, dan perubahan lainnya pembelajaran.
yang terjadi pada guru dan k. Siswa dapat melakukan evaluasi diri.21
murid.19
2) Menyimpulkan materi secara
Adapun kekurangan media powerpoint,
bersama-sama
yaitu:
Pemateri harus dapat melakukan
a. Pengadaannya mahal, dan tidak semua
penguatan dan meringkas esensi
sekolah dapat memiliki, Sebab
materi yang disampaikan dengan
membutuhkan alat lain seperti LCD,
singkat, padat dan jelas sehingga
Laptop, dll.
mudah diingat.20
b. Jika tampilan fisik isi tidak dirancang
dengan baik atau hanya merupakan
3. Kelebihan dan Kekurangan Media
tampilan seperti dibuku teks biasa,
Powerpoint
pembelajaran melalui media tersebut
Penggunaan program ini memiliki
tidak akan mampu meningkatkan
kelebihan sebagai berikut:
motivasi, perhatian belajar siswa.
a. Memberi kesempatan kepada siswa c. Guru yang tidak memahami aplikasi
untuk memecahkan masalah secara program komputer tidak dapat
individual. merancang pembelajaran lewat media
b. Menyedikan presentasi yang menarik komputer, ia harus bekerja sama dengan
dengan animasi. ahli programer komputer grafis, juru
c. Menyediakan pilihan isi pembelajaran kamera, dan teknisi komputer.22.
yang banyak dan beragam.
d. Mampu membangkitkan motivasi 4. Kreativitas Mengajar Guru
siswa dalam belajar. Dari berbagai faktor yang berpengaruh
e. Mampu mengaktifkan dan terhadap efektivitas pembelajaran,
menstimulasi metode mengajar dengan nampaknya faktor guru perlu mendapat
baik. perhatian yang pertama dan utama,
disamping kurikulumnya, karena baik
buruknya suatu kurikulum (pembelajaran)

19 20
Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang M. Musfiqon dan Andiek Widodo, Op.Cit.,
Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Prenadamedia hlm. 55.
21
Group, 2009), hlm. 324. Made Wena, Op.Cit., hlm. 204.
22
Ibid., hlm. 205.

Asatiza, Vol 1, No1, Januari - April 2020 Iki Nurjanah


44

pada akhirnya bergantung pada kreativitas diartikan sebagai membimbing kegiatan


guru dalam menjabarkan dan belajar siswa sehingga ia mau belajar.26
merealisasikan kurikulum tersebut. Selain itu mengajar juga merupakan
Pembelajaran yang efektif menekankan penyampaian pengetahuan dan
pada bagaiman agar peserta didik mampu kebudayaan kepada siswa. Dengan
belajar. Melalui kreativitas guru, demikian tujuannya pun hanya berkisar
pembelajaran di kelas menjadi sebuah sekitar pencapaian penguasaan siswa atas
aktivitas yang menyenangkan. Proses sejumlah pengetahuan dan kebudayaan. 27
pembelajaran yang menyenangkan Dari uraian di atas dapat disimpulkan
tentunya tidak tercipta begitu saja akan bahwa kreativitas mengajar guru adalah
tetapi pengelolaannya dirancang oleh guru sikap kreatif, terampil, dan inovatif dalam
dengan penggunaan media sehingga melaksanakan pengajaran untuk
aktivitas pembelajaran siswa menjadi pencapaian tujuan pembelajaran.
dipermudah dan mendorong proses
belajar siswa. 5. Bentuk Kreativitas Mengajar Guru
Menurut Kamus umum Bahasa Bentuk kreativitas mengajar seorang
Indonesia, Kreativitas diartikan sebagai guru tercermin pada ciri-ciri dari
kemampuan untuk mencipta, atau daya kreativitas itu sendiri. Menurut Sund
cipta, atau sesuatu yang berkaitan dengan sebagaimana yang dikutip oleh Slameto
perihal berkreasi.23 Kreativitas adalah dalam buku Belajar dan Faktor-Faktor
sikap kreatif dan terampil serta inovatif Yang Mempengaruhinya bahwa ciri-ciri
dalam mengelola suatu objek. dari kreativitas adalah:
Guru merupakan profesi/ jabatan atau a. Hasrat keingintahuan yang cukup
pekerjaan yang memerlukan keahlian besar
khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini b. Bersikap terbuka terhadapt
tidak dapat dilakukan oleh sembarang pengalaman baru
orang diluar bidang pendidikan. Tugas c. Panjang akal
guru sebagai profesi meliputi mendidik, d. Keinginan untuk menemukan dan
mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneliti
meneruskan dan mengembangkan nilai- e. Cenderung lebih menyukai tugas
nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan yang berat dan sulit
dan mengembangkan ilmu pengetahuan f. Cenderung mencari jawaban yang
dan teknologi. Sedangkan melatih berarti luas dan memuaskan
mengembangkan keterampilan- g. Memiliki dedikasi bergairah serta
24
keterampilan pada siswa , maka dari itu aktif dalam melaksanakan tugas
profesi ini diperlukan kreativitas yang h. Berpikir fleksibel
sangat tinggi. i. Menanggapi pertanyaan yang
Mengajar pada umumnya adalah suatu diiajukan serta cenderung memberi
kegiatan yang bukan menyangkut masalah jawaban lebih banyak
penelitian.25 Mengajar sendiri dapat

23 25
Departemen Pendidikan Nasional, Op.Cit., Zakiah Daradjat, dkk, Metodik Khusus
hlm. 817. Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,
24
M. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, 2004), hlm. 14.
26
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. Ibid., hlm. 21.
27
6. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan
Dengan Pendekatan Baru, Op. Cit., hlm. 181.

Asatiza, Vol 1, No1, Januari - April 2020 Iki Nurjanah


45

j. Kemampuan membuat analisis dan c. Memberikan Tema yang Survival


sintesis Kepada Peserta Didik. Tema yang
k. Memiliki semangat bertanya serta bersifat menantang sangat banyak.
meneliti Guru yang kreatif dituntut untuk
l. Memiliki daya abstrak yang cukup melibatkan seluruh peserta didik
baik dalam mengatasi permasalahan
m. Memiliki latar belakang membaca tersebut.
yang cukup luas.28 d. Mengkondisikan Ruang Kelas
Seperti Ruang Diskusi. Guru yang
6. Ciri-Ciri Kreativitas Mengajar Guru kreatif harus mengkondisikan ruang
Menurut Fita Nur Arifah dalam kelas seperti ruang kelas diskusi yang
bukunya Menjadi Guru Teladan, Kreatif, produktif.
Inspiratif, Motivatif & Profesional, guru e. Memastikan Semua Ide Diterima.
kreatif dapat diartikan sebagai guru yang Kelas yang baik akan menghargai
tidak pernah puas dengan apa yang hasil pemikiran bersama, bahkan jika
disampaikan kepada peserta didik. Guru ide tersebut di luar pemikiran lazim
yang kreatif selalu berusaha menemukan guru.
cara-cara baru untuk menemukan potensi
unik siswanya. Baginya, setiap tahun B. METODOLOGI
harus ada kreativitas yang dikembangkan Jenis penelitian ini adalah
dalam dirinya. Sehingga materi yang penelitian deskriptif kuantitatif yaitu
disampaikan tidak merupakan materi penelitian yang bertujuan untuk
hafalan dari tahun ke tahun.29 Ciri-ciri menjelaskan fenomena yang ada dengan
guru yang kreatif dalam mengajar adalah menggunakan angga-angka. Penelitian
sebagai berikut:
ini dilaksanakan disalah satu lembaga
a. Menyampaikan Ide atau Pemikiran
pendidikan yaitu di Sekolah Menengah
Materi yang disampaikan kepada
siswa harus berasal dari ide atau Kejuruan Negeri 1 Tembilahan. subjek
pemikiran guru yang nantinya akan dalam penelitian ini adalah guru mata
dipecahkan secara bersama-sama pelajaran pendidikan agama Islam
dengan peserta didik. menggunakan media powerpoint yang
b. Mengubah Cara Bertanya Kepada berjumlah 2 orang, Adapun objek dalam
Peserta Didik. Memberikan penelitian ini adalah pengaruh
pertanyaan kepada peserta didik penggunaan media power point
adalah bagian dari cara guru terhadap kreativitas mengajar siswa
memastikan apakah peserta didik pada mata pelajaran pendidikan agama
memahami atau tidak. Selama ini
Islam. Data dalam penelitian ini
yang guru lakukan ketika bertanya
dikumpulkan dengan menggunakan
adalah mengharapkan siswa segera
menjawab, jika tidak maka guru akan
mengubah pertanyaan.30

28 29
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Fita Nur Arifah, Menjadi Guru Teladan,
Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Asdi Kreatif, Inspiratif, Motivatif & Profesional,
Mahasatya, 2003), hlm. 147. (Yogyakarta: Araska, 2016), hlm. 80.
30
Ibid., hlm. 96

Asatiza, Vol 1, No1, Januari - April 2020 Iki Nurjanah


46

teknik atau metode sebagai berikut: PAI


Ketiga 4 80 1 20
II
observasi dan dokumentasi.
Jumlah 25 83 5 17
Untuk menguji variabel X dan
variabel Y maka penulis dalam
menganalisa data menggunakan teknik TABEL PENOLONG
kuantitatif dengan menggunakan rumus
Regresi. No X Y X2 Y2 XY

1 29 13 841 169 377


C. PEMBAHASAN
2 27 12 729 144 324
Untuk memudahkan penulis dalam
Statistik ∑X ∑Y ∑ 𝐗𝟐 ∑ 𝐘𝟐 ∑XY
menganalisis data, maka penulis sajikan
Jumlah 56 25 1570 313 701
hasil observasi penggunaan media
powerpoint dari tabel IV.5-IV.10 dan
observasi kreativitas mengajar guru dari 1. Menghitung nilai b dan nilai a dengan
tabel IV.11-IV.16, ke dalam rekapitulasi rumus:
n.ΣXY- ΣX.ΣY
hasil observasi. Rekapitulasi hasil b=
n.ΣX2 - (ΣX)2
observasi dapat dilihat pada tabel 2.701 – 56.25
=
berikut: 2 .1570-(56)2
2
= = 0,50
4
Rekapitulasi Observasi Penggunaan Media
2. Mencari Jumlah Kuadrat Regresi
Powerpoint di SekolaH Menengah Kejuruan
Negeri 1 Tembilahan (JKreg[a])
(ΣY)2
JKreg[a] =
OPTION PILIHAN n
N NA OBSER 252
O MA VASI YA TIDAK =
F % F % 2
1 Gur Pertama 9 81,8 2 18,2 625
=
u Kedua 10 90,9 1 9,1 2
PAI Ketiga 90,9 1 9,1 = 312,5
I 10
2 Gur Pertama 9 81,8 2 18,2 3. Mencari Jumlah Kuadrat Regresi
u Kedua 9 81,8 2 18,2 (JKreg[b|a])
PAI Ketiga 81,8 2 18,2 (∑X).(∑Y)
II 9 JKReg[b|a] = b.{∑XY– }
Jumlah 56 84,8 10 15,2 n
56.25
= 0,50.{701- }
Rekapitulasi Observasi Kreativitas Mengajar 2
Guru di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 = 0,50
Tembilahan
4. Mencari jumlah kuadrat residu (JKRes)
OPTION PILIHAN dengan rumus
N NA OBSER
O MA VASI YA TIDAK JKRes=ΣY2 -JKReg[b|a]- JKreg[a]
= 313 – 0.50 – 312,5
F % F %
1 Gur Pertama 4 80 1 20
u Kedua 4 80 1 20 =0
PAI 5. Mencari rata-rata jumlah kuadrat
I Ketiga 5 100 0 0
regresi(RJKreg[a])
2 Gur Pertama 4 80 1 20
u Kedua 4 80 1 20 RJKreg[a]= JKreg[a]

Asatiza, Vol 1, No1, Januari - April 2020 Iki Nurjanah


47

= 312,5 H0: Tidak terdapat pengaruh yang


6. Mencari rata-rata jumlah kuadrat signifikan antara media
residu(RJKreg[b|a]) powerpoint terhadap kreativitas
RJKreg[b|a] = JKreg[b|a] mengajar guru pada mata
= 0,50 pelajaran pendidikan agama Islam
7. Mencari rata-rata jumlah kuadrat di Sekolah Menengah Kejuruan
residu(RJKres) Negeri 1 Tembilahan.
𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠 Ha: Terdapat pengaruh yang
RJKres = 𝑛−2
0 signifikan antara media
= 2−2
powerpoint terhadap kreativitas
=0 mengajar guru pada mata
8. Menguji signifikansi dengan rumus: pelajaran pendidikan agama Islam
𝑅𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔[𝑏|𝑎]
Fhitung = di Sekolah Menengah Kejuruan
𝑅𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠
0,50 Negeri 1 Tembilahan.
=
0
= 0,50 D. KESIMPULAN
9. Membandingkan Fhitung dengan Berdasarkan hasil analisis dari hasil
Ftabel dengan kaidah pengujian yang telah dilakukan maka dapat
signifikan sebagai berikut: ditarik kesimpulan bahwa:
Ftabel = F{(1- 𝛼)(dk = k – 2 ],(dk res = n – k )} 1. Penggunaan media powerpoint pada
F{(1- 0,05)(dk = 2 – 2 ],(dk res = 2 – 2 )} mata pelajaran Pendidikan Agama
F{(0,95)(0,0)} Islam di Sekolah Menengah
Cara mencari Ftabel: angka 0 = Kejuruan Negeri 1 Tembilahan
pembilang dinilai sangat baik.
Angka 0 = penyebut 2. Adapun kreativitas mengajar guru
Ftabel = 0 pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam di Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 1 Tembilahan
Berdasarkan perhitungan dengan
dinilai sangat baik.
rumus di atas dengan Fhitung 0,50 lebih
3. Berdasarkan hasil penelitian yang
besar dari Ftabel 0, maka terdapat pengaruh
dilakukan, maka diperoleh
yang signifikan antara penggunaan media
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,50 > 0
powerpoint terhadap kreativitas mengajar
berarti terdapat Pengaruh yang
guru pada mata pelajaran pendidikan
signifikan antara penggunaan
agama Islam di Sekolah Menengah
media powerpoint terhadap
Kejuruan Negeri 1 Tembilahan.
kreativitas mengajar guru pada
Ternyata Pada taraf signifikansi 5%
mata pelajaran pendidikan agama
Ftabel = 0, maka dari hasil diatas diperoleh
Islam di Sekolah Menengah
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 0,50 > 0
Kejuruan Negeri 1 Tembilahan.
Ternyata Pada taraf signifikansi 5%
Ftabel = 0, maka dari hasil diatas diperoleh
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 0,50 > 0

Asatiza, Vol 1, No1, Januari - April 2020 Iki Nurjanah


48

REFERENSI Made Wena, 2011, Strategi Pembelajaran


Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan
Abuddin Nata, 2009, Perspektif Islam
Konseptual Operasional, Jakarta:
Tentang Strategi Pembelajaran,
Bumi Aksara.
Jakarta: Prenadamedia Group.
Muhaimin, dkk, 2012, Paradigma
Ahmad Susanto, 2013, Teori Belajar &
Pendidikan Islam, (Bandung: PT.
Pembelajaran di Sekolah Dasar,
Remaja Rosdakarya.
Jakarta: Prenada Media Group.
Muhibbin Syah, 2004, Psikologi Belajar,
Anas Sudijono, 1996, Pengantar Evaluasi
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Pendidikan, Jakarta: PT. Raja
Musfiqon, 2012, Metodologi Penelitian
Grafindo Persada.
Pendidikan, Jakarta: Prestasi
Anas Sudijono, 2008, Pengantar Statistik
Pustakawan.
Pendidikan, Jakarta: RajaGrafindo
Pengertian dan Sejarah Microsoft Power
Persada.
Point, diakses dari
Azhar Arsyad, 2009, Media
https://irwanadigunawan4.wordpress
Pembelajaran, Jakarta: Rajagrafindo
.com/2013 /10/31/pengertian-dan-
Persada.
Budi Permana, 2005, 36 Jam Belajar sejarah-microsoftpowerpoint /dalam
www.google.com, pada hari Minggu, 8
Komputer Microsoft Office
Januari 2016, pukul 17.36 WIB
PowerPoint 2003, Jakarta: PT. Elex
Riduwan, 2011, Belajar Mudah Penelitian
Media Komputindo.
Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti
Burhan Bungin, 2010, Metodologi
Pemula, Bandung: Alpabeta.
Penelitian Kuantitatif, Jakarta:
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, 2008,
Prenada Media Group.
Media Pembelajaran, Hakikat
Daryanto, 2012, Media Pembelajaran
Pengembangan, Pemanfaatan dan
Peranannya Sangat Penting Dalam
Penilaian, Bandung: CV. Wacana
Mencapai Tujuan Pembelajaran,
Prima.
Yogyakarta: Gava Media.
Sharon E. Smaldino, dkk, 2011,
Deni Darmawan, 2012, Pendidikan
Instructional Teachnology & Media
Teknologi Informasi dan Komunikasi
for Learning: Teknologi
Teori dan Aplikasi, Bandung: PT.
Pembelajaran dan Media untuk
Remaja Rosdakarya.
Belajar, Jakarta: Prenada Media
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Group.
1990, Kamus Besar Indonesia Cet.,
Slameto, 2010, Belajar & Faktor-faktor
Ke-3, Jakarta: Balai Pustaka.
yang Mempengaruhi, Jakarta: PT
Departemen Pendidikan Nasional, 2008,
Rineka Cipta.
Kamus Besar Indonesia Pusat
Syaiful Djamarah dan Aswan Zain, 2006,
Bahasa, Jakarta: Gramedia Pustaka
Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:
Utama.
PT Rineka Cipta.
Hamdani, 2011, Strategi Belajar
Mengajar, Bandung: CV. Pustaka
Setia.
Iqbal Hasan, 2009, Analisis Data
Penelitian dengan Statistik, Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
M. Musfiqon dan Andiek Widodo, 2015,
Desain Presentasi Pembelajaran
Inovatif, Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Asatiza, Vol 1, No1, Januari - April 2020 Iki Nurjanah

Anda mungkin juga menyukai