Yusril Rita Alfi Pathu AKSIOMA
Yusril Rita Alfi Pathu AKSIOMA
OPEN
e-ISSN: 2745-9241
ACCESS
https://jurnal.fkip.untad.ac.id/index.php/jax
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk deskripsikan analisis pemecahan masalah operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bentuk aabar. Subjek penelitian 2 orang, yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan masing-
masing 1 orang. Kriteria lain dari subjek mempunyai kemampuan matematika tinggi. Langkah-langkah
pemecahan masalah Polya digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini adalah: (1) pada tahap memahami
masalah, siswa laki-laki dan perempuan yang berkemampuan matematika tinggi dapat mengidentifikasi hal-hal
yang diketahui berdasarkan kalimat pernyataan dan yang ditanyakan berdasarkan kalimat pertanyaan. Selain itu
subjek dapat mengubah kalimat verbal ke bentuk matematika, (2) pada tahap merencanakan masalah, subjek
mampu membuat hubungan antara informasi yang diketahui dengan masalah yang ditanyakan, (3) pada tahap
melaksanakan rencana penyelesaian masalah, subjek menentukan hasil dari permasalahan yang diberikan pada
soal dengan membuat hubungan antar informasi yang telah diketahui kemudian dimisalkan kedalam bentuk
aljabar, setelah itu melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar untuk mendapatkan
hasil dari masalah yang diberikan, (4) pada tahap memeriksa kembali, melakukan perhitungan ulang untuk
meyakini jawabannya dan mengecek kembali setiap langkah yang telah dikerjakan.
Correspondence*
yusrilmaabud06@gmail.com
Received 03 December 2021, Revised 08 January 2022, Accepted 14 February 2022
doi: 10.22487/j24775185.2021.v10.i1.pp-pp
Pendahuluan
Pelajaran matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan pengetahuan dan teknologi
sehingga pada pendidikan formal matematika di ajarkan mulai jenjang pendidikan pra sekolah sampai
perguruan tinggi. Ketika belajar matematika akan terdapat masalah yang merupakan bagian penting
dalam proses berpikir siswa. Kegiatan pemecahan masalah akan lebih bermakna, jika dalam
pembelajarannya dikaitkan dengan masalah yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu
materi matematika yang banyak dikaitkan dengan kehidupan nyata adalah materi operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar di SMP. Pada dasarnya kemampuan pemecahan
masalah matematis merupakan suatu kemampuan matematis yang penting dan perlu dikuasai
peserta didik yang belajar matematika. Kemampuan pemecahan masalah matematis sangat
penting bagi peserta didik bukan saja untuk mempermudah peserta didik mempelajari
pembelajaran matematika, namun dalam pembelajaran lain dan dalam kehidupan sehari-hari (Star,
dkk, 2015; Hendriana, dkk, 2017).
Penerapan aljabar dalam kehidupan sehari-hari mencakup bidang yang sangat luas yaitu bidang
teknologi, finansial, dan lainnya (Mulungye, dkk. 2016). Aljabar merupakan topik inti dalam
matematika yang diajarkan sejak sekolah menengah pertama dan penerapannya dapat ditemui pada
berbagai topik dalam matematika seperti geometri analitik, kalkulus, statistik, trigonometri, vektor,
matriks, dan topologi (Jupri, dkk. 2014; Makonye & Stepwell, 2016). Jika siswa tidak mampu
menyelesaikan masalah mengenai aljabar, kemungkinan mereka juga akan kesulitan dalam
memecahkan masalah matematika yang lainnya (Nasir, dkk. 2013; Widodo, dkk. 2017). Oleh karena
itu, penting bagi siswa untuk dapat mempelajari aljabar dengan baik. Khususnya pada operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar.
2 AKSIOMA, Vol No, Month Year ©Year The Autors
Berdasarkan hasil dialog dengan seorang guru matematika di Mts Al-Muhajirin Palu diperoleh
informasi bahwa materi yang paling banyak mengalami kesulitan dan rendahnya hasil belajar peserta
didik disana adalah materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar, dimana siswa
banyak melakukan kesalahan dan kesulitan yang bervariasi dalam langkah-langkah penyelesaiannya.
Sehingga peneliti merasa tertarik dan perlu untuk mendokumentasikan proses pemacahan masalah
mada materi Aljabar. Materi Materi Aljabar (operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bentuk
aljabar) merupakan komponen yang sangat penting dalam matematika (Star, dkk. 2015; Ojose, 2011).
Penelitian ini menggunakan tahapan pemecahan masalah Polya. Beberapa penelitan yang telah
menggunkan tahapan Polya, yaitu Khabibah (2016) pada bidang Aljabar, Theresia (2017) pada
bidang system persamaan linier dua variable dan Pellokila,dkk (2020) menyelesaiakn soal
cerita matematika pada materi bentuk aljabar. Tahapan pemecahan masalah Polya (1973)
mengemukakan empat langkah pemecahan masalah dalam matematika, yaitu: (1) memahami masalah
(understanding the problem), (2) menyusun rencana pemecahan masalah (devising a plan), (3)
melaksanakan rencana (carrying out the plan), dan (4) memeriksa kembali proses dan jawaban
(looking back). Menurut Sukayasa (2012) bahwa fase-fase pemecahan masalah menurut Polya lebih
populer digunakan dalam memecahkan masalah matematika dibandingkan yang lainnya. Hal ini
disebabkan fase-fase dalam proses pemecahan masalah yang dikemukakan Polya cukup sederhana dan
aktivitas-aktivitas pada setiap fase yang dikemukakan Polya cukup jelas.
Selanjutnya dalam memecahkan masalah matematika tentunya terdapat perbedaan,
misalnya disebabkan perbedaan jenis kelamain. Menurut Maccoby & Jacklyn dalam Nafi’an
(2011) menyatakan bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan kemampuan yaitu:
perempuan mempunyai kemampuan verbal lebih tinggi daripada laki-laki dan laki-laki lebih
unggul dalam kemampuan matematika. Selanjutnya, berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Susanto, dkk. (2014) bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada
kecerdasan ganda yang dominan pada mahasiswa FKUAJ yang berjenis kelamin laki-laki dan
perempuan, yaitu pada responden laki-laki didominasi jenis kecerdasan kinestetik, sedangkan
responden perempuan didominasi jenis kecerdasan musikal.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perbedaan jenis kelamin adalah perbedaan
antara laki-laki dan perempuan secara biologis. Selain itu, jelas terlihat bahwa siswa laki-laki dan
siswa perempuan memiliki perbedaan dalam matematika serta memiliki perbedaan dalam hal
memecahkan suatu masalah matematika.
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian mengeksplorasikan proses
yang dilakukan siswa dalam memecahkan masalah operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bentuk aljabar berdasarkan tahapan Polya. Subjek penelitian dua orang, pada
tabel 1. Lokasi penelitian di Mts Al-Muhajirin Palu. Teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu (1) memberikan tes tentang operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
bentuk aljabar, (2) melakukan wawancara. Kualitas data penelitian menggunakan uji
kredibilitas data, yaitu triangulasi waktu. Teknik analisis data yang digunakan, yaitu data
reduction (reduksi data), data display (penyajian data) dan conclusion/verification
(kesimpulan/verifikasi).
ADMI40S
2 AKSIOMA, Vol No, Month Year ©Year The Autors
ADMI42S
Kode Penjelasan
AMM1 19 P : oke.. kalau begitu coba ami kerjakan soal ini! Saya beri waktu beberapa
menit. Baca sampai kamu pahami maksud soalnya
AMM120S: baik kak (membaca soal dengan suara pelan)
AMM121P: sudah selesai dibaca soalnya?
AMM122S: sudah kak
AMM123P: jadi bagaimana? Apakah sudah paham maksud soalnya?
AMM124S: belum (sambil tersenyum)
AMM125P: kalau begitu silahkan baca kembali soalnya!
AMM126S: (membaca kembali soal dengan suara pelan)
AMM127P: sudah?
AMM128S: sudah kak
AMM129P: informasi apa yang ami dapat dari soal?
AMM130S: (mengungkapkan yang dipahami dengan bahasanya sendiri, tetap melihat
lembar soal) ee.. didalam kulkas terdapat 2 kentang, 4 kubis dan 5 wortel,
setelah itu ibu membeli lagi 1 kentang, 2 kubis dan 2 wortel. Kemudian ibu
mengambil 1 kentang, 2 kubis dan 1 wortel. Ditanya berapa sisa sayur yang
didalam kulkas kak
AMM131P: terus masih ada lagi informasi lain dek?
AMM132S: (diam sejenak, memperhatikan kembali soal) itu saja kak
AMM133P: yakin itu saja?
AMM133S: iya (sambil tersenyum)
Berdasarkan Tabel 6. Subjek AM menemukan hal-hal apa saja yang diketahui dan
yang ditanyakan yaitu (mengungkapkan yang dipahami dengan bahasanya sendiri, tetap
melihat lembar soal (AM M1 30 S).
Analisis Data AM pada Tahap Menyusun Rencana
AMM142P: terus setelah sudah berubah kebentuk aljabar, apa lagi prosesnya?
AMM143S: saya jumlahkan persamaan 1 dengan 2, kemudian hasilnya jadi persamaan
ke 4 kak setelah itu persamaan ke 4 saya kurangan dengan persamaan 3.
AMM144P: Jadi sekarang saya berikan waktu untuk menyelesaikan soalnya. Silahkan
dek!
AMM145S: baik kak (mengambil lembar jawaban dan mengerjakan soal)
ADMI39S
ADMI51S
ADMI55S
perhitungan kembali terhadap jawaban yang telah diperoleh untuk memeriksa kebenarannya
dan sudah yakin dengan hasil yang ia peroleh (AM M1 65 S) (AM M1 65 S).
Pembahasan
Pada bagian ini berisi tentang pembahasan hasil penelitian analisis pemecahan
masalah operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar siswa kelas VIII Mts
Al-Muhajirin Palu berdasarkan tahapan Polya ditinjau dari perbedaan jenis kelamin. Pada
tahap memahami masalah, siswa laki-laki dan perempuan yang berkemampuan tinggi dalam
memecahkan masalah dapat mengidentifikasi hal-hal yang diketahui dan hal-hal yang
ditanyakan pada masalah yang diberikan. Sejalan dengan hal ini Sudarman (2011)
menyatakan bahwa dalam memahami masalah siswa dapat mengidentifikasi hal-hal yang
diketahui dengan melihat pernyataan pada masalah yang diberikan dan hal yang ditanyakan
dengan melihat kalimat tanya atau perintah pada masalah yang diberikan. Selain itu siswa
laki-laki dan perempuan juga dapat mengubah kalimat verbal kebentuk matematika. Hal ini
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fajari, dkk (2013) yang menyatakan
bahwa pada tahap memahami masalah siswa mampu mengubah kalimat verbal kebentuk
matematika. Sehinga dapat disimpulkan bahwa untuk memahami masalah yang diberikan
subjek berkemampuan tinggi menggunakan kemampuannya dalam memberikan informasi-
informasi tentang hal-hal yang diketahui dan ditanyakan pada masalah yang diberikan serta
dapat mengubah kalimat verbal kebentuk matematika.
Tahap membuat rencana penyelesaian: siswa laki-laki dengan kemampuan matematika
tinggi memiliki rencana penyelesaian masalah yang diberikan. Hal tersebut ditunjukkan
dengan kemampuan menggunakan strategi-strategi dalam memecahkan masalah. Strategi-
strategi yang digunakan adalah membuat pemisalan terlebih dahulu kemudian menggunakan
operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar. Hal ini sesuai dengan pendapat
Polya (1973) bahwa membuat rencana penyelesaian mungkin tidak mudah, tetapi
sesungguhnya keberhasilan utama menyelesaikan masalah bergantung bagaimana rencana
yang dibuat. Berbeda halnya dengan siswa yang perempuan yang berkemampuan tinggi,
siswa tersebut memiliki rencana atau alternatif yang berbeda dengan anak laki-laki, metode
yang digunakan oleh siswa tersebut yaitu melakukan pemisalan terhadap permasalahan pada
soal yang diberikan, kemudian mampu meruba apa yang diketahui kedalam bentuk aljabar
sesuai pemisalan tersebut. Setelah siswa tersebut melakukan operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bentuk aljabar sesuai dengan masalah pada soal. Ini menunjukkan bahwa subjek
perempuan yang berkemampuan tinggi memiliki banyak pengetahuan tentang mencari solusi
dalam menyelesaikan masalah operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar,
hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Sukowiyono (2013) bahwa siswa berjenis kelamin
perempuan dalam merancang dan merencanakan solusi menggunakan proses berpikir
sehingga siswa tersebut dapat menyebutkan dan menjelaskan pengetahuan pendukung dan
mengaitkan pengetahuan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa subjek berkemampuan
matematika tinggi pada tahap membuat rencana penyelesaikan adalah mampu merencanakan
alternatif penyelesaian. Alternatif penyelsaian masalah yang digunakan subjek yaitu operasi
hitung penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar. Tahap melaksanakan rencana
penyelesaian masalah: saat melaksanakan rencana penyelesaian masalah, subjek laki-laki dan
perempuan dengan kemampuan matematika tinggi dapat menerapkan strategi-strategi untuk
menyelesaikan masalah sesuai dengan apa yang telah direncanakan terlebih dahulu, yaitu
menggunakan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar dengan hasil yang
tepat.
Pada proses pengerjaannya, untuk melaksanakan rencana sampai menemukan jawaban
yang benar atas masalah yang diberikan. Subjek memulainya dengan menyelesaikan masalah
dari menggunakan simbol-simbol aljabar x , y dan z untuk memisalkan situasi pada soal
Jurnal Aksioma, 11(1): 1-14, Maret 2022
OPEN
e-ISSN: 2745-9241
ACCESS
https://jurnal.fkip.untad.ac.id/index.php/jax
Kesimpulan (Conclusions)
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat disimpulkan
bahwa, pada tahap memahami masalah, siswa laki-laki dan perempuan yang berkemampuan
matematika tinggi dapat mengidentifikasi hal-hal yang diketahui berdasarkan kalimat
pernyataan dan yang ditanyakan berdasarkan kalimat pertanyaan. Selain itu siswa laki-laki
dan perempuan yang berkemampuan tinggi dapat mengubah kalimat verbal ke bentuk
matematika. Pada tahap merencanakan masalah, siswa laki-laki dan perempuan yang
2 AKSIOMA, Vol No, Month Year ©Year The Autors
Referensi (References)
Fajari, N., Kusmayadi, A. dan Iswahyudi, G. (2013). Profil Berpikir Kritis Siswa Dalam
Pemecahan Masalah Matematika Kontekstual Ditinjau dari Gaya Kognitif Dependent-
Independent dan Gender. Jurnal Pembelajaran Matematika UNS. [Online]. Vol. 1 No. 6.
Tersedia: http://www. jurnal. fkip. uns. ac.id/ index. php/s2 math/article/view/3535. [10
Februari 2023.
Hawa, S. (2008). Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Dirjen Dikti
Depdiknas.
Jupri, A., Drijvers, P., & van den Heuvel-Panhuizen, M. (2014). Difficulties in initial algebra
learning in Indonesia. Mathematics Education Research Journal, 26(4), 683-710.
Khabibah. (2016). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP
Berdasarkan Langkah Polya. [Online]. Tersedia: ejournal .umpwr. ac.id › index.php ›
ekuivalen › article › view
Mubarik. (2013). Profil Pemecahan Masalah Siswa Auditorial Kelas X SLTA pada Materi
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel. Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika
Tadulako. Vol. 1 No. 1, 9 halaman.[Online]. Tersedia:
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index/JEMPT/article/download/1705/1122. [8 Februari
2023].
Makonye, J. P., & Stepwell, N. (2016). Eliciting learner errors and misconceptions in
simplifying rational algebraic expressions to improve teaching and learning.
International Journal of Educational Sciences, 12(1), 16-28.
Mulungye, M. M., O’Connor, M., & Ndethiu, S. (2016). Sources of student errors and
misconceptions in algebra and effectiveness of classroom practice remediation in
Machakos Country-Kenya. Journal of Education and Practice, 7(10), 31-33.
Nafi’an, M. I. (2011). Kemampuan Siswa dalam Meyelesaikan Soal Cerita ditinjau dari
Perbedaan Gender di Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, 571–577.
Nasir, N. M., Hashim, Y., Ahmad Zabidi, S. F., & Jusoh, R. (2013). Preliminary study of
student performance on algebraic concepts and differentiation. World Applied Sciences
Journal, 21(Special Issue of Applied Math), 162-167.
Ojose, B. (2011). Mathematics literacy: Are we able to put the mathematics we learn into
everyday use. Journal of Mathematics Education, 4(1), 89-100.
Polya,G. (1973). How To Solve It. A New Aspect of Mathematical Method (Second Edition).
New Jersey: Princeton University Press.
Pellokila, H. A., Amsikan, S., & Mamoh, O. (2020). Profil Kemampuan Siswa Dalam
Jurnal Aksioma, 11(1): 1-14, Maret 2022
OPEN
e-ISSN: 2745-9241
ACCESS
https://jurnal.fkip.untad.ac.id/index.php/jax
Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pada Materi Bentuk Aljabar Ditinjau Dari
Perbedaan Gender Siswa Kelas SMP. MATH-EDU: Jurnal Ilmu Pendidikan
Matematika, 5(3), 100-111
Rosanti, S. A. (2014). Pengetahuan siswa SMP kelas VIII dalam memecahkan masalah
matematika non geometri berdasarkan level 2 perkembangan berpikir Van Hiele. Jurnal
elektronik pendidikan matematika Tadulako. [Online]. Vol. 02 No. 01, 9 halaman.
Tersedia: http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JEPMT/article/download/1706/1123,
[8 Februari 2023].
Sudarman. (2011). Proses Berpikir Siswa SMP Berdasarkan Adversity Quotient Dalam
Menyelesaikan Masalah. Desertasi Program Doktoral Universitas Negeri Surabaya:
Tidak Diterbitkan.
Sukayasa. (2012). Pengembangan Model Pemebelajaran Berbasis Fase-Fase Polya Untuk
Meningkatkan Kompetensi Penalaran Siswa SMP Dalam Memecahkan Masalah
Matematika. Aksioma, Volume 01 Nomor 01 Maret 2012.
Sukowiyono (2013). Analisis Proses Berfikir Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama
Dalam Memecahkan Masalah Matematika Materi Pokok Bangun Datar Berdasarkan
Perspektif Gender. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta:
Tidak Diterbitkan.
Star, J. R., Caronongan, P., Foegen, A., Furgeson, J., Keating, B., Larson, M. R., Lyskawa, J.,
McCallum, W. G., Porath, J., & Zbiek, R. M. (2015). Teaching strategies for improving
algebra knowledge in middle and high school students (NCEE 2014-4333). Washington,
DC: National Center for Education Evaluation and Regional Assistance (NCEE),
Institute of Education Sciences, U.S. Department of Education
Theresia, Elsya. (2017). Profil Pemecahan Masalah Matematika Siswa Smp Kelas Viii Pada
Materi Spldv Berdasarkan Tahapan Polya Ditinjau Dari Perbedaan Gender. [Online]
Tersedia: https://repository.uksw.edu.