Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Aksioma, 11(1): 1-14, Maret 2022

OPEN
e-ISSN: 2745-9241
ACCESS
https://jurnal.fkip.untad.ac.id/index.php/jax

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN


PENGURANGAN BENTUK ALJABAR SISWA KELAS VIII DITINJAU DARI
PERBEDAAN JENIS KELAMIN

Yusril Y Ma’abud, 1*), Rita Lefrida2), Alfisyahra3)& Pathuddin4)


Pendidikan Matematika/FKIP-Universitas Tadulako, Palu-Indonesia 941191),2),3),4)

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk deskripsikan analisis pemecahan masalah operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bentuk aabar. Subjek penelitian 2 orang, yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan masing-
masing 1 orang. Kriteria lain dari subjek mempunyai kemampuan matematika tinggi. Langkah-langkah
pemecahan masalah Polya digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini adalah: (1) pada tahap memahami
masalah, siswa laki-laki dan perempuan yang berkemampuan matematika tinggi dapat mengidentifikasi hal-hal
yang diketahui berdasarkan kalimat pernyataan dan yang ditanyakan berdasarkan kalimat pertanyaan. Selain itu
subjek dapat mengubah kalimat verbal ke bentuk matematika, (2) pada tahap merencanakan masalah, subjek
mampu membuat hubungan antara informasi yang diketahui dengan masalah yang ditanyakan, (3) pada tahap
melaksanakan rencana penyelesaian masalah, subjek menentukan hasil dari permasalahan yang diberikan pada
soal dengan membuat hubungan antar informasi yang telah diketahui kemudian dimisalkan kedalam bentuk
aljabar, setelah itu melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar untuk mendapatkan
hasil dari masalah yang diberikan, (4) pada tahap memeriksa kembali, melakukan perhitungan ulang untuk
meyakini jawabannya dan mengecek kembali setiap langkah yang telah dikerjakan.

Kata Kunci: Analisis, Pemecahan, Polya, Operasi, Aljabar, Jenis Kelamin

Correspondence*
yusrilmaabud06@gmail.com
Received 03 December 2021, Revised 08 January 2022, Accepted 14 February 2022
doi: 10.22487/j24775185.2021.v10.i1.pp-pp

Pendahuluan
Pelajaran matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan pengetahuan dan teknologi
sehingga pada pendidikan formal matematika di ajarkan mulai jenjang pendidikan pra sekolah sampai
perguruan tinggi. Ketika belajar matematika akan terdapat masalah yang merupakan bagian penting
dalam proses berpikir siswa. Kegiatan pemecahan masalah akan lebih bermakna, jika dalam
pembelajarannya dikaitkan dengan masalah yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu
materi matematika yang banyak dikaitkan dengan kehidupan nyata adalah materi operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar di SMP. Pada dasarnya kemampuan pemecahan
masalah matematis merupakan suatu kemampuan matematis yang penting dan perlu dikuasai
peserta didik yang belajar matematika. Kemampuan pemecahan masalah matematis sangat
penting bagi peserta didik bukan saja untuk mempermudah peserta didik mempelajari
pembelajaran matematika, namun dalam pembelajaran lain dan dalam kehidupan sehari-hari (Star,
dkk, 2015; Hendriana, dkk, 2017).
Penerapan aljabar dalam kehidupan sehari-hari mencakup bidang yang sangat luas yaitu bidang
teknologi, finansial, dan lainnya (Mulungye, dkk. 2016). Aljabar merupakan topik inti dalam
matematika yang diajarkan sejak sekolah menengah pertama dan penerapannya dapat ditemui pada
berbagai topik dalam matematika seperti geometri analitik, kalkulus, statistik, trigonometri, vektor,
matriks, dan topologi (Jupri, dkk. 2014; Makonye & Stepwell, 2016). Jika siswa tidak mampu
menyelesaikan masalah mengenai aljabar, kemungkinan mereka juga akan kesulitan dalam
memecahkan masalah matematika yang lainnya (Nasir, dkk. 2013; Widodo, dkk. 2017). Oleh karena
itu, penting bagi siswa untuk dapat mempelajari aljabar dengan baik. Khususnya pada operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar.
2 AKSIOMA, Vol No, Month Year ©Year The Autors

Berdasarkan hasil dialog dengan seorang guru matematika di Mts Al-Muhajirin Palu diperoleh
informasi bahwa materi yang paling banyak mengalami kesulitan dan rendahnya hasil belajar peserta
didik disana adalah materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar, dimana siswa
banyak melakukan kesalahan dan kesulitan yang bervariasi dalam langkah-langkah penyelesaiannya.
Sehingga peneliti merasa tertarik dan perlu untuk mendokumentasikan proses pemacahan masalah
mada materi Aljabar. Materi Materi Aljabar (operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bentuk
aljabar) merupakan komponen yang sangat penting dalam matematika (Star, dkk. 2015; Ojose, 2011).
Penelitian ini menggunakan tahapan pemecahan masalah Polya. Beberapa penelitan yang telah
menggunkan tahapan Polya, yaitu Khabibah (2016) pada bidang Aljabar, Theresia (2017) pada
bidang system persamaan linier dua variable dan Pellokila,dkk (2020) menyelesaiakn soal
cerita matematika pada materi bentuk aljabar. Tahapan pemecahan masalah Polya (1973)
mengemukakan empat langkah pemecahan masalah dalam matematika, yaitu: (1) memahami masalah
(understanding the problem), (2) menyusun rencana pemecahan masalah (devising a plan), (3)
melaksanakan rencana (carrying out the plan), dan (4) memeriksa kembali proses dan jawaban
(looking back). Menurut Sukayasa (2012) bahwa fase-fase pemecahan masalah menurut Polya lebih
populer digunakan dalam memecahkan masalah matematika dibandingkan yang lainnya. Hal ini
disebabkan fase-fase dalam proses pemecahan masalah yang dikemukakan Polya cukup sederhana dan
aktivitas-aktivitas pada setiap fase yang dikemukakan Polya cukup jelas.
Selanjutnya dalam memecahkan masalah matematika tentunya terdapat perbedaan,
misalnya disebabkan perbedaan jenis kelamain. Menurut Maccoby & Jacklyn dalam Nafi’an
(2011) menyatakan bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan kemampuan yaitu:
perempuan mempunyai kemampuan verbal lebih tinggi daripada laki-laki dan laki-laki lebih
unggul dalam kemampuan matematika. Selanjutnya, berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Susanto, dkk. (2014) bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada
kecerdasan ganda yang dominan pada mahasiswa FKUAJ yang berjenis kelamin laki-laki dan
perempuan, yaitu pada responden laki-laki didominasi jenis kecerdasan kinestetik, sedangkan
responden perempuan didominasi jenis kecerdasan musikal.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perbedaan jenis kelamin adalah perbedaan
antara laki-laki dan perempuan secara biologis. Selain itu, jelas terlihat bahwa siswa laki-laki dan
siswa perempuan memiliki perbedaan dalam matematika serta memiliki perbedaan dalam hal
memecahkan suatu masalah matematika.

Metode
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian mengeksplorasikan proses
yang dilakukan siswa dalam memecahkan masalah operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bentuk aljabar berdasarkan tahapan Polya. Subjek penelitian dua orang, pada
tabel 1. Lokasi penelitian di Mts Al-Muhajirin Palu. Teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu (1) memberikan tes tentang operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
bentuk aljabar, (2) melakukan wawancara. Kualitas data penelitian menggunakan uji
kredibilitas data, yaitu triangulasi waktu. Teknik analisis data yang digunakan, yaitu data
reduction (reduksi data), data display (penyajian data) dan conclusion/verification
(kesimpulan/verifikasi).

Tabel 1. Kode Subjek, Jenis Kelamin dan Skor


Kode Subjek Jenis Kelamin Kategori Kemampuan Skor
Matematika
AD P Tinggi 90
AM L Tinggi 89

Hasil dan Pembahasan


Hasil Penelitian
Jurnal Aksioma, 11(1): 1-14, Maret 2022
OPEN
e-ISSN: 2745-9241
ACCESS
https://jurnal.fkip.untad.ac.id/index.php/jax

Pemecahkan Masalah siswa Perempuan (AD)


Analisis Data AD pada Tahap Memahami Masalah.

Gambar 1. Jawaban AD pada M1


Berdasarkan Gambar 1, AD telah menuliskan semua yang diketahu dan yang ditanya
setelah membaca masalah pertama. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara untuk
memperoleh informasi yang medalam tentang maksud yang di tulis AD. Berikut adalah
petikan wawancara peneliti dengan subjek AD pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Wawancara Ad pada T2
Kode Penjelasan
ADM121P: oke.kalau begitu coba kerjakan soal ini!
ADM122 S: membaca soal dengan suara pelan
ADM123 P: sudah selesai dibaca soalnya?
ADM124 S: sudah kak
ADM125 P: jadi bagaimana? sudah mengerti maksud dari soalnya?
ADM126 S: belum (sambil tersenyum)
ADM127 P: kalau begitu silahkan adek baca kembali soalnya!
ADM128 S: (membaca kembali soal dengan suara pelan)
ADM129 P: sudah?
ADM130 S: sudah kak
ADM131 P: informasi apa yang adi mengerti dari soal ini?
ADM132 S: (mengungkapkan yang dipahami dengan bahasanya sendiri, tetap melihat
lembar soal) didalam kulkas terdapat 2 kentang, 4 kubis dan 5 wortel, setelah
itu ibu membeli lagi 1 kentang, 2 kubis dan 2 wortel. Kemudian ibu
mengambil 1 kentang, 2 kubis dan 1 wortel. Ditanya berapa sisa sayur yang
didalam kulkas.
ADM133P: terus masih ada lagi yang diketahui dek?
ADM134S: (diam sejenak, memperhatikan kembali soal) itu saja kak
ADM135P: yakin itu saja?
ADM136S: iya (sambil tersenyum)

Berdasarkan hasil wawancara pada Tabel 2, AD telah memahami masalah dengan


menyebutkan hal-hal yang diketahui dan yang ditanyakan pada masalah M1 (ADM132S).
Subjek AD telah mengungkapkan apa yang dipahami pada soal dengan bahasanya sendiri
dengan lancar.

Analisis Data AD pada Tahap menyusun Rencana

ADMI40S
2 AKSIOMA, Vol No, Month Year ©Year The Autors

ADMI42S

Gambar 2. Jawaban AD pada M1


Berdasarkan Gambar 2, AD telah menyusun rencana pemecahan masalah, berikut
wawancara peneliti dengan subjek AD pada Tabel 3.
Tabel 3. Wawancara AD pada MI
Kode Penjelasan
ADM137 P: Apa rencana yang adek pikirkan untuk menyelesaikan soal ini?
ADM138S: (diam sejenak sambil melihat soal kembali) menuliskan apa yang diketahui
dan ditanyakan, kemudian menuliskan nya ke dalam bentuk aljabar dengan
memisalkannya terlebih dahulu kak
ADM139P: pemisalannya bagaimana itu dek?
ADM140S: pertama kentang sebagai x , kubis sebagai y dan wortel sebagai z .
ADM141P: setelah dimisalkan diapakan lagi?
ADM142S: saya tuliskan ke dalam bentuk aljabar, sesuai yang dimisalkan itu kak
( 2 x+ 4 y +5 z ) , ( x +2 y +2 z ) dan ( x +2 y+ z )
ADM143P: ohh… begitu
ADM144S: iya ka
ADM145P: terus setelah sudah berubah kebentuk aljabar adek apakan lagi?
ADM146S: saya jumlahkan persamaan 1 dan 2, kemudian hasilnya dikurangkan dengan
persamaan 3 kak
ADM147P: oke, karena adi sudah paham sama informasi yang ada disoal dan adi sudah
yakin juga dengan data yang adi sudah kumpulkan. Jadi sekarang saya
berikan waktu untuk menyelesaikan soalnya. Silahkan dek!

Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa subjek AD membuat rencana


dengan menuliskan pemisalan terlebih dahulu dan merubah apa yg diketahui ke dalam bentuk
aljabar, yaitu (AD M1 40 S) dan (AD M1 42 S).

Analisis Data AD pada Tahap Melaksanakan Rencana


ADMI58S
ADMI54S

Gambar 3. Jawaban AD pada M1

Berdasarkan Gambar 3, subjek AD melaksanakan rencana pemecahan masalah sesuai


dengan yang telah disusun sebelumnya. Subjek AD melakukan pemisalan (ADM140S).
Kemudian subjek AD merubah yang diketahui kebentuk aljabar (AD M1 42 S). Setelah itu
subjek AD melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar, pertama
Jurnal Aksioma, 11(1): 1-14, Maret 2022
OPEN
e-ISSN: 2745-9241
ACCESS
https://jurnal.fkip.untad.ac.id/index.php/jax

subjek menjumlahkan (ADM154S). Selanjutnya peneliti melakukan wawancara agar


memperoleh informasi lebih dalam pada Tabel 3 berikut.
Tabel 4. Wawancara AD pada T1
Kode Penjelasan
ADM145P: Setelah berubah kebentuk aljabar apa proses selanjutnya?
ADM146S: Saya jumlahkan persamaan 1 dengan 2, kemudian hasilnya dikurangkan
dengan persamaan 3
ADM147P: oke.. karena adi sudah paham sama informasi yang ada disoal dan adi
sudah yakin juga dengan data yang adi sudah kumpulkan. Jadi sekarang
saya berikan waktu untuk menyelesaikan soalnya. Silahkan dek!
ADM148S: baik kak (mengambil lembar jawaban dan mengerjakan soal)
ADM149P: (beberapa menit kemudian) sudah?
ADM150S: iya sudah kak
ADM151P: Coba jelaskan langkah penyelesaianmu dek
ADM152S: baik kak (menjelaskan jawabannya sambil menunjuk lembar jawaban)
pertama saya misalkan kentang sebagai x , kubis sebagai y dan wortel
sebagai z , anggap ( 2 x+ 4 y +5 z ) adalah persamaan 1, ( x +2 y+ 2 z )
adalah persamaan 2 dan ( x +2 y+ z ) persamaan 3
ADM153P: terus de?
ADM154S: (sambil menunjuk dikertas jawaban) saya jumlahkan persamaan 1 dan 2,
( 2 x+ 4 y +5 z ) + ( x+ 2 y +2 z ) dijabarkan 2 x+ 4 y +5 z + x+ 2 y +2 z ,
kemudian saya gunakan sifat komutatif untuk menyamakan suku
sejenisnya 2 x+ x + 4 y +2 y+ 5 z +2 z jadi sisa kita operasikan kak
3 x+ 6 y +7 z
ADM155P: kenapa menjumlahkan persamaan 1 dan 2? Kan bisa juga persamaan 1
sama 3!
ADM156S: begitu yang saya pahami kak, kan pertama didalam kulkas sudah ada
buah, kemudian ibu membeli lagi berarti buah didalam kulkas pasti
bertambah kan, jadi sy tambahkan dia kak
ADM157P: ohh iya, terus diapakan lagi?
ADM158S: kemudian (3 x+ 6 y +7 z ¿ dikurangkan dengan ( x +2 y+ z ) ,
3 x+ 6 y +7 z−x−2 y−z (dijabarkan) setelah itu saya samakan yang
sejenis 3 x−x +6 y−2 y +7 z−z , jadi tinggal saya operasikan kak,
sehingga hasilnya sama dengan 2 x+ 4 y +6 z .

Berdasarkan hasil wawancara subjek menjumlahkan persamaan 1 dan 2,


( 2 x+ 4 y +5 z ) + ( x+ 2 y +2 z ) dijabarkan 2 x+ 4 y +5 z + x+ 2 y +2 z , kemudian menggunakan sifat
komutatif untuk menyamakan suku sejenisnya 2 x+ x + 4 y +2 y+ 5 z +2 z jadi sisa kita
operasikan kak 3 x+ 6 y +7 z (ADM154S). Kemudian (3 x+ 6 y +7 z ¿ dikurangkan dengan
( x +2 y+ z ) , 3 x+ 6 y +7 z−x−2 y−z (dijabarkan) setelah itu saya samakan yang sejenis
3 x−x +6 y−2 y +7 z−z , diperoleh hasilnya sama dengan 2 x+ 4 y +6 z (AD M1 58 S).

Analisis Data AD pada Tahap memeriksa kembali


2 AKSIOMA, Vol No, Month Year ©Year The Autors

Gambar 4. Jawaban AD pada M1


Pada tahap memeriksa kembali, peneliti melakukan wawancara dengan subjek AD
terdapat pada Tabel 4 berikut.

Tabel 5. Wawancara AD pada T1


Kode Penjelasan
ADM163P: jadi sudah yakin dengan jawabannya adi?
ADM164S: sudah l tersenyum)
ADM165P: apa yang buat adek yakin?
ADM166S: saya sudah periksa kembali langkah-langkah penyelesaiannya kak, tidak ada
yang terlewat
ADM167P: coba jelaskan hasil pekerjaan Adek
ADM168S: Pertama saya misalkan kentang sebagai x , kubis sebagai y dan wortel dengan z
. Setelah itu merubah yang dietahui tadi kedalam bentuk aljabar dengan sesuai
pada pemisalan. Saya tuliskan ( 2 x+ 4 y +5 z ) adalah persamaan 1, ( x +2 y+ 2 z )
persamaan 2 dan ( x +2 y+ z ) persamaan 3. Setelah itu saya gunakan operasi
hitung penjumlahan bentuk aljabar pada persamaan 1 dan 2 kak
( 2 x+ 4 y +5 z ) + ( x+ 2 y +2 z ) dijabarkan 2 x+ 4 y +5 z + x+ 2 y +2 z , kemudian
saya gunakan sifat komutatif untuk menyamakan suku sejenisnya
2 x+ x + 4 y +2 y+ 5 z +2 z jadi sisa kita operasikan kak 3 x+ 6 y +7 z. Nah setelah
saya dapat hasil dari penjumlahan sebelumnya, sy gunakan operasi
pengurangan bentuk aljabar untuk mendapatkan hasil akhirnya kak.
Selanjutnya (3 x+ 6 y +7 z ¿ dikurangkan dengan ( x +2 y+ z ) ,
3 x+ 6 y +7 z−x−2 y−z (dijabarkan) setelah itu saya samakan yang sejenis
3 x−x +6 y−2 y +7 z−z , jadi tinggal saya operasikan kak, sehingga hasilnya
sama dengan 2 x+ 4 y +6 z .
Sehingga didapat, sisa sayur yang ada dalam kulkas adalah 2 kentang, 4 kubis
dan 6 wortel kak.
ADM169P: oke, sudah dipahami yah cara pengerjaannya?
ADM170S: iya kak
Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa subjek AD telah melakukan perhitungan kembali
terhadap jawaban yang telah diperoleh untuk memeriksa kebenarannya (ADM168S) dan
yakin dengan hasil pekerjaannya (ADM170S).

Pemecahkan Masalah siswa Permpuan (AM)


Analisis Data AM pada Tahap Memahami Masalah

Gambar 5. Jawaban AM pada M1


Pada tahap memahami masalah subjek AM telah menuliskan informasi yang terdapat
pada soal. Berikut adalah petikan wawancara subjek AM pada Tabel 5.

Tabel 6. Wawancara AM pada T1


Jurnal Aksioma, 11(1): 1-14, Maret 2022
OPEN
e-ISSN: 2745-9241
ACCESS
https://jurnal.fkip.untad.ac.id/index.php/jax

Kode Penjelasan
AMM1 19 P : oke.. kalau begitu coba ami kerjakan soal ini! Saya beri waktu beberapa
menit. Baca sampai kamu pahami maksud soalnya
AMM120S: baik kak (membaca soal dengan suara pelan)
AMM121P: sudah selesai dibaca soalnya?
AMM122S: sudah kak
AMM123P: jadi bagaimana? Apakah sudah paham maksud soalnya?
AMM124S: belum (sambil tersenyum)
AMM125P: kalau begitu silahkan baca kembali soalnya!
AMM126S: (membaca kembali soal dengan suara pelan)
AMM127P: sudah?
AMM128S: sudah kak
AMM129P: informasi apa yang ami dapat dari soal?
AMM130S: (mengungkapkan yang dipahami dengan bahasanya sendiri, tetap melihat
lembar soal) ee.. didalam kulkas terdapat 2 kentang, 4 kubis dan 5 wortel,
setelah itu ibu membeli lagi 1 kentang, 2 kubis dan 2 wortel. Kemudian ibu
mengambil 1 kentang, 2 kubis dan 1 wortel. Ditanya berapa sisa sayur yang
didalam kulkas kak
AMM131P: terus masih ada lagi informasi lain dek?
AMM132S: (diam sejenak, memperhatikan kembali soal) itu saja kak
AMM133P: yakin itu saja?
AMM133S: iya (sambil tersenyum)
Berdasarkan Tabel 6. Subjek AM menemukan hal-hal apa saja yang diketahui dan
yang ditanyakan yaitu (mengungkapkan yang dipahami dengan bahasanya sendiri, tetap
melihat lembar soal (AM M1 30 S).
Analisis Data AM pada Tahap Menyusun Rencana

Gambar 6. Jawaban AM pada M1

Selanjutanta peneliti melakukan wawancara untuk memperoleh informasi lebih


lengkap seperti pada Tabel 7 berikut.
Tabel 7. Wawancara AD pada T1
Kode Penjelasan
AMM134P: Apa rencana yang adek pikirkan untuk menyelesaikan soal ini?
AMM135S: (diam sejenak sambil melihat soal kembali) menuliskan apa yang diketahui
dan ditanyakan, kemudian menuliskan nya ke dalam bentuk aljabar dengan
memisalkannya terlebih dahulu kak
AMM136P: pemisalannya bagaimana itu dek?
AMM137S: (mengungkapkan yang dipahami dengan bahasanya sendiri). misalnya
kentang = x , kubis sebagai y dan wortel dimisalkan sebagai z
AMM138P: setelah dimisalkan diapakan lagi?
AMM139S: saya tuliskan ke dalam bentuk aljabar, sesuai yang dimisalkan itu kak
( 2 x+ 4 y +5 z ) , ( x +2 y +2 z ) dan ( x +2 y+ z )
AMM140P: yakin betul sudah bentuk aljabarnya itu ami?
AMM141S: iya ka
2 AKSIOMA, Vol No, Month Year ©Year The Autors

AMM142P: terus setelah sudah berubah kebentuk aljabar, apa lagi prosesnya?
AMM143S: saya jumlahkan persamaan 1 dengan 2, kemudian hasilnya jadi persamaan
ke 4 kak setelah itu persamaan ke 4 saya kurangan dengan persamaan 3.
AMM144P: Jadi sekarang saya berikan waktu untuk menyelesaikan soalnya. Silahkan
dek!
AMM145S: baik kak (mengambil lembar jawaban dan mengerjakan soal)

Berdasarkan hasil wawancara Tabel diperoleh informasi bahwa subjek AM membuat


rencana dengan melakukan pemisalan terlebih dahulu yaitu (mengungkapkan yang dipahami
dengan bahasanya sendiri (AMM137S). Setelah itu subjek menuliskannya kedalam bentuk
aljabar yaitu saya tuliskan ke dalam bentuk aljabar (AM M1 39 S).
Analisis Data AM pada Tahap Melaksanakan Rencana

ADMI39S

ADMI51S

ADMI55S

Gambar 7. Jawaban AM pada M1

Pada Gambar 7. Subjek AM melakukan pemisalan (AMM139S). Setelah itu subjek


AM melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar, pertama subjek
menjumlahkan persamaan (1) dan (2) (AM M1 55 S). Selanjutnya wawancara agar
memperoleh informasi lebih dalam tahap melaksanakan rencana pemecahan masalah M1.
Tabel 8. Wawancara AD pada T1
Kode Penjelasan
AMM150P: Apa proses selanjutnya?
AMM151S: (sambil menunjuk dikertas jawaban) saya jumlahkan persamaan 1 dan 2,
( 2 x+ 4 y +5 z ) + ( x+ 2 y +2 z ) dijabarkan 2 x+ 4 y +5 z + x+ 2 y +2 z , kemudian
saya gunakan sifat komutatif untuk menyamakan suku sejenisnya
2 x+ x + 4 y +2 y+ 5 z +2 z jadi sisa kita operasikan kak sehingga didapat
3 x+ 6 y +7 z
AMM152P: kenapa sampai adek jumlahkan persamaan 1 dan 2?
AMM153S: karena disoalnya begitu yang saya pahami kak, kan pertama didalam
kulkas sudah ada buah, kemudian ibu membeli lagi berarti buah didalam
kulkas pasti bertambah kan, jadi sy tambahkan dia kak
AMM154P: ohh iya, terus setelah itu ami apakan lagi?
AMM155S: hasil dari penjumlahan persamaan 1 dan 2 (3 x+ 6 y +7 z ¿ dikurangkan
( x +2 y+ z ) , 3 x+ 6 y +7 z−x−2 y−z (dijabarkan) setelah itu saya samakan
yang sejenis 3 x−x +6 y−2 y +7 z−z , jadi tinggal saya operasikan kak,
sehingga hasilnya sama dengan 2 x+ 4 y +6 z .
AMM156P: terus?
AMM157S: jadi, sisa sayur yang ada dalam kulkas adalah 2 kentang, 4 kubis dan 6
wortel kak
Jurnal Aksioma, 11(1): 1-14, Maret 2022
OPEN
e-ISSN: 2745-9241
ACCESS
https://jurnal.fkip.untad.ac.id/index.php/jax

Berdasarkan Tabel 8. Subjek AM melaksanakan rencana pemecahan masalah sesuai


dengan yang telah direncanakan sebelumnya. Menjumlahkan ( 2 x+ 4 y +5 z ) + ( x+ 2 y +2 z )
dijabarkan menjadi 2 x+ 4 y +5 z + x+ 2 y +2 z . Kemudian menggunakan sifat komutatif untuk
menyamakan suku sejenisnya (AMM151S). Selanjutnya hasil dari penjumlahan persamaan 1
dan 2 (3 x+ 6 y +7 z ¿ dikurangkan dengan ( x +2 y+ z ) , 3 x+ 6 y +7 z−x−2 y−z (dijabarkan)
setelah itu saya samakan yang sejenis 3 x−x +6 y−2 y +7 z−z , jadi tinggal saya operasikan
kak, sehingga hasilnya sama dengan 2 x+ 4 y +6 z (AM M1 55 S). sehingga subjek
menyimpulkan, jadi, sisa sayur yang ada dalam kulkas adalah 2 kentang, 4 kubis dan 6 wortel
kak (AMM157S).
Analisis Data AM pada Tahap Memeriksa Kembali ADMI57S

Gambar 8. Jawaban AM pada M1

Pada tahap memeriksa kembali, peneliti melakukan wawancara untuk memperoleh


informasi. Berikut adalah petikan wawancara peneliti dengan subjek AM yang telah direduksi
pada tahap memeriksa kembali hasil pemecahan masalah M1, dipaparkan sebagai berikut:
Tabel 9. Wawancara AD pada T1
Kode Penjelasan
AMM160P: jadi sudah yakin dengan jawabanmu?
AMM161S: sudah (sambil tersenyum)
AMM162P: apa yang buat ami yakin?
AMM163S: saya sudah periksa kembali langkah-langkah penyelesaiannya,
tidak ada yang terlewat
AMM164P: Bisa jelaskan hasil pekerjaamu?
AMM165S: Saya tuliskan apa yang diketahui dan yang ditanyakan, dengan
memisalkan kentang sebagai x , kubis sebagai y dan wortel
dimisalkan sebagai z . Setelah itu merobah apa yang dietahui tadi
kedalam bentuk aljabar dengan sesuai pada pemisalan
sebelumnya kak. Saya tuliskan ( 2 x+ 4 y +5 z ) persamaan 1,
( x +2 y+ 2 z ) persamaan 2 dan ( x +2 y+ z ) persamaan 3. Setelah itu
saya gunakan operasi hitung penjumlahan bentuk aljabar pada
persamaan 1 dan 2, yaitu ( 2 x+ 4 y +5 z ) + ( x+ 2 y +2 z ) dijabarkan
menjadi 2 x+ 4 y +5 z + x+ 2 y +2 z . Selanjutnya saya gunakan sifat
komutatif untuk menyamakan suku sejenisnya
2 x+ x + 4 y +2 y+ 5 z +2 z . Selanjutnya kita diperoleh 3 x+ 6 y +7 z.
Nah setelah saya dapat hasil dari penjumlahan sebelumnya, saya
gunakan operasi pengurangan bentuk aljabar untuk mendapatkan
hasil akhirnya. Kemudian (3 x+ 6 y +7 z ¿ dikurangkan dengan
( x +2 y+ z ) , 3 x+ 6 y +7 z−x−2 y−z (dijabarkan) setelah itu saya
samakan yang sejenis 3 x−x +6 y−2 y +7 z−z , jadi tinggal saya
operasikan kak, sehingga hasilnya sama dengan 2 x+ 4 y +6 z .
Sehingga hasil yang didapat adalah, sisa sayur yang ada dalam
kulkas adalah 2 kentang, 4 kubis dan 6 wortel kak.
AMM164P: oke, sudah dipahami yah cara pengerjaannya?
AMM165S: iya kak
Berdasarkan hasil wawancara, terlihat bahwa subjek AM melihat dan melakukan
2 AKSIOMA, Vol No, Month Year ©Year The Autors

perhitungan kembali terhadap jawaban yang telah diperoleh untuk memeriksa kebenarannya
dan sudah yakin dengan hasil yang ia peroleh (AM M1 65 S) (AM M1 65 S).

Pembahasan
Pada bagian ini berisi tentang pembahasan hasil penelitian analisis pemecahan
masalah operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar siswa kelas VIII Mts
Al-Muhajirin Palu berdasarkan tahapan Polya ditinjau dari perbedaan jenis kelamin. Pada
tahap memahami masalah, siswa laki-laki dan perempuan yang berkemampuan tinggi dalam
memecahkan masalah dapat mengidentifikasi hal-hal yang diketahui dan hal-hal yang
ditanyakan pada masalah yang diberikan. Sejalan dengan hal ini Sudarman (2011)
menyatakan bahwa dalam memahami masalah siswa dapat mengidentifikasi hal-hal yang
diketahui dengan melihat pernyataan pada masalah yang diberikan dan hal yang ditanyakan
dengan melihat kalimat tanya atau perintah pada masalah yang diberikan. Selain itu siswa
laki-laki dan perempuan juga dapat mengubah kalimat verbal kebentuk matematika. Hal ini
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fajari, dkk (2013) yang menyatakan
bahwa pada tahap memahami masalah siswa mampu mengubah kalimat verbal kebentuk
matematika. Sehinga dapat disimpulkan bahwa untuk memahami masalah yang diberikan
subjek berkemampuan tinggi menggunakan kemampuannya dalam memberikan informasi-
informasi tentang hal-hal yang diketahui dan ditanyakan pada masalah yang diberikan serta
dapat mengubah kalimat verbal kebentuk matematika.
Tahap membuat rencana penyelesaian: siswa laki-laki dengan kemampuan matematika
tinggi memiliki rencana penyelesaian masalah yang diberikan. Hal tersebut ditunjukkan
dengan kemampuan menggunakan strategi-strategi dalam memecahkan masalah. Strategi-
strategi yang digunakan adalah membuat pemisalan terlebih dahulu kemudian menggunakan
operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar. Hal ini sesuai dengan pendapat
Polya (1973) bahwa membuat rencana penyelesaian mungkin tidak mudah, tetapi
sesungguhnya keberhasilan utama menyelesaikan masalah bergantung bagaimana rencana
yang dibuat. Berbeda halnya dengan siswa yang perempuan yang berkemampuan tinggi,
siswa tersebut memiliki rencana atau alternatif yang berbeda dengan anak laki-laki, metode
yang digunakan oleh siswa tersebut yaitu melakukan pemisalan terhadap permasalahan pada
soal yang diberikan, kemudian mampu meruba apa yang diketahui kedalam bentuk aljabar
sesuai pemisalan tersebut. Setelah siswa tersebut melakukan operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bentuk aljabar sesuai dengan masalah pada soal. Ini menunjukkan bahwa subjek
perempuan yang berkemampuan tinggi memiliki banyak pengetahuan tentang mencari solusi
dalam menyelesaikan masalah operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar,
hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Sukowiyono (2013) bahwa siswa berjenis kelamin
perempuan dalam merancang dan merencanakan solusi menggunakan proses berpikir
sehingga siswa tersebut dapat menyebutkan dan menjelaskan pengetahuan pendukung dan
mengaitkan pengetahuan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa subjek berkemampuan
matematika tinggi pada tahap membuat rencana penyelesaikan adalah mampu merencanakan
alternatif penyelesaian. Alternatif penyelsaian masalah yang digunakan subjek yaitu operasi
hitung penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar. Tahap melaksanakan rencana
penyelesaian masalah: saat melaksanakan rencana penyelesaian masalah, subjek laki-laki dan
perempuan dengan kemampuan matematika tinggi dapat menerapkan strategi-strategi untuk
menyelesaikan masalah sesuai dengan apa yang telah direncanakan terlebih dahulu, yaitu
menggunakan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar dengan hasil yang
tepat.
Pada proses pengerjaannya, untuk melaksanakan rencana sampai menemukan jawaban
yang benar atas masalah yang diberikan. Subjek memulainya dengan menyelesaikan masalah
dari menggunakan simbol-simbol aljabar x , y dan z untuk memisalkan situasi pada soal
Jurnal Aksioma, 11(1): 1-14, Maret 2022
OPEN
e-ISSN: 2745-9241
ACCESS
https://jurnal.fkip.untad.ac.id/index.php/jax

kedalam bentuk matematika. Kemudian menghubungkan objek mental berupa simbol-simbol


aljabar untuk merubah informasi-informasi pada soal kedalam bentuk persamaan matematika.
Penggunaan objek mental berupa simbol x , y dan z menunjukkan bahwa subjek dapat
melakukan generalisasi sifat, kemudian untuk membentuk persamaan matematika yang sesuai
dengan situasi pada soal subjek berkemampuan matematika tinggi tidak terlalu membutuhkan
waktu yang relatif lebih lama, kemudian dengan menggunakan strategi-strategi yang
dipilihnya, untuk memperoleh jawaban dengan benar berdasarkan pengetahuannya tentang
operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar diantaranya suku-suku sejenis,
dan operasi pada bilangan bulat. Seperti yang dikemukakan oleh Thobroni dan Mustofa
(Mubarik, 2013) bahwa belajar dihasilkan dari proses mengorganisasikan kembali persepsi
dan membentuk keterhubungan antara pengalaman yang baru dialami seseorangan dan apa
yang sudah tersimpan didalam benaknya.
Berdasarkan hasil pekerjaan subjek, menunjukkan ketelitian subjek menggunakan
kemampuannya dalam menghubungkan konsep yang berupa simbol-simbol dan
mengoperasikan simbol-simbol untuk menemukan solusi dari masalah yang diberikan dengan
menggunakan strategi-strategi yang telah dipilih. Hal ini sesuai dengan teori dari Bruner
(Hawa, 2008) bahwa anak yang berada pada tahap simbolis mampu memanipulasi simbol-
simbol atau lambang-lambang objek tertentu. Anak pada tahap ini sudah mampu
menggunakan notasi tanpa ketergantungan terhadap objek rill. Berdasarkan uraian diatas,
dapat disimpulkan bahwa pemecahan masalah subjek laki-laki dan perempuan berkemampuan
matematika tinggi adalah dapat menerapkan strategi-strategi penyelesaiannya masalah dengan
tepat berdasarkan ketelitian subjek menggunakan kemampuannya dalam menghubungkan
konsep yang berupa simbol-simbol serta kemampuannya dalam mengoperasikan penjumlahan
dan pengurangan bentuk aljabar dari masalah yang diberikan.
Tahap memeriksa kembali: memeriksa kembali merupakan langkah terakhir dalam
pemecahan masalah menurut Polya. Siswa laki-laki mampu mengecek kembali
penyelesaiannya dengan cara memperhatikan dengan melakukan perhitungan kembali dari
hasil yang telah diperoleh. Hal ini sesuai sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Rosanti
(2014) bahwa siswa meyakini kebenaran jawabannya dengan melakukan perhitungan
kembali. Siswa perempuan pada tahap memeriksa kembali yakin bahwa jawaban yang
diperolehnya sudah benar berdasarkan ketelitian dalam memeriksa kembali jawaban langkah
demi langkah penyelesaian masalah yang telah dibuatnya pada tahap ketiga Polya. Selain itu,
siswa perempuan juga melakukan pemeriksaan kembali dengan menggunakan metode yang
berbeda untuk membuktikan kebenaran hasil yang diperoleh. Hal ini sesuai dengan pendapat
yang dikemukakan Mubarik (2013) bahwa siswa pada tahap memeriksa kembali jawaban
yang didapatkannya dengan melakukan perhitungan kembali dengan cara yang berbeda.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan pemecahan masalah subjek yang berkemampuan
matematika tinggi pada tahap memeriksa kembali hasil pekerjaan adalah subjek melakukan
pemeriksaan kembali langkah demi langkah hasil pekerjaan sebelum sampai diakhir
penyelesaian pada tahap ketiga Polya dan meyakini kebenaran jawabannya dengan melakukan
perhitungan kembali.

Kesimpulan (Conclusions)
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat disimpulkan
bahwa, pada tahap memahami masalah, siswa laki-laki dan perempuan yang berkemampuan
matematika tinggi dapat mengidentifikasi hal-hal yang diketahui berdasarkan kalimat
pernyataan dan yang ditanyakan berdasarkan kalimat pertanyaan. Selain itu siswa laki-laki
dan perempuan yang berkemampuan tinggi dapat mengubah kalimat verbal ke bentuk
matematika. Pada tahap merencanakan masalah, siswa laki-laki dan perempuan yang
2 AKSIOMA, Vol No, Month Year ©Year The Autors

berkemampuan matematika tinggi mampu membuat hubungan antara informasi yang


diketahui dengan masalah yang ditanyakan.
Selanjutnya pada tahap melaksanakan rencana penyelesaian masalah, siswa laki-laki
dan perempuan yang berkemampuan matematika tinggi menentukan hasil dari permasalahan
yang diberikan pada soal dengan membuat hubungan antar informasi yang telah diketahui
kemudian dimisalkan kedalam bentuk aljabar, setelah itu melakukan operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar untuk mendapatkan hasil dari masalah yang
diberikan. Pada tahap memeriksa kembali, siswa laki-laki dan perempuan yang
berkemampuan matematika tinggi melakukan perhitungan ulang untuk meyakini jawabannya
dan mengecek kembali setiap langkah yang telah dikerjakanSimpulan menyajikan ringkasan
dari uraian mengenai hasil dan pembahasan, mengacu pada tujuan penelitian. Berdasarkan
kedua hal tersebut dikembangkan pokok-pokok pikiran baru yang merupakan esensi dari
temuan penelitian. Pada akhir kesimpulan, penulis diharapkan untuk memberikan saran atau
rekomendasi penelitian selanjutnya.

Referensi (References)

Fajari, N., Kusmayadi, A. dan Iswahyudi, G. (2013). Profil Berpikir Kritis Siswa Dalam
Pemecahan Masalah Matematika Kontekstual Ditinjau dari Gaya Kognitif Dependent-
Independent dan Gender. Jurnal Pembelajaran Matematika UNS. [Online]. Vol. 1 No. 6.
Tersedia: http://www. jurnal. fkip. uns. ac.id/ index. php/s2 math/article/view/3535. [10
Februari 2023.
Hawa, S. (2008). Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Dirjen Dikti
Depdiknas.
Jupri, A., Drijvers, P., & van den Heuvel-Panhuizen, M. (2014). Difficulties in initial algebra
learning in Indonesia. Mathematics Education Research Journal, 26(4), 683-710.
Khabibah. (2016). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP
Berdasarkan Langkah Polya. [Online]. Tersedia: ejournal .umpwr. ac.id › index.php ›
ekuivalen › article › view
Mubarik. (2013). Profil Pemecahan Masalah Siswa Auditorial Kelas X SLTA pada Materi
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel. Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika
Tadulako. Vol. 1 No. 1, 9 halaman.[Online]. Tersedia:
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index/JEMPT/article/download/1705/1122. [8 Februari
2023].
Makonye, J. P., & Stepwell, N. (2016). Eliciting learner errors and misconceptions in
simplifying rational algebraic expressions to improve teaching and learning.
International Journal of Educational Sciences, 12(1), 16-28.
Mulungye, M. M., O’Connor, M., & Ndethiu, S. (2016). Sources of student errors and
misconceptions in algebra and effectiveness of classroom practice remediation in
Machakos Country-Kenya. Journal of Education and Practice, 7(10), 31-33.
Nafi’an, M. I. (2011). Kemampuan Siswa dalam Meyelesaikan Soal Cerita ditinjau dari
Perbedaan Gender di Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, 571–577.
Nasir, N. M., Hashim, Y., Ahmad Zabidi, S. F., & Jusoh, R. (2013). Preliminary study of
student performance on algebraic concepts and differentiation. World Applied Sciences
Journal, 21(Special Issue of Applied Math), 162-167.
Ojose, B. (2011). Mathematics literacy: Are we able to put the mathematics we learn into
everyday use. Journal of Mathematics Education, 4(1), 89-100.
Polya,G. (1973). How To Solve It. A New Aspect of Mathematical Method (Second Edition).
New Jersey: Princeton University Press.
Pellokila, H. A., Amsikan, S., & Mamoh, O. (2020). Profil Kemampuan Siswa Dalam
Jurnal Aksioma, 11(1): 1-14, Maret 2022
OPEN
e-ISSN: 2745-9241
ACCESS
https://jurnal.fkip.untad.ac.id/index.php/jax

Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pada Materi Bentuk Aljabar Ditinjau Dari
Perbedaan Gender Siswa Kelas SMP. MATH-EDU: Jurnal Ilmu Pendidikan
Matematika, 5(3), 100-111
Rosanti, S. A. (2014). Pengetahuan siswa SMP kelas VIII dalam memecahkan masalah
matematika non geometri berdasarkan level 2 perkembangan berpikir Van Hiele. Jurnal
elektronik pendidikan matematika Tadulako. [Online]. Vol. 02 No. 01, 9 halaman.
Tersedia: http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JEPMT/article/download/1706/1123,
[8 Februari 2023].
Sudarman. (2011). Proses Berpikir Siswa SMP Berdasarkan Adversity Quotient Dalam
Menyelesaikan Masalah. Desertasi Program Doktoral Universitas Negeri Surabaya:
Tidak Diterbitkan.
Sukayasa. (2012). Pengembangan Model Pemebelajaran Berbasis Fase-Fase Polya Untuk
Meningkatkan Kompetensi Penalaran Siswa SMP Dalam Memecahkan Masalah
Matematika. Aksioma, Volume 01 Nomor 01 Maret 2012.
Sukowiyono (2013). Analisis Proses Berfikir Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama
Dalam Memecahkan Masalah Matematika Materi Pokok Bangun Datar Berdasarkan
Perspektif Gender. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta:
Tidak Diterbitkan.
Star, J. R., Caronongan, P., Foegen, A., Furgeson, J., Keating, B., Larson, M. R., Lyskawa, J.,
McCallum, W. G., Porath, J., & Zbiek, R. M. (2015). Teaching strategies for improving
algebra knowledge in middle and high school students (NCEE 2014-4333). Washington,
DC: National Center for Education Evaluation and Regional Assistance (NCEE),
Institute of Education Sciences, U.S. Department of Education
Theresia, Elsya. (2017). Profil Pemecahan Masalah Matematika Siswa Smp Kelas Viii Pada
Materi Spldv Berdasarkan Tahapan Polya Ditinjau Dari Perbedaan Gender. [Online]
Tersedia: https://repository.uksw.edu.

Anda mungkin juga menyukai