Anda di halaman 1dari 3

Jakarta, 23 September 2021

Nomor : 030/KL.DPN-LPPNRI/XI.2021
Sifat : Penting
Lampiran : 1 (satu) Set
Perihal : KLARIFIKASI ATAS DUGAAN ADANYA TINDAK PIDANA KORUPSI, KOLUSI DAN
NEPOTISME SERTA GRATIFIKASI PADA PELAKSANAAN “PROGRAM REVITALISASI
KAKAO DI KABUPATEN KOLAKA UTARA, SULAWESI TENGGARA” PADA TAHUN
ANGGARAN 2018; 2019 DAN 2020.

Kepada Yth.
KEPALA DINAS PERKEBUNAN DAN HOLTIKULTURA
KABUPATEN KOLAKA UTARA
Di – Tempat

Dengan hormat,
Salam Tangguh,
Sehubungan dengan adanya temuan di lapangan terkait dengan pelaksanaan ”PROGRAM
REVITALISASI KAKAO” di Kabupaten Kolaka Utara, yang mana program ini adalah termasuk program
unggulan di Kabupaten Kolaka Utara, selain dapat meningkatkan PAD juga mampu meningkatkan taraf
kesejahteraan masyarakat setempat, khususnya yang terdampak.
Program REVITALISASI KAKAO ini telah dilaksanakan sejak Tahun 2018, dengan anggaran yang
diketahui adalah :
a. Pagu Anggaran pada tahun 2018 sebesar Rp. 53 Milyar.;
b. Pagu Anggaran pada tahun 2019 sebesar Rp. 14 Milyar; dan
c. Pagu Anggaran pada tahun 2020 sebesar Rp. 14 Milyar.

Untuk itu, dalam konteks melakukan kinerja pemantauan, khususnya guna meminimalisir kemungkinan
penggunaan anggaran negara yang tidak tepat serta penggunaan anggaran yang berpotensi pada
penyimpangan, maka LPPN RI menyampaikan permintaan klarifikasi hal termaksud dalam pokok surat
pada unsur-unsur terkait di Kolaka Utara, di Propinsi Sulawesi Tenggara maupun di Pusat.

Merujuk pada :
A. DASAR :
1. UUD 1945 Pasal 1 Pasal 1 ayat (2) dan (3), tentang Kedaulatan Rakyat;
2. UUD 1945 Bab XA, Tentang Hak Azasi Manusia;
3. TAP MPR RI No. XI/MPR.RI/1998, Tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari KKN;
4. TAP MPR RI No. VIII/MPR/2001, Tentang Rekomendasi Arah Kebijakan Pemberantasan dan Pencegahan
KKN;
5. UU RI No. 16 Tahun 2017 Tentang Penetapan PERPPU No. 2 Tahun 2017 Tentang Perubahan UU RI No. 17
Tahun 2013, Tentang Organisasi Kemasyarakatan menjadi Undang-Undang;
=========================================================

Nomor: 4/POLHUKAM/PH.04/12/2019 ; 01.DPN/MOU/XII/2019


6. UU RI No. 9 Tahun 1998, Tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum;
7. UU RI No. 28 Tahun 1999, Tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dari KKN;
8. UU RI No. 31 Tahun 1999, Jo UU No. 20 Tahun 2001, Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;
9. PP RI No. 68 Tahun 1999, Tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dalam Penyelenggaraan
Negara Juncto PP RI Nomor 43 Tahun 2018;
10. PP RI No. 71 Tahun 2000, Tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian
Penghargaan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;
11. INPRES RI No. 5 Tahun 2004, Tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi yang ditujukan kepada
Penyelenggara Negara baik Sipil maupun TNI/POLRI;
12. KEPPRES No. 74 Tahun 1999, Tentang Tata Cara Pengawasan Terhadap Penyelenggara Negara;
14. UU RI No. 14 Tahun 2008, Tentang Keterbukaan Informasi bagi Para Penyelenggara Negara;
15. UU RI No. 13 Tahun 2006, Tentang Perlindungan Saksi dan Korban;
16. UU RI No. 25 Tahun 2009, Tentang Pelayanan Publik;
17. PP RI Nomor 70 Tahun 2012, Tentang Perubahan Kedua atas PP No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Barang dan Jasa;
18. Peraturan Kejaksaan Nomor 2 Tahun 2020, tentang Penanganan Benturan Kepentingan di Lingkup
Kejaksaan Republik Indonesia;
19. KUHPidana Pasal 108, Tentang kewajiban Kepolisian untuk menerima laporan masyarakat serta kewajiban
untuk menindaklanjutinya;

B. TEMUAN INVESTIGASI LAPANGAN :


1. Ditemukan adanya Pembelian Biji / Batang Bawah Kakao yang tidak sesuai dengan Juknis yang
ada. Dimana pembelian Biji / Batang Bawah Kakao tidak bersertifikasi / Asalan.;
2. Ditemukan Penggunaan ENTRIS / Batang Atas Kakao tidak bersertifikasi / Asalan.;
3. Ditemukan banyaknya Biji / Batang Bawah Kakao yang gagal tumbuh karena menggunakan Biji /
Batang Bawah yang tidak tersertifikasi/asalan kemudian digantikan dengan Biji / Batang Bawah
lainnya yang juga tidak bersertifikasi untuk disalurkan pada para PETANI.;
4. Ditemukan adanya dugaan tumpang tindih lahan dalam penetapan “CALON PETANI CALON
LAHAN” (CPCL).;
5. Ditemukan adanya penunjukkan pada perusahaan pengadaan bibit yang sama sejak tahun 2018,
walaupun ada dugaan bibit yang terkirim tidak bersertifikasi.;
C. KLARIFIKASI :
Mohon untuk dapat diberikan klarifikasi guna penyampaian pada pihak-pihak yang berkompeten dan
menghindari adanya kerugian negara atas pelaksanaan PROGRAM UNGGULAN dari Kabuapten Kolaka Utara
ini, sebagai berikut :
1. Apa memang Biji / Batang Bawah Kakao yang disuplai oleh Pemenang Tender tidak bersertifikasi ?;
2. Apa memang Entris / BatanG Atas Kakao yang disuplai oleh Pemenang Tender tidak bersertifikasi ?;
3. Mohon dapat dijelaskan akan adanya ”GAGAL TUMBUH” dikarenakan menggunakan Biji/Batang Bawah
yang tidak bersertifikasi ?;
4. Mohon dapat dijelaskan bagaimana proses Penetapan CPCL ?, untuk menghindari adanya tumpang tindih
lahan.
5. Pada Tahun 2018, ditetapkan pelaksana/pemenang tender pengadaan bibit kakao adalah PT. TUNAS
INDAH MANDIRI, dengan adanya dugaan kejadian-kejadian tersebut apakah masih cukup layak untuk
mengikuti tender pengadaan kembali untuk Tahun 2019 dan Tahun 2020 ?.

=========================================================

Nomor: 4/POLHUKAM/PH.04/12/2019 ; 01.DPN/MOU/XII/2019


Dengan adanya dugaan sebagaimana disebut diatas, kemungkinan adanya kerugian keuangan negara cukup
terbuka, untuk itu mohon dapat kiranya diberikan penjelasan akan dugaan yang ada.

Dalam menjaga EKSISTENSI Program Unggulan Kepala Daerah di Kabupaten Kolaka Utara, sudah pada tempatnya
seluruh unsur pelaksana untuk menjaga nama baik daerah dan nama baik Kepala Daerah yang telah berupaya
keras mewujudkan masyarakat sejahtera melalui hasil KAKAO yang terbaik.

Demikian surat klarifikasi ini disampaikan. Atas segala perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan banyak
terima kasih.
DEWAN PIMPINAN NASIONAL
LEMBAGA PEMANTAU PENYELENGGARA NEGARA
REPUBLIK INDONESIA ( DPN LPPN – RI )
Sekretaris Jenderal, Investigator,

PRAMUDJI WINTOLO N. MISRAN

Tembusan disampaikan Kepada :


1. Yth. Bupati Kolaka Utara,
2. Yth. Ketua DPRD Kolaka Utara;
3. Yth. Ketua TIM 9 Pengawasan Program REVITALISASI KAKAO;
4. Yth. Ka. Bid. Intelijen & Investigasi DPN LPPN RI;;
5. Arsip.

Diterima :

Ka. Dinas Perkebunan & Holtikultura, Ketua DPRD Kolaka Utara, Bupati Kolaka Utara,
Kab. Kolaka Utara

(………………………………………………….) (……………………………………….) (……………………………………)

Ketua TIM 9 Pengawasan,


Program Revitalisasi Kakao

(…………………………………………..)

=========================================================

Nomor: 4/POLHUKAM/PH.04/12/2019 ; 01.DPN/MOU/XII/2019

Anda mungkin juga menyukai