Anda di halaman 1dari 9

Volume 8, Nomor 2, November 2022.

p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
VALIDITAS MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA
MATERI GETARAN HARMONIS

Elza Ulfani1), Susilawati1), I Wayan Gunada1)


1)
Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Mataram, Mataram, NTB, Indonesia

Corresponding author : Elza Ulfani


E-mail : elzaulfani@gmail.com

Diterima 25 Oktober 2022, Direvisi 07 November 2022, Disetujui 07 November 2022

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa modul fisika berbasis problem based
learning yang valid untuk meningkatkan penguasaan konsep peserta didik pada materi getaran
harmonis. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development
(R&D) dengan menggunakan model ADDIE yang terdiri dari tahap Analysis, Design, Development,
Implementation, dan Evaluation. Modul ini dikembangkan untuk materi getaran harmonis. Pada artikel
ini hanya dilakukan sampai pada tahap development. Instrumen penelitian yang digunakan adalah
lembar validasi. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar validasi yang diisi oleh 3 validator
ahli dan 3 validator praktisi menggunakan skala Likert. Komponen modul yang dinilai terdiri dari
indikator isi, kebahasaan, penyajian dan kegrafisan. Peningkatan penguasaan konsep diukur
berdasarkan indikator, mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4),
mengevaluasi (C5) dan mencipta (C6). Berdasarkan analisis hasil validasi oleh validator ahli dan
validator praktisi diperoleh nilai rata-rata persentase kevalidan sebesar 81,07% dengan kategori
sangat valid dan penguasaan konsep mengalami peningkatan sebesar 0,67 dan dikategorikan sedang.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa modul fisika berbasis problem based learning sangat
valid digunakan dalam pembelajaran.

Kata kunci: validitas; modul fisika; problem based learning; penguasaan konsep

ABSTRACT
This study aims to produce a product in the form of a valid problem-based learning physics module to
improve students' conceptual mastery of harmonic vibration material. This research is a type of
research development or Research and Development (R&D) using the ADDIE model which consists of
the Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation stages. This module is developed
for harmonic vibration material. This article is only carried out until the development stage. The
research instrument used was a validation sheet. The data collection technique used a validation
sheet filled out by 3 expert validators and 3 practitioner validators using a Likert scale. The module
components assessed consist of indicators of content, language, presentation, and graphics. The
concept mastery indicators consist of remembering (C1), understanding (C2), applying (C3), analyzing
(C4), evaluating (C5), and creating (C6). Based on the analysis of the validation results by expert
validators and practitioner validators, the average value of the percentage of validity is 81.07% with a
very valid category. Thus, it can be concluded that the physics module based on problem-based
learning is very valid to be used in learning.

Keywords: validity; physics module; problem-based learning; mastery of concepts.

PENDAHULUAN Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Perkembangan ilmu pengetahuan dan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan
teknologi yang semakin cepat di era terencana untuk mewujudkan suasana belajar
globalisasi ini menuntut peserta didik untuk dan proses pembelajaran agar peserta didik
terus berkembang dalam bidang pendidikan. secara aktif dapat mengembangkan potensi
Menurut Yusuf pendidikan merupakan upaya diri (Yusuf, 2018).
untuk mengarahkan seluruh potensi peserta Pengembangan potensi diri salah
didik secara maksimal agar terwujud satunya dapat dilakukan melalui proses
kepribadian yang paripurna pada dirinya. belajar. Sutiah menyatakan bahwa belajar
Berdasarkan pasal 1 Undang-Undang N0. 20 adalah perubahan tingkah laku yang relatif

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 218
Volume 8, Nomor 2, November 2022.
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
tetap dan terjadi karena latihan dalam rangka Penyusunan modul pembelajaran perlu
memperteguh pegalaman (Sutiah, 2016). memperhatikan tujuan penggunaan modul.
Peserta didik harus mampu menguasai konsep Menurut Zulhaini & Mursal tujuan pembuatan
yang diajarkan agar materi yang dipelajari modul adalah agar peserta didik lebih mudah
tidak hanya dapat dipahami namun dapat memahami materi yang diajarkan guru. Setiap
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. modul menyajikan sebuah konteks memahami
Penguasaan konsep peserta didik dapat dan menerapkan suatu konsep tertentu
ditingkatkan apabila tersedianya sarana dan (Zulhaini et al, 2016). Mengingat pentingnya
prasarana yang menunjang proses penguasaan konsep bagi peserta didik, maka
pembelajaran salah satunya adalah modul. diperlukan adanya upaya pembaruan strategi
Berdasarkan hasil wawancara dengan belajar dengan memilih bahan ajar dan model
guru mata pelajaran fisika pada tanggal 26 pembelajaran yang memberikan pengalaman
Februari 2022 diperoleh informasi bahwa nilai langsung dan lebih bermakna bagi peserta
fisika yang diperoleh peserta didik rata-rata didik.
tergolong cukup walaupun tidak terlalu tinggi, Pembelajaran berbasis masalah
kemampuan penguasaan konsep peserta didik merupakan model pembelajaran berbasis
dalam pembelajaran fisika berbeda-beda, kontruktivis, sehingga membantu dalam
beberapa peserta didik cukup menguasai pematangan konsep yang dimiliki (Susilawati
konsep dan beberapa peserta didik lainnya et al, 2017). Yustina (2021) menyatakan
memiliki kemampuan yang rendah dalam bahwa problem based learning atau yang
menguasai konsep, model pembelajaran yang disingkat PBL merupakan model pembelajaran
sering digunakan adalah model pengajaran yang menghadapkan peserta didik pada
langsung, kendala guru dalam pembelajaran masalah dunia nyata dalam kehidupan sehari-
adalah kurangnya media pembelajaran, hari untuk memulai pembelajaran dan
keterbatasan buku pegangan peserta didik, merupakan salah satu model pembelajaran
konsentrasi peserta didik yang masih kurang, inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar
keterbatasan waktu pembelajaran dan aktif bagi peserta didik. Model pembelajaran
kurangnya minat peserta didik pada fisika. berbasis masalah memberikan kesempatan
Berdasarkan hasil penelitian untuk aktif dalam proses pembelajaran,
Tampubolon sumber belajar seperti buku teks terlebih lagi untuk menyelesaikan
terbatas dan kurang menarik untuk dibaca dan permasalahan yang disediakan melalui
ditelusuri oleh peserta didik. Kurangnya bahan kegiatan diskusi sehingga leluasa dalam
ajar berupa modul pembelajaran juga mengungkapkan ide pemikirannya (Doyan et
mengakibatkan rendahnya kemampuan al, 2020).
penguasaan konsep peserta didik. Adapun Pengembangan modul berbasis
modul yang digunakan peserta didik belum problem based learning telah banyak
mengarah dalam menunjang kemampuan dilakukan, antara lain pengembangan modul
penguasaan konsep sehingga diperlukan fisika berbasis PBL pada materi fluida efektif
adanya modul yang valid untuk mengasah digunakan untuk meningkatkan hasil belajar
penguasaan konsep peserta didik kognitif, afektif, dan psikomotor siswa (Jauhari
(Tampubolon et al, 2015). Selain itu, tujuan et al, 2013). Pengembangkan modul fisika
pengembangan modul oleh guru agar dapat berbasis problem based learning pada topik
mengoptimalkan pembelajaran (Suratsih et al, keseimbangan dan dinamika rotasi dapat
2010). meningkatkan kemampuan pemecahan
Penggunaan modul dapat membantu masalah fisika siswa SMA (Hudha et al, 2017).
peserta didik memahami materi pembelajaran Sedangkan Mayanty et al (2018) telah
secara mandiri. Selain digunakan pada saat mengembangkan bahan ajar berupa e-modul
pembelajaran disekolah, modul dapat berbasis problem based learning (PBL)
digunakan oleh peserta didik di luar jam dengan materi suhu dan kalor. Selain itu,
pelajaran sesuai dengan kecepatan belajar (Wisic et al, 2021) mengembangkan modul
dan kemampuan yang dimiliki masing-masing pembelajaran berbasis problem based learning
peserta didik. Hal ini karena setiap peserta untuk meningkatkan kemampuan pemecahan
didik memiliki kemampuan yang berbeda masalah pada materi dinamika rotasi. Oleh
dalam memahami dan mencerna informasi sebab itu, pengembangan modul berbasis
yang diperoleh (Resbiantoro, G., Sarwanto., problem based learning pada materi
2015). Modul dapat membantu peserta didik pembelajaran fisika sangat penting dilakukan.
agar belajar lebih terarah. Modul dikemas Modul yang dikembangkan
secara sistematis agar peserta didik dapat berorientasi pada model problem based
belajar secara mandiri di rumah tanpa learning sehingga mendorong peserta didik
didampingi oleh guru (Depdiknas, 2008). untuk aktif dalam pemecahan masalah dengan

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 219
Volume 8, Nomor 2, November 2022.
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
melakukan penyelidikan, mengolah data hasil adalah lembar validasi yang disusun
penyelidikan, mendiskusikannya untuk menggunakan skala Likert dengan skala 1-5
menemukan pemecahan masalah, dan yaitu: sangat setuju = 5, setuju = 4, cukup
membuat kesimpulan. Modul yang setuju = 3, tidak setuju = 2 dan sangat tidak
dikembangkan menggunakan permasalahan setuju = 1. Validasi dilakukan oleh enam
kontekstual yang ada disekitar kota Mataram. validator yang terdiri dari tiga dosen
Menurut (Astutik et al, 2021) penerapan model pendidikan fisika FKIP Universitas Mataram
problem based learning (PBL) berpengaruh sebagai validator ahli dan tiga guru fisika
besar dalam pembelajaran fisika serta dapat sebagai validator praktisi. Cara menghitung
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif persentase kevalidan produk menurut
peserta didik Materi getaran harmonis dipilih (Sugiyono, 2013) yaitu dengan menggunakan
sebagai materi yang akan diteliti karena masih persamaan berikut.
banyak ditemukan kesulitan peserta didik
dalam memahami konsep getaran harmonis. 𝑅
𝑁𝑃 = × 100% …1)
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan 𝑆𝑀
diperoleh bahwa peserta didik kesulitan dalam Keterangan:
memahami konsep pada materi getaran NP = Nilai presentase yang dicari
harmonis. Peserta didik menganggap bahwa R = Skor yang diperoleh
amplitudo sebanding dengan frekuensi pegas = Skor maksimal
dan menganggap bahwa percepatan minimum SM
ayunan dekat titik kesetimbangan (Khairunnisa 100% = Bilangan tetap
et al, 2018). Berdasarkan uraian tersebut,
maka perlu dilakukan penelitian yang Nilai persentase kevalidan dapat
bertujuan untuk menghasilkan modul dikategorikan seperti pada Tabel 1 berikut ini.
pembelajaran fisika berbasis problem based Tabel 1. Kategori Kevalidan Modul pada Skala
learning yang valid digunakan dalam Likert.
pembelajaran. Persentase (%) Kriteria
0 – 20 Tidak valid
METODE PENELITIAN 21 – 40 Kurang valid
Jenis penelitian yang digunakan 41 – 60 Cukup valid
yaitu penelitian dan pengembangan atau 61 – 80 Valid
Research and Development (R&D). Sugiyono 81 – 100 Sangat valid
menyatakan bahwa Research and (Akbar, 2013)
Development adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu Modul yang telah divalidasi
dan menguji keefektifan dari produk tersebut kemudian direvisi sesuai dengan komentar
(Sugiyono, 2013). Produk yang dikembangkan dan saran dari validator ahli dan validator
adalah modul fisika berbasis problem based praktisi. Hasil analisis data ini digunakan
learning yang valid untuk meningkatkan sebagai bahan revisi modul fisika yang
penguasaan konsep peserta didik pada materi dikembangkan. Sedangkan peningkatan
getaran harmonis. Penelitian ini menggunakan peningkatan penguasaan konsep diperoleh
model pengembangan ADDIE yang terdiri dari dari nilai n-gain.
5 tahap yaitu tahap analysis, design,
development, implementation, dan evaluation. HASIL DAN PEMBAHASAN
Namun, pada artikel ini hanya akan Tahap Analysis
dicantumkan sampai pada tahap development Tahap analysis adalah tahap awal pada
(pengembangan) karena uji validitas hanya model ADDIE yang bertujuan untuk
dilakukan pada tahap developmet. Adapun mendapatkan informasi tentang perlunya
tahap implemetation dan evaluation tidak pengembangan modul berbasis problem
dicatumkan pada artikel karena bertujuan based learning. Pada tahap ini dilakukan
untuk menguji keefektivan modul. Pemilihan survei pengguna dan studi pustaka. Survei
model ADDIE karena sesuai dengan penelitian pengguna dilakukan dengan melakukan
yang akan dilakukan yaitu mengembangkan wawancara terhadap peserta didik dan guru
modul pembelajaran. Selain itu, model ADDIE fisika. Studi pustaka dilakukan dengan
memiliki tahapan/proses yang sistematis, lebih membaca jurnal dan buku. Pada tahap ini
lengkap, mudah dipahami dan berfokus pada dianalisis kebutuhan peserta didik dan guru,
produk yang dikembangkan. masalah dasar yang dihadapi dalam
Instrumen yang digunakan untuk pembelajaran fisika, model pembelajaran yang
menguji validitas modul fisika berbasis digunakan guru, media pembelajaran serta
problem based learning dalam penelitian ini kurikulum yang digunakan di sekolah.

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 220
Volume 8, Nomor 2, November 2022.
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
Berdasarkan hasil wawancara dengan
guru fisika pada 26 Februari 2022 diperoleh
informasi bahwa kendala guru dalam
pembelajaran adalah kurangnya minat peserta
didik pada fisika dan keterbatasan buku
pegangan peserta didik sehingga diperlukan
bahan ajar dengan menggunakan model
pembelajaran yang menarik minat peserta
didik dan menunjang peserta didik aktif dalam
pembelajaran. Selain itu, beberapa analisis
yang dilakukan yaitu analisis peserta didik,
analisis tugas, analisis konsep serta analisis
tujuan pembelajaran.
Analisis peserta didik bertujuan untuk
mengetahui tanggapan peserta didik terhadap
fisika dan masalah yang dihadapi peserta didik
selama pembelajaran fisika yang dapat
menjadi gambaran dalam mengembangkan
modul pembelajaran. Masalah peserta didik
dalam pembelajaran fisika adalah kesulitan
dalam menganalisis soal dan menentukan
rumus yang harus digunakan untuk
menyelesaikan latihan soal. Hal ini terjadi
karena peserta didik belum memahami konsep Gambar 1. Peta Konsep Materi Getaran
materi fisika dengan baik. Pengetahuan yang Harmonis (Sumber : dokumen pribadi).
dimiliki masih kurang terutama dalam
memahami konsep fisika. Karena kurangnya Analisis tujuan pembelajaran mengacu
penguasaan konsep yang dimiliki peserta pada indikator pencapaian kompetensi sesuai
didik, diperlukan pengembangan modul yang hasil analisis tugas. Tahap ini bertujuan untuk
sesuai dengan kebutuhan peserta didik. menentukan tujuan pembelajaran yang perlu
Analisis tugas bertujuan untuk dicapai oleh peserta didik setelah melakukan
menganalisis isi pembelajaran dengan kegiatan pembelajaran sehingga menjadi
merincikan isi materi secara garis besar acuan dalam mengembangkan modul
berdasarkan KI dan KD sesuai dengan pembelajaran.
kurikulum 2013 revisi. Materi pokok yang
dikembangkan pada penelitian ini adalah Tahap Design
materi getaran harmonis pada KD 3.11 dan Tahap design merupakan tahap
4.11. Analisis konsep bertujuan untuk penyusunan draft atau rancangan awal modul
menganalisis sub-sub materi yang akan fisika berbasis problem based learning.
diajarkan dan disusun secara sistematis Adapun desain yang dilakukan terdiri dari tiga
menjadi sebuah konsep pembelajaran yang tahapan yaitu pemilihan media pembelajaran,
sesuai dengan modul yang dikembangkan. penyusunan format modul dan membuat
Berikut adalah peta konsep yang disusun rancangan awal pengembangan modul. Pada
sesuai dengan analisis konsep. tahap pemilihan media pembelajaran, modul
yang dikembangkan disesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik seperti menggunakan
masalah nyata dikehidupan sehari-hari agar
pembelajaran lebih bermakna dan berpusat
pada peserta didik sehingga memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan penguasaan konsep yang
dimiliki melalui kegiatan pemecahan masalah.
Selain itu, modul disusun secara menarik
dengan menggunakan aplikasi Canva untuk
membuat desain cover dan menggunakan
Microsoft Word untuk mengetik isi modul.
Berikut adalah tampilan cover modul fisika
berbasis problem based learning.

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 221
Volume 8, Nomor 2, November 2022.
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
penyajian dan kegrafisan. Berdasarkan hasil
analisis hasil validasi tiga validator ahli pada
keseluruhan komponen modul diperoleh nilai
rata-rata persentase kevalidan sebesar
77,87% yaitu kategori valid. Hasil analisis
validasi oleh validator ahli pada keseluruhan
komponen modul dapat dilihat pada Tabel 2
berikut.
Tabel 2. Hasil Validasi Modul oleh Validator
Ahli.
Komponen
No. % validitas Kategori
Modul
1. Isi 80% Valid
Gambar 2. Tampilan Cover Depan dan 2. Kebahasaan 77,33% Valid
Belakang Modul (Sumber : dokumen pribadi). 3. Penyajian 78,67% Valid
4. Kegrafisan 73,33% Valid
Pada tahap ini dihasilkan draft
instrumen pembelajaran dan draft
Berdasarkan hasil validasi tiga
pengambilan data yaitu draft silabus, RPP,
validator praktisi pada keseluruhan komponen
modul fisika berbasis problem based learning
modul diperoleh nilai rata-rata persentase
dan lembar validasi. Pemilihan format yang
kevalidan sebesar 84,27% yaitu kategori
digunakan dalam perencanaan modul
sangat valid. Hasil analisis validasi oleh
disesuaikan dengan format modul oleh Pudji
validator praktisi (guru fisika) untuk setiap
Muljono yang terdiri dari bagian pendahuluan,
komponen modul dapat dilihat pada Tabel 3
bagian penyajian, dan bagian penutup. Format
berikut ini.
tersebut kemudian disesuaikan dengan
Tabel 3. Hasil Validasi Modul oleh Validator
sintaks pada model problem based learning.
Praktisi.
Modul fisika berbasis problem based
Komponen %
learning ini terdiri dari halaman judul, kata No. Kategori
Modul validitas
pengantar, daftar isi, bab 1 pendahuluan, bab
2 inti pembelajaran, dan bab 3 penutup. Pada 1. Isi 84% Sangat valid
2. Kebahasaan 84% Sangat valid
bab 1 pendahuluan terdiri dari deskripsi modul,
3. Penyajian 80% Valid
KD dan indikator pencapaian kompetensi,
tujuan pembelajaran, peta konsep, petunjuk 4. Kegrafisan 89,33% Sangat valid
penggunaan modul dan uraian materi getaran
harmonis. Bab 2 inti pembelajaran dibagi Hasil analisis validasi modul oleh tiga
menjadi 3 kegiatan belajar. Pada setiap validator ahli dan tiga validator praktisi dapat
kegiatan belajar terdiri dari fase mengorientasi digabung seperti pada diagram berikut ini.
peserta didik pada masalah, fase
mengorientasi peserta didik untuk HASIL VALIDASI MODUL
penyelidikan, fase pelaksanaan investigasi, FISIKA BERBASIS PBL
fase mengembangkan dan menyajikan hasil, 100
88%
fase menganalisis dan mengevaluasi proses 90 84% 83,2% 81,6%
penyelidikan, contoh soal dan tes formatif. 78,4%
80 71,2%
Pada bab 3 penutup terdiri dari rangkuman, 70
% Kevalidan

evaluasi pembelajaran, kunci jawaban,


glosarium, daftar pustaka, catatan dan biodata 60
penulis. 50
40
Tahap Development 30
Pada tahap ini dilakukan uji validitas 20
modul oleh validator ahli dan validator praktisi
10
untuk mengetahui kevalidan modul. Validasi
dilakukan oleh tiga validator ahli dan tiga 0
validator praktisi. Data kuantitatif diperoleh dari V1 V2 V3 V4 V5 V6
hasil penilaian validator pada setiap aspek Validator Ahli Validator Praktisi
penilaian pada lembar validasi sedangkan
data kualitatif diperoleh dari komentar dan Gambar 3. Hasil Validasi Modul Fisika oleh
saran dari validator. Validator Ahli dan Validator Praktisi
Komponen modul yang divalidasi (Sumber : dokumen pribadi).
terdiri dari komponen isi, kebahasaan,

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 222
Volume 8, Nomor 2, November 2022.
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
Berdasarkan hasil analisis validasi background lebih terlihat.Tampilan
oleh tiga validator ahli dan tiga validator cover modul setelah revisi:
praktisi, nilai persentase rata-rata kevalidan
modul fisika berbasis problem based learning
sebesar 81,07% yang dikategorikan sangat
valid. Hal ini menunjukkan bahwa modul
pembelajaran fisika berbasis problem based
learning sangat valid digunakan dengan
beberapa perbaikan sesuai komentar dan
saran dari validator.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Ulfa yang menyatakan
bahwa e-modul berbasis masalah sangat valid
digunakan untuk meningkatkan penguasaan
konsep peserta didik dilihat dari hasil validasi
ahli media, ahli materi dan ahli desain
pembelajaran (Ulfa, 2019). Berdasarkan hasil
penelitian Hasanah, dkk. (2017) menunjukkan
bahwa modul pembelajaran fisika berbasis
problem based learning layak digunakan 2. Cek peta konsep, harusnya lebih
sebagai bahan ajar dilihat dari hasil validasi lengkap dan komprehensif. Peta
(Hasanah, T. A. N., Huda, C., & Kurniawati, konsep sebelum revisi dapat dilihat
2017). Selain itu, (Triandini et al., 2021) pada gambar berikut:
mengembangkan modul fisika yang sangat
valid atau sangat layak diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran. (Himmah et al., 2021)
mengembangkan modul fisika berbasis
potensi lokal pada pokok bahasan fluida statis
yang valid untuk meningkatkan penguasaan
materi peserta didik.
Perbaikan pada modul sesuai dengan
komentar dan saran dari validator. Fatmawati
menyatakan bahwa saran-saran dari validator
tersebut menjadi bahan masukan bagi peneliti
untuk melakukan revisi, sehingga perangkat
pembelajaran dapat digunakan pada tahap uji
coba (Fatmawati, 2016).
Adapun perbaikan pada modul fisika
berbasis problem based learning disajikan
pada Tabel 4 berikut ini.
Tabel 4. Perbaikan Modul Fisika Berbasis
Problem Based Learning.
No Perbaikan Modul Berikut adalah tampilan peta konsep
setelah revisi:
1. Cover modul diganti agar background
terlihat. Cover modul sebelum revisi:

Memperbaiki cover modul agar

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 223
Volume 8, Nomor 2, November 2022.
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
No Perbaikan Modul sebelum revisi:
3. Soal formatif sebaiknya menambahlan
gambar, dan bisa terkait soal
konseptual

Menambahkan kata pengantar pada


bagian awal deskripsi modul, seperti di
halaman 1. Berikut deskripsi modul
Menambahkan gambar pada soal setelah revisi:
formatif, seperti disajikan pada hal. 30,
42, dan 53 seperti pada gambar
berikut ini.

4. Bagian deskripsi modul diberi


pengantar kemudian ke bagian model
pembelajaran. Berikut deskripsi modul

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 224
Volume 8, Nomor 2, November 2022.
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
No Perbaikan Modul pembahasan dapat disimpulkan bahwa modul
5. Cek kunci jawaban sebaiknya fisika berbasis problem based learning sangat
menggunakan benar (1) dan salah (0). valid digunakan dalam pembelajaran dengan
nilai persentase rata-rata kevalidan sebesar
81,07%. Sedangkan peningkatan penguasaan
konsep setelah menggunakan modul berbasis
problem based learning pada materi getaran
harmonis sebesar 0,67 dan dikategorikan
sedang. Saran peneliti yaitu lembar validasi
sebaiknya dibuat dengan lengkap dengan
mencantumkan persamaan untuk menghitung
hasil validasi disertai dengan adanya aturan
pemberian kriteria validitas agar memudahkan
validator untuk memberikan penilaian.

UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih disampaikan
kepada validator ahli dan validator praktisi
yang telah memberikan penilaian, komentar
dan saran terhadap modul fisika berbasis
problem based learning sehingga modul ini
dapat disusun lebih baik. Terimakasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga hasil penelitian ini dapat
dituangkan dalam bentuk tulisan. Penulis
berharap artikel ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan pembaca.
Memperbaiki skor penilaian pada kunci
jawaban yaitu skor 1 untuk jawaban DAFTAR RUJUKAN
benar dan nol jika salah. Asturik, R. D., & Jauhariyah, M. N. R. (2021).
Studi Meta Analisis Problem Based
Learning dalam Pembelajaran Fisika.
ORBITA: Jurnal Kajian, Inovasi dan
Aplikasi Pendidikan Fisika, 7(1), 159-
168.
https://doi.org/10.31764/orbita.v7i1.45
25
Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan
Bahan Ajar. Depdiknas.
Doyan, A., Susilawati, S., & Hikmawati, H.
(2020). Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah
Terhadap Hasil Belajar Pada
Matakuliah Fisika Kuantum Bagi
Mahasiswa Calon Guru. ORBITA:
Jurnal Kajian, Inovasi dan Aplikasi
Pendidikan Fisika, 6(2), 278.
https://doi.org/10.31764/orbita.v6i2.28
19
Faresta, R. A., Kosim, & Gunawan. (2020).
Pengembangan Modul Pembelajaran
Fisika Berbasis Pendekatan Konflik
Kognitif. Indonesian Journal of Applied
Science and Technology, 1(3), 88–95.
Setelah di validasi, modul fisika Fatmawati, A. (2016). Pengembangan
berbasis problem based learning dapat Perangkat Pembelajaran Konsep
dilanjutkan pada tahap uji coba terbatas. Pencemaran Lingkungan
. Menggunakan Model Pembelajaran
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan Masalah untuk SMA
Berdasarkan hasil penelitian dan Kelas X. Edusains, 4(2), 94–103.

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 225
Volume 8, Nomor 2, November 2022.
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
Hasanah, T. A. N., Huda, C., & Kurniawati, M. Hasil Penelitian Unggulan UNY, 1(1).
(2017). Pengembangan Modul Susilawati., Jamaluddin., & Bachtiar, I. (2017).
Pembelajaran Fisika Berbasis Problem Pengaruh Model Pembelajaran
Based Learning (PBL) pada Materi Berbasis Masalah (PMB) Berbantuan
Gelombang Bunyi untuk Siswa SMA Multimedia terhadap Kemampuan
Kelas XII. Physisc Education Journal, Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas VII
1(1), 56–65. SMP Negeri 2 Mataram Ditinjau dari
Himmah, F., Subiki, S., & Supeno, S. (2021). Kemampuan Akademik. Jurnal Pijar
Pengembangan Modul Pembelajaran Mipa, 12(2), 64–70.
Fisika SMA Pokok Bahasan Fluida Sutiah. (2016). Teori Belajar dan
Statis Berbasis Potensi Lokal pada Pembelajaran. Nizamia Learning
Waduk Lecari Banyuwangi. ORBITA: Center.
Jurnal Kajian, Inovasi dan Aplikasi Tampubolon, R., Sahyar., & Sirat, M. (2015).
Pendidikan Fisika, 7(2), 343-350. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis
https://doi.org/10.31764/orbita.v7i2.57 Inkuiri pada Materi Fluida Statis untuk
61 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
Hudha, M. N., Aji, S., & Rismawati, A. (2017). Jurnal Tabularasa PPS Unimed, 12(2),
Pengembangan Modul Pembelajaran 189–199.
Fisika Berbasis Problem Based Triandini, W., Kosim, K., & Gunada, I. W.
Learning untuk Meningkatkan (2021). Pengembangan Modul Fisika
Kemampuan Pemecahan Masalah Berbasis Guided Inquiry untuk
Fisika. SEJ (Science Education Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Journal), 1(1), 36–51. Kritis Peserta Didik. ORBITA: Jurnal
https://doi.org/10.21070/sej.v1i1.830 Kajian, Inovasi dan Aplikasi
Jauhari, M. N. R., -, S.-, & -, S.-. (2013). Pendidikan Fisika, 7(1), 90-97.
Pengembangan Modul Fisika Berbasis https://doi.org/10.31764/orbita.v7i1.39
Problem Based Learning Pada Materi 53
Fluida Untuk Siswa Cerdas Istimewa- Ulfa, A. (2019). Pengembangan E-Modul
Berbakat Istimewa. INKUIRI: Jurnal Berbasis Masalah untuk Meningkatkan
Pendidikan IPA, 2(3). Penguasaan Konsep Hukum Newton
https://doi.org/10.20961/inkuiri.v2i03.9 Tingkat SMA (Skripsi). Jakarta:
812 Universitas Islam Negeri Syarif
Khairunnisa, Djudin, T., & Oktavianty, E. Hidayatullah.
(2018). Mengintegrasikan Remediasi https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bit
Miskonsepsi Menggunakan Model stream/123456789/46675/1/ADNAFI
Conceptual Change Tipe Ecirr Dalam ULFAH-FITK.pdf.
Pembelajaran Getaran Harmonis. Wisic, M. I., & Makiyah, Y. S. (2021).
Artikel Penelitian UNTAN, 1–11. Efektivitas Modul Pembelajaran
Mayanty, S., Astra, I. M., & Rustana, C. E. Berbasis Problem Based Learning
(2018). Pengembangan E-Modul Terhadap Kemampuan Pemecahan
Fisika Berbasis Problem Based Masalah Siswa Pada Materi Dinamika
Learning (PBL) untuk Meningkatkan Rotasi. ORBITA: Jurnal Kajian, Inovasi
Keterampilan Proses Sains Siswa dan Aplikasi Pendidikan Fisika, 7(1),
SMA. In Quantum. Seminar Nasional 229-232.
Fisika, Dan Pendidikan Fisika, 1(1), 1– https://doi.org/10.31764/orbita.v7i1.47
13. 10
Resbiantoro, G., Sarwanto., & C. (2015). Yusuf, M. (2018). Pengantar Ilmu Pendidikan.
Pengembangan Modul Pedagogical Lembaga Penerbit Kampus IAIN
Content Knowledge (PCK) Fisika pada Palopo.
Materi Hukum Gravitasi Newton untuk Zulhaini, Halim, A., & Mursal. (2016).
SMA Kelas XI. Jurnal Inkuiri, 4(1), Pengembangan Modul Fisika
121–130. Kontekstual Hukum Newton Untuk
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Meningkatkan Pemahaman Konsep
Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Fisika Siswa Di Man Model Banda
Alpabeta. Aceh. Jurnal Pendidikan Sains
Suratsih., Budiwati., Suhandoyo., & Wibowo, Y. Indonesia, 4(1), 121346.
(2010). Pengembangan Modul
pembelajaran Biologi Berbasis potensi
Lokal dalam Kerangka Implementasi
KTSP SMA di Yogyakarta. Laporan

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 226

Anda mungkin juga menyukai