Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
Diabetes Melitus terjadi akibat jumlah insulin yang dihasilkan oleh sel
Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah bisa terjadi karena tubuh tidak
sistem tubuh, utamanya saraf dan pembuluh darah yang dapat mengancam
sedikitnya terdapat 463 juta orang pada usia 20-79 tahun di dunia menderita
diabetes pada tahun 2019 atau setara dengan angka prevalensi sebesar 9,3%
dari total penduduk pada usia yang sama (Infodatin, 2020). Berdasarkan
1
LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN RISIKO… QORIATUL ISTIQOMAH
2
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
menjadi 19,9% atau 111,2 juta orang pada umur 65-79 tahun. Angka
diprediksi terus meningkat hingga mencapai 578juta ditahun 2030 dan 700
tahun pada hasil Riskesdas 2013 sebesar 1,5% . Namun prevalensi diabetes
melitus menurut hasil pemeriksaan gula darah meningkat dari 6,9% pada
2013 menjadi 8,5% pada tahun 2018. Angka ini menunjukkan bahwa baru
diabetes. (Infodatin, 2020). Jawa Timur berada pada urutan kelima provinsi
tahun 2018 meningkat dari tahun 2013 sebesar 2,1%. Sedangkan di Jawa
Timur, prevalensi diabetes mellitus berada pada kisara 1,25% dari seluruh
hasil bahwa masih ditemukan 7 orang (28%) dari total 54 responden dengan
Selain kerusakan pankreas dan resistensi insulin beberapa faktor yang dapat
hidup yang tidak sehat (Soegondo, 2010). Pasien Diabetes Melitus dengan
resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah bila tidak ditangani dengan baik
maka akan beresiko menyebabkan komplikasi. Jika hal ini berlanjut dan
bertambah parah maka akan terjadi perubahan serius dalam kimia darah
dikenal dengan empat pilar utama yaitu edukasi, terapi gizi medis, aktivitas
yang optimal maka perlu adanya keteraturan terhadap keempat pilar tersebut
(PERKENI, 2015).
darah.
mengangkat masalah ini dalam membuat study kasus dengan judul Asuhan
Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Melitus di RSUD Ibnu Sina Gresik?
Gresik.
1. Bagi Pasien
2. Bagi Perawat
3. Bagi Institusi