Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS KERUSAKAN CONNECTING ROD DIESEL ENGINE PADA

UNIT WHEEL LOADER CATTERPILAR 920 BASIC

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1


pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Oleh:
Ramadhan Zainal Arifin
D200180157

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS KERUSAKAN CONNECTING ROD DIESEL ENGINE PADA


UNIT WHEEL LOADER CATTERPILAR 920 BASIC

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

Ramadhan Zainal Arifin


D200180157

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Ir. Bibit Sugito, M.T.

i
HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS KERUSAKAN CONNECTING ROD DIESEL ENGINE PADA


UNIT WHEEL LOADER CATTERPILAR 920 BASIC
OLEH
Ramadhan Zainal Arifin
D200180157

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Sabtu, 12 November 2022
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji :

1. Ir. Bibit Sugito, M.T. (………………)


(Ketua Dewan Penguji)

2. Ir. H. Amin Sulistyanto, S.T, M.T (………………)


(Sekertaris Dewan Penguji)

3. Dr. Ir. Tri Tjahjono, M.T. (………………)


(Anggota Dewan Penguji)

ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publiksi ilmiah ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya diatas,
maka akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 11 November 2022


Penulis

Ramadhan Zainal Arifin


D200180157

iii
ANALISA KERUSAKAN CONNECTING ROD DIESEL ENGINE PADA
UNIT WHEEL LOADER CATTERPILAR 920 BASIC

Abstrak

Mesin diesel adalah adalah motor bakar pembakaran dalam yang menggunakan
panas kompresi untuk menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang
telah diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Pada saat proses pembakaran di dalam
silinder, tenaga yang dihasilkan oleh gas pembakaran sangatlah tinggi. Jika piston
dan kelengkapannya tidak mampu menahan daya ledak dari proses pembakaran
tersebut, dapat dipastikan kalau piston dan connecting rod dapat mengalami
kerusakan. Bantalan utama atau bantalan luncur berfungsi untuk menumpu beban
dari poros, karena selalu menerima beban gesekan maka tidak menutup
kemungkinan terjadinya keausan. Komponen connecting rod merupakan komponen
yang menerima beban mekanik dan panas yang tinggi karena hasil pembakaran.
Connecting rod yang menerima tekanan hasil pembakaran, akan mendapatkan
beban maksimal yang jika tidak mendapatkan perlakuan yang sebenarnya akan
mudah mengalami kerusakan.Sebagai contoh connecting rod mengalami noise atau
bisIng diakibatkan karna bantalan luncur mengalami pengurangan pada luas
permukaannya.
Kata Kunci : Connecting rod ,Kerusakan, bantalan luncur.

Abstract
The diesel engine is an internal combustion engine that uses the heat of
compression to create ignition and burn the fuel that has been injected into the
combustion chamber. During the combustion process in the cylinder, the power
generated by the combustion gases is very high. If the piston and its fittings are
unable to withstand the explosive power of the combustion process, it is certain
that the piston and connecting rod can be damaged. The main bearing or sliding
bearing serves to support the load from the shaft, because it always receives
friction loads, it does not rule out wear and tear. The connecting rod component is
a component that receives high mechanical and heat loads due to combustion
products. Connecting rods that receive pressure from combustion will get the
maximum load which if they don't get proper treatment they will easily be
damaged. For example, connecting rods experience noise or noise caused by
sliding bearings experiencing a reduction in their surface area.

Keywords: Connecting rod , Damage, glide bearing.

1
1. PENDAHULUAN
Mesin diesel adalah adalah motor bakar pembakaran dalam yang menggunakan
panas kompresi untuk menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar
yang telah diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Pada saat proses pembakaran di
dalam silinder, tenaga yang dihasilkan oleh gas pembakaran sangatlah tinggi.
Jika piston dan kelengkapannya tidak mampu menahan daya ledak dari proses
pembakaran tersebut, dapat dipastikan kalau piston dan connecting rod dapat
mengalami kerusakan. connecting rod tersebut dapat meneruskan tenaga dari
proses pembakaran menuju poros engkol agar diubah dari tenaga tranlasi
menjadi tenaga putar. Connecting rod juga dimaksimalkan untuk mampu
menahan gaya dari berat piston dan hasil pembakaran dalam silinder. Akibat
gaya tersebut connecting rod menerima beban yang sangat tinggi.
Komponen connecting rod merupakan komponen yang menerima beban
mekanik dan panas yang tinggi karena hasil pembakaran. Connecting rod yang
menerima tekanan hasil pembakaran, akan mendapatkan beban maksimal yang
jika tidak mendapatkan perlakuan yang sebenarnya akan mudah mengalami
kerusakan.Sebagai contoh connecting rod mengalami noise atau bising
diakibatkan karna bantalan luncur mengalami pengurangan pada luas
permukaannya .Bantalan Luncur adalah elemen mesin yang menumpu poros
berbeban, sehingga putaran atau gerak bolak- baliknya dapat berlangsung
secara halus, aman dan panjang umur. Bantalan harus cukup kokoh untuk
memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik. Jika
bantalan tidak berfungsi dengan baik maka kinerja seluruh sistem akan
menurun atau tidak dapat bekerja secara semestinya. Bantalan utama atau
bantalan luncur berfungsi untuk menumpu beban dari poros, karena selalu
menerima beban gesekan maka tidak menutup kemungkinan terjadinya
keausan, disinilah awal mula terjadinya kerusakan material bantalan,
kerusakan bisa berupa keausan atau keretakan dan sebagainya.
Pada saat itu connecting rod akan bergerak condong keluar dari poros putar
crankshaft saat mesin bekerja,lama lama piston akan menggesek bagian
dinding piston di satu sisi tertentu. Sehingga diesel engine tidak dapat bekerja

2
secara maksimal atau bahkan mengalami breakdown.Dalam sekian pekerjaan
yang dilakukan tak lepas dari sebuah trouble atau masalah yang
terjadi,terutama pada diesel engine. Pada tugas akhir ini akan memebahas
mengenai. Analisa kerusakan connecting rod diesel engine pada unit wheel
loader Catterpilar 920 Basic.

2. METODE

Tabel 1 Flow Chart Trouble Shooting

• Laporan Kerusakan
Pada tanggal 31 Agustus 2021 Operator telah melaporkan bahwa unit
Wheel Loader Catterpilar 920 Basic mengalami permasalah pada diesel
engine. Setelah mendapatkan informasi mengenai masalah tersebut maka
dari pihak mekanik melakukan pengecekan unit..
• Pemeriksaan Unit
Pengecekan unit yaitu melakukan pemeriksaan awal pada sistem diesel
engine sebelum dilakukan disassembly. Ada beberapa hal yang perlu dicek
kondisinya, antara lain:

Pengecekan Komponen

1. Pemeriksaan Engine Oil


Pemeriksaan awal melakukan pengecekan kondisi engine oil,
Pastikan engine dalam keadaan mati dan posisikan unit pada

3
daerah yang rata, selanjutnya melakukan pengecekan secara
visual dengan cara membaca level dipstick, hasinya engine oil
berada pada batas garis upper dan lower atau dalam kondisi
normal.
2. Pemeriksaan Cylinderliner
Melakukan pemeriksaan pada Cylinder liner secara visual, pada
Cylinder liner terdapat goresan pada dinding cylinder liner.
3. Pemeriksaan Suara Bising
Melakukan Pemeriksaan terhadap unit yang didapati muncul
suara yang bising atau noise pada engine.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Disassembly Connecting rod pada diesel engine 920 basic
Melakukan Persiapan disassembly pada unit diesel engine caterpillar 920
basic,dengan cara menempatkan diesel engine pada posisi yang datar dan juga
mempersiapkan tools yang akan digunakan untuk disassembly unit diesel engine.

Gambar 1 Unit Diesel Engine

4
3.1.1 Melepas Exhaust

Gambar 2 Disassembly Exhaust


1. Melepas bolt yang terdapat pada exhaust dengan exhaust manifold
menggunakan combination wrench.
2. Melepas exhaust agar terlepas dari exhaust manifold.

3.1.2 Melepas cover cylinder head

Gambar 3 Cover cylinder head


1. Melepas bolt yang mengikat cover cylinder head dengan cylinder head
side cover menggunakan ratchet handel soket.
3.1.3 Melepas Rocker Arm

5
Gambar 4 Rocker Arm

Gambar 5 Kondisi setelah melepas rocker arm


1. Melepas bolt yang terdapat pada rocker arm dengan cylinder head
menggunakan ratchet handle socket.

3.1.4 Melepas push rods

Gambar 6 Push Rods


1. Melepas push rods dengan cara mengangkatnya.

6
3.1.5 Melepas Cylinder

Gambar 7 Cylinder Head


1. Melepas bolt pada cylinder head dengan menggunakan ratchet handle
socket.
2. Kemudian Membuka Cylinder head dengan bantuan punch and chisel dan
kemudian mengangkatnya.
3.1.6 Melepas Oil Pan

Gambar 8 Oil Pan


1. Melakukan pengetapan semua oly yang berada pada oil pan
3.1.7 Melepas Timing Gear

Gambar 9 Idle Gear


1. Melepas keseluruhan Timing Gear dengan menggunakan palu plastik.

7
3.1.8 Melepas Camshaft

Gambar 10 Camshaft
1. Melepas Camshaft dengan cara menariknya secara perlahan setelah idle
gear sudah terlepas.
3.1.9 Melepas Connecting rod

Gambar 11 Connecting rod


1. Melakukan pelepasan connecting rod dan melakukan penngecekan di
setiap connecting rod .
3.1.10 Melepas Piston

Gambar 12 Piston

8
1. Melepas piston dan connecting rod dengan cara didorong keluar dari
cylinder bore dan diberi nomer sesuai urutan.
3.1.11 Melepas Crankshaft

Gambar 13 Crankshaft
1. Melepas bolt yang berada pada main bearing cap.
2. Kemudian melepas crankshat dengan perlahan.

3.2 Analisa Kerusakan

Gambar 14 Connecting rod

Gambar 15 bantalan luncur (Round Bearing)

9
Setelah dilakukan disassembly kemudian dilakukan pengecekan connecting
rod dan bantalan luncur secara visual.Hasil dari pengecekan tersebut
connecting rod dan bantalan luncur mengalami banyak goresan yang
diakibatkan karna gesekan terhadap crankshaft.

3.3 Langkah Perbaikan


Spare part atau komponen yang mengalami kerusakan tidak
memungkinkan untuk dilakukan perbaikan,oleh sebab itu harus dilakukan
penggantian dengan tujuan agar komponen dapat bekerja dengan baik
sehingga tidak ada permasalahan yang disebabkan oleh spare part yang sama
dan penggatian bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja dari connecting rod
dan bantalan luncur.Spare part yang diganti sebagai berikut:

Gambar 16 Bantalan Luncur (Round Bearing)

Gambar 17 Connecting rod


Setelah itu dilakukan penggantian spare part atau komponen kemudian
dilakukan assembly.

10
3.4 Assembly Connecting rod
3.4.1 Memasang bantalan luncur (Round Bearing)

Gambar 18 Connecting Rod


1. Memasang bantalan luncur pada connecting rod dan dilanjutkan
2. Memasang connecting rod cap
3.4.2 Memasang Piston pada connecting rod

Gambar 19 Connecting rod dan Piston


1. Memasang piston pada connecting rod
2. Memasang pin piston dan dilanjutkan dengan memasang snap ring
3. Memasang ring piston dengan urut
3.4.3 Memasang Bantalan Luncur

Gambar 20 Bantalan luncur

11
1. Memasang bantalan luncur dengan cara melumasi terlebih dahulu
permukaannya dan dilanjutkan memasangnya dengan posisi lubang
sejalur dengan lubang oli.
3.4.4 Memasang crankshaft dan bearing jurnal

Gambar 21 Crankshaft dan bearing jurnal


1. Memasang crankshaft dengan cara mengangkatnya.
2. Memasang Bearing jurnal dan dilanjutkan mengencangkan bolt yang
berada pada bearing jurnal.
3.4.5 Memasang piston ke dalam cylinder liner

Gambar 22 Piston
1. Memasukkan piston ke cylinder liner.
2. Memasang ring press ke piston lalu kencangkan, agar ring piston dan
piston dapat masuk ke cylinder liner dengan mudah.

12
3.4.6 Memasang connecting rod cap dan bolt

Gambar 23 Connecting rod cap


1. Memasang connecting rod pada crankshaft dan dilanjutkan.
2. Memasang connecting rod cap dan bolt lalu menegncangkanya dengan
kunci momen.
3.4.7 Memasang camshaft

Gambar. 24 Camshaft
1. Memasang camshaft dengan cara memasukkanya ke lubang.
2. Memposisikan gear pada camshaft pada posisi top.
3.4.8 Memasang oil pan

Gambar 25 Gasket Pada Oil Pan

13
1. Memasang packing atau gasket pada oil pan dan melakukan pembersihan
pada oil pan.
3.4.9 Memasang cylinder head

Gambar 26 Cylinder Head


1. Memasang cylinder head dan juga memasang bolt dengan sockert wrench
lalu mengencangkan menggunakan kunci momen.
3.4.10 Memasang rocker arm

Gambar 27 Rocker arm


1. Memasang rocker arm dan dilanjutkan adjusting valve.
3.4.11 Memasang cover cylinder head

Gambar 28 Memasang Cover Cylinder Head

14
1. Memasang cover cylinder head dan dilanjutkan mengencangkan bolt
dengan sockert wrench.
2. Memasang intake manifold dan exhaust manifold.
3. Memasang muffler
4. Memasang oil filter dan juga fuel filter

3.5 Pengecekan Unit


Setelah melakukan penggantian bantalan luncur (round bearing)
dengan yang baru,dilakukan pengeckan unit dengan cara menyalakan engine.
Saat melakukan pengecekan unit, sudah tidak ada suara bising atau noise yang
terjadi pada unit.Dari hasil dilakukan test drive didapat hasil kinerja engine
yang sebelimnya mengalami low power sekarang dapat beroprasi secara
normal.

Gambar 29 Unit Wheel Loader Catterpilar 920 Basic

4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan Analisa kerusakan dan perbaikan, pada bantalan
luncur pada unit Wheel loader Catterpilar 920 Basic dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Kerusakan yang terjadi pada unit Wheel loader Catterpilar 920 Basic
adalah round bearing pada connecting rod mengalami pengurangan
pada luas permukaannya.

15
2. Gangguan yang terjadi akibat kerusakan connecting rod dan juga
bantalan luncur yaitu terdapat suara abnormal pada disel engine.
3. Langkah perbaikan yang sesuai untuk connecting rod pada Wheel
loader Catterpilar 920 Basic adalah dengan cara mengganti round
bearing dan connecting rod yang rusak dengan yang baru.

4.2 Saran
Saran dalam melakukan analisa trouble shooting engine pada unit Wheel
loader Catterpilar 920 Basic adalah sebagai berikut:
1. Selalu rutin melakukan service unit supaya meminimalisir kerusakan.
2. Lakukan troubleshooting sesuai dengan prosedur yaitu menggunakan
8 langkah troubleshooting sebagai berikut: troubleshooting chart,
possibilities causes, observe and diagnostic, collect data, analysis,
suspected cause, conclusion, dan action to improvement.
3. Selalu gunakan connecting rod dan round bearing yang sesuai
dengan manual book.

DAFTAR PUSTAKA
Faiq Adi Nugroho (2019) Kerusakan connecting rod pada auxiliary engine diesel
no. 2 di mv.Sinar Bali

School, UT. 2009. “Diesel Engine”. Surakarta : Sekolah Vokasi Universitas


Muhammadiyah Surakarta

Team Pengembang Vokasi. 2016. “Diesel Engine”. Surakarta : Sekolah Vokasi

16

Anda mungkin juga menyukai