Anda di halaman 1dari 26

TUGAS RANGKUMAN

MATERIAL TEKNIK LANJUT

DISUSUN OLEH :

GAZALI

00011112022

PASCA SERJANA TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR
2022

1
2
struktur kristal adalah suatu susunan khas atom-atom dalam suatu kristal. Suatu
struktur kristal dibangun oleh sel unit, sekumpulan atom yang tersusun secara khusus, yang
secara periodik berulang dalam tiga dimensi dalam suatu kisi. Spasi antar sel unit dalam
segala arah disebut parameter kisi. Sifat simetri kristalnya terwadahi dalam gugus spasinya.
Struktur dan simetri suatu emmainkan peran penting dalam menentukan sifat-sifatnya,
seperti sifat pembelahan, struktur pita listrik, dan optiknya
Satu sel unit adalah susunan spatial atom-atom yang mengekor secara tiga dimensi
untuk menggambarkan kristalnya. Posisi atom dalam sel unit digambarkan sebagai unit
asimetri atau basis, sekumpulan posisi atom yang diukur dari suatu titik kisi.
Setiap struktur kristal memiliki sel unit konvensional yang biasanya dipilih agar kisi yang
dihasilkan sesimetris mungkin. Meski begitu, sel unit konvensional tidak selalu pilihan
terkecil yang mungkin. Suatu sel unit primitif dari suatu struktur kristal merupakan sel unit
terkecil yang mungkin yang dapat dibangun, sehingga, ketika disusun, akan mengisi
spasi/ruang secara sempurna. Sel Wigner-Seitz adalah suatu sel primitif khas yang memiliki
simetri yang sama dengan kisinya.
Sistem Kristal
Ada 7 sistem kristal unik, yaitu menurut penurunan simetri:

1. kubus atau kubik


2. heksagonal
3. tetragonal
4. rhombohedral (trigonal)
5. ortorombik
6. monoklinik
7. triklinik
Sistem yang paling sederhana dan paling simetrik adalah sistem kristal kubik yang
mempunyai simetri sebuah kubus. Sejumlah ahli kristalografi ("kristalografer") menganggap
sistem kristal heksagonal bukan sistem tersendiri melainkan termasuk ke dalam bagian
sistem kristal trigonal.

Klasifikasi Kisi
Kisi atom raksasa
Suatu kisi kristal yang terdiri dari atom yang saling berikatan dengan ikatan kovalen,
misalnya, intan. Zat dengan kisi atomik raksasa sangat kuat serta mempunyai titik leleh dan
didih yang sangat tinggi.
Kisi ion raksasa
Suatu kisi kristal yang terdiri dari ion yang terikat satu sama lain dengan ikatan ion,
misalnya, natrium klorida. Ikatan ion sangat kuat, ini berarti zat akan mempunyai titik leleh
dan titik didih yang tinggi.
Kisi logam raksasa
Suatu kisi kristal yang terdiri dari atom logam yang saling berikatan dengan ikatan logam,
misalnya, zink. Elektron terdelokalisasi bebas bergerak, menjadikan logam penghantar listrik
dan panas yang baik. Lapisan logam dapat saling melipat di atas yang lain, membuat logam
dapat ditempa dan dapat ditarik.
Kisi molekular]
Suatu kisi kristal yang terdiri dari molekul yang saling berikatan dengan gaya-gaya
antarmolekul, misalnya, iodin. Gaya ini lemah, sehingga kristal mempunyai titik leleh dan
didih yang rendah bila dibandingkan dengan senyawa ion dan dapat dengan mudah

3
diputuskan. Ikatan kovalen di dalam molekulnya lebih kuat dan tidak terlalu mudah untuk
diputuskan
Mekanisme penguatan pada material logam merupakan hubungan antara pergerakan
dislokasi dan sifat mekanik dari logam. Kemampuan suatu material logam untuk diubah
secara plastis tergantung pada kemampuan dislokasi untuk dapat bergerak
Cacat Frenkel atau cacat dislokasi adalah jenis cacat titik pada padatan kristal yang
dinamai menurut penemunya Yakov Frenkel. Cacat terbentuk ketika atom atau ion yang
lebih kecil (biasanya kation) meninggalkan tempatnya di kisi atom, menciptakan
kekosongan, dan menjadi interstisi dengan menempati lokasi terdekat.
Dislokasi atau ketidaksempurnaan garis dalam bidang ilmu sains material
adalah gangguan yang bersifat linear seperti ketidaksempurnaan satu dimensi pada paham
geometris dari susunan atom. Bergesernya atom dari susunan yang seharusnya sangat
mudah terjadi, terutama bila dalam bentuk kristal.

1. Diagram Fasa dalam Sistem Logam

- Fasa (phase) dalam terminology/istilah dalam mikrostrukturnya


adalah suatu daerah (region) yang berbeda struktur atau komposisinya dari daerah lain.

- Diagram fasa (phase diagram) adalah:


suatu diagram yang menunjukkan fasa dalam suatu sistem material diberbagai
suhu, tekanan dan komposisi.
⇨ Diagram ini banyak digunakan oleh para insinyur dan peneliti untuk memahami dan
memperkirakan banyak aspek perilaku dari material.

❖ Informasi yang didapatkan dari diagram fasa:


1. Menunjukkan fasa yang ada pada komposisi dan temperatur yang berbeda dalam
kondisi pendinginan lambat.
2. Menunjukkan kesetimbangan pemadatan dari suatu elemen (atau
campuran/compound) dalam unsur lain.
3. Menunjukkan temperatur dari suatu paduan yang didinginkan dalam kondisi
kesetimbangan mulai membeku dan menginformasikan interval suhu saat
pembekuan terjadi.
4. Menunjukkan suhu dari suatu fasa yang berbeda mulai mencair.

➔ Diagram fasa kesetimbangan didapatkan dengan kondisi pendinginan yang lambat.

1.1Diagram Fasa dari Unsur Murni

➢ Air bila didinginkan dalam suatu kesetimbangan, fasa padat (ice) dan cair berada
bersama-sama dengan batas fasa adalah permukaan dari es.
Air
Batas
Fasa Es
(ice)
4
Uap (steam)

Air

5
Panas

➢ Saat dipanaskan, cairan menguap, saat mendidih uap air dan cairan bersama
dalam kondisi kesetimbangan dengan batas fasa adalah permukaan air.

❖ Kondisi diagram fasa unsur murni seperti air dapat dinyatakan dengan diagram
kesetimbangan fasa tekanan – temperatur seperti (pressure – temperature
equilibrium phase diagram

760

torr=760 mmHg = 1

Gambar 1.1 Perkiraan diagram fasa kesetimbangan tekanan dan suhu untuk air murni.

❖ Contoh lain pada diagram kesetimbangan fasa tekanan – temperatur untuk besi
murni (pure iron, Fe)

6
Gambar 1.2 Perkiraan diagram fasa kesetimbangan tekanan dan suhu untuk besi murni

* Triple point 1 terdiri atas : liquid, vapor, Fe


* Triple point 2 terdiri atas : vapor, Fe dan Fe
* Triple point 3 terdiri atas : vapor, Fe dan Fe

Hukum Fasa Gibbs (Gibbs Phase Rule)


J.W. Gibbs (1839-1903) menurunkan suatu persamaan yang mampu menghitung
jumlah fasa yang ada dalam kesetimbangan pada suatu sistem yang ditentukan/dipilih.

P+F=C+2

dengan : P : jumlah fasa yang ada pada sistem terpilih


F : derajat kebebasan (jumlah variable (tekanan, suhu, komposisi) yang dapat
diubah bebas tanpa mengubah jumlah fasa dalam kesetimbangan.

C : jumlah komponen dalam sistem (suatu elemen, campuran atau larutan/cairan)

Contoh:
a. Untuk air pada Gambar 1.1, pada titik triple jumlah fasa = 3 = P (phase)
Jumlah komponen = air saja = 1 = C (Component)
P+F=C+2
3+F=1+2

F = 0 (dengan derajat kebebasan nol)


Karena tidak ada variable (suhu maupun tekanan) yang dapat diubah dan 3 fasa tetap ada
di titik itu, maka titik triple ini disebut invariant point (titik tetap/tak berubah=invariant)

b. Pada garis batas cair dan padat P=2, C=1 maka F= C+2 – P = 1 + 2 – 2 = 1, terdapat
satu variable dapat diubah bebas dan mampu mempertahankan dua fasa yang ada dalam
sistem. Yang mana bila tekanan tertentu ditentukan hanya akan ada satu temperatur
yang mana fasa padat dan cair ada bersamaan.

c. Bila ada titik dimana saja yang ada dalam satu fasa, maka:
P = 1, C = 1 ⇨ P + F = C + 2
F = 1 + 2 – 2 = 2 (dua derajat kebebasan)
Artinya dua variable suhu dan tekanan dapat bervariasi/diubah-ubah secara bebas dan
sistem tetap berada dalam satu fasa.

! Kebanyakan diagram fasa binary( dua unsur) yang digunakan dalam ilmu material
adalah diagram temperatur – komposisi dalam kondisi tekanan konstan biasanya 1 atm
7
= 105 Pa = 760 torr = 760 mm Hg. Untuk kondisi ini berlaku P + F = C + 1

1.2 Diagram Fasa Ganda pada Sistem Paduan Isomorphous


Campuran dua logam disebut paduan binary/binary alloys yang mana membentuk
dua komponen sistem.
Contoh: tembaga murni ⇨ sistem satu komponen
Tembaga dan nikel ⇨ sistem dua komponen
Pada beberapa sistem logam dua komponen, dua elemen mencair sempurna satu
sama lain baik pada kondisi cair maupun padat.
Pada sistem isomorphous, hanya terdapat sebuah/satu jenis struktur kristal yang
berada pada semua komposisi dari komponennya.

Untuk terjadi sistem isomorphous, biasanya sistem tersebut memenuhi satu atau
lebih kondisi sebagai berikut : (berdasarkan Kaidah Daya larut padat Hume – Rohtery
(1899-1968) :
1. Struktur kristal dari setiap elemen dari campuran pada harus sama.
2. Perbedaan atom dari setiap dua elemen tidak boleh berbeda lebih dari 15%
3. Elemen seharusnya tidak membentuk persenyawaan/campuran satu sama lain. Dalam
arti lain, tidak boleh ada perbedaan besar dalam elektromagnetivitas dari dua elemen.
4. Elemen seharusnya memiliki elektron valensi yang sama.

Contoh :
Diagram fasa dua komponen 19 Cu – 28 Ni, ditentukan untuk pendinginan lambat atau
kondisi kesetimbangan pada tekanan atmosfir.

Gambar 1.3 Diagram fasa nikel-tembaga. Tembaga dan nikel memiliki kemampuan larut
cair total dan kemampuan larut padatan total. Tembaga nikel larutan padat mencair pada
suhu interval di atas suhu yang ditentukan pada logam murni

8
Gambar 1.4 Konstruksi dari diagram kesetimbangan Cu-Ni dari kurva pendinginan cair ke
padat. (a) Kurva pendinginan ; (b) Diagram fasa kesetimbangan

1.3 Kaidah Tuas (The Lever Rule)


Digunakan untuk mengetahui prosentasi berat dari fasa yang ada dalam daerah dua
fasa pada diagram fasa kesetimbangan dua komponen.

Misalnya ditanyakan berapa berat fraksi dari fasa pada suhu T dan fraksi berat B, wo
berdasarkan kaidah tuas/timbangan/pengungkit pada diagram fasa di bawah ini.

➢Fraksi berat fasa cair (X l) + fraksi berat fasa padat (X s) = 1


Xl + Xs = 1

Xl = 1 - Xs

Xs = 1 - Xl

Fraksi berat dari fasa padat = Xs = (wo – w l) / (ws – w l) ; Xl = 1 – Xs

Fraksi berat dari fasa cair = Xl = [(ws – w l) / (ws – w l) ] – [(wo – w l) / (ws – w l)]
= (ws – wo) / (ws – w l

Contoh: Pada diagram fasa Cu-No di suhu 1300C.


Berapakah % berat Cu dalam fasa cair & padat pada temperatur 1300C untuk
47% wt Cu dan 53% wt% Ni.

9
Dengan menggambar garis pada diagram maka didapatkan
wo = 53% Ni ; w l = 45% Ni dan ws = 58% Ni

Xl = (ws – wo) / (ws – w l) = ( 58 – 53 )/ (58 – 45 ) = 5/13 = 0.38

% berat dari fasa cair = 38%


% berat dari fasa cair = 1 - Xl = 1- 38%= 62%

1.4 Diagram fasa tiga komponen (Ternary Phase Diagram)


adalah diagram fasa yang terdiri atas 3 unsur logam murni A, B, C yangmana
pada umumnya dilukiskan dalam diagram sebagai berikut untuk tiap suhu isotherm

Pengertian Korosi

Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu
logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang
tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang
paling lazim adalah perkaratan besi.

Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara)


mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus
kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.

Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam
bereaksi secara kimiaatau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang
mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih
mineralnya. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawa
besi oksida atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang
digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan.

Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang


menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida). Kecepatan korosi sangat
tergantung pada banyak faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan
oksida dapat menghalangi beda potensial terhadap elektroda lainnya yang akan sangat
berbeda bila masih bersih dari oksida.

Proses Terjadinya Korosi

Korosi atau pengkaratan merupakan fenomena kimia pada bahan- bahan logam yang
pada dasarnya merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan logam yang kontak
langsung dengan lingkungan berair dan oksigen. Contoh yang paling umum, yaitu
kerusakan logam besi dengan terbentuknya karat oksida. Dengan demikian, korosi
menimbulkan banyak kerugian.

Korosi logam melibatkan proses anodik, yaitu oksidasi logam menjadi ion dengan
melepaskan elektron ke dalam (permukaan) logam dan proses katodik yang mengkonsumsi
electron tersebut dengan laju yang sama: proses katodik biasanya merupakan reduksi ion
hidrogen atau oksigen dari lingkungan sekitarnya. Untuk contoh korosi logam besi dalam
udara lembab, misalnya proses reaksinya dapat dinyatakan sebagai berikut:

10
Anode : 2Fe (s)→ 2Fe2+ (aq) + 4e Eo = +0,44 V

Katode : O2 (g)+ 4H+ (aq) + 4e → 2H2O (l) Eo = +0,40 V

Redoks : 2Fe (s) + O2 (g) + 4H+ (aq)→ 2Fe2+ + 2H2O (l) Eo = +0,84 V

Ion Fe2+ tersebut kemudian mengalami oksidasi lebih lanjut dengan reaksi:

4Fe+ (aq) + O2 (g) + (4+2n)H2O (l) → 2Fe2O3.nH2O + 8H+ (aq)

Berdasarkan nilai potensial reaksinya, besi merupakan logam yang mudah


mengalami korosi. Logam logam lain yang mempunyai nilai potensial elektrode lebih besar
dari 0,4 V akan sulit mengalami korosi, sebab dengan potensial tersebut akan menghasilkan
Eo reaksi < 0 (negatif) ketika kontak dengan oksigen di udara. Logam logam perak, platina,
dan emas mempunyai potensial elektrode lebih besar dari 0,4 V sehingga sulit mengalami
korosi.

Hidrat besi (III) oksida inilah yang dikenal sebagai karat besi. Sirkuit listrik dipacu oleh
migrasi elektron dan ion, itulah sebabnya korosi cepat terjadi dalam air garam.

Jika proses korosi terjadi dalam lingkungan basa, maka reaksi katodik yang terjadi, yaitu :

O2 (g) + 2H2O (l)+ 4e → 4OH- (aq)

Oksidasi lanjut ion Fe2+ tidak berlangsung karena lambatnya gerak ion ini sehingga
sulit berhubungan dengan oksigen udara luar, tambahan pula ion ini segera ditangkap oleh
garam kompleks hexasianoferat (II) membentuk senyawa kompleks stabil biru. Lingkungan
basa tersedia karena kompleks kalium heksasianoferat (III).

Korosi besi realatif cepat terjadi dan berlangsung terus, sebab lapisan senyawa besi
(III) oksida yang terjadi bersifat porous sehingga mudah ditembus oleh udara maupun air.
Tetapi meskipun alumunium mempunyai potensial reduksi jauh lebih negatif ketimbang besi,
namun proses korosi lanjut menjadi terhambat karena hasil oksidasi Al 2O3, yang melapisinya
tidak bersifat porous sehingga melindungi logam yang dilapisi dari kontak dengan udara luar.

Faktor penyebab korosi


1. Air dan kelembaban udara

Dilihat dari reaksi yang terjadi pada proses korosi, air merupakan salah satu faktor
penting untuk berlangsungnya korosi. Udara lembab yang banyak mengandung uap air akan
mempercepat berlangsungnya proses korosi.

2. Elektrolit

Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk terjadinya transfer
muatan. Hal ini mengakibatkan elektron lebih mudah untuk diikat oleh oksigen di udara. Air
hujan banyak mengandung asam, sedangkan air laut banyak mengandung garam. Oleh
karena itu air hujan dan air laut merupakan penyebab korosi yang utama.

Permukaan logam yang tidak rata

Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-kutub muatan, yang
akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode. Permukaan logam yang licin dan bersih
akan menyebabkan korosi sulit terjadi, sebab kutub-kutub yang akan bertindak sebagai
anode dan katode sulit terbentuk.

3. Terbentuknya sel elektrokimia


11
Jika dua logam yang berbeda potensial bersinggungan pada lingkungan berair atau
lembab, dapat terbentuk sel elektrokimia secara langsung. Logam yang potensialnya lebih
rendah akan segera melepaskan elektron ketika bersentuhan dengan logam yang
potensialnya lebih tinggi, serta akan mengalami oksidasi oleh oksigen dari udara. Hal
tersebut mengakibatkan korosi lebih cepat terjadi pada logam yang potensialnya rendah,
sedangkan logam yang potensialnya tinggi justru lebih awet. Sebagai contoh, paku keling
yang terbuat dari tembaga untuk menyambung besi akan menyebabkan besi di sekitar paku
keling tersebut berkarat lebih cepat.

4. Jenis-jenis bakteri yang berkembang

Fenomena korosi yang terjadi dapat disebabkan adanya keberadaan dari bakteri. Jenis-jenis
bakteri yang berkembang yaitu:

1.
1. Bakteri reduksi sulfat. Bakteri ini merupakan bakteri jenis anaerob
membutuhkan lingkungan bebas oksigen atau lingkungan reduksi, bakteri ini
bersirkulasi di dalam air aerasi termasuk larutan klorin dan oksidiser lainnya,
hingga mencapai kondisi ideal untuk mendukung metabolisme. Bakteri ini
tumbuh pada oksigen rendah. Bakteri ini tumbuh pada daerah-daerah kanal,
pelabuhan, daerah air tenang tergantung pada lingkungannya. Bakteri ini
mereduksi sulfat menjadi sulfit, biasanya terlihat dari meningkatnya kadar H2S
atau Besi sulfida.Tidak adanya sulfat, beberapa turunan dapat berfungsi
sebagai fermenter menggunakan campuran organik seperti pyruvnate untuk
memproduksi asetat, hidrogen dan CO2, banyak bakteri jenis ini berisi enzim
hidrogenase yang mengkonsumsi hidrogen.
2. Bakteri oksidasi sulfur-sulfida. Bakteri jenis ini merupakan bakteri aerob yang
mendapatkan energi dari oksidasi sulfit atau sulfur. Bebarapa tipe bakteri aerob
dapat teroksidasi sulfur menjadi asam sulfurik dan nilai pH menjadi 1.
bakteriThiobaccilus umumnya ditemukan di deposit mineral dan menyebabkan
drainase tambang menjadi asam.
3. Bakteri besi mangan oksida. Bakteri memperoleh energi dari osidasi
Fe2+ Fe3+ dimana deposit berhubungan dengan bakteri korosi. Bakteri ini
hampir selalu ditemukan di Tubercle (gundukan Hemispherikal berlainan) di
atas lubang pit pada permukaan baja. Umumnya oksidaser besi ditemukan di
lingkungan dengan filamen yang panjang.

Pencegahan Korosi
Prinsip Pencegahan

1. Mencegah kontak dengan oksigen dan/atau air. Korosi besi memerlukan oksigen dan
air. Bila salah satu tidak ada, maka peristiwa korosi tidak dapat terjadi. Korosi dapat
dicegah dengan melapisi besi dengan cat, oli, logam lain yang tahan korosi (logam
yang lebih aktif seperti seg dan krom). Penggunaan logam lain yang kurang aktif
(timah dan tembaga) sebagai pelapis pada kaleng bertujuan agar kaleng cepat
hancur di tanah. Timah atau tembaga bersifat mampercepat proses korosi.

2. Perlindungan katoda (pengorbanan anoda). Besi yang dilapisi atau dihubugkan


dengan logam lain yang lebih aktif akan membentuk sel elektrokimia dengan besi
sebagai katoda. Di sini, besi berfungsi hanya sebagai tempat terjadinya reduksi
oksigen. Logam lain berperan sebagai anoda, dan mengalami reaksi oksidasi. Dalam
hal ini besi, sebagai katoda, terlindungi oleh logam lain (sebagai anoda, dikorbankan).
Besi akan aman terlindungi selama logam pelindungnya masih ada / belum habis.

12
Untuk perlindungan katoda pada sistem jaringan pipa bawah tanah lazim digunakan
logam magnesium, Mg. Logam ini secara berkala harus dikontrol dan diganti.

Cara pencegahan korosi

Karat juga bisa terjadi apabila ada dua logam berbeda potensial yang saling bersentuhan
dalam lingkungan lembab (berair) karena akan terbentuk sel elektrokimia. Logam yang
memiliki potensial rendah akan melepaskan elektron ketika menyentuh logam yang memiliki
potensial tinggi dan akan dioksidasi oleh oksigen (udara). Hal ini membuat karat lebih sering
terjadi pada logam dengan potensial rendah. Ada beberapa cara mencegah korosi yang
dapat dlakukan yaitu:

1. Pengecatan. Pengecatan berfungsi untuk melindungi besi agar tidak bersentuhan


dengan air dan udara. Beberapa jenis cat yang mengandung timbal dan seng akan
lebih baik dalam melindungi besi. Pastikan proses pengecatan dilakukan dengan
sempurna, jangan sampai ada bagian yang tidak tertutup oleh cat. Hal ini karena besi
yang terlapisi cat juga akan terkorosi jika bagian yang tidak terlapisi cat mulai
terkorosi.

2. Melapisi logam dengan Krom (Chromium Plating). Krom (Cr) memberi lapisan
pelindung pada logam melalui proses elektrolisis sehingga logam yang dikrom akan
terlihat berkilap. Krom masih dapat dapat memberikan perlindungan meskipun pada
suatu lapisan krom tersebut ada yang rusak. Krom biasa digunakan untuk kendaraan
bermotor, misalnya saja bumper atau pelek mobil.

3. Membuat Paduan Logam (Stainless Steel). Paduan pada logam yang sering dipakai
ialah stainless steel. Campuran dari 74% besi (Fe), 18% nikel (Ni), dan 8% krom
(Cr). Contohnya pada peralatan dapur atau makan yang terbuat dari stainless steel.

Prinsip Paduan Logam


Bab ini akan membahas apa itu paduan logam dan karakteristiknya.

Apa itu Paduan Logam?


Paduan logam adalah hasil penggabungan dua unsur atau lebih untuk menghasilkan
suatu material baru. Mereka dapat terdiri murni dari unsur logam atau gabungan unsur
logam dan nonlogam. Meskipun penggabungan logam menghasilkan logam baru, paduan
yang dihasilkan mempertahankan semua karakteristik logam asli, termasuk konduktivitas
listrik, opasitas, keuletan, dan kilau.

Namun, logam tersebut mungkin memiliki ciri-ciri yang berbeda dari logam murni, seperti
kekerasan atau kekuatan yang lebih besar. Dalam beberapa keadaan, paduan dapat
menjaga kualitas vital logam sekaligus menurunkan biaya material secara
13
keseluruhan. Dalam kasus lain, kombinasi bahan kimia memberikan unsur-unsur logam
komponen dengan kualitas sinergis seperti ketahanan terhadap korosi atau kekuatan
mekanik.

Untuk tujuan praktis, komponen paduan sering diukur berdasarkan persentase


massa, sedangkan fraksi atom digunakan untuk penelitian ilmiah mendasar. Bergantung
pada konfigurasi atom yang menghasilkan paduan tersebut, paduan sering dikategorikan
sebagai paduan substitusi (paduan di mana beberapa atom logam dasar digantikan dengan
atom unsur lain) atau paduan interstisial (ikatan terutama yang dibuat antara logam). Mereka
juga dapat dibagi menjadi heterogen, yang melibatkan dua atau lebih fase, intermetalik, dan
homogen, yang melibatkan satu fase. Suatu paduan dapat terdiri dari campuran fase logam
atau larutan padat unsur logam (fasa tunggal di mana semua butiran logam (kristal) memiliki
komposisi yang sama).

Karakteristik Paduan Logam


Paduan adalah gabungan komponen kimia yang menghasilkan bahan tidak murni
(campuran) dengan sifat seperti logam. Dengan menggabungkan dua atau lebih unsur,
salah satunya harus berupa logam, maka paduan akan terbentuk. Berbeda dengan logam
tidak murni, seperti besi tempa, yang kurang diatur namun sering dianggap berguna, paduan
mempunyai komponen tambahan yang dikelola secara hati-hati untuk mencapai kualitas
yang diinginkan. Biasanya disebut sebagai logam dasar atau logam primer, nama logam
tersebut juga dapat digunakan untuk merujuk pada paduannya. Bahan-bahan lain dari suatu
paduan mungkin berupa logam atau bukan, tetapi bahan-bahan tersebut akan larut bila
digabungkan dengan bahan dasar cair karena bahan-bahan tersebut larut di dalamnya.

Karakteristik mekanis paduan seringkali sangat berbeda dengan logam


dasarnya. Paduan logam dengan logam lunak lainnya, seperti tembaga, dapat mengubah
logam yang biasanya sangat lunak (mudah ditempa), seperti aluminium. Meskipun kedua
logam tersebut relatif ulet dan lunak, paduan akhir aluminium akan lebih kuat.

Keuletan besi yang sangat baik ditukar dengan peningkatan kekuatan paduan yang
disebut 'baja' dengan menambahkan sejumlah kecil karbon non-logam. Baja adalah salah
satu paduan yang paling praktis dan banyak digunakan karena kekuatannya yang sangat
tinggi, kemampuannya untuk mempertahankan tingkat ketangguhan yang cukup besar, dan
kapasitasnya untuk diubah secara signifikan melalui perlakuan panas. Baja dapat dibuat
lebih tahan korosi dengan menambahkan kromium (membuat baja tahan karat) atau lebih
konduktif listrik dengan menambahkan silikon (membuat baja silikon).

Jenis-Jenis Paduan Logam


Berbagai jenis paduan logam meliputi:
14
Baja
Baja adalah logam paduan yang terbuat dari besi dengan sepersepuluh persen
karbon, yang meningkatkan kekuatan dan ketahanan terhadap patah. Suhu baja
menentukan bentuk kristal atau alotropiknya dari kubik pusat tubuh atau kubik pusat
muka. Interaksi alotrop besi dengan unsur baja lainnya memberikan sifat khas dan unik pada
baja.

Sifat Baja:
 Kekerasan: Kekerasan adalah kemampuan suatu logam untuk menahan gesekan dan
abrasi, yang merupakan salah satu sifat terpenting dari baja.
 Ketangguhan: Ketangguhan adalah kemampuan logam untuk menyerap benturan
tanpa retak, patah, atau pecah dan diukur dalam satuan kaki lbs per inci
persegi. Bahan yang dapat berubah bentuk jika pecah sangatlah keras.
 Hasil: Hasil adalah ukuran jumlah gaya yang diperlukan untuk mengubah bentuk
logam seperti menekuk atau melengkung.
 Kekuatan Tarik: Kekuatan tarik adalah perhitungan jumlah gaya yang diperlukan untuk
mematahkan logam.
 Daktilitas: Daktilitas mengacu pada seberapa banyak suatu logam dapat diregangkan,
dibengkokkan, dikompresi atau menahan deformasi plastis.
Jenis Baja:
Baja karbon
Baja karbon dibagi menjadi tiga jenis, yaitu karbon rendah, karbon sedang, dan karbon
tinggi, dengan karbon rendah mengandung karbon 0,3%, sedang 0,6%, dan tinggi 1,5%.

Baja Karbon Rendah - Baja karbon rendah adalah bentuk baja yang paling umum
karena biayanya yang rendah dan kemudahan pembentukannya.
 Baja Karbon Sedang - Baja karbon sedang populer karena kekuatan dan daya
tahannya, meskipun hal ini membuatnya sulit untuk dibentuk atau dilas.
 Baja Karbon Tinggi - Seperti baja karbon sedang, baja karbon tinggi sangat kuat,
sehingga sulit untuk dilas, dipotong, atau dibentuk.
Baja Paduan
Baja paduan dibuat dengan menggabungkan baja karbon dengan unsur lain, seperti
kromium, kobalt, molibdenum, nikel, tungsten, atau vanadium. Beragamnya variasi paduan
memungkinkan pembuatan baja dengan sejumlah sifat apa pun. Kelemahan baja paduan
adalah biayanya yang tinggi, yang diatasi dengan ketahanan baja paduan terhadap korosi
dan kerusakan seiring waktu. Bagaimana paduan digabungkan untuk membuat baja paduan
menentukan kekuatan dan daya tahannya.

Perkakas Baja
Baja perkakas digunakan untuk membuat perkakas. Ini dikenal keras serta tahan panas
dan gores. Ada enam tingkatan baja perkakas, yaitu:

 Udara mengeras
 Air mengeras
 tipe D
 Bekerja panas
 Tahan guncangan
 Minyak mengeras

15
Berbagai Cara Mengklasifikasikan Baja
Selain berbagai jenis baja paduan, baja diklasifikasikan lebih lanjut berdasarkan jenis
aplikasi produksinya, proses pembuatannya, dan metode peleburannya. Baja diproduksi
dengan cara pengerolan panas dan dingin, penarikan, pengecoran, dan
penempaan. Berbagai metode peleburan meliputi baja berbingkai, baja mati, dan baja
setengah mati.

Paduan Baja Tahan Karat


Baja adalah paduan besi dan karbon. Baja yang mengandung setidaknya 10,5%
kromium, kurang dari 1,2% karbon, dan unsur paduan lainnya dikenal sebagai baja tahan
karat. Unsur lain, seperti nikel, molibdenum, titanium, niobium, mangan, dll., dapat
ditambahkan ke baja tahan karat untuk lebih meningkatkan ketahanan mekanis dan
korosinya. Karena komponen kromiumnya. lapisan kromium oksida terbentuk di permukaan
material ketika bersentuhan dengan oksigen. Lapisan pasif inilah yang memberi baja tahan
karat kemampuan luar biasa untuk menahan karat.

Barang-barang yang terbuat dari baja tahan karat mudah dibersihkan; bahan
pembersih umum (deterjen, sabun bubuk) bekerja dengan baik dan tidak menggores
permukaan. Baja tahan karat sangat memenuhi kebutuhan barang-barang dekoratif dan
peralatan dapur yang harus sering dibersihkan dan menyeluruh. Baja tahan karat hadir
dalam berbagai tekstur permukaan, termasuk matte, cemerlang, disikat, dan tergores.

Jenis Baja Tahan Karat Komposisi

Feritik 0,08-0,2% Karbon, 11-18% (17%) Kromium, Besi

Martensit 0,2-1% Molibdenum, Besi, 0,1-1% Karbon, 12-14% Kromium

Austenitik 0,15-2% Karbon, Besi, 10-20% Nikel, 17 – 25% Kromium

Rangkap 1-6% Nikel, Besi, <5% Molibdenum, 19-28% Kromium

Baja tahan karat adalah bahan khas dan indah yang dapat diberi emboss atau
diwarnai. Ini sering digunakan oleh arsitek untuk furnitur jalanan, desain interior, dan
komponen 'amplop' bangunan. Pada suhu kamar, baja tahan karat mengungguli sebagian
besar bahan lainnya dalam hal kekuatan mekaniknya.

Bahan ini sangat ulet, elastis, dan keras, sehingga memungkinkan untuk digunakan
dalam proses pembentukan logam yang menantang (seperti pengecapan dalam,
pembengkokan datar, ekstrusi, dll.) sekaligus memberikan ketahanan terhadap keausan

16
parah (gesekan, abrasi, benturan, elastisitas, dll.). Ini juga memberikan kinerja mekanis yang
sangat baik pada suhu rendah dan tinggi.

Dengan suhu kritis di atas 1472 °F (800 °C), baja tahan karat menawarkan ketahanan
api terbaik dari semua bahan logam saat digunakan dalam aplikasi struktural. Baja tahan
karat memiliki tingkat ketahanan api A2S1D0 dan tidak mengeluarkan asap berbahaya.

Paduan Aluminium
Paduan yang terbuat dari aluminium sangat kuat, andal, dan mudah beradaptasi. Mereka
adalah salah satu bahan logam yang paling populer, bersama dengan baja, dan sangat
dicari dalam bidang teknik, konstruksi, dan aplikasi otomotif. Besi, tembaga, magnesium,
silikon, dan seng adalah unsur yang biasa digunakan dalam paduan aluminium. Ketika
aluminium dicairkan (cair), komponen paduannya digabungkan, dan ketika didinginkan,
larutan padat homogen tercipta. Unsur-unsur lain ini dapat mencapai hingga 15% dari
sebagian besar paduan.

Paduan yang dibuat dengan aluminium seringkali ringan dan tahan terhadap
korosi. Meskipun aluminium memiliki kualitas luar biasa jika murni, aluminium tidak akan
cukup kuat untuk sebagian besar aplikasi yang memerlukan daya tahan tinggi. Oleh karena
itu, ia dicampur dengan unsur lain untuk menghasilkan paduan yang jauh lebih kuat dan
sesuai untuk digunakan dalam aplikasi industri. Ketika para insinyur ingin menurunkan bobot
suatu produk (seperti pesawat terbang) tanpa mengorbankan kekuatannya, paduan
aluminium sangat menarik.

Aluminium mungkin menjadi jauh lebih kuat dan, dalam beberapa situasi, bahkan
mengungguli baja jika campuran komponennya sesuai. Banyak paduan aluminium memiliki
keunggulan yang sama dengan aluminium murni namun juga lebih terjangkau karena titik
lelehnya yang lebih rendah.

Paduan Nikel
Banyak logam lain, seperti kromium, besi, molibdenum, dan tembaga, mudah
menyatu dengan nikel. Hal ini memungkinkan terciptanya berbagai macam paduan yang
menunjukkan kekuatan suhu tinggi yang luar biasa, ketahanan yang luar biasa terhadap
korosi, dan kerak suhu tinggi. Ciri khas lainnya termasuk memori bentuk (kemampuan logam
untuk kembali ke bentuk aslinya ketika dipanaskan) dan koefisien muai yang rendah (sejauh
mana suatu bahan memuai ketika dipanaskan).

Industri kimia menggunakan nikel murni karena tahan korosi dengan baik, terutama
jika terkena basa. Karena kemampuannya untuk mencegah interferensi elektromagnetik, ia
juga digunakan dalam transduser.

Karena sifat ekspansi termalnya, paduan nikel-besi adalah bahan pilihan untuk segel
kaca-ke-logam, dan sebagai bahan magnet lunak. Dengan 36% nikel dan sisa besi, Invar
17
(UNS K93600) luar biasa karena memiliki sedikit ekspansi termal pada suhu kamar. Hal ini
membuatnya berguna dalam aplikasi yang menuntut stabilitas dimensi tinggi, seperti pada
alat pengukur presisi dan batang termostat.

Karena tingkat ekspansi termalnya yang sangat rendah, ia juga digunakan pada suhu
kriogenik. Kualitas magnet lunak terbaik terdapat pada paduan dengan 72–83 persen nikel,
yang digunakan untuk membuat transformator, induktor, penguat magnet, pelindung magnet,
dan perangkat penyimpanan memori. Air laut, garam non-oksidasi, dan larutan basa tidak
mudah menimbulkan korosi pada paduan nikel-tembaga. Yang paling populer adalah
Paduan 400.

Dengan tidak adanya ion pengoksidasi seperti tembaga (berbasis tembaga) dan besi
(berbasis besi), serta oksigen terlarut, paduan nikel-molibdenum sangat tahan terhadap
asam pereduksi. Paduan nikel-kromium dibedakan berdasarkan ketahanan listriknya yang
sangat baik, kekuatan suhu tinggi yang baik, dan ketahanan yang tinggi terhadap korosi baik
pada suhu normal maupun tinggi (ketahanan terhadap kerak).

Paduan Perunggu
Komposisi umum perunggu modern adalah 88 persen tembaga dan 12% timah. Perunggu
masih memiliki banyak kegunaan dan sangat menarik secara historis. Karena tembaga
dicampur dengan timah atau logam lain, perunggu lebih keras dibandingkan tembaga. Selain
itu, perunggu lebih mudah meleleh sehingga lebih mudah dituang. Ini jauh lebih tahan korosi
dan lebih keras daripada besi murni. Secara historis, besi mulai menggantikan perunggu
dalam perkakas dan senjata karena jumlahnya yang melimpah dibandingkan tembaga dan
timah, bukan karena besi memiliki keunggulan intrinsik seperti kekuatan.

Perunggu Aluminium
Persentase aluminium, besi, dan nikel dalam aluminium perunggu berkisar antara 6% hingga
12%. Ini adalah paduan kokoh dengan ketahanan aus dan korosi yang unggul. Perunggu
aluminium adalah paduan ideal untuk pompa, katup, dan perangkat keras lainnya yang
terkena cairan korosif

Cupronickel
Cupronickel adalah paduan perunggu yang menggabungkan tembaga dengan 2% hingga
30% nikel. Paduan ini menunjukkan stabilitas termal yang kuat dan ketahanan terhadap
korosi, terutama di uap atau udara basah. Di air laut juga lebih unggul dari jenis perunggu
lainnya. Lambung kapal, pompa, katup, elektronik, dan peralatan kelautan termasuk di
antara aplikasi cupronickel.

Perunggu Silikon
Perunggu silikon merah dan kuningan silikon merah keduanya merupakan komponen
perunggu silikon. Perunggu merah memiliki lebih sedikit seng dibandingkan kuningan merah,
18
yang memiliki 20% seng dan 6% silikon. Kandungan timbal dalam perunggu silikon rendah,
yang mungkin juga mengandung mangan, timah, atau besi. Perunggu silikon sangat kuat
dan tahan terhadap korosi. Banyak pompa dan batang katup terbuat dari perunggu silikon
karena sifat-sifat ini.

Nikel Perak
Meskipun namanya populer, perak nikel sebenarnya tidak mengandung perak apa
pun. Warnanya yang keperakan adalah asal mula namanya. Seng, nikel, dan tembaga
semuanya ada dalam perak nikel. Ini memiliki ketahanan korosi yang cukup dan cukup
kuat. Peralatan makan, dekorasi, perangkat optik, dan alat musik semuanya menggunakan
perak nikel.

Perunggu Timah
Perunggu timah, sering dikenal sebagai perunggu fosfor, terdiri dari 0,01% hingga 0,035%
fosfor dan 0,5% hingga 1,0% timah. Paduan ini memiliki butiran halus, koefisien gesek yang
rendah, dan ketahanan lelah yang tinggi selain tahan lama dan kuat. Bellow, ring, peralatan
listrik, dan pegas termasuk di antara benda-benda yang menggunakan perunggu fosfor.

Paduan Titanium
Mayoritas paduan titanium menampilkan titanium sebagai logam utama dan juga
mengandung sejumlah kecil logam atau zat lain. Seperti paduan lainnya, paduan titanium
dibuat dengan menggabungkan titanium dalam proporsi tertentu dengan logam dan
komponen kimia lainnya. Campuran dibiarkan dingin setelah perbandingan ideal
tercapai. Paduan titanium.

bahan tersebut kemudian dijual, diangkut, atau digunakan dengan cara lain.

Implan ortopedi dan gigi adalah satu-satunya kegunaan umum untuk titanium murni,
sedangkan paduan titanium digunakan dalam berbagai aplikasi lain seperti teknik dirgantara,
mesin suhu tinggi, pemrosesan medis dan kelautan, serta peralatan atletik. Meskipun
titanium hadir dalam banyak paduan yang terbuat dari logam lain dalam jumlah sedikit,
bahan-bahan ini tidak disebut sebagai paduan titanium kecuali titanium merupakan bagian
penting dari campuran tersebut.

Ada beberapa jenis paduan titanium, padahal semuanya terbuat dari titanium murni yang
dipadukan dengan logam atau bahan kimia lain. Stabilisator alfa, seperti oksigen atau
aluminium, digunakan dalam paduan titanium alfa, misalnya, untuk memberikan sifat
khasnya.

19
Di sisi lain, stabilisator tahap beta dalam jumlah terbatas dapat ditemukan pada paduan
titanium mendekati alfa. Karena kelembutan dan keuletannya, paduan titanium kelas 1
adalah yang paling mudah untuk dikerjakan saat menggunakan teknik pengerjaan logam
cold-forming. Di sisi lain, paduan titanium grade 38 memiliki kekuatan tarik yang jauh lebih
tinggi.

Meskipun ada 38 jenis paduan titanium yang umum, campuran paduan titanium yang paling
umum memiliki komposisi 90% titanium, 6% aluminium, dan 4% vanadium. Campuran ini
dikenal sebagai Kelas 5. Ada titanium kelas 1 hingga 38, dengan kelas 38 menjadi paduan
titanium terbaru yang dibuat. Nilai dicantumkan secara kronologis berdasarkan
pembuatannya dan tidak mengacu pada kekuatannya atau fitur lainnya.

Titanium grade 5, terkadang disebut sebagai Titanium 6AL-4V, dianggap dapat diterima
untuk digunakan dalam aplikasi militer. Aplikasi khas paduan titanium tingkat ini, yang stabil
pada suhu hingga 752 °F (400 °C), adalah pada turbin pesawat yang sangat panas dan
berputar cepat.

Paduan Niobium
Columbium, nama lain dari niobium, adalah logam berkilau dan ulet yang banyak digunakan
dalam paduan. Ini meningkatkan karakteristik baja dan sering digunakan dalam aplikasi
struktural, mesin jet, dan pipa gas. Pelat, batang, dan lembaran logam niobium digunakan
sebagai sasaran sputtering (lokasi/tempat yang ditargetkan untuk dilapisi dengan bahan lain)
dan mesin pengolah kimia karena ketahanannya terhadap korosi dan kinerjanya pada suhu
tinggi. Ini menjadi superkonduktor pada suhu yang sangat rendah. Elektromagnet yang
sangat kuat dibuat dari kawat niobium superkonduktif untuk digunakan dalam akselerator
partikel dan pencitraan resonansi magnetik.

Paduan niobium memiliki kekuatan suhu tinggi yang kuat dan sifat mulur/aliran dingin
(walaupun lebih rendah dibandingkan molibdenum), konduktivitas termal yang baik karena
titik lelehnya yang tinggi, dan ketahanan kimia yang unggul terhadap lingkungan termasuk
paduan timbal cair. Faktor-faktor ini menyebabkan klasifikasinya sebagai bahan struktural
untuk perakitan bahan bakar dan pelapis batang pada LFR suhu tinggi komersial. Meskipun
20
kekuatannya sedikit lebih kecil dibandingkan paduan Mo, paduan Nb seperti C-103 (89%
berat Nb, 10% berat Hf, 1% berat Ti) dan Nb-1Zr (99% berat Nb, 1% berat Zr) adalah
biasanya lebih mudah dibuat dan lebih bisa diterapkan. Paduan Nb, seperti bahan tahan api
lainnya, dapat diproduksi menggunakan metalurgi serbuk untuk mendapatkan kualitas yang
mendekati kualitas produk tempa. Mereka juga mudah dilas menggunakan TIG atau metode
lainnya.

Paduan Tantalum
Tantalum adalah logam tahan api berwarna biru keabu-abuan yang dapat menahan
suhu tinggi dengan tetap mempertahankan sifat fisik dan kimianya yang penting. Titik leleh
yang tinggi dan ketahanan terhadap tekanan dari paduan tantalum-tungsten
menentukannya. Karakteristik paduan yang dihasilkan menggabungkan tantalum, yang
memiliki ketahanan korosi tinggi, dengan tungsten, unsur tabel periodik dengan titik leleh
tertinggi. Karena kelembaman kimianya dan titik lelehnya yang tinggi, bahan ini awalnya
digunakan secara komersial pada peralatan gigi dan filamen bola lampu pijar.

Tantalum telah lama dihargai karena kemampuannya menahan korosi dalam situasi
yang tidak menguntungkan bagi sebagian besar logam lainnya. Tantalum dibandingkan
dengan kaca dalam hal kemampuannya menahan korosi, namun juga ulet dan memiliki
kekuatan yang sebanding dengan baja. Tantalum awalnya berinteraksi dengan oksigen di
permukaan, menciptakan lapisan oksida pasif yang memberikan ketahanan terhadap
korosi. Sektor elektronik saat ini menggunakan sebagian besar tantalum yang diproduksi
untuk kapasitor. Anoda berpori dibuat dengan menekan dan menyinter bubuk tantalum.

Tantalum oksida diproduksi secara anodik pada tantalum, dan stabilitas serta
karakteristik dielektrik lapisan ini memberikan kinerja luar biasa pada kapasitor
tantalum. Aplikasi yang membutuhkan faktor bentuk ringkas dan keandalan tinggi pada
berbagai voltase pengoperasian dan suhu menggunakan kapasitor tantalum. Kapasitor
Tantalum digunakan di bidang berisiko tinggi seperti militer, ruang angkasa, dan perawatan
kesehatan.

Paduan Tungsten
Paduan tungsten, sering dikenal sebagai paduan berat, biasanya mencakup 90–97%
tungsten dengan sisa logam bertindak sebagai matriks untuk meningkatkan keuletan dan
kemampuan mesin dari paduan jadi. Karena paduan ini dibuat oleh pembuat individu untuk
tujuan yang sangat spesifik, tidak seperti paduan baja atau aluminium, tidak ada standar
penamaan yang sebenarnya untuk paduan tersebut.

Tungsten adalah komponen paduan yang sangat baik dan juga dapat berfungsi
sebagai dasar untuk paduan lainnya; dalam proses paduan, tungsten telah menjadi
komponen penting. Karakteristik unik Tungsten membantu memberikan logam dasar
kekuatan tinggi, ketahanan terhadap korosi, dan kualitas bermanfaat lainnya. Paduan
tungsten yang umum meliputi:

21
Besi Nikel Tungsten
Di sektor logam berat, paduan tungsten-nikel-besi adalah paduan yang paling
populer. Karena umumnya tidak tertandingi oleh hampir semua paduan logam lainnya dalam
hal kepadatan, keuletan, dan kekuatan, paduan tungsten-nikel-besi sangat umum.

Tembaga Nikel Tungsten


Dalam industri logam, paduan nikel-tembaga penting untuk beberapa aktivitas
tertentu. Paduan tembaga diperlukan jika melibatkan permeabilitas magnetik. Meskipun
memiliki keuletan dan kekuatan tarik yang lebih rendah, tembaga masih merupakan bahan
yang berguna untuk digunakan dalam sistem dan operasi kanker, melindungi sensor listrik,
dan anggota inersia berputar dalam sistem pemandu karena kurangnya karakteristik
magnetiknya.

Tungsten Karbida
Berdasarkan manfaat yang diberikan oleh karakteristiknya, tungsten karbida
merupakan senyawa tungsten yang paling signifikan. Pada skala kekerasan mineral Mohs,
tingkat kekerasan tungsten karbida antara 8,5 dan 9, tepat di belakang intan dengan
kekerasan 10. Tungsten karbida juga berada di tengah-tengah antara timbal dan emas
dalam hal kepadatan dan kekakuan, dan hampir dua kali lebih kaku dari baja. Reaksi kimia
antara bubuk karbon dan bubuk logam tungsten menghasilkan karbida. Inlay karbida sangat
tahan terhadap korosi dan serangan kimia dan tetap mempertahankan kekuatan tungsten
murni. 60% dari semua pekerjaan yang menggunakan tungsten menggunakan tungsten
karbida,

Paduan Molibdenum
Molibdenum (Mo) biasanya dibuat menggunakan prosedur metalurgi serbuk. Bubuk
Mo dipadatkan secara hidrostatis dan disinter pada suhu sekitar 3812 °F (2100 °C) untuk
membuat logam molibdenum. Pekerjaan panas dilakukan antara 1598 dan 2300 derajat
Fahrenheit (870-1260 °C). Moly hanya dapat digunakan dalam kondisi non-oksidasi atau
vakum pada suhu tinggi karena menghasilkan oksida yang mudah menguap ketika
dipanaskan di udara pada suhu sekitar 1112 °F (600 °C).

Pada suhu hingga 3452 °F (1900 °C), paduan moly mempertahankan stabilitas dan
kekuatan mekanik yang baik. Dibandingkan dengan keramik, keuletan dan kekerasannya
yang tinggi memberikan toleransi yang lebih besar terhadap cacat dan kerusakan
rapuh. Karena konduktivitas termalnya yang unggul, ekspansi termal minimal, dan kekuatan
mekanik yang sangat baik pada suhu tinggi, molibdenum adalah bahan pilihan untuk
mengelola aplikasi termal yang sulit. Ini adalah bahan pilihan untuk digunakan dalam heat
sink untuk chip elektronik serta tungku vakum/inert.

Karakteristik kelistrikan molibdenum yang sangat baik juga menyebabkan


penggunaannya dalam mikroelektronika sebagai elektroda untuk fotovoltaik dan transistor
film tipis pada layar panel datar. Molibdenum paling sering digunakan sebagai komponen

22
paduan untuk baja tahan karat, baja perkakas, dan baja paduan rendah berkekuatan tinggi
untuk meningkatkan kualitas anti korosinya.

Titik leleh molibdenum, logam mengkilap dan keperakan, adalah 4748 °F (2620 °C),
sedangkan titik didihnya adalah 10.040 °F (5560 °C). Molibdenum adalah salah satu logam
dengan kinerja terbaik dalam pengaturan tahan api karena kekuatan, kekakuan, dan
ketahanannya yang tinggi terhadap pelunakan pada kenaikan suhu. Konduktivitas panas
yang sangat baik dan laju ekspansi termal yang rendah berkontribusi terhadap atribut
puncak ini.

Paduan Kuningan
Karena daya tahan dan kemampuan kerjanya, paduan tembaga dan seng yang
dikenal sebagai kuningan memiliki pengaruh sejarah yang signifikan. Kuningan pertama,
yang dikenal sebagai kuningan kalamin,kemungkinan dibuat dari reduksi kombinasi bijih
tembaga dan seng dan berasal dari periode Neolitikum. Kuningan, paduan tembaga dan
timah, sering disebut sebagai perunggu dalam teks-teks kuno. Jumlah seng menentukan
seberapa lunaknya kuningan; kuningan dengan kandungan seng lebih dari 45% tidak dapat
dikerjakan di lingkungan yang panas atau dingin.

Jenis Paduan Kuningan Komposisi

Kuningan Mangan 1,3% Mangan, 29% Seng, dan 70% Tembaga

Kuningan Merah 5% Seng, Tembaga, 5% Timbal, dan 5% Timah

Kuningan Kuning 33% Seng, Tembaga

Angkatan Laut Kuningan 1% Timah, Tembaga, 28% Seng

Kuningan Putih >50% Seng, Tembaga

Aluminium Kuningan 2% Aluminium, 22% Seng, 76% Tembaga

Kuningan bebas timah Seng, Tembaga, dan Timbal <0,25%.

Kuningan Nikel 5,5% Nikel, 24,5% Seng, dan 70% Tembaga

23
Meskipun versi butiran digunakan dalam mematri (solder), kuningan ini, juga dikenal
sebagai kuningan putih, mempunyai arti ekonomi yang kecil. Mereka juga berfungsi sebagai
dasar untuk beberapa paduan yang digunakan dalam die casting. Kuningan yang dapat
ditempa selanjutnya dapat dipisahkan menjadi kuningan yang dapat dikerjakan dalam
keadaan dingin (sering kali kuningan dengan kandungan seng kurang dari 40%) dan
kuningan yang harus dikerjakan dalam keadaan panas (biasanya kuningan dengan
kandungan seng lebih tinggi).

Kuningan lunak ini, juga disebut sebagai kuningan alfa, sering digunakan dalam
produksi pin, baut, sekrup, dan selongsong kartrid. Kuningan beta (kandungan tembaga 50-
55%) kurang ulet namun lebih kuat dan dapat digunakan untuk membuat perlengkapan
jendela dan pintu, gagang keran, kepala sprinkler, dan perlengkapan lainnya. Unsur lain,
selain tembaga dan seng, sering ditambahkan ke kuningan untuk meningkatkan kualitas fisik
dan mekanik, ketahanan terhadap korosi, kemampuan mesin, atau untuk mengubah warna.

Ini termasuk kuningan timbal, yang lebih sederhana untuk dikerjakan, kuningan
angkatan laut dan laksamana, yang ketahanannya terhadap korosi oleh air laut ditingkatkan
dengan sedikit timah, dan kuningan aluminium, yang menawarkan kekuatan dan ketahanan
korosi dalam situasi di mana kuningan angkatan laut mungkin goyah.

Paduan kuningan meliputi:

Paduan Aich
besi 1,64%, timah 1,02%, tembaga 60,66%, dan seng 36,58%. Sangat cocok untuk aplikasi
kelautan karena ketangguhan, kekerasan, dan ketahanan terhadap korosi.

Kuningan Alfa
Logam lunak dengan kandungan seng kurang dari 35% yang dapat digunakan untuk
pengepresan, penempaan, dan tugas terkait lainnya. Kuningan alfa memiliki struktur kristal
kubik berpusat muka dan hanya satu fasa.

Logam Pangeran Rupert atau Logam Pangeran


Kuningan ini memiliki komposisi tembaga (antara 60% dan 85%) dan seng. Ini
digunakan untuk meniru emas sebagai sumber perhiasan yang lebih murah.

Logam Muntz
Kuningan alfa-beta sering disebut kuningan dupleks, yang mengandung 35–45%
seng. Fase β' berbentuk kubik yang berpusat pada tubuh, lebih keras, dan lebih kuat
daripada fase α, yang juga dikandungnya. Kuningan untuk alfa-beta biasanya dibuat dengan
panas. Logam Muntz juga memiliki sedikit kandungan besi.

Paduan Besi Cor

24
Paduan besi-karbon dengan konsentrasi karbon lebih besar dari 2% dilebur untuk
menghasilkan besi tuang. Logam ditempatkan ke dalam cetakan setelah dicairkan. Besi
tempa dan besi cor diproduksi secara berbeda. Besi tuang tidak dapat dimanipulasi dengan
palu atau alat lainnya. Besi cor mengandung 2-4% karbon dan paduan lainnya, serta 1-3%
silikon, yang meningkatkan kinerja pengecoran logam cair.

Terdapat variasi komposisi lain pada paduan besi cor. Mangan dan kontaminan lain seperti
belerang dan fosfor juga mungkin ada dalam konsentrasi kecil. Detail komposisi kimia dan
karakteristik fisik juga dapat digunakan untuk membedakan lebih jauh antara besi tempa dan
besi tuang.

Beberapa paduan besi cor meliputi:

Besi Abu-abu
Molekul grafit berbentuk serpihan pada besi abu-abu memberi nama pada logam
tersebut. Serpihan grafit pecah ketika logam retak, sehingga permukaan logam yang hancur
tersebut berwarna abu-abu. Dari sinilah asal mula nama besi abu-abu. Dengan mengubah
komposisi grafit dan laju pendinginan selama pembuatan, pengaturan ukuran dan komposisi
matriks serpihan grafit dapat dilakukan.

Besi abu-abu memiliki kekuatan tarik yang lebih rendah dan kurang ulet dibandingkan
jenis besi cor lainnya. Namun, ia memberikan jumlah peredam getaran yang lebih tinggi
(kemampuan untuk mengurangi energi dengan menyerap getaran) dan merupakan
konduktor panas yang unggul. Ini lebih unggul dari semua besi cor lainnya dalam kapasitas
redamannya; itu 20–25 kali lebih besar dari baja.

Besi Putih
Besi karbida tercipta ketika atom karbon bercampur dengan besi pada konsentrasi
karbon yang tepat dan laju pendinginan yang cepat. Hal ini menunjukkan bahwa zat yang
dipadatkan memiliki sangat sedikit atau tidak ada molekul grafit bebas. Karena tidak ada
grafit, permukaan yang pecah tampak putih ketika besi putih dicukur. Struktur mikrokristalin
sementitnya memiliki kuat tekan yang tinggi, ketahanan aus yang kuat, serta keras dan
rapuh.

Meskipun kerapuhan besi putih menghalanginya untuk digunakan sebagai bahan


manufaktur, ketahanannya terhadap abrasi terkadang membuatnya berguna sebagai bahan
pelapis untuk ditambahkan pada permukaan produk dalam beberapa aplikasi tertentu seperti
pelapis cangkang, alat kelengkapan pipa, atau pengaduk semen. Hal ini dapat dicapai
dengan membuat sebagian cetakan dari konduktor panas yang baik. Berbeda dengan sisa
coran, yang mendingin lebih lambat, coran ini akan dengan cepat menghilangkan panas dari
logam leleh dari lokasi tertentu. Besi Ni-Hard adalah salah satu jenis besi putih yang paling
sering digunakan. Produk ini memiliki kualitas luar biasa untuk aplikasi abrasi geser dan
benturan rendah karena adanya paduan kromium dan nikel.

25
Duralumin
Duralumin adalah paduan yang mengandung 90% hingga 94% aluminium, 4%
tembaga, 1% magnesium, dan 0,5 hingga 1% mangan. Paduan ini sangat kuat. Mereka
digunakan dalam aplikasi yang memerlukan paduan keras, seperti pelindung kendaraan
yang digunakan di sektor pertahanan.

Duralumin adalah paduan aluminium yang ringan dan kuat. Ini juga merupakan
paduan aluminium pertama yang dapat dideformasi yang umum digunakan. Ada beberapa
varian kecil yang komposisi, jenis, dan tempernya bervariasi, dengan kekuatan luluh rata-
rata 450 MPa.

Selain merupakan paduan aluminium yang tangguh, ringan, dan kuat, duralumin juga
kedap air namun memantulkan cahaya. Karena merupakan logam yang mudah ditempa,
maka mudah dibentuk. Ini adalah konduktor panas dan listrik yang sangat baik. Ia tidak
berbau dan menghasilkan aluminium oksida ketika berinteraksi dengan oksigen di
dekatnya. Terakhir, tahan korosi.

Duralumin memiliki permukaan tipis dan tahan korosi yang terbuat dari lapisan
aluminium murni yang menutupi intinya. Dalam bentuk normalnya, paduan duralumin
umumnya lentur dan bisa dikerjakan. Mereka mudah digulung, dilipat, dan ditempa. Selain
itu, mereka dapat digambar ke dalam berbagai bentuk.

26

Anda mungkin juga menyukai