Sumber : amongguru.com
Fase-fase suatu zat(padat, cair, gas) dapat terbentuk pada temperatur dan tekanan tertentu yang tak
dapat saling berubah yang dapat menunjukkan kesetimbangan fase zat-zat tersebut. Pada suhu dan
tekanan tertentu yang lain fase zat dapat berubah dari fase satu ke fase yang lain. Perubahan fase zat
digolongkan menjadi enam peristiwa yaitu: membeku, mencair, menguap, mengembun, menyublim
dan mengkristal. Gambar 4.2 Perubahan Fase Zat.
Sumber : gurupendidikan.co.id
1. Membeku
Bila segelas air kita masukkan ke dalam freezer maka air tersebut akan menjadi es yang berarti
fase zat berubah dari cair menjadi padat. Perubahan fase dari cair menjadi padat disebut
membeku. Dalam peristiwa ini zat cair melepaskan energi panas dan berubah menjadi padat.
Contoh peristiwa membeku adalah membuat es dalam freezer, membuat gula aren/ gula jawa/
gula merah, membuat agar-agar yang didinginkan. Perhatikan gambar pembuatan gula merah
berikut :
Gambar 4.3 Peristiwa Membeku
Sumber : amongguru.com
2. Mencair
Bila es batu kita biarkan di tempat terbuka maka es tersebut akan mencair yaitu
perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas.
Contoh peristiwa mencair yang lain yaitu aspal yang dipanaskan mencair, lilin yang dipanaskan,
dan es krim yang dibiarkan di ruang terbuka, akan mencair dengan sendirinya, mentega yang
dipanaskan akan mencair.
Gambar 4.4 Peristiwa Mencair
Sumber : youtube.com
3. Menguap
Menguap adalah peristiwa perubahan fase zat dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini
zat memerlukan energi panas. Contoh: pemanasan air, pakaian basah dijemur menjadi kering
karena air yang membasahi pakain menguap. Proses distilasi, evaporasi, air dalam akuarium
yang semakin berkurang, dan proses terjadinya hujan juga diawali dengan penguapan air.
Gambar 4.5 Peristiwa Penguapan.
Sumber : ZonaReferensi.com
4. Mengembun
Mengembun adalah peristiwa perubahan fase zat dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa
ini zat melepaskan energi panas. Contoh : uap atau gas yang masuk ke kondensor terjadi
pendinginan kemudian mengembun. Es dalam sebuah wadah akan menyebabkan terjadi
pengembunan di bagian luar. Proses terjadinya hujan setelah terjadi penguapan air kemudian
terjadi pengembunan. Rerumputan pada waktu pagi menjadi basah juga kerena terjadi embun.
Gambar 4.6 Peristiwa mengembun.
Sumber : www.freedomnesia.id
5. Menyublim
Menyublim adalah peristiwa perubahan fase zat dari padat menjadi gas. Proses
penyubliman diperlukan energi, Contoh : yodium padat yang dipanaskan akan berubah menjadi
uap yodium, kapur barus (kamper) yang disimpan pada lemari pakaian lama-lama akan habis.
Gambar 4.7 Peristiwa Menyublim
Sumber : pengetahuankimiaku.blogspot.com
6. Mengkristal
Proses mengkristal adalah proses perubahan fase zat yang terjadi karena adanya
perubahan bentuk, kandungan dan ukuran dalam suatu molekul. Banda yang mengkristal di alam
terjadi akibat adanya proses mendingin dan mengeras. Kristal menjadikan molekul tertentu
berkumpul dan membentuk suatu pola. Pada dasarnya molekul yang memiliki ukuran yang besar
akan sulit untuk mengkristal, hal ini terjadi akibat berbagai senyawa yang berinteraksi saling
menghindari proses kristalisasi. Contoh : pembuatan garam dari air laut, pembuatan gula pasir
dari tebu.
Gambar 4.8 Peristiwa Mengkristal.
Contoh : Bila dalam gelas tertutup terdapat kesetimbangan antara es dan air berarti jumlah
komponen C = 1 yaitu air, jumlah fasa P = 2 yaitu padat dan cair maka derajad kebebasan
sistem tersebut : F = 1 – 2 + 2 = 1 artinya jika temperatur tertentu, maka tekanan dan
komposisi tertentu. Berdasar aturan fasa maka untuk sistem satu komponen derajad
kebebasan menjadi F= 3 - P . Karena fasa tidak mungkin = 0, maka derajad kebebasan
maksimum adalah 2 artinya sistem 1 komponen paling banyak memiliki 2 variabel intensif
untuk menyatakan keadaan sistem yaitu P (tekanan) dan T (suhu). Untuk menggambarkan
keadaan sistem dapat dibuat diagram fasa. Diagram fasa merupakan diagram yang
menggambarkan keadaan sistem (komponen dan fasa) yang dinyatakan dalam 2 dimensi.
Dalam diagram ini tergambar sifat- sifat zat seperti titik didih, titik leleh, titik tripel. Sebagai
contoh adalah diagram fasa 1 komponen adalah diagram fasa air.
Gambar 4.9 . Diagram fasa air
Diagram ini menggambarkan hubungan antara tekanan dan suhu pada sistem 1 komponen
air. Titik tripel memperlihatkan suhu dimana air mempunyai 3 fasa yaitu padat, cair dan gas.
Sistem dua komponen dapat berupa campuran dari fasa cair- gas, cair- cair, fasa padat- cair,
maupun padat- padat. Karakteristik setiap campuran sangat khas, misalnya sistem cair- cair
yang membentuk campuran yang homogen atau satu fasa pada segala P,T dan komposisi,
tetapi ada pula yang hanya membentuk satu fasa pada P,T atau komposisi tertentu. Diagram
fasa untuk sistem dua komponen digambarkan sebagai fungsi komposisi terhadap tekanan
atau komposisi terhadap suhu.
Sistem dua komponen cair- gas ideal adalah sistem yang terdiri dari cairan dengan
uapnya. Sistem dikatakan ideal bila memenuhi hukum Raoult pada semua rentang
konsentrasi. Untuk campuran biner ideal, proses pencampuran tidak menimbulkan efek
kalor karena energi interaksi antara komponen 1 dan komponen 2 sama dengan energi
interaksi antara sesama partikel komponen 1 maupun sesama partikel komponen 2.
b. Hukum Raoult
Seorang ahli kimia dari Perancis yang bernama Francois M. van Raoult mengamati
bahwa pada larutan ideal yang dalam keadaan seimbang antara larutan dan uapnya, maka
perbandingan antara tekanan uap salah satu komponennya ( misal A) PA /PoA sebanding
dengan fraksi mol komponen (XA) yang menguap dalam larutan pada suhu yang sama.
Misalkan suatu larutan yang terdiri dari komponen A dan B menguap, maka tekanan uap A
(PA) dinyatakan sebagai :
PA = XAPoA
Hukum Raoult biasanya berlaku untuk larutan ketika dua cairan yang mudah menguap yang
berbeda dicampur bersama menjadi larutan. Ini juga dapat digunakan untuk campuran
berbagai cairan volatil atau dalam kasus di mana salah satu komponennya padat.
Contoh soal :
Sebanyak 6 mol aseton dan 4 mol kloroform dicampur pada suhu 35 oC . Tekanan uap jenuh
aseton pada suhu tersebut adalah 360 torr dan tekanan uap jenuh kloroform pada suhu
tersebut adalah 250 torr. Hitunglah tekanan uap larutan tersebut !
Jawab : Xa = 6/10 = 0,6
Xk = 4/10 = 0,4
Pa = Xa .Po a
= 0,6 x 360 torr
= 216 torr
Pk = Xk. P o k
= 0,4 x 250 torr
= 100 torr
P total = Pa + Pk
= 216 + 100
= 316 torr
Bila dua cairan yang mudah menguap bercampur homogen dalam larutan, uap di
atasnya akan selalu lebih banyak mengandung komponen yang lebih mudah menguap. Jadi,
jika kita bisa mengambil uap di atas larutan dan mendinginkan kembali uap tersebut
menjadi larutan baru, larutan itu akan memiliki persentase komponen yang lebih stabil. Jika
kita dapat mengulanginya berulang-ulang, itu akan memungkinkan kita, secara teori,
memisahkan senyawa yang lebih mudah menguap dari senyawa yang lebih tidak stabil. Hal
tersebut diterapkan dalam industri untuk memisahkan campuran cairan yang volatilitasnya
berbeda dengan distilasi. Distilasi digunakan secara luas dalam industri minyak. Ketika
minyak mentah dipompa keluar dari tanah, itu terdiri dari campuran banyak molekul
hidrokarbon yang berbeda. Pada kilang minyak, dididtilasi bertingkat untuk memisahkan
komponen yang berbeda sesuai dengan titik didihnya. Dari distilasi bertingkat minyak
mentah dapat dipisahkan dan diproduksi bensin, minyak tanah, gas petroleum cair (LPG),
solar, lilin, dan ter. Distilasi juga digunakan untuk menyiapkan obat-obatan dari tanaman
tertentu, menghasilkan parfum, dan memurnikan minuman.
A. Tugas
5
Kapur barus (kamper)
yang disimpan pada
lemari pakaian lama-
lama akan habis.
6 Uap air berubah menjadi
salju
7 Yodium padat
dipanaskan
10 Margarin dipanaskan