Pertemuan 10
Pertemuan 10
POLIMER
1. Pendahuluan
Kata polimer merupakan singkatan dari poly yang artinya banyak. Dan mer yang artinya
satuan blok dari jaringan molekul.
Sehingga polimer artinya suatu rantai panjang dari satuan blok jaringan molekul,
dimana jaringan molekul ini berdasarkan rantai hidrokarbon berikatan kovalen. Bentuk
dari rantai polimer ini dapat dilihat dari contoh gambar berikut ini :
H H H H H H
C = C C = C C = C
H Cl H Cl H Cl
H H H H H H
- C - C - C - C - C - C -
Cl H Cl H Cl H
Gambar 4.1 Polimerisasi yang menggabungkan beberapa monomer individu (vinyl cloride)
menjadi bentuk polimer polyvinil cloride (PVC)
Reaksi penggabungan monomer-
monomer biasanya disebut sebagai
reaksi polimerisasi. Reaksi polimerisasi
ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu :
.Chain Polymerization
Karbon merupakan unsur tetravalent dan
dapat membentuk rantai ikatan single,
double, triple antar atom karbon. Ikatan
polimerisasi terjadi dengan membuka
ikatan double monomer dengan bantuan
initiator (katalis aroganik atau inorganik)
dan dan menggunakan terminator untuk
menghentikan laju. Proses ini terkadang
dilakukan dengan menggunakan
tambahan temperatur dan tekanan,
sehingga proses ini disebut proses
addition polymerization.
.Step reaction polymers
Proses ini umumnya terjadi pada dua
monomer yang tidak sama dan
berlangsung secara bertahap. Selain itu
proses ini juga menghasilkan produk
sampingan yang memiliki berat molekul
lebih rendah (contoh air pada proses
nylon 6,6), atau yang biasa disebut
sebagai condensation reaction.
Bentuk Struktur Polimer
Rantai polimer tidak berbentuk lurus, dimana ikatan antar karbon
membentuk sudut 109,5o dan memiliki panjang antar karbon 0,154 nm,
atau 0,126 jika pada garis lurus. Sehingga material PE yang memiliki 2000
atom karbon, artinya material ini memiliki panjang 252 nm ketika
direngggangkan. Ikatan karbon bisa berotasi atau bersilangan satu
dengan lainnya, sehingga rata-rata panjang ikatan karbon ini sekitar 18
nm.
b. Dimungkinkan pula membentuk ikatan antar 2 jenis monomer, dan ikatan ini disebut copolymer.
Copolymer bisa terbentuk dari 3 jenis monomer dan disebut ternary copolymer/terpolymer. Bentuk formasi
polimer bisa berbentuk random (AABBBBABAABBA9, alternating (ABABABABABA), block
(AAAAAABBBBAAAABBBBBAAAA) atau dalam bentuk graft polymer.
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
B B
B B
B B
B B
B B
c. Dimungkinkan pula adanya 2 polimer berbeda yang dicampurkan (tanpa membentuk ikatan rantai) satu sama lain
dengan menjadikan salah satu mpolimer sebagai matrik. Polimer semacam ini disebut polymer blends (polyblends atau
polymer alloys).
d. Pada polimer aromatik, lingkaran benzena memilikikemungkinan membentuk ikatan cross link.
a.Thermoset Elastomers
Polimer ini terbuat dari polimer linier
amourphous yang dapat digunakan pada suhu
diatas Tg. Proses ikatan polimer ini dilakukan
dengan membuka ikatan double untuk
membentuk crosslink. Contoh ikatan ini adalah
ikatan polyisoprene yang berikatan dengan
sulfur (vulcanized) yang membentuk material
baru dengan kekuatan yang tinggi dan elastis
b.Thermoplastik Elastomers
Polimer ini terjadi karena adanya daerah glassy
didalam matrik amourphous. Contohnya adalah
kopolimer blok styrene-butadiena, dimana
styrene membentuk agregate polystirene
berbentuk glassy yang mengikat butadiena.
Polimer ini digunakan dibawah suhu Tg dan
dapat didaur ulang.
vulcanization
Additif
Additif yang dapat dicampurkan untuk meningkatkan sifatnya adalah :
a. Antioksidan
Zat ini ikut dalam proses chain-reaction polimer, dimana kemampuan utama dari zat
ini adalah sebagai stabilizer terhadap cahaya dan panas UV.
b. Flame retardant
Zat ini berfungsi untuk menurunkan laju pembakaran, menciptakan atmosfir yang
tidak mendukung pembakaran dan mengurangi emisi pembakaran.
c. Plasticizer
Zat ini bekerja dengan menghilangkan beberapa struktur ikatan, menurunkan T g dan
meningkatkan fleksibilitas.
d. Solvent
Zat ini bersifat memutuskan ikatansekunder dan masuk diantara molekul polimer.
Sehingga akan mengakibatkan polimer menjadi larut.
e. Pigment
Zat ini terbuat dari bermacam-macam oksida atau senyawa yang fungsi utamanya
membuat warna dan mendukung additif lainnya.
f. Lubricant
Zat ini berfungsi meningkatkan kemampuan alir polimer saat memasuki cetakan dan
berguna pula untuk memudahkan pembongkaran dari cetakan.
Sifat-sifat plastik
Kekuatan polimer menunjukan sifat yang beragam, hal ini sangat ditentukan dari jenis polimer itu sendiri. Polimer
memilki sensitivitas yang tinggi terhadap kenaikan temperatur. Selain itu polimer memiliki sifat histeresis jika mengalami
tarikan dan tekanan yang bekerja. Ciri khas lain dari polimer adalah adanya matrik crazing saat mengalami tarikan.
Crazing terbentuk akibat adanya internal void yang menghasilkan retak halus, sehingga polimer gagal pada beban yang
dibawah kekuatannya.
VISCOELASTIC DEFORMATION
Crystallization, Melting, and Glass Transition Phenomena in
Polymers
FRACTURE OF POLYMERS
sekian