LKPD Kebahasaan
LKPD Kebahasaan
Pd
No. Peserta PPG :
Unit Kerja : SMP Negeri 3 Muara Sipongi Satu Atap
LPTK : IPTS
Kelas : IX
A. Kompetensi Dasar :
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran menggunakan Problem Based Learning peserta didik mampu :
1. menganalisis struktur teks cerpen yang telah dibaca dengan tepat dan benar.
2. menganalisis aspek kebahasaan dari teks cerpen yang dibaca.
C. Petunjuk
1. Baca kembali materi tentang menelaah struktur dan aspek kebahasaan cerita pendek karya sastra teks
cerpen !
2. Lengkapi pengetahuan kalian dengan membaca buku siswa tentang materi teks cerpen !
3. Baca dan perhatikanlah teks cerpen berjudul Kegemaran yang Langka karya Widya Suwarna!
4. Kerjakan soal di bawah ini sesuai degan isi cerpen yang sudah dibagikan !.
Kegemaran yang Langka
Ibu Mimi berjualan makanan di depan rumahnya. Banyak pegawai kantor yang datang dan
makan di kantin ibu Mimi. Setiap hari, ibu Mimi membeli banyak kaki ayam. Karena ada satu makanan
berkuah yang lebih lezat bila dimasak dengan kaki ayam.
Nah, kaki ayam ini amat disukai Mimi. Rasanya gurih, legit, dan … pokoknya nikmat. Waktu masih
kecil Mimi sering makan 2 buah kaki ayam. Sekarang setelah kelas 5, Mimi bisa menghabiskan setengah
lusin kaki ayam.
Tetapi, kegemaran Mimi ini nyaris terhenti.
Suatu siang, Rita dan Agnes datang saat Mimi sedang makan siang. Di hadapannya ada semangkuk kaki
ayam, lengkap dengan cekernya. “Hai, kalian mau makan? Ayo, kita makan!”
Agnes dan Rita saling berpandangan, lalu tertawa.
“Kenapa?” tanya Mimi heran. Tangannya tetap memegang sepotong kaki ayam.
“Aku heran, kamu kok nikmat benar makan kaki ayam. Aku tak pernah mau memakannya!” jawab Rita.
“Aku juga. Malah aku baru pernah lihat ada orang suka makan kaki ayam!” tambah Agnes.
“Oh, ya? Aku kira banyak orang yang suka makan kaki ayam. Lezat kok. Ah, mungkin kalian berdua
saja tidak suka karena belum pernah mencobanya. Cobalah satu!” Mimi menawarkan.
Rita dan Agnes menunjukkan wajah jijik.
“Aku jadi ingin tahu berapa orang anak di kelas kita yang suka makan kaki ayam!” tiba-tiba Rita
berkata.
“Baik, besok aku akan menanyakan pada teman-teman kita. Akan kubuktikan cukup banyak orang yang
tahu lezatnya kaki ayam!” kata Mimi bersemangat.
Esok harinya, Mimi membawa notes kecil dan menuliskan nama-nama kawan sekelasnya yang
berjumlah 37 orang itu. Lalu, ia menanyai mereka satu persatu. Pekerjaan itu tidak sulit. Ia
melakukannya sebelum bel masuk berbunyi, waktu istirahat pertama dan kedua. Namun, hasilnya
mengecewakan Mimi. Ternyata, tak seorang pun kawan sekelasnya suka makan kaki ayam.
Sekarang Mimi mulai ragu-ragu. Jangan-jangan ia yang aneh karena suka makan kaki ayam. Apakah
sebaiknya mulai sekarang ia tidak makan kaki ayam lagi? Tetapi, bisakah ia menghentikan
kegemarannya itu?
Masih tengiang-ngiang di telinganya jawaban kawan-kawannya, “Ih, aku sih jijik.”
“Ayam biasanya mencakar di tempat-tempat sampah,” kata Yuli.
“Ha, ha, ha, kamu suka makan kaki ayam? Kamu juga suka buntut dan kepala ayam?” goda Dani.
“Ih, amit-amit seperti tak ada makanan lain saja!” kata Ine.
Sepulang sekolah wajah Mimi murung. la tak mengira kegemarannya itu merupakan kegemaran yang
langka. “Sudah pulang, Mi? Itu di panci ada kaki ayam,” ujar Ibu.
Mimi menggelengkan kepalanya.
“Lho, ada apa?” tanya Ibu heran. Mimi menceritakan masalahnya, lalu berkata, “Ibu tak pernah bilang
kalau banyak orang tak mau makan kaki ayam!”
Ibu tertawa dan berkata, “Memangnya kenapa? Nah, coba kamu jawab pertanyaan-pertanyaan ini. Lalu,
kamu ambil keputusan apakah kamu mau meneruskan atau menghentikan kegemaranmu!”
“Pertama, kalau kamu suka kaki ayam apakah dirimu menjadi rugi?” tanya Ibu.
“Tidak!” jawab Mimi.
“Kedua, apakah sikap kawan-kawanmu berubah setelah mereka tahu kamu suka makan kaki ayam?”
tanya Ibu lagi.
“Tidak!” jawab Mimi.
“Ketiga, apakah kalau misalnya si Rita suka makan daun pepaya yang pahit, semua anak di kelas harus
mengikuti kegemarannya?” Ibu mengajukan pertanyaan yang terakhir.
“Tidak!” jawab Mimi.
“Kalau begitu, ambillah keputusan yang terbaik bagimu!” kata Ibu.
Mimi tersenyum. Hilanglah keraguannya. la mengucapkan terima kasih pada Ibu, lalu mengambil
mangkuk kosong dan pergi ke dapur. Selanjutnya kamu tahu apa yang dikerjakan Mimi, bukan?
Jawablah pertanyaan di bawah ini !
1. Coba kalian baca dan telaah teks cerita cerpen dengan judul “Kegemaran
yang langka” untuk mengisi soal di bawah ini.
2. Analisislah struktur penceritaan teks cerpen di atas meliputi
abstraksi, orientasi, komplikasi , evaluasi, resolusi , dan koda
tersebut, sertakan bukti pendukung ?
ABSTRAKSI
Bukti pendukung
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
ORIENTASI
Bukti pendukung
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
KOMPLIKASI
Bukti pendukung
EVALUASI
............................................................................................................................................................
Bukti pendukung
..........................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
RESOLUSI
Bukti pendukung
............................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
KODA
Bukti pendukung
............................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
NAMA SISWA :
KELAS :
1.
Budi yang kini sudah tampak segar. Wajahnya kembali bersinar. Senyum manisnya kembali
menghiasi paginya. Memang tuhan akan memberi sesuatu tepat pada waktunya.
“Sudah Pak, ambil saja! Saya sudah sejak kesil mengumpulkan ini semua.”
Karakter tokoh Sarjo dalam kutipan teks tersebut adalah…
3.
Bacalah kutipan teks berikut!
Wanita dua puluh limaan, memakai gaun sutera hitam berkerah rendah, tas tangan merah,
sepatu hak tinggi warna senada, jam tangan bermerek serta memakai kaca mata hitam turun
dari kusi belakang. Lalu berjalan, diikuti pria besar yang memayunginya menghampiri Sobri.
Wanita itu membuka kaca matanya. Matanya merah, sembab. Kantung bawah matanya
menghitam, cembung. Kontras sekali dengan kulit wajahnya yang putig bersih.
Gambaran tokoh wanita dideskripsikan melalui hal berikut, kecuali….
a. Umur
b. Pakaian
c. Gerak geriknya
d. Umurnya
4. Sebuah cerpen memiliki struktur cerita.
Di bawah ini urutan struktur cerpen yang benar yaitu …
Ibu Mimi berjualan makanan di depan rumahnya. Banyak pegawai kantor yang
datang dan makan di kantin ibu Mimi. Setiap hari, ibu Mimi membeli banyak
Abstrak
kaki ayam. Karena ada satu makanan berkuah yang lebih lezat bila dimasak
dengan kaki ayam.
Tokoh utama, Mimi sangat menyukai kaki ayam dan berniat untuk menawarkan
Komplikas
menu makanan tersebut kepada kedua temannya. Namun, ternyata mereka
i
menunjukkan reaksi tidak suka dengan kaki ayam.
Konflik di mulai ketika Mimi tidak percaya bahwa ada orang yang tidak suka
kaki ayam. Ia berniat untuk menanyakan semua teman sekelasnya apakah mereka
Evaluasi
suka dengan kaki ayam atau tidak. Karena semua teman sekelasnya tidak ada satu
pun yang suka, maka Mimi pun menjadi sedih dan enggan makan kaki ayam lagi.
Kamu tidak perlu merubah apa yang kamu suka hanya karena komentar orang
lain. Preferensi setiap orang berbeda-beda. Kamu tidak bisa memaksa mereka
Koda
untuk menyukai apa yang kamu suka. Biarlah orang tidak suka, karena hanya
kamu yang mengerti bagaimana membahagiakan diri sendiri.