ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillaah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. atas segala
rahmat dan petunjuk-Nya sehingga penulisan buku ini dapat terselesaikan dengan baik.
Shalawat dan taslim kepada Nabi Muhammad Saw. yang telah mewariskan keteladanan sikap
gigih dalam mengerjakan kebaikan sehingga penulis merasa selalu termotivasi menyelesaikan
penulisan buku ini.
Keberadaan buku ini awalnya digagas sebagai salah satu produk kegiatan induksi
penulis. Keberadaanya kemudian diharapkan dapat menjadi salah satu solusi yang efektif
bagi para siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat SMA/MA/SMK. Buku ini
memuat semua materi Bahasa Indonesia di tingkat SMA yang berupa teks dengan berbagai
karakteristik masing-masing. Dengan demikian, melalui buku ini siswa dapat dengan mudah
menguasai materi di kelas yang sedang dijalaninya, tidak kehilangan materi yang sudah
berlalu, sekaligus memiliki bayangan tentang teks yang akan ditemuinya.
Pada akhirnya penulis mengharapkan buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,
terutama bagi diri pribadi penulis. Sebagai penutup, penulis mengutip sebuah kalimat bijak:
Jika Anda meninggalkan warisan harta benda, tidaklah kekal, tetapi, bila Anda
mewariskan karya tulisan, nama Anda akan abadi (Ahmad Syauqi, Mesir). Semoga
dengan melalui buku ini, penulis dapat terabadikan secara positif sekaligus termotivasi untuk
menghasilkan karya-karya selanjutnya.
iii
Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Penulis
DAFTAR ISI
iv
6.8 Kritik dan Esai ..................................................................................................... 96
DAFTAR SKEMA
v
DAFTAR TABEL
vi
Tabel 24 Batang tubuh teks kritik dan esai ......................................................................... 96
vii
viii
Materi pelajaran bidang studi Bahasa Indonesia di tingkat SMA/MA/SMK
didominasi oleh berbagai jenis teks. Hal tersebut menunjukkan bahwa bidang
studi Bahasa Indonesia di tingkat SMA berbasis teks. Hal itu juga tentu sangat
relevan dengan salah satu sasaran utama Kurikulum 2013, yaitu
mengembangkan kemampuan berpikir siswa, melalui tiga ranah pendidikan,
yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Mempelajari teks merupakan salah
satu cara yang menunjang untuk mencapai sasaran tersebut.
Tabel 1
Jenis-jenis teks dalam Bahasa Indonesia tingkat SMA/MA/SMK
1
Buku ini ditulis dengan tujuan agar para siswa dapat dengan mudah
membedakan berbagai jenis teks yang mereka pelajari serta tidak asal
mempelajari materi-materi tersebut. Buku ini diharapkan dapat memberikan
gambaran jelas bahwa teks-teks yang mereka pelajari sangat beragam karena
mengandung maksud, tujuan, dan karakter yang beragam pula. Namun, tetap
memiliki hubungan satu sama lain dalam wujudnya sebagai bentuk teks.
Untuk lebih fokus dan memudahkan pencapaian tujuan penulisan buku ini,
dibutuhkan pemusatan konsentrasi dan persepsi dari awal mengenai
keterkaitan jenis-jenis teks tersebut. Untuk itu berikut ini disajikan hubungan
berbagai teks tersebut secara umum. Hubungan dari berbagai teks tersebut
dapat dilihat dari sudut pandang genrenya, yaitu menyangkut tujuan sosial,
struktur, dan penggunaan unsur tata bahasanya.
2
Tabel 2
Pemetaan Materi Teks Berdasarkan Kelas dan Genre
Materi
No. Genre Subgenre Tujuan Sosial Jenis Teks
Kelas
1. Anekdot X
2. Hikayat X
3. Biografi X
4. Naratif Menceritakan kejadian Cerpen X
Sastra
5. Drama XI
(Cerita)
6. Cerita sejarah XII
7. Novel XII
Mendeskripsikan kejadian Puisi
8. non-naratif X
atu isu
9. Observasi X
Melaporkan hal-hal secara
10. Laporan Karya ilmiah XI
umum
11. Resensi XI
Nonsastra
Arahan Mengarahkan atau Prosedur
(faktual)
mengajarkan tentang
12. XI
Langkah-langkah yang
telah ditentukan
13. Menegosiasikam hubungan, Teks negosiasi X
Transaksional informasi barang, dan Proposal
14. XI
layanan
15. Eksposisi X
16. Debat X
17. Eksplanasi XI
Tanggapan
18. Menganalisis atau Ceramah XI
Ekspositori mengemukakan pendapat Surat lamaran
19. XII
terhadap sesuatu pekerjaan
20. Artikel XII
21. Editorial XII
22. Kritik dan esai XII
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa teks dibedakan ke dalam tiga
genre, yaitu genre sastra, nonsastra, dan tanggapan. Ketiga genre tersebut
dispesifikkan ke dalam enam subgenre, yaitu sastra naratif, sastra non-naratif,
nonsastra laporan, nonsastra arahan, tanggapan transasksional, dan tanggapan
ekspositori. Agar lebih jelas, mari menyimak pemaparan teks berdasarkan
subgenre masing-masing.
3
Genre sastra naratif adalah genre teks yang bentuknya berupa narasi dan
merupakan karya sastra. Daftar teks yang termasuk genre sastra naratif
dapat dilihat pada skema berikut.
Teks anekdot
Teks hikayat
Genre sastra naratif
Teks biografi
Teks cerpen
Teks drama
Teks novel
4
1. 1 Teks Anekdot
Teks anekdot adalah salah satu teks yang menjadi materi kelas X. Adapun
batang tubuh teks anekdot secara garis besar dapat ditampilkan dalam tabel
berikut: Teks anekdot (kelas X)
Tabel 3
Batang tubuh teks anekdot
5
1. Pengertian Teks Anekdot
dan
6
1.2 Teks Hikayat
Teks hikayat adalah salah satu teks yang menjadi materi kelas X. Adapun
batang tubuh teks hikayat ditampilkan dalam tabel berikut:
Teks anekdot
Tabel 4
(kelas X)
Batang tubuh teks hikayat
7
1. Pengertian Teks Hikayat
8
3. komplikasi, yaitu rentetan kejadian secara kausalitas. Pada tahapan ini
karakter atau watak para tokohnya dapat terlihat melalui konflik yang
bermunculan;
4. Evaluasi, bagian hikayat berupa munculnya awal penyelesaian atas koflik
yang terjadi.
5. Resolusi, yaitu penyelesaian atas konflik yang terjadi.
6. Koda, yaitu akhir cerita biasanya berisi amanat yang dapat diperoleh
pembaca
9
1.3 Teks Biografi
Teks biografi adalah salah satu teks yang menjadi materi kelas X. Adapun
batang tubuh teks biografi ditampilkan dalam tabel berikut.
Teks anekdot
Tabel 5 (kelas X)
Batang tubuh teks biografi
10
1. Pengertian Teks Biografi
Teks biografi adalah suatu bentuk teks yang berisi kisah atau cerita
tentang seorang tokoh dalam mengarungi kehidupannya, baik berupa
kelebihan, kekurangan, ataupun segala peristiwa penting yang dialaminya
yang ditulis oleh seseorang agar tokoh tersebut bisa menjadi teladan untuk
orang lain. Teks biografi termasuk ke dalam teks narasi.
11
3. reorientasi, yaitu bagian yang keberadaannya dalam teks bersifat
opsional, dapat berupa simpulan dari rangkaian peristiwa ataupun
kalimat evaluasi.
12
1.4 Cerpen
Teks cerpen adalah salah satu teks yang menjadi materi kelas XI. Adapun
batang tubuh teks cerpen ditampilkan dalam tabel berikut.
Teks anekdot
Tabel 6 (kelas X)
Batang tubuh teks cerpen
13
1. Pengertian Cerpen
3. Struktur Cerpen
Cerpen memiliki struktur sebagai berikut:
1. abstrak biasa disebut juga sinopsis, yaitu bagian yang yang
menggambarkan isi cerita secara keseluruhan;
2. orientasi adalah bagian yang berupa pengantar cerita, yang
memperkenalkan tokoh atau berbagai masalah yang dialami tokoh;
3. komplikasi adalah bagian cerpen tokoh utama mengalami puncak
masalah yang tidak dikehendakinya. Bagian ini mengundang
keingintahuan pembaca tentang bagaimana tokoh mendapatkan solusi.
14
Bagian ini juga menunjukkan bagiamana sang tokoh menyelesaikan
masalahnya disertai konsekuensi yang ditimbulkannya;
4. evaluasi yaitu bagian yang mengandung komentar pengarang melalui
dirinya sendiri atau tokoh ceritanya tentang puncak peristiwa. Bagian
ini mengundang keingintahuan pembaca terhadap konflik akhir
ceritanya;
5. resolusi yaitu tahap akhir dari seluruh rangkaian cerita; dan
6. koda yaitu penutup berupa komentar akhir atau simpulan terhadap
keseluruhan isi cerita dan hal-hal yang dialami tokoh utama kemudian.
15
b. Dramatik, yaitu sebuah metode penyampaian sifat tokoh
secara tersirat:
penggambaran fisik dan perilaku tokoh;
penggambaran lingkungan kehidupan tokoh;
penggambaran tata kebahasaan tokoh;
pengungkapan jalan pikiran tokoh; dan
penggambaran oleh tokoh lain.
- Alur (Plot)
Alur adalah urutan jalan cerita dalam cerpen yang disampaikan
oleh penulis. Dalam menyampaikan cerita, ada tahapan-tahapan
alur yang disampaikan oleh sang penulis. Di antaranya:
tahap perkenalan;
tahap penanjakan;
tahap klimaks;
anti klimaks; dan
tahap penyelesaian.
- Setting/Latar
Setting/latar menunjukkan tentang kapan, di mana dan
bagaimana sebuah peristiwa terjadi.
- Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan cara pengarang memosisikan diri
dalam menyampaikan cerita.
- Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah ciri khas seorang penulis dalam
menggunakan bahasa antara lain menyangkut pilihan kata,
bentuk kalimat, majas dan lain sebagainya saat menulis.
- Amanat
Amanat adalah pesan positif yang ingin disampaikan kepada
pembaca biasanya secara tersirat.
16
Sedangkan nilai yang terkandung di dalamnya seperti nilai agama,
sosial, moral, dan budaya.
17
1.5 Drama
Teks drama adalah salah satu teks yang menjadi materi kelas XI. Adapun
Batang tubuh teks drama ditampilkan dalam tabel berikut:
Teks anekdot
Tabel 7 (kelas X)
Batang tubuh teks drama
18
1. Pengertian Drama
19
mengajukan konflik yang akan dikembangkan dalam bagian utama
cerita tersebut, dan ada kalanya membayangkan resolusi yang akan
dibuat dalam cerita itu.
b. Komplikasi atau bagian tengah cerita, mengembangkan konflik. Sang
pahlawan atau pelaku utama menemukan rintangan-rintangan
antara dia dan tujuannya, dia mengalami aneka kesalahpahaman
dalam perjuangan untuk menanggulangi rintangan-rintangan ini.
c. Resolusi atau denouement hendaklah muncul secara logis dari apa-
apa yang telah mendahuluinya di dalam komplikasi. Titik batas
yang memisahkan komplikasi dan resolusi, biasanya disebut klimaks
(turning point).
3. Epilog adalah kata-kata penutup yang berisi kesimpulan atapun amanat
tentang isi keseluruhan dialog. Bagian ini pun biasanya disampaikan oleh
dalang atau tokoh tertentu.
20
1.6 Teks Cerita Sejarah
Teks cerita sejarah adalah salah satu teks yang menjadi materi kelas XII.
Adapun batang tubuh teks cerita sejarah ditampilkan dalam tabel berikut:
Teks anekdot
Tabel 8
(kelas X)
Batang tubuh teks cerita sejarah
21
1. Pengertian Teks Cerita Sejarah
Teks cerita sejarah adalah kisah imajinasi yang ditulis dengan tokoh
atau latar sejarah yang benar-benar terjadi. Meskipun imajinatif, teks
ini tetap memuat sejarah yang faktual, namun hanya digunakan untuk
latar belakang dan beberapa unsur lainnya saja.
22
4. Unsur Kebahasaan Teks Cerita Sejarah/Novel Sejarah
Teks cerita sejarah memiliki unsur kebahasaan sebagai berikut:
1. menggunakan banyak kalimat yang keterangannya mengandung makna
lampau;
2. menggunakan konjungsi kronologis dan temporal seperti: lalu;
3. menggunakan verba material, yaitu verba yang menyatakan tindakan,
misalnya membaca;
4. menggunakan verba yang menunjukkan kalimat tak langsung, misalnya
menceritakan bahwa;
5. menggunakan verba mental, yaitu verba yang menyatakan pikiran dan
perasaan tokoh, misalnya mendambakan;
6. menggunakan banyak dialog; dan
7. menggunakan adjektiva untuk menyatakan latar.
23
1.7 Teks Novel
Teks novel adalah salah satu teks yang menjadi materi kelas XII. Adapun
batang tubuh teks novel ditampilkan dalam tabel berikut:
Tabel 9
Batang tubuh teks novel
Teks anekdot (kelas X)
Komponen Pembentuk Keterangan
24
1. Pengertian Novel
Novel adalah suatu karya sastra berbentuk prosa naratif yang panjang,
yang di dalamnya terdapat rangkaian cerita tentang kehidupan seorang
tokoh dan orang-orang di sekitarnya dengan menonjolkan sifat dan watak
dari setiap tokoh dalam novel tersebut. Pendapat lain mengatakan novel
adalah suatu karangan berbentuk prosa yang di dalamnya terdapat unsur
intrinsik dan unsur ekstrinsik. Tidak seperti cerpen (cerita pendek), isi cerita
sebuah novel jauh lebih panjang dan kompleks.
25
Setelah revisi 2018, struktur novel tidak dijelaskan seperti di atas lagi.
Novel dibahas sebagai suatu karya sastra yang terbangun dari unsur berikut.
1. Tema
Tema merupakan ide atau gagasan utama dari sebuah novel. Tanpa
tema, sebuah novel tidak akan memiliki sebuah “nyawa”.
2. Tokoh / Penokohan
Tokoh adalah pelaku dalam sebuah novel sedangkan penokohan
merupakan watak atau karakter dari tokoh yang ada dalam cerita novel.
Berdasarkan jenis watak, tokoh bisa dibagi menjadi tiga kategori yaitu.
Tokoh Protagonis, tokoh pusat dalam cerita. Tokoh utama ini
digambarkan sebagai sosok yang baik dan biasanya selalu mendapatkan
masalah.
Tokoh Antagonis, tokoh yang menjadi kebalikan dari tokoh utama
dalam cerita. Tokoh ini digambarkan sebagai sosok yang tidak
bersahabat dan selalu membuat konflik.
Tokoh Tritagonis, tokoh yang menjadi penengah antara tokoh
protagonis dan antagonis. Tokoh ini digambarkan sebagai sosok yang
netral.
alur maju atau alur progresif adalah jalan cerita yang menyajikan
urutan dimulai dari awal perkenalan menuju tahap penyelesaian
secara berurutan atau sistematis. Alur maju menyajikan tahapan
cerita sesuai dengan perjalanan waktu yaitu berawal dari masa
26
lampau menuju ke masa depan. Contohnya. Seorang anak kecil yang
berakhir saat dia menjadi tua;
alur mundur/regresi/sorot balik/flashback adalah alur yang
menyajikan cerita yang dimulai dari masa depan kemudian
menceritakan kembali kejadian di masa lampu. Alur mundur
merupakan jalan cerita yang tidak berurutan dan kebalikan dari alur
maju. Pengarang mengawali cerita dari konflik, kemudian
penyelesaian konflik, lalu diakhiri dengan menceritakan kembali latar
belakang konflik tersebut. Contohnya: cerita tentang seorang veteran
yang membayangkan kisah hidunya di masa muda; dan
alur maju-mundur/zigzag/campuran merupakan alur perpaduan
antara alur maju dan alur mundur. Tahapan cerita pada alur ini
dimulai dari masa kini, atau masa lalu yang nantinya akan
digabungkan seiring berjalannya cerita.
Susunan alur dalam sebuah novel terbagi atas tiga bagian besar,
yaitu awal-tengah-akhir. Tahap awal sering juga disebut tahap
perkenalan. Tahap ini berisi informasi-informasi penting yang
berhubungan dengan berbagai hal yang akan dikisahkan berikutnya.
Tahap tengah atau tahap pertikaian menampilkan konflik atau
pertentangan yang sudah mulai dimunculkan pada tahap sebelumnya.
Adapun tahap akhir atau tahap peleraian menampilkan adagan tertentu
akibat klimaks. Pada bagian ini, dimunculkan akhir dari cerita.
4. Latar/Setting
Latar / setting adalah gambaran tentang peristiwa-peristiwa yang ada
dalam cerita. Latar adalah salah satu unsur pembangun cerita yang vital.
Latar dibagi menjadi:
waktu;
tempat;
sosial budaya;
keadaan lingkungan; dan
suasana.
27
5. Sudut Pandang
Sudut pandang sendiri adalah cara pandang seorang pengarang dalam
menyampaikan cerita novelnya. Sudut pandang sendiri bisa dibagi
menjadi beberapa macam, yaitu:
1. Sudut Pandang Orang Pertama
Sudut pandang ini menggunakan kata ganti kata orang perta
tunggal (aku/saya) dan jamak (kami). Sudut pandang orang
pertama dibedakan menjadi 2 bagian:
Sebagai pemeran utama
Sebagai pemeran pendamping
2. Sudut Pandang Orang Ketiga
Sudut pandang ini menggunakan kata ganti orang ketiga tunggal
(dia, ia, nama orang) dan jamak (mereka).
Sudut pandang ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
Sebagai Serba Tahu
Penulis seolah serba tahu mengenai tokoh yang dibicarakannya
Sebagai Pengamat
Penulis membahas tokohnya hanya sebatas hasil pikirannya
3. Sudut Pandang Campuran
Merupakan penggabungan antara sudut pandang orang pertama dan
ketiga
7. Amanat
Amanat adalah sebuah pesan tertentu yang ingin disampaikan oleh
pengarang melalui cerita dalam novel. Amanat bisa berupa kritik
sosial, ajakan, protes, dan lain sebagainya. Amanat umumnya dibagi
menjadi dua:
Tersurat, disampaikan dengan jelas.
Tersirat disampaikan secara tersembunyi.
28
4. banyak menggunakan verba yang menunjukkan kalimat tidak langsung,
misalnya seorang tokoh sedang menceritakan tokoh lain;
5. banyak menggunakan verba pikiran perasaan tokoh. Contoh: “Saya
sudah memikirkannya”;
6. menggunakan banyak dialog; dan
7. menggunakan kata-kata sifat untuk menggambarkan tokoh, suasana,
atau tempat. Contoh: “kamarnya indah sekali”.
29
Genre sastra non-naratif adalah genre teks yang termasuk karya sastra
tapi bentuk tidak berupa narasi. Teks yang termasuk genre sastra non-naratif
dapat dilihat pada skema berikut.
Skema 2
Teks Puisi
30
2.1 Teks Puisi
Teks puisi adalah salah satu teks yang menjadi materi kelas X. Adapun
batang tubuh teks puisi ditampilkan dalam tabel berikut:
TeksTabel
anekdot
10 (kelas X)
Batang tubuh teks puisi
31
1. Pengertian Puisi
Puisi adalah bentuk karya sastra dari hasil ungkapan dan perasaan
penyair dengan bahasa yang terikat irama, matra, rima, penyusunan lirik
dan bait, serta penuh makna. Puisi mengungkapkan pikiran dan perasaan
penyair secara imajinatif.
1. Puisi Baru
Puisi baru merupakan jenis puisi yang tidak terikat dengan aturan,
bebas dalam rima, baris, bait, diksi dan yang lainnya.
32
Pusi yang tergolong sebagai puisi baru banyak jenisnya. Secara garis
besar dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan
isinya dan berdasarkan bentuknya
2. Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang diikat dengan berbagai aturan penulisan.
Aturan penulisan tersebut meliputi jumlah kata dalam satu larik, jumlah
larik dalam satu bait, sajak atau rima, jumlah suku kata, dan irama.
33
Ciri-Ciri Puisi Lama
3. Puisi Kontemporer
34
Jenis-Jenis Puisi Kontemporer
35
2. Struktur Batin Puisi
Struktur batin puisi terdiri atas:
a. tema/makna (sense), artinya tiap bagian puisi memiliki makna;
b. rasa (feeling), yaitu sikap penulis dalam menjabarkan tema puisinya
yang dipengaruhi oleh latar belakang penulis puisi baik secara sosiologis
maupun psikologis;
c. nada (tone), adalah sikap penyair terdapat para pembacanya antara
lain bekerja sama, mendikte dan lain-lain; dan
d. amanat/tujuan, adalah pesan yang akan disampaikan penyair kepada
pembaca baik secara tersirat maupun tersurat.
1. Pemadatan bahasa
Puisi terbentuk dari deretan kata yang dipadatkan sedemikian rupa
sehingga mampu memengaruhi pembaca.
2. Pemilihan kata khas
Penyair memilih kata khas dalam menulis puisinya agar lebih kaya dalam
memberikan makna.
3. Kata konkret
Kata konkret penyair gunakan agar yang dimaksudkannya kesannya
benar-benar nyata/berwujud.
4. Pengimajian
Penyair menciptakan pengimajian atau pencitraan dalam puisinya agar
dapat memperjelas yang ingin disampaikannya melalui imaji visual, imaji
auditif (pendengaran), dan imaji taktil (perasaan).
5. Irama (ritme)
Irama berupa pengulangan kata, frasa, bunyi ataupun kalimat.
6. Tata wajah (tipografi)
Tata wajah (tipografi) berupa perwajahan atau tampilan puisi biasanya
juga mengandung makna.
36
Genre nonsastra laporan adalah genre teks yang tergolong karya sastra dan
mengandung informasi yang pada dasarnya bersifat laporan. Teks yang
termasuk genre nonsastra laporan dapat dilihat pada skema berikut.
Skema 3
Teks Observasi
Karya Ilmiah
Teks Resensi
37
3.1 Teks Observasi
Teks observasi adalah salah satu teks yang menjadi materi kelas X. Adapun
batang tubuh teks observasi ditampilkan dalam tabel berikut:
38
1. Pengertian Teks Observasi
Teks observasi adalah teks yang isinya berupa informasi umum yang
diperoleh berdasarkan hasil pengamatan secara langsung. Jadi isi teks
observasi didasarkan pada fakta. Itulah sebabnya biasa disebut juga teks
laporan hasil observasi.
39
4. menggunakan konjungsi tambahan, perbedaan, perbandingan,
pertentangan, dan pilihan, misalnya serta;
5. menggunakan kalimat simpleks dan kompleks
a. Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu verba
utama yang menggambarkan aksi, peristiwa, atau keadaan. Kalimat
simpleks yang sesungguhnya sama dengan kalimat tunggal (hanya
mengandung satu struktur: S-P-O-Ket-Pel).
b. Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri atas lebih dari satu
aksi, peristiwa, atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu
verba utama dalam satu struktur. Struktur yang satu dan struktur
yang lain biasanya dihubungkan oleh konjungsi, tetapi sering pula
hubungan itu hanya ditunjukkan oleh tanda koma atau titik koma
bahkan tidak ditunjukkan oleh tanda baca apa pun.
6. menggunakan kalimat definisi dan kalimat deskripsi; dan
7. menggunakan istilah teknis atau keilmuan, contoh semiotika.
40
3.2 Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah salah satu teks yang menjadi materi kelas XI. Adapun
batang tubuh teks karya ilmiah ditampilkan dalam tabel berikut:
Teks anekdot (kelas X)
Tabel 12
Batang tubuh teks karya Ilmiah
41
1. Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah merupakan jenis karya tulis yang disusun berdasarkan
hasil penelitian yang memenuhi syarat-syarat ilmiah tertentu dan
digunakan untuk tujuan tertentu. Tulisan yang termasuk karya ilmiah
antara lain artikel, makalah, skripsi, workpaper, paper, tesis, dan disertasi.
Secara garis besar struktur karya ilmiah terbagi atas tiga, yaitu
pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Akan tetapi, struktur tersebut
masih terbagi ke dalam beberapa bagian. Untuk lebih detailnya, terlebih
42
dahulu karya ilmiah dibedakan berdasarkan sifat atau bentuknya.
Pembedaan tersebut meliputi:
a. Bentuk Populer
Karya ilmiah bentuk popular dapat diungkapkan dalam bentuk
karya ringkas, ragam bahasanya bersifat santai. Karya ilmiah populer
umumnya dijumpai dalam media massa, seperti koran atau majalah.
Istilah populer digunakan untuk menyatakan topik yang akrab,
menyenangkan bagi populus (rakyat) atau disukai oleh orang kebanyakan.
Kalimat-kalimatnya sederhana, lancar, namun tidak berupa senda gurau
dan tidak pula bersifat fantasi (rekaan).
b. Bentuk Semiformal
Bentuk karya ilmiah semiformal umumnya digunakan dalam
berbagai jenis laporan biasa dan makalah secara garis besar, stuktur
karya ilmiah bentuk ini terdiri atas:
halaman judul;
kata pengantar;
daftar isi;
pendahuluan;
pembahasan;
kesimpulan; dan
daftar pustaka.
.
c. Bentuk Formal
Karya ilmiah bentuk formal disusun dengan memenuhi unsur-unsur
kelengkapan akademis secara lengkap, seperti dalam skripsi, tesis, atau
disertasi. Struktur karya ilmiah bentuk formal meliputi hal-hal sebagai
berikut:
judul;
tim pembimbing;
kata pengantar;
abstrak;
daftar isi;
bab pendahuluan;
bab telaah kepustakaan/kerangka teoritis;
43
bab metode penelitian;
bab pembahasan hasil penelitian;
bab kesimpulan dan rekomendasi;
daftar pustaka;
lampiran-lampiran; dan
riwayat hidup.
1. Judul
Judul dalam karya ilmiah dirumuskan dengan menarik, jelas,
dan lengkap serta mengikuti kaidah penulisan judul.
2. Pendahuluan
Pada karya ilmiah formal, bagian pendahuluan mencakup:
a. Latar Belakang Masalah
Uraian pada latar belakang masalah dimaksudkan untuk
menjelaskan alasan timbulnya masalah dan pentingnya untuk
dibahas, baik itu dari segi pengembangan ilmu, kemasyarakatan,
ataupun dalam kaitan dengan kehidupan pada umumnya.
b. Perumusan Masalah
44
3. Kerangka Teoretis
Kerangka teoretis disebut juga kajian pustaka atau landasan
teori. Tercakup pula di dalam bagian ini kerangka pemikiran dan
hipotesis. Kerangka teoretis dimulai dengan mengidentifikasi dan
mengkaji berbagai teori yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan
hipotesis.
Di samping itu, dalam kerangka teoretis perlu dilakukan
pengkajian terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan para
penulis terdahulu. Hal ini penting dilakukan guna menambah dan
memperoleh wawasan ataupun pengetahuan baru yang telah ada
sebelumnya. Di samping akan menghindari adanya duplikasi yang sia-
sia, langkah ini juga akan memberikan perspektif yang lebih jelas
mengenai hakikat dan kegunaan penelitian itu dalam perkembangan
ilmu secara keseluruhan.
4. Metodologi Penelitian
Dalam karya tulis yang merupakan hasil penelitian, perlu
dicantumkan pula bagian yang disebut dengan metodologi penelitian.
Metodologi penelitian diartikan sebagai prosedur atau tahap-tahap
penelitian, mulai dari persiapan, penentuan sumber data, pengolahan,
sampai dengan pelaporannya. Setiap penelitian mempunyai metode
penelitian masing-masing, yang umumnya bergantung pada tujuan
penelitian itu sendiri. Metode-metode penelitian yang dimaksud antar
lain:
metode deskriptif, yakni metode penelitian yang bertujuan hanya
menggambarkan fakta-fakta secara apa adanya, tanpa adanya
perlakukan apapun. Data yang dimaksud dapat berupa fakta yang
bersifat kuantiatif (statistika) ataupun fakta kualitatif;
metode eksperimen, yakni metode penelitian bertujuan untuk
memperoleh gambaran atas suatu gejala setelah mendapatkan
perlakuan; dan
metode penelitian kelas, yakni metode penelitian dengan tujuan
untuk memperbaiki persoalan-persoalan yang terjadi pada kelas
tertentu, misalnya tentang motivasi belajar, prestasi belajar siswa
dalam kompetensi dasar tertentu.
45
5. Pembahasan
Bagian ini berisi paparan tentang isi pokok karya ilmiah,
terkait dengan rumusan masalah/tujuan penulisan yang dikemukakan
pada bab pendahuluan. Data yang diperoleh melalui hasil
pengamatan, wawancara, dan sebagainya itu dibahas dengan
berbagai sudut pandang; diperkuat oleh teori-teori yang telah
dikemukakan sebelumnya. Sekiranya diperlukan, pembahasan dapat
dilengkapi dengan berbagai sarana pembantu seperti tabel dan grafik.
Sarana-sarana pembantu tersebut diperlukan untuk menjelaskan
pernyataan ataupun data.
6. Simpulan dan Saran
Simpulan merupakan pemaknaan kembali atau sebagai sintesis
dari keseluruhan unsur penulisan karya ilmiah. Simpulan merupakan
bagian dari simpul masalah (pendahuluan), kerangka teoretis yang
tercakup di dalamnya, hipotesis, metodologi penelitian, dan temuan
penelitian.
7. Daftar Pustaka
Dafar pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan
sebagai landasan dalam karya ilmiah, baik sumber tertulis, baik itu
yang berupa buku, artikel jurnal, dokumen resmi, atau sumber-sumber
lain dari internet. Semua sumber tertulis atau tercetak yang
tercantum di dalam karya ilmiah harus dicantumkan di dalam daftar
pustaka. Sebaliknya, sumber-sumber yang pernah dibaca oleh penulis,
tetapi tidak digunakan di dalam penulisan karya ilmiah itu, tidak boleh
dicantumkan di dalam dafar pustaka.
46
Dalam hal ini penulis tidak boleh menyatakan proses pengumpulan
data dengan kalimat seperti “Saya bermaksud mengumpulkan data
dengan mengunakan kuesioner”. Kalimat yang harus digunakan, adalah
“Di dalam mengumpulkan data penelitian ini, penulis menggunakan
kuesioner.”
Dalam kalimat tersebut kata ganti saya diganti penulis, atau bisa
juga peneliti. Cara lain dengan menyatakannya dalam kalimat pasif,
misalnya, “Di dalam penelitian ini, digunakan kuesioner. Di dalam
kalimat tersebut, subjek penelitian dinyatakan secara tersurat. Dalam
komunikasi ilmiah, memang penulis diharapkan sering mempergunakan
kalimat pasif seperti contoh di atas.
2. Karya ilmiah menghindari penggunaan kata dan kalimat yang bermakna
ganda. Karya ilmiah mensyaratkan ragam yang memberikan kepastian
makna. Dengan kata lain, bahasa yang digunakannya itu
harus reproduktif.
3. Ragam bahasa yang digunakan karya ilmiah harus lugas dan bermakna
denotatif. Makna yang terkandung dalam kata-katanya harus
diungkapkan secara eksplisit untuk mencegah timbulnya pemaknaan yang
lain.
4. Dalam karya ilmiah banyak terdapat definisi atau batasan dari kata atau
istilah-istilah yang digunakan. Misalnya, jika dalam karya itu digunakan
kata seperti frasa atau klausa, maka penulis itu harus terlebih dahulu
menjelaskan arti kedua kata itu sebelum ia melakukan pembahasan yang
lebih jauh. Hal tersebut penting dilakukan untuk menyamakan persepsi
antara penulis dengan pembaca atau untuk menghindari timbulnya
pemaknaan lain oleh pembaca terhadap maksud kedua kata itu.
47
3. 3 Teks Resensi
Teks resensi adalah salah satu teks yang menjadi materi kelas XI. Adapun
batang tubuh teks resensi ditampilkan dalam tabel
Teks anekdot berikut:
(kelas X)
Tabel 13
Batang tubuh teks resensi
48
1. Pengertian Teks Resensi
Teks resensi adalah teks yang berisi ulasan atau penilaian atau
pembicaraan mengenai suatu karya baik itu buku, film, atau karya lain.
Tugas penulis resensi adalah memberikan gambaran kepada pembaca
mengenai layak tidaknya suatu karya.
49
4. Unsur Kebahasaan Teks Resensi
50
Genre nonsastra arahan adalah genre teks tidak tergolong karya sastra
dan isinya berupa arahan atau prosedural. Teks yang termasuk genre nonsastra
arahan dapat dilihat pada skema berikut.
Skema 4
Teks Prosedur
51
4.1 Teks Prosedur
Teks prosedur adalah salah satu teks yang menjadi materi kelas XI.
Teks anekdot (kelas X)
Adapun batang tubuh teks prosedur ditampilkan dalam tabel berikut:
Tabel 14
Batang tubuh teks prosedur
52
1. Pengertian Teks Prosedur
Teks prosedur adalah teks yang berisi langkah-langkah atau tahapan
yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Fungsinya untuk
membantu seseorang memahami bagaimana cara melakukan atau membuat
sesuatu dengan tepat. Pada beberapa majalah, surat kabar, dan internet, teks
sejenis banyak kita jumpai dengan isi dan sebutan yang beragam. Misalnya,
ada yang menamainya dengan resep, kiat, trik, cara jitu, tips, petunjuk
penggunaan, atau cara pemakaian.
53
4. Unsur Tebahasaan Teks Prosedur
Adapun unsur kebahasaan teks prosedur meliputi.
1. Partisipan
Partisipan adalah semua individu yang berperan serta/mengambil andil
dalam suatu kegiatan, misalnya: pengendara, polisi, dll.
2. Kalimat persuasif
Kalimat persuasif adalah kalimat yang bersifat membujuk seseorang
untuk melakukan suatu tindakan.
3. Kata urutan bilangan
Banyak menggunakan kata urutan bilangan, seperti: pertama, kedua,
dan ketiga.
4. Kata kerja perintah/imperatif
Kata kerja imperatif merupakan kata kerja yang dibentuk dengan
akhiran –kan, -i, dan partikel –lah. Kalimat ini digunakan untuk
meminta atau melarang seseorang untuk dan tidak melakukan suatu hal.
Contohnya, siapkan, hindari, panaskan, dll.
5. Kata teknis tentang topik bahasan
Kata teknis atau istilah yang digunakan berkaitan dengan isi teks yang
dibahas. Misalnya, dalam teks berjudul “Manfaat jamur untuk
kesehatan”, istilah yang digunakan di antaranya nutrisi, protein,
osteoporosis, dan lain-lain.
6. Kata penghubung/konjungsi temporal
Merupakan kata hubung yang menjelaskan hubungan waktu dari dua hal
atau peristiwa yang berbeda, serta bersifat kronologis. Misalnya,
kemudian, selanjutnya, setelah itu, dan lalu.
7. Verba material dan tingkah laku
Verba material adalah kata kerja berimbuhan yang mengacu pada
tindakan fisik. Contoh: haluskan bumbu, tuangkan santan, dll.
Verba tingkah laku adalah kata kerja berimbuhan yang tindakannya
mengacu pada ungkapan. Contoh: Aku menolak permintaannya.
54
Genre tanggapan transaksional adalah genre teks yang isinya mengandung
adanya stimulus dan reaksi antara dua pihak atau lebih yang mengarah pada
terwujudnya transaksi yang menguntungkan semua pihak. Teks yang termasuk
genre tanggapam transaksional dapat dilihat pada skema berikut.
Skema 5
Genre Tanggapan Transaksional
Genre Tanggapan
Transaksional
Teks Negosiasi
Proposal
55
5.1 Teks Negosiasi
Teks negosiasi adalah salah satu teks yang menjadi materi kelas X. Adapun
batang tubuh teks negosiasiTeks anekdot
ditampilkan (kelas
dalam X) berikut:
tabel
Tabel 15
56
1. Pengertian Teks Negosiasi
Teks negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang bertujuan untuk
mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan
berbeda.
2. Ciri Khas Teks Negosiasi
Teks negosiasi memiliki ciri khas sebagai berikut:
1. teks negosiasi menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan
pihak-pihak di dalamnya;
57
Contoh: “Maaf, Bu. Bisa meminta waktu sebentar?”
3. Kalimat deklaratif/berita
Kalimat deklaratif atau kalimat berita merupakan kalimat pernyataan
yang diungkapkan oleh pihak yang bernegosiasi.
Contoh: Saya ingin mengajukan cuti kerja.
4. Kalimat interogatif/tanya
Kalimat interogatif atau kalimat tanya merupakan kalimat pertanyaan
yang diungkapkan oleh pihak yang bernegosiasi.
Contoh: Ada apa, ya, San?
5. Kalimat imperatif/perintah
Kalimat imperatif atau kalimat perintah merupakan kalimat yang
diungkapkan oleh pihak mitra bicara agar tercapai kesepakatan.
7. Kalimat bersyarat
8. Konjungsi kausalitas
58
5.2 Proposal
Teks proposal adalah salah satu teks yang menjadi materi kelas XI. Adapun
Teks anekdot (kelas X)
batang tubuh proposal ditampilkan dalam tabel berikut:
Tabel 16
Batang tubuh teks proposal
Komponen
Keterangan
Pembentuk
Genre/Subgenre Tanggapan/Transaksional
Tujuan sosial Menegosiasikan hubungan, informasi barang, dan layanan
1. Berisi ringkasan kegiatan atau penelitian yang akan
dilakukan
2. Singkat, padat, dan jelas
3. Ada pihak yang mengajukan proposal
4. Ada pihak yang dituju
5. Menggunakan bahasa baku
Ciri khas 6. Disusun secara sistematis
7. Memiliki struktur penulisan baku
8. Memiliki gambaran suatu kegiatan atau penelitian
secara umum
9. Bersifat persuasif
10. Disusun sebelum rencana kerja
11. Sasaran dan tujuan yang jelas
59
Komponen
Keterangan
Pembentuk
1. Istilah ilmiah
2. Kata kerja tindakan
3. Kata-kata pendefinisian
Unsur kebahasaan
4. Kata makna perincian
5. Kata bersifat ke-akan-an
6. Kata bersifat denotatif
60
1. Pengertian Proposal
Proposal adalah suatu rancangan kegiatan atau rancangan kerja yang
disusun secara sistematis dan terperinci sesuai standar oleh seseorang atau
sekelompok peneliti untuk diajukan kepada pihak yang dikehendaki dalam
mendapatkan persetujuan maupun bantuan dalam penelitiannya.
umum;
1. Halaman judul
Merupakan halaman awal yang berisikan judul kegiatan yang akan
dilakukan.
61
2. Kata pengantar
Merupakan teks yang terdapat di halaman awal proposal berisi
ucapan terima kasih, sedikit penjelasan mengenai kegiatan dan
tujuan ditulisnya proposal tersebut.
3. Lembar persetujuan
Merupakan halaman yang berisikan persetujuan dari pihak atasan
atau pemerintah untuk melakukan kegiatan. Dalam halaman ini
berisi judul kegiatan dan terdapat kalimat telah menyetujui,
tempat, tanggal, bulan, dan tahun, serta nama atasan/pemerintah
yang menyetujui.
4. Latar belakang
Adalah dasar atau titik tolak untuk memberikan pemahaman
kepada pembaca atau pendengar mengenai apa yang ingin kita
lakukan. Latar belakang yang baik harus disusun sejelas mungkin
dan bila perlu disertai dengan data atau fakta yang mendukung.
5. Dasar kegiatan
Adalah hal-hal yang mendasari mengapa dilakukan kegiatan.
6. Tujuan dan manfaat kegiatan
Tujuan dan manfaat proposal secara umum adalah memberi
gambaran dan proyeksi terkait kegiatan yang akan diadakan.
7. Penyelenggara
Memberikan penjelasan siapa saja yang ikut menyelenggarakan
kegiatan tersebut. Biasanya yang menjadi penyelenggara adalah
suatu organisasi atau himpunan kelompok.
8. Nama dan tema kegiatan
Nama kegiatan adalah apa yang dilakukan dalam kegiatan,
sedangkan tema berisikan topik mengenai kegiatan tersebut.
9. Bentuk kegiatan
Bentuk kegiatan pada umumnya berisikan tentang rincian semua
kegiatan yang akan dilakukan.
10. Peserta kegiatan
Jika kegiatan yang akan dilakukan berbentuk lomba maka pada
bagian ini dituliskan peserta yang akan berpartisipasi.
11. Peralatan yang dibutuhkan
Adalah seluruh rangkaian peralatan yang akan digunakan selama
62
proses kegiatan berlangsung.
12. Jadwal dan lokasi kegiatan
Berisi tentang waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan.
13. Susunan kepanitiaan
Susunan kepanitiaan adalah susunan orang-orang yang bertugas
dalam suatu kegiatan, mulai dari ketua panitia, sekretaris panitia,
bendahara, dll.
14. Rencana anggaran
Suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh
kegiatan yang dinyatakan dalam satuan keuangan (unit moneter),
dan berlaku untuk jangka waktu tertentu sesuai kegiatan yang
dilakukan.
15. Penutup
Berisi kesimpulan, rangkuman, dan harapan terhadap apa yang
disampaikan di dalam proposal. Penutup juga berisi tempat, tanggal
dari penyusunan proposal dan tanda tangan serta nama terang
penanggung jawab proposal.
2. Kata pengantar
Merupakan teks yang terdapat di halaman awal proposal berisikan
ucapan terima kasih, sedikit penjelasan mengenai isi penelitian dan
tujuan dilakukannya penelitian tersebut, hal-hal apa saja yang telah
dilakukan penulis untuk menyelesaikan penelitiannya serta
keterangan siapa saja yang telah membantu dalam pelaksanaan
penelitian tersebut.
3. Daftar isi
Merupakan halaman yang menjadi petunjuk isi pokok dalam sebuah
penelitian.
4. Lembar persetujuan
Merupakan halaman yang berisikan persetujuan dari pembimbing
63
penelitian terhadap proses, hasil dan laporan penelitian. Dalam
halaman ini berisi judul penelitian, nama peneliti, terdapat kalimat
telah menyetujui, tempat, tanggal, bulan, dan tahun, serta nama
pembimbing.
5. Latar belakang
Adalah dasar atau titik tolak untuk memberikan pemahaman
kepada pembaca atau pendengar mengenai apa yang ingin kita
lakukan. Latar belakang yang baik harus disusun sejelas mungkin
dan bila perlu disertai dengan data atau fakta yang mendukung.
6. Batasan masalah
Batasan masalah adalah ruang lingkup masalah atau upaya
membatasi ruang lingkup masalah yang terlalu luas sehingga
penelitian itu lebih fokus untuk dilakukan. Dengan kata lain, batasan
masalah berfungsi untuk memperjelas apa yang menjadi masalah.
7. Rumusan masalah
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan
dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Bentuk-bentuk
rumusan masalah ini dikembangkan berdasarkan penelitian tingkat
eksplanasi.
8. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan
adanya hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai,
sesuatu yang akan dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian.
9. Manfaat penelitian
Merupakan dampak dari pencapaian tujuan.
Kegunaan penelitian ada dua yaitu:
mengembangkan ilmu pengetahuan (secara teoritis); dan
membantu mengatasi, memecahkan dan mencegah masalah
yang ada pada objek yang diteliti.
10. Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka atau tinjauan literatur adalah ringkasan
komprehensif dari penelitian sebelumnya tentang suatu topik.
Literatur dapat bersumber dari artikel ilmiah, buku, dan sumber-
sumber lain yang relevan dengan bidang penelitian tertentu.
64
11. Landasan teori
Landasan Teori adalah suatu konsep berupa pernyataan yang
tertata dengan rapi dan secara sistematis yang memiliki variabel
dalam penelitian. Landasan teori akan menjadi dasar yang kuat
dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan peneliti.
12. Hipotesis
Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap
masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan
kebenarannya.
13. Metode penelitian
Adalah langkah yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan
informasi atau data kemudian menginvestigasi data yang telah
didapatkan tersebut. Metode penelitian memberikan gambaran
tentang rancangan penelitian yaitu meliputi: prosedur dan langkah-
langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, cara
memperoleh data, serta bagaimana data tersebut diolah dan
dianalisis.
14. Desain penelitian
Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk
melaksanakan riset pemasaran (Malhotra, 2007). Desain
penelitian memberikan prosedur untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan untuk menyusun atau menyelesaikan masalah
dalam penelitian sehingga menjadi dasar dalam
melakukan penelitian.
15. Metode pengumpulan data
Adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai
tujuan penelitian.
16. Validitas data
Validitas adalah derajat ketepatan antara data yang terdapat di
lapangan dan data yang dilaporkan oleh peneliti. Dalam penelitian,
baik berbentuk kualitatif maupun kuantitatif, kriteria utama yang
harus diperhatikan adalah valid, reliabel, dan objektif.
17. Populasi dan sampel
65
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri atas
manusia, hewan, benda-benda, tumbuhan, peristiwa, gejala,
ataupun nilai tes sebagai sumber data yang mempunyai
karakteristik tertentu dalam suatu penelitian yang dilakukan.
Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang
karakteristiknya hendak diteliti.
18. Daftar pustaka
Daftar pustaka adalah suatu susunan tulisan di akhir sebuah karya
hasil penelitian yang isinya berupa nama penulis, judul tulisan,
penerbit, identitas penerbit, dan tahun terbit. Daftar pustaka ini
digunakan sebagai sumber atau rujukan seorang penulis.
66
Genre tanggapan ekspositori adalah genre teks yang tidak termasuk karya
sastra dan bentuknya berupa tanggapan atau reaksi atas peristiwa-peristiwa
sekitar dalam bentuk pemaparan. Teks yang termasuk genre tanggapam
ekspositori dapat dilihat pada skema berikut.
Skema 6
Teks Eksposisi
Teks Debat
Genre Tanggapan Ekspositori
Teks Eksplanasi
Teks ceramah
Surat Lamaran
Pekerjaan
Artikel
Editorial
67
6.1 Teks Eksposisi
Teks eksposisi adalah salah satu teks yang menjadi materi kelas X. Adapun
batang tubuh teks eksposisi ditampilkan dalam tabel berikut:
Genre/Subgenre Tanggapan/ekspositori
Menjelaskan atau menganalisis proses muncul atau
Tujuan sosial
terjadinya sesuatu
1. Singkat dan padat
2. Gaya informasi yang mengajak
3. Teksnya lugas dan bahasanya baku
4. Menjelaskan informasi pengetahuan
5. Bersifat objektif dan netral
Ciri khas
6. Penjelasannya disertai data-data akurat
7. Fakta digunakan sebagai alat konkritasi dan
kontribusi
8. Umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, di
mana, kapan, mengapa dan bagaimana
1. Judul
2. Pernyataan umum/tesis
Struktur
3. Argumentasi/alasan
4. Penegasan ulang pendapat/simpulan
1. Pronomina
2. Nomina dan verba
3. Konjungsi
4. Pernyataan persuasive
Unsur kebahasaan 5. Pernyataan fakta
6. Pernyataan bersifat menilai
7. Menggunakan istilah teknis
68
1. Pengertian Teks Eksposisi
dan
69
argumen inilah nantinya yang dijabarkan dalam paragraf-paragraf.
Pengembangan argumen menjadi paragraf ini dilakukan melalui
penyajian contoh dan alasan.
4. Penegasan ulang pendapat/simpulan
Pengulangan pendapat pada bagian ini dilakukan berdasarkan argumen
yang telah disajikan pada bagian sebelumnya. Pengulangan opini bersifat
pilihan, sehingga tidak semua teks eksposisi mempunyainya.
70
yang digunakan adalah akan tetapi, namun, walaupun, padahal.
4. Pernyataan persuasif
Contoh:
- Walaupun begitu fasih berbahasa asing, bergaya hidup sudah seperti
bangsa luar, tapi itu tidak akan menjadikan kita lebih hebat.
- Sampai kapan pun tetaplah kita akan menjadi pecundang, yang
berada di bawah ketiak dan kendali bangsa lain.
5. Pernyataan fakta
Misal dengan menulis kutipan “Ikrar Sumpah Pemuda” dalam teks.
6. Pernyataan bersifat menilai atau mengomentari
Contoh:
- Begitu kontrasnya mentalitas anak-anak generasi sekarang dengan
para pemuda era zaman baheula. Kebanggaan atas negeri dan bahasa
sendiri begitu bergelora di dada-dada mereka.
- Namun, mimpi agung itu kini semakin memudar, tergerus tipu daya,
dan peradaban bangsa lain yang seolah-olah lebih kemilau.
7. Menggunakan istilah teknis
Istilah-istilah teknis yang digunakan selalu berkaitan dengan topik yang
dibahas. Misalnya, jika membahas tentang kemacetan kota, maka kata-
katanya adalah mobil, macet, jalan, dll.
71
6.2 Teks Debat
Teks debat adalah salah satu teks yang menjadi materi kelas X. Adapun
batang tubuh teks debat ditampilkan dalam tabel berikut:
Teks anekdot
Tabel 18
(kelas X)
Batang tubuh teks debat
Genre/Subgenre Tanggapan/ekspositori
Menjelaskan atau menganalisis proses muncul
Tujuan sosial
atau terjadinya sesuatu
1. Memiliki seorang moderator
2. Terdapat dua sudut pandang (pro dan
kontra)
3. Saling adu argumentasi
Ciri khas 4. Ada proses saling mempertahankan
argumentasi
5. Ada kegiatan tanya jawab
6. Kesimpulan didapat dari voting/keputusan
juri
1. Perkenalan tim
2. Penyampaian argumentasi
Struktur 3. Pengajuan sanggahan
4. Memberikan kesimpulan
5. Pengambilan keputusan
1. Kalimat kompleks
Unsur kebahasaan 2. Konjungsi
3. Kata rujukan
72
1. Pengertian Teks Debat
Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih
baik itu perorangan maupun kelompok dalam mendiskusikan suatu masalah
dan perbedaan.
73
4. Unsur Kebahasaan Teks Debat
1. Kalimat kompleks
Pada teks debat biasanya menggunakan kalimat yang mempunyai lebih
dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat kompleks).
Contoh:
Menurut saya indonesia belum maju, karena jika indonesia sudah maju,
rakyat tidak memerlukan bantuan negara.
2. Konjungsi
Pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk menghubungkan
kata-kata atau kalimat.
Contoh:
3. Kata rujukan
Pada teks debat biasanya menggunakan kata rujukan sebagai pemberi
informasi, seperti ini, itu, dia, beliau, di sini, di sana, dan sebagainya.
74
6.3 Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi adalah salah satu teks yang menjadi materi kelas XI.
Adapun batang tubuh teks eksplanasi ditampilkan dalam tabel berikut.
Genre/Subgenre Tanggapan/ekspositori
Menjelaskan atau menganalisis proses muncul atau
Tujuan sosial
terjadinya sesuatu
1. Bersifat faktual yaitu ilmiah dan objektif
2. Bersifat informatif (tidak berusaha memengaruhi
Ciri khas pembaca)
3. Menjelaskan suatu proses yang alami dan melalui
jangka waktu yang panjang.
1. Pernyataan umum/identifikasi fenomena
2. Penggambaran rangkaian kejadian/urutan sebab
Struktur akibat
3. Interpretasi/simpulan
75
1. Pengertian Teks Eksplanasi
pembaca; dan
3. teks eksplanasi menjelaskan suatu proses yang alami dan melalui jangka
76
4. Unsur Kebahasaan Teks Eksplanasi
77
6.4 Teks Ceramah
Teks ceramah adalah salah satu teks yang menjadi materi kelas XI. Adapun
batang tubuh teks ceramah ditampilkan dalam tabel berikut:
Teks anekdot (kelas X)
Tabel 20
Batang tubuh teks ceramah
Genre/Subgenre Tanggapan/ekspositori
Menjelaskan atau menganalisis proses muncul atau
Tujuan sosial
terjadinya sesuatu
1. Menjelaskan suatu hal
2. Disampaikan oleh seorang penceramah
3. Bersifat persuasif
4. Berisikan argumen yang menguatkan topik
Ciri khas
5. Memiliki fakta dan data yang menguatkan
argumen
6. Terdapat komunikasi antara pembicara dan
pendengar
1. Pembuka/tesis
78
1. Pengertian Teks Ceramah
Teks ceramah adalah teks yang berisi pemberitahuan, penyampaian
suatu informasi baik pengetahuan maupun informasi umum lainnya untuk
disampaikan di depan orang banyak oleh pakar atau orang yang menguasai
bidangnya baik secara langsung maupun melalui media elektronik dan
digital.
3. bersifat persuasif;
79
4. Unsur Kebahasaan Teks Ceramah
Teks ceramah memiliki unsur kebahasaan sebagai berikut.
1. Kata ganti orang pertama (tunggal)
Teks ceramah banyak memakai kata ganti orang pertama (tunggal).
contohnya adalah: saya, aku, kami (mengatasnamakan kelompok).
2. Kata ganti orang kedua (jamak) sebagai sapaan
Selain kata orang pertama tunggal, juga banyak menggunakan kata ganti
orang kedua jamak. contohnya adalah: anak-anak, hadirin, bapak-
bapak, ibu-ibu, kalian, saudara-saudara.
3. Kata teknis/istilah
Banyak menggunakan kata teknis atau peristilahan yang sesuai dengan
topik yang dibahas. Misalnya jika topik yang di bahas adalah kebahasaan
atau sastra, istilah-istilah yang muncul meliputi: prosa, puisi, etika
berbahasa, sarkasme, majas, kesantunan berbahasa.
4. Kata-kata hubungan sebab akibat/argumentasi
Menggunakan kata-kata yang menunjukan hubungan sebab akibat atau
argumentasi. Contohnya adalah: dengan demikian, akibatnya, oleh karena
itu, maka, sebab, karena.
5. Kata kerja mental
Banyak memakai kata kerja mental, misalnya: memprihatinkan,
memperkirakan, mengagumkan, diharapkan, berasumsi, menyimpulkan,
berpendapat.
6. Kata persuasif
Menggunakan kata-kata persuasif, seperti: diharapkan, sebaiknya,
hendaklah, perlu, harus.
80
6.5 Teks Surat Lamaran Pekerjaan
Teks surat lamaran pekerjaan adalah salah satu teks yang menjadi materi
kelas XII. Adapun batang tubuh surat lamaran pekerjaan ditampilkan dalam
tabel berikut:
Teks anekdot (kelas X)
Tabel 21
Komponen
Keterangan
Pembentuk
Genre/Subgenre Tanggapan/ekspositori
Menjelaskan atau menganalisis proses muncul atau
Tujuan social
terjadinya sesuatu
Ciri khas Ditulis untuk mencari pekerjaan
1. Tempat dan tanggal pembuatan surat
2. Lampiran
3. Alamat surat
4. Salam pembuka
Struktur 5. Alinea pembuka
6. Alinea isi
7. Alinea penutup
8. Salam penutup
9. Tanda tangan dan nama terang
1. Bentuk surat yang standar
2. Bahasa yang baik dan benar
3. Kata pengantar jelas, singkat, padat, informatif, dan
Unsur kebahasaan tepat sasaran
4. Penyampaian maksud surat terdapat pada isi surat
5. Pemakaian tanda baca koma (,) pada bagian penutup
surat
81
1. Pengertian Surat Lamaran Pekerjaan
Surat lamaran pekerjaan adalah suatu surat yang bersifat formal dari
seseorang yang membutuhkan pekerjaan kepada orang atau pejabat yang
bisa memberikan pekerjaan atau jabatan. Melalui surat lamaran ini,
pelamar meminta supaya ia diberi pekerjaan. Dalam hal ini, pelamar dalam
surat lamarannya perlu menyebutkan sumber lamaran tersebut di alinea
atau paragraf pembuka. Apabila lamaran itu tidak berdasarkan pada suatu
sumber, tentu saja tidak diperlukan penyebutan sumber pada alinea
pembuka.
82
Jabatan tidak boleh menggunakan jenis kelamin seperti halnya bapak
atau ibu.
Tulisan “Jalan” pada suatu alamat tidak boleh disingkat.
Tidak boleh menggunakan titik di masing-masing akhir barisnya.
Contoh :
4. Salam pembuka
Setelah kata “Dengan Hormat” harus menggunakan koma.
Kata dengan hormat sebaiknya dapat dijadikan satu dengan kalimat
selanjutnya, walaupun diganti baris seperti biasa juga tetap dapat
digunakan.
Contoh :
Dengan Hormat, berdasarkan . . . . . . . . (yang dianjurkan)
Dengan Hormat,
Berdasarkan . . . . . . . . . . (tetap dapat digunakan)
5. Alinea pembuka
Dalam alinea pembuka sebaiknya harus menggunakan bahasa yang baik
dan sopan serta membuat instansi yang membacanya tidak tersinggung.
6. Alinea isi
Dalam isi terdapat juga :
Identitas
Yaitu suatu keterangan berupa nama, tempat tanggal lahir, alamat,
pendidikan terakhir dan dapat ditambah lagi sesuai dengan kebutuhan.
Dalam menuliskan suatu keterangan di atas, awalan kata tidak
menggunakan huruf besar.
Contoh :
83
Maksud dan Tujuan
Merupakan suatu keterangan tentang alasan pengirim atau pelamar
pekerjaan menulis surat itu.
Menyatakan Lampiran
Dalam lamaran pekerjaan ini terdapat beberapa lampiran tentang
syarat yang telah diminta oleh instansi yang membutuhkan pekerja,
maka sang pelamar harus memenuhi lampiran yang diminta tersebut.
Dalam lampiran ini setiap akhir kalimatnya harus menggunakan tanda
titik dua, dan di akhir lampiran mengggunakan titik.
Contoh :
1. fotokopi ijazah yang telah dilegalisir;
2. fotokopi kartu tanda penduduk; dan
3. foto ukuran 3×4 dua lembar.
7. Alinea penutup
Dalam penutup kita harus menunjukan keantusiasan kita dalam melamar
suatu pekerjaan pada instansi yang kita tuju.
Contoh : Demikian surat lamaran pekerjaan yang saya buat, besar
harapan saya untuk bisa menjadi bagian dari perusahaan . . . . . . . . .
8. Salam penutup
Biasanya berisi “Hormat saya”, penulisannya berada di pojok kanan
bawah.
Contoh : Hormat saya,
Herman
9. Tanda tangan dan nama terang
Tanda tangan ini berada di pojok kanan bawah surat, kemudian
dibawahnya ditulis nama lengkap anda.
Contoh : Hormat saya,
Herman
84
4. Unsur Kebahasaan Teks Surat Lamaran Pekerjaan
1. Bentuk surat yang standar
Surat lamaran yang dibuat harus menggunakan format standar.
2. Bahasa yang baik dan benar
Penulisan surat lamaran pekerjaan harus menggunakan kaidah berbahasa
yang baik seperti penulisan kalimat perincian, kata ganti orang ketiga,
dan penggunaan tanda baca titik (.), dan koma (,).
3. Kata pengantar jelas, singkat, padat, informatif, dan tepat sasaran
Jika informasi lowongan bersumber dari media massa (misalnya Pikiran
Rakyat), maka pelamar harus mencantumkan sumber di awal.
Selanjutnya, pelamar mengajukan diri untuk mengisi lowongan tersebut.
4. Penyampaian maksud surat terdapat pada isi surat
Maksud isi surat harus ditulis dengan kalimat yang jelas untuk melamar
kerja dan menyampaikan posisi/jabatan yang diinginkan.
5. Pemakaian tanda baca koma (,) pada bagian penutup surat
Pada penutup surat, setelah kata pimpinan diikuti tanda baca koma (,).
85
6.6 Teks Artikel
Teks artikel adalah salah satu teks yang menjadi materi kelas XII. Adapun
batang tubuh teks artikel ditampilkan dalam tabel berikut:
Tabel 22
Teks anekdot (kelas X)
Batang tubuh teks artikel
Genre/Subgenre Tanggapan/ekspositori
Menjelaskan atau menganalisis proses muncul atau
Tujuan sosial
terjadinya sesuatu
1. Berisi tentang fakta
2. Bersifat faktual dan informatif
3. Ragam bahasa baku
4. Memiliki opini dan analisa-analisa pemikiran
penulis yang didasari oleh data valid, baik fakta
Ciri khas hasil penelitian maupun berupa teori
5. Menggunakan metode penulisan yang sistematis
6. Tulisannya singkat, padat, jelas, dan lengkap
7. Original dan bukan copy writing
8. Isinya bisa berupa pemaparan biografi tokoh,
kisah-kisah perjalanan, argumentasi, peristiwa, dll
1. Judul/headline
2. Pembuka/bagian kepala/lead
Struktur 3. Bagian penghubung/Leher
4. Bagian Isi/tubuh
5. Bagian penutup
1. Rujukan kata
2. Imbuhan kata
3. Konjungsi/kata penghubung
Unsur kebahasaan
4. Kelompok kata
5. Kata baku
6. Huruf kapital dan tanda baca
86
1. Pengertian Artikel
Artikel adalah sebuah esai yang lengkap dengan panjang tertentu yang
dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dll) dan
bertujuan untuk menyajikan ide-ide dan fakta-fakta yang dapat
meyakinkan, mendidik, dan menghibur.
87
pengait. Isi bagian leher artikel ini menyampaikan pernyataan atau
uraian yang mengungkapkan suatu permasalahan. Jelasnya, bagian ini
menghubungkan antara kepala dengan perut artikel yang kita
rencanakan.
4. Bagian Isi/tubuh
Bagian isi artikel merupakan bagian yang paling penting dalam proses
penulisan artikel, karena di bagian inilah segala permasalahan
dituangkan. Bagian ini berupa uraian eksplanasi. Caranya dengan
mengungkapkan permasalahan yang ingin dikupas. Usahakan tetap
terjaga fokusnya, jangan sampai keluar dari fokus permasalahan.
5. Bagian penutup
Bagian akhir dari artikel biasa disebut antiklimaks, kaki,
atau ending dari suatu artikel. Bagian ini berisi kalimat kunci yang
merangkum pembahasan ke dalam bentuk simpulan yang ringkas dan
jelas. Dalam membuat ending yang baik, kita harus mengaitkan kembali
teras, prolog, isi, dan materi artikel dengan runtut agar tercapai suatu
kesatuan yang utuh. Jangan mengakhiri penulisan artikel dengan
simpulan yang bernada normatif, umum, atau menggurui. Hal ini akan
menjadikan artikel yang dibuat menjadi sempurna dan utuh, sehingga
pembaca pun puas dengan pembahasan yang telah disampaikan.
88
Akhiran disebut sufiks, contohnya: tambahkan, asal katanya adalah
tambah.
Sisipan disebut infiks. Contoh: gemetar, asal katanya adalah getar.
Tentu saja pemakaian imbuhan ini sangat perlu diperhatikan, sebab
akan sangat memengaruhi kualitas suatu bacaan.
3. Konjungsi/kata penghubung
Tidak kalah penting dengan dua kaidah kebahasaan artikel sebelumnya,
yaitu kata hubung atau konjungsi. Pemilihan sebuah kata hubung dalam
penulisan artikel, tentu saja akan sangat memengaruhi sebuah tulisan,
baik dari segi rasa ataupun kualitas.
Kata hubung sendiri merupakan sebuah kata yang digunakan untuk
menghubungkan sebuah kata, frasa, kalimat atau klausa.
89
6. Huruf kapital dan tanda baca
Sebuah tulisan yang baik tentu saja memiliki komposisi yang pas,
artinya sesuai dan mengalir tatkala dibaca. Salah satu komponen yang
perlu diperhatikan ialah penggunaan huruf kapital dan tanda baca.
Huruf kapital
Penggunaan huruf kapital bermacam-macam, antara lain:
Digunakan sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Contoh:
Dia membaca buku.
Digunakan sebagai huruf pertama petikan langsung.
Contoh: Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"
Digunakan sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang
berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata
ganti untuk Tuhan.
Contoh: Islam, Quran, Allah, Yang Mahakuasa.
Digunakan sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contoh: Mahaputra Yamin, Sultan Hasanuddin, Haji Agus.
Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama nama gelar
kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama
orang.
Contoh: Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
Huruf kapital digunakan atau tidak digunakan sebagai huruf pertama.
Contoh: Berapa orang camat yang hadir dalam rapat itu?
Tanda baca
Penggunaan tanda baca juga bermacam-macam, antara lain:
Tanda titik (.)
Contoh: Ayahku tinggal di Makassar.
Tanda koma (,)
Contoh: Apabila keliru memilih spesialisasi, usaha tidak dapat melaju
pesat.
Tanda titik koma (;)
Contoh: Hari makin sore; kami belum selesai juga.
Tanda titik dua (:)
Contoh: Andi memiliki dua adik: Fira dan Mira.
Tanda hubung (-)
90
Contoh: Siswa-siswa berlarian keluar kelas
Tanda elipsis (...)
Contoh: Brakkk...daun pintunya langsung ambruk ke tanah.
Tanda tanya (?)
Contoh: Bagaimana mungkin itu bisa terjadi?
Tanda seru (!)
Contoh: Awas! Kamu jangan mendekatinya.
Tanda kurung ( )
Contoh: Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Tanda kurung siku [..]
Contoh: Persamaan akuntansi ini (perbedaannya ada di Bab 1 [lihat
halaman 38-40]) perlu dipelajari di sini.
Tanda petik (“...”)
Contoh: Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara adalah
Bahasa Indonesia.”
Tanda petik tunggal (‘...’)
Contoh: “Dia bilang padaku “jangan kau ganggu dia”, seketika itu aku
ingin mengingatkannya kembali.” Ujar Andi.
Tanda garis miring (/)
Contoh: Jumat (4/9/2020).
Tanda penyingkat Apostrof (‘)
Contoh: Undang-Undang Dasar ’45.
91
6.7 Teks Editorial
Teks editorial adalah salah satu teks yang menjadi materi kelas XII.
Adapun batang tubuh teks artikel ditampilkan dalam tabel berikut:
Teks anekdot
Tabel 23 (kelas X)
Batang tubuh teks editorial
Genre/Subgenre Tanggapan/ekspositori
Menjelaskan atau menganalisis proses muncul atau
Tujuan social
terjadinya sesuatu
1. Topiknya selalu hangat, bersifat aktual dan faktual
2. Sistematis dan logis
Ciri khas
3. Sebuah opini yang bersifat argumentatif
4. Kalimatnya singkat, padat, dan jelas
1. Pernyataan pendapat/tesis
Struktur 2. Argumentasi
3. Penegasan ulang/reiteration
1. Menggunakan adverba
2. Konjungsi
Unsur kebahasaan 3. Verba material
4. Verba relasional
5. Verba mental
92
1. Pengertian Teks Editorial
Teks editorial adalah sebuah artikel dalam surat kabar yang
merupakan pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa
yang aktual atau sedang menjadi perbincangan hangat pada saat surat
kabar itu diterbitkan. Isu atau masalah aktual itu dapat berupa masalah
politik, sosial, maupun masalah ekonomi. Contoh isu yang diangkat misalnya
tentang kenaikan BBM, reshuffle kabinet, kebijakan impor, dll. Teks editorial
biasanya akan muncul secara rutin di koran atau majalah.
93
seperti selalu, sering, biasanya, kadang-kadang, jarang, dan lain
sebagainya.
2. Konjungsi
Konjungsi adalah kata atau ungkapan yang menghubungkan dua satuan
bahasa yang sederajat, misal: kata dengan kata, frasa dengan frasa,
klausa dengan klausa, serta kalimat dengan kalimat.
Konjungsi yang banyak dijumpai pada teks editorial, antara lain:
konjungsi yang digunakan untuk menata argumentasi
contoh: pertama, kedua, berikutnya;
konjungsi yang digunakan untuk memperkuat argumentasi
contoh: bahkan, juga, selain itu, lagipula, sebagai contoh, misalnya,
padahal, justru;
konjungsi yang menyatakan hubungan sebab akibat
contoh: sejak, sebelumnya;
konjungsi yang menyatakan harapan
contoh: agar, supaya, untuk, guna;
3. verba material
verba material yaitu verba yang menunjukkan perbuatan fisik atau
peristiwa;
contoh: Ibu memasak nasi uduk kesukaanku hari ini;
4. verba relasional
verba rasional yaitu verba yang menunjukan hubungan intensitas
(Pengertian A adalah B), sirkumstansi (dimana mengandung
pengertian A pada ataupun di dalam B), serta milik (dimana
mengandung pengertian A memiliki si B).
Verba pertama ini tergolong ke dalam verba relasional identifikatif,
sebaliknya verba kedua serta ketiga ini tergolong ke dalam verba
relasional atributif.
contoh:
Ayah pelindung keluarga. Dikatakan verba relasional karena Ayah
merupakan (verba relasional identifikatif) dan juga pelindung keluarga
(nilai). Pada verba relasional atributif terdapat partisipan penyandang
(carrier) serta sandangan (attribute).
94
5. Verba mental
Verba mental yaitu verba yang menunjukan persepsi (melihat, dan
lainnya), afeksi (khawatir dan lainnya), dan kognisi (mengerti dan
lainnya). Pada verba mental ada partisipan pengindra dan fenomena.
Contoh:
Ayah mendengar kabar itu.
Ayah sebagai pengindera, mendengar sebagai verba mentalnya, serta
kabari itu sebagai fenomenanya.
95
6.8 Teks Kritik Sastra dan Esai
Teks kritik sastra dan esai adalah salah satu teks yang menjadi materi
kelas XII. Adapun batang tubuh teks artikel ditampilkan dalam tabel berikut:
Tabel 24(kelas X)
Teks anekdot
Batang tubuh teks editorial
Genre/Subgenre Tanggapan/ekspositori
Menjelaskan atau menganalisis proses muncul atau
Tujuan social
terjadinya sesuatu
Kritik sastra:
1. Memberikan tanggapan terhadap suatu karya
2. Memberikan pertimbangan baik buruk suatu karya
3. Bersifat objektif
4. Memberikan solusi atau kritik konstruktif
5. Tidak menduga-duga
6. Memaparkan penilaian pribadi tanpa memuat
Ciri khas ide-ide
Esai:
1. Berupa prosa (berbentuk komunikasi tertulis yang
berisi gagasan)
2. Ukurannya singkat
3. Penulisnya memiliki karakter tulisan tersendiri
4. Bentuknya selalu tidak utuh
5. Bersifat subjektif
1. Pendahuluan/orientasi
Struktur 2. Isi
3. Penutup/reorientasi
96
1. Pengertian Kritik dan Esai
Dalam pembahasan kesusastraan, kritik sastra dan esai sastra selalu
dibahas secara bersama. Walaupun sebenarnya secara umum keduanya
mempunyai pengertian yang berbeda.
Kritik sastra adalah salah satu objek studi sastra (cabang ilmu sastra)
yang melakukan analisis, penafsiran, serta juga penilaian terhadap teks
sastra sebagai karya seni. Sedangkan esai adalah karangan yang berisi
kupasan atau tinjauan tentang suatu pokok masalah yang berkaitan dengan
ilmu pengetahuan, pendapat, atau ideologi yang disusun secara populer
berdasarkan sudut pandang pribadi penulisnya (bersifat subjektif).
gagasan);
4. bentuk esai selalu tidak utuh (karena penulis hanya memilih bagian yang
97
meneruskan bacaan tersebut hingga selesai ataukah tidak. Pada dasarnya,
bagian pendahuluan berisi tentang pengantar yang memadai tentang
topik bahasan yang hendak ditulis. Gagasan yang ditulis dalam paragraf
pendahuluan memberikan gambaran tentang gagasan atau pembahasan
yang akan ditulis pada bagian isi. Unsur yang paling penting dalam
paragraf pendahuluan adalah kalimat tesis. Kalimat tesis merupakan
gagasan utama kritik maupun esai yang dinyatakan secara jelas dan
eksplisit. Kalimat tesis ini berfungsi sebagai pengontrol gagasan yang
hendak disampaikan dalam bagian isi.
2. Isi
Bagian isi merupakan penjabaran dari gagasan utama yang dinyatakan
dalam kalimat tesis. Penjabaran gagasan utama ini diwujudkan dalam
beberapa paragraf. Umumnya terdiri dari beberapa gagasan utama
(minimal dua). Setiap gagasan utama ditulis dan dijabarkan dalam satu
paragraf. Setiap paragraf isi mendiskusikan gagasan-gagasan yang lebih
spesifik dan lebih detail agar argumen lebih meyakinkan. Gagasan spesifik
ini merupakan kalimat pendukung yang berfungsi sebagai penjelasan yang
logis atas argumen yang disampaikan penulis.
3. Penutup/reorientasi
Penutup disajikan dalam satu paragraf simpulan yang dimaksudkan
untuk mengakhiri pembahasan topik. Paragraf ini biasanya berisi
rangkuman dari pokok pikiran yang telah disampaikan penulis. Paragraf
penutup juga bisa berupa penegasan atas pendapat yang telah dijabarkan
di bagian isi dengan maksud agar pembaca mengetahui secara persis
posisi penulis atas masalah yang ditulis. Menutup esai dengan paragraf
efektif akan memberikan kesan ketuntasan bagi pembaca sehingga apa
yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca.
98
Contoh: menurut saya, Bambang pamungkas adalah pesekbola terbaik saat
ini untuk wilayah timur Indonesia.
2. Menggunakan kalimat efektif
Kalimat yang dibuat mengikuti kaidah kebahasaan dan Ejaan Yang
Disempurnakan dalam KBBI. Syarat kalimat efektif, antara lain:
kalimat tidak ambigu;
kesejajaran bentuk;
logis;
unity, kohesi, dan koherensi;
memerhatikan EYD;
tepat struktur fungsinya;
sistematis; dan
hemat kata.
3. Menggunakan kalimat baku
Kalimat baku adalah kalimat yang aturan penulisannya tepat.
99
DAFTAR PUSTAKA
100
Bella, Aulia. 2020. ”Pengertian Puisi”, https://pakdosen.pengajar.co.id/puisi-
adalah/, diakses pada 14 Agustus 2020.
Brainly. 2017. “Konjungsi Editorial”, https://brainly.co.id/tugas/9117728,
diakses pada 27 Agustus 2020.
. 2017. “Pengertian Alur Maju, Alur Mundur, dan Alur Campuran”,
https://brainly.co.id/tugas/11404427, diakses pada 13 Agustus
2020.
. 2020. “Ciri-Ciri Surat Resmi dan Surat Lamaran Pekerjaan”,
https://brainly.co.id/tugas/3006627, diakses pada 26 Agustus 2020.
Dosen Pendidikan. 2020. “Pengertian artikel”’,
https://www.dosenpendidikan.co.id/artikel-adalah/, diakses pada 26
Agustus 2020.
Dosen Sosiologi. 2018. “12 Contoh Tinjauan pustaka dan Cara Membuatnya
lengkap”, https://dosensosiologi.com/tinjauan-pustaka/, diakses pada
24 Agustus 2020.
Evita. 2020. “Teks Debat Bahasa Indonesia Kelas X”,
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/bahasa-indonesia/teks-
debat-bahasa-indonesia-kelas-10/, diakses pada 25 Agustus 2020.
Fatkhan. 2020. “Drama”, http://fatkhan.web.id/pengertian-teks-atau-
naskah-drama/, diakses pada 11 Agustus 2020.
Fatonah Khusnul dan Gunawan Wiradharm. 2018. “Pemetaaan Genre teks
Bahasa Indonesia Pada Kurikulum 2013 (Revisi) Jenjang SMA”,
http://kbi.kemdikbud.go.id/kbi_back/file/foto_media/media_detail_154
2360981.pdf, diakses pada 3 Agustus 2020.
Guru Pendidikan. 2020. ”Materi Teks Cerita Sejarah”,
https://www.gurupendidikan.co.id/teks-cerita-sejarah/, diakses pada
12 Agustus 2020.
. 2020. “Teks Laporan Hasil Observasi”,
https://www.gurupendidikan.co.id/teks-laporan-hasil-observasi/,
diakses pada 15 Agustus 2020.
. 2020. “Makalah Teks Debat”,
https://www.gurupendidikan.co.id/teks-debat/, diakses pada 24
Agustus 2020.
. 2020. “Surat Lamaran Pekerjaan”,
101
https://seputarilmu.com/2020/08/surat-lamaran-pekerjaan.html,
diakses pada 26 Agustus 2020.
Ibeng, Parta. 2020. “Pengertian Hikayat dan Contohnya”,
https://pendidikan.co.id/hikayat/, diakses pada 6 Agustus 2020.
. 2020. “Pengertian Kritik sastra, Fungsi, Ciri, Manfaat, dan
Pendekatan”,https://pendidikan.co.id/pengertian-kristik-sastra-
fungsi-ciri-manfaat-dan-pendekatan/, diakses pada 2 September
2020.
Istanto, Andi. 2020. “Sistematika, Kebahasaan Kritik sastra dan Esai
Sastra”’,http://kiatberbahasa.blogspot.com/2018/04/sistematika-
kebahasaan-kritik-sastra.html, diakses pada 27 Agustus 2020.
Ini Rumah Pintar. 2016. “Pengertian, Jenis, Struktur, Ciri, Kebahasaan, Unsur
Intrinsik cerpen”,
https://www.inirumahpintar.com/2016/11/pengertian-jenis-
struktur-ciri-kebahasaan-unsur-intrinsik-cerpen.html, diakses pada
10 Agustus 2020.
Kelas Pintar. 2020. “Analisis Novel: Pahami Unsur Novel dan Tips yang Bisa
Kamu Ikuti”, https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/analisis-
novel-pahami-unsur-novel-dan-tips-4435/, diakses pada 13 Agustus
2020.
Kosasih, Engkos. 2014. Jenis-Jenis Teks. Bandung: Yrama Widya
Kurniawan, Aris. 2020. “Pengertian artikel, Ciri, Fungsi, Tujuan, Jenis”,
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-artikel/, diakses pada
26 Agustus 2020.
Mamikos. 2020. “Contoh Naskah drama”, https://mamikos.com/info/contoh-
naskah-drama-singkat/, diakses pada 11 Agustus 2020
Maxmanroe. 2020. “Pengertian Novel: Ciri-Ciri, Unsur, Struktur, dan Jenis-
Jenis Novel”, https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-
novel.html, diakses pada 13 Agustus 2020.
Mika, Kalila. 2020. “Struktur artikel”, https://cakhasan.com/struktur-artikel/,
diakses pada 26 Agustus 2020.
Mirza, Muhammad. 2020. “Sepuluh Contoh Proposal Penelitian lengkap beserta
Penjelasan Untuk Berbagai Topik.”, https://saintif.com/contoh-
proposal-penelitian/, diakses pada 24 Agustus 2020.
102
Mutiara, Iren. 2017. “Teks Puisi”,
https://irenmutiara.wordpress.com/2017/11/01/teks-puisi/, diakses
pada 14 Agustus 2020.
Pay Pelajaran. 2015. “Ciri-Ciri Teks Drama”,
http://paypelajaran.blogspot.com/2015/10/ciri-ciri-drama-dan-ciri-
ciri-teks-drama.html, diakses pada 11 Agustus 2020.
Pengajarku. 2020. “Unsur Cerpen”, https://pengajar.co.id/unsur-cerpen/,
diakses pada 10 Agustus 2020.
Prasetyo, Adip. “Karya Tulis Ilmiah”’, https://www.studiobelajar.com/karya-
tulis-ilmiah/, diakses pada 18 Agustus 2020.
Pendidikanmu. 2020. ”Esai”,
https://pendidikanmu.com/2020/07/pengertian-esai.html, diakses
pada 27 Agustus 2020.
Rahma, Nidia. 2020. “Teks Eksplanasi”, https://www.studiobelajar.com/teks-
eksplanasi/, diakses pada 25 Agustus 2020.
. 2020. “Teks Prosedur”, https://www.studiobelajar.com/teks-
prosedur/, diakses pada 21 Agustus 2020.
Saadah, Arini. 2020. “Ciri-Ciri Puisi: Pengertian, Karakteristik, Jenis, Unsur,
Struktur, dan Contoh”, https://www.dream.co.id/your-story/ciri-ciri-
puisi-pengertian-karakteristik-jenis-unsur-struktur-dan-contoh-
200804d.html, diakses pada 14 Agustus 2020.
SD Singosaren. 2020. “Pengertian Huruf Kapital dan Tanda Baca”,
http://asngariyusuf24.blogspot.com/2016/12/mengenali-huruf-
kapital-dan-tanda-baca.html#, diakses pada 26 Agustus 2020.
Setiawan, Shamis. 2020. “Materi Proposal”,
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-proposal/, diakses pada
24 Agustus 2020.
. 2020. “Teks Eksposisi: Pengertian, Contoh, Ciri, Jenis, Struktur,
Kaidah”, https://www.gurupendidikan.co.id/teks-eksposisi/, diakses
pada 24 Agustus 2020.
Sevima, Admin. 2018. Pengertian, Struktur, dan Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah.
https://sevima.com/pengertian-struktur-dan-ciri-ciri-karya-tulis-
ilmiah/. 18 Agustus 2020.
Supini SW, Epin. 2020. “Teks Editorial”, https://voi.co.id/teks-editorial/,
diakses pada 27 Agustus 2020.
103
Syahid, Bilal. 2020. “Pengertian Teks editorial”,
https://www.gurupendidikan.co.id/teks-editorial/, diakses pada 27
Agustus 2020.
Thobrani, Gamal. 2020. “Teks Cerita Sejarah: Pengertian, Struktur, Nilai,
Kaidah, dsb”. https://serupa.id/teks-cerita-sejarah-pengertian-
struktur-nilai-kaidah-dsb/. diakses pada 12 Agustus 2020.
. 2020. “Teks Ceramah: Struktur, Pengertian, Ciri, kaidah, Contoh,
dsb, https://serupa.id/teks-ceramah-struktur-pengertian-ciri-kaidah-
contoh-dsb/, diakses pada 25 Agustus 2020.
Topata, Jensen. 2020. “Contoh Ceramah”,
https://www.mypurohith.com/contoh-ceramah-singkat/, diakses pada
25 Agustus 2020.
. 2020. “Contoh teks Eksplanasi”,
https://www.mypurohith.com/contoh-teks-eksplanasi/, diakses pada
25 Agustus 2020.
Tri Nugroho, Fauzan. 2020. “Pengertian, Ciri-Ciri, struktur, dan Contoh Teks
Laporan Hasil Observasi”,
https://www.bola.com/ragam/read/4315736/pengertian-ciri-ciri-
struktur-dan-contoh-teks-laporan-hasil-observasi, diakses pada 15
Agustus 2020.
Welianto, Ari. 2020. “Teks Biografi: Ciri-ciri, Struktur, dan Unsur
Kebahasaan”,
https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/23/163000769/teks
-biografi--ciri-ciri-struktur-dan-unsur-kebahasaan?page=all, diakses
pada 7 Agustus 2020.
Zuhri, Muhammad. 2017. “Struktur Teks Resensi”,
https://zuhriindonesia.blogspot.com/2017/11/struktur-teks-
resensi.html, diakses pada 19 Agustus 2020.
. 2018. “Aspek atau Ciri kebahasaan Teks Karya Ilmiah”,
https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/01/aspek-atau-ciri-
kebahasaan-teks-karya.html, diakses pada 18 Agustus 2020.
. 2018. “Ciri Kebahasaan Cerpen”,
https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/11/ciri-kebahasaan-
cerpen.html, diakses pada 10 Agustus 2020.
104
. 2018. “Ciri Kebahasaan Teks Hikayat”,
https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/11/ciri-kebahasaan-teks-
hikayat.html, diakses pada 6 Agustus 2020.
. 2018. “Materi Pembelajaran Teks Cerita Sejarah atau Novel
Sejarah”,https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/08/materi-
pembelajaran-teks-cerita-sejarah.html, diakses pada 12 Agustus
2020.
. 2018. “Mengidentifikasi Unsur Kebahasaan Surat Lamaran
Pekerjaan”,
https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/07/mengidentifikasi-unsur-
kebahasaan-surat.html, diakses pada 26 Agustus 2020.
. 2018. “Pengertian dan Jenis-Jenis Drama”,
https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/02/pengertian-dan-jenis-
jenis-drama.html, diakses pada 11 Agustus 2020.
. 2018. “Struktur Biografi”,
https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/02/struktur-teks-
biografi.html, diakses pada 7 Agustus 2020.
. 2018. “Struktur Cerpen dan Contoh Analisis Struktur Cerpen”,
https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/11/struktur-cerpen-dan-
contoh-analisis.html, diakses pada 10 Agustus 2020.
. 2018. “Struktur Teks Karya Ilmiah”;
https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/01/struktur-teks-karya-
ilmiah.html. 18 Agustus 2020.
. 2018. “Struktur Novel dan Contoh Analisis Struktur Novel”,
https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/11/struktur-novel-dan-
contoh-analisis.html. diakses pada 13 Agustus 2020.
. 2018. “Struktur Teks Hikayat”,
https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/11/struktur-teks-
hikayat.html, diakses pada 6 Agustus 2020.
. 2018. “Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Resensi/Ulasan”,
https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/02/struktur-dan-ciri-
kebahasaan-teks.html, diakses pada 19 Agustus 2020.
. 2018. ‘Teks Resensi: Pengertian, jenis, Fungsi, dan struktur”’
https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/02/teks-resensi-
pengertian-jenis-fungsi.html, diakses pada 19 Agustus 2020.
105
. 2018. “Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel”,
https://zuhriindonesia.blogspot.com/2017/12/unsur-intrinsik-dan-
ekstrinsik-novel.html, diakses pada 13 Agustus 2020.
106
Basis Teks 3 in 1
3 Tingkatan 1 Buku
Materi Bahasa Indonesia di tingkat SMA/MA/SMA berbasis teks. Sejak kelas XI sampai kelas
XII, mata pelajaran Bahasa Indonesia selalu menyajikan teks. Teks-teks tersebut disajikan dengan
berbagai karakter masing-masing. Perbandingan antara satu teks dengan teks yang lainnya
memperlihatkan ada beberapa teks yang memiliki perbedaan yang mencolok dan ada pula yang sangat
mirip. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh jenis genre masing-masing teks.
Buku ini merangkum dan memaparkan karakteristik masing-masing materi teks di tingkat
SMA/MA/SMK yang jumlahnya mencapai 22 jenis teks. Pemaparan tersebut didasarkan pada
penggolongannya ke dalam beberapa jenis genre. Genre-genre tersebut meliputi genre sastra
berbentuk cerita (naratif), genre sastra tidak berbentuk cerita (non-naratif), genre nonsastra berupa
laporan, genre nonsastra berupa arahan, genre tanggapan yang mengandung unsur transaksi, dan genre
tanggapan berbentuk pemaparan.
Pengelompokan dan pemaparan teks berdasarkan genrenya akan memudahkan para pembaca
dalam mengidentifikasi karakteristik berbagai jenis teks. Pengelompokan tersebut juga akan melatih
memori lebih lama dalam mengingat materi yang telah diajarkan, menguatkan pemahaman materi
yang sedang berlangsung dipelajari, sekaligus memberikan gambaran tentang teks yang akan
dipelajari.
Buku Basis Teks 3 in 1 sangat tepat untuk dimiliki karena hanya dengan buku ini referensi
belajar selama tiga tahun SMA/MA/SMK sudah terwakili.
107