2
3
i
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
A. Pengertian Thaharah
Air Mutlak
2. Air laut
Air laut termasuk air yang suci dan dapat dipakai
untuk bersuci, hal ini sesuai hadis Rasulullah Saw .
yaitu
3. Air sungai
4. Air sumur
Air sumur termasuk air yang suci dan
mensucikan dan dapat dipakai untuk bersuci,
sebagaimana hadis Rasulullha Saw . yaitu:
ِ سول هللاِ صلٰى هللا ُعل ْي ِه وسلٰم دعا ِبس ِِج ٍّل ِم ْن م
اء ُ إِ ٰن ر
ز ْمزم فش ِرب ِم ْنهُ وتوضٰأ
Artinya: Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam meminta seember penuh dan air
zamzam, lalu diminumnya sedikit dan
dipakainya buat berwudhuk. (HR Imam
Ahmad )
7
5. Air salju
Salju sebenarnya hampir sama dengan hujan, yaitu
sama-sama air yang turun dari langit. Hanya saja
kondisi suhu udara yang membuatnya menjadi butir-
butir salju yang intinya adalah air juga namun
membeku dan jatuh sebagai salju. Hukumnya tentu
saja sama dengan hukum air hujan, sebab keduanya
mengalami proses yang mirip kecuali pada bentuk
akhirnya saja.Seorang muslim bisa menggunakan salju
yang turun dari langit atau salju yang sudah ada di
tanah sebagai media untuk bersuci, baik wudhu`,
mandi atau lainnya.
7. Air embun
Embun juga bagian dari air yang turun dari langit,
meski bukan berbentuk air hujan yang turun deras.
Embun lebih merupakan tetes-tetes air yang akan
terlihat banyak di hamparan kedaunan pada pagi hari.
Maka tetes embun yang ada pada dedaunan atau pada
barang yang suci, bisa digunakan untuk mensucikan,
baik untuk berwudhu, mandi, atau menghilangkan
najis.
Air Musyammas
bersuci dari hadas dan najis karena sesuatu hal. Jenis air
ini terbagi menjadi tiga, yaitu:
a) Air suci bercampur dengan benda yang suci, yang
menyebabkan berubahnya salah satu sifat air
(warna, rasa, dan bau) dan menghilangkan sifat
mensucikan yang dimiliki oleh air, maka air ini
tidak bisa diapakai untuk bersuci. Contohnya air
teh, air kopi, air sirup.
b) Air musta’mal yaitu air yang ukurannya sedikit
atau kurang dari 2 (dua) kullah dan merupakan
bekas pakai untuk menghilangkan najis maupun
hadas, sehingga air ini tidak bisa lagi dipakai
untuk bersuci. tetapi jika ukuran airnya lebih dari
2 kullah maka air tersebut masih bisa dipakai
untuk bersuci. Ukuran 2 kullah itu setara dengan
270 liter air.
Air Mutanajis
3. Belum mengering
Kotoran atau najis yang hendak disucikan harus
dalam keadaan belum mengering, sehingga sisa-sisa
yang melekat benar-benar bisa dibersihkan.
4. Belum berpindah
Kotoran tersebut masih menempel di tempatnya
semula dan jika telah bergeser akibat digaruk tanpa
sengaja atau sebab lainnya, maka tidak
diperbolehkan menggunakan batu untuk
mensucikannya.
5. Tidak bercampur dengan kotoran lain
Kotoran yang melekat tidak bercampur dengan
kotoran lainnya, seperti berak yang terkena percikan
12
6. Tidak meluber
7. Batu dalam keadaan tidak basah
8. Batu dalam keadaan suci
Tidak boleh menggunakan batu yang terkena najis
atau tertempel najis untuk mensucikannya.
Gambar 2.1 Mandi untuk mensucikan diri dari Najis dan Hadas
Sumber https://cdn.bobobox.co.id/blog/wp-
content/uploads/2020/01/tempatwisata-750x430.jpg
1. Pengertian Najis
NAJIS MUKHAFFAFAH
Artinya:
Dari As-Sam’i Ra. berkata bahwa Nabi Saw.
bersabda: “Air kencing bayi perempuan harus
dicuci sedangkan air kencing bayi laki-laki
cukup dipercikkan air saja”. (HR. Abu Dawud,
an-Nasai dan al-Hakim)
NAJIS MUTHAWASSITHAH
Najis mutawassithah adalah najis pertengahan
atau najis sedang. Disebut pertengahan karena
kriterianya berada ditengah-tengah antara najis ringan
dan najis berat. Untuk mensucikan najis ini cukup
dihilangkan secara fisik ‘ain najisnya, sehingga rasa,
18
NAJIS MUGHALLADZAH
َّصلَّى َّللا ُ قَا َل َر:ع ْن َأَبِي ُه َري َْرة َ رضي للا عنه قَا َل
ِ َّ َ سو ُل
َ َّللا َ
س ْب َع ُ َاء َأ َ َح ِِ ُُ ْم إِذْ َولَ َغ فِي ِه ا َ ْلك َْل
َ ُب َأ َ ْ ن يَ ْغ ِسلَه ِ ور إِن ُ ط ُه َ سلَّ َم
َ علَ ْي ِه َو
َ
ب – َأ َ ْخ َر َجهُ ُم ْس ِل ٌم ِ ت َأُوال ُه َّن بِالت ُّ َراٍ َم َّرا
Artnya:
Dari Abu Hurairah Ra. berkata bahwa Rasulullah
Saw . bersabda: “sucinya wadah air kalian yang
diminum anjing adalah dengan mencucinya tujuh
kali, salah satunya dengan tanah”. (HR. Muslim)
B. ISTINJA
1. Pengertian Istinja
2. Hukum Istinja
1. Wajib
Istinja hukumnya wajib ketika ada sebabnya yaitu
adanya sesuatu yang keluar dari tubuh lewat dua
lubang (anus atau kemaluan). Pendapat ini didukung
oleh Mazhab Al Malikiyah, Asy-Syafi’iyah dan Al
Hanabilah. Dengan mengacu pada hadis Rasulullah
Saw . berikut ini:
َ : س ْل َما ن
علَّ َم ُكم نَ ِبيُّكُم ُُ َّل َ قِ ْي َل ِل: الرحْ َمن ب ِْن يَ ِزيِ قَا َل َ ع ْن
َّ ِِ ع ْب َ
َ َأ َ َج ْل نَ َهانَا َأ َ ْ ن نَست َ ْق ِب َل ال ِق ْبلَة: س ْل َما ن
َ فَقَا َل, الخ َرا َءة ِ ش ْيءٍ َحتَّى َ
َأ َ ْو َأ َ ْ ن نَ ْست َ ْن ِجي ِباليَ ِمين َأ َ ْو َأ َ ْ ن يَ ْست َ ْن ِجي َأ َ َحُِنَا, ِبغَائِطٍ َأ َ ْو بَ ْو ٍل
َ َي ِب َر ِجي ٍْع َأ َ ْو ِبع
. ظ ٍم َ َأ َ ْو َأ َ ْ ن يَ ْست َ ْن ِج, ار
ٍ ِبأَقَ ِل ِم ْن ثَالَثَةَ َأَحْ َج
⸨⸩ رواه مسلم وَأبو او والترمذي
Artinya:
Dari Abdirrahman bin Yazid Radhiyallahu ‘Anh
berkata bahwa telah dikatakan kepada Salman
”Nabimu telah mengajarkan kepada kalian segala
sesuatu”. Salman berkata Benar beliau telah
melarang kita untuk menghadap kiblat ketika berak
atau kencing. Juga melarang istinja dengan tangan
kanan dan istinja dengan batu yang jumlahnya kurang
dari tiga buah. Dan beristinja dengan tahi atau
tulang. (HR. Muslim, Abu Daud dan Tirmizy)
2. Sunnah
Istinja menjadi sesuatu yang sunnah, hal ini
didukung oleh Al Hanafiyah dan sebagian riwayat dari
Al Malikiyah. Maksudnya adalah beristinja dengan
menggunakan air itu hukumnya adalah sunnah bukan
wajib. Yang terpenting adalah najis bekas buang air itu
24
3. Adab-Adab Istinja
َ ُصلَّى للا
علَ ْي ِه َ يَّ ِع ْنهُ َأ َ َّ ن النَب
َ ُي للا ِ ع ْن َأَن َِس ب ِْن َمالِكٍ َر
َ ض َ
ض َع خَات َ َمهُ (حسنَ َو، سلَّ َم َُا نَ ِإذَا َ َخ َل ْالخَال َءَ َوآ ِل ِه َو
)صحيح غريب الترمذي
صلَّى
َ َّللا ُ ع ْنهُ َأ َ َّ ن َر
ِ َّ سو َل َ ُ َّضي َّللا
ِ ب َر َ ع ِلي ِ ابن َأَبِي
ٍ طا ِل َ ع ْن
َ
ت
ِ ع ْو َرا ِ ِستْ ُر ما بَيْنَ َأ َ ْعي ُِن: سلَّ َم قَا َل
َ الجن َو َ علَ ْي ِه َوآ ِل ِه َو
َ ُللا
َأ ن يَقُو َل باس ِْم َّللاَّ ِ (الترمذي و
ْ يفَ ِبَنِي آ َ َم إذَا َ َخ َل ال َكن
)إسنا ه ليس بالقوة
َ عني ِ اْلذَى و
ِ عافَاني َ َّلل الَّذِي َأَذْه
َ َب ِ َّ ِ ُِغ ْف َران ََك اْل َح ْم
ُ
َّ سو ُل
َِّللا ْ َع ْن ُها قَال
ُ َما خ ََر َج َر: ت َ ُي للا ِ ْشةَ َر
َ ض َ ع ْن
َ ِعائ َ
27
صلَّى للاُ عَلَ ْي ِه َوآ ِل ِه َ ي َّ ِع ْنهُ َأ َ َّ ن النَب َّ ي
َ َُّللا ِ ع ْن َأَبِي ذَ ٍر َر
َ ض َ
َّلل الَّ ِذيِ َّ ِ ُِ ْال َح ْم: سلَّ َم َُا نَ ِإذَا خ ََر َج ِم ْن ْالخ ََال ِء قَا َل َ َو
َ عنِي ْاْلَذَى َو
عافَانِي (ابن ماجه ضعيف يعمل به َ َأَذْه
َ َب
)في الفضائل
Artinya:
Dari Abu Dzarr ra. sesungguhnya Rasulallah Saw.
jika keluar dari kamar kecil beliau berkata:
”Segala puji bagi Allah yang telah mengeluarkan
kotoran dariku dan memberikan kepadaku
kesehatan ” (HR Ibnu Majah, dhaif untuk
pelengkap ibadah).
ِ ط ِه ْر قَ ْلبِي ِم ْن النِفَا
ق ِ ص ْن فَ ْر ِجي ِم ْن ْالفَ َو
َ اح ِش َو ِ اللَّ ُه َّم َح
Artinya: Ya Allah jagalah kemaluanku dari
perbuatan keji dan bersihkanlah hatikau
dari nifak.
َ ُصلَّى للا
علَ ْي ِه َ ي َّ ع ْنهُ َأ َ َّ ن النَ ِب
َ ُي للاَ ض َ ع ْن َأَبِي
ِ هري َْرة َ َر َ
َّط فَ ْليَ ْستَتِ ْر فَإِ ْ ن لَ ْم يَ ِجِْ إال َ ِ َم ْن َأَت َى الغَائ: سلَّ َم قَا َل
َ َوآ ِل ِه َو
َأ َ ْ ن يَ ْج َم َع َُثِيبا ً ِم ْن َر ْم ٍل فَ ْليَ ْستَتِ ْر بِ ِه (َأحمِ و َأبو او
)بأسانيِ حسنة
29
َ ُصلَّى للا
علَ ْي ِه َ ِس ْو ُل للاُ ع ْنهُ َأ َ َّ ن َر
َ ُي للا ِ ع ْن َجابِ ٍر َر
َ ض َ
)الرا ُِ ِِ (رواه مسلم َّ اء ِ َأ ن يُبَا َل في ال َم ْ سلَّ َم نَ َهى
َ َوآ ِل ِه َو
صلَّى ُ س َأ َ َّ ن َر
َ ِس ْو ُل للا َ س ْر ِج َ ع ْن
َ ع ْب ِِ للاِ ب ِْن َ ،َ ع ْن قَت َا َة
َ
ِ ع ِن ْالبَ ْو ِل في ْال ُج
حْر (صحيح َ سلَّ َم نَ َهى
َ علَ ْي ِه َوآ ِل ِه َو
َ ُللا
)َأحمِ وَأبو او والنسائي والحاُم والبيهقي
30
1. Pengertian Hadas
1. Hadas Kecil
2. Hadats Besar
3. Meninggal dunia
Orang yang meninggal dunia diwajibkan untuk
mandi, akan tetapi orang yang sudah meninggal tidak
bias mandi sendiri maka kewajiban ini ditujukan pada
orang yang hidup, maksudnya orang yang hidup wajib
memandikan orang yang meninggal dunia. Jumhur
(mayoritas) ulama menyatakan bahwa memandikan
41
WUDHU
وا ُو ُجو َه ُك ْم ۟ ُصلَ ٰوةِ فَٱ ْغ ِسلَّ ٰيََٰٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُ َٰٓو ۟ا ِإذَا قُ ْمت ُ ْم ِإلَى ٱل
۟ س ُح
وا ِب ُر ُءو ِس ُك ْم َوَأ َ ْر ُج َل ُك ْم ِإلَى َ ٱمْ ق َو ِ َِوَأ َ ْي ِِيَ ُك ْم ِإلَى ْٱل َم َراف
َ ض ٰ َٰٓى َأ َ ْو
علَ ٰى َ وا ۚ َو ِإ ن ُُنتُم َّم ْر ۟ ٱط َّه ُر َّ َْٱل َك ْعبَي ِْن ۚ َو ِإ ن ُُنت ُ ْم ُجنُبًا ف
ُوا َ ِسفَ ٍر َأ َ ْو َجا َٰٓ َء َأ َ َحٌِ ِمن ُكم ِم َن ْٱلغَآَٰئِ ِط َأ َ ْو ٰلَ َم ْست ُ ُم ٱلن
۟ ِسا َٰٓ َء فَلَ ْم ت َ ِج َ
وا ِب ُو ُجو ِه ُك ْم َوَأ َ ْيِِي ُكم ِم ْنهُ ۚ َما ۟ س ُح
َ ٱم َ ص ِعيًِا
ْ َط ِيبًا ف َ وا ۟ َما َٰٓ ًء فَتَيَ َّم ُم
ج َو ٰلَ ِكن ي ُِريُِ ِليُطَ ِه َر ُُ ْم َو ِليُتِ َّم
ٍ علَ ْي ُكم ِم ْن َح َر َ ٱَّللُ ِليَجْ عَ َل َّ ُِي ُِري
ْ َ علَ ْي ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم ت
َْش ُك ُرو ن َ ُنِ ْع َمت َ ۥه
1. Syarat Wudhu
a. Islam,
b. tamyiz,
c. suci dari haid dan nifas,
d. tidak ada sesuatu yang mencegah sampainya
air keanggota wudhu,
2. Fardhu Wudhu
a. Niat
Jika seseorang membasuh anggota wudhu dengan
niat untuk mengurangi rasa panas atau untuk
membersihkannya maka tidak dianggap sebagai
orang yang berwudhu.
b. Membasuh wajah
Hadis Rasulullah Saw.
ت َحنَ ِك ِه فَخَلَّ َل
َ َُْا نَ ِإذَا ت ََوضَّأ َ َأ َ َخذَ َُفًّا ِم ْن َما ٍء فَأ َ ْ َخلَهُ تَح
َ ِب ِه ِل ْحيَتَهُ َوقَا َل َه َكذَا َأ َ َم َر ِنى َر ِبى
ع َّز َو َج َّل
46
Artinya:
“…Kemudian beliau membasuh tangannya yang
kanan sampai siku sebanyak tiga kali, kemudian
membasuh tangannya yang kiri sampai siku
sebanyak tiga kali…”(HR. Muttafaqun Alaihi).
بَََِأ َ بِ ُمقََِّ ِم َرَأْ ِس ِه، فَأ َ ْقبَ َل بِ ِه َما َوَأ َ ْبَ َر، سهُ بِيََِ ْي ِهَ ْس َح َرَأ
َ ث َّم َم
ِ ث ُ َّم َر َّهُ َما إِلَى ْال َمك، َُب بِ ِه َما إِلَى قَفَاه
َا ن الَّذِى َ َحتَّى ذَه،
ُبَََِأ َ ِم ْنه
Artinya:
“Kemudian beliau membasuh mengusap kepala
dengan tangannya,(dengan cara) menyapunya ke
depan dan ke belakang. Beliau memulainya dari
bagian depan kepalanya ditarik ke belakang
sampai ke tengkuk kemudian mengembalikannya
lagi ke bagian depan kepalanya.”(HR.
Muttafaqun Alaihi)
f. Tertib.
3. Sunnah Wudhu
a. Bersiwak
Dalilnya adalah hadis shahih riwayat Imam
Bukhari dan Muslim:
48
صلى للا- ِ ع ْن النبِي- َُّللاُ ع ْنه ٰ ي َ ض ِ ر- ع ْن َأبِ ْي ُهر ْيرة
اك ِ ِعلَى َأ ُ َّمتِ ْي ْلم ْرت ُ ُه ْم ب
ِ السو ُ َ "لَ ْو َال َأ َ نَ َأ: قال- عليه وسلم
َ شق
⸨⸩ رواه البخاري ومسلم. ٍمع ُُ ِل وض ْوء.
Artinya: Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu
‘Anhu, dari Nabi Saw. beliau bersabda:
"Seandainya tidak memberatkan
ummatku maka sungguh akan aku
perintahkan mereka untuk bersiwak
setiap kali wudhu. (HR. Bukhari dan
Muslim).
b. Membaca basmalah,
Dalilnya adalah hadis Hasan riwayat Imam an-
Nasa'i:
Artinya:
Dari sahabat Abu Hurairah RA, dari Nabi Saw.
beliau bersabda: "Jika salah satu dari kalian
bangun dari tidur maka janganlah memasukkan
kedua tangan ke dalam wadah air hingga dia
mencucinya terlebih dahulu. Sebab dia tidak tahu
dimana tangannya tadi malam." (HR. Bukhari dan
Muslim).
d. Berkumur – kumur
Dalilnya adalah hadis Rasulullah Saw. :
،ض َ ض َم ْ عا ِب َوضُوءٍ … ث ُ َّم َم َ َ َعثْ َما ن ُ َأ َ َّ ن:َع ْن ُح ْم َرا ن َ
َ ضأ
َّ َّللا ت َ َو
ِ َّ سو َل ُ َرَأَيْتُ َر: ث ُ َّم قَا َل... َوا ْست َ ْنث َ َر، ََوا ْست َ ْنْشَق
متفق عليه.ضو ِئي َهذَا
ُ نَح َْو ُو
Artinya:
Dari Humran bahwa Utsman RA meminta air
wudhu: "… Lalu berkumur-kumur dan menghirup
air dengan hidung dan mengembuskannya keluar.
50
- ضو ِء ُ صفَ ِة ْال ُو ِ ِفي- اص ٍم ِ ع َ َّللاِ ب ِْن يَ ِزيِ َ ب ِْن َ ع ْن
َّ ِِ ع ْب َ
َ بَََِأ: ٍ َوفِي لَ ْفظ. فَأ َ ْقبَ َل بِيََِ ْي ِه َوَأ َ ْبَ َر،س َح النبي بِ َرَأْ ِس ِه َ َق
َ َو َم:ال
ِ ث ُ َّم َر َّ ُه َما إِلَى ْال َم َك،َُب بِ ِه َما إِلَى قَفَاه
ا ن َ َحتَّى ذَه،بِ ُمقَِ َِّم َرَأْ ِس ِه
َ ( ُمتَّفَ ٌق.ُالَّذِي بَََِأ َ ِم ْنه
)علَيْه
Artinya:
Dari Abdullah bin Yazid bin Ashim tentang cara
berwudhu, dia berkata: "Rasulullah mengusap
kepalanya dengan kedua tangannya dari muka ke
belakang dan dari belakang ke muka." Dalam
lafaz lain, "Beliau mulai dari bagian depan
kepalanya sehingga mengusapkan kedua
tangannya sampai pada tengkuknya lalu
mengembalikan kedua tangannya ke bagian
semula." (HR. Bukhari Muslim)
Artinya:
Dari Anas bin Malik, Nabi Saw . bila berwudhu
mengambil secukupnya dari air, dan
memasukkannya ke bawah dagunya dan
meresapkan air ke jenggotnya. Beliau bersabda:
52
صلَّى للاُ عَلَ ْي ِه ُ قَا َل َر: قَا َل،َ ع ْن َأَبِي ُه َري َْرة
ِ َّ سو ُل
َ َّللا َ
ِ َ فَا ْبَِ ُءوا ِبأَي، َو ِإذَا ت ََوضَّأْت ُ ْم، « ِإذَا لَ ِب ْست ُ ْم:سلَّ َم
امنِ ُك ْم» (رواه َ َو
َأحمِ وَأبو او وابن ماجه وابن خزيمة وابن حبا ن
)والبيهقي
53
Artinya:
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah Saw.
bersabda: "Bila kalian berpakaian dan berwudhu
maka mulailah dari bagian-bagian kananmu."
(HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, Ibnu
Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Baihaqi)
Artinya:
Dari Umar, ia berkata Rasulullah bersabda: Siapa
pun di antara kalian yang berwudhu, dan
menyempurnakan wudhunya, lalu membaca:
"asyhadu alla ilaaha illallahu wahdahuulaa
syariikalah, wa asyhadu anna muhammadan
abduhu wa rasuuluh…", pasti akan dibukakan
baginya pintu-pintu surga. (HR. Muslim dan
Tirmizi). Dalam riwayat Tirmizi ditambahkan
bacaan: "Allahummaj'alni minat tawwabiina
waj'alni minal mutathohhiriin." (HR. Tirmizi)
ُ َ علَ ْي ِه َو
يَ سلَّ َم َأ ِت َ ُصلَّى للا َّ ِ «َأ َ َّ ن النَّب،ٍَِّْللاِ ب ِْن زَ ي
َ ي َ ع ْن
َّ ِِ ع ْب َ
عهُ» ⸩رواه ابن خزيمة وقال قال َ بِثُلُث َ ْي ُم ٍِ فَ َجعَ َل يَِْلُكُ ذ َِرا
⸨ إسنا ه صحيح:اْلعظمي
Artinya:Dari Abdullah bin Zaid: bahwa Nabi Saw.
mengambil seperti mud air, yang
digunakan untuk menggosok lengannya.
(HR. Ibnu Khuzaimah. Al-A'zhami
berkata: Isnadnya shahih).
n. Muwalah.
Dalam kitab Taqrib karya Imam Abu Syuja’
(wafat 593 H) disebutkan bahwa termasuk sunnah
wudhu adalah muwalah. Muwalah adalah
berwudhu dengan berkesinambungan tanpa dijeda
atau tanpa diputus-putus. Dalilnya adalah
perbuatan Nabi Saw. dalam setiap wudhu. Namun
apabila kita menjeda wudhu (tidak muwalah)
maka wudhunya tetap sah. Misalnya ketika
membasuh tangan tiba - tiba air yang kita gunakan
habis. Sehingga harus mencari air terlebih dahulu
di tempat lain. Maka ini terjeda beberapa saat
disebut dengan tidak muwalah. Dan ketika
menemukan air kemudian langsung lanjut
mengusap kepala maka tidak apa apa. Namun
56
ض
َ ض َم ْ ث ُ َّم َم،ٍث َم َّرات َ َعا ِب َوضُوءٍ فَت ََوضَّأ َ فَغ
َ س َل َُفَّ ْي ِه ث َ َال َ َ
س َل يََِهُ ْالي ُْمنَى ِإلَى َ غ َ ث ُ َّم،ٍث َم َّرات َ س َل َوجْ َههُ ث َ َال َ غَ ث ُ َّم،َوا ْست َ ْنث َ َر
س َحَ ث ُ َّم َم،س َل يََِهُ ْاليُس َْرى ِمثْ َل ذَ ِل َك َ ث ُ َّم،ٍث َم َّرات
َ غ َ ق ث َ َال ِ َْال ِم ْرف
َ س َل ِر ْجلَهُ ْالي ُْمنَى ِإلَى ْال َك ْعبَي ِْن ث َ َال
ث ُ َّم،ٍث َم َّرات َ َْرَأ
َ ث ُ َّم،ُسه
َ غ
َرَأَيْتُ رسوهلل صلى للا عليه: ث ُ َّم قَا َل،س َل ْاليُس َْرى ِمثْ َل ذَ ِل َك َ غ َ
ث ُ َّم قَا َل رسوهلل صلى للا،ضوئِى َهذَا
ُ َحْو ُو
َ وسلم – ت ََوضَّأ ن
ضوئِى َهذَا ث ُ َّم قام فرُع َ ضأ َ ن
ُ َحْو ُو َّ َم ْن ت ََو- عليه وسلم
57
2. Membaca Basmalah
4. Berkumur - kumur
59
ِ اللَّ ُه َّم َأ َ ِر ْحنِي َرائِ َحةَ ْال َجنَّ ِة اللَّ ُه َّم َال ت
َحْر ْمنِ ْي َرائِ َحةَ نِعَ ِم َك َو َجنَّاتِك
6. Membasuh muka
Sumber: https://www.almanshurohagency.com/wp-content/uploads/2018/03/POSTER-
WUDHU-ANAK.png
ِيرا
ً سابًا يَس ِ اللَّ ُه َّم َأَع
َ ْط ِن ْي ُِت َا ِب ْي ِبيَ ِمي ِن ْي َو َحا ِس ْب ِن ْي ِح
Artinya:
“Ya Allah, berikanlah kitab amalku (kelak di
akhirat) pada tangan kananku, dan hisablah aku
dengan hisab yang ringan”
62
ي َ اء
ْ ظ ْه ِر ْ ِاللَّ ُه َّم َال ت ُ ْع ِطنِ ْي ُِت َاب
ِ ي بِ ِْش َما ِل ْي َو َال ِم ْن َو َر
Artinya: “Ya Allah, jangan Kau berikan kitab
amalku (kelak di akhirat) pada tangan
kiriku, dan jangan pula diberikan dari
balik punggungku”.
Sumber: https://www.almanshurohagency.com/wp-
content/uploads/2018/03/POSTER-WUDHU-ANAK.png
64
َ ْاللَّ ُه َّم ا ْجعَ ْلنِي ِم ْن الَّذِينَ يَ ْست َِمعُو نَ ْالقَ ْو َل فَيَت َّ ِبعُو نَ َأَح
ُسنَه
Sumber: https://www.almanshurohagency.com/wp-
content/uploads/2018/03/POSTER-WUDHU-ANAK.png
65
Artinya:
“Ya Allah, jadikanlah (segenap langkahku) sebagai
usaha yang disyukuri, sebagai penyebab terampuninya
dosa dan sebagai amal yang diterima. Ya Allah,
mantapkanlah telapak kakiku saat melintasi jembatan
shirathal mustaqim, kelak di hari ketika banyak telapak
kaki yang tergelincir”.
َ َأ َ ْش َهُِ َأ َ ْ ن آلاِلَهَ ِإالَّللاُ َوحْ َِهُ الَش َِري َْك لَهُ َوَأ َ ْش َهُِ َأ َ َّ ن ُم َح َّمًِا
ُع ْبُِه
َ َ س ْولُهُ الل ُه َّم اجْ عَ ْلنِ ْى ِمنَ الت َّ َّوا ِبيْنَ َواجْ عَ ْلنِ ْى ِمنَ ْال ُمت
َط ِه ِر ْين ُ َو َر
Artinya:
"Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah
Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku
bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan
utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk dalam
golongan orang-orang yang bertobat dan jadikanlah
66
5. Keutamaan wudhu
Artinya:
Maukah kalian aku tunjukkan pada hal-hal yang
dengannya Allah hapus dosa-dosa dan
mengangkat derajat. Para Sahabat berkata: Ya,
wahai Rasulullah. Rasul bersabda:
menyempurnakan wudhu pada saat kesulitan,
memperbanyak jalan menuju masjid, menunggu
salat setelah salat. Itu adalah ar-Ribaath
(bagaikan berjaga di perbatasan dalam perang di
jalan Allah. ( H.R. Muslim dari Abu Hurairah )
Artinya:
69
َار ِه َملَكٌ ال ِ َات َمعَهُ فِي ِشع َ َطاه ًِرا ِإالَّ ب َ ُع ْب ِِ يَبِيْت َ ْس ِم ْنَ لَي
ات َ ِعةً ِمنَ اللَّ ْي ِل ِإالَّ قَا َل اللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِلعَ ْب
َ َِك فَإِنَّهُ ب َ سا
َ ب ُ يَ ْنقَ ِل
َ
طاه ًِرا
Artinya:
Tidaklah seorang hamba tidur malam dalam
keadaan suci kecuali akan bermalam pada
bajunya satu Malaikat, sehingga tidaklah ia
membalikkan tubuhnya di waktu malam kecuali
Malaikat itu berdoa: Ya Allah ampunilah hamba-
Mu ini karena sesungguhnya ia tidur malam
dalam keadaan suci (H.R at Thobarony dari Ibnu
Abbas dinyatakan sanadnya jayyid oleh al-
Mundziri, dinyatakan Hasan li Ghoirihi oleh al-
Albany).
71
TAYAMMUM
1. Pengertian Tayammum
ً ُغف
ورا َ عفُ ًّوا َّ بِ ُو ُجو ِه ُك ْم َوَأ َ ْيِِي ُك ْم ۗ إِ َّ ن
َ َٱَّللَ َُا ن
Artinya:
“Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir
atau datang dari tempat buang air atau kamu telah
menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak
mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan
tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan
72
احْ تَلَ ْمتُ فِي: ع ْنهُ قَا َل َ ُي للا َ ض ِ ع ْم ٍرو اب ِْن العَاص َر َ ع ْن َ
س ْلتُ َأ َ ْ ن
َ َ سالَ ِس ِل فَأ َ ْشفَ ْقتُ ِإ ْ ن ا ْغت ِ َلَ ْيلَ ٍة ب
ِ ار َةٍ ِفي غ َْز َو ِة ذَا
َّ ت ال
ِ ص ْب َح فَذَُ َُروا ذَ ِل َك ِللنَّ ِبي
ُّ ص َحا ِبي الْ َ صلَّيْتُ ِبأ
َ َأ َ ْه ِل َك فَتَيَ َّم ْمتُ ث ُ َّم
َ ص َحا ِب َك َوَأ َ ْن
ت ْ َ ْت ِبأ
َ صلَّي َ ع ْم ُرو َ سلَّ َم فَقَا َل يَا
َ علَ ْي ِه َو َّ صلَّى
َ َُّللا َ
َ ال َوقُ ْلتُ ِإ ِني
ُس ِم ْعت ِ س َ ب فَأ َ ْخبَ ْرتُهُ ِبالَّذِي َمنَعَ ِني ِم ْن اال ْغ ِت ٌ ُُجن
”َّللاَ يَقُو ُل
َّ َّللاَ َُا نَ بِكُ ْم َر ِحي ًما َ ُ“وال ت َ ْقتُلُوا َأ َ ْنف
َّ س ُك ْم إِ َّ ن َ
َ سلَّ َم َولَ ْم يَقُ ْل
ش ْيئًا َ علَ ْي ِه َو َّ صلَّى
َ َُّللا ِ َّ سو ُل
َ َّللا َ َف
ُ ض ِح َك َر
و والبيهقي او وَأبو الْشيخين شرط على صحيح
)الحاُم
Artinya:
Dari Amru bin al-Ash, ia berkata: ”Ketika kami
dalam peperangan Zatu al-Salasil (8H), aku telah
mimpi (berjunub) sedangkan ketika itu udara
sangat dingin. Aku kuatir jika aku mandi akan
74
5 Rukun Tayammum
a. Niat
Niat wudhu yaitu:
75
a. Membaca basmalah
b. renggangkan jari –
jemari, tempelkan ke
debu
c. membaca niat
Gambar 2.9. Meletakkan telapak
tangan pada debu yang suci
Sumber: Buku siswa Fikih,
Masyhuri, 2019
Masyhuri, 2019
MANDI WAJIB
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga
kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula
hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub,
79
صلَّى ِ َّ ول
َ – َّللا ِ س َ ت َم ْي ُمونَةُ َو
ُ ض ْعتُ ِل َر ْ ََّاس قَا َل قَال
ٍ عبَ ع ِن اب ِْن
َ
سلَ ُه َما
َ َ فَغ، علَى يََِيْ ِه َ فَأ َ ْف َر، سلَّ َم – َما ًء يَ ْغت َ ِس ُل ِب ِه
َ غ َ علَ ْي ِه َو
َ ُللا
80
Artinya:
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata
bahwa Maimunah radhiyallahu ‘anha mengatakan,
“Aku pernah menyediakan air mandi untuk
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu beliau
menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci
keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali. Lalu dengan
tangan kanannya beliau menuangkan air pada telapak
tangan kirinya, kemudian beliau mencuci
kemaluannya. Setelah itu beliau menggosokkan
tangannya ke tanah. Kemudian beliau berkumur-
kumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Lalu
beliau membasuh muka dan kedua tangannya.
Kemudian beliau membasuh kepalanya tiga kali dan
mengguyur seluruh badannya. Setelah itu beliau
bergeser dari posisi semula lalu mencuci kedua
telapak kakinya (di tempat yang berbeda).” (HR.
Bukhari, dan Muslim)
Dari hadis tersebut diatas dapat dijelaskan
tentang tata cara mandi wajib yaitu:
81
a. Berniat mandi
Niat dan Do’a secara umum
Niat dan do’a yang untuk menghilangkan hadas
besar bagi laki-laki dan perempuan:
f. Menyela-nyela rambut
َس َل ِمن َ َ َّللا – صلى للا عليه وسلم – إِذَا ا ْغت ِ َّ سو ُلُ َُا نَ َر
ث ُ َّم، س َلَ َ صالَةِ ث ُ َّم ا ْغت ُ َوت ََوضَّأ َ ُو، س َل يََِ ْي ِه
َّ ضو َءهُ ِلل َ ْال َجنَابَ ِة
َ غ
َ َ َأَف، ُظ َّن َأ َ ْ ن قَِْ َأ َ ْر َوى بَْش ََرتَه
اض َ َحتَّى إِذَا، ُشعَ َره َ يُ َخ ِل ُل بِيَ ِِ ِه
س ِِ ِه
َ سائِ َر َج
َ س َل َ غ َ ث ُ َّم، ت َ َعلَ ْي ِه ْال َما َء ثَال
ٍ ث َم َّرا َ
Artinya:
83
ى – صلى للا عليه وسلم – يُ ْع ِجبُهُ التَّيَ ُّم ُن فِى تَنَعُّ ِل ِه ُّ َُِا نَ النَّب
ور ِه َوفِى شَأْنِ ِه ُُ ِل ِه ُ َوت ََر ُّج ِل ِه َو
ِ ط ُه
i. mencuci kaki
84
ٰ وا مع ه
ٱلر ِك َِعين ۟ ُٱركَع
ْ ٱلزك هوة و
ٰ وا۟ ُ صل هوة وءات ۟ وأقِي ُم
ٰ وا ٱل
ا َِّ ن:ُس ْو َل للاِ ص يَقُ ْول َ :ع ْن اَبِى ُه َري َْرة َ قَا َل
ُ س ِم ْعتُ َر َ
صالَة ُ اْل َم ْكت ُ ْوبَةُ فَا ِْ ن
َّ ب بِ ِه اْلعَ ْبُِ يَ ْو َم اْل ِقيَا َم ِة ال َ ا َ َّو َل َما يُ َحا
ُ س
ُع؟ فَا ِْ ن َُا نَ لَهٍ ط ُّوَ َ ه َْل لَهُ ِم ْن ت،ظ ُر ْوا ُ ا ُ ْن.اَت َ َّم َها َو اِالَّ قِ ْي َل
سائِ ِر َ َ ضةُ ِم ْن ت
َ ِ ث ُ َّم يُ ْفعَ ُل ب،ط ُّو ِع ِه َ ت اْلفَ ِر ْي ِ َع ا ُ ُْ ِمل َ َت
ٌ ط ُّو
فى نيل االوطار، الخمسة.ض ِة ِمثْ ُل ذ ِل َك
َ ال اْل َم ْف ُر ْو
ِ اْالَ ْع َم
Artinya:
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Saya mendengar
Rasulullah SAW . bersabda, “Sesungguhnya pertama-
tama perbuatan manusia yang dihisab pada hari
qiyamat, adalah salat wajib. Maka apabila ia telah
menyempurnakannya (maka selesailah persoalannya).
Tetapi apabila tidak sempurna salatnya, dikatakan
(kepada malaikat), “Lihatlah dulu, apakah ia pernah
mengerjakan salat sunnah ! Jika ia mengerjakan salat
sunnah, maka kekurangan dalam salat wajib
disempurnakan dengan salat sunnahnya”. Kemudian
semua amal-amal yang wajib diperlakukan Seperti itu".
( H.R. Khamsah)
2. Syarat Salat
b. baligh,
c. berakal,
d. suci dari haid dan nifas,
e. telah sampai dakwah kepadanya,
f. terjaga.
4. Rukun Salat
ٍ فَإِ ْ ن لَ ْم ت َ ْست َِط ْع فَعَلَى َج ْن، فَإِ ْ ن لَ ْم ت َ ْست َ ِط ْع فَقَا ِعًِا، ص ِل قَائِ ًما
ب َ
ْ ث ُ ٰم
ارف ْع حتٰى ت َْعتدِل قائِ ًما
Artinya: “Kemudian tegakkanlah badan (i’tidal) dan
thuma’ninalah.”
ِ س ُج ْد حتٰى ت ْطمئِ ٰن س
اجدًا ْ ث ُ ٰم ا
Artinya: “Kemudian sujudlah dan thuma’ninalah ketika
sujud.”
13. Tertib
5. Sunah Salat
ُ ال َما ُم فَأ َ ِمنُوا فَإِنَّهُ َم ْن َوافَقَ ت َأ ْ ِمينُهُ ت َأ ْ ِمينَ ْال َمالَ ِئ َك ِة
غ ِف َر ِ َِإذَا َأ َ َّمن
لَهُ َما تَقَِ ََّم ِم ْن ذَ ْن ِبه
95
Rakaat Pertama
. صي ًْال
ِ َ س ْب َحا نَ للاِ بُ ْك َرة ً َوا ِ ِ ُِللاُ ا َ ُْبَ ُر َُبِ ًرا َو ْال َح ْم
ُ َّلل َُ ِْشي ًْرا َو
َ ت َو ْاالا َ ْر
ض َحنِ ْيفًا ُم ْس ِل ًما ِ اوا
َ س َم
َّ ط َرال ْ ي ِللَّذ
َ َِي ف َ اِنِى َو َّج ْهتُ َو ْج ِه
اي َو َم َماتِ ْيَ َس ِك ْي َو َم ْحي َ ا َِّ ن. ََو َما اَنَا ِم َن ْال ُم ْْش ِر ُِيْن
ُ ُص َالتِ ْي َون
الَ ش َِري َْك لَهُ َوبِذَ ِل َك ا ُ ِم ْرتُ َواَ نَ ِم َن. َب ْالعَا لَ ِميْن ِ َّلل َرِ ِ
َْال ُم ْس ِل ِميْن
Artinya:
Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya,
segala puji hanya kepunyaan Allah, pujian yang
104
َار َك ا ْس ُم َك َوتَعَالَى َجِ َُّك َوالَ إِلَه َ ِس ْب َحان ََك اللَّ ُه َّم َوبِ َح ْم
َ َِك َوتَب ُ
غي ُْر َك َ
Artinya:
Ya Allah, Rabbnya Jibril, Mikail dan Israfil. Wahai
Pencipta langit dan bumi. Wahai Rabb yang
mengetahui yang ghaib dan nyata. Engkau yang
menjatuhkan hukum untuk memutuskan apa yang
mereka pertentangkan. Tunjukkan lah aku pada
kebenaran apa yang dipertentangkan dengan seizin
106
4. Membaca ta’awwudz
Setelah selesai membaca do’a iftitah kita
disunnahkan membaca ta’awudz, yaitu “Audzubillahi
Minasysyaitoonir Rajiim”. Dalilnya adalah ayat Al-
Qur’an surah An Nahl ayat 98:
۟ ُ نصت
َوا لَعَلَّ ُك ْم ت ُ ْر َح ُمو ن ۟ ُا ن فَٱ ْست َِمع
ِ َ وا لَ ۥهُ َوَأ ُ ئ ْٱلقُ ْر َء
َ َوإِذَا قُ ِر
ُ ِع َم َر ا ْل َحاف
،ظ ُ ي ب ُْن َ َأنبأ، ُث ْالفَ ِقيه
ُّ ع ِل ِ َأ َ ْخبَ َرنَا َأَبُو بَ ْك ِر ب ُْن ْال َح
ِ ار
ُ عثْ َم
ا ن ْب ُن ُ ثنا, ي ُّ ار ِس ِ ََّللاِ ُم َح َّمِ ُ ب ُْن ِإ ْس َما ِعي َل ْالف َ ثنا َأَبُو
َّ ِِ ع ْب
ِ َع ِن ْالع
الء َ ، ثنا َأَبُو َأ ُ َوي ٍْس، اح ٍم ِ َور ب ُْن َأ َ ِبي ُمز ُ ص ُ ثنا َم ْن، َُخ َّرزَ اذ
: َ ع ْن َأ َ ِبي ُه َري َْرة
َ ، ع ْن َأ َ ِبي ِه
َ ، وب َ ُالرحْ َم ِن ب ِْن يَ ْعق َ َأ َ َّ ن ”ب ِْن
َّ ِِ ع ْب
َّ ( ِبس ِْم: َ اس قَ َرَأ
َِّللا َ َّسلَّ َم َُا َ ن ِإذَا َأ َ َّم الن
َ علَ ْي ِه َو َّ صلَّى
َ َُّللا َّ النَّ ِب
َ ي
) الر ِح ِيم
َّ الر ْح َم ِن
َّ
Artinya:
Abu Bakr bin Al Harits Al Faqih mengabarkan
kepadaku, Ali bin Umar Al Hafidz mengabarkan
kepadaku, Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al
Farisi menuturkan kepadaku, Utsman bin Khurazad
menuturkan kepadaku, Manshur bin Abi Muzahim
menuturkan kepadaku, Abu Uwais menuturkan
kepadaku, dari Al ‘Ala bin Abdirrahman bin Ya’qub,
dari ayahnya dari Abu Hurairah bahwa “Rasulullah
109
Dalilnya adalah:
سلَّ َم َُا نَ يَ ْرفَ ُع يََِيْ ِه َحذْ َو َمنْ ِكبَ ْي ِه َ ُصلَّى للا
َ علَ ْي ِه َو َ َّللا ِ َّ سو َل ُ َأ َ َّ ن َر
َ ْ َوإِذَا َرفَ َع َرَأ،وع
َسهُ ِمن ِ ُُ لر ُّ َوإِذَا َُب ََّر ِل،َ صالَة َّ إِذَا ا ْفتَت َ َح ال
َربَّنَا،ُس ِم َع َّللاَّ ُ ِل َم ْن َح ِمَِه
َ :ال َ َ َوق،ضا ً َرفَعَ ُه َما َُذَ ِل َك َأ َ ْي،وعِ ُُ الر ُّ
ُّ َو َُا نَ الَ يَ ْفعَ ُل ذَ ِل َك فِي ال،َُِولَ َك ال َح ْم
ِ س ُجو
Artinya:
Sesungguhnya Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa
sallam dahulu mengangkat kedua tangannya sejajar
dengan kedua bahunya apabila memulai shalat dan
ketika bertakbir untuk ruku’ dan ketika mengangkat
kepala dari ruku’ Beliau juga mengangkat keduanya
dan mengucapkan, “Sami’allâhu liman hamidah
112
a. Bacaan pertama
c. Bacaan Ketiga
Bacaan ini yang sering dibaca oleh Rasulullah
Saw. pada saat ruku’ dan sujud sebagaimana
diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
113
َ اللَّ ُه َّم لَ َك َر َُ ْعتُ َو ِب َك آ َم ْنتُ َولَ َك َأ َ ْسلَ ْمتُ َخ َْش َع لَ َك َس ْم ِعى َو َب
ص ِرى َو ُم ِخى
صبِىَ ظ ِمى َو َع ْ َو َع
Sumber https://www.sajadalife.com/index.php/belajar/184-cara-urutan-
bacaan-dan-gerakan-sholat
a. Bacaan I'tidal 1
َُّللاُ ِل َم ْن َح ِمَِه
َّ س ِم َع
َ
Artinya: Allah Maha Mendengar orang yang memuji-
Nya. (HR. Bukhari dan Muslim)
116
b. Bacaan I’tidal 2
Bacaan ini diriwayatkan oleh Imam Muslim:
ِ ت َواْل َ ْر
َ ْض َو ِم ْل َء َما ِشئ
ت ِم ْن َّ َربَّنَا لَ َك ْال َح ْمُِ ِم ْل َء ال
ِ س َم َوا
ُ ِش ْىءٍ بَ ْع
َ
c. Bacaan I’tidal 3:
Bacaan i’tidal ini diriwayatkan oleh Imam
Muslim:
117
ِ ت َو ِم ْل َء اْل َ ْر
ض َو ِم ْل َء َما َّ اللَّ ُه َّم َربَّنَا لَ َك ْال َح ْمُِ ِم ْل َء ال
ِ س َم َوا
َْت َوال َ َاء َو ْال َمجْ ِِ الَ َمانِ َع ِل َما َأ َ ْع
َ طي ِ ش ْى ٍء بَ ْعِ ُ َأ َ ْه َل الثَّن َ ِْشئ
َ ت ِم ْن
ُِّت َوالَ يَ ْنفَ ُع ذَا ْال َج ِِ ِم ْن َك ْال َج
َ ى ِل َما َمنَ ْع
َ ُم ْع ِط
Artinya:
Wahai Allah Tuhan kami, segala puji bagi-Mu,
sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa-
apa yang Engkau kehendaki setelah itu. Engkau yang
layak menerima sanjungan dan kemuliaan. Engkaulah
yang berhak atas apa yang diucapkan oleh hamba-
Mu. Kami semua adalah hamba-Mu. Tiada yang bisa
menghalangi apa saja yang Engkau berikan dan tiada
yang bisa memberikan apa yang Engkau tahan.
Kemuliaan seseorang tidaklah menghalangi tindakan-
Mu.
d. Bacaan I’tidal 4
Bacaan i’tidal ini kadang dibaca oleh Rasulullah
ketika salat malam sebagaimana diriwayatkan oleh An
Nasa’i dan Abu Dawud
e. Bacaan I’tidal 5
Bacaan i’tidal ini dibaca oleh salah sahabat, dan
setelah selesai salat Rasulullah bersabda bahwa bacaan
ini mengundang 30 malaikat ikut mencatatnya. Bacaan
ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:
10. Sujud
Disunnahkan bertakbir untuk sujud dan
mendahulukan bagian kedua lutut, kaki, baru
kemudian kedua tangan. Adapun sujud disertai
thuma’ninah hukumnya adalah wajib.
Gambar 3.7 Posisi kaki, lutut, tangan dan muka ketika sedang
sujud
Sumber: Buku siswa Fikih, Masyhuri, 2019
119
a. Bacaan sujud 1
Bacaan sujud berikut ini diriwayatkan oleh Imam
Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Thabrani.
ى ْاْل َ ْعلَى
َ س ْب َحا نَ َر ِب
ُ
Artinya: Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi
( dibaca 3 kali )
b. Bacaan sujud 2
Bacaan sujud berikut ini diriwayatkan oleh Abu
Dawud, Ahmad, Baihaqi, Thabrani, Daruquthi.
c. Bacaan sujud 3
Bacaan sujud berikut ini diriwayatkan oleh Imam
Bukhari dan Imam Muslim. Rasulullah banyak
membaca doa ini dalam ruku’ dan sujud beliau di
Surat An Nashr ayat 3.
d. Bacaan sujud 4
Bacaan sujud keempat ini diriwayatkan oleh
Imam Muslim.
e. Bacaan sujud 5
Bacaan sujud kelima ini diriwayatkan oleh Imam
Muslim, Abu Dawud, An Nasa’i, Tirmidzi, Ahmad.
ار ُز ْق ِنى
ْ عافِنِى َوا ْه ِِنِى َو ْ اللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِلى َو
َ ار َح ْمنِى َو
Artinya: Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku,
lindungilah aku, berilah aku petunjuk dan
berilah aku rezeki (Abu Dawud).
Bacaan 2
Bacaan 3
Bacaan 4
Artinya:
”Ya Tuhanku ampunilah aku dan sayangi aku dan
tutuplah aib-aibku dan angkatlah derajatku dan
berilah aku rezeki dan berilah aku petunjuk dan
sehatkanlah aku dan maafkanlah aku”
Rakaat Kedua
ِسو ُل للا َ ع ْن ُم َح َّم ٍِ ب ِْن ِسي ِْريْن قَا َل قُ ْلتُ ْلَن ٍَس ه َْل قَن
ُ َت َر َ
.ِيرا ِ ُُ الر
ً وع يَس ُّ َِْْح قَا َل نَعَ ْم بَع ُّ صالَةِ ال
ِ صب َ فِى
Artinya: “Dari Muhammad bin Sirin, berkata: “Aku
bertanya kepada Anas bin Malik: “Apakah
Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam
membaca qunut dalam salat shubuh?” Beliau
menjawab: “Ya, setelah ruku’ sebentar.”
(HR. Muslim)
Do'a qunut yaitu
Artinya:
Segala penghormatan, keberkahan, shalawat dan
kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera
selalu tercurahkan kepadamu wahai Nabi, demikian
pula rahmat Allah dan berkah-Nya dan semoga salam
sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-
127
Artinya:
Segala penghormatan, shalawat dan kebaikan-
kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera
selalu tercurahkan kepadamu wahai Nabi, demikian
pula rahmat Allah dan berkah-Nya dan semoga salam
sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-
hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada
ilah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad
adalah hamba dan rasul-Nya. (HR. Bukhari dan
Muslim)
11. Takbir dan tidak mengepalkan tangan
Rakaat Ketiga
1. Mengangkat tangan
128
Artinya:
Dari sahabat Abu Qatadah Radhiyallahu anhu
bahwa Nabi Saw . ketika salat dzuhur dirakaat
pertama & kedua membaca surat al - Fatihah dan
surat lainnya. Adapun pada rakaat ketiga dan
keempat Nabi Saw . hanya membaca surat al -
Fatihah saja. Beliau membacanya hingga kami
terdengar ayat. Beliau baca lebih panjang di rakaat
pertama, tidak sepanjang di rakaat kedua. Demikian
pula ketika shalat asar dan subuh. (HR. Bukhari &
Muslim)
129
Rakaat keempat
Artinya:
Segala penghormatan, shalawat dan kebaikan-
kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera
selalu tercurahkan kepadamu wahai Nabi, demikian
131
10. Salam
Ucapan salam ketika menoleh kekanan
hukumnya adalah wajib. Adapun salam yang
diucapkan ketika menoleh kekiri hukumnya adalah
sunnah.
133
Terkadang mengucapkan:
a. Fardhu Kifayah
Pendapat ini dikemukakan oleh Al-Imam Asy
Syafi'i dan Abu Hanifah. Termasuk juga kebanyakan
ulama dari kalangan mazhab Al Hanafiyah dan Al-
Malikiyah berpendapat bahwa salat berjamaah
hukumnya fardhu kifayah maksudnya adalah bila
sudah ada yang menjalankannya, maka gugurlah
kewajiban yang lain untuk melakukannya. Sebaliknya,
apabila tidak ada yang menjalankan salat jamaah
dalam suatu daerah, maka berdosalah seluruh umat
muslim yang ada di daerah tersebut karena salat
berjamaah merupakan bagian dari syiar agama Islam.
َ ِصالَةِ ْالفَ ِذ ب
ًسبْعٍ َو ِع ْْش ِرينَ َ َر َجة َ صالَة ُ ْال َج َما
َ ع ِة َأ َ ْف
َ ض ُل ِم ْن َ
Artinya: “Salat jamaah lebih baik 27 derajat
dibanding salat sendirian.” (HR. Bukhari, dan
Muslim)
b. Fardhu 'Ain
Yang berpendapat bahwa salat berjamaah
hukumnya fardhu 'ain adalah imam Hanafi. Hal ini
didasarkan pada hadis Rasulullah Saw.
c. Sunnah Muakkad
Yang berpendapat bahwa salat berjamaah
hukumnya sunnah muakkad yaitu Imam Maliki.
Sebagaimana hadis Rasulullah Saw. yaitu:
َ ِصالَةِ ْالفَ ِذ ب
ًسبْعٍ َو ِع ْْش ِرينَ َ َر َجة َ صالَة ُ ْال َج َما
َ ع ِة َأ َ ْف
َ ض ُل ِم ْن َ
Artinya: “Salat jamaah lebih baik 27 derajat
dibanding salat sendirian.” (HR. Bukhari,
dan Muslim).
139
َ ُصلَّى للا
علَ ْي ِه ِ سو ُل
َ للا ُ قَا َل َر: قَا َل،ِاري َ ع ْن َأ َ ِبي َم ْسعُو ٍ ْاْل َ ْن
ِ ص َ
فَإِ ْ ن َُانُوا فِي ْال ِق َرا َء ِة،للا
ِ ب ِ « َي ُؤ ُّم ْالقَ ْو َم َأ َ ْق َرؤُ ُه ْم ِل ِكت َا:سلَّ َم
َ َو
فَأ َ ْقِ َ ُم ُه ْم،س َوا ًء
َ سنَّ ِة ُّ فَأ َ ْعلَ ُم ُه ْم ِبال،س َوا ًء
ُّ فَإِ ْ ن َُانُوا ِفي ال،سنَّ ِة َ
َو َال يَ ُؤ َّم َّن، فَأ َ ْقِ َ ُم ُه ْم ِس ْل ًما،س َوا ًء
َ فَإِ ْ ن َُانُوا ِفي ْال ِهج َْر ِة،ًِجْرة َ ه
علَى ت َ ْك ِر َم ِت ِه ِإ َّال
َ َو َال يَ ْقعُِْ ِفي بَ ْي ِت ِه،طا ِن ِهَ س ْل
ُ الر ُج َل ِفيَّ الر ُج ُل َّ
َم َكا نَ ِس ْل ًما ِسنًّا:ش ُّج ِفي ِر َوايَ ِت ِه
َ َ ِبإِ ْذ ِن ِه» قَا َل ْاْل
Artinya:
“Dari Abu Mas’ud Al-Anshari rhadiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertutur :
Yang paling berhak untuk menjadi imam adalah orang
yang paling pintar dan paling banyak hafalan Al-
141
Artinya:
“Diawal kedatangan kaum muhajirin di daerah usbah
(sebuah daerah di Quba) sebelum kedatangan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yang menjadi
imam salat adalah Salim Maula abu Hudzaifah, dan
ketika itu, dialah yang paling banyak hafalan Al-
Qur’annya ”. (Al-Bukhari)
3. Waktu hijrah
Maksudnya adalah orang yang lebih dahulu
berpindah dari negeri kafir menuju negeri Islam. Pada
masa Rasulullah Saw. yang dimaksud disini adalah
seorang yang lebih awal berhijrah menuju ajaran Nabi
Muhammad Saw. lebih berhak menjadi imam jika
mereka sama dalam dua kriteria tersebut diatas.
143
5. Umur
Jika empat kriteria diatas dimiliki oleh semua
kandidat, maka didahulukan orang yang paling tua
umurnya. Setelah mengetahui siapa yang berhak
menjadi imam, ada beberapa kriteria yang harus
diperhatikan oleh seorang imam sebagimana tercantum
dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah rhadiyallahu
‘anhu yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan
Imam Muslim:
Artinya:
“Dari Ibn ‘Abbas ra, ia berkata: “Aku sengaja
bermalam di rumah bibiku, Maimunah, untuk
melihat salat Rasulullah Saw . Sebuah bantal
disediakan untuk Rasulullah, lalu beliau tidur di
sepanjang malamnya. Selepas itu beliau
mengusap tidur dari wajahnya, kemudian
membaca 10 ayat terakhir dari surat Ali ‘Imran
sampai tamat. Kemudian beliau menuju wadah air
yang digantungkan, lalu mengambilnya, dan
147
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=1nze-oTSoUM
وصلَّت َأ ُّم،ُ فصلَّيتُ َأنا ويتي ٌم لَنا خلفَه،َأتانا رسو ُلللا في بي ِتنا
سلَي ٍْم خلفَنا
ُ
Artinya:
“Hendaklah salat di belakangku orang-orang yang
baligh dan berakal dari kalian, lalu orang-orang
151
َّ ع فَقَِْ َأ َ ْ َر َك
( الر ُْعَةَ) َأبو او ُّ َم ْن َأ َ ْ َر َك
َ الر ُُ ْو
ُ قَا َل َر،ع ْن َأَبِ ْي ُه َري َْرة َ رضي للا عنه قَا َل
س ْو ُل للاِ صلى َ
ٌ س ُج ْو َّ للا عليه و سلم إِذَا ِجئْت ُ ْم إِلَى ال
ُ صالَةِ َو نَ ْح ُن
الر ُْعَةَ فَقَِْ َأ َ ْ َر َك
َّ شيْئا ً َو َم ْن َأ َ ْ َر َك
َ َ فَا ْس ُجِ ُْوا َو الَ تَعُِ ُّْوها
َصالَة
َّ ال
Artinya:
Dari Abu Hurairah, ia mengatakan bahwa Rasulullah
Saw. telah bersabda: “ Apabila kamu datang untuk
salat, padahal kami sedang sujud, maka bersujudlah,
dan jangan kamu hitung sesuatu (satu raka’at) dan
siapa yang mendapatkan ruku’, bererti ia mendapat
satu rak’at dalam salat (nya)”.( H.R Abu Dawud).
Artinya:
“Mengapa aku melihat kalian sering bertepuk tangan?
Barang siapa mengingatkan Imam yang lupa dalam
salatnya, hendaklah ia mengucakan kalimat tasbih,
karena dengan hal itu imam menjadi teringat.
Sesungguhnya bertepuk tangan itu untuk perempuan.
(HR. Bukhari & Muslim)
https://news.detik.com/berita/d-4819184/begini-tata-
cara-wudhu-beserta-doanya/3
https://www.sajadalife.com/index.php/belajar/184-cara-
urutan-bacaan-dan-gerakan-sholat
makmum-perempuan-mengingatkan-imam-yang-lupa-
dalam-shalatnya-30765/