Kel. 1 Ice Cream Lap. Upra
Kel. 1 Ice Cream Lap. Upra
“ES KRIM”
2019
A. TINJAUAN PUSTAKA
Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses pengindraan. Pengindraan
diartikan sebagai suatu proses fisio-psikologis, yaitu kesadaran atau pengenalan alat indra akan sifat-sifat
benda karena adanya rangsangan yang diterima alat indra yang berasal dari benda tersebut. Pengindraan
dapat juga berarti reaksi mental (sensation) jika alat indra mendapat rangsangan (stimulus). Reaksi atau
kesan yang ditimbulkan karena adanya rangsangan dapat berupa sikap untuk mendekati atau menjauhi,
menyukai atau tidak menyukai akan benda penyebab rangsangan. Kesadaran, kesan dan sikap terhadap
rangsangan adalah reaksi psikologis atau reaksi subyektif. Pengukuran terhadap nilai / tingkat kesan,
kesadaran dan sikap disebut pengukuran subyektif atau penilaian subyektif. Disebut penilaian subyektif
karena hasil penilaian atau pengukuran sangat ditentukan oleh pelaku atau yang melakukan pengukuran.
Untuk melaksanakan penilaian organoleptik diperlukan panel. Dalam penilaian suatu mutu atau analisis
sifat-sifat sensorik suatu komoditi, panel bertindak sebagai instrumen atau alat. Panel ini terdiri dari orang
atau kelompok yang bertugas menilai sifat atau mutu komoditi berdasarkan kesan subjektif. Orang yang
menjadi anggota paneldisebut panelis.
Es krim adalah buih setengah beku yang mengandung lemak teremulsi dan udara. Es krim
merupakan salah satu jenis makanan yang populer di dunia dan sangat digemari oleh semua kalangan.
Hidangan ini biasanya dikonsumsi sebagai hidangan penutup atau populer disebut dessert. Bahan utama
dari es krim adalah lemak (susu), gula, krim dan air. Sebagai tambahan diberi gula, emulsifier, stabilizer dan
perasa (Chan, 2008).
Pengertian es krim menurut Badan Standarisasi Nasional (1995) adalah jenis makanan semi padat
yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim dari campuran susu, lemak hewani maupun nabati,
gula dengan atau tanpa bahan makanan lain dan bahan makanan yang diizinkan. Proses pembuatan es
krim meliputi tahap persiapan bahan untuk mendapatkan formula yang diinginkan, selanjutnya tahap
pencampuran, pasteurisasi, homogenisasi, penuaan, pembekuan dan pengerasan (Arbuckle, 1986). Es
krim mengandung 0,2-0,3 % penstabil, kurang dari 0,1 % emulsifier, sukrosa 10-15 % dan sedikit cita rasa
dan pewarna alami. Es krim dengan kandungan lemak 12 %, protein 4,1 % dan karbohidrat 20,7 %
mempunyai kandungan energi 196,7 kal/100g penyajian (Arbuckle, 1986).
Es krim dapat dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu standat, premium dan super premium.
Perbedaan ketiga jenis tersebut berdasarkan kandungan lemak dan komponen solid non lemak atau susu
skim. Es krim yang termasuk kategori super premium memiliki kadar lemak paling tinggi yaitu sekitar 17
persen dan memilki solid non lemak paling rendah yaitu 9,25 persen. Es krim premium mengandung 15
persen lemak dan 10 persen solid non lemak. Sedangkan es krim standar memiliki kadar lemak 10 persen
lemak dan kadar solid non lemak 11 persen (Didinkaem, 2006).
B. TUJUAN
Mengetahui pengaruh variasi jenis susu dan flavor terhadap tingkat kesukaan eskrim.
Mengetahui perbedaan tingkat kesukaan melalui SPSS
Menganalisa zat gizi es krim.
C. ALAT
Timbangan digital
Gelas ukur 125 ml
Baskom atau stainless.
Balonwisk (pengaduk manual untuk adonan)
Spatula kayu
Termometer
Wadah es krim
Sendok es krim (ice cream scoop)
Mixer
Cup Es
Kertas label (kode)
D. BAHAN
Buah
Jenis
Alpukat (I) Pepaya (II) Bengkuang (III) Naga (IV)
Susu kedelai (A) AI AII AIII AIV
Susu kambing (B) BI BII BIII BIV
Santan (C) CI CII CIII CIV
Keterangan :
1. Susu
Komponen penting lainnya dalam pembuatan es krim adalah susu. Susu adalah salah satu
pangan hasil ternak yang paling mudah dan cepat untuk dicerna dibanding pangan hasil ternak lainnya
seperti telur dan daging. Susu mengandung beberapa senyawa bioaktif yang memiliki efek kesehatan
yang signifikan. Senyawa bioaktif susu diantaranya adalah protein susu, laktosa, asam-asam
lemak dan m i n e r a l , t e r u t a m a k a l s i u m . H a l i n i menyebabkan produk-produk
turunan susu juga masih memiliki efek fungsional, termasuk es krim. (Astawan, 2010).
Susu sebaiknya dikonsumsi setiap hari untuk menunjang dan memenuhi gizi yang dibutuhkan
tubuh, terutama pada mereka yang kurang gizi. Akan tetapi banyak diantaranya yang tidak terbiasa
untuk mengonsumsi susu seperti layaknya di negara-negara yang sudah berkembang (Nur, 2012).
Penggunaan susu pada produk olahan dapat menjadi pangan alternatif yang diminati sekaligus
meningkatkan pola konsumsi susu harian.
F. PROSEDUR
1. Pengocokan gula dan kuning telur dengan balon wisk hingga mengental dan berwarna agak putih,
kemudian disisihkan.
2. Pencucian buah (alpukat, bengkuang, pepaya , dan naga) kemudian di iris lalu dihancurkan
menggunakan blender.
3. Pemanasan susu/santan bersama krim segar hingga hampir mendidih (± 80 ℃), lalu diangkat.
4. Pencampuran susu/santan dan krim yang telah dipanaskan dengan adonan telur.
5. Pemasakan kembali adonan dengan cara ditim (dimasak di atas air) sambil terus diaduk dengan
spatula kayu. Pengetiman dilakukan hingga adonan mengental (menempel tipis di spatula, jangan
sampai telur menggumpal).
6. Pengangkatan dan penuangan ke dalam wadah bersih dan didiamkan hingga dingin.
7. Penyimpanan adonan ke dalam freezer selama minimum 3 jam.
8. Pengadukan adonan yang telah didinginkan dengan mixer selama ± 5 menit
9. Pengulangan tahap 8 dan 9 di atas sekali lagi
10. Penyimpanan kembali adonan ke dalam freezer hingga keras dan siap dihidangkan.
DIAGRAM ALIR
Siapkan bahan
Semua adonan
Pencampuran
Pengetiman
Penyimpanan di
freezer 3 jam
Pengadukan dengan
mixer ±5 menit
Penyimpanan di
freezer 3 jam
Pengadukan dengan
mixer ±5 menit
Penyimpanan kembali
hingga keras
G. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Diagram batang tigkat kesukaan
12
12
Sangat tidak suka
10
10 Tidak suka
8 9 Agak suka
8 Suka
6 7 Sangat suka
6
4 5
4 4
2 3 3 3 3
2
0 1 1
AI 0 AII 0 AIII
0 0 AIV
Dari tingkat kesukaan dari warna ice cream susu kedelai dengan varian buah, dapat di
lihat ternyata produk dengan kode AIII merupakan produk yang paling banyak di sukai oleh
panelis.
2 3
2 2 2 2
0 1 1
BI 0 0 BII 0 BIII 0 0 BIV
Dari tingkat kesukaan dari warna ice cream susu kambing dengan varian buah, dapat di
lihat ternyata produk dengan kode BIII dan BIV merupakan produk yang paling banyak di sukai
oleh panelis.
Warna ice cream santan dengan varian buah
16
14 15
14
12 13 Sangat tidak suka
Tidak suka
10
Agak suka
8 9 Suka
6 7 Sangat suka
4 5
4 4
2 3
2 2 2
0
CI 0 0 CII 0 0 0 CIII 0 0 CIV 0
Dari tingkat kesukaan dari warna ice cream santan dengan varian buah, dapat di lihat
ternyata produk dengan kode CIV merupakan produk yang paling banyak di sukai oleh panelis.
2 3
2 2 2
0 1 1
BI 0 0 0 BII 0 BIII BIV
Dari tingkat kesukaan dari rasa ice cream susu kambing dengan varian buah, dapat di
lihat ternyata produk dengan kode BI merupakan produk yang paling banyak tidak disukai oleh
panelis.
12
12
12
10 Sangat tidak suka
10 Tidak suka
8 9 Agak suka
7 7 7 Suka
6
6 Sangat suka
4 5
4
2 3
2 2 2 2
0 1 1
BI 0 BII 0 0 BIII 0 BIV
Dari tingkat kesukaan dari tekstur ice cream susu kambing dengan varian buah, dapat di
lihat ternyata produk dengan kode BIV merupakan produk yang paling banyak agak disukai oleh
panelis.
Tekstur ice cream santan dengan varian buah
14
12 13
12
Sangat tidak suka
10
Tidak suka
8 9 Agak suka
8 Suka
6 7
6 6 Sangat suka
4 5
4
2 3
2 2
0 1 1 1
CI 0 0 CII 0 0 CIII 0 CIV
Dari tingkat kesukaan dari tekstur ice cream susu kambing dengan varian buah, dapat di
lihat ternyata produk dengan kode CI merupakan produk yang paling banyak tidak disukai oleh
panelis.
Dari tingkat kesukaan dari aroma ice cream santan dengan varian buah, dapat di lihat
ternyata produk dengan kode CI merupakan produk yang paling banyak tidak disukai oleh panelis.
2. Hasil Data SPSS
Warna
Friedman test
Test Statisticsa
N 20
Chi-Square 84,282
df 11
Wilcoxon
Z -2,440b -2,333c
Dapat dilihat dari hasil tabel uji friedman dan willcoxn, bahwasannya untuk produk yang
ada perbedaan warna yang signifikan ialah produk warna AI dan AIII, AII dan AIII, BI dan BIII,
BI dan BIV, BII dan BIII, BII dan BIV, CI dan CII, CI dan CIII, CI dan CIV, CII dan CIII, CIII dan
CIV yang mana nilai p nya < 0,05.
Rasa
Friedman Test
Test Statisticsa
N 20
Chi-Square 85,166
df 11
Wilcoxon
Test Statisticsa
Test Statisticsa
Z -,272b -1,358c
Dapat dilihat dari hasil tabel uji friedman dan willcoxn, bahwasannya untuk produk yang
ada perbedaan rasa yang signifikan, ialah produk rasa AI dan AII, AI dan AIII, AI dan AIV, BI
dan BII, BI dan BIII, BI dan BIV, BIII dan BIV, CI dan CII, CI dan CIII, CI dan CIV, CII dan CIII
yang mana nilai p nya < 0,05.
Tekstur
Friedman Test
Test Statisticsa
N 20
Chi-Square 47,031
Df 11
Wilcoxon
Test Statisticsa
Tekstur_AII - Tekstur_AIII - Tekstur_AIV - Tekstur_AIII -
Tekstur_AI Tekstur_AI Tekstur_AI Tekstur_AII
Test Statisticsa
Test Statisticsa
Test Statisticsa
Z -2,145b -,775c
Dapat dilihat dari hasil tabel uji friedman dan willcoxn, bahwasannya untuk produk yang
ada perbedaan tekstur yang signifikan, ialah produk tekstur BI dan BIII, BI dan BIV, BII dan BIII,
CI dan CIII, CI dan CIV, CII dan CIII, CII dan CIV yang mana nilai p nya < 0,05.
Aroma
Friedman Test
Test Statisticsa
N 20
Chi-Square 42,924
Df 11
Wilcoxon
Test Statisticsa
Test Statisticsa
Test Statisticsa
Test Statisticsa
Test Statisticsa
Z -1,710b -,486b
Dapat dilihat dari hasil tabel uji friedman dan willcoxn, bahwasannya untuk produk yang
ada perbedaan aroma yang signifikan, ialah produk aroma BI dan BII, BI danBIII, BI dab BIV,
BIII dan BIV, CI dan CII< CI dan CIII, CI dan CIV yang mana nilai p nya < 0,05.
3. Analisa Nilai Zat Gizi Es Krim
H. KESIMPULAN
1. Bahan yang digunakan pada pembuatan eskrim kali ini adalah buah alpukat, bengkoang, naga, pepaya
dengan variasi susu kambing, susu kedelai, dan santan.
2. Warna yang paling disukai pada produk dengan kode CIV yaitu santan variasi pepaya dengan
perolehan nilai 15. Sedangkan warna yang paling tidak disukai pada produk dengan kode CI yaitu
alpukat variasi santan dengan perolehan nilai 13.
3. Rasa yang paling disukai pada produk dengan kode AIII yaitu susu kedelai variasi pepaya dengan
perolehan nilai 13. Sedangkan rasa yang paling tidak disukai pada produk dengan kode AI yaitu susu
kedelai variasi bengkoang dengan perolehan nilai 14
4. Tekstur yang paling disukai pada produk dengan kode AIII yaitu susu kedelai variasi pepaya dengan
perolehan nilai 11. Sedangkan tekstur yang paling tidak disukai pada produk dengan kode CI yaitu
santan variasi alpukat dengan perolehan nilai 11
5. Aroma yang paling disukai pada produk dengan kode CIV yaitu santan variasi pepaya dengan
perolehan nilai 11. Sedangkan aroma yang paling tidak disukai pada produk dengan kode CI yaitu
santan variasi bengkoang dengan perolehan nilai 13
DAFTAR PUSTAKA
Balai Riset dan Standardisasi Industri Padang. 2013. Karakteristik Es Krim Bengkuang Dengan Menggunakan
Beberapa Jenis Susu .Jurnal Litbang Industri, Vol.3 No.1 Hal: 11-20
Hartatie, Endang Sri. 2011. Kajian Formulasi (bahan baku, bahan pemantap) dan Metode Pembuatan terhadap
Kualitas Eskrim. Jurnal GAMMA, Volume 7. No. 1
Hadinoto, Sugeng & Voulda, D Loupatty. 2015. Perbaikan Gizi Es Krim Dengan Penambahan Karaginan Dan Buah
Pepaya. MAJALAH BIAM Vol.11 No.1, Hal 1-6
Wijana, Susinggih, dkk. 2001. Optimasi Penambahan Buah Apokat Pada Es Krim Santan Kelapa (Optimation Of
Avocado Fruit Added On The Ice Cream Product Of Coconut Milk). Jurnal TEKNOLOGI PERTANIAN,
VOL. 2, NO. 1, Hal: 87-91
http://e-journal.uajy.ac.id/11864/3/2BL01306.pdf