Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN TUGAS 1

MATA KULIAH KARYA ILMIAH

Nama Mahasiswa : Yuniani Miftahul Ni’mah


NIM : 858829203
Asal Pokjar : MUSI Nganjuk

MATA KULIAH KARYA ILMIAH


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
1. Judul Artikel Karya Ilmiah :
Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Dapat Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Materi Karakteristik Geografis
Dan Kehidupan Sosial Budaya, Ekonomi, Politik
di Wilayah Asean Pada Siswa Kelas VI
di SD Aisyiyah 1 Nganjuk

2. Rumusan Masalah:
1. Bagaimana penerapan model pembelajaran Cooperative learning dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi karateristik Gefografis dan
Kehidupan Sosial Budaya, Ekonomi, dan Politik di Wilayah ASEAN pada siswa Kelas
VI B di SD Aisyiyah 1 Nganjuk?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar IPS materi karateristik Gefografis dan Kehidupan
Sosial Budaya, Ekonomi, dan Politik di Wilayah ASEAN pada siswa setelah diterapkan
model pembelajaran Cooperative Learning pada siswa kelas VI B di SD Aisyiyah 1
Nganjuk?
Rangkuman Referensi
Artikel Ilmiah 1
No Komponen Temuan
1 Judul Penerapan Metode Cooperative Learning untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas 3 SDN
Tambakrejo Gurah Kediri
2 Identitas Artikel Penulis : Putri Suci El Mahanani
Tahun Terbit : 2022
Kota Terbit : Keidri
Nama Jurnal : Jurnal Tindakan Kelas
3 Tujuan Menerapkan Metode Cooperative Learning untuk
meningkatkan hasil beljar siswa pada mata pelajaran IPS
4 Metodologi Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Teknik pengumpulan data :lembar pengamatan, lembar pretest-
posttest dll
Teknik analisis data :
5 Konsep yang Contoh:
dipelajari dari  Penggunaan Metode pembelajaran Cooperative Learning
artikel sesuai  Hasil Belajar siswa pada mata pelajaran IPS
topik penelitian  Materi yang digunakan
Artikel Ilmiah 2
No Komponen Temuan
1 Judul Penerapan Metode Cooperative Learning Dalam Rangka
Meningkatkan Hasil Belajar IPS Bagi Siswa Kelas V SD
Negeri Seluma
2 Identitas Artikel Penulis : Titi Herawani
Tahun : 2022
Kota Terbit : Bengkulu
Nama Jurnal : Jurnal Ilmu pendidikan
3 Tujuan Menerapkan Metode Cooperative Learning untuk
meningkatkan hasil beljar siswa pada mata pelajaran IPS
4 Metodologi Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Teknik pengumpulan data :lembar pengamatan, lembar pretest-
posttest dll
Teknik analisis data : deskriptif kualitatif
5 Konsep yang Contoh:
dipelajari dari  Penggunaan Metode pembelajaran Cooperative Learning
artikel sesuai  Hasil Belajar siswa pada mata pelajaran IPS
topik penelitian  Materi yang digunakan
Artikel Ilmiah 3
No Komponen Temuan
1 Judul Penggunaan Strategi Pembelajaran Kooperatif Pada Mata
Pelajaran IPS SD Kelas Tinggi Materi Kerjasama Indonesia
Singapura
2 Identitas Penulis : Mila Lisnadiani Iswanda, Putri Indah Pertiwi,
Artikel Tin Rustini
Tahun : 2022
Kota Terbit : Kampar, Riau
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan dan Konseling
3 Tujuan Tujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif pada pelajaran
IPS materi kerjasama antara Indonesia dan Singapura
4 Metodologi Jenis Penelitian : PTK
Teknik pengumpulan data : wawancara, observasi dan literatur
Teknik analisis data : Kulitatif deskiptif
Konsep yang  Proses pembelajaran IPS
dipelajari dari  Penerapan metode pembelajaran kooperatif pada mata
artikel sesuai pelajaran IPS di kelas tinggi
topik penelitian  Metode Penelitian
Artikel Ilmiah 4
No Komponen Temuan
1 Judul Analisis Model Cooperative Learning Dalam
Meningkatkan Kecerdasan Siswa Sekolah Dasar Pada
Pembelajaran IPS
2 Identitas Artikel Penulis : Yulia Tri Samiha, Keysha Alea Amanah
Fatiha, Lisa Puspita Indarissyifa, Meyana
Dewi, Sri Dewi Sartika, Tri Adha Mayang Sari
Tahun : 2023
Kota Terbit : Palembang
Nama Jurnal : Multidicipinary Journal of Social Science
3 Tujuan Menganalisis model pembelajaran kooperatif dalam
peningkatan kecerdasan siswa sekolah dasar pada
pembelajaran IPS
4 Metodologi Jenis Penelitian : Study Pustaka
Teknik pengumpulan data : Mengumpulkan dan mengnalisis
sumber-sumber pustaka yang
relevan
Teknik analisis data : Analisis sumber pustaka
5 Konsep yang Teori teori dasar pembelajaran kooperatif
dipelajari dari
artikel sesuai
topik penelitian
Artikel Ilmiah 5
No Komponen Temuan
1 Judul Upaya Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Cooperative
Learning Pada Siswa Kelas IV SD
2 Identitas Artikel Penulis : Antonius Bayu Bimantara
Tahun : 2019
Kota Terbit : Yogyakarta
Nama Jurnal : Jurnal Guru Pendidikan Dasar edisi 1 Tahun
ke 8 2019
3 Tujuan Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa Kelas IV melalui
pembelejaran kooperatif
4 Metodologi Jenis Penelitian : PTK
Teknik pengumpulan data : tes dan observasi
Teknik analisis data : Deskriptif kualitatif
5 Konsep yang  Proses pembelajaran IPS
dipelajari dari  Penerapan metode pembelajaran kooperatif pada mata
artikel sesuai pelajaran IPS di kelas tinggi
topik penelitian  Metode Penelitian
Rangkuman Referensi
Buku 1
N Komponen Temuan
o
1 Identitas Judul : Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran
buku Penulis : Eka Wahyuni dkk
Tahun : 2023
Kota Terbit : Padang, Sumatra Barat
Nama Penerbit: CV Gita Lentera
2 Halaman 12
3 Konsep yang Definisi dari Pembelajaran
dipelajari dan
diambil dari
buku sesuai
topik
penelitian
Buku 2
N Komponen Temuan
o
1 Identitas Judul : Psikologi Belajar dan Pembelajran
buku Penulis : Herman, Andri Kurniawan dkk
Tahun : 2023
Kota Terbit : Padang Sumatra Barat
Nama Penerbit: Global Eksekutif Teknologi
2 Halaman 108
3 Konsep yang Hakikat Pembelajaran aktif
dipelajari dan
diambil dari
buku sesuai
topik
penelitian
Buku 3
No Komponen Temuan
1 Identitas Judul : Pengembangan Pembelajaran IPS berbasis
buku Hipnosis
Penulis : Barudin
Tahun : 2023
Kota Terbit : Praya, Lombok Tengah, NTB
Nama Penerbit: Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian
Indonesia
2 Halaman 20
3 Konsep yang Pembelajaran IPS dan Fungsinya di Tingkat SD/MI
dipelajari dan
diambil dari
buku sesuai
topik
penelitian
Buku 4
N Komponen Temuan
o
1 Identitas Judul : Model-Model Pembelajaran
buku Penulis : Shiphy A.Octavia
Tahun : 2020
Kota Terbit : Sleman, DIY
Nama Penerbit: CV Budi Utama
2 Halaman 12
3 Konsep yang Pengertian Model pembelajaran
dipelajari dan
diambil dari
buku sesuai
topik
penelitian
Buku 5
N Komponen Temuan
o
1 Identitas Judul : Model-Model Pembelajran
buku Penulis : Dasep Bayu Ahyar dkk
Tahun : 2021
Kota Terbit : Sukoharjo
Nama Penerbit: CV Pradina Group
2 Halaman 32
3 Konsep yang Pengertian dan unsur-unsur penting model pembelajaran
dipelajari dan kooperatif
diambil dari
buku sesuai
topik
penelitian

Buku 6
N Komponen Temuan
o
1 Identitas Judul : Metodologi Penelitian Kompetensi Pendidikan
buku Dan Aplikasinya
Penulis : Nany dkk
Tahun : 2022
Kota Terbit : Padang, Sumatra Barat
Nama Penerbit: PT Global Eksekutif Teknologi
2 Halaman 106
3 Konsep yang Pengertian metode penelitian deskriptif kualitatif
dipelajari dan
diambil dari
buku sesuai
topik
penelitian
Kerangka Tulisan Ilmiah
Judul :
Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Dapat Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Materi Karakteristik Geografis Dan
Kehidupan Sosial Budaya, Ekonomi, Politik di Wilayah Asean Pada Siswa Kelas VI
di SD Aisyiyah 1 Nganjuk
Author : Yuniani Miftahul Ni’mah
Abstrak (Belum diisi)
Pendahuluan

PENDAHULUAN

Kualitas pendidikan bangsa Indonesia ditentukan oleh bergai pihak. Salah

satunya adalah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah yang dapat mempengaruhi

kualitas pendidikan Indonesia . Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 menyatakan bahwa Pendidikan Nasional

berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan

untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Istilah Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun, meliputi unsur-

unsur manusiawi, matriil, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling

mempengaruhiuantuk mencapai tujuan pembelajaran serta mempersiapkan peserta

didik menghadapikehidupan masyarakat sehari-hari (Eka Wahyuni, 2023:12)

Begitu kompleksnya arti pemebelajaran namun, proses pembelajaran yang

dilakukan oleh banyak guru saat ini cenderung membosankan dan monoton. Dimana

guru hanya mengedepankan pencapaian target materi kurikulum dan lebih

mementingkan pada penghafalan konsep bukan pada pemahaman dan pengaplikasian


pada kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran di dalam

kelas yang selalu didominasi oleh guru. Dalam penyampaian materi, biasanya guru

menggunakan metode ceramah yang dalam pelaksanaannya siswa hanya duduk,

mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikan guru dan sedikit peluang bagi

siswa untuk bertanya. Dengan demikian, suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif

sehingga siswa menjadi pasif. Menurut (Herman, 2023:108) Pembelajaran aktif (active

learning) berasal dari kata-kata filsuf Cina Konfusius yang mengatakan bahwa“Saya

dengar maka saya lupa, Saya lihat maka saya ingat, Saya lakukan maka saya paham.”

Ungkapan ini berarti dalam proses pembelajaran siswa sebagai pemegang kendali

dalam proses pembelajaran. Siswa secara aktif menggunakan pikirannya untuk

menemukan ide, maslahdan penerapan apa yang mereka pelajari dalam kehidupan

sehari-hari. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus

menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan

dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif siswa

dalam membangun pengetahuannya, Siswa pasif hanya menerima ceramah guru

tentang pengetahuan, sehingga jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan pada

siswa untuk berperan aktif maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat

belajar.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa makan diperlukan ini diperlukan

guru kreatif yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan efektif .

Pelaksanaan proses belajar mengajar yang efektif akan membantu siswa dalam

mencapai hasil belajar yang optimal. Pembelajaran yang efektif ditandai dengan adanya

keterlibatan siswa mengikuti proses belajar secara aktif, kreatif, dan terjadinya

perubahan perilaku sesuai kompetensi yang diharapkan. Hal itu berarti siswa mampu

mengalami ketuntasan belajar. Namun dalam kenyataannya pelaksanaan proses belajar


mengajar penuh dengan berbagai permasalahan yang dihadapi. Dari sekian masalah

yang muncul, sebagian besar berasal dari proses kegiatan belajar mengajar.

Menurut (Barudin,2023:20) Fungsi pengajaran IPS di SD/MI adalah untuk

mengembangkan pengetahuan , nila, sikap, dan keterampil sosial dan kewarganegaraan

peserta didik agar dapat merefleksikan dalam kehidupan bermasyarakat,bangsa dan

negara Indonesia.

Dari penjelasan diatas dapat kita tarik benang merah anatara materi IPS

Karakteristik Geografis Dan Kehidupan Sosial Budaya, Ekonomi, Politik di Wilayah

Asean dengan funsgsi pemebelajaran IPS di SD mempunyai keterkaitan.dengan

demikian guru dapat mempersiapkan sedini mungkin baik secara pengetahuan, nilai

maupun sikap.

Rendahnya motivasi yang berpengaruh pada hasil belajar dapat dilihat ketika

kondisi awal sebelum diberikan perlakuan, siswa diberikan evaluasi berbentuk tes untuk

mengukur hasil belajarnya pada mata pelajaran IPS belum mencapai kriteria ketuntasan

minimal (KKM) yaitu ditetapkan 75, nilai yang dicapai rata-rata 63 padahal peneliti sudah

merasa membelajarkan siswa dengan baik. Setelah peneliti cermati ternyata siswa masih

cenderung pasif, duduk, dengar, dan catat. Siswa hanya menjadi objek

pembelajaran,terpusat pada guru, pelajaran IPS bersifat hafalan semata, dan kurang

bergairah dalam mempelajarinya, pola interaksi searah dalam mempelajarinya, dari guru

ke siswa, serta tujuan dan peran kritis / misi IPS untuk mempersiapkan warga negara yang

baik dan mampu bermasyarakat sulit dicapai karena metode pembelajaran yang digunakan

dominan ceramah.

Sehubungan dengan permasalahan di atas guru seharusnya dapat menumbuhkan


semangat belajar siswa agar terjadinya komunikasi yang intensif antara siswa dengan

guru, siswa dengan siswa, siswa dengan media dan sumber belajar sehingga akan

meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Proses pembelajaran dikatakan bermutu

tinggi apabila pengkoordinasian dan penyerasian serta perpaduan input sekolah yang

berupa guru, siswa kurikulum, sarana, dan prasarana dapat dilakukan secara harmonis,

sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan, benar-benar

memberdayakan peserta didik dan mampu memotivasi siswa untuk mencapai hasil belajar

yang optimal. Guru menjadi landasan utama dalam mencapai hasil belajar yang optimal.

Diawal telah dijelaskan bahwa keberhasilan siswa dalam proses pembeljaran adalah peran

guru yang kreatif dalam menciptakan pembelajran yang efektif. Salah satu unsurnya

adalah pemilihan model belajar yang tepat pada proses pembelajaran.

Menurut Trianto dalam (Shilphy, 2020:12) model pembelajaran adalah suatu

perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalm merencakan pembelajaran

di kelas atau pembelajaran tutorial.

Jadi, dapat simpulkan bahwa model pembelajaran adalah pedoman guru dalam

pembelajaram untuk menyalurkan pesan dalam pembelajaran antara guru dan siswa

ataupun sebaliknya yang dapat merangsang perhatian, minat, dan perasaan siswa dalam

kegiatan belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Cooperative leraning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar

dalam kelompok kecil yang mempunyai kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas

kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling

membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar

dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan

pelajaran.
Model pembelajaran cooperative learning merupakan strategi pembelajaran yang

menitikberatkan pada pengelompokan siswa dengan tingkat kemampuan akademik

berbeda kedalam kelompok-kelompok kecil (Saptono, 2003)

Slavin (2008) dalam Khaeriyah (2015) mengemukakan dua alasan mengapa

model cooperative learning baik di gunakan untuk para pendidik yaitu, pertama, beberapa

hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan cooperative learning dapat

meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan

diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri. Kedua, cooperative learning

dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berfikir, memecahkan masalah dan

mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan.

Abdul Majid (2013) dalam bukunya menyatakan bahwa terdapat tiga tujuan

pokok belajar kooperatif adalah: Pertama, mengatakan kinerja siswa dalam tugas-tugas

akademik. Model cooperative ini memiliki keunggulan dalam membantu siswa untuk

memahami konsep-konsep yang sulit. Kedua, agar siswa dapat menerima temantemanya

yang mempunyai berbagai perbedaan latar belakang. Ketiga, mengembangkan

keterampilan sosial siswa, berbagai tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain,

memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat.

Maka dari itu, penulis Upaya untuk peningkatan kualitas proses pembelajaran

pendidikan IPS merupakan suatu kebutuhan yang mendesak untuk dilakukan. Untuk

mendesain kegiatan pembelajaran yang dapat merangsang hasil belajar optimal dalam

setiap materi pelajaran memerlukan pemilihan, model pembelajaran yang tepat dan

pengorganisasian materi yang tepat pula. Pembelajaran yang peneliti pilih adalah model

cooperative learning yang didalamnya ada variasi metode pembelajaran antra lain : Tanya

jawab, diskusi, penugasan, ceramah, dan pengamatan. Berdasarkan kondisi di atas, peneliti

melakukan refleksi diri dengan berdiskusi dengan supervisor 2, dan hasil refleksi penulis
didapatkan beberapa kelemahan dalam proses belajar mengajar yaitu, dalam proses belajar

mengajar komunikasi hanya terjadi satu arah dimana guru mendominasi sedangkan siswa

dibiarkan pasif dalam pembelajaran, dilihat dari materi pembelajaran, ternyata materi

dapat disampaikan melalui penerapan model pembelajaran yang sehingga siswa akan

lebih mudah dalam mencerna materi pelajaran. Dan dengan hasil refleksi tersebut maka

penulis menindaklanjutinya dengan melakukan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian

Tindakan Kelas yang akan dilakukan sebanyak tiga siklus perbaikan pembelajaran dengan

judul : “penerapan model pembelajaran Cooperative Learning untuk meningkatkan hasil

belajar mata pelajaran IPS materi Karakteristik Geografis dan Kehidupan Sosial Budaya

Ekonomi dan Politik di Kawasan ASEAN”.

Metode
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan di SD Aisyiyah
1 Nganjuk Subjek penelitian adalah siswa kelas VI B di SD ‘Aisyiyah 1 Nganjuk
Kecamatan Nganjuk Kabupaten Nganjuk semester 1 pada tahun pelajaran 2022/2023 yang
berjumlah 32 siswa, terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.
Penelitian ini menggunakan (riset aksi ) sebab penelitan ditulis untuk mengatasi masalah
kegiatan pembelajaran di kelas. Pada penelitian perbaikan pembelajaran ini dirancang
menjadi 2 siklus yang terdiri dari siklus 1 dan siklus 2, sebelum tahap siklus 1 diawali
dahulu dengan tahap prasiklus, kemudian sebagai pembanding tahap pra siklus maka
dilaksanakan siklus 1. Jika masih terdapat masalah terhadap pembelajaran dan hasil belajar
siswa maka dilanjutkan pada tahap siklus 2. Jika pada siklus 2 masalah telah selesai dan
tuntas maka tahap penelitian ini berakhir pada siklus 2, namun apabila pada tahap 2 belum
tuntas dan masih ditemukan masalah maka siklus 2 akan berlanjut ke siklus berikutnya
hingga masalah telah tuntas dan selesai. Dalam prosedur penelitian ini dilakukan dalam 4
tahapan yang urutannya yakni: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi dan
evaluasi-refleksi. .
Hasil dan Pembahasan (Belum diisi)

Kesimpulan (Belum diisi)


Daftar Pustaka (Belum diisi)
Putri Suci El Mahanani, Penerapan Metode Cooperative Learning untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas 3 SDN
Tambakrejo Gurah Kediri. Jurnal Tindakan Kelas Kediri, 2022

Titi Herawani, Penerapan Metode Cooperative Learning Dalam Rangka Meningkatkan


Hasil Belajar IPS Bagi Siswa Kelas V SD Negeri Seluma.Jurnal
Ilmu Pendidikan. Bengkulu, 2022

Mila Lisnadiani Iswanda dkk, Penggunaan Strategi Pembelajaran Kooperatif Pada Mata
Pelajaran IPS SD Kelas Tinggi Materi Kerjasama Indonesia
Singapura. Jurnal Pendidikan dan Konseling Kampar, Riau,
2022

Yulia Tri Samiha Analisis dkk. Model Cooperative Learning Dalam Meningkatkan
Kecerdasan Siswa Sekolah Dasar Pada Pembelajaran IPS
Multidicipinary Journal of Social Science Palembang, 2023

Antonius Bayu Bimantara Upaya Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Cooperative
Learning Pada Siswa Kelas IV SD. Jurnal Guru Pendidikan Dasar
Yogyakarta, 2019

Eka Wahyuni dkk, 2023,Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran, CV Gita Lentera, Padang

Herman dkk, 2023. Psikologi Belajar dan Pembelajran, Global Eksekutif Teknologi,Padang

Shiphy A.Octavia, 2020, Model-Model Pembelajaran. CV Budi Utama, Sleman.

Barudin, 2023 Pengembangan Pembelajaran IPS berbasis Hipnosis, Pusat Pengembangan


Pendidikan dan Penelitian, Praya, Lombok Tengah

Dasep Bayu Akhyar, 2021, Model-Model Pembelajran, Cv Pradina Group, Sukoharjo

Nany, dkk, 2022 Metodologi Penelitian Kompetensi Pendidikan , PT Global Eksekutif


Teknologi, Padang

Anda mungkin juga menyukai