Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang PKL

Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan pendidikan pelatihan


dan pembelajaran yang di laksanakan didunia usaha atau dunia industri dalam
upaya pendekatan ataupun meningkatkan mutu siswa-siswi Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dengan kompetensi (kemampuan) siswa-siswi
sesuai bidang nya dan juga menambah bekal untuk masa yang akan datang
guna memasuki dunia kerja yang semakin banyak serta ketat dalam
persaingannya seperti di masa sekarang ini.

Dalam pelaksanaanya dilakukan dengan prosedur tertentu bagi siswa


yang bertujuan untuk magang disuatu tempat kerja baik dunia usaha maupun
di dunia industri setidaknya sudah memiliki kemampuan dasar sesuai bidang
yang digelutinya atau sudah mendapatkan bekal dari pembimbing di sekolah
untuk memiliki ilmu-ilmu dasar yang akan di terapkan dalam dunia usaha atau
dunia industri. Alasan utama mengapa para siswa-siswi harus memiliki bekal
ilmu pengetahuan dasar sesuai bidang nya agar dalam pelaksanaan praktik
kerja lapangan tidak mengalami kendala dalam penerapan ilmu pengetahuan
dasar yang kemungkinan besar dalam proses praktik kerja lapangan
mendapatkan ilmu-ilmu baru yang tidak diajarkan di lembaga kejuruan
terkait.

Dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan ini diharapkan setiap siswa-


siswi mampu mengikuti kegiatan kerja serta memahami kegiatan kerja yang
dilakukan di dunia industri agar siswa-siswi tersebut dapat mencapai serta
mendapatkan sesuatu yang baik dan berguna bagi dirinya serta agar siswa-

1
siswi tersebut mampu menunjukan kinerjanya secara maksimal apa yang telah
dilakukan nya selama berada di dunia usaha,

atau dunia industri sehingga mampu membuat dirinya diperhitungkan


di dunia usaha atau industri.

SMK NEGERI 1 CILIMUS mengambil kebijakan untuk


melaksanakan PKL terhitung pada tanggal 10 juli sampai 09 desember 2023.

1.2 Landasan Hukum Pelaksanaan PKL

1. Undang-undang no 20 tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional


pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.

2. Kepmen pendidikan dan kebudayaan No.323/1997 tentang


penyelenggaraan PKL SMK.

3. Peraturan pemerintah No.29 tahun 1990 tentang pendidikan menengah


yang antar lain:

a. Penyelenggara sekolah menengah dapat bekerja sama dengan


masyarakat terutama dunia usaha/industri dan para dermawan untuk
memperoleh sumber daya dalam rangka menunjang penyelengaraan
dan pengembangan pendidikan.

b. Pada sekolah menengah dapat dilakukan uji coba gagasan baru yang di
perlukan dalam rangka pengembangan pendidikan menengah.

2
4. Kepmendikbud (Keputusan Mentri Pendidikan Dan Kebudayaan)
No.080/V/1993 tentang kurikulum sekolah menengah kejuruan yang
menyatakan:

a. Menggunakan unit produksi sekolah beroperasi serta profesional


sebagai wahana pelatihan kejuruan.

b. Melaksanakan sebagai kelompok mata Pelajaran kejuruan di


sekolah dan sebagai lainnya di dunia usaha dan industri.

1.3 Maksud Dan Tujuan PKL

1.1.1 Tujuan Umum

a. Bisa menjalin hubungan kerjasama antara lembaga pendidikan


dengan perusahaan atau instansi tempat siswa melaksanakan PKL.

b. Sebagai sarana publikasi mengenai keberadaan lembaga


pendidikan Kami

c. Untuk menambah relasi kerja.

d. Perusahaan bisa membantu meningkatkan kualitas sumber daya


manusia.

e. Perusahaan bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada


siswa-siswi tentang keadaan dunia kerja.

f. Perusahaan bisa menciptakan tenaga kerja yang profesional.

1.1.2 Tujuan Khusus

a. Sebagai acuan bagi siswa-siswi untuk lebih mendalami lagi materi


yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi kami selama
melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

3
b. Menambah pengalaman kerja di lingkungan masyarakat khususnya
di bidang ekonomi.

c. Menambah pengalaman kerja untuk bekal di masa yang akan datang.

d. Siswa-siswi dapat mengetahui dan mendapatkan wawasan dalam dunia


kerja yang sebenarnya.

e. Sebagai saran pengembangan potensi dan kreatifitas yang dimiliki siswa-


siswi.

f. Menumbuhkan rasa optimis dan percaya diri pada siswa-siswi.

g. Melatih diri untuk bekerja secara profesional.

h. Sebagai sarana untuk mempromosikan diri di tempat Praktik Kerja


Lapangan (PKL) dilaksanakan.

1.4 Manfaat PKL

1.1.1 Bagi Siswa-siswi

a. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam dunia kerja.

b. Menambah pengalaman kerja bagi siswa-siswi sebelum terjun langsung ke


dunia kerja.

c. Mengenal lingkungan kerja.

d. Meningkatkan rasa percaya diri, disiplin dan tanggung jawab.

e. Dapat membandingkan kemampuan yang di peroleh di sekolah dengan


yang di butuhkan di dunia kerja.

4
f. PKL membuat siswa menjadi lebih mengetahui sejauh mana kemampuan
dia jadi semacam uji kemampuan secara nyata, bukan hanya dalam bentuk
nilai, kemampuan dalam bekerja tentunya.

1.1.2 Bagi Sekolah

a. Sekolah akan memperoleh image positif dari Perusahaan tempat PKL karena
anak didik sekolah mampu beradaptasi dalam pekerjaan dan lingkungan
Perusahaan

b. Sekolah akan mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari orangtua dan


masyarakat karena anak didik memiliki kemampuan yang baik.

c. Bentuk kepedulian sekolah kepada akan kualitas keahlian siswa didik.

d. Menghilangkan kesan negatif bagi perusahaan penerima peserta PKL bahwa


proses PKL hanya mengganggu aktifitas Perusahaan. Sekolah akan dapat
meningkatkan kualitas lulusan nya melalui pengalaman PKL.

1.1.3 Bagi Perusahaan

a. Perusahaan akan mendapat bantuan tenaga dari siswa-siswi yang melakukan


PKL.

b. Meningkatkan citra Perusahaan dan mendapatkan tenaga kerja sementara.

c. Membantu instansi/perusahaan dalam menyelesaikan tugas sehari-hari selama


Praktik Kerja Lapangan.

d. Dengan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL), diharapkan perusahaan


mampu meningkatkan hubungan baik dengan pihak sekolah.

5
e. Mampu melihat kemampuan potensial yang dimiliki siswa peserta Praktik Kerja
Lapangan (PKL), sehingga akan lebih mudah untuk perencanaan peningkatan di
bidang Sumber Daya Manusia (SDM).

1.5 Tempat Pelaksanaan

Tempat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu di toserba Fajar Beber
Desa Beber Kab.cirebon Kec.beber jalan raya beber jawabarat Indonesia kode pos
45172 No. telepon 0821-1901-1650.

E-mail : toserbafajar@gmail.com

Web : toserbafajar.co.id

1.6 Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan kami


selama 6 bulan terhitung pada tanggal 10 juli sampai dengan 09 desember 2023.

1.7 Metode Pengumpulan Data

metode pengumpulan data merupakan suatu unsur penyusunan laporan yang


berperan penting dalam penyusunan suatu laporan. Metode pengumpulan data
terbagi menjadi dua cara yaitu:

a. Observasi

6
Observasi yaitu melakukan secara langsung pengumpulan data di perusahaan
melakukan teori yang kemudian langsung diterapkan dalam bentuk kegiatan
atau Praktik Kerja Lapangan (PKL).

b. Wawancara

Wawancara yaitu melakukan pengumpulan data dengan cara tanya jawab


langsung (wawancara). Hal ini dilakukan untuk memperoleh suatu. informasi
yang jelas serta tepat yang sangat di butuhkan dalam penyusunan laporan.

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

Fajar toserba sebenarnya dirintis pertama kali oleh ayah mertuanya, H. jana.
Kala itu, sang ayah mertua menjadi pedagang rokok keliling selama 11 tahun di
Jakarta. Dari usaha menjajakan rokok, mulai dari Tanah Abang,Mangga 2, dan Pasar
Pagi, ayah mertuanya jadi tahu pusat penjualan berbagai macam barang. Seperti
misalnya sepatu, pakaian, maupun ikat pinggang. Dengan bekal ilmu itu, H. jana
mendirikan toko kecil di rumahnya Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan 1997.
Semakin hari, usahanya semakin berkembang. Dia pun membuka toko lagi di pasar
Kramat Mulya dan di Jalan Raya Jalaksana. Toko di jalakana inilah yang menjadi
cikal bakal berdirinya Fajar Toserba.

Yogi baru memasuki kehidupan H. jana saat menikah dengan putri tunggalnya
pada 2001. Saat itu, dia diminta oleh ayah mertuanya untuk membantu
mengembangkan Fajar Toserba. Namun, lulusan Fikom Unisba Bandung
menolaknya. Jiwa jurnalisnya yang gemar berpetualang membuatnya lebih memilih
tetap bekerja tinggal di Jakarta. Namun, Jakarta ternyata bukan tempat yang terbaik
untuknya. Buktinya, Yogi tergolek sakit hingga dua tahun lamanya. Berbagai Upaya

7
pengobatan tak jua membuahkan kesembuhan. Dia kemudian berusaha introspeksi
mengenai dosa dan kesalahan nya, terutama pada orang tua. Dia ingat, pernah
menolak permintaan mertua nya yang menghendaki nya pulang guna membantu
mengembangkan usaha Fajar Toserba. “Saya akhirnya sadar dan minta maaf pada
ayah mertua”, tutur Yogi. Ternyata, kesediaanya mengikuti keinginan sang ayah
mertua adala keputusan yang tepat. Buktinya, sakit yang dideritanya selama dua
tahun langsung sembuh. Dia akhirnya terjun mengikuti usaha ayah mertuanya.
Namun, meski berstatus sebagai menantu pemilik Fajar Toserba, tak membuat Yogi
langsung menduduki tampuk kepemimpinan. Ayah mertuanya justru mendidiknya
dari level terbawah. Saat itu, dia ditugaskan menjadi petugas cleaning service di Fajar
Toserba. “coba bayangkan, lulusan sarjana jadi cleaning service”, kata Yogi.

Ia ditempatkan sebagai petugas penitipan barang. Di pos barunya itu, dia


sering menjadi sasaran kemarahan pengunjung yang tersinggung jika harus
menitipkan barang. Tak berhenti sampai disitu, “karier” Yogi terus meningkat. Silih
berganti dia merasakan berbagai posisi pekerjaan di toserba milik ayah mertuanya,
dia tetap menjalani semua itu. Yogi akhirnya sadar, ada makna besar dibalik
perelakuan yang diterima nya. Ayah mertuanya tidak ingin dia menjalankan usaha
secara instan. Karena salah satu kelemahan pribumi yang terjadi selama ini adalah
kegagalan saat re generasi. Biasanya, generasi pertama yang merintis dan
mengembangkan usaha, generasi kedua justru menghancurkan. Setelah merasakan
berbagai posisi yang ada di fajar toserba, Yogi akhirnya mendapat kepercayaan ayah
mertuanya. Dia di beri proyek besar senilai Rp. 8,9 miliar untuk membuka cabang
Fajar Toserba di daerah luragung, kabupaten kuningan. dengan luas tanah dua hectare
dan banguna seluas 5000 meter persegi, Yogi diharuskan membuka toserba sendiri.
Padahal dia tidak memiliki pengalaman bikin toko. Dia pun harus mengalami
susahnya menghadapi birokrasi dan pejabat, termasuk preman yang tinggal di
wilayah tokonya. “bapak sengaja tidak memberi tahu trik-triknya, saya diharuskan
menjalaninya sendiri”,kata Yogi. Namun, dari beragam kesulitan itu, Yogi akhirnya

8
punya pengalaman membuat toko. Bahkan fajar toserba saat ini sudah memiliki 15
cabang dan 400 orang karyawan yang tersebar di wilayah kuningan dan sekitarnya.
Sekitar dua atau tiga tahun mendatang, dia akan menerapkan system franchise.

9
1.1. Visi dan Misi Toserba Fajar
1. Visi
a. Menciptakan brand image Toserba Fajar sebagai trend supermarket muslim di
lingkumgan masyarakat sekitar

2. Misi
A. Berusaha menerapkan sistem ekonomi yang Islami.
b. Membantu upaya pemerintah dalam menyelesaikan masalah pengangguran
dengan menyediakan lapangan pekerjaan yang layak.
c. Berupaya meningkatkan kualitas SDM Toserba Fajar sedemikian sehingga
memiliki pola hidup dan sikap yang Islami.
d. Senantiasa memperbaiki management system Toserba Fajar menuju
profesional

1.2. Struktur Organisasi Di Toserba Fajar Beber

Supervisor
Arief

Back Office
Supiyati

Kepala counter Kepala counter


Sopyan Iskandar Kepala counter Yayan
Hari
10
1. Tugas dan tanggung jawabnya:
A. Supervisor
 Memberi arahan kepada pramuniaga dll
 Mengatur pajangan dari masing masing Divisi sudah sesuai
atau belum
 Bertanggung jawab akan masalah yang ada di toko
 Mendata barang yang masuk dan keluar
 Membantu menhitung omset dan modal
 Membuka toko dan tutup toko
B. BO (Back Office)
 Mendata barang milik supplier
 Mendata pendapatan perhari
 Mendata barang di toko
 Melakukan SO (stock opname)
C. Kepala Divisi
 bertanggung jawab atas area Divisi yang di tugaskan
 melakukan spb barang
 memajang barang
 mendata return barang
 melakukan SO (stock opname)
D. Cashier
 Melayani transaksi konsumen baik tunai maupun non tunai
 Menghitung omset
 Menentukan modal
 Packing barang yang di beli oleh konsumen
 Menghitung omset per-shift

11
E. Pramuniaga
 melayani konsumen
 memajang barang
 me-return barang yang tidak layak jual
 membersihkan area Divisi
 mendata barang yang diskon
 memasang pop
 memasang price card sesuai dengan barang yang di pajang
 mengetahui tugas dan tanggung jawabnya secara keseluruhan

2.4 Standard Operating Procedure (SOP) Toserba Fajar

1. SOP Masuk Area

a. Pakaian rapih dan bersih

b. Tidak bau badan

c. Rambut rapih

d. Tidak membawa hp atau makanan ke Divisi

2. SOP Sebelum Buka Toko

a. Cek pajangan

b. Datang 30 menit sebelum toko buka

c. Melaksanakan ta’lim

d. Breefing

12
3. SOP Buka Toko

a. Buka toko pukul 08.00 hari senin,rabu,minggu

b. Buka toko pukul 08.30 hari selasa,kamis,jumat,sabtu

4. SOP Tutup Toko

a. Tutup toko pukul 21.00 WIB (untuk anak PKL pukul 20.00)

b. Bersih-bersih dan merapikan Divisi

2.5 Proses Kerja Yang Dilaksanakan Di Toserba Fajar

1. Ta’lim

Ta’lim merupakan hal rutin yang dilakukan sebelum bekerja

2. Membersihkan dan menata barang.

Kebersihan dan terpajangnya barang dengan rapi menjadi hal penting yang
akan menarik konsumen untuk membeli barang.

3. Mengembalikan barang batalan ke tempat semula

Supaya barang-barang batalan bisa di pajang Kembali ke tempat semula.

4. Melayani konsumen

Mencarikan dan mengambil barang yang sedang di cari atau dibutuhkan oleh
konsumen.

5. Memajang atau mendisplay

Memajang barang dengan rapi dan indah.

13
6. Mendata barang yang cacat

Mendata barang agar tidak terpajang nya barang yang tidak layak jual dan
untuk selanjutnya barang tersebut di return.

7. Merapikan barang yang ada di gudang

Supaya barang yang ada di gudang tertata rapi

8. Membuat bon/nota untuk barang yang dibeli konsumen

14
BAB III

KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

1.1 Waktu Pelaksanaan Kerja

Waktu pelaksanaan dilaksanaan selama 6 bulan terhitung dari tanggal 10 juli


sampai 09 desember 2023 Jl.Raya Beber, Beber, Cirebon Jawa barat.

a. Jadwal kerja bagi PKL

1) Shift pagi

Senin, rabu, sabtu, minggu : 07.00 - 16.00 WIB

Jum’at : 07.30 - 16.30 WIB

Selasa,kamis : 07.30 - 16.00 WIB

2) Shift siang

Senin, selasa, rabu, kamis, sabtu minggu :12.30 - 20.00 WIB

Jum’at :12.45 – 20.30 WIB

15
1.2 Display

3.1.1 Pengertian display

Pemajangan barang dagangan (display) adalah barang dagangan di


tempat tertentu dengan tujuan menarik minat konsumen untuk melihat dan
akhirnya membeli produk yang di tawarkan. Metode display yang sering
digunakan di supermarket adalah metode FIFO (First In First Out),
keuntungan dalam melakukan metode ini untuk menghindari produk yang
kadaluarsa terutama produk makanan dan minuman. Biasanya penataan
produk dipajang sesuai PO (Purchase order).

3.1.2 Media displaying

1) Gondola, yaitu peralatan display yang terdiri atas shelving atau rak pajangan
secara utuh.

2) Showcase, yaitu alat pajang yang berupa etalase untuk penjualan


daging segar, sosis, dairy, dan sebagai nya. Showcase digunakan
untuk produk yang expired date nya pendek.

3) Shelving, yaitu alat pemajangan yang merupakan bagian dari gondola


yang biasa disebut rak.

4) Wagon, adalah boks besar untul menyimpan produk yang sedang


promo atau diskon.

5) Single hooks, berupa gantungan biasanya untuk pemajangan produk


seperti sikat gigi, snack, sosis, dan sebagai nya.

6) Gondola, gondola akhir yang paling ujung dan untuk disewakan.

16
3.1.3 Cara penataan produk

Hal hal yang perlu dilakukan dalam penataan produk di swalayan adalah
sebagai berikut:

1) Produk ditempatkan dalam kategorinya.

Facing/jumlah tier produk sesuai dengan market share.

2) Pengaturan secara vertical atau horizontal untuk masing-masing jenis


brand.

3) Pengaturan produk sesuai dengan arah lalu lintas pengunjung lain


rotasi produk FIFO (First In First Out).

Cara pendisplayan sebagai contoh pedoman penataan produk,antara


lain:

a. Letakan barang sesuai dengan ukuran dan besar atau berkesan berat
dibawah dan barang ukuran kecil berkesan lebih ringan diatas.

b. Usahakan untuk memproleh tinggi barang yang sama.

c. Facing suatu produk menghadap kedepan.

d. Usahakan untuk memperoleh tinggi barang yang sama.

e. Gunakan eye techniqueleye catching dan colour breaking, yang mempunyai


tujuan memajang barang agar ada perhatian dari konsumen.

eye techniqueleye catching adalah Teknik memajang berdasarkan luas area


pandang (mata) seseorang. Luas area pandang tersebut artinya produk
dipajang berdasarkan tatap muka yang pertama kali dilihat, penataan produk
ini biasanya produk yang sedang trend.

17
3.1.4 Mengoperasikan Mesin Timbangan

a. Teori Mesin Timbangan

mesin timbangan merupakan piranti elektroniknik yang di fungsikan


untuk menimbang muatan. Timbangan digital hadir dalam berbagai ukuran
dan warna serta berasal dari bermacam-macam material. Timbangan digital
tidak sama dengan timbangan manual karena timbangan itu berguna
berdasarkan prinsip teknologi sel muatan dimana sel beban elektroniknik
mengukur bobot benda pada keadaan tertentu. Sesudah muatan ditimbang di
transfer ke sinyal digital atau elektroniknik dan kemudia ditunjukan ke bentuk
digital. Timbangan tersebut tersedia model, merek, ukuran dan model yang
berbeda,dan biasanya datang dengan baterai dan bobot kalibrasi, bantalan
timbangan, serta nampan ,timbangan digital, seperti setiap tipe produk yang
berbeda, bermacam-macam dalam harga dan kualitas.

b. Bagian-Bagian Mesin Timbangan

1) Operator display adalah layer yang menghadap operator untuk mengetahui hasil
dari operasinya baik nama barang, berat barang, harga barang/kg, dan total
harga barang.

2) Customer display adalah layer yang menghadap pembeli untuk mengetahui


nama barang, berat barang,harga barang/kg dan total harga barang.

3) Lempengan penimbang/plate adalah tempat untuk meletakan barang yang akan


ditimbang.

4) Keyboard adalah tombol-tombol yang memiliki berbagai fungsi.

5) Tempat printer label adalah tempat untuk keluarnya hasil pengoperasian


timbangan yang di buktikan dengan terdapatnya tulisan (nama barang, berat
barang, harga/kg, dan total harga barang).

18
6) Tempat label/pemasangan label adalah tempat untuk memasang dan
mengeluarkan label timbangan yang terletak di samping mesin timbangan.

c. Cara Mengoperasikan Mesin Timbangan

1 Letakan barang pada lempengan timbang (plate).

2 Masukan kode barang/PLU barang tersebut (ex.123).

3 Tekan tombol ENTER,lalu print.

4 Ambil label timbangan yang sudah keluar.

5. Letakan label di bagian depan barang yang telah dibungkus.

1.1 Faktor Pendukung Dan Penghambat Pelaksanaan

1. Faktor Pendukung

1) Tempat yang strategis dan mudah untuk dijangkau konsumen.

2) Tempat yang rapi, nyaman, dan bersih.

3) Supervisor yang sabar mengajarkan Ketika ada kesulitan saat


melakukan pekerjaan.

2. Faktor penghambat

1) Ketika di tugaskan mendata barang SPB-an kosmetik yang datang


belum mengetahui bagaimana caranya untuk mengoreksi barang yang
datang berapa dan yang di pesan berapa dengan kode barcode.

19
3.1 Laporan Kegiatan Harian

1 Melaksanakan ta’lim terlebih dahulu.

2 Membersihkan etalase kosmetik.

3 Membandid produk nonfood seperti shampoo sachet, detergen cair sachet, sabun
dan lain-lain.

4 Melaksanakan SPB an produk atau mendata berapa banyak barang yang kosong
beserta kode dan jenis barang, kalau produk dari unilever melaksanakan SPB an
nya berbeda.

5 Bersih-bersih area Divisi.

6 Membantu Divisi lain sudah selesai dengan tugas di Divisi masing-masing

7 Melabel sepatu, penghapus,tip x, dan barang-barang atk lainnya.

8 Melayani konsumen

9 Mendata barang yang datang apakah sudah sesuai pesanan atau belum.

3.2 Divisi yang ada di Fajar Beber

1) Divisi kosmetik

Menjual berbagai macam produk kecantikan, skincare seperti facial wash, day
cream, night cream, lotion dan lain-lain.

2) Divisi busana muslim/BM

Menjual berbagai macam produk baju muslim seperti gamis, kerudung, mukena
dan lain-lain.

20
3) Divisi dewasa pria/DP

Menjual berbagai macam produk untuk laki-laki seperti baju, celana, kaos, dan
lain-lain.

4) Divisi sepatu

Menjual berbagai macam produk sepatu seperti sepatu anak,dewasa hingga


sandal dan lain-lain.

5) Divisi ATK

Menjual berbagai macam produk keperluan sekolah dan kerja seperti pulpen,
buku, pensil,tip x, dan lain lain.

6) Divisi non-food

Menjual berbagai macam produk non-food seperti sabun, shampoo, pampers


kecil dan dewasa, sabun cuci piring, pasta gigi dan lain-lain.

7) Divisi baby

Menjual berbagai macam produk keperluan bayi seperti sabun mandi bayi,
minyak telon, shampoo bayi, dot bayi, selimut bayi dan lain lain.

8) Divisi ART (Alat Rumah Tangga)

Menjual berbagai macam produk rumah tangga seperti baskom, ember, piring,
sendok, dan lain-lain.

9) Divisi elektroniknik

Menjual berbagai macam alat-alat elektroniknik seperi kipas, rice cooker, jam
tangan, jam dinding, dan lain-lain

21
10) Divisi food drink

Menjual berbagai macam produk minuman seperti cimory yogurt, teh javana,
floridina dan lain-lain.

11) Divisi food snack

Menjual berbagai macam makanan ringan seperti snack roma malkist, beng-
beng, oreo, nabati, slai olai dan lain-lain.

13) Divisi mainan

Menjual berbagai macam mainan anak-anak mulai dari robot, ular tangga ,mobil
remot, hot whels dan lain-lain.

14) Divisi food eat

Menjual berbagai macam makanan, minuman bumbu dapur dan bahan-bahan


membuat kue. Ada susu, teh, minuman serbuk, susu bubuk, royco, tepung, mie,
minyak dan lain-lain.

3.6 Program kerja selama PKL

1. Nunis Tri Wahyuni


a) Divisi busana muslim (10-13 juli)
 Merapikan pajangan baju muslim
 Melipat kerudung
 Melipat celana jeans
 Memasang sensor matic tag
 Memajang baju
b) Divisi cosmetic (14 juli-03 oktober)
 SPB an produk cosmetic dan baby
 Memajang produk cosmetic

22
 Membersihkan etalase
 facing up
 Melayani konsumen
 Membantu mendata produk diskon
c) Divisi ART (04 oktober-20 oktober)
 Membersihkan pajangan ART
 Membersihkan area Divisi
 Memajang barang ART
 Membantu SPB an
d) Divisi ATK (21 oktober-09 Desember)
 Melabel
 Stock opname
 Merapikan pajangan buku
 Mengkode barang
 Membersihkan area Divisi
2. Muhammad Dhiyaa Syauqii
a) Divisi dewasa pria DP jalaksana (10 juli-17 Oktober)
 Melipat baju
 Memasang sensor matic tag
 Memajang baju
 Melabel baju
 SPB barang
 Merapikan stok barang
 Menata display sejadah/sarung
b) Divisi non-food (18 oktober- 05 november)
 Membandeed sabun
 Memajang barang
 Melayani pelanggan
 Menurunkan barang SPB

23
c) Divisi food snack (05 november-09 desember)
 Stock opname
 Memajang barang
 Membersihkan area Divisi
 Merapikan Gudang
3. Genta Darmawan
a) Divisi Non-food griya (10 juli-18 oktober)
 Mendislpay
 Mengambil barang di Gudang
 Membersihkan area Divisi
 Menyesuaikan barang dengan foto
 Membandeed produk non-food
b) Divisi non-food Fajar Beber (19 oktober-19 november)
 Membandid produk non-food
 Memajang produk
 Menurunkan barang SPB an
 Melayani konsumen
c) Divisi mainan (20 november-09 desember)
 Stock opname
 Membersihkan area Divisi
 Melayani konsumen
4. Yana Suryana
a) Divisi Sepatu/ATK (10 juli – 01 september)
 Membersihkan area Divisi
 Membuat POP
 Stock opname
 Melayani konsumen
 Melabel barang

24
b) Divisi elektronik/mainan (02 september-31 oktober)
 SPB an barang elektronik
 Stock opname elekro/mainan
 Membersihkan area Divisi
 Merakit kipas
 Menservis jam tangan konsumen
 Menservis mainan konsumen
 Mengambil barang SPB an di pusat
c) Divisi ART (01 november- 09 desember)
 Membersihkan pajangan
 Mendisplay
 Me-wraping
 Stock opname
 Mereturn barang
5. Eki Permana
a) Divisi Sepatu/ATK (10 juli – 01 september)
 Membersihkan area Divisi
 Membuat POP
 Stock opname
 Melayani konsumen
 Melabel barang
b) Divisi non-food (02 september-02 oktober)
 Memajang produk
 Membandid detergen dan shampoo
 Melayani konsumen
c) Divisi Sepatu/ATK (03 oktober-09 desember)
 Membersihkan area Divisi

25
 Membuat POP
 Stock opname
 Melayani konsumen
 Melabel barang
6. Nana Suhana
a) Divisi food griya (10 juli-31 oktober)
 Menggoreng ayam
 Melayani pelanggan
 Packing
b) Divisi food drink Fajar Beber (01 november-15 november)
 Mendisplay
 facing up
 Membersihkan area Divisi
c) Divisi elektroniknik (16 november-22 november)
 SPB an barang elektronik
 Stock opname elekro/mainan
 Membersihkan area Divisi
 Merakit kipas
 Menservis jam tangan konsumen
 Menservis mainan konsumen
d) Divisi ART (23 november-09 desember)
 Membersihkan pajangan
 Mendisplay
 Me-wraping
 Stock opname
 Mereturn barang
7. Pradipta Arya Wismaya
a) Divisi elektroniknik jalaksana(10 juli-31 juli)
 SPB an barang elektronik

26
 Stock opname elekro/mainan
 Membersihkan area Divisi
 Merakit kipas
 Menservis jam tangan konsumen
 Menservis mainan konsumen
b) Divisi mainan jalaksana (01 oktober-31 oktober)
 Membersihkan area Divisi
 Melayani konsumen
 Mendisplay
c) Divisi fashion jalaksana (01 november-07 november)
 Merapikan pajangan
 Melipat baju
 Memasang sensor matic tag
 Memajang baju
e) Divisi food eat beber (08 november-30 november)
 Mendisplay barang
 Mengambil stock barang di Gudang
 Membandid kopi, kecap, teajus, dll.
 Menurunkan barang SPB
f) Divisi ATK
 Merapikan pajangan buku
 Mengkode barang
 Melabel dobel tape
 Membersihkan area Divisi
8. Maman Abdurohman
a) Divisi ATK jalaksana (10 juli-31 september)
 Merapikan pajangan
 Melabel
 Memajang barang

27
b) Divisi ART jalaksana/beber (01 oktober-01 november)
 Merapikan pajangan
 Mendisplay barang
 Melabel
 Membersihkan area Divisi
c) Divisi mainan beber (02 november-15 november)
 Membersihkan area Divisi
 Melayani konsumen
 Mendisplay
d) Divisi food eat (16 november-09 desember)
 Mendisplay barang
 Mengambil stock barang di Gudang
 Membandeed kopi, kecap, teajus, dll.
 Menurunkan barang SPB

3.7 kendala selama PKL

1. Ketika pertama kali melaksanakan pkl ada konsumen yang bertanya


salah satu barang di divisi tetapi kita belum mengetahui semua letak
barang-barang yang ada di per-divisi.
2. Ketika di tugaskan mendata barang SPB-an kosmetik yang datang
belum mengetahui bagaimana caranya untuk mengoreksi barang yang
datang berapa dan yang di pesan berapa dengan kode barcode.
3. Belum mengetahui cara mengelompokan barang yang kriteria nya
mendekati untuk di pasang kode yang sama.
4. Tidak mengetahui cara melakukan SPB-an (Surat Permintaan
Barang) di divisi.
5. Pernah di tugaskan untuk mendata barang return tapi tidak
mengetahui SOP dalam me-return barang.

28
3.8 Cara Mengatasi Masalah Selama PKL
Biasanya Ketika kami mengalami selisih paham dengan sesama rekan PKL
maka salah satu dari kita akan melerai dan menenangkan keadaan setelah membaik
kita bicarakan dan selesaikan masalahnya dan ketika salah satu rekan PKL memiliki
masalah dengan karyawan maka kami akan membantu untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
Terkadang juga ada salah satu rekan PKL yang malas masuk dan ditegur oleh atasan
maka tugas kami untuk mengingat kan rekan kami agar tidak mengulangi kesalahan
tersebut.

3.9 Hasil Kerja PKL

Hasil kerja PKL selama 6 bulan di industri kami bisa melakukan stock
opname barang sesuai sop, mendisplay barang dengan baik dan benar bisa bekerja
sama dengan rekan kerja di industri, bisa mendata produk yang sedang diskon
menghitung harga awal dengan harga setelah diskon, mendata barang yang datang
apakah sudah sesuai dengan jumlah permintaan dan jumlah yang datang, bisa
mendata barang spb untuk di laporkan sebagai data permintaan barang, bisa
melatih kesabaran dengan prilaku konsumen, mengetahui cara me-return
barangyang tidak layak jual seperti rusak, cacat, bocor, robek, dan expired.

29
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) merupakan kegiatan yang sangat


bermanfaat bagi siswa siswi,dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerja
dilapangan sesuai keahlian masing-masing siswa. Sehingga siswa dapat melihat
gambaran mengenai kegiatan bidang usaha dimasa yang akan datang, serta siswa-
siswi mengetahui standar kompetensi yang akan dijadikan peluang kerja dan
kesempatan kerja dan kesempatan kerja.

Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik, instansi-instansi


biasanya memerlukan karyawan yang disiplin, terampil, dan cerdas.

Pada Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini diperlukan keahlian yang cukup.
Selama kami melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di toserba fajar, kami
merasa bangga bisa mendapatkan ilmu yang belum pernah Kami dapatkan
sebelumnya serta memperoleh banyak pengalaman.

Tujuan lain PKL (Praktik Kerja Lapangan) adalah menambah wawasan yang
luas bagi siswa dan siswi,terutama dalam bidang yang ditempatinya.

Praktik Kerja Lapangan (PKL) telah terlaksana dengan baik, dengan program
keahlian masing-masing tanpa halangan apapun dan Kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada Toserba Fajar Beber yang telah bersedia menerima kami apa
adanya untuk melaksanakan PKL (Praktik Kerja Lapangan) dan bersedia
mendampingi Kami selama PKL berlangsung.

30
4.2 Saran

Dengan segenap kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki, Kami menyatakan :

1. Untuk pihak SMK NEGERI 1 CILIMUS

a. Kehadiran pembimbing dalam fungsi pengawasan (control) diharapkan.

b. Pihak sekolah tetap menjaga tali silaturahmi dengan pihak tempat PKL
agar dapat mempererat hubungan persaudaraan di antara keduanya.

c. Penyaluran program Praktik Kerja Lapangan (PKL) harus sesuai dengan


program keahlian yang dimiliki siswa PKL.

d. Para pembimbing Praktik Kerja Lapangan (PKL) lebih berperan aktif


dalam komunikasi dan berkoordinasi dengan pihak perusahaan dengan
menjalin hubungan yang baik secara aktif dalam mendampingi siswa
PKL.

2. Untuk pihak Perusahaan

a. Suasana kerja sudah baik, untuk terciptanya kerja sama yang lebih baik,
diciptakan suasana yang bersahabat dan nyaman di dunia kerja sehingga
dapat meningkat.

b. Meningkatkan sosisalisasi atau kerjasama antara pemimpin, pegawai,


dan siswa-siswi PKL serta kepada customer, sehingga mampu
memberikan pelayana yang baik.

31
LAMPIRAN

1. Nunis sedang melipat celana

2. Dhiyaa sedang memajang minuman

32
3. Yana sedang memajang permen

4. Eki sedang memajang obat nyamuk

33
5. Maman sedang merapikan pajangan food eat

6. Pradipta sedang memajang alat tulis

34
7. Nana sedang memajang produk ART

8. Genta sedang merapihkan pajangan so klin

35

Anda mungkin juga menyukai