Anda di halaman 1dari 3

Nasional Surabaya Raya Sepak Bola Indonesia Entertainment Berita Daerah Ekono

 Halte

Ekstase Cerita vs Akhir Dunia


Benny Arnas Minggu, 21 Januari 2024 | 06:35 WIB

close

Fashion Terkini
Shopee
X

ILUSTRASI (BAGUS/JAWA POS)


ADVERTISEMENT

Diskon Peralatan Rumah Tangga


Shopee

Baca Juga: Kumpulan Legenda yang Menjelma Puisi Naratif

Bagi Rossie, menikmati cerita jauh lebih penting daripada memikirkan yang lain,
termasuk dunia orang dewasa yang rumit.

Harapan dan Kata-Kata Yoshida

Dalam wujud yang lebih heroik, serial The Days yang dirilis Netflix (Juni, 2023), kata-
kata Pak Imam menemukan antitesisnya ketika mereka yang bertanggung jawab
terhadap nasib Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi di Okuma
pascatsunami melanda Jepang pada 2011 dihadapkan pada kenyataan di atas
close
kertas bahwa beberapa unit reaktor, hanya menunggu waktu, akan meledak dan
menyebabkan udara Jepang terdampak radiasi yang parah.

Film dokumenter yang diadaptasi dari On the Brink: The Inside Story of Fukushima
Daiichi oleh Ryusho Kadota itu menceritakan bagaimana kepala stasiun PLTN, Masao
Yoshida (Koji Yakusho), mengarahkan para karyawan dan tenaga teknis di ruang
kendali untuk mengatasi kerusakan masif setelah bencana alam itu. Sayangnya,
semua upaya keras mereka menjelma jadi bangunan lego yang salah susun ketika
ledakan hidrogen, gempa susulan yang datang bertubi-tubi, hingga tingkat radiasi
yang melewati ambang batas menyerang stasiun tanpa aba-aba.

Hebatnya, ketika harapan itu makin berkabut, mereka bukannya memikirkan


keselamatan masing-masing. Tak ada yang mendadak saleh sebagaimana prediksi
Pak Imam. Tak ada yang sibuk berdoa, tak ada yang sibuk sembahyang, tak ada
yang sibuk membaca kitab suci, dan tak ada yang sibuk berceramah tentang
pentingnya berserah.
Yoshida adalah contoh bagaimana seorang pemimpin mendayagunakan
kemampuan (ber)cerita dengan efektif. Di ujung episode, pernyataan Yoshida
tentang keberadaan pegawai senior di stasiun itu bukan untuk menunggu kematian,
tapi untuk bekerja sebaik-baiknya, sampai batas kemampuan yang bisa
diupayakan, membuat mereka lupa bahwa malaikat maut sudah beterbangan di
atas kepala.

Baca Juga: Gus Iqdam

Cerita yang Candu

Cerita yang baik bukan hanya kuasa melentingkan imajinasi sebagaimana tesis
Yuval Noah Harari dalam trilogi Sapiens (2015). Bukan juga ”sekadar” menumbuhkanclose
simpati dan empati sebagaimana diskursus manfaat karya sastra yang
berkembang selama ini.

Lebih dari itu.

Cerita yang baik, sebagaimana serial Friends dalam Leave the World Behind dan
kata-kata Yoshida dalam The Days, kuasa menerbangkan jiwa manusia dalam
ekstase kebahagiaan dan harapan, bahkan ketika dunia atau hidup ini tampaknya
akan berakhir sebentar lagi. (*)

Anda mungkin juga menyukai